Analisis faktor-faktor yang memengaruhi preferensi nasabah terhadap Bank Syariah di DKI Jakarta
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI
PREFERENSI NASABAH TERHADAP BANK SYARIAH DI
DKI JAKARTA
MUHAMMAD HARIS
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
DEPARTEMEN ILMU EKONOMI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Faktor-faktor
yang Memengaruhi Preferensi Nasabah Terhadap Bank Syariah di DKI Jakarta
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2015
Muhammad Haris
NIM H54100022
ABSTRAK
MUHAMMAD HARIS. Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Preferensi
Nasabah Terhadap Bank Syariah di DKI Jakarta. Dibimbing oleh LUKYTAWATI
ANGGRAENI dan DENI LUBIS
Pertumbuhan perbankan syariah cukup pesat namun masih jauh
dibandingkan dengan perbankan konvensional terbukti dari jumlah Dana Pihak
Ketiga (DPK) perbankan konvensional yang hampir 20 kali dari jumlah DPK
perbankan syariah. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi
preferensi nasabah terhadap bank syariah dan menganalisis persepsi nasabah
terhadap bank syariah. Data yang digunakan merupakan data primer dengan
jumlah responden 30 nasabah bank syariah dan 30 nasabah bank konvensional di
DKI Jakarta. Faktor-faktor yang memengaruhi preferensi nasabah terhadap bank
syariah di analisis dengan menggunakan metode regresi logistik, sedangkan
persepsi nasabah terhadap bank syariah menggunakan analisis deskriptif. Hasil
regresi logistik menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi preferensi
nasabah terhadap bank syariah adalah Pendidikan, Pengetahuan, Pengeluaran
Rumah Tangga, dan Fasilitas. Hasil persepsi nasabah terhadap bank syariah
bahwa sudah cukup baik yang dapat dilihat dari variabel pelayanan yang memiliki
nilai mean tertinggi sebesar 3.53, variabel pengetahuan 3.31, variabel citra
lembaga 3.08, variabel fasilitas 2.88, variabel aksesibilitas 2.85, dan variabel
promosi 2.61
Kata kunci: Bank Syariah, Regresi Logistik, Persepsi, Preferensi
ABSTRACT
MUHAMMAD HARIS. Analysis of Factors Affecting Customer Preferences
Against Islamic Bank in Jakarta. Supervised by LUKYTAWATI ANGGRAENI
and DENI LUBIS
Islamic banking has grown rapidly, but it is still far enough compared with the
conventional banking. This is shown by the number of third party funds (DPK) of
conventional banking which is almost 20 times higher compared to the number of
sharia banking’s third party funds (DPK). This study analyzes the factors that
affect customer preference for Islamic banks and the customer's perception of the
Islamic banks. The data used are primary data and secondary data. Primary data
was gained from 30 respondents of Islamic banks costumer and 30 conventional
bank customers. Factors that affect customer’s preference for Islamic banks are
analyzed using logistic regression method, while the factors influencing
customer's perception of the Islamic banks are analyzed using descriptive analysis.
The results of logistic regression show that the factors that affecting customer
preferences towards Islamic banks are Education, Knowledge, Household
Expenditure and Facilities. The results of the customer's perception show that the
Islamic banks are good enough.This can be seen from the services which has the
highest mean value of 3.53, knowledge of 3.31, institution image of 3.08, facility
of 2.88, accessibility of 2.85, and promotion of 2.61.
Keywords: Islamic Bank, Logistic Regresion Method, Perception, Preference
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI
PREFERENSI NASABAH TERHADAP BANK SYARIAH DI
DKI JAKARTA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Ilmu Ekonomi
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
DEPARTEMEN ILMU EKONOMI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Preferensi Nasabah Terhadap Bank
Syariah di DKI Jakarta” Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Institut
Pertanian Bogor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi nasabah
terhadap bank syariah dan faktor-faktor yang memengaruhi preferensi nasabah
terhadap bank syariah di DKI Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada
orang tua dan keluarga penulis, yaitu Bapak H.Eddy Irwansyah dan Mama Hj.
Fathiyyah serta abang penulis Muhammad Sadad dan adik penulis Mira Asfiya
dan Muhammad Haikal atas segala doa, dukungan serta semangat yang telah
diberikan. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Ibu Lukytawati Anggraeni, Ph.D dan Bapak Deni Lubis, MA selaku dosen
pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan,
saran, waktu, dan motivasi dengan sabar sehingga penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini.
2.
Bapak Dr. Jaenal Effendi selaku dosen penguji utama dan Ibu Ranti Wiliasih,
M.Si selaku dosen penguji dari komisi pendidikan atas kritik dan saran yang
telah diberikan untuk perbaikan skripsi ini .
