Sintesis Kompleks CoII dengan Pirazinamida Penentuan Formula Kompleks

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sintesis Kompleks CoII dengan Pirazinamida

Sintesis kompleks CoII-Pirazinamida dilakukan dengan mencampurkan larutan CoNO 3 2 .6H 2 O 0,291 g dalam 10 ml metanol dan larutan pirazinamida 0,369 g dalam 15 ml metanol. Campuran tersebut menghasilkan larutan berwana merah, setelah dipekatkan hingga 5 ml dan didiamkan selama 48 jam diperoleh endapan berwarna merah jingga 0,266 g ; 42,63 yang diperkirakan kompleks CoII-Pirazinamida. Indikasi terbentuknya komplek CoII-Pirazinamida ditandai oleh adanya pergeseran l maks pada spektra elektronik, seperti ditunjukkan oleh Gambar 23. Gambar 23. Spektra elektronik a CoNO 3 2 .6H 2 O dan b kompleks CoII-Pirazinamida Pada Gambar 23 terlihat adanya pergeseran panjang gelombang CoNO 3 2 .6H 2 O 512 nm ke arah panjang gelombang yang lebih kecil pada kompleks CoII-Pirazinamida 504 nm. Hal ini mengindikasikan terbentuknya kompleks CoII-Pirazinamida, sebagaimana terjadi pada komplek kobalII dengan [2-hydroxy-4-{[2-oxo-2-thiophen-2-ylethylidene]amino}benzoic acid] yang mempunyai panjang gelombang sebesar 510 nm Singh, et al., 2009.

B. Penentuan Formula Kompleks

1. Penentuan Kadar Co dalam kompleks Hasil pengukuran kadar kobal dalam kompleks CoII-Pirazinamida adalah 9,35 ± 0,10 . Jika hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan kadar kobal secara teoritis pada berbagai kemungkinan formula kompleks seperti ditunjukkan oleh Tabel 5 perhitungan secara lengkap terdapat pada Lampiran 3, maka dapat diperkirakan bahwa formula senyawa kompleks CoII-pirazinamida adalah [Copirazinamida 3 ]NO 3 2 .4H 2 O. Tabel 5. Kadar Kobal dalam Kompleks Secara Teoritis No Formula Kompleks Mr Co 1. Copirazinamida 3 NO 3 2 552 10,69 2. Copirazinamida 3 NO 3 2 H 2 O 570 10,35 3. Copirazinamida 3 NO 3 2 H 2 O 2 588 10,03 4. Copirazinamida 3 NO 3 2 H 2 O 3 606 9,74

