Kajian Kelembagaan Terhadap Kelancaran Kegiatan Operasional PPS Nizam Zachman Jakarta

KAJIAN KELEMBAGAAN TERHADAP KELANCARAN
KEGIATAN OPERASIONAL PPS NIZAM ZACHMAN
JAKARTA

YOWAN RIYANDI

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kajian Kelembagaan
Terhadap Kelancaran Kegiatan Operasioanl PPS Nizam Zachman Jakarta adalah
benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir disertasi ini.

Bogor, Januari 2015
Yowan Riyandi
NIM C44100081

ABSTRAK
YOWAN RIYANDI. Kajian Kelembagaan terhadap Kelancaran Kegiatan
Operasional PPS Nizam Zachman Jakarta. Dibimbing oleh ERNANI LUBIS dan
ANWAR BEY PANE.
Kelembagaan-kelembagan formal yang terdapat di suatu pelabuhan
perikanan di Indonesia merupakan struktur penting sehubungan dengan kegiatan
operasional yang ada di pelabuhan perikanan. Terdapat tiga kelembagaan formal
yang mengelola kegiatan operasional di PPS Nizam Zachman yaitu: Unit
Pelaksana Teknis Daerah dibawah Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (UPT
DJPT), Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) dibawah
Kementrian BUMN, dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelola
Kawasan Pelabuhan Perikanan dan Pangkalan Pendaratan Ikan dibawah Dinas
Perikanan dan Kelautan di tingkat provinsi. Tujuan dari penelitian ini yaitu
mengetahui tugas/peran aktual dan koordinasi dari ketiga kelembagaan pengelola
yang ada di PPS Nizam Zachman, mengetahui permasalahan ketiga kelembagaan
dalam menjalankan operasional di PPS Nizam Zachman serta mengetahui

pengaruh adanya ketiga kelembagaan dalam kelancaran operasional PPS Nizam
Zachman. Metode penelitian ini menggunakan metode studi kasus komparatif dan
kegiatan operasional yang digunakan adalah kegiatan pendaratan dan pemasaran
hasil tangkapan. Setiap kelembagaan memiliki tugasnya masing-masing dalam
pelaksanaan kinerja untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Selain itu,
koordinasi yang terbentuk antar ketiga kelembagaan dalam pelaksanaan tugasnya
berbentuk koordinasi pembahasan kegiatan secara bersama-sama. Permasalahan
fungsional yang muncul diakibatkan dari bermacam-macamnya kelembagaan
yang terdapat di PPS Nizam Zachman seperti, permasalahan tumpang tindih
peraturan antara UPT DJPT, Perum Perindo, dan UPTD Pengelola Kawasan PP
dan PPI. Setiap kelembagaan dalam pelaksanaan tugas terkait kegiatan
operasional sering mendapat pengaruh dari kelembagaan lainnya. Pengaruh
tersebut dapat berupa pengaruh yang memperlancar kegiatan ataupun pengaruh
yang dapat menghambat berjalannya suatu kegiatan. Dari pengaruh tersebut
hanya sedikit pengaruh bersifat menghambat yang muncul dari keberadaan ketiga
kelembagaan di PPS Nizam Zachman.
Kata kunci: kegiatan operasional, kelembagaan, pelaksanaan tugas, PPS Nizam
Zachman

ABSTRACT

YOWAN RIYANDI. Institutional Study on Fluencies of Operational Activity in
PPS Nizam Zachman Jakarta. Supervised by ERNANI LUBIS and ANWAR BEY
PANE
Formal institutions at a fishing port in Indonesia is an important structure
connected with operational activity in the fishing port. There are three formal
institutions who managed operational activity in PPS Nizam Zachman: The
Technical Implementation Unit below The Directorate General of Capture
Fisheries, The General Company of Indonesian Fishing (Perum Perindo) below
BUMN Ministry, and The Regional Technical Implementation Unit of Fishing
Port and Fishing Landing Base Area Administrator below the agencies of sea and
fisheries in the province. Aim of this study is to discover actual task/role and
coordination of three managing instution in PPS Nizam Zachman, to discover
problem in the three institutions in operating PPS Nizam Zachman also to know
the effect of three instutions to fluencies of PPS Nizam Zachman operationals.
The research methods used is comparative case study method and the operational
activity used are landing activity and catches distribution. Every institution has
their own tasks in performance implementation to reach the target planned.
Otherwise, the coordination that created from the three institution in task
performing formed in coordination of discussing their activities together.
Functional issues that arise is caused from various institutional in PPS Nizam

Zachman, such as, problems with overlapping rules between The Technical
Implementation Unit below The Directorate General of Capture Fisheries, Perum
Perindo, and The Regional Technical Implementation Unit of Fishing Port and
Fishing Landing Base Area Administrator. Every institution in the task
implementation about operational activity is often get an influence from the other
institution. The influence can be the influence of smoothen activity effect or effect
that hampering the activity. From that effect, it just has a little hampering effect
showed from the three institutions in PPS Nizam Zachman.
Keywords: operational activity, institutions, task performing, PPS Nizam
Zachman,

KAJIAN KELEMBAGAAN TERHADAP KELANCARAN
KEGIATAN OPERASIONAL PPS NIZAM ZACHMAN
JAKARTA

YOWAN RIYANDI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan

pada
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

Judul Skripsi : Kajian Kelembagaan Terhadap Kelancaran Kegiatan Operasional
PPS Nizam Zachman Jakarta
Nama
: Yowan Riyandi
NIM
: C44100081

Disetujui oleh

Dr Ir Ernani Lubis, DEA
Pembimbing I


Dr Ir Anwar Bey Pane, DEA
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Budy Wiryawan, MSc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT
karena atas rahmat dan karunia-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan
rencana. Judul yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei
2014 ini adalah “Kajian Kelembagaan Terhadap Kelancaran Kegiatan Operasional
PPS Nizam Zachman Jakarta”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr Ir Ernani Lubis, DEA dan
Bapak Dr Ir Anwar Bey Pane, DEA sebagai dosen yang telah membimbing dalam
penyelesaian skripsi ini. Disamping itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada

keluarga tercinta Supoyo, SPi, MSi (Bapak), Sri Pawan (Ibu), Yowan Utari dan
Yowan Andini (Adik). Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman yang selalu ada di setiap kesempatan (Chitra, Febby, Ichi, Arsheilla,
Mamat, Uwox, Sandy, Andhika, Wanda, Linly, Tawada, Febrina), asmoro fitness
centre (Sobar, Pawitra, Daud), teman-teman PSP 47 yang tidak bisa disebutkan
satu persatu, PSP 46, PSP 45, teman-teman Cops, penghuni D8 Dramaga
Regency, dan juga semua pihak yang terkait dalam pembuatan skripsi ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat.
Bogor, Januari 2015
Yowan Riyandi

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

viii

DAFTAR GAMBAR

viii


DAFTAR LAMPIRAN

viii

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Tujuan Penelitian

2

Manfaat Penelitian

2


METODE PENELITIAN

2

Waktu dan Tempat

2

Alat dan Bahan

3

Metode Penelitian

3

Analisis Data

4


HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Perikanan dan Ke lembagaan di PPS Nizam Zachman
Tugas/Peran Aktual dan Koordinasi dari Ketiga Kelembagaan

7
7
12

Tugas dan Peran Aktual Ketiga Kelembagaan Terkait Kegiatan Operasional
Pendaratan dan Pemasaran Hasil Tangkapan
13
Koordinasi yang Terjalin antara Ketiga Kelembagaan
Permasalahan yang dialami ketiga kelembagaan