3.
Seluruh pihak pengurus bank syariah dan bank konvensional di tempat
penelitian saya yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi
ini.
4.
Para dosen, staf, dan seluruh civitas akademik Departemen Ilmu Ekonomi
FEM IPB yang telah memberikan ilmu dan bantuan untuk penulis.
5.
Teman-teman satu bimbingan, Nadilla Ambarfauziah, Aldesta Nurika, Iin
Zahratain, Dara Ayu Lestari, Angga Febriawan, Astika Saadiyah, dan Ayu
Widia yang telah banyak memberikan bantuan, kritik, saran dan motivasi
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
6.
Sahabat-sahabat penulis yang saling mendoakan, berbagi keceriaan dan
memberikan semangat Iqbal Siregar, Dahri Zikri, Irfan Miraza, Amalia
Thoha, Melly Nasution, Novade siregar, Adilla Ahmad, Ega Aprindah,
Kartika Jayamurti, Pangrio Nurjaya, Myrella Velika, Dyah Ayu Ninda,
Faqih Aulia Akbar, Luthfi Hibatur, Irfan Purnawan, Fauziyah
Adzimatinur, Puspa Trijayanti dan Sari Khairunnisa.
7.
Seluruh keluarga ilmu ekonomi khususnya keluarga besar Ilmu Ekonomi
Syariah angkatan 47.
8.
Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi
ini, mohon maaf tidak dapat disebutkan satu per satu.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat
Bogor, Januari 2015
Muhammad Haris
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
Latar Belakang .................................................................................................... 1
Perumusan Masalah ............................................................................................. 3
Tujuan Penelitian ................................................................................... 4
Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 4
Pengertian Bank ...................................................................................................... 4
Bank Syariah .................................................................................................... 5
Prinsip Dasar Perbankan Syariah ..................................................................... 5
Preferensi ............................................................................................................. 6
Persepsi ................................................................................................................ 6
Perbedaan Bank Syariah Dan Bank Konvensional ............................................. 7
Kerangka Pikir ................................................................................................... 11
GAMBARAN UMUM ......................................................................................... 12
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 12
Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................. 12
Jenis dan Sumber Data ...................................................................................... 13
Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 13
Metode Pengolahan dan Analisis Data .............................................................. 13
Analisis Persepsi Nasabah Terhadap Bank Syariah ...................................... 13
Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Preferensi Nasabah Bank Syariah
dan Bank Konvensional ................................................................................. 14
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 15
Karakteristik Responden ................................................................................... 15
Jenis Pekerjaan Responden................................................................................ 16
Struktur Pendapatan Responden ........................................................................ 16
Akses Terhadap Lembaga Keuangan ................................................................ 17
Pengetahuan Tentang Bunga Bank .................................................................... 19
Sumber Informasi Bank ..................................................................................... 20
Persepsi Responden Terhadap Bank Syariah ..................................................... 21
Hasil Uji Beda .................................................................................................... 22
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Responden Memilih Bank Syariah ........... 23
SIMPULAN DAN SARAN................................................................................... 25
Simpulan ............................................................................................................ 25
Saran .................................................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 26
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah perbankan syariah ..................................................................... 1
Tabel 2 Kegiatan usaha perbankan syariah ........................................................ 2
Tabel 3 Jumlah Perbankan Umum ..................................................................... 2
Tabel 4 Kegiatan usaha perbankan konvensional .............................................. 3
Tabel 5 Perbedaan bank syariah dan bank konvensional ................................... 7
Tabel 6 Ringkasan hasil penelitian terdahulu..................................................... 8
Tabel 7 Statistik deskriptif karakteristik responden ......................................... 15
Tabel 8 Sumber pendapatan responden ............................................................ 17
Tabel 9 Akses terhadap lembaga keuangan ..................................................... 18
Tabel 10 Hasil uji beda ..................................................................................... 23
Tabel 11 Hasil pendugaan parameter logit ....................................................... 23
Tabel 12 Faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi nasabah terhadap
bank syariah ................................................................................................ 24
DAFTAR GAMBAR
1 Kerangka pikir ............................................................................................... 11
2 Perkembangan aset perbankan syariah DKI Jakarta ..................................... 12
3 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ...................................... 15
4 Jenis pekerjaan responden ............................................................................. 16
5 Alasan responden memilih bank syariah ....................................................... 18
6 Akses terhadap produk bank syariah ............................................................. 19
7 Persepsi responden terhadap hukum bunga bank/ riba ................................. 19
8 Pandangan responden terhadap tingkat bunga/bagi hasil tabungan .............. 20
9 Sumber informasi nasabah bank.................................................................... 20
10 Persepsi responden terhadap bank syariah .................................................. 21
DAFTAR LAMPIRAN
1 Kuisioner penelitian nasabah bank syariah ................................................... 28
2 Kuisioner penelitian nasabah bank konvensional (responden kontrol) ......... 35
3 Hasil olahan regresi logistik .......................................................................... 40
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Industri perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang
mempunyai peran penting dalam perekonomian di suatu negara. Perkembangan
sektor perbankan telah tumbuh dengan pesat dan mendominasi kegiatan
perekonomian Indonesia. Bank syariah pertama lahir adalah Bank Muamalat
Indonesia pada tahun 1992, pada tahun 1998 muncul UU No. 10 tahun 1998 yang
memberikan arahan bagi bank konvensional dan memberikan izin kepada bank
konvensional untuk membuka Unit Usaha Syariah (UUS).
