Skala Pengukuran Objek TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Skala Pengukuran Objek

Skala pengukuran objek sangat penting dalam analisis statistika. Pengukuran yang diberikan sebagai pemberian angka-angka terhadap benda- benda atau peristiwa-peristiwa diatur menurut kaidah-kaidah tertentu, dan menunjukkan bahwa kaidah-kaidah yang berbeda menghendaki skala-skala serta pengukuran-pengukuran yang berbeda pula. Skala pengukuran ini dibagi menjadi empat macam, yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio. 1 Skala Nominal Skala nominal merupakan skala yang paling lemahrendah di antara keempat skala pengukuran. Skala nominal ini disebut juga sebagai skala kategorik. Skala nominal merupakan skala pengukuran yang bersifat membedakan benda atau peristiwa yang satu dengan yang lainnya berdasarkan nama predikat. Contoh skala pengukuran nominal adalah klasifikasi barang yang dihasilkan pada suatu proses produksi dengan predikat cacat atau tidak cacat, maka nomor 1 untuk menyebut kelompok barang yang cacat dari suatu proses produksi dan nomor 0 untuk menyebut kelompok barang yang tidak cacat dari suatu proses produksi. Contoh lain, bayi yang baru lahir bisa laki-laki atau perempuan maka dengan objek ini, peneliti harus menentukan angka untuk tiap kategori, sebagai contoh : 1 untuk wanita dan 2 untuk laki-laki angka ini hanya representasi dari kategori atau kelas. Angka atau simbol yang diberikan tidak memiliki maksud kuantitatif hanya menunjukkan ada atau tidak adanya atribut atau karakteristik yang diteliti. 2 Skala Ordinal Skala ordinal ini lebih tinggi daripada skala nominal. Skala pengukuran yang sifatnya membedakan dan mengurutkan. Pada skala ini sudah dapat membedakan benda atau peristiwa yang satu dengan yang lain, diukur dengan skala ordinal berdasarkan jumlah relatif beberapa karakteristik tertentu pada masing-masing benda atau peristiwa. Pengukuran ordinal memungkinkan segala sesuatu disusun menurut peringkatnya masing-masing. Contoh jika seseorang diminta untuk mengurutkan tiga buah produk berdasarkan tingkat kepuasan terhadap produk, maka boleh ditetapkan nomor 1 untuk produk yang ciri tertentunya tidak puas, nomor 2 untuk produk yang ciri tertentunya puas, dan nomor 3 produk yang ciri tertentunya sangat puas. 3 Skala Interval Skala interval ini lebih tinggi daripada skala ordinal. Apabila benda-benda atau peristiwa-peristiwa yang diselidiki dapat dibedakan antara yang satu dan lainnya kemudian diurutkan, dan jika perbedaan antara peringkat yang satu dan lainnya mempunyai arti yakni, bila satuan pengukurannya tetap, maka skala interval dapat diterapkan. Skala interval tidak memiliki nol mutlak. Artinya memiliki sebuah titik nol, tetapi titik nol ini bisa dipilih secara sembarang, artinya bahwa titik nol tidak selalu bernilai nol. Contoh, pengukuran interval pada pengukuran temperatur dalam derajat Fahrenheit titik nolnya pada 32, sedangkan dalam derajat Celcius titik nolnya pada 0. Dengan demikian, jarak yang sama antara anggota masing-masing pasangan nilai itu menunjukkan beda yang sama dalam hal kadar ciri atau sifat yang diukur. Namun, skala interval tidak menjadikan perbandinganrasio antara dua buah nilai. Contoh, suhu 80 F tidak dapat dikatakan dua kali lebih panas dari suhu 40 F, karena diketahui bahwa suhu 80 F sama artinya dengan suhu 26.7 C, sedangkan suhu 40 F sama dengan suhu 4.4 C. 4 Skala Rasio Skala rasio ini lebih tinggi daripada skala interval. Skala pengukuran yang sifatnya membedakan, mengurutkan dan mempunyai nilai nol mutlak. Karenanya nilai-nilai dalam skala ini dapat dibandingkan dan dapat dilakukan operasi matematis seperti penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian. Pada skala rasio, antara masing-masing pengukuran sudah mempunyai nilai perbandinganrasio. Pengukuran dengan skala rasio yang sudah sering digunakan, adalah pengukuran tinggi dan pengukuran berat. Dapat dikatakan bahwa seseorang yang beratnya 90 kg memiliki kelebihan berat 45 kg dibanding yang beratnya 45 kg, sebagaimana yang digunakan pada skala interval. Dengan skala rasio, dapat dikatakan bahwa orang yang beratnya 90 kg mempunyai berat dua kali lipat daripada orang yang beratnya 45 kg.

2.2 Sebaran Objek