Pascapanen dan Kualitas Jagung Berdasarkan SNI

16 disebut DB25 yang umumnya terdapat pada PC dan jenis port serial atau DB9 yang selalu ada pada PC ataupun notebooklaptop. Gambar 6 Port Paralel DB25 dan Port Serial DB9 Komunikasi serial ialah pengiriman data secara bit per bit dan hanya melalui satu jalur. Serial memiliki kelebihan dalam jarak jangkau dan murah tetapi waktu transmisi yang lambat. Kelebihan dari komunikasi serial terdapat pada jarak jangkaunya. Karena hanya menggunakan satu jalur komunikasi, komunikasi serial memiliki biaya operasi yang sangat murah dari pada komunikasi data secara paralel. Konsekuensi dari komunikasi serial adalah waktu proses pengiriman datanya menjadi lebih lambat.

2.9 Pascapanen dan Kualitas Jagung Berdasarkan SNI

Saat panen yang dianggap tepat adalah jika jagung dengan tingkat pemasakan ripening sudah mencapai kadar air 30. Jagung yang dipanen pada kadar air tersebut telah dapat digunakan sebagai bahan pakan atau bahan industri, sedang jagung yang masih mudah dimanfaatkan untuk bahan sayurdibakar. Jagung panen kadar air 30 telah layak untuk pangan maupun pakan ternak. Kadar air jagung yang siap untuk dipipil berada kisaran 30–17. Sedangkan kadar air kisaran 17–12 dapat dikonsumsi atau disimpan Suwardi dan Suarni 2001. Menurut Suprapto dan Arsana IGKD 1997 untuk tujuan konsumsi perbaikan penyimpanan jagung di tingkat petani dapat dilakukan dengan 17 menggunakan 1,0–1,5 rimpang dringo karing acrous calamus berbentuk serbuka yang dicampur dengan bijian jagung atau 2,25 berbentuk batangan yang tidak dicampur pada penyimpanan jagung pipilan kadar air awal 13 b.b., pengemas karung plastik dengan cara penyimpanan tersebut tingkat kerusakan akibat hama gudang kurang dari 7. Sedangkan penyimpanan jagung pipil kadar rendah kurang dari 11b.b. dapat digunakan pengemas karung glangsi yang dilengkapi dengan kantong plastik PE tebal 0,15mm. Cara ini efektif untuk menyimpan jagung selama 6 bulan dengan tingkat kerusakan akibat hama gudang sebesar 4. Standar mutu yang harus dipenuhi jagung hasil pengeringan sebagai bahan baku pakan diperlukan untuk memberikan jaminan bagi petani penghasil dan jaminan mutu pakan ternak yang menggunakannya. Kandungan zat anti nutrisiracun sampai dengan batas tertentu dalam jagung, tidak membahayakan bagi ternak yang memakannya, maupun bagi manusia yang mengkonsumsi hasil ternak tersebut. Sebagai acuan utama dalam pengeringan jagung digunakan untuk standar mutu adalah SNI 01-4483-1998. Tabel 3 adalah persyaratan mutu standar jagung sebagai bahan baku pakan yang harus dipenuhi berdasarkan SNI adalah sebagai berikut: Tabel 3 Persyaratan mutu standar jagung sebagai bahan baku pakan berdasarkan SNI 01-4483-1998 No. Komposisi Syarat Mutu Satuan 1. Kadar air maksimum 14 2. Kadar protein kasar minimum 7.5 3. Kadar serat kasar maksimum 3.0 4. Kadar abu maksimum 2.0 5. Kadar lemak minimum 3.0 6. Mikotoksin a. Aflatoksin maksimum 50 ppb b. Okratoksin maksimum 5.0 ppb 7. Butir pecah maksimum 5.0 8. Warna lain maksimum 5.0 9. Benda asing maksimum 2.0

BAB 3. METODE PENELITIAN

Metode yang akan diterapkan dalam pelaksanaan penelitian diuraikan melalui pentahapan sebagai berikut:

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian Leuwikopo, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor. Waktu penelitian dimulai pada bulan September 2007 sampai dengan Mei 2008.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian mencakup bangunan ISD dan peralatan untuk aplikasi sistem kendali pada ISD meliputi: Personal Computer, perangkatunit kendali, 2 dua unit sensor SHT75, kipas aksial dengan penggerak motor listrik asinkron satu fase , AVOmeter, Software Visual Basic 6.0, dan Turbo C++. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah jagung pipilan dengan kadar air sekitar 18 dan berat 1201,2kg untuk pengujian 1 serta 915kg untuk pengujian 2.

3.3 Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian diuraikan melalui tahapan seperti berikut: 1. Membuat modul subprogram sistem kendali, meliputi: penyusunan diagram alir pemrograman dan pembuatan modul. 2. Merancang bangun hardware sistem kendali meliputi: membuat skema sistem kendali dan perangkatunit kendali pada ISD. 3. Mengkalibrasi dan menguji performansi sistem kendali pada ISD. 4. Pemodelan dan simulasi 5. Menganalisis kualitas jagung sebelum dan setelah pengeringan di ISD