1.92 1.84 2.04 bc 5.80 4.74 4.54 5.03 2.28 2.03 2.28 ab 6.25 5.63 5.01 5.63 2.24 2.16 2.23 ab 5.65 5.53 5.33 5.51 b

5.19 tha dan perlakuan tingkat viabilitas rendah DB ±60 yang memberikan hasil gabah sebesar 1.88 kgubin setara 4.65 tha. Tabel 15Pengaruh perlakuaninvigorasi dan tingkat viabilitas terhadap rata-rata berat gabah kering giling pada kadar air 14 Perlakuan Benih Berat GabahUbin kg Berat Gabah dalam tha V1 V2 V3 Rataan V1 V2 V3 Rataan 3-5 butirlubang 2.53 1.55 1.38 1.82 c 6.25 3.83 3.41 4.49 6-10 butirlubang

2.35 1.92 1.84 2.04 bc 5.80 4.74 4.54 5.03

Air kelapa muda

2.53 2.28 2.03 2.28 ab 6.25 5.63 5.01 5.63

GA 3 100 ppm

2.29 2.24 2.16 2.23 ab 5.65 5.53 5.33 5.51

GA 3 100 ppm + air kelapa muda 2.74 2.52 2.01 2.42 a 6.77 6.22 4.96 5.98 Rataan 2.49 a 2.10 b 1.88 c 6.14 5.19 4.65 Keterangan: angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom dan baris yang sama tidak berbeda nyata pada uji DMRT α=0.05,V1= viabilitas tinggi, V2= viabilitas sedang, V3= viabilitas rendah, = benih direndam dengan air, perlakuan invigorasi benih dengan air kelapa muda, GA 3 100 ppm dan GA 3 100 ppm+ air kelapa muda menggunakan benih 3-5 butirlubang tanam. Lot benih yang memiliki viabilitas yang tinggi dicerminkan oleh tingkat metabolisme energi benih yang tinggi, sehingga dapat menghasilkan energi yang cukup bagi kelangsungan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.Benih yang memiliki viabilitas rendah, metabolisme energinya tidak optimal yang disebabkan oleh rendahnya kinerja sel terutama mitokondria yang sebagian rusak pada benih dengan viabilitas rendah Nonogaki et al. 2010. Konsekuensinya adalah energi yang dihasilkan tidak dapat memenuhi kebutuhan energi secara optimal bagi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang terekspresikan pada hasil gabah yang lebih rendah. Hasil uji DMRT pengaruh perlakuan varietas terhadap variabelhasil gabah kering giling pada Tabel 16 menunjukkan bahwa hasil gabah tertinggi diperoleh pada perlakuan varietas Limboto yang memberikan hasil gabah kering giling sebesar 2.57 kgubin setara 6.34 tha diikuti varietas Situpatenggang dengan hasil gabah kering giling sebesar 2.28 kgha setara 5.63 tha dan varietas Batutegi dengan hasil gabah sebesar 1.53 kgubin setara 3.78 tha.Hasil gabah kering giling masing-masing varietas berbeda nyata. Tabel 16Pengaruhperlakuan varietas terhadap rata-rata berat gabah kering giling pada kadar air 14 Perlakuan Berat GabahUbin kg Berat Gabah dalam tha V1 V2 V3 Rataan V1 V2 V3 Rataan Situpatenggang 2.53 2.44 1.97

2.31 b

6.27 6.02 4.86 5.71