Keberadaan perbankan syariah sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi
dan diharapkan dapat menggerakkan sektor riil. Bank syariah memiliki sistem
operasional yang berbeda dengan bank konvensional. Bank syariah memberikan
layanan bebas bunga kepada para nasabahnya. Dalam sistem operasional bank
syariah, pembayaran dan penarikan bunga dilarang dalam semua bentuk transaksi.
Bank syariah tidak mengenal sistem bunga. Baik bunga yang diperoleh dari
nasabah yang meminjam uang atau bunga yang dibayar kepada penyimpan dana
di bank syariah (Ismail 2011)
Pertumbuhan perbankan syariah cukup pesat namun masih sangat jauh
dibandingkan dengan perbankan konvensional terbukti dari jumlah DPK
perbankan konvensional yang hampir 20 kali dari jumlah DPK perbankan syariah.
Dengan target pangsa pasar sebesar 5%, jumlah rekening yang mencapai 12 juta
rekening, dan jumlah jaringan kantor yang mencapai 2,925 diharapkan dapat
membantu perbankan syariah untuk berkembang sehingga dapat bersaing dengan
perbankan konvensional di industri perbankan nasional.
Tabel 1 Jumlah perbankan syariah
Tahun 2011
Indikator
Bank Umum Syariah
(BUS)
Jumlah Kantor (BUS)
Unit Usaha Syariah
(UUS)
Bank Perkreditan
Rakyat Syariah
(BPRS)
Jumlah Kantor BPRS
Tahun 2012
Jumlah
(Unit)
Tahun 2013
Jumlah
(Unit)
Perkembangan
11
11
11
-
1,401
1,714
1,920
37.04
24
24
24
-
155
158
160
3.22
398
9.34
Jumlah (Unit)
364
401
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, 2013 (diolah)
%
Data yang diperoleh dari Statistik Perbankan Indonesia tahun 2013 (Tabel
1) ada 11 Bank Umum Syariah (BUS), 24 Unit Usaha Syariah (UUS) dan 160
Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Karakteristik bank syariah sangat unik,
sehingga mengindikasiskan berbagai hal termasuk (minat) preferensi masyarakat
terhadap bank syariah. Dalam kaitannya dengan bank syariah sebagian
2
masyarakat muslim keberatan dengan sistem perbankan konvensional selain dari
pemahaman bahwa bunga bank adalah riba dan diharamkan ada juga yang
berpendapat dalam kegiatan operasional bank konvensional tidak sejalan dengan
nilai-nilai dasar sistem keuangan syariah (Khoirunnisa 2002).
Tabel 2 Kegiatan usaha perbankan syariah
Tahun 2012
jumlah
(triliun
rupiah)
Tahun 2013
jumlah
(triliun
rupiah)
Perkembangan
Indikator
Tahun 2011
jumlah
(triliun
rupiah)
Pembiayaan
102 655
147 505
180 833
76.16
Dana Pihak Ketiga
115 404
147 512
176 292
52.75
Total Aset
145 467
195 018
233 130
60.27
%
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, 2013 (diolah)
Pertumbuhan kegiatan usaha perbankan syariah juga mengalami
perkembangan yang cukup signifikan (Tabel 2). Statistik Perbankan Indonesia
mencatat dari tahun 2011 – tahun 2013 pembiayaan perbankan syariah meningkat
sebesar 76.16%, dana pihak ketiga perbankan syariah meningkat sebesar 52.75%,
dan total aset perbankan syariah meningkat sebesar 60.27%.
