Analisis kebijakan pemanfaatan pelabuhan dalam kerangka pengelolaan lingkungan di PPS Nizam Zachman Jakarta, Provinsi DKI Jakarta

ANALISIS KEBIJAKAN PEMANFAATAN PELABUHAN
DALAM KERANGKA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Dl PPS NlZAM ZACHLWAN JAKARTA,
PROVlNSl DKI JAKARTA

SEKOLAHPASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007

PERNYATAAN MENGENAI TESlS DAN
SUMBER INFORMAS1

Dengan ini saya

menyatakan

bahwa tesis Analisis

Kebijakan


Pemanfaatan Pelabuhan dalam Kerangka Pengelolaan Lingkungan Di PPS
Nizam Zachman Jakarta, Provinsi DKI Jakarta adalah karya saya sendiri dan
belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun.
Sumber informasi yang berasal dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam bentuk teks dan dicantumkan
dalam daftar pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Januari 2007

Farida Hanim
NIM. PO52040361

ABSTRAK

FARIDA HANIM. Analisis Kebijakan Pemanfaatan Pelabuhan dalam Kerangka
Pengelolaan Lingkungan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam
Zachman Jakarta. Dibimbing oleh ETrY RlANl dan LUKY ADRIANTO.
PPS Nizam Zachman Jakarta terletak di wilayah DKI Jakarta. PPS Niiam
Zachman tersebut telah mengalami pencemaran, ha1 ini memberikan ketidak
jelasan kebijakan dari manajemen lingkungan. Tingginya tingkat pencemaran

berasal dari aktivitas di PPS Nizam Zachman seperti pendaratan ikan, tempat
pelelangan ikan (TPI) dan industri perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan lingkungan dari aktivitasaktivitas tersebut, selanjutnya dipelajari dan dianalisis kebijakan pemerintah di
PPS Nizam Zachrnan dalam pemanfaatan pelabuhan terkait dengan arah
kebijakan pengelolaan lingkungan pelabuhan berdasarkan aspek ekologi,
ekonomi dan sosial. Penelitian ini dilakukan dengan metode case study, dengan
mengambil data primer dan data sekunder. Analisis yang dilakukan adalah
analisis kualitas air, analisis multi criteria decision making (MCDM), trade off
analysis dan analisis deskriptif. Analisis MCDM menggunakan teknik simple multi
criteria attribute rating technique (SMART) dan dilanjutkan dengan trade off
analysis (TOA). Hasil penelitian dari analisis kualitas air menunjukan bahwa
untuk kecerahan, DO, NOs , PO, dan COD melebihi ambang batas dari baku
mutu. Kemudian banyak terdapat sampah organik dan anorganik serta lapisan
minyak pada kolam pelabuhan. Kondisi ini menunjukan bahwa PPS Nizam
Zachman Jakarta mengalami pencemaran. Hasil penelitian dari prioritas
pemanfaatan PPS Nizam Zachman Jakarta menunjukan bahwa aspek ekonomi
merupakan aspek yang lebih penting dibandingkan dengan aspek ekologi dan
sosial. Hasil penelitian MCDM menunjukan bahwa PPS Nizam Zachman sesuai
untuk kegiatan industri perikanan karena merupakan prioritas pemanfaatan dari
skenario kebijakan PPS Nizam Zachman Jakarta yang akan dikembangkan.

Hasil trade off analysis menunjukan bahwa ketiga aktivitas tersebut (pendaratan
ikan, TPI dan industri perikanan) bisa dilanjutkan, dimasa mendatang aspek
ekologi lebih diprioritaskan dibandingkan ekonomi dan sosial.

Kata kunci : lingkungan, pengelolaan, PPS Nizam Zachman dan kebijakan

ABSTRACT
FARIDA HANIM. The Policy Analysis used of Jakarta Fishing Port DKI Jakarta in
order of Environment Management. Under the direction of ETTY RlANl and
LUKY ADRIANTO.

Jakarta Fishing Port is located in the Jakarta bay coastal zone. It has
been highly contaminated, that give inaccurate policy of environmental
management signal. The high pollution comes from the activities in Jakarta
fishing port area such as; loading and unloading, fish auction hall and fishing
industry. The aim of research is to identify the environmental management policy
for PPS Jakarta with ecology aspect, economic and social. This research was
done through case study method that consist of primary and secondary data.
The analysis include ; water quality analysis and multi criteria decision making
(MCDM) analysis . MCDM analysis use simple multi attribute rating technique

(SMART) and trade off analysis (TOA). The result of water quality analysis show
that, brightness, turbidity, DO, NO,, POa, BOD and COD are than maximum level
of the regulation. And there are organic and inorganic garbage and oil coat also.
This condition shows us that Jakarta fishing port has been polluted. The result of
research is economic aspect more important than ecology and social aspect. The
result of multi criteria decision making (MCDM) shows that exploiting of Jakarta
fishing port as fishing industry is the priority of the policy scenario of Jakarta
fishing port that will be developed, the environmental management of fishing
industry port include technique, institution approach. But base on trade off
analysis all activities (loading and unloading, fish auction hall and fishing industry)
can still operate, but ecology aspect must be really concern.

Key words: Environment, Management, Jakarta Fishing Port, Jakarta

@ Hak cipta rnilik lnstiiut Pertanian Bogor, tahun 2007

Hak cipta dilindungi
Dilarang mengutip dan memperbanyak tampa izin tertulis dari
lnstitut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun,
Baik cetak, fotocopi, mikrofilm dan sebagainya


ANALISIS KEBIJAKAN PEMANFAATAN PELABUHAN DALAM
KERANGKA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Dl PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA,
PROVlNSl DKI JAKARTA

Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains
pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007

Judul Tesis

: Analisis Kebijakan Pemanfaatan Pelabuhan dalam Kerangka

Nama


: Farida Hanim

Nomor Pokok

: PO52040361

Pengelolaan Lingkungan Di PPS Nizam Zachman Jakarta,
Provinsi DKI Jakarta

Disetujui,
Komisi Pembimbing

Dr.lr. Ettv iani, M.S
Ketua

Dr. Ir. Lukv Adrianto, M.Sc.
Anggota

Diketahui


Ketua Program Studi Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkung

Tanggal Ujian : I\Januari 2007

Tanggal Lulus :

2 2 JAN 2007

Prakata
Pertama-tama puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, atas
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan
judul Analisis Kebijakan Pemanfaatan Pelabuhan dalam Kerangka Pengelolaan
Lingkungan Di PPS Nizam Zachman Jakarta. Provinsi DKI Jakarta. Tesis ini
dibuat dalam rangka menyelesaikan Pascasarjana lnstitut Pertanian Bogor
Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL).
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih pada pihak yang
telah memberikan bantuan dalam penyelesaian tesis ini antara lain :
1. Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, M.S sebagai Ketua Program Studi Pengelolaan

Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana IPB, yang telah
memberi arahan dan bantuan kepada penulis dalam penyelesaian studi di
IPB.
2. Dr. Ir. Etty Riani, MS sebagai Ketua komisi pembimbing dan Dr. Ir. Luky
Adrianto, M.Sc sebagai anggota komisi pembimbing yang telah banyak
memberi arahan dan bantuan dalam penyelesaian tesis ini. Terima kasih
penulis sampaikan juga kepada Dr. Ir. Yusli Wardiatno, M.Sc yang telah
bersedia

menjadi penguji

luar

dan

memberikan kontribusi untuk

penyempurnaantesis ini.
3. Kepada semua keluarga, terutama lbunda tercinta Anie Rachman, kakak-


kakakku tersayang (Erdi. Asmiati, Nursyafri dan Refdayeti) yang telah
memberikan dukungan, dorongan dan semangat sehingga penulisan tesis ini
dapat terselesaikan.
4. Kepada Zulhendri terima kasih atas bantuan dan pengertiannya, akhimya

penulisan tesis ini dapat terselesaikan.
5. Kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) sebagai

sponsor sehingga penulis dapat melanjutkan studi ke Pascasarjana IPB.
6. Kepada Kepala Dinas Pertanian TP, Perikanan dan Peternakan Kab. OKU

tempat penulis melaksanakan tugas yang telah memberikan izin belajar.
7. Kepada Kasubdin Perikanan (Subhan, A.Pi), yang telah membantu proses

izin belajar penulis.
8. Kepada teman-teman seperjuangan mahasiswa PSL angkatan 2004 dan

adikku (Yeni, Dona dan Mei) serta teman-temanku

angkatan 2005


khususnya Tri dan Fitri atas segala bantuan dan dorongannya sehingga
penulisan tesis ini dapat terselesaikan.

9. Kepada Dekan SPs-IPB, seluruh staf pengajar dan administrasi PS
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan SPs-IPB serta kepada
semua pihak yang telah membantu penulis selama masa perkuliahan, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga tesis ini dapat berguna bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan
bermanfaat bagi semua pihak.Amin.

Bogor. Januari 2007

Farida Hanim

Penulis dilahirkan di Tigo Jangko, Padang tanggal 4 Agustus 1969, anak
ke lima dari lirna bersaudara. Dari ayahanda Marbone (Alrn) dan ibunda Anie
Rachrnan.
Pada tahun 1989 penulis rnelanjutkan studi pada Perguruan Tinggi
Universitas Bung Hatta Padang Fakultas Perikanan. Tahun 1996 penulis diterima

sebagai PNS di Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Kornering ULU (OKU)
Baturaja Propinsi Sumatera Selatan Palembang.
Tahun 1996 sarnpai tahun 2000 penulis ditugaskan di Dinas Perikanan
Kabupaten OKU Baturaja sebagai staf produksi dan Kasubsi perencanaan. Pada
tahun 2001 sampai 2004 penulis ditugaskan pada Dinas Pertanian TP, Perikanan
dan Peternakan Kabupaten OKU sebagai Kepala Seksi Produksi dan
Perencanaan pada Subdin Perikanan. Tahun 2004 penulis rnelanjutkan Studi ke
IPB dengan beasiswa tunjangan belajar dari Pemerintah Daerah Kabupaten OKU
Baturaja Provinsi Sumatera Selatan Palembang.

6P
8P

sP
SP
PP

....

....

.........................................................

uey!p!puad 'E.S'P
.."" ..................................................
ue!Jeqmuad qew .Z.I;.P
"

................................................... ueynpnpuaday ' ~ ' s ' p
".." ".............................................. !wouoy3 le!soS ueuny6u!q 's'p
.."
...................................................... !6oloy3 ue6uny6u!l 'vp

"""
""

ZP ----'uewq3q wez!N sdd ueun6ueqwad uenfnl uep !s!w '!s!A 'E'P
6E
ueluq3q wez!N sdd ue6ueqwaylad uep qwe!as 'Z'P
8E
........................................Uelu43q weZ!N Sdd !seYol 'L'P
8E
.........................

NVllll3N3d I S W O l W n W n N W a V M 'A1

9E

EE
zE
ZE

.... .............................................. ~!tduysaas!s!leuv 'E'S'E
........ ............................................. S!SA/~UV#OSpeJl 'E'S'E
..............................................1!v se)!lenM s!s!leuv 1.s~
..""
....................................................
s!s!leuv apotaw 'CE
........ ................................................... q eelea
a JaqwnS uep spar 'vc
""""

""

'

"

""""

"""

6z .."
6z
6z
6z
LZ ...
Lz ..
PZ

..........................................q e a uelndwn6uad apolaw 'E'E

........................................................... ue!t!lauad apotaw 'Z'E
........................................ ue!&!lauadn)yeM uep tedwal. c'E
..........................................................
NVllll3N3d 3a013W '111

........"

Oz
LL
LL

""

SL
EL

zL

'

"

oC
oC

!!x

sfsA/euvy o apeJl .'LZ

ue6uny6u!q elolay elel) juacuuano3 {uacuuol,nug poog 3.7.
.............................. ( w n y n ~!syues) Iuacumoju3 ~ e vz
7
...................................ueyehqay !se&uawa~dw~
'Z'E'Z
.........""""........................................ ueye!!qay ue!l~a6uad L'E'Z
......................................................................
ueye!!qay s!s!leuv .E.Z
...
ueuey!Jad ueqnqelad ueelola6uad sasoJd 'S'Z'Z
ueueyuad ueqnqelad I J ~ L I ~ ~ U ~ ueeumuaJad
~ L U G ~ ~ 'VZ'Z
............................................ueunqelad se)!~!sed'E'Z'Z
........... e!sauopul !p ueuey!lad ueqnqeiad I ~ O 'Z'Z'Z
J ~
....".."" .................... ueueyuad ueqnqelad ~e!l~a6uad
'C'Z'Z
....
..................................................ueueyuad ueqnqelad 'Z'Z
....................................................ue6uny6u!l uelewwuad ' C ' Z
......"""" ......................................................... W V l S n d NVnVrNIl 'I1

EZ

zz

......................................................

.................(wa3w) Bu!Y~M(u?!s!3aa e!~aw3~I!M( s!s!leuv '9'2
........................................................................ (yea 6ueA

""

""

............................................................................... N W I ~ W Vw~ u v a
.................................................................................. nvawv9 nvuva
...................................................................................... i 3 a v l nvuva
......................................................................................
ISI nvuva

4.5.4. Agama .................................................................................
4.5.5. AMiftas Perekonomian........................................................
4.6. Sarana dan Prasarana Pelabuhan ...............................................
4.6.1. Fasilitas Pokok ..................................................................
4.6.2. Fasilitas Fungsional.............................................................
4.6.3. Fasilitas Penunjang .......................................................

49
50
52
52
57
60

.

