2.2.4 Karakterisasi Campuran
2.2.4.1 Stabilitas
Menurut The Asphalt Institute dalam Mudianto 2004 Stabilitas adalah kemampuan campuran aspal untuk menahan deformasi
akibat beban yang bekerja, tanpa mengalami deformasi permanen seperti gelombang, alur ataupun bleeding dinyatakan dalam
satuan kg atau lb. Nilai stabilitas diperoleh dari hasil pembacaan langsung pada alat Marshall Test sewaktu melakukan pengujian
Marshall. Stabilitas terjadi dari hasil geseran antar butir, penguncian antar partikel dan daya ikat yang baik dari lapisan
aspal. Dengan demikian stabilitas yang tinggi dapat diperoleh dengan penggunaan agregat dengan gradasi yang rapat, agregat
dengan permukaan kasar dan aspal dalam jumlah yang cukup. Nilai stabilitas terkoreksi dihitung dengan rumus:
S =
q ×
C ×
k ×
0,454 …....................……………………………... Rumus 2.1
Dimana : S
= nilai stabilitas terkoreksi kg q
= pembacaan stabilitas pada dial alat Marshall lb
k = faktor kalibrasi alat
C = angka koreksi ketebalan
0,454 = konversi beban dari lb ke kg
2.2.4.2. Flow
Flow dari pengujian Marshall adalah besarnya deformasi vertikal sampel yang terjadi mulai saat awal pembebanan sampai kondisi
kestabilan maksimum sehingga sampel sampai batas runtuh dinyatakam dalam satuan mm atau 0,01. Nilai flow yang tinggi
mengindikasikan campuran bersifat plastis. Pengukuran flow bersamaan dengan pengukuran nilai stabilitas Marshall. Nilai
flow juga diperoleh dari hasil pembacaan langsung pada alat Marshall Test sewaktu melakukan pengujian Marshall.
2.2.4.3. Marshall Quotient
Merupakan perbandingan antara stabilitas dengan kelelahan plastis flow dan dinyatakan dalam kgmm.
MQ =
F S
……………....................…………………………………... Rumus 2.2
Dimana : MQ
= Marshall Quotient kgmm S
= nilai stabilitas terkoreksi kg F
= nilai flow mm
2.2.4.4. Skid Resistance
Skid resistance menunjukkan kekesatan permukaan perkerasan untuk mengurangi slip pada kendaraan saat perkerasan dalam
keadaan basah. Tahanan geser akan semakin tinggi jika penggunaan kadar aspal yang tepat, penggunaan agregat kasar
yang cukup dan penggunaan agregat dengan permukaan kasar yang berbentuk kubus.
2.2.4.5. Densitas