Undang-Undang Republik Indonesia No.10 tahun 1998 tentang perbankan
menjelaskan bahwa bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Karakteristik bank konvensional memiliki perbedaan dengan bank syariah, hal itu
pula yang mendasari perbedaan bank konvensional dan bank syariah yaitu terletak
pada pengembalian dan pembagian keuntungan yang diberikan oleh nasabah
kepada lembaga keuangan atau yang diberikan lembaga keuangan kepada nasabah
(Muhammad 2005).
Tabel 3 Jumlah Perbankan Umum
Tahun 2011
Indikator
Jumlah (Unit)
Tahun 2012
Jumlah
(Unit)
120
Bank Umum
120
Jumlah Kantor Bank
14,797
16,625
Umum
Bank Perkreditan
1,669
1,663
Rakyat
Jumlah Kantor Bank
4,172
4,425
Perkreditan Rakyat
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, 2013 (diolah)
Tahun 2013
Jumlah
(Unit)
120
Perkembangan
18,114
22.41
1,639
-1.80
4,656
11.60
%
-
3
Menurut data Statistik Perbankan Indonesia tahun 2013 (Tabel 3) jumlah
Bank Umum di Indonesia mencapai 120 unit, jumlah kantor Bank Umum
sebanyak 18,114 unit meningkat sebesar 21.41%, jumlah Bank Perkreditan
Rakyat Syariah (BPRS) sebanyak 1,639 unit dengan jumlah kantor yang
meningkat sebesar 11.60% diseluruh Indonesia.
Tabel 4 Kegiatan usaha perbankan konvensional
Tahun 2012
jumlah
(triliun
rupiah)
Tahun 2013
jumlah
(triliun
rupiah)
Perkembangan
Indikator
Tahun 2011
jumlah
(triliun
rupiah)
Penyaluran Kredit
2 216 538
2 752 674
3 319 842
49.77
Dana Pihak Ketiga
2 278 312
3 224 198
3 663 968
60.81
Total Aset
3 652 832
4 262 587
4 954 467
35.63
%
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, 2013 (diolah)
Data yang diperoleh dari Statistik Perbankan Indonesia tahun 2013 (Tabel
4), Jumlah aset perbankan mengalami peningkatan dari tahun 2011-2013 sebesar
35.63%. Hal ini yang membuat pertumbuhan perbankan meningkat setiap
tahunnya dan menandakan kinerja perbankan nasional semakin membaik.
Perumusan Masalah
Sektor perbankan memiliki peran yang sangat besar bagi perekonomian
di Indonesia. Kinerja perbankan syariah juga mengalami peningkatan, dilihat dari
data kegiatan usaha bank umum syariah, penghimpunan Dana Pihak Ketiga
(DPK) tahun 2013 mencapai 176 292 triliun rupiah atau meningkat sebesar
19.51% dibandingkan tahun sebelumnya. Komposisi DPK terbesar adalah dalam
bentuk deposito mudharabah, pertumbuhannya meningkat sebesar 23.10%.
Sedangkan data dari kegiatan usaha bank konvensional penghimpunan Dana
Pihak Ketiga perbankan konvensional mencapai 3 663 968 triliun rupiah atau
meningkat sebesar 13.60%, komposisi DPK terbesar perbankan adalah simpanan
berjangka yang pertumbuhannya meningkat sebesar 12.91% dari tahun
sebelumnya (Statistik Perbankan Indonesia 2013).
DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi yang mempunyai potensi yang
paling besar dari sektor perbankan. Jika dilihat dari total aset, pembiayaan dan
komposisi dana pihak ketiga, perkembangan bank umum syariah di DKI Jakarta
tertinggi di Indonesia, dengan jumlah aset yang mencapai 182 201 triliun rupiah,
pembiayaan 74 272 triliun rupiah, dan dana pihak ketiga 84 882 triliun rupiah
(Statistik Perbankan Indonesia 2013). Sedangkan perkembangan perbankan
konvensional di DKI Jakarta juga demikian, dilihat dari komposisi dana pihak
ketiga yang mencapai 1 796 490 triliun rupiah dan jumlah kredit yang mencapai
1 604 953 triliun rupiah merupakan yang tertinggi di Indonesia. (Statistik
Perbankan Indonesia 2013). Hal ini merupakan potensi bagi sektor perbankan
4
untuk menarik masyarakat menjadi nasabah, dengan jumlah penduduk yang
mencapai 10 187 595 jiwa dan mayoritas beragama muslim, menarik diteliti
untuk melihat sejauh mana preferensi masyarakat dalam memilih jasa perbankan
syariah. Maka peneliti menganggap begitu penting untuk mengetahui faktor-faktor
apa saja yang memengaruhi preferensi nasabah terhadap bank syariah.
Permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana persepsi nasabah terhadap bank syariah?
2. Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi preferensi nasabah terhadap
bank syariah DKI Jakarta?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut, penelitian ini
bertujuan untuk:
1. Menganalisis persepsi nasabah terhadap bank syariah
2. Menganalisis faktor-faktor apa saja yang memengaruhi preferensi nasabah
terhadap bank syariah di DKI Jakarta
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini mengambil studi kasus di DKI Jakarta, dimana populasi
dalam penelitian ini adalah para nasabah bank syariah dan bank konvensional,
baik nasabah bank kantor pusat maupun nasabah bank kantor cabang dan kantor
cabang pembantu. Penelitian ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Bank
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10
November 1998 tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank juga dikenal sebagai lembaga
keuangan yang kegiatannya utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan
deposito. Bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi
masyarakat untuk masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu bank juga
dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima
segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon,
air, pajak, uang kuliah dan pembayaran lainnya (Kasmir 2003). Bank dianggap
sebagai suatu lembaga keuangan yang aman dalam melakukan berbagai macam
aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang sering dilakukan masyarakat di
Negara maju antara lain aktivitas penyimpanan dana, investasi, pengiriman uang
dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat dan aman (Ismail 2011).
5
Bank Syariah
Bank syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu pada hukum
Islam dan dalam kegiatannya tidak membebankan bunga maupun tidak membayar
bunga kepada nasabah. Imbalan yang diterima oleh bank syariah maupun yang
dibayarkan kepada nasabah tergantung dari akad dan perjanjian antara nasabah
dan bank. Perjanjian (akad) yang terdapat di perbankan syariah harus tunduk pada
syarat dan rukun akad sebagaimana diatur dalam syariah Islam. Undang-Undang
Perbankan Syariah No.21 Tahun 2008 menyatakan bahwa perbankan syariah
adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha
syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam
melaksanakan kegiatan usahanya. Bank syariah adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas
bank umum syariah (BUS), unit usaha syariah (UUS) dan bank pembiayaan
rakyat syariah (BPRS) (Ismail 2011).
Prinsip Dasar Perbankan Syariah
1. Prinsip titipan atau simpanan (Al-Wadiah)
Al-wadiah merupakan prinsip simpanan murni dari pihak yang
menyimpan atau menitipkan kepada pihak yang menerima titipan untuk
dimanfaatkan atau tidak dimanfaatkan sesuai dengan ketentuan. Titipan
harus dijaga dan dipelihara oleh pihak yang menerima titipan, dan titipan
ini dapat diambil sewaktu-waktu pada saat dibutuhkan oleh pihak yang
menitipkannya. Jenis al-wadiah terbagi 2, yaitu (Ismail 2011):
a. Wadiah Yad Al-Amanah
b. Wadiah Yad Dhamanah.
2. Prinsip bagi hasil (profit sharing)
Prinsip bagi hasil yaitu meliputi tata cara pembagian hasil usaha
antara pemilik dana (shahibul mal) dan pengelola dan (mudharib).
Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpan
dana maupun antara bank dengan nasabah penerima dana. Prinsip ini dapat
digunakan sebagai dasar untuk produksi pendanaan (tabungan dan
deposito) (amir-rukmana 2010). Prinsip bagi hasil terbagi 2, yaitu
(Antonio 2001):
a. Al-Mudharabah
b. Al-Musyarakah
3. Prinsip jual beli
a. Al-Murabahah
b. Salam
c. Isthisna
4. Prinsip sewa (Al-ijarah)
Merupakan kontrak sewa antara pihak yang menyewakan dan
pihak penyewa, dimana pihak penyewa harus membayar sewa sesuai
dengan perjanjian, dan pada saat jatuh tempo. Asset yang disewa harus
dikembalikan kepada pihakyang menyewakan.
