Sebaran Objek TINJAUAN PUSTAKA

rasio, dapat dikatakan bahwa orang yang beratnya 90 kg mempunyai berat dua kali lipat daripada orang yang beratnya 45 kg.

2.2 Sebaran Objek

Ada dua macam sebaran objek, yaitu: 1 Sebaran Diskrit Apabila peubah yang diukur hanya mengambil nilai-nilai tertentu, seperti bilangan bulat 0, 1, 2, 3, 4, … distribusi sebarannya disebut sebaran diskrit. Beberapa contoh sebaran diskrit antara lain: a. Sebaran Binomial Dalam percobaan binomial percobaan dilakukan secara berulang sebanyak n kali, dan masing-masing mempunyai dua kemungkinan, contohnya berhasil atau gagal. Asumsi yang digunakan dalam sebaran ini adalah: i Percobaan dilakukan n kali. ii Masing-masing percobaan hanya memiliki dua hasil yang mungkin. iii Masing-masing percobaan independent dari percobaan-percobaan sebelumnya. iv p adalah probabilitas memperoleh keberhasilan pada satu percobaan manapun dan q = 1- p adalah probabilitas mendapat kegagalan pada satu percobaan. Sebaran probabilitas binomial didefinisikan sebagai berikut: ; ; , untuk x = 0, 1, 2, …, n b. Sebaran Poisson Suatu peubah acak X disebut peubah acak Poisson dengan parameter , , memiliki fungsi masa peluang yang didefinisikan sebagai berikut: ; , untuk x = 0, 1, 2, … dengan: = rata-rata kejadian dalam selang waktu tertentu e = basis logaritma natural ≈2,7182882 Contoh kejadian Poisson adalah banyaknya libur sekolah karena terjadi banjir selama musim hujan, banyaknya pertandingan sepak bola yang dibatalkan akibat hujan dalam musim pertandingan tertentu. 2 Sebaran Kontinu Apabila peubah yang diukur dinyatakan dalam skala kontinu, sebaran probabilitasnya dinamakan sebaran kontinu. Nilai sebaran kontinu dinyatakan dalam bentuk fungsi matematis dan digambarkan dalam bentuk kurva. Beberapa contoh sebaran kontinu antara lain: a. Sebaran Normal Sebaran normal adalah sebaran probabilitas kontinu yang bentuk visualnya bersifat simetrik, mempunyai kurva berbentuk lonceng. Sebaran normal sepenuhnya digambarkan hanya dengan dua parameter, yaitu mean atau nilai harapan dan standar deviasi . Masing-masing nilai unik dari mean dan standar deviasi menghasilkan kurva normal yang berbeda. Bila X adalah suatu peubah acak normal dengan nilai tengan dan ragam , maka persamaan kurva normalnya adalah ; , √ , untuk ∞ ∞, sedangkan dalam hal ini 3.14159… dan e = 2.71828… b. Sebaran Eksponensial Biasanya merupakan suatu distribusi pelayanan kustomer pada suatu sistem yang terjadi dalam interval yang konstan. Contohnya panjang waktu antara objek dengan pelanggan ketika keluar dari supermarket, atau antar breakdown dari suatu mesin. Sebaran probabilitasnya adalah , , . c. Sebaran Seragam Uniform Sebaran seragam adalah sebaran yang sering digunakan dalam membangkitkan sebaran lainnya dengan transformasi tertentu hasil bangkitan sebaran seragam akan membentuk sebaran lainnya. Jika suatu peubah acak X, dengan nilai x 1 ,x 2 , …,x k memiliki peluang yang sama, maka sebaran seragamnya diberikan oleh , , , , … , d. Sebaran Gamma Merupakan sebaran yang mempunyai peranan yang penting dalam teori antrian dan teori reabilitas. Peubah acak X berdistribusi gamma, dengan parameter dan maka , , , untuk , , dengan e. Sebaran Multinomial Jika ada n percobaan dimana masing-masing percobaan dapat mempunyai k hasil yang terjadi dengan kemungkinan p 1 ,...,p k peubah acak X 1 ,….,X k menghitung banyaknya kejadian dari tiap hasil maka dikatakan mempunyai distribusi multinomial. Fungsi probabilitasnya adalah: , , … , … …

2.3 Analisis Gerombol