19
22

Pengaruh Kelembagaan terhadap Kelancaran Kegiatan Operasional PPS
Nizam Zachman


SIMPULAN DAN SARAN

26

33

Simpulan

33

Saran

33

DAFTAR PUSTAKA

33

LAMPIRAN

35

RIWAYAT HIDUP

37

DAFTAR TABEL
1 Tugas ketiga kelembagaan UPT DJPT, Perum Perindo, dan UPTD
Pengelola Kawasan PP dan PPI di pelabuhan perikanan sesuai peraturan
berlaku
2 Data dan informasi yang dibutuhkan pada penelitian beserta cara
pengambilan data, sumber dan jenis data
3 Fasilitas Pokok di PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 2013
4 Fasilitas Penunjang di PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 2013
5 Fasilitas Fungsional di PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 2013
6 Rincian tugas ketiga kelembagaan UPT DJPT, Perum Perindo, dan
UPTD Pengelola Kawasan PP dan PPI terkait kegiatan operasional
pendaratan dan pemasaran ikan PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 2014
7 Pelaksanaan tugas terkait kegiatan operasional pendaratan dan pemasaran
ikan oleh UPT DJPT PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 2014
8 Pelaksanaan tugas terkait kegiatan operasional pendaratan dan pemasaran
ikan oleh Perum Perindo PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 2014
9 Pelaksanaan tugas terkait kegiatan operasional pendaratan dan pemasaran
ikan oleh UPTD Pengelola Kawasan PP dan PPI PPSNZ Jakarta tahun
2014
10 Koordinasi yang dijalin oleh UPT DJPT terkait kegiatan operasional
pendaratan dan pemasaran ikan di PPS Nizam Zachman tahun 2014
11 Koordinasi yang dijalin oleh Perum Perindo terkait kegiatan operasional
pendaratan dan pemasaran ikan di PPS Nizam Zachman tahun 2014
12 Koordinasi yang dijalin oleh UPT Pengelola Kawasan PP dan PPI terkait
kegiatan operasional pendaratan dan pemasaran ikan di PPSNZ tahun
2014
13 Permasalahan yang dihadapi oleh UPT DJPT pada kegiatan pendaratan
dan pemasaran ikan di PPS Nizam Zachman tahun 2014
14 Permasalahan yang dihadapi oleh Perum Perindo pada kegiatan
pendaratan dan pemasaran ikan di PPS Nizam Zachman tahun 2014
15 Permasalahan yang dihadapi oleh UPTD Pengelola Kawasan PP dan PPI
pada kegiatan pendaratan dan pemasaran ikan di PPS Nizam Zachman
tahun 2014
16 Kegiatan UPT DJPT terkait kegiatan operasional pendaratan dan
pemasaran ikan yang mendapat pengaruh dari Perum Perindo
17 Kegiatan UPT DJPT terkait kegiatan operasional pendaratan dan
pemasaran ikan yang mendapat pengaruh dari UPTD Pengelola Kawasan
PP dan PPI
18 Kegiatan Perum Perindo terkait kegiatan operasional pendaratan dan
pemasaran yang mendapat pengaruh dari UPT DJPT
19 Kegiatan Perum Perindo terkait kegiatan operasional pendaratan dan
pemasaran ikan yang mendapat pengaruh oleh UPTD Pengelola
Kawasan PP dan PPI
20 Kegiatan UPTD Pengelola Kawasan PP dan PPI terkait kegiatan
operasional pendaratan dan pemasaran ikan yang mendapat pengaruh
oleh UPT DJPT

5
6
8
8
9

13
15
16

17
19
20

20
22
23

24
26

27
28

29

30

21 Kegiatan UPTD Pengelola Kawasan PP dan PPI terkait kegiatan
operasional pendaratan dan pemasaran ikan yang mendapat pengaruh
dari Perum Perindo
22 Rata-rata pengaruh menghambat yang didapat dari kegiatan operasional
pendaratan dan pemasaran ikan ketiga kelembagaan di PPSNZ, 2014

31
32

DAFTAR GAMBAR
1 Struktur organisasi Unit Pelaksana Teknis DJPT PPS Nizam Zachman
Jakarta tahun 2013
2 Struktur Organisasi Perum Perindo Cabang Jakarta di PPS Nizam
Zachman Jakarta tahun 2013
3 Struktur Organisasi UPTD Pengelola Kawasan PP dan PPI PPS Nizam
Zachman Jakarta tahun 2013
4 Diagram Venn rincian tumpang tindih tugas ketiga kelembagaan
terkait kegiatan operasional di PPSNZ Jakarta
5 Persentase pelaksanaan tugas terkait kegiatan operasional pendaratan
dan pemasaran hasil tangkapan oleh ketiga kelembagaan di PPS Nizam
Zachman Jakarta melalui wawancara dan pengamatan tahun 2014
6 Persentase kegiatan UPT DJPT terkait kegiatan operasional pendaratan
dan pemasaran ikan yang mendapat pengaruh dari Perum Perindo
7 Persentase kegiatan UPT DJPT terkait kegiatan operasional pendaratan
dan pemasaran ikan yang mendapat pengaruh dari UPTD Pengelola
Kawasan PP dan PPI
8 Persentase kegiatan Perum Perindo terkait kegiatan operasional
pendaratan dan pemasaran ikan yang mendapat pengaruh dari UPT
Pengelola Kawasan PP dan PPI
9 Persentase kegiatan Perum Perindo terkait kegiatan opersional
pendaratan dan pemasaran ikan yang mendapat pengaruh dari UPTD
Pengelola Kawasan PP dan PPI
10 Persentase kegiatan UPT Pengelola Kawasan PP dan PPI terkait
kegiatan opersional pendaratan dan pemasaran ikan yang mendapat
pengaruh dari UPT DJPT
11 Persentase kegiatan UPTD Pengelola Kawasan PP dan PPI terkait
kegiatan opersional pendaratan dan pemasaran ikan yang mendapat
pengaruh dari Perum

10
11
12
14

18
26

27

28

29

30

31

DAFTAR LAMPIRAN
1 Persentase pengaruh kelembagaan terhadap kegiatan kelembagaan
lainnya di PPS Nizam Zachman Jakarta
2 Dokumentasi