5. Prinsip jasa
a. Al-Wakalah
b. Al-Kafalah
6
c. Al-Hawalah
d. Ar-rahn
e. Al-Qardh
Preferensi
Preferensi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pilihan,
kecenderungan, atau kesukaan. Preferensi adalah pilihan-pilihan yang dibuat oleh
para konsumen atas produk-produk yang dikonsumsi. Kekuatan preferensi
konsumen akan menentukan produk-produk apa yang mereka beli dan pendapatan
mereka yang terbatas, dan juga permintaan untuk produk-produk. Preferensi juga
diartikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap suatu
produk, barang, atau jasa yang dikonsumsi. (Kotler 2000) berpendapat bahwa
preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan
produk atau jasa yang ada. Teori preferensi dapat digunakan untuk menganalisis
tingkat kepuasan bagi konsumen, misalnya bila seseorang ingin mengkonsumsi
atau menggunakan sebuah produk atau jasa dengan sumber daya terbatas maka ia
harus memilih alternative sehingga nilai guna atau utilitas yang diperoleh
mencapai optimal. Preferensi konsumen dapat diketahui dengan mengukur tingkat
kegunaan dan nilai relatif penting setiap atribut yang terdapat pada suatu produk
atau jasa. Atribut yang ditampilkan pada suatu produk atau jasa dapat
menimbulkan daya tarik pertama yang dapat mempengaruhi konsumen. Penilaian
terhadap produk dan jasa menggambarkan sikap konsumen terhadap produk atau
jasa tersebut, sekaligus dapat mencerminkan perilaku konsumen dalam
menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa.
Persepsi
Dalam kamus besar bahasa Indonesia makna persepsi adalah pemahaman,
penafsiran dan tanggapan individu proses untuk mengingat atau mengidentifikasi
sesuatu. Persepsi menurut (Kotler 2000) adalah proses yang digunakan seseorang
individu untuk memilih, mengelola, dan menafsirkan suatu input informasi untuk
menciptakan suatu gambaran yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya tergantung
pada rangsangan fisik tetapi juga rangsangan yang berhubungan dengan
lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Sedangkan menurut
Kaplan persepsi adalah salah satu dari bentuk pemikiran manusia, sedangkan
disisi lain adalah kepercayaan. Persepsi dapat dianggap sebagai penyebab dan
berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Persepsi yang difungsikan sebagai salah
satu alat problem solving dapat menjadi sarana jitu jika dimaksimalkan perannya.
Semakin banyak alternative persepsi yang ada di dalam pikiran manusia dalam
menghadapi persoalan-persoalan kehidupan, maka akan semakin kaya pula
kemungkinan untuk menyelesaikan masalah dengan baik, demikian pula
sebaliknya.
7
Perbedaan Bank Syariah Dan Bank Konvensional
Bank syariah dan bank konvensional dalam beberapa hal memiliki persamaan,
terutama, dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi
komputer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan seperti
KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan dan sebagainya. (Antonio 2001).
Secara garis besar perbedaan bank syariah dan bank konvensional dapat
dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Perbedaan bank syariah dan bank konvensional
BANK SYARIAH
BANK KONVENSIONAL
1. Investasi hanya untuk proyek dan Invetasi, tidak mempertimbangkan halal
produk
yang
halal
serta atau haram asalkan proyek yang dibiayai
menguntungkan.
menguntungkan.
2. Return yang dibayar dan atau
diterima berasal dari bagi hasil
atau
pendapatan
lainnya
berdasarkan prinsip syariah.
Return baik yang dibayar kepada
nasabah penyimpan dana dan return
yang diterima dari nasabah pengguna
dana berupa bunga.
3. Perjanjian dibuat dalam bentuk Perjanjian menggunakan hukum positif.
akad sesuai dengan syariat islam.
4. Orientasi pembiayaan, tidak Orientasi
pembiayaan,
untuk
hanya menguntungkan akan memperoleh keuntungan atas dana yang
tetapi juga falah oriented, yaitu dipinjamkan.
berorientasi pada kesejahteraan
masyarakat.
5. Hubungan antara bank
nasabah adalah mitra.
dan Hubungan antara bankdan
adalah kreditor dan debitur.
6. Dewan pengawas terdiri dari BI, Dewan pengawas terdiri
Bapepam, Komisaris, dan Dewan Bapepam, dan Komisaris.
Pengawas Syariah.
7. Penyelesaian
sengketa, Penyelesaian
sengketa
diupayakan diselesaikan secara pengadilan negeri setempat.
musyawarah antara bank dan
nasabah,
melalui
peradilan
agama.
8. Penghimpunan dan penyaluran Tidak terdapat dewan sejenis.
dana harus sesuai dengan fatwa
dewan pengawas syariah.