V HASlL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 39
5.1. Aktivitas-aktivitas di PPS Nizarn Zachrnan Jakarta ...................... 72
5.1.1. Aktivitas Pendaratan lkan ................................................... 72
5.1.2. Aktivitas Tempat Pelelangan lkan (TPI) ............................. 75
5.1.3. Aktivitas lndustri Perikanan ...........................................
78
5.2. Pengelolaan Lingkungan PPS Nizam Zachrnan Jakarta ............. 79
5.2.1. Kebersihan Lingkungan Pelabuhan Perikanan .................. 79
5.2.2. Sumber-sumber Pencemaran di PPS Nizam Zachrnan
Jakarta ................................................................................ 80
5.2.3. Pengelolaan dan Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan
PPS Nizam Zachman Jakarta ............................................. 80
5.2.4. Penanganan Kebersihan di Kawasan PPS Nizam Zachman
Jakarta .................................................................................. 83
5.3. Analisis Kualitas Air di Wilayah PPS Nizam Zachman Jakarta .. 87
5.3.1. Parameter Fisik Kimia .................................................... 87
89
5.3.2. Aspek Biologi ......................................................................
5.4. Analisis Parameter Sosial Ekonomi ............................................ 90
5.5. Analisis Prioritas Pemanfaatan PPS Nizarn Zachman Jakarta .. 91
5.5.1. Analisis Persepsi Stakeholder ........................................... 91
5.5.2. Analisis Skenario Pemanfaatan ......................................... 96
5.5.3. Analisis Penentuan Prioritas Pemanfaatan ........................ 101
5.5.4. Pengelolaan Lingkungan PPS Nizam Zachman Jakarta ... 107
5.5.4.1. Analisis kondisi kebersihan pendaratan kapal
tradisional dan TPI ............................................. 109
5.5.4.2. Aktivitas PPS yang berpotensi mempengaruhi
kebersihan di dermaga. TPI dan lingkungan ......... 110
5.5.4.3. Limbah fisik akibat aktivitas pendaratan ikan di
................... 111
PPS Nizam Zachman .....................
.
5.5.4.4. Analisis penyebab timbulnya limbah dari aktivitas
pendaratan di dermaga dan pemasaran di TPI PPS
Nizam Zachman ...................................................... 112
VI.SIMPULAN DAN SARAN ...................................................................
6.1. Simpulan ......................................................................................
6.2. Saran
........................................................................................

115

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

116

115

115

DAFTAR TABEL

Halaman
I
. Jumlah industri. tuna landing centre (TLC) dan kapal rnasuk PPS
5
Nizam Zachman Jakarta tahun 2003 ...................................................
2. Jumlah produksi ikan untuk ekspor yang didaratkan di PPS Nizam
Zachman Jakarta tahun 2004 .............................................................5
3. Karakteristik kelas pelabuhan PPS. PPN. PPP. dan PPI ..................... 13
4. Responden dan jurnlah responden yang dipilih ........................ .
...... 31
5. Jenis data dan metode pengumpulannya .......................................... 32
6. Parameter kualitas air yang akan diukur ........................................... 33
7. Menentukan scaling nilai-nilai ukuran kriteria .................................... 34
8. Skor skala banding secara berpasang ............................................ 35
36
9. Pembobotan multicriteria analysis ..................................................
10. Luas wilayah. jurnlah penduduk. dan kepadatan penduduk di
Kecamatan Penjaringan tahun 2004 .................................................. 45
11. Jumlah penduduk berdasarkan urnur di Kelurahan Penjaringan
Kecamatan Penjaringan tahun 2004 .............................................. 47
47
12. Jumlah dan umur responden terpilih dalam penelitian ....................................
13. Mata pencaharian penduduk Kelurahan Penjaringan tahun 2004 .... 48
14. Jumlah penyerapan tenaga kerja di PPS Nizam Zachman Jakarta
tahun 2004
49
49
15. Tingkat pendidikan responden terpilih ................................................
16. Jumlah penduduk menurut agarna di Penjaringan tahun 2004 .......... 50
17. Jumlah perusahaan industri rnenurut jenisnya di Kecamatan
. .
Penjar~ngantahun 2004 ................................................................... 50
18. Jumlah perusahaan yang melakukan aktivitas di PPS Nizam
51
Zachman Jakarta tahun 2004 ...........................................................................
19. Jumlah Bank dan Kooerasi di Kecamatan Peniarinaan tahun 2004 .. 51
20 . Jumhh kapal yang mernanfaatkan PPS ~izam'Za&mantahun 2005 52
21. Jumlah kapal yang rnasuk ke PPS Nizarn Zachman Jakatta
menurut ukuran tahun2004 dan tahun 2005 ...................................... 54
22. Jurnlah kapal yang masuk ke PPS Nizam Zachman Jakarta
berdasarkan jenis alat tangkap tahun 2005 ........................................ 55
23. Jumlah kapal bongkar berdasarkan GT kapal tahun 2004 dan tahun
2005 di PPS Nizam Zachman Jakarta ................................................. 57
24. Produksi perjenis ikan di PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 2005 58
25. Produksi ikan yang didaratkan di PPS Nizam Zachan tahun 2005 ... 59
26. Fasilitas-fasilitasyang ada di PPS Nizam Zachman Jakarta .......................... 61
27. Peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan PPS
63
Nizam Zachman Jakarta ..................................................................
28. DaRar perusahaan perikanandi kawasan industri PPS Nizam
Zachman Jakarta tahun 2005 .............................................................. 70
29. Jenis Limbah industri perikanan di PPS Nizarn Zachman Jakarta ..... 82
30. Volume sampah berdasarkan sumbernya di PPS Nizam Zachman
86
Jakarta tahun 2005 .........................................................................
31. Nilai rata-rata pengukuran parameter fisik dan kirnia air laut di PPS
Nizam Zachrnan Jakarta ..................................................................... 88
32. Penerimaan PAD di PPS Nizam zachman tahun 2004 - 2005 .......... 90
33. Target dan realisasi retribusi di PPS Nizam Zachman tahun 2006 .... 91
34. Persentase persepsi stakeholder terhadap aspek ekologi, ekonomi

dan sosial dalam pengelolaan lingkungan di PPS Nizarn Zachrnan
................................................................................... 92
Jakarta
35. Persentase persepsi stakeholder terhadap skenario PPS Nizam
Zachman Jakarta ............................................................................. 95
36. Nilai bobot masing-masing aspekl kriteria untuk alternatif pendarat
96
ikan di PPS Nizam Zachrnan Jakarta
37. Nilai bobot masing-masing aspekl kriteria untuk alternatif
... 97
pernanfaatan TPI di PPS Nizam Zachman Jakarta
38. Nilai bobot masing-masing aspekl kriteria untuk alternatif industri
perikanan di PPS Nizarn Zachman Jakarta ........................................ 99
39. Nilai bobot akhir seluruh skenario untuk PPS Nizam Zachman
. ........................................................... 100
Jakarta
40. Hasil akhir analiis MCDM teknik SMART aspek ekologi dan ekonomi 104
41. Hasil akhir analisis MCDM teknik SMART aspek ekologi dan Sosial . 104
42. Hasil akhir analisis MCDM teknik SMART aspek ekologi, ekonomi
dan sosial ....... .............................. . . .. . .............. .............. . ..... 105
43. Matrik identifikasi pengelolaan lingkungan PPS Nizarn Zachrnan
Jakarta............................................................................................ 109
44. Faktor-faktor yang berpotensi rnempengaruhi kebersihan lingkungan
TPl dan sekitarnya di PPS Nizarn Zachman Jakarta ......................... 111
45. Jenis limbahlsampah akibat pendaratan dan pemasaranlpelelangan
. . . . . 112
Hasil tangkapan terhadap kebersihan