36
37

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kelembagaan-kelembagan formal yang terdapat di suatu pelabuhan
perikanan di Indonesia merupakan struktur penting sehubungan dengan kegiatan
operasional yang ada di pelabuhan perikanan. Kelancaran kegiatan operasional
merupakan barometer akan keberhasilan pengelolaan suatu pelabuhan perikanan.
Oleh karena itu dibutuhkan adanya kajian dan analisis mengenai peran
kelembagaan terhadap kelancaran kegiatan operasional di suatu pelabuhan
perikanan. Di suatu pelabuhan perikanan khususnya pelabuhan perikanan tipe A,
terdapat tiga kelembagaan formal yang berperan dalam mengelola kegiatan
operasional yaitu: Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah Direktorat Jenderal
Perikanan Tangkap, Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo)
dibawah Kementrian BUMN, dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
Pengelola Kawasan Pelabuhan Perikanan dan Pangkalan Pendaratan Ikan melalui
penugasan dinas perikanan dan kelautan di tingkat propinsi yang mengelola
Tempat Pelelangan ikan di PPS Nizam Zachman.
Kegiatan operasional di suatu pelabuhan perikanan meliputi kegiatan
pendaratan; penanganan, pengolahan dan pemasaran ikan; serta penyaluran
perbekalan (Widiastuti 2010). Salah satu kriteria keberhasilan pengelolaan
pelabuhan perikanan adalah adanya kerjasama yang aktif dan terorganisir dengan
baik antar organisasi/lembaga dan para pelaku yang bertindak didalamnya. Untuk
itu diperlukan kerjasama yang baik antar satu kelembagaan dengan kelembagaan
lainnya yang terdapat dalam suatu lingkup kegiatan operasional di suatu
pelabuhan perikanan. Bilamana pengoperasian suatu pelabuhan perikanan berhasil
maka pelabuhan tersebut dapat berkembang dengan baik serta memberikan
pengaruh positif terhadap perkembangan kota khususnya dan nasional pada
umumnya (Lubis 2006 dalam Widiastuti 2010).
Pelabuhan Perikanan Nizam Zachman Jakarta (PPSNZJ) merupakan Unit
Pelaksana Teknis Kementrian Kelautan dan Perikanan yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. Pada awalnya
Pelabuhan Perikanan Samudera Jakarta (PPSJ) diresmikan pada tanggal 17 Juli
1984 dan berbentuk Project Manajement Unit (PMU) (PPS Nizam Zachman
2014). Pada tahun 2004 PPSNZJ yang semula bernama PPS Jakarta diubah
menjadi PPS Nizam Zachman Jakarta sesuai dengan SK Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor KEP.04/MEN/2004 tentang perubahan nama PPS Jakarta
menjadi PPS Nizam Zachman Jakarta (PPS Nizam Zachman Jakarta 2014). Pada
tahun 1990 dibentuk Perusahaan Umum Prasarana Perikanan Samudera berupa
badan usaha milik negara dibawah Departemen Kelautan Perikanan dengan tujuan
antara lain melengkapi pengelolaan pelabuhan perikanan dari aspek pengelolaan
fasilitas fungsional/komersial dan dalam perjalanannya fasilitas fungsional
pelabuhan perikanan yang awalnya dikelola oleh UPT DJPT, diserahkan untuk
dikelola oleh Perum Prasarana Perikanan Samudera. Namun seiring dengan
dibentuknya Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun 2001
maka seluruh BUMN dikoordinasikan pengelolaannya ke Kementrian BUMN
dibawah seorang menteri BUMN yang berdampak kepada aset-aset

2
kepelabuhanan perikanan berupa fasilitas fungsional beralih dari UPT DJPT
Kementrian Kelautan Perikanan (KKP) ke Kementrian BUMN. Selanjutnya sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 09 Tahun 2013 terjadi perubahan nama
Perum Prasarana Perikanan Samudera menjadi Perum Perikanan Indonesia atau
disingkat Perum Perindo (Kementrian BUMN 2014).
PPS Nizam Zachman adalah pelabuhan perikanan tipe A dan merupakan
yang terbesar di Jakarta namun dalam perjalanan pengelolaannya terkadang
mengalami benturan masalah akibat tidak terpusatnya manajamen pengelolaan
terkait adanya tiga kelembagaan yang mengelola kegiatan operasional di PPS
Nizam Zachman. Hal ini diindikasikan dengan adanya tumpang tindih
pelaksanaan tugas di lapangan.
Berdasarkan acuan diatas, maka penulis ingin melakukan kajian terhadap
tiga kelembagaan formal yang ada guna mengetahui fungsi/perannya terhadap
kelancaran kegiatan operasional di PPS Nizam Zachman yang dibatasi pada
kegiatan operasional pendaratan dan pemasaran hasil tangkapan. Selain itu juga
untuk mengetahui koordinasi yang terjalin antar satu lembaga dengan lembaga
lainnya serta mengidentifikasi permasalahan dan pengaruh dari adanya
kelembagaan terkait terhadap kelancaran kegiatan operasional di PPS Nizam
Zachman.

Tujuan Penelitian
1. Mengetahui tugas/peran aktual dan koordinasi dari ketiga kelembagaan
pengelola yang ada di PPS Nizam Zachman terkait kegiatan operasional
pendaratan dan pemasaran hasil tangkapan.
2. Mengetahui permasalahan ketiga kelembagaan dalam menjalankan kegiatan
operasional pendaratan dan pemasaran hasil tangkapan di PPS Nizam
Zachman.
3. Mengetahui pengaruh adanya ketiga kelembagaan dalam kelancaran kegiatan
operasional pendaratan dan pemasaran hasil tangkapan di PPS Nizam
Zachman.

Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak pemerintah terhadap kelembagaan
yang terdapat di PPS Nizam Zachman.
2. Informasi bagi pihak lain mengenai kelembagaan di PPS Nizam Zachman.

METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2014.
Pengambilan data telah dilakukan di wilayah PPS Nizam Zachman Jakarta.

3
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuisioner. Bahan yang
digunakan pada penelitian ini berupa data sekunder dan informasi yang didapat
berdasarkan hasil wawancara dari pihak UPT (Direktorat Jenderal Perikanan
Tangkap), PERUM (Perum Perindo), UPTD Pengelola Kawasan PP dan PPI
(Dinas Kelautan dan Pertanian Propinsi DKI Jakarta) dan hasil peninjauan
langsung di lapangan.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus komparatif terhadap tiga
kelembagaan yang ada di PPS Nizam Zachman yaitu Unit Pelaksana Teknis
(UPT) dibawah Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT), Perum Perindo,
dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelola Kawasan Pelabuhan
Perikanan (PP) dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang mengelola Tempat
Pelelangan Ikan (TPI). Aspek yang diteliti dari ketiga unit kerja kelembagaan
tersebut meliputi: tugas, peran dan koordinasi dari ketiga kelembagaan,
permasalahan yang dialami ketiga kelembagaan, dan pengaruh ketiga
kelembagaan terhadap kelancaran kegiatan operasional PPS Nizam Zachman
Jakarta. Objek yang diteliti pada penelitian ini adalah: aktivitas yang ada di PPS
Nizam Zachman dan dikelola oleh ketiga kelembagaan. Kegiatan operasional
pelabuhan perikanan dibatasi pada: pendaratan, dan pemasaran ikan.
Pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui pengamatan, wawancara dan
pengumpulan data sekunder.
Pengamatan dilakukan di PPS Nizam Zachman untuk mendapatkan
data/informasi ada atau tidaknya pelaksanaan tugas (disebut peran) ketiga
kelembagaan, pelaksanaan kegiatan sebagai hasil koordinasi ketiga kelembagaan,
pelaksanaan kegiatan operasional pelabuhan perikanan, jenis fasilitas yang ada di
PPS Nizam Zachman dan aktivitas ketiga kelembagaan sebagai hasil pengaruh
dari salah satu/dua kelembagaan yang ada di PPS Nizam Zachman.
Wawancara dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang telah
dipersiapkan untuk responden di tiga kelembagaan di PPS Nizam Zachman
melalui mekanisme disposisi tugas dari setiap pimpinan kelembagaan. Responden
yang diwawancarai adalah pihak-pihak pengelola Unit Pelaksana Teknis (UPT)
DJPT (Kasubag Umun, Kasi Sarana, Kasi Kesyahbandaran Perikanan, dan Kasi
Pemasaran dan Informasi), pengelola Perum Perindo (Kadiv pemasaran dan
Pengembangan Usaha), dan pengelola Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
Pengelola Kawasan PP dan PPI di PPS Nizam Zachman (Kepala TPI Muara
Baru). Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah wawancara
terbatas. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data/informasi mengenai:
tugas/peran aktual ketiga kelembagaan dengan mewawancarai masing-masing
kelembagaan terhadap pelaksanaan tugas yang dilaksanakan. Tugas tersebut
dijadikan sebagai indikator pelaksanaan tugas pada penelitian ini yang dikaitkan
dengan kegiatan operasional pendaratan dan pemasaran hasil tangkapan; bentuk
koordinasi yang diterjalin antara suatu kelembagaan dengan kelembagaan lainnya
dapat berupa pemberitahuan saja, pembahasan bersama untuk mendapatkan
masukan, dan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama (Pane

