3. VMA besar, sehingga selimut aspal dibuat tebal.
2.2.4.9. Workability
Workability adalah mudahnya suatu campuran untuk dihampar dan dipadatkan sehingga memenuhi hasil yang diharapkan.
Faktor yang mempengaruhi kemudahan dalam pelaksanaan adalah gradasi agregat, temperatur campuran dan kandungan
bahan pengisi.
2.2.4.10. Fleksibilitas
Fleksibilitas pada lapisan perkerasan adalah kemampuan lapisan untuk mengikuti deformasi yang terjadi akibat beban lalu lintas
berulang tanpa timbulnya retak dan perubahan volume. Fleksibilitas yang tinggi dapat diperoleh deri pengunaan aspal
yang cukup banyak sehingga diperoleh VIM yang kecil, penggunaan aspal lunak dan penggunaan agregat bergradasi
senjang sehinnga diperolah VMA yang besar. Marshall Quotient MQ merupakan parameter untuk mengukur tingkat fleksibilitas
campuran. Jika semakin tinggi MQ, campuran lebih kaku berarti fleksibilitasnya rendah, namun jika MQ semakin kecil, campuran
memiliki nilai fleksibilitas tinggi.
2.2.4.11. Kuat Tekan
Kuat tekan adalah kemampuan lapisan perkerasan untuk menahan beban yang ada secara vertikal, dinyatakan dalam kg
atau lb. Besarnya beban kendaraan yang disalurkan melalui roda kendaraan merupakan beban tekan yang diterima perkerasan,
sedangkan pembebanan tersebut berlangsung pada berbagai
variasi suhu karena adanya perubahan cuaca dan waktu. Perubahan suhu tersebut akan mempengaruhi viskositas aspal
sebagai pengikat sehingga berpengaruh juga terhadap nilai kuat tekan perkerasan.
Nilai kuat tekan dipengaruhi oleh kadar aspal, viscositas aspal, suhu, gradasi dan jumlah pemadatan. Nilai Unconfined
Campressive Strenght terkoreksi KPa dihitung dengan rumus :
A P
UCS
Rumus 2.6
Dimana : UCS = kuat dasak KPa
P = beban pengujian N
A = luas permukaan benda uji mm²
2.3 Pengujian Campuran Hangat Aspal Beton
2.3.1 Pengujian Volumetrik
Pengujian volumetrik adalah pengujian untuk mengetahui
besarnya nilai densitas, specific gravity campuran dan porositas
dari masing
–masing benda uji. Pengujian meliputi pengukuran
tinggi, diameter, berat SSD, berat di udara, berat dalam air dari sampel dan berat jenis agregat, filler dan aspal.
2.3.2 Pengujian Penetrasi dan Titik Lembek Softening
Point
Penggunaan Reclaimed Aspahalt Pavement RAP dan residu oli