Konsumsi Energi Listrik Analisis Kualitas Jagung Hasil Pengeringan Berdasarkan SNI

27 dalam ISD mencapai kadar air kurang dari 13b.k. Pada kedua pengujian ini dilakukan pengambilan dan penyimpanan data yang terdiri atas suhu dan RH lingkungan, suhu dan RH pada ISD, kadar air keseimbangan lingkungan, kadar air keseimbangan pada ISD, dan kondisi pengendalian kipas pada ISD. Sampling data dilakukan tiap jam, namun data yang terekam melalui sistem kendali adalah per menit.

3.6 Konsumsi Energi Listrik

Untuk menghitung besarnya konsumsi energi spesifik KES pada pengeringan jagung menggunakan ISD, digunakan data daya, tegangan dan arus motor listrik sebagai penggerak kipas. Konsumsi energi spesifik merupakan besarnya energi yang dibutuhkan untuk menguapkan per kilogram air yang diuapkan. Energi yang dibutuhkan pada pengeringan ini adalah energi listrik. Motor listrik yang digunakan untuk menggerakkan kipas adalah motor asinkron satu fase dengan catu tegangan 220V dan hasil pengukuran arus diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,5A. Kemudian dilakukan perhitungan besarnya konsumsi energi spesifik pada pengujian 1 dan pengujian 2.

3.7 Analisis Kualitas Jagung Hasil Pengeringan Berdasarkan SNI

Jagung bahan baku pakan ternak adalah jagung pipilan hasil tanaman jagung Zea mays L berupa biji kering yang telah dilepaskan dan dibersihkan dari tongkolnya. Untuk menganalisis kualitas jagung hasil pengeringan digunakan persyaratan mutu standar jagung bahan baku pakan sesuai SNI 01-4483-1998. Analisi kualitas dilakukan dua kali, yang pertama adalah pada kondisi awal dengan kadar air sekitar 17,61. Sedangkan analisis kualitas kedua dilakukan setelah dikeringkan dalam ISD hingga mencapai kadar air 12,37b.k. dan disimpan dalam ISD hingga 30 tiga puluh hari. Analisis dilakukan di laboratorium Balitro dan Balitvet Bogor. Untuk analisis kadar abu, serat, lemak, dan protein dilakukan di laboratorium Balitro sedangkan untuk analisis aflatoksin dilakukan di laboratorium Balitvet. Untuk analisis aflatoksin dibutuhkan 4 sampel dengan berat masing-masing 500gram. Sedangkan untuk analisis kadar protein, serat kasar, abu dan lemak dibutuhkan 3 sampel dengan berat masing-masing 28 500gram. Waktu yang dibutuhkan untuk analisis tersebut sekitar seminggu atau 7 tujuh hari kerja. Setelah analisis selesai selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap kualitas jagung hasil pengeringan dan penyimpanan dalam ISD. Di samping itu kualitas jagung dibandingkan dengan SNI.

3.8 Pemodelan dan Simulasi