4
2014); analisis pengaruh ketiga kelembagaan terhadap kelancaran operasional
PPS Nizam Zachman dapat dilihat dari pengaruh suatu kelembagaan terhadap
kegiatan kelembagaan lainnya, pengaruh tersebut dapat berupa pengaruh yang
memperlancar suatu kegiatan, pengaruh yang menghambat suatu kegiatan ataupun
kegiatan yang tidak mendapatkan pengaruh apapun dari kelembagaan lainnya.
Pengumpulan data sekunder dilakukan pada UPT DJPT, Perum Perindo,
UPTD Pengelola Kawasan PP dan PPI, dan peraturan-peraturan pemerintah.
Pengumpulan data sekunder ditujukan untuk mendapatkan data/informasi
mengenai : tugas ketiga kelembagaan, kegiatan operasional dan jenis fasilitas
yang ada di PPS Nizam Zachman, peraturan pemerintah pusat/daerah yang terkait
serta data/informasi keadaan umum PPS Nizam Zachman Jakarta. Keseluruhan
tugas ketiga kelembagaan di PPS Nizam Zachman Jakarta menurut peraturan yang
ada tertera pada Tabel 1 dan data yang diperlukan pada penelitian ini beserta
sumber dan jenis datanya tertera pada Tabel 2.
Analisis Data
1.

2.

Tugas/peran aktual dan koordinasi dari ketiga kelembagaan di PPS Nizam
Zachman terkait kegiatan operasional pendaratan dan pemasaran hasil
tangkapan:
Analisis dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif komparatif
setelah mengidentifikasi tugas dari masing-masing kelembagaan, yaitu dari
Unit Pelaksana Teknis (UPT) DJPT, Perum Perindo dan Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD) Pengelola Kawasan PP dan PPI. Peran dari ketiga
kelembagaan dapat diketahui dengan cara membandingkan tugas
kelembagaan tersebut berbasis tugas-tugas ketiga kelembagaan sesuai
peraturan yang berlaku dengan pelaksanaan tugas di lapangan (disebut
sebagai peran). Selain itu, untuk mengetahui adanya tumpang tindih tugas
antara ketiga kelembagaan, digunakan Diagram Venn. Diagram Venn
merupakan sebuah metode dalam mempresentasikan objek-objek
diskrit/bersinggungan dan hubungan antara objek-objek tersebut secara grafis
(Jabbaar 2010). Selanjutnya dilakukan perbandingan data (persentase)
pelaksanaan tugas dari hasil wawancara ketiga kelembagaan dengan data
yang didapat melalui pengamatan/pemantauan untuk mengetahui apakah
dilaksanakan atau tidak pelaksanaan tugas di lapangan. Data yang didapat
melalui pengamatan di lapangan dilakukan guna mengurangi subjektifitas
atas hasil berdasarkan wawancara. Koordinasi yang terbentuk dari ketiga
kelembagaan dapat diketahui dengan mengidentifikasi hubungan kerjasama
yang terjalin antar kedua/ketiga kelembagaan yang terkait dengan tugas yang
dikoordinasikan oleh salah satu/dua/ketiga kelembagaan (yaitu ada atau
tidaknya koordinasi, dan bentuk koordinasi yang dilakukan).
Permasalahan ketiga kelembagaan dalam menjalankan kegiatan operasional
di PPS Nizam Zachman terkait kegiatan operasional pendaratan dan
pemasaran hasil tangkapan:
Analisis dilakukan secara deskriptif kualitatif setelah
mengidentifikasi permasalahan yang terjadi menurut pengelola berdasarkan
batasan kegiatan operasional pendaratan dan pemasaran hasil tangkapan.

5

Tabel 1 Tugas ketiga kelembagaan UPT DJPT, Perum Perindo, dan UPT Pengelola
Kawasan PP dan PPI di pelabuhan perikanan sesuai peraturan berlaku
Unit Pelaksanan Teknis
Perum Perikanan
UPTD Pengelola
(UPT) DJPT 1)
Indonesia 2)
Kawasan PP dan PPI 3)
1. Melaksanakan pembangunan, pemeliharaan,
pengembangan, dan
pendayagunaan sarana
dan prasarana
2. Melaksanakan pelayanan jasa, fasilitasi usaha,
pemantauan wilayah
pesisir dan wisata
bahari, pemberdayaan
masyarakat perikanan,
serta koordinasi
peningkatan produksi
3. Melaksanakan pelayanan teknis kapal perikanan dan kesyahbandaran
di pelabuhan perikanan
4. Fasilitasi pemasaran dan
distribusi hasil perikanan serta penyuluhan
perikanan, pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data perikanan, pengelolaan sistem
informasi, publikasi
hasil riset dan pemasaran hasil perikanan di
wilayahnya
5. Melaksanakan
penyusunan rencana dan
program, urusan tata
usaha dan rumah tangga
6. Pelaksaanaan dan
koordinasi pengendalian
lingkungan, serta
pengelolaan administrasi
pelayanan masyarakat
perikanan.
a

1. Pelayanan jasa tambat
labuh pasca penyelesaian
administrasi (clearance)
oleh instansi yang berwenang di pelabuhan
perikanan.
2. Pelayanan jasa bongkar
muat
3. Pengelolaan sarana dan
prasarana perikanan
meliputi:
a. Penyediaan dan pengusahaan fasilitas ruang
penyimpanan ikan,
pabrik es, pengolahan,
dan pengepakan ikan
b. Penyediaan dan pengusahaan fasilitas penunjang meliputi air, listrik,
sarana telekomunikasi,
bahan bakar, alat
angkut, bongkar muat
dan perbekalan kapal
c. Penyediaan dan pengusahaan fasilitas berupa
tempat pelelangan ikan,
pusat pemasaran ikan,
lahan, ruang dan
bagunan, bengkel, dok,
dan galangan kapal
4. Penyelenggaraan pengolahan hasil perikanan
5. Penyelenggaraan perdagangan ikan dan produk
perikanan
6. Penyelenggaraan perdagangan lainnya yang
terkait dengan bisnis
perikanan

1. Melaksanakan penataan
dan pemungutan retribusi
pemakaian tempat pendaratan kapal dan tempat
pelelangan ikan
2. Melaksanakan pemantauan penyelengaraan pelelangan ikan
3. Melaksanakan pemeliharaan sanitasi dan
higiene tempat pelelangan ikan
4. Melaksanakan pemantauan penanganan mutu
hasil perikanan di lokasi
pelelangan
5. Melaksanakan peningkatan kemampuan
tata cara penyelenggaraan pelelangan ikan
6. Melaksanakan pemantauan dan pencatatan pemasukan ikan laut lainnya baik langsung dari
laut maupun dari
pelabuhan perikanan dan
pangkalan pendaratan
ikan di luar daerah yang
dibawa melalui jalur
darat.

