Kondisi Optimal bagi Optimasi Linear Central Path

III HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas tentang metode interior primal-dual langkah full-Newton serta perubahan analytic center terhadap penambahan kendala redundant.

3.1 Kondisi Optimal bagi Optimasi Linear

Daerah fisibel dari masalah primal P dinotasikan oleh dan daerah fisibel dari masalah dual D dinotasikan oleh adalah: { } { } Jika merupakan himpunan kosong maka P takfisibel, lainnya fisibel. Jika merupakan himpunan kosong maka D takfisibel, lainnya fisibel. Daerah interior untuk dinotasikan oleh dan daerah interior untuk dinotasikan dengan , yaitu: { } { } Jika merupakan himpunan takkosong maka P adalah strictly feasible, jika merupakan himpunan takkosong maka D adalah strictly feasible. Teorema 1 Jika P dan D fisibel maka kedua masalah tersebut mempunyai solusi optimal, kemudian dan adalah solusi optimal jika dan hanya jika . Bukti : Mengacu pada proposisi 1, x fisibel untuk P dan y,s fisibel untuk D, maka . Dimana batas atas untuk nilai optimal dari D dan batas bawah untuk nilai optimal dari P, untuk memperoleh solusi optimal haruslah sehingga maka teorema 1 terbukti. Berdasarkan teorema 1, mencari solusi optimal dari masalah primal P dan masalah dual D setara dengan memecahkan sistem berikut: 3.1 Dimana xs adalah hadamard product dari vektor x dan s dan 0 adalah vektor nol. Diketahui bahwa x dan s adalah vektor taknegatif maka berlaku jika dan hanya jika Roos et al. 2006. Sistem 3.1 adalah kondisi optimal untuk optimasi linear. Baris pertama sistem 3.1 adalah kendala fisibel untuk masalah primal P dan baris kedua merupakan kendala fisibel untuk masalah dual D. Persamaan terakhir adalah kondisi complementary.

3.2 Central Path

Secara geometrik, central path merupakan kurva analitik yang konvergen menuju solusi optimal. Untuk menyelesaikan sistem 3.1 kondisi complementary diganti dengan , dimana adalah bilangan positif dan adalah vektor yang semua unsur- unsurnya satu. Kendala baru ini disebut sebagai kondisi centering dengan memperhatikan . Sistem yang dihasilkan adalah: 3.2 Jika sistem 3.2 mempunyai solusi untuk beberapa , maka dan merupakan himpunan takkosong. Kondisi dimana dan takkosong disebut dengan kondisi interior. Selanjutnya jika kondisi interior terpenuhi maka sistem 3.2 mempunyai solusi untuk setiap Roos et al. 2006. Solusi untuk setiap dinotasikan , , dan . Solusi dari disebut dari P dan solusi dari disebut dari D. Central path dari P adalah kurva , dengan yang ditulis dengan { }. Sedangkan central path dari D adalah kurva dengan yang ditulis dengan { }. Jika maka , dan konvergen ke solusi dari sistem 3.1, artinya central path konvergen ke himpunan solusi optimal dari P dan D. Di sisi lain, jika maka dan konvergen ke analytic center dari P dan D Roos et al. 2006. Definisi formal dari analytic center P dan D adalah sebagai berikut: Jika kondisi interior terpenuhi maka: i Analytic center primal adalah { } dan ii Analytic center dual adalah { }.

3.3 Langkah Full-Newton