DAFTAR GAMBAR

Halaman
7
1. Kerangka pemikiran penelifin ..............................................................
2. Tiga elemen sistem kebijakan ............................................................... 18
3. Peta titik pengambilan sampel kualias air .......................................... 30
..
4. Peta
........................................................................
38
-~~ lokasi oenel~tlan
5 . Tahap I pembangunan PPS Nizam Zachman Jakarta ........................ 39
6. Tahap II pembangunan PPS Nizam Zachman Jakarta ....................... 40
7. Tahap Ill pembangunan PPS Nizam Zachman Jakarta ...................... 40
8. Tahap IV pembangunan PPS Nizam Zachman Jakarta ..................... 41
9. Sampah berupa plastik. papan. ban. lapisan minyak dan lainnya ...... 44
10. Perbaikan kapal di PPS Nizam Zachman Jakarta ............................ 45
11. Jumlah penduduk di Kecamatan Penjaringan 2004 ........................... 46
12. Kepadatan penduduk di Kecamatan Penjaringan 2004 ...................... 46
13. Jumlah kapal ikan yang memanfaatkan PPS Nizam Zachman Jakarta
tahun 2005 ........................................................................................ 52
14. Jumlah dan persentase kapal yang masuk ke PPS berdasarkan
ukuran tahun 2005 ............................................................................ 54
15. Jumbh kapal yang rnasuk ke PPS Niuam Zachman Jakarta tahun
2005
.......................................................................................
55
16. Fluktuasi jurnlah kapal bongkar di PPS Nizarn Zachman Jakarta ..... 56
17. Presentase produksi ikan perjenis ikan di PPS Nizam Zachman
2005
........................................................................................ 58
18. Grafik produksi ikan didaratkan di PPS Nizam Zachman 2005 .......... 59
19. Penanganan limbah padat dan cair di PPS Nizam Zachman Jakarta 84
20. Grafik hubungan tingkat aspek menurut UPT PPS Nizam Zachnan .. 92
21. Grafik hubungan tingkat aspek menurut TPI PPS Nizam Zachnan .... 93
22. Grafik hubungan tingkat aspek menurut Dinas Petemakan.
Pe~kananclan Kelautan DKI Jakab ............................................. 93
23. Grafik hubungan tingkat aspek menurut BPLHD DKI Jakarta ............ 94
24. Grafik hubungan tingkat aspek menurut perusahaan swasta ............. 94
25. Grafik hubungan tingkat aspek menurut ASTUIN ............................... 95
26. Tingkat kepentingan stakeholder terhadap skenario pelabuhan
Sebagai aktivitas pendaratan ikan ...................................................... 97
27. Skenario tempat pelelangan ikan ......................... ........................... 98
28. Skenario industri perikanan ................................................................. 99
29. Grafik gabungan hubungan aspek ekologi. ekonomi dan sosial ........ 100
30. Hirarki penentuan prioritas pemanfaatan PPS Nizam Zachman
Jakarta dengan teknik SMART berdasarkan ekologi-ekonomi ............ 101
31. Skor akhir prioritas pemanfaatan PPS Nizam Zachman Jakarta
dengan Teknik SMART aspek ekologi-ekonomi ................................. 102
32. Hiraki penentuan p & W pemanfaatan PPS Nimm zaehman
Jakarta dengan teknik SMART berdasarkan ekologi-sosial ................ 103
33. Skor akhir prioritas pemanfaatan PPS Nizam Zachman Jakarta
dengan Teknik SMART aspek ekologi-sosial ...................................... 103
34. Grafik prioritas pemanfaatan PPS Nizam Zachman Jakarta ............. 105
35. Hubungan ekologi-sosial trade off analysis ......................................... 106
36. Hubungan ekologiekonomi trade off analysis .................................... 106
~

..

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

..

1. Peta lokasi penellt~an
..............................................................................

2. Matriks operasional indikator penelitian .................................................

3. Struktur Organisasi PPS Nizam Zachman Jakarta
(SK.Menteri Kelautan dan Perikanan No. 26.I/Men/2001) ....................
4. Stmktur organisasi PERUM PPS Nizam Zachman Jakarta ..................
5. Daftar Kuesioner ....................................................................................

6. Gambaran sarana, prasarana dan kegiatan di PPS Nizam Zachman
Jakarta

........................................................................................

7. Matrik pembobotan responden untuk aktivitas pendaratan ikan di PPS
Nizam Zachman Jakarta ........................................................................

8. Matrik pembobotan masukan responden untuk aktivitas TPI di PPS
Nizam Zachman Jakarta .......................................................................

9. Matrik pembobotan masukan responden untuk aktivitas industri
perkanan di PPS N i m Zachman Jakarta ...........................................

L PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara kepulauan yang 213 atau 5.8 juta km2
wilayahnya berupa perairan atau lautan. Di dabm perairan tersebut terkandung
surnberdaya ikan yang sangat besar baik jumlah (6.4 juta tonltahun) maupun
keanekaragamannya

(Dahuri.

2002).

Dalam

memanfaatkan

potensi

sumberdaya tersebut dibutuhkan pelabuhan perikanan yang menjadi pusat
kegiatan

penangkapan

sumberdaya

ikan,

pengembangan

armada

penangkapan ikan, penanganan dan pengolahan hasil produksi tangkapan
serta pemasaran hasil tangkapan. Pemusatan lokasi tersebut memudahkan
dalam pengembangan dan pembangunan serta kontrol terhadap fasilitasfasilitas yang dibutuhkan.
Teluk Jakarta dikenal sebagai salah satu sistem pesisir yang paling
kompleks di Indonesia. Hal ini terkait dengan laju pembangunan pada tahun