Sumber: 1) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No 06 Tahun 2007
tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelabuhan perikanan, 2) Peraturan Pemerintah No 9 Tahun 2013
tentang Perum Perindo, 3) Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No 192 Tahun 2010 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pengelola Kawasan PP dan PPI; bketerangan: Sarana
pada tugas UPT DJPT dibatasi pada sarana kegiatan pendaratan dan pemasaran ikan di PPSNZ

6
Tabel 2 Data dan informasi yang dibutuhkan pada penelitian beserta cara
pengambilan data, sumber dan jenis data
Tujuan

1. Mengetahui
fungsi/peran
aktual dan
koordinasi dari
ketiga
kelembagaan
pengelola yang
ada di PPS
Nizam Zachman
terkait kegiatan
operasional
pendaratan dan
pemasaran hasil
tangkapan

Data dan informasi
yang dibutuhkan
Fungsi dari ketiga
kelembagaan

Peran aktual dari tiga
kelembagaan
 UPT DJPT
 PERUM Perindo
 UPTD Pengelola

Cara
pengambilan
data
Wawancara
dan
pengumpulan
data
sekunder
Pengamatan
dan
wawancara

Sumber data

Jenis
data

UPT DJPT.
PERUM Perindo,
UPTD Pengelola

Data
sekunder

PP dan PPI
UPT DJPT.
PERUM Perindo,
UPTD Pengelola

Data
primer

PP dan PPI

PP dan PPI
Mengetahui koordinasi
yang terjalin antara
ketiga kelembagaan

Pengamatan
dan
wawancara

UPT DJPT.
PERUM Perindo,
UPTD Pengelola

Data
primer

PP dan PPI
2. Mengetahui
permasalahan dan
pengaruh adanya
ketiga
kelembagaan
dalam kelancaran
kegiatan
operasional
pendaratan dan
pemasaran hasil
tangkapan di PPS
Nizam Zachman

Kegiatan operasional
pelabuhan perikanan
 Pendaratan
 pemasaran

Pengamatan,
dan
wawancara

UPT DJPT.
PERUM Perindo,
UPTD Pengelola

Jenis fasilitas yang
terdapat di PPS Nizam
Zachman

pengumpulan
data
sekunder

Pihak Unit
Pelaksana Teknis
(UPT) DJPT

Permasalahan yang
dialami pengelola
 UPT DJPT
 PERUM Perindo
 UPTD Pengelola

Pengamatan,
wawancara,
pengumpulan
data
sekunder

UPT. PERUM
Perindo, UPTD
Pengelola PP

Wawancara,
pengumpulan
data
sekunder,
dan
pengamatan

UPT DJPT.
PERUM Perindo,
UPTD Pengelola

Pengumpulan
data
sekunder

Studi literatur:,
UPT DJPT,
Perum Perindo,
UPTD Pengelola

Data
primer

PP dan PPI

dan PPI

Data
primer,
data
sekunder
Data
primer,
data
sekunder

PP dan PPI
Pengaruh adanya ketiga
kelembagaan dalam
kelancaran operasional
pelabuhan perikanan
 Kegiatan suatu
kelembagaan
mempengaruhi
kegiatan
kelembagaan
lainnya
Peraturan pemerintah
mengenai pengelolaan
UPT DJPT, Perum
Perindo, dan UPTD
Pengelola PP dan

PP dan PPI

PPI
Keadaan umum daerah
penelitian DKI Jakarta
dan PPSNZ Jakarta

PP dan PPI

Pengumpulan
data
sekunder

Data
primer,
data
sekunder

Data
sekunder

7
3. Pengaruh adanya ketiga kelembagaan terhadap kelancaran operasional PPS
Nizam Zachman :
Analisis dilakukan secara deskriptif kualitatif kuantitatif yang terdiri:
Tahap 1: Identifikasi kegiatan operasional pelabuhan perikanan (yang dibatasi
pada kegiatan pendaratan, dan pemasaran hasil tangkapan); Tahap 2:
Menganalisis adanya pengaruh ketiga kelembagaan dalam kelancaran kegiatan
operasional di PPS Nizam Zachman dengan mengetahui kegiatan suatu
kelembagaan yang mempengaruhi kegiatan kelembagaan lainnya. Pengaruh
tersebut dapat berupa pengaruh yang memperlancar kegiatan, pengaruh yang
menghambat suatu kegiatan ataupun kegiatan yang tidak mendapat pengaruh
apapun; Tahap 3: menghitung persentase pengaruh dari ketiga kelembagaan
yang ditunjukkan dengan rumus:
Ket :

Mr = Pengaruh memperlancar
Mt = Pengaruh menghambat
Tb = Kegiatan yang tidak mendapat pengaruh
Tp = Total Pengaruh dari seluruh kegiatan
pada suatu kelembagaan

Pengaruh memperlancar adalah ketika kegiatan dari suatu kelembagaan
dapat terlaksana dengan baik dari keberadaan kelembagaan lainnya, sedangkan
pengaruh menghambat merupakan kebalikannya. Kegiatan yang tidak
mendapatkan pengaruh merupakan kegiatan yang dilakukan sendiri oleh suatu
kelembagaan tanpa adanya pengaruh dari kelembagaan lainnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan umum perikanan dan kelembagaan di PPS Nizam Zachman
Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta (PPSNZJ) terletak
di Muara Baru (Teluk Jakarta), Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, yaitu
berada di 06025’ LS dan 10605’ BT. Luas areal secara keseluruhan adalah 98 ha.
Luas tersebut dibagi ke dalam tiga areal yaitu kawasan industri 48 ha, areal
fasilitas Perum dan UPT PPSNZJ 10 ha dan kolam pelabuhan 40 ha. Lokasi
pelabuhan perikanan ini sangat strategis, berada di Ibukota Negara dan dekat
dengan objek penting dalam mendukung kegiatan pelabuhan perikanan yaitu:
kantor pemerintah propinsi 9 km; Kantor Walikota 7 km; Bandara Soekarno Hatta
25 km; Bandara Halim Perdana Kusuma 35 km; Pelabuhan Perikanan Tanjung
Priok 12 km; Tempat Pendaratan Ikan Muara Angke 6 km; Pelabuhan Sunda
Kelapa 3 km (PPS Nizam Zachman, 2014).
Total produksi ikan di PPS Nizam Zachman pada tahun 2013 adalah sebesar
252.762,724 ton yang terdiri dari 113.342,916 ton berasal dari produksi hasil
tangkapan dari laut dan 139.419,808 ton berasal dari produksi ikan yang masuk
dari jalur darat. Produksi ikan dari laut didominasi oleh hasil tangkapan dari kapal
pukat cincin, boukeami dan rawai tuna. Jumlah kapal yang melakukan pendaratan
hasil tangkapan sebanyak 3.911 unit. Ikan yang masuk ke PPS Nizam Zachman
sebagian besar berasal dari Sulawesi Utara, Jawa Barat dan luar negeri (impor).

8
Tabel 3 berikut merupakan fasilitas-fasilitas pokok yang terdapat di PPS Nizam
Zachman Jakarta (PPS Nizam Zachman 2014).
Tabel 3. Fasilitas Pokok di PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 2013
No
Keterangan
Nama Fasilitas
Volume Satuan
1
2
3

Breakwater
Turap
Dermaga

4
5
6

7
8
9

Jetty
Kolam Pelabuhan
Alur Pelabuhan
- Panjang
- Lebar
Jalan kawasan
Drainase dan gorong-gorong
Lahan / Tanah Kawasan

10

Pagar Keliling

1040
3340
2118,5

m
m
m

350
38,9

m
ha

530
185
79.042
16.972
71

m
m

m
ha

1.090

m

Barat 750 m; Timur 290 m
Barat 1.480 m; Timur 1.860 m
Barat 1.326,5 m; Timur 775 m;
Selatan 117 m (Lampiran II)
150 m; 200 m
Kedalaman -4,5 s/d -7,5 m

Lebar 6,75 m s/d 10 m
31 ha (pelayanan umum) dan 40 ha
(kawasan industri)

Sumber: PPS Nizam Zachman Jakarta 2014.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat 10 fasilitas pokok di PPS
Nizam Zachman dalam kondisi terpelihara dengan baik. Selain itu, terdapat
fasilitas penunjang serta fungsional di PPS Nizam Zachman yang tertera pada
Tabel 4 dan 5 berikut.
Tabel 4 Fasilitas Penunjang di PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 2013
No
Nama Fasilitas
Volume Satuan Keterangan
1
2

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

14

15
16
17

Kantor Pelayanan Terpadu
Kantor UPT PPS Nizam Zachman Jakarta
-Gedung lama
-Gedung baru
Balai Pertemuan Nelayan
Kantor Polsek
Pos Masuk/ Keluar
Pos Keamanan Laut
Pos Keamanan
Kantor Agen Kapal
Mess Karyawan/ Pelabuhan
Kantin
Klinik Kesehatan
Mandi Cuci Kakus (MCK)
Gedung Penunjang Kegiatan Nelayan (GPKN)
-Gedung A (3 Lantai)
-Gedung B (2 Lantai)
Mesjid dan Mushola
-Mesjid Al Hidayah
-Mushola
Mercusuar Tua
Closed Circuit Television (CCTV)
Pengeras Suara

Sumber : PPS Nizam Zachman Jakarta 2014.