Sumber: Ismail, 2011
nasabah
dari
BI,
melalui
8
PenelitianTerdahulu
Terdapat beberapa penelitian yang menganalisis faktor-faktor yang
memengaruhi preferensi nasabah Bank Syariah. Hal tersebut dapat dilihat dari
penelitian yang dilakukan oleh Putri (2010), Noor (2009), Rivai (2005), Aprilia
(2004), Ratnawati (2000), Bank Indonesia dan Institut Pertanian Bogor (2000),
serta Bank Indonesia dan Universitas Brawijaya (2000). Ringkasan hasil
penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 6 berikut :
Tabel 6 Ringkasan hasil penelitian terdahulu
Peneliti
Judul dan Model Penelitian
Hasil Penelitian
Putri
(2010)
Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Preferensi
Nasabah Bank Syariah (Studi
Kasus Pada Bank Mega Syariah
KCP Panglima Polim)
Metode : Analisis faktor
Hasil kesimpulannya dari penelitian
tersebut bahwa faktor SDM, faktor
syariah, faktor lokasi, faktor sikap
terhadap fatwa, faktor sosial, faktor
produk dan faktor fasilitas, dan faktor
merek merupakan faktor-faktor yang
mempengaruhi preferensi nasabah untuk
menggunakan produk dan jasa bank
syariah. SDM merupakan faktor yang
paling dominan dalam mempengaruhi
preferensi nasabah untuk menggunakan
produk dan jasa pelayanan bank.
Noor
(2009)
Preferensi Masyarakat
Pesantren Terhadap Bank
Syaraiah (Studi Kasus DKI
Jakarta)
Metode : Regresi logistik dan
analisis deskriptif
Secara umum faktor pengetahuan dan
akses berpengaruh positif terhadap
preferensi masyarakat dalam memilih
serta menabung di perbankan syariah DKI
Jakarta, sebaliknya faktor fasilitas dan
profesionalitas
berpengaruh
negatif.
Penyebab berpengaruh negatifnya fasilitas
dan profesionalitas dilandasi dengan
minimnya
pengetahuan
masyarakat
pesantren terhadap bank syariah, terbukti
dengan minimnya responden yang
menjadi nasabah bank syariah.
Aprilia
(2004)
Kinerja Perbankan Syariah dan
Preferensi Nasabah Kota Bogor
Tentang Bank Syariah
Metode : Analisis deskriptif dan
metode regresi logistik
Hasil kesimpulannya adalah pengetahuan
hukum bunga bank adalah haram dan juga
pengetahuan akan perbedaan antara bank
syariah dan bank konvensional menjadi
salah satu hal yang paling menentukan bagi
nasabah dalam memilih bank syariah. Dari
hasil analisis penelitian tersebut didapatkan
bahwa
karakteristik
personal
umur,
pengetahuan hukum bunga bank, status
9
ekonomi/pendapatan responden, fasilitas
bank syariah dan aksebilitas responden
terhadap bank syariah.
Ratnawati
(2000)
Potensi, Preferensi, dan Perilaku
Masyarakat terhadap Bank
Syariah di Wilayah Jawa Barat
Metode : Regresi logistik
Hasil kesimpulannya bahwa Kecenderungan
terhadap bank konvensional lebih dominan
dibandingkan bank syariah, hal ini
dikarenakan
pertimbangan
pelayanan,
fasilitas, kredibilitas, dan status bank
konvensional lebih baik daripada bank
syariah. Pengetahuan masyarakat terhadap
bank syariah baik yang berkaitan dengan
sistem maupun jenis layanan/jasa masih
dapat dikatakan rendah. Selain itu
aksesibilitas/keberadaan bank syariah juga
menjadi salah satu faktor yang menentukan
keinginan masyarakat untuk mengadopsi
bank syariah.
Bank
Indonesia
dan
Institut
Pertanian
Bogor
(2000)
Potensi, Preferensi, dan Perilaku
Masyarakat terhadap Bank
Syariah di Sumatera Selatan
Metode : Regresi logistik,
analisis deskripsi, model
ekonometrik, dan analisis bi plot
Hasil kesimpulannya bahwa pertimbangan
masyarakat yang utama dalam memilih bank
adalah:
aksesibilitas,
kredibilitas,
profesionalisme pelayanan dan fasilitas
pelayanan. Bunga/bagi hasil baik dalam
penghimpunan dana maupun pembiayaan
bukan menjadi pertimbangan utama.
Sedangkan
variabel-variabel
yang
mempengaruhi keputusan masyarakat untuk
mengadopsi bank syariah di sumatera
selatan adalah pendidikan non formal bisnis,
jenis pekerjaan, pertimbangan kemapanan
dan profesionalisme pelayanan, posisi tokoh
keagamaan, ketaatan beragama, persepsi
terhadap bunga, kesan positif terhadap bank
syariah dan keberadaan bank syariah.