1970-an, dalam ha1 ini Jakarta sebagai ibukota negara membuat hampir
seluruh aktivitas ekonomi difokuskan di wibyah ini (Jakarta dan kawasan
penyangganya seperti Bekasi, Tanggerang dan Bogor). Kompleksitas Teluk
Jakarta pada akhirnya membawa pada dinamika evolusi kebijakan (policy
evolution), sehingga tantangan dan masalah yang timbul akibat pembangunan
terhadap kondisi ekosistem Teluk Jakarta harus dapat dipecahkan sejalan
dengan kepentingan mempertahankan (sustaining) kondisi ekonomi dan mata
pencaharian masyarakat pesisir Teluk Jakarta (Adrianto et a/. 2005).
Menurut Sutjahjo et a/. (2005) salah satu contoh wilayah pesisir yang
banyak mendatangkan manfaat ekonomi adalah Teluk Jakarta, sehingga tidak
diragukan lagi bahwa Teluk Jakarta merupakan salah satu daerah produktii.
Seiring dengan perkembangan waktu, tanpa disadari Teluk Jakarta telah
menjadi tempat pembuangan berbagai hasil kegiatan manusia, selanjutnya
dikatakan bahwa sampah perkapita penduduk di Jakarta Utara adalah sebesar
2.51 literlhari, yang terangkut adalah sebesar 2.24 liter1 hari. Dan yang tidak

terangkut sebesar 0,27 literlhari. Berdasarkan asumsi bahwa sampah yang
tidak terangkut akan terbuang melalui sungai, diantaranya melalui Sungai
Ciliwung yang bermuara di perairan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS)
Nizam Zachman Jakarta, maka sampah-sampah ini akan terkumpul di PPS
Nizam Zachman dan mengakibatkan terjadinya pencemaran.

Masalah yang dihadapi oleh pengelolah PPS Nizam Zachman Jakarta
saat ini adalah masalah kebersihan dan pencemaran lingkungan perairan.
Dalam ha1 ini PPS Nizam Zachman Jakarta merupakan pelabuhan yang
memiliki industri pengolahan ikan yang modem di Jakarta, hasil olahan berupa
ikan tuna segar dan tuna beku selain untuk konsumsi lokal juga merupakan
komodiias ekspor.
Menumt Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.51/MENLH11/2004
pencemaran air adalah masuknya atail di masukkannya mahluk hidup, zat.
energi dan atau komponen lain ke dalam air cieh kegiatan manusia sehingga
kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air t i a k
berfungsi lagi sesuai dengan pe~ntukannya.
Sumber pencemaran yang mencemari perairan PPS Nizam Zachman
Jakarta dapat dikelompokan dalam 2 kelompok yaitu:
(1) Kegiatan di darat (land based pollution). Sumber pencemaran dari kegiatan
di darat berupa pencernaran yang berasal dari kegiatan industri pengohhan
ikan, tempat pelelangan ikan (TPI) dan kegiatan ~ m a h
tangga (domestik)
misalnya perumahan, perkantoran, hotel, dan lainnya berupa limbah padat dan
cair.
Adapun sumber pencemaran dari kegiatan industri berupa limbah padat
dan limbah cair. Limbah padat dari kemasan bahan penolong, yaitu sisa
kemasan dan bahan penolong yang terbuang. Limbah padat tersebut berupa
plastik polietilena, kardus, Styrofoam, spon dan tisssue berbentuk lembaran dan
kotak. Limbah bahan baku dari sisa kegiatan proses produksi, yaitu sisa
kegiatan proses produksi pemotongan (cuffing, deheading, tail, removing,
trimming) berupa kepala ikan, semua sirip, ekor, tulang serta sisa-sisa daging
yang terkikis, berbentuk potongan dan partikel.
Sumber limbah cair berasal dari ruang proses produksi dari air
pencucian ikan, pencucian lantai dan peralatan yang diperkirakan sebanyak
13.95 m3/hari, berupa campuran darah dan ceceran daging ikan. Hasil analisis
laboratoriurn disalah satu industri pengolahan ikan menunjukan zat padat
terlarutltotal dissolved solid (TDS) mencapai 33.800 mgll. di atas baku mutu
yang ditetapkan (PT. Fajar Cakrawab Sumbindo. 2001).
Sumber limbah cair dari aktivitas TPI bempa sisa air pembersih lantai
TPI dan peralatan seperti keranjang dan lainnya. air tersebut akan langsung
mengalir ke kolam pelabuhan yang ada dekat TPI, sehingga mengakibatkan

turunnya kualitas peniran

dan menimbulkan bau yang tidak sedap swta

perubahan pada warnah air. Limbah padat dari kegiatan TPI adalah sisa ikan
yang kualitasnya sudah turun yang dibuang begitu saja ke kobm pelabuhan
sekiiar TPI.
(2). Dari kegiatan di laut (marine based pollution). Sumber pencemaran yang
berasal dari kegiatan di laut di PPS Nizam Zachrnan Jakarta antara lain adalah
kegiatan pelayaran kapal (incoming dan outgoing) terutama yang tertambat di
pelabuhan. Sumber pencemar cair yang berasal dari kapal adaiah air sisa
pencucian (ballast) dari kapal yang langsung masuk ke kolam pelabuhan,
tumpahanlceceran oli dan minyak waktu buruh menurunkan drum oli sisa
genset kapal. Diperkirakan sebanyak 71,25 Sierlbulan, limbah di dan pelumas
bekas yang berasal dari kapal diiampung dan diiurunkan di PPS N i i m
Zachman Jakarta waktu kapal berlabuh untuk selanjutnya sisa oh dijual kepada
penampung oli dan pelumas bekas. Aktivitas penurunan ini sangat berpengaruh
besar terhadap tingkat pencemaran air d i s e k i r PPS Nizam Zachman Jakarta
(PT. Fajar Cakrawala Sumbindo. 2001).
Menyadari banyaknya bahan pencemar yang masuk ke PPS Nizam
zachman, maka PPS Nizam Zachman berupaya untuk meminimalisasi tingkat
pencemaran di wilayah tersebut, dengan membangun instalasi pengolah air
lirnbah (IPAL) kawasan pelabuhan pada tahun 2001. IPAL tersebut digunakan
untuk mengotah limbah dari semua industri yang ada dalam kawasan
pelabuhan. IPAL atau unit pengolahan limbah (UPL) PPS N i i m Zachman
Jakarta mulai dioperasikan tahun 2002 sampai sekarang, hanya dalam
pengoperasiannya tidak semua industri yang ada di PPS Nizam Zachman
Jakarta menyalurkan lirnbahnya ke UPL, sehingga sebagian limbah cair
tersebut dibuang ke badan air lingkungan (laut) melalui saluran drainase pabrik.
Kegagalan pengelolaan sumberdaya alarn dan lingkungan hidup diduga
akibat adanya tiga kegagalan dasar dari komponen perangkat dan pelaku
pengelolaan yaitu :
(I). Akibat adanya kegagalan kebijakan (policy failures) sebagai bagian dari
kegagalan perangkat hukum

yang

tidak

dapat

mengintemalisasi

permasalahan lingkungan yang ada. Kegagatan ini terjadi akibat adanya
kesalahanjustifikasi para policy maker dalam menentukan kebijakan. Slain
itu. proses penciptaan dan penentuan kebijakan ini kurang melibatkan
partisipasi masyarakat.