690



1.131,4
2.200
243,8
400
57,5
69,5
114
170
751,5
1.161
75
602














4.800
1.930




441
150,5
1
17
2



unit
Unit
set

Terdiri 2 lantai

3 unit
1 unit
6 unit
1 unit
3 unit
107 unit
1 unit
21 unit

9
Tabel 5 Fasilitas Fungsional di PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 2013
No
Keterangan
Nama Fasilitas
Volume Satuan
1

Pusat Pemasaran Ikan (PPI)

9.856



2
3
4
5
6

Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
Rambu Navigasi
Menara Pengawas (Control Tower)
Pabrik/ Gudang Es
Jaringan listrik
- PPS Nizam Zachman
- Perum
Mesin Genset/ PLN
- Genset Baru
Telepon
Free Hot Spot WIFI
Instalasi Air Bersih
- PPS Nizam Zachman Jakarta
- Perum
Instalasi Jaringan Air Laut
Suplai Air Bersih
- PT Centra Niaga Eropindo
- TSA
- Palyja
- Sea Water Reverse Osmosis
Layanan Bahan Bakar/ SPBB/ SPBU/
Fixed Bunker Agent
- Stasiun pengisian Bahan Bakar
Bunker (SPBB)
- Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Umum (SPBU)
Galangan Kapal (Docking)

3.350
2
1.096
1


unit

unit

283,9
5.362

kva
kva

4
217
3,0

unit
sst
mbps

4.015
12.000
1510

m
m
m

3000
500
100
1000






4

unit

1
2

unit
unit

12
30
880
995,4

unit
unit



505
867
213
2



titik
unit

2 Pompa
3 Pompa

53

unit

Kapasitas 100-3000 ton

7
8
9
10

11
12

13

14
15
16
17
18
19

20
21
22
23
24

Perbengkelan
Tuna landing Centre (TLC)
Incinerator
Unit Pengolah Limbah (UPL)
Kolam Penampungan
-Barat
-Timur
Penerangan Jalan Solar Cell
Papan Informasi Tulisan Berjalan/
Running Text
Cold storage/ UPI
Kendaraan/ Alat Berat/ Kapal
Backhoe Loader, Dump Truck, Crane
Truck, Forklift, Towing crane,
Compactor, Kapal Pandu, kapal
Syahbandar, Kendaraan Amphibi,
Mobil Tangki, Mobil Tangki, Mobil,
Bus Jemputan, Sepeda Motor, Sepeda

Sumber: PPS Nizam Zachman Jakarta 2014.

Terdiri dari 992 lapak
(Lampiran II)
TPI baru (Lampiran II)
Terdiri dari 11 lantai
Kapasitas 216 ton/hari

Perum dan PT
Proskuneo Kadarusman
Transit Shed 6 unit
15-20 m³/ hari
1000 m³/ hari

10
Unit Pelaksana Teknis (UPT) DJPT
Unit Pelaksana Teknis (UPT) DJPT merupakan Unit Pelaksana Teknis yang
berada langsung dibawah oleh Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dan
memiliki tugas mengelola PPS Nizam Zachman. Unit Pelaksana Teknis (UPT) DJPT
untuk PPSNZ berkedudukan dan berkantor di kawasan PPS Nizam Zachman Jakarta
(Lampiran II). Unit Pelaksana Teknis (UPT) DJPT memiliki beberapa bidang
organisasi dalam menjalankan tugasnya yaitu bidang pengembangan (seksi
sarana; seksi pelayanan dan pengembagan usaha), bidang tata operasional (seksi
pemasaran dan informasi; seksi kesyahbandaran perikanan), bagian tata usaha
(sub bagian umum; sub bagian keuangan) dan kelompok jabatan fungsional.
Masing-masing bidang memiliki tugas yang harus dilaksanakan. Gambar 1
menyajikan struktur organisasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) DJPT untuk PPS
Nizam Zachman Jakarta tahun 2013.
Kepala Pelabuhan PPS Nizam Zachman

Bagian Tata
Usaha

Sub Bagian
Umum

Sub Bagian
keuangan

Bidang Tata
Operasional

Bidang
Pengembangan

Seksi Sarana

Seksi Pelayanan
dan
Pengembangan
usaha

Jabatan
Fungsional
Tertentu
Seksi Pemasaran
dan Informasi

Seksi
Kesyahbandaran
perikanan

Gambar 1 Struktur organisasi Unit Pelaksana Teknis DJPT untuk PPS Nizam Zachman
Jakarta tahun 2013
Sumber : PPS Nizam Zachman Jakarta 2014

Perum Perindo
Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo), sebelumnya
bernama Perusahaan Umum Prasarana Perikanan Samudera (Perum PPS) yang
didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1990 dan berada
dibawah DJPT Departemen Kelautan Perikanan selanjutnya diatur kembali
dengan adanya perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2000 tentang
Perusahaan Umum Prasarana Perikanan Samudera yang kemudian disempurnakan
dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 9 Tahun 2013 tanggal 23 Januari 2013
tentang Perusahaan Umum (Perum) Perikanan Indonesia yang diberi tugas dan
tanggung jawab dalam rangka mengelola aset negara guna menyelenggarakan

11
pengusahaan dan pelayanan barang jasa dan pengembangan sistem bisnis
perikanan kepada pengguna jasa pelabuhan perikanan yaitu nelayan pada
khususnya dan masyarakat perikanan pada umumnya serta memupuk keuntungan.
Pengusahaan dan pelayanan tersebut dilaksanakan di 6 (enam) pelabuhan
perikanan yang salah satunya merupakan Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam
Zachman Jakarta. Perum Perikanan Indonesia berkedudukan dan berkantor pusat
di Jakarta Utara (Lampiran II), dan dapat membuka cabang atau perwakilan di
tempat lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Indonesia sebagaimana
ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Pengawas (Kementrian
BUMN 2013). Gambar 2 berikut merupakan struktur organisasi dari Perum
Perindo cabang Jakarta di PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 2013.
Kepala Cabang Kelas A