Bank
Indonesia
dan
Universitas
Brawijaya
(2000)
Potensi, Preferensi, dan
Perilaku Masyarakat Terhadap
Bank Syariah : Studi Kasus
pada Wilayah Propinsi Jawa
Timur
Metode : Analisis deskriptif
dan analisis faktor
Hasil kesimpulannya bahwa penelitian
tersebut
mengkasifikasikan
masyarakat/responden
kedalam
dua
kelompok, yaitu kelompok masyarakat
individual dan masyarakat perusahaan.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
masyarakat individual untuk memilih bank
syariah adalah: informasi dan penilaian,
humanism dan dinamis, ukuran dan
fleksibilitas pelayanan, kebutuhan, lokasi,
keyakinan
dan
sikap,
materialisme,
keluarga, peran dan status, promosi
langsung, dan agama. Sedangkan faktor-
10
faktor yang mempengaruhi masyarakat
perusahaan untuk memilih bank syariah
adalah: progresif dan efisiensi, promosi,
keamanan dan kecepatan pelayanan, harga,
kebutuhan kredit dan faktor pembayaran,
brand name, keyakinan dan sikap, peran dan
status, lokasi, usia dan tahapan perusahaan.
Selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi
masyarakat individual untuk memilih bank
konvensional
adalah:
informasi
dan
penilaian rasional, kemanusiaan dan
aktivitas, orientasi agama dan moral, iklan,
gaya hidup, produk variety, keyakinan dan
sikap, lokasi, kelompok referensi, peran dan
status,
dan
kebutuhan
meminjam.
Sedangkan faktor yang mempengaruhi
perusahaan memilih bank konvensional
adalah: perilaku masyarakat pengusaha yang
rasional, nilai layanan, kualitas layanan,
tingkat efisiensi & efektivitas perusahaan,
keyakinan atas tampilan produk umur dan
peranan perusahaan, perilaku manusiawi,
lokasi dan citra, agama, dan iklan.
11
Kerangka Pikir
Pertumbuhan perbankan syariah cukup pesat namun pangsa pasarnya baru
mencapai 4,8%. Hal ini masih sangat jauh jika dibandingkan dengan perbankan
konvensional terbukti dari jumlah DPK perbankan konvensional yang hampir 20
kali dari jumlah DPK perbankan syariah. Ini menunjukkan bahwa masyarakat
masih cenderung menggunakan bank konvensional daripada bank syariah,
preferensi dan persepsi masyarakat terhadap bank syariah maupun bank
konvensional dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah pengetahuan,
citra lembaga, pelayanan, aksesibilitas, fasilitas dan promosi. Penelitian ini
mencoba untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi preferensi nasabah
terhadap bank syariah dan bank konvensional.
Belum tercapainya
target pangsa pasar
bank syariah
Preferensi dan
Persepsi Nasabah
Terhadap Bank
Identifikasi Faktorfaktor yang
Memengaruhi Preferensi
dan Persepsi Nasabah
Karakteristik
Individu
Faktor Ekonomi
Faktor Sosial
Rekomendasi untuk
Pengembangan Perbankan
Syariah
Gambar 1 Kerangka pikir
Kinerja Bank
12
GAMBARAN UMUM
Jumlah penduduk DKI Jakarta Mencapai mencapai 10 187 595 jiwa.
Mayoritas penduduk DKI Jakarta yang memeluk agama Islam sebesar 84.4%,
Kristen Protestan 6.2%, Katolik 5.7%, Hindu 1.2% dan Buddha 3.5%.
DKI Jakarta sebagai Ibukota memiliki potensi yang besar dari segi ekonomi.
Dilihat dari segi aset, perkembangan aset perbankan syariah mengalami
peningkatan/penurunan. Hal ini dapat dilihat pada gambar 2
250,000
200,000
150,000
100,000
50,000
aset DKI Jakarta
0
Jan-10
May-10
Sep-10
Jan-11
May-11
Sep-11
Jan-12
May-12
Sep-12
Jan-13
May-13
Sep-13
Jumlah Aset (Triliun Rupiah)
Aset DKI Jakarta
Periode
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, 2013 (diolah)
Gambar 2 Perkembangan aset perbankan syariah DKI Jakarta
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta, pemilihan lokasi penelitian
tersebut dilakukan secara purposive (sengaja) berdasarkan pertimbangan bahwa
kota Jakarta sendiri merupakan kota yang mempunyai potensi besar dari sektor
perbankan dan menjadi salah satu kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi
tertinggi di Indonesia. Penelitian ini dilakukan selama bulan September 2014.
13
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer didapat melalui penyebaran kuisioner dan hasil
wawancara kepada 30 nasabah bank syariah dan 30 nasabah bank konvensional.
Sedangkan data sekunder digunakan untuk melengkapi data primer. Data
sekunder diperoleh melalui dokumen dan laporan tahunan dari institusi terkait
seperti