(2). Adanya kegagalan masyarakat (community failures) sebagai bagian dari
kegagalan pelaku pengelolaan lokal akibat adanya beberapa persoalan
mendasar yang menjadi keterbatasan masyarakat. Kegagalan masyarakat (
community failunes) terjadi akibat kurangnya kemampuan masyarakat untuk
dapat menyelesaikan persoalan lingkungan secara sepihak, disamping
kurangnya kapasitas dan kapabilitas masyarakat untuk memberikan
tekanan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan berkewajiban
mengelola dan melindungi lingkungan. Ketidak berdayaan masyarakat
tersebut sernakin memperburuk posisi tawar masyarakat sebagai pengelola
lokal dan pemanfaat sumber daya alam dan lingkungan.
(3). Adanya kegagalan pemerintah (government failures) sebagai bagian

kegagalan pelaku pengelola regional yang diakibatkan oleh kurangnya
perhatian pemerintah dalam menanggapi persoalan lingkungan yang
dihadapi secara menyeluruh dengan melibatkan segenap komponen terkait
(stakeholders).
Pelabuhan perikanan merupakan pusat kegiatan perikanan yang juga
memiliki fungsi industri. Oleh karena itu pembangunan prasarana perikanan
sangat mutlak diperlukan dalam menunjang keberhasilan pembangunan
perikanan. Adapun prasarana pelabuhan perikanan yang dibangun hams dapat
mendukung pengembangan industri yang berwawasan agribisnis, yang
mempunyai fungsi 1). pusat pengembangan masyarakat nelayan 2). tempat
berlabuh kapal perikanan 3). tempat pendaratan ikan hasil tangkapan 4).
tempat untuk memperlancar kegiatan kapal-kapal perikanan 5). pusat
penanganan dan pengolahan hasil perikanan. 6). pusat pemasaran dan
distribusi hasil tangkapan 7). pusat pelaksanaan pembinaan mutu hasil
perikanan 8). pusat pelaksanaan penyuluhan dan pengumpulan data perikanan

9). pusat pengawasan penangkapan dan pengendalian pemanfaatan
sumberdaya ikan (Murdiianto, 2004).
Dermaga tempat bongkar hasil tangkapan kapal tuna yaitu berada di
dermaga barat dan kapal tradisional di dermaga timur. Kapal tuna mendaratkan
hasil tangkapannya menggunakan papan luncur dari kapal langsung ke tenpat
penangananlpengolahan tuna yang disebut tuna lending centre (TLC).
Jumlah industri, tuna landing centre (TLC) dan kapal yang berlabuh di

PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 2003 dapat dilihat pada Tabel I.

Tabel 1. Jumlah industri, tuna landing centre (TLC) dan Kapal masuk PPS
Nizam Zachman Jakarta tahun 2003.
No

Uraian

Satuan

Jumlah

lndustri

53

1.

lndustri pengolahan

2.

Tuna landing centre (TLC)

Unit

29

3.

Kapal rnasuk PPS

Unit

4.856

Sumber : PPS Nizam Zachman Jakarta (2005)
Sementara itu jumlah produksi ikan ekspor yang didaratkan di PPS
Nizam Zachman Jakarta tahun 2004 dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Jumlah produksi ikan untuk ekspor yang didaratkan di PPS Nizam
Zachman Jakarta tahun 2004.
(Ton)
No
Uraian
Beku
Segar
Jumlah
Ket.
1.

Tuna e k s ~ o r

8.164

8.935

2.

Udang ekspor

1.804

146

3.

Lainnya ekspor

6.554

1.137

7.691

10.218

172.594

Jurnlah

16.522

17.099
147.804

Daerah
ekspor
ter,.tarna
~epang

Sumber : PPS Nizam Zachman Jakarta (2005)
Berdasarkan

ha1

tersebut

dapat

dikatakan

bahwa

semakin

berkembangnya aktivitas industri pengolahan perikanan akan berdampak pada
semakin berkembang juga kegiatan penangkapan ikan dan bertambahnya
jurnlah unit penangkapan serta peningkatan jumlah kapal yang berlabuh untuk
membongkar muatannya.
Akhir-akhir ini kian disadari

peran serta pemerintah menjadi amat

penting dalam pengelolaan lingkungan hidup. Ini terkait dengan posisi
pernerintah sebagai penentu kebijakan dibidang lingkungan hidup. Untuk
meminimalisasi kerusakan lingkungan perairan akibat aktivitas kepelabuhan
baik aktivitas di darat maupun aktivitas di laut maka perlu adanya manajemen
pengelolaan pelabuhan dan lingkungan, dimana tersedia data yang baik untuk
mengevaluasi dampak kegiatan pelabuhan terhadap lingkungan. Adanya
peraturan dan perundang-undangan yang rnengarah pada perlindungan
lingkungan sehingga memperkuat kebijakan perlindungan terhadap lingkungan,
tetapi terdapat tantangan yang besar yaiiu adanya gap antara kebijakan

perlindungan lirgkungan yang ada dengan implementasi secara nyata
dilapangan, sehubungan dengan itu sangat penting adanya monitoring dari
berbagai pihak temasuk peran serta dari para ilmuwan demi tercapainya
lingkungan pelabuhan yang tidak tercemar (Wooldridgeel et a/. 1999).
Monitoring merupakan pokok utama dalam manajemen lingkungan
pelabuhan. Lebih dari itu monitoring lingkungan adalah komponen yang
berhubungan dengan perilaku manusia dalam mernanajemen lingkungan. Jadi
seorang manager lingkungan hams mengerti lingkungan awal pelabuhan
dengan begitu dia akan bisa menilai perubahan yang tejadi. Kesimpulanya
informasi merupakan ha1 yang penting baik masa kini maupun masa lampau
dalam menentukan kebijakan lingkungan pelabuhan. M e n u ~Wooldridgeel
t
et
a/. (1999) ada 4 (empat) langkah utama dalam monitoring, yaitu : (1) mengenali
masalah lingkungan dan peraturan perundangan yang berlaku; (2) menentukan
infomasi apa yang telah tersedia; (3) mengembangkan suatu sistem untuk
mengolah data yang ada dan untuk bisa mengintegrasikan informasi baru; (4)
memilih metode monitoring yang bijaksana.
Berkaitan dengan ini, maka peneliian Analisis Kebijakan Pemanfaatan
Pelabuhan dalam Kerangka Pengelolaan Lingkungan di PPS Nizam Zachman
Jakarta perlu dikaji mulai dari aktivitasnya, pengelolaan lingkungannya sampai
pada kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Analisis kebijakan
mempakan awal bukan akhir dari upaya memperbaiki proses pembuatan
kebijakan. Hal ini erat kaitannya dengan pesatnya pembangunan pelabuhan
dan ramainya kegiatan-kegiatan yang dilakukan di pelabuhan tersebut yang
belum sejalan dengan pesatnya kajian kemsakan lingkungan pelabuhan yang
di akibatkan oleh semua aktivitas-aktivitastersebut.
1.2. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran ini didasari atas keberadaan PPS Nizam Zachman
Jakarta sebagai pusat perekonomian, dan aktivitas yang dilakukan di dalamnya
dapat membantu kelancaran ekspor maupun impor hasikhasil perikanan dan
untuk menambah devisa negara dari sektor non migas, menyediakan khan
untuk industri perikanan dalam rangka meningkatkan nilai tambah produksi
perikanan. Selama ini di PPS Nizam Zachman Jakarta banyak kapal perikanan
yang berlabuh untuk mendaratkan hasil tangkapan, karena PPS Nizam
Zachman Jakarta mempakan salah satu