Divisi Keuangan, SDM
Dan Umum

Sub Divisi

Pembendaharaan,
Penganggaran dan
Perpajakan

Sub Divisi Akuntansi
dan Statistikl

Sub Divisi Tata Usaha,
SDM, Hukum dan
Humas

Divisi Teknik

Divisi Pemasaran dan
Pengembangan Usaha

Sub Divisi Pabrik Es
dan Cold Storage

Divisi Perdagangan

Sub Divisi Tambat Labuh,
Dok, Bengkel dan
Perbekalan

Sub Divisi Instalasi
Listrik, Air dan Telepon
Sub Divisi Es dan Cold
Storage

Sub Divisi Dermaga,
Dok Dan Bengkel

Sub Divisi Bangunan
dan Tata Ruang

Sub Divisi Ruang, Bangunan
dan Kemitraan

Sub Divisi PPI dan TPI

Sub Divisi Rumah
tangga dan Keamanan

Gambar 2 Struktur Organisasi Perum Perindo Cabang Jakarta di PPS Nizam Zachman
Jakarta tahun 2013
Sumber : Perum Perindo Cabang Jakarta 2014

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelola Kawasan PP dan PPI
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelola Kawasan PP dan PPI
merupakan pengelola Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di PPSNZ yang berada di
bawah Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta dan berkedudukan di
kawasan PPS Nizam Zachman (Lampiran II) serta berkantor pusat di kawasan PPI

12
Muara Angke Jakarta. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) adalah salah satu fasilitas

fungsional di pelabuhan perikanan untuk melaksanakan pemasaran ikan melalui
kegiatan pelelangan (Lubis 2012).
Peraturan mengenai pengelolaan TPI khususnya di Jakarta, diatur dalam
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta NO 192 Tahun 2010 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pengelola Kawasan Pelabuhan
Perikanan dan Pangkalan Pendaratan Ikan. Hal tersebut dicantumkan pada Pasal 8
mengenai Seksi Kepelabuhanan Perikanan dan Pelelangan Ikan yang merupakan
satuan kerja lini unit pengelola dalam pelaksanaan pengelolaan pelabuhan
perikanan dan pelelangan ikan. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang ada di PPS
Nizam Zachman pelelangannya diselenggarakan oleh Koperasi Mina Baruna
selaku pihak yang ditunjuk oleh Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI
Jakarta. Gambar 3 berikut merupakan struktur organisasi UPTD Pengelola
Kawasan PP dan PPI di PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 2013.
Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengelola
Kawasan Pelabuhan Perikanan dan
Pangkalan Pendaratan ikan

Sub Bagian Tata
Usaha

Seksi Fasilitas

Pasar Grosir
muara Angke

Pengelola hasil
Perikanan
Tradisional

Seksi
Kepelabuhanan

Tempat
Pelelangan Ikan
Muara Angke

Tempat
Pelelangan Ikan
Muara Baru

Kepala TPI Muara
Baru
Bendahara

Staff/pegawai

Gambar 3 Struktur Organisasi UPTD Pengelola Kawasan PP dan PPI di PPS Nizam
Zachman Jakarta tahun 2013
Sumber : UPTD Pengelola Kawasan PP dan PPI PPSNZ 2014

Tugas/Peran Aktual dan Koordinasi dari ketiga kelembagaan
Pelabuhan perikanan mempunyai tugas memfasilitasi produksi dan
pemasaran hasil perikanan di wilayahnya, pengawasan pemanfaatan sumberdaya
ikan untuk pelestariannya dan kelancaran kegiatan kapal perikanan, serta
pelayanan kesyahbandaran di pelabuhan perikanan (PER.06/MEN/2007 tentang
Organisasi Tata Kerja Pelabuhan Perikanan) begitupun dengan kelembagaan yang
terdapat didalamnya.

13
Tugas dan peran aktual ketiga kelembagaan terkait kegiatan operasional
pendaratan dan pemasaran hasil tangkapan
Suatu kelembagaan memiliki tugas dalam pelaksanaan kinerja untuk
mencapai tujuan yang ingin dicapai. Tugas dari ketiga kelembagaan yaitu UPT
DJPT, Perum Perindo cabang Jakarta, UPTD Pengelola Kawasan PP dan PPI di
PPS Nizam Zachman adalah menjalankan kegiatan operasional pelabuhan,
memfungsikan, mengembangkan, dan memelihara atau merawat segala fasilitas
yang ada. Rincian tugas yang digunakan dari ketiga kelembagaan yang ada di PPS
Nizam Zachman merupakan turunan dari Tabel 1, tertera pada Tabel 6.
Tabel 6 Rincian tugas ketiga kelembagaan UPT DJPT, Perum Perindo, dan UPT
Pengelola Kawasan PP dan PPI terkait kegiatan operasional pendaratan
dan pemasaran hasil tangkapan di PPSNZ Jakarta 2014
Unit Pelaksanan Teknis
Perum Perindo
UPT Pengelola Kawasan
(UPT) DJPT
Cabang Jakarta
PP dan PPI
1. Pemeliharaan sarana
1) Pelayanan jasa tambat
1.Melaksanakan peterkait kegiatan penlabuh.
nataan pemakaian
daratan dan pemasaran
2) Pelayanan jasa bongkar
tempat pendaratan
ikan
muat ikan hasil tangkapan
kapal
2. Pendayagunaan sarana
3) Pengelolaan dan peng2.Melaksanakan peterkait kegiatan penusahaan fasilitas terkait
mungutan retribusi
daratan dan pemasaran
pendaratan hasil tangkapan
pemakaian tempat
ikan
meliputi:
air,
es,
listrik,
pendaratan kapal
3. Pelayanan teknis kapal
telekomunikasi,
BBM,
alat
3.Melaksanakan
pe4. Pelayanan kesyahbandarpengangkut
ikan,
fasilitas
nataan pemakaian
an pelabuhan perikanan
pem-bongkaran ikan.
tempat pelelangan ikan
5. Koordinasi pelaksanaan
4) Pengelolaan dan peng4.Melaksanakan pekeamanan ketertiban
usahaan fasilitas terkait
6. Koordinasi pelaksanaan
mungutan retribusi
pemasaran hasil tangkapan
kebersihan
tempat pelelengan ikan
meliputi: es, air, listrik,
7. Pelaksanaan fasilitasi
5.Melaksanakan petelekomunikasi, alat
pemasaran dan distribusi
mantauan pepengangkut ikan, Tempat
hasil perikanan (dibatasi
nyelenggaraan
Pelelangan Ikan, Pusat
pada ikan hasil tangkappelelangan ikan
Pemasaran Ikan, lahan,
an)
6.Melaksanakan
ruang/bangunan, ruang pepemeliharaan sanitasi
nyimpanan ikan
dan higiene TPI
(coldstorage), ruang
7.Melaksanakan pepengepakan ikan, BBM
mantauan penanganan
(untuk distribusi)
mutu hasil perikanan di
5) Penyelenggaraan
lokasi pelelangan ikan
perdagangan ikan
8.Melaksanakan pe6) Penyelenggaraan
ningkatan kemampuan
perdagangan lainnya
tata cara peterkait bisnis perikanan
nyelenggaraan pelelangan ikan
a

Sumber: Diolah kembali dari Tabel 1 berdasarkan batasan kegiatan operasional pendaratan dan
pemasaran hasil tangkapan.

14
Dari Tabel 6 diketahui bahwa terdapat tumpang tindih tugas yang terjadi
antara UPT DJPT, Perum Perindo, dan UPTD Pengelola Kawasan PP dan PPI,
yaitu pada tugas di butir 2 (UPT DJPT) dengan butir 3 dan 4 (Perum Perindo) dan
antara tugas di butir 1 (Perum Perindo) dengan Butir 2 (UPT Pengelola Kawasan
PP dan PPI).
Berikut Gambar 4 merupakan Diagram Venn dari rincian tumpang tindih
tugas ketiga kelembagaan terkait kegiatan operasional pendaratan dan pemasaran
hasil tangkapan di PPSNZ Jakarta tahun 2014.

