BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu
Penelitian dilakukan di laboratorium Taksonomi Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, sedangkan perbanyakan serangga uji dan
perbanyakan tanaman uji dilakukan rumah kaca dan kasa Cikabayan. Penelitian dimulai dari bulan April sampai Agustus 2006.
Persiapan Pengujian B. tabaci pada Tanaman Uji
a. Perbanyakan Serangga
Serangga yang digunakan adalah B. tabaci biotipe-B yang berasal dari tanaman brokoli Brassica oleraceae var. Sakata, sedangkan B. tabaci non-B berasal dari
tanaman terung Solanum melongena L.. Kedua biotipe tersebut merupakan koleksi dari laboratorium Virologi Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor, yang sengaja dikembangbiakkan dan diperbanyak untuk kepentingan penelitian. Perbanyakan kedua biotipe tersebut dilakukan di rumah kaca dan kasa
Departemen Proteksi Tanaman di Cikabayan. B. tabaci biotipe-B dipelihara pada tanaman brokoli, sedangkan B. tabaci non-B dipelihara pada tanaman tembakau
Nicotiana tabacum L. di dalam sebuah kurungan kasa yang berbeda Gambar 4.
Gambar 4 Kurungan untuk pemeliharaan dan perbanyakan B. tabaci
b. Persiapan Tanaman Uji
Tanaman yang diuji adalah cabai Capsicum annuum L. var TM-888 Solanaceae, dan mentimun Curcumis sativus L. var Venus Cucurbitaceae. Selain
pertimbangan famili, pemilihan tanaman uji juga didasarkan pada jenis tanaman yang umumnya ditanam petani di Jawa Barat Bogor secara tumpang sari, benih cabai dan
mentimun yang akan digunakan diperoleh dari kios pertanian.
c. Persiapan Kurungan dan Penanaman
Benih tanaman mentimun dan cabai di semai menggunakan nampan bak penyemaian dengan media semai adalah tanah kompos yang diperoleh dari kios
pertanian. Pemindahan tanaman mentimun ke dalam kantung plastik tinggi 20 cm, diameter 20 cm dilakukan pada saat umur tanaman berumur 20 hari, dan cabai berumur
30 hari. Pemberian ajir bambu setinggi kurungan pada tanaman mentimun, digunakan sebagai penunjang.
Setelah benih dipindahkan ke kantung plastik, kemudian di masukkan ke dalam kurungan kasa berbentuk kubus panjang 1,5 m, tinggi 1,5 m, dan lebar 1,5 m. Bahan
penutup bagian depan kurungan menggunakan plastik kaca tipis, sedangkan di bagian sisi lainya menggunakan kain kasa Gambar 5. Tujuan pemakaian kurungan kasa
adalah untuk sterilisasi tanaman uji dari organisme pengganggu tanaman sebelum digunakan.
Gambar 5 Kurungan pemeliharaan tanaman
Pembuatan Preparat Mikroskop dan Identifikasi
Puparium yang dikoleksi dipindahkan ke dalam alkohol 95 yang ditempatkan pada gelas arloji, lalu dipindahkan secara hati-hati ke dalam tabung reaksi yang berisi
larutan KOH 10 kemudian dipanaskan selama 5-10 menit hingga transparan, setelah itu di cuci dengan akuades sebanyak dua kali, kemudian masukkan ke dalam alkohol
50 selama 10 menit. Selanjutnya ditambahkan tiga tetes fuchsin dan diamkan selama 20 menit, lalu tambahkan lagi dengan satu tetes asam asetat glasial, diamkan selama
± 10 menit. Setelah itu puparium dimasukkan ke dalam alkohol 80 selama 5-10 menit lalu diganti dengan alkohol absolut selama 10 menit. Kemudian masukkan ke dalam
asam asetat glasial selama 10 menit, lalu diganti lagi dengan alkohol absolut selama 5-10 menit. Selanjutnya dimasukkan ke dalam minyak cengkeh selama 10 menit.
Setelah itu puparium ditempatkan pada gelas objek dengan menggunakan canada balsam
. Preparat mikroskop yang telah jadi, dikeringkan di atas pemanas dan diidentifikasi dengan kunci identifikasi Martin 1987.
Pengujian Neraca Kehidupan B. tabaci Biotipe-B dan Non-B di Laboratorium