lokasi industri pengolahan ikan

modern di Teluk Jakarta, selain memenuhi kebutuhan masyarakat lokal juga
untuk ekspor. Sejalan dengan sernakin pesat dan tingginya aktivitas di PPS
Nizarn Zachman Jakarta, maka tingkat pencemaran lingkungannya juga
semakin meningkat. Kerangka pemikiran dalam penelitian Analisis Kebijakan
Pemanfaatan Pelabuhan dalam Kerangka Pengelolaan Lingkungan di PPS
Nizam Zachman Jakarta disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Dari Gambar 1 dapat dijelaskan bahwa akibat dari beberapa aktivitas di
kawasan PPS Nizam Zachman Jakarta seperti kegiatan pendaratan ikan (PI),
tempat pelelangan ikan (TPI) dan processinglindustri perikanan yang
menimbulkan berbagai masalah lingkungan seperti penurunan mutu lingkungan

yang bisa dilihat dengan mengukur kualitas perairan. Untuk menanggulangi
atau meminimalkan penurunan kualitas lingkungan pelabuhan perikanan dapat
di mulai dari evaluasi kebijakan pengelolaan kawasan lingkungan PPS Niam
Zachman Jakarta, apakah sudah berjalan sesuai dengan semestinya, jika
sudah perlu dipertahankan dan jika belum perlu pencegahan, sehingga pada
akhirnya dapat menghasilkan sebuah kebijakan pengelolaan pelabuhan yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di

PPS Nizam Zachman

Kecamatan Penjaringan. DKI Jakarta.
PPS Nizarn Zachman Jakarta terdiri atas 3 dennaga yaitu dermaga satu
sepanjang 775 meter diperuntukan untuk bongkar rnuat kapal tuna. Dennaga
dua sepanjang 868 meter diperuntukan untuk pendaratan kapal-kapal
tradisional. Sedangkan denaga tiga diperuntukan untuk kapat berukuran > 200
GT. Dari ketiga dermaga tersebut menghasilkan banyak limbah berupa

tumpahan oli, minyak dan sampah yang masuk ke kolam pelabuhan. Berkaitan
dengan itu perlu pengkajian kebijakan PPS N i m Zachman Jakarta.

1.3. Rumusan Masalah
Dari berbagai permasalahan yang ada akibat berbagai aktivitas di
pelabuhan perikanan seperti meningkatnya aktivitas konversi lahan perairan
menjadi daerah industri dan lainnya, terjadinya proses sedimentasi dan erosi,
ketidakmampuan kebijakan dan kelembagaan yang ada dalam mengeliminir
kerusakan lingkungan dan berbagai permasalahan lainnya. Berdasarkan uraian
diatas maka permasalahan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini
adalah
1). Bagaimana pengaruh berbagai aktivitas pelabuhan terhadap kondisi

lingkungan perairan PPS Nizam Zachman Jakarta.
2). Bagaimana memilih arah kebijakan pemanfaatan PPS N i a m Zachman

Jakarta, terkait dengan pengelolaan lingkungannya.
Untuk membantu terbentuknya kebijakan pengelolaan lingkungan alam
pelabuhan yang berkelanjutan, maka diperlukan alat analisis berupa
pendekatan-pendekatan sebagai landasan untuk memberikan gambaran pada
pengambil kebijakan mengenai kondisi pengelolaan alam pelabuhan di
Indonesia, khususnya di PPS Nizam Zachman Jakarta.

1.4. Tujuan

Tujuan dilakukannya penelitian ini antara lain untuk :
1). Mengidentikasi dan mengevaluasi permasalahan lingkungan dari aktivitas

PPS Nizam Zachman Jakarta.
2). Mempelajari dan menganalisis kebijakan pemerintah dalam pemanfaatan

PPS Nizam Zachman Jakarta terkait dengan arah kebijakan pengelolaan
lingkungan pelabuhan.

1.5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengelola PPS
Nizam Zachman Jakarta sebagai bahan pertimbangan untuk meminimalisasi
kerusakan lingkungan pelabuhan akibat berbagai aktivitasnya serta infomasi
bagi Pemerintah DKI dalam menentukan kebijakan pengelolaan PPS Nizam
Zachman Jakarta yang berkelanjutan dan betwawasan lingkungan di masa
yang akan datang.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, danlatau komponen lain kedalam lingkungan hidup
oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan
pewntukannya (UU PLH , 1997).
Pelabuhan laut merupakan bagian integral dari wilayah pesisir dan laut
di lndonesia. Meningkatnya hubungan dagang antar pulau dan hubungan
internasional, mengakibatkan fungsi pelabuhan laut di.tanah air akan semakin
penting. Dilain pihak

kondisi perairan di hampir semua pelabuhan hut di

lndonesia sangat memprihatinkan (tercemar), karena adanya limbah yang
berasal dari daratan dan perairan baik di dalam ataupun sekiiar pelabuhan laut
khususnya dari kegiatan kapal dan perahu keluar-masuk pelabuhan.
Pencemaran Teluk Jakarta pada dasarnya hams dipahami sebagai
produk dari persoahn struktural. Lemahnya penegakan hukum, kegagalan
kebijakan, tidak ada koordinasi yang sistemik dikalangan semua pihak dalam
menangani pencemaran di darat dan di laut serta tidak adanya program dan
upaya penanganan pencemaran yang konsisten dijalankan dari waktu kewaktu
dan secara reguler dipantau. Selain itu penanganan pencemaran Teluk Jakarta
semakin rumit bila menyadari paradigma masyarakat maupun pelaku bisnis
yang menganggap penanganan pencemaran adalah melulu urusan pemerintah
(Anonim. 2005).
Berdasarkan data UNESCO, Teluk Jakarta menerima limbah tidak
kurang dari 600 jute meter kubik pertahun, sehingga menjadikan Teluk Jakarta
sebagai salah satu teluk yang paling tercemar di dunia, sehingga kerugian
ekonomi yang diakibatkan oleh pencemaran di laut tidak sedikii (Fauzi. 2005).
Berkaitan dengan ha1 tersebut UNEP memperkirakan bahwa kerugian ekonomi
global dalam bentuk penyakit dan kematian yang diakibatkan oleh pencemaran
laut telah mencapai lebih dari US$ 12.8 miliar pertahun. Nilai ini hampir
mendekati separoh dari dana yang dibutuhkan untuk menjalankan program
konservasi global dalam rangka menjaga ekosistem dunia dalam kondisi sehat.
Selain ha1 tersebut di atas, saat ini sumberdaya alam dan lingkungan
telah menjadi barang langka akibat tingkat ekstraksi yang berlebihan dan

