III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Dimekarkannya suatu wilayah bukanlah tanpa suatu alasan ataupun tujuan, namun sebaliknya dengan berbagai pertimbangan dan harapan-harapan. Demikian
halnya yang terjadi pada pemekaran wilayah Raja Ampat dari Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat. Dimekarkannya Raja Ampat menjadi kabupaten diharapkan
mendorong meningkatnya pelayanan pada bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta memberikan kemampuan dalam memanfaatkan potensi
wilayahnya. Keberhasilan dari suatu pemekaran wilayah secara umum ditandai dengan
terciptanya kondisi yang lebih baik setelah pemekaran dibanding sebelum pemekaran. Tidak hanya pada kabupaten hasil pemekaran namun juga pada
kabupaten asal yang dimekarkan. Pemekaran Kabupaten Raja Ampat berdasarkan UU No. 26 Tahun 2002 tanggal 11 Desember 2002, yang baru berusia 5 tahun
lebih, sehingga mungkin belum menunjukkan kondisi yang lebih baik dibanding saat sebelum pemekaran. Namun minimal telah menunjukkan arah yang jelas
menuju pencapaian tujuan sebagaimana tersebut di atas. Untuk mencapai tujuan pemekaran wilayah sebagaimana dituangkan
dalam UU No. 26 Tahun 2002 maka pemerintah perlu terus memacu pengembangan sektor-sektor unggulan di Kabupaten Raja Ampat, salah satunya
adalah wisata bahari. Namun seringkali kebijakan pembangunan yang dilakukan tidak dapat mewujudkan semua kehendak kebijakan. Untuk mengatasi hal tersebut
di atas maka perlu diketahui penyebab kegagalan tersebut untuk melakukan suatu tindakan evaluasi.
Oleh karena itu pada pendekatan kerangka pikiran dari penelitian ini diarahkan pada evaluasi dalam menyempurnakan kebijakan pemekaran wilayah
untuk mempercepat pencapaian kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Raja Ampat. Dengan demikian, maka akan dilakukan analisis terhadap kenyataan-
kenyataan di lapangan, sehingga akan dapat diketahui apakah tujuan pemekaran Raja Ampat sebagaimana diamanatkan dalam UU No.26 Tahun 2002 telah
tercapai atau tidak dan faktor-faktor apa saja yang dapat menimbulkan permasalahan.
Output yang diharapkan dari analisis ini adalah dipahami kondisi real yang terjadi dan bagaimana pendekatan kebijakan selanjutnya dapat digunakan untuk
menimalkan masalah dalam mencapai tujuan pemekaran yang diinginkan. Berdasarkan pemikiran tersebut, penelitian ini ingin melihat bagaimana
dampak pemekaran dari segi pertumbuhan dan perkembangan struktur ekonomi, kapasitas fiskal daerah pada Kabupaten Raja Ampat dan Sorong, dampak
pemekaran terhadap kesejahteraan masyarakat pada Kabupaten Raja Ampat dan mengetahui kontribusi sektor pariwisata bahari terhadap ekonomi wilayah
kepulauan di Kabupaten Raja Ampat. Secara sederhana kerangka pemikiran studi ini digambarkan seperti pada Gambar 2. Informasi ini diharapkan dapat
menunjukkan arah pembangunan pasca pemekaran baik di Kabupaten Sorong maupun Kabupaten Raja Ampat.
Kabupaten Sorong
- UU No.22 Thn 1999 - PP No.129 Thn 2000
- Tuntutan masyarakat - Potensi sumber daya
Tujuan Pemekaran UU No 26 tahun 2002
Kapasitas Fiskal
Daerah Menurunnya Beban Tugas
Proses Pembangunan
Struktur Ekonomi
- Pariwisata - lainnya
Struktur Ekonomi
Evaluasi Dalam Menyempurnakan Kebijakan Pemekaran
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN RAJA AMPAT SORONG KE DEPAN
Apakah Relevan dengan Tujuan Pemekaran UU No 26 Tahun 2002 Tingkat
Kesejahteraan
Kebijakan Telah Relevan Menggunakan Pendekatan
Baru terhadap Kebijakan
TIDAK YA
Kabupaten Sorong Kab. Raja Ampat
Proses Pembangunan
Kapasitas Fiskal
Daerah Meningkatnya Kewenangan
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian
3.2. Kerangka Pendekatan Operasional