Gambar 4 Diagram Venn rincian tumpang tindih tugas ketiga kelembagaan
terkait kegiatan operasional di PPSNZ Jakarta
Dari gambar diatas diketahui bahwa terdapat tumpang tindih tugas antara
UPT DJPT dengan Perum Perindo yaitu pada tugas pendayagunaan sarana dan
pengelolaan dan pengusahaan fasilitas terkait pendaratan serta pengelolaan dan
pengusahaan fasilitas terkait pemasaran hasil tangkapan, dalam hal tersebut UPT
DJPT tidak dapat melakukan pengelolaan di bidang sarana fungsional karena
pelaksanaan pengelolaan dilakukan oleh Perum Perindo. Sebagai contoh:
pengelolaan fasilitas air, es, listrik, penyewaan lahan/bangunan, dan lain-lain
dilakukan oleh Perum Perindo selaku pengelola kegiatan komersial di Pelabuhan
Perikanan.
Selain itu juga terdapat tumpang tindih tugas antara Perum Perindo
dengan UPTD Pengelola Kawasan PP dan PPI yaitu pada tugas pelayanan jasa
tambat labuh dan pemungutan retribusi pemakaian tempat pendaratan kapal, dari

15
hal tersebut diketahui terdapat kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan oleh UPTD
Pengelola Kawasan PP dan PPI akibat dari adanya Perum Perindo. Sebagai
contoh, kegiatan pemungutan retribusi pemakaian tempat pendaratan kapal di PPS
Nizam Zachman tidak dapat dilakukan oleh UPTD Pengelola Kawasan PP dan
PPI karena di lapangan pelaksanaannya dilakukan oleh Perum Perindo dalam
bentuk kegiatan pelayanan jasa tambat labuh.
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan langsung di lapangan didapat
data mengenai pelaksanaan tugas-tugas baik yang terlaksana maupun yang tidak
terlaksana. Berikut Tabel 7, 8, dan 9 menyajikan rincian pelaksanaan tugas baik
yang terlaksana maupun yang tidak terlaksana oleh UPT DJPT, Perum, dan UPTD
Pengelola Kawasan PP dan PPI.
Tabel 7 Pelaksanaan tugas terkait kegiatan operasional pendaratan dan pemasaran

ikan oleh UPT DJPT PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 2014
Kegiatan
Tugas terlaksana 1) 2)
Tugas tidak terlaksana 1) 2)
operasional
Pendaratan 1. Pemeliharaan sarana terkait kegiatan
1. Pendayagunaan sarana
ikan
pendaratan ikan dan pemasaran ikan
terkait kegiatan penContoh: rehabilitasi dermaga
daratan dan pemasaran
2. Pelayanan teknis kapal. Contoh: melakikan
sanakan pemeriksaan kapal
3. Pelayanan kesyahbandaran. Contoh:
mengeluarkan surat tanda bukti lapor
(STBL) kedatangan dan keluar kapal
4. Koordinasi pelaksanaan keamanan dan
ketertiban. Contoh: pelaksanaan patroli
keamanan dan penyediaan tenaga
keamanan (satpam)
5. Koordinasi pelaksanaan kebersihan
Contoh: menyediakan tenaga kerja
kebersihan
Pemasaran 1. Pelaksanaan fasilitasi pemasaran dan
ikan
distribusi hasil perikanan
Contoh: menyediakan data/informasi
(hasil produksi, lokasi penangkapan, dll),
mengeluarkan sertifikat hasil tangkapan
ikan (SHTI), membangun fasilitas pemasaran (TPI dan Pusat Pemasaran Ikan)
dan distribusi
a

Pelaksanaan tugas; 1) Melalui wawancara, 2) Melalui pengamatan.

Pada tabel 7 diketahui bahwa terdapat 6 tugas yang terlaksana oleh UPT
DJPT yaitu pemeliharaan sarana, pelayanan teknis kapal, pelayanan
kesyahbandaran, pelaksanaan keamanan dan ketertiban, pelaksanaan kebersihan,
dan pelaksanaan fasilitasi pemasaran dan distribusi hasil perikanan. Tugas yang
tidak dapat terlaksana adalah tugas pendayagunaan sarana terkait kegiatan
pendaratan ikan oleh UPT DJPT. Hal tersebut dikarenakan Perum Perindo
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Perum Perindo
menyebutkan bahwa pengelolaan sarana dan prasarana merupakan tugas dari
perum perindo. Sebagai contoh, seluruh kegiatan komersialisasi di kawasan PPS

16
Nizam Zachman dikelola langsung oleh Perum Perindo cabang Jakarta seperti;
penyewaan lahan, pemungutan retribusi kapal, penyewaan bangunan, pengelolaan
Pusat Pemasaran Ikan, dan lain-lain.
Tabel 8 Pelaksanaan tugas terkait kegiatan operasional pendaratan dan pemasaran
ikan oleh Perum Perindo PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 2014
Kegiatan
Tugas terlaksana
Tugas tidak terlaksana
operasional
Pendaratan 1. Pelayanan jasa bongkar ikan
1. Pelayanan jasa bongkar
ikan
Contoh: menyediakan jasa buruh
ikan 2)
1)
bongkar
2. Pengelolaan dan pengusa2. Pelayanan jasa tambat labuh
haan fasilitas seperti:
Contoh: pemungutan biaya tambat
 Es
labuh 1) 2)
 Listrik
3. Pengelolaan dan pengusahaan
 Telekomunikasi
fasilitas seperti:
 Alat pengangkut ikan
 Air. Contoh: penyediaan air buat
 Fasilitas pembongkaran
perbekalan
ikan 1) 2)
 BBM. Contoh: penyediaan lahan
untuk SPBB 1) 2)
Pemasaran 1. Pengelolaan dan pengusahaan
1. Pengelolaan dan pengusaikan
fasilitas seperti:
haan fasilitas seperti:
 Es. Contoh: es balok untuk
 Alat pengangkut ikan 1) 2)
pedagang ikan
 Air. Contoh: air bersih untuk
membersihkan ikan
 Listrik. Contoh: penerangan dan
listrik di Pusat Pemasaran Ikan
 Telekomunikasi. Contoh: telepon
di gudang kawasan industri
 TPI. Contoh: penyedia sarana/lahan
 Pusat Pemasaran Ikan. Contoh:
penyedia sarana dan pengelola
 Ruang bangunan. Contoh: penyedia
kawasan industri
 Ruang penyimpanan ikan. Contoh:
coldstorage
 Ruang pengepakan ikan. Contoh:
penyediaan ruang/ tempat di Pusat
Pemasaran Ikan
 Penyelenggaraan perdagangan
ikan. Contoh: Penjualan ikan
 Penyelenggaraan perdagangan lainnya. Contoh: penjualan beras 1) 2)
a

Pelaksanaan tugas; 1) Melalui wawancara, 2) Melalui pengamatan.

Dari tabel di atas diketahui bahwa terdapat beberapa tugas yang terlaksana
dan yang tidak terlaksana. Tugas yang terlaksana yaitu pelayanan jasa tambat
labuh, pengelolaan dan pengusahaan fasilitas terkait pendaratan (air dan BBM)
dan pemasaran (es, listrik, telekomunikasi, TPI, Pusat Pemasaran Ikan,
ruang/bangunan, ruang penyimpanan ikan, penyelenggaraan perdagangan ikan

17
dan perdagangan lainnya). Tugas yang tidak terlaksana yaitu pengelolaan dan
pengusahaan fasilitas terkait pendaratan (es, listrik, telekomunikasi, alat
pengangkut ikan, dan fasilitas pembongkaran ikan) dan pemasaran (alat
pengangkut ikan). Tugas yang terlaksana secara wawancara namun tidak
terlaksana secara pengamatan di