kurang memperhatikan aspek keberlanjutan. Kendati secara ekonomi dapat
meningkatkan nilai jual, narnun di sisi lain juga bisa menimbulkan ancaman
kerugian ekologi yang jauh lebih besar, seperti hilangnya lahan, langkanya air
bersih, banjir, longsor dan sebagainya.
Menurut Saparjadi dalam Soedharma et a/. (2005),pencemaran yang
terjadi di Teluk Jakarta merupakan dampak akumulasi bahan pencemar yang
berasal dari kegiatan di daratan yaitu sekiiar 8045%. HaChal yang terkait
dengan baku mutu lingkungan belum dapat menunjukan adanya peningkatan
kualitas lingkungan yang cukup memadai. Untuk menangani ha1 ini peran serta
masyarakat dalarn mencegah te~langnya peristiwa pencemaran sangat
dibutuhkan.

2.2. Pelabuhan Perikanar:

2.2.1. Pengertian Pelabuhan Perikanan
Pelabuhan adalah suatu wilayah yang me~pakankontak antara dua
bidang sirkulasi yang b e M a yaitu sirkulasi daratan dan sirkulasi maritirn
dimana peranannya adabh menjamin keberlanjutan dari skema transpor yang
berhubungan dengan dua bidang tersebut

(Vigarie dalam Lubis, 2002).

Sedangkan menurut Quin dalam Lubis (2002) pelabuhan perikanan
didefinisikan sebagai suatu kawasan perairan yang tertutup atau terlindungi dan
cukup aman dari pengaruh angin dan gelornbang laut, dilengkapi dengan
berbagai fasilitas seperti logistik, penyediaan bahan bakar perbekalan dan juga
sarana pengangkutan barang-barang. Pelabuhan perikanan adalah meNpakan
pusat pengembangan ekonomi perikanan ditinjau dari aspek produksi,
pengolahan dan pemasaran baik skala lokal, nasional maupun internasional.
Menurut penjelasan Undang-undang nornor 31 tahun 2004 tentang
perikanan, dinyatakan bahwa pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri
atas daratan dan perairan disekiiamya dengan batas-batas tertentu sebagai
tempat

kegiatan pernerintahan dan

kegiatan bisnis perikanan yang

dipergunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh, danlatau
bongkar muatan ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran
dan kegiatan penunjang perikanan. MenuNt Dirjen Perikanan Deptan dalam
Murdiyanto (2004) definisi pelabuhan perikanan adalah pelabuhan yang secara
khusus menampung kegiatan masyarakat perikanan baik dilihat dari aspek
produksi, pengolahan maupun aspek pemasarannya. Menurut Deptan dan

Dephub dalam Murdiyanto (2004) mendefinisikan

pelabuhan perikanan sebagai

ternpat pelayanan umum bagi masyarakat nelayan dan usaha perikanan,
sebagai pusat pembmaan dan peningkatan kegiatan ekonomi perikanan yang
dilengkapi dengan fasilitas di darat dan di perairan sekitarnya untuk digunakan
sebagai pangkalan operasional tempat berlabuh, bertambat, rnendaratkan
hasil, penanganan, pengolahan, distribusi dan pemasaran hasil perikanan.
Berbeda dengan pelabuhan niaga umumnya pelabuhan perikanan mempunyai
ciri-ciri khusus yaitu selain merniliki fasilitas pokok seperti 'breakwater' atau
penahan gelombang. 'jetty' atau dennaga dan 'basin' atau kolam pelabuhan
dan fasiltas fungsional yang umum seperti gedung perkantoran, bengkel,
gudang. tempat parkir dan lainnya ( Murdiyanto. 2004).
Fungsi pelabuhan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 1993
pasal4 ayat 1 menyatakan bahwa pelabuhan adalah sebagai tumpuan tatanan
kegiatan ekonomi dan kegiatan pemerintah yang merupakan sarana untuk
rnenyelenggarakan I tempat naiklturunnya penumpang dan bongkar muat
barang serta menunjang angkutan laut. Fungsi pelabuhan sebagai tempat
bongkar muat barang

dapat dideteksi dengan melihat berbagai indikator

kinerja. lndikator kinerja adalah suatu ukuran untuk mengetahui kinerja
(performance) dari suatu organisasi

. dalarn ha1 ini adalah terminal bongkar

muat ikan. Menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tujuan mengetahui
indikator kinerja suatu pelabuhan adalah :
1). Menghitung kinerja bongkar muat barang di pelabuhan;

2). Mengetahui pennasalahan yang ada;
3). Mengetahui berapa tingkat kinerja yang mungkin dihasilkan.
2.2.2. Profil Pelabuhan Perikanan Indonesia
Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor:
KEP.I01MEN/2004 tentang pelabuhan perikanan, pelabuhan perikanan dibagi
menjadi 4 kategori utama yaitu :
1. PPS (Pelabuhan Perikanan Samudera)

2. PPN (Pelabuhan Perikanan Nusantara)
3. PPP (Pelabuhan Perikanan Pantai)
4. PPI (Pangkalan Pendaratan Ikan)

Pelabuhan tersebut dikategorikan menurut kapasitas dan kemampuan
masing-masing pelabuhan untuk menangani kapal yang datang dan pergi serta

letak dan posisi pelabuhan. Untuk jelasnya karakteristik kelas pelabuhan PPS,
PPN, PPP dan PPI dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Karakteristik kelas pelabuhan PPS, PPN, PPP dan PPI di Indonesia
No
1.

Kriteria Pelabuhan PPS
Perikanan
Ukuran kapal
perikanan yang
,60GT
dilayani

2.

Kapasitas
menampung kapal

6000 GT
(ekivalen dengan
100 buah kapal
be~kuran60 GT)

3.

Daerah operasional
kapal ikan yang
dilayani

perairan lepas
pantai, Zona
Ekonomi Ekslusif
(ZEEI) dan
perairan
internasional

4.

Volume ikan yang
didaratkan

6.

7.

Fasilitas pembinaan
mutu hasil
perikanan
Tata ruang (zonasi)
pengolahs
pengembangan
industri oerikanan
Sarana bmasaran
baik domestik dan
ekspor

15-60 GT

Perairan ZEEl
dan perairan
nasional

PPP

5-15 GT.

PPI

4 0 GT

500 GT
(ekivalen
dengan
50 buah
kapal
beNkuran
10 GT)
Perairan
Perairan
pantai
pantai

40-50 tonlhari
(ekiilen
d