5. Copirazinamida

3 NO 3 2 H 2 O 4 624 9,45 6. Copirazinamida 3 NO 3 2 H 2 O 5 642 9,19 7. Copirazinamida 3 NO 3 2 H 2 O 6 660 8,94 2. Pengukuran Daya Hantar Listrik Hasil pengukuran daya hantar listrik larutan senyawa standar dan larutan kompleks dalam DMSO ditunjukkan oleh Tabel 6 perhitungan secara lengkap terdapat pada Lampiran 4. Tabel 6. Daya Hantar Listrik Larutan Standar dan Senyawa Kompleks dalam DMSO No Senyawa Λ m Scm 2 mol -1 Perbandingan Muatan Kation : Anion 1 DMSO - 2 CuSO4.5H 2 O 6,30 1:1 3 NiSO4.6H 2 O 9,70 1:1 4 NiCl2.6H 2 O 35,80 2:1 5 CoNO 3 2 .6H 2 O 50,20 2:1 6 AlCl 3 .6H 2 O 99,90 3:1 7 CoII-Pirazinamida 56,15 2:1 Dengan membandingkan daya hantar molar larutan sampel dengan larutan standar, terlihat bahwa sampel larutan kompleks CoII-pirazinamida bersifat elektrolit, dengan perbandingan muatan kation : anion = 2 : 1. Hal ini menunjukkan bahwa nitrat dalam senyawa kompleks tidak terkoordinasi, sehingga perkiraan formula kompleks CoII-pirazinamida yang terbentuk adalah [CoPza 3 ]NO 3 2. 4H 2 O. 3. Identifikasi Gugus Fungsi dari Spektra IR Spektra IR gugus fungsi N-H, C=O dan C=N dari pirazinamida dan kompleks CoII-pirazinamida ditunjukkan oleh Gambar 24, sedangkan data serapan IR ditunjukkan oleh Tabel 7. Gambar 24. Spektra gugus fungsi N-H dan C=O a pirazinamida dan b komplek CoII-pirazinamida Tabel 7. Serapan Gugus Fungsi Pirazinamida dan komplek CoII-pirazinamida No Senyawa v N-H cm -1 v C=Ocm -1 v C=Ncm -1 1 Pirazinamida 3410,15 1712,79 1581,63 2 CoII- pirazinamida 3255,84 1666,50 1581,63 Pada Gambar 24 dan Tabel 7 terlihat bahwa serapan gugus N-H pada pirazinamida 3410,5 cm -1 mengalami pergeseran bilangan gelombang ke arah yang lebih kecil pada kompleksnya, yaitu 3255,84 cm -1 . Pergeseran bilangan gelombang ke arah yang lebih kecil juga terjadi pada kompleks kobalII dengan chloramphenicolCHL yang semula 3793,8 cm -1 ligan chloramphenicolCHL menjadi 3786,4 cm -1 pada kompleksnya. Pada kompleks kobalII dengan chloramphenicolCHL, gugus N-H dari amida terkoordinasi pada atom pusat. Pergeseran bilangan gelombang gugus N-H ke arah yang lebih kecil tersebut mengindikasikan bahwa gugus N-H terkoordinasi pada atom pusat Co Ogunniran, et al., 2008. Pada Gambar 24 dan Tabel 7 juga terlihat adanya serapan gugus C=O pirazinamida 1712,79 cm -1 mengalami pergeseran bilangan gelombang ke arah yang lebih kecil pada kompleksnya, yaitu 1666,50 cm -1 . Pergeseran bilangan gelombang ke arah yang lebih kecil juga terjadi pada kompleks kobalII dengan [N-[2-oxo-2-thiophen-2-ylethylidene] pyridine-3-carboxamide] yang semula 1681 cm -1 pada ligan [N-[2-oxo-2-thiophen-2-ylethylidene] pyridine-3- carboxamide] menjadi 1672 cm -1 pada kompleknya. Pada kompleks kobalII dengan [N-[2-oxo-2-thiophen-2-ylethylidene]pyridine-3-carboxamide] gugus C=O terkoordinasi pada atom pusat CoII, dengan demikian gugus C=O pada ligan pirazinamida juga terkoordinasi pada atom pusat Co Singh, et al., 2009. Pada Gambar 24 atau Tabel 7 terlihat bahwa gugus C=N pada kompleks CoII-Pirazinamida tidak mengalami perubahan serapan 1581,63 cm -1 dari ligannya, hal ini mengindikasikan bahwa gugus C=N tidak terkoordinasi pada Co 2+ . 4. Analisis Termal dengan TG DTA Hasil analisis TGDTA kompleks CoII-pirazinamida ditunjukan pada Gambar 25 perhitungan secara lengkap terdapat pada Lampiran 5,. Gambar 25. Kurva DTA a dan TGb kompleks CoII-pirazinamida Hasil analisis TGDTA kompleks CoII-pirazinamida menunjukan puncak endoterm pada suhu 121,6 dan 217,2 C. Hal ini menunjukan pelepasan molekul pada kompleks secara bertahap yang ditandai dengan pengurangan massa. Pada suhu 150,9-200,4 C sampel kehilangan massa 5,8 yang menunjukkan pelepasan dua molekul air untuk kompleks CoPza 3 NO 3 2 .4H 2 O teori 5,8. Pada suhu b a 200,4-258,2 C terjadi pengurangan massa sebesar 19,8. Berkurangnya massa ini menandai pelepasan satu pirazinamida pada kompleks CoPza 3 NO 3 2 .4H 2 O teori 19,7. Hasil analisis TGDTA kompleks ZnII dengan ligan BPD BPD: N,N-bis2-benzothiazolyl-2,6-pyridinedicarboxamid juga menunjukkan hilangnya massa sampel secara bertahap. Pada tahap pertama suhu 100-110 °C sampel kehilangan massa sebesar 15,99 disertai dengan lepasnya 6 molekul H 2 O, tahap kedua 110-350 C sampel kehilangan massa sebesar 10,49 disertai lepasnya 2 molekul Cl, dan terakhir pada suhu 350-800 C sampel kehilangan massa lagi sebesar 63,84 yang menunjukkan lepasnya 1 molekul BPD Gudasi, et al., 2006.

C. Karakteristik dan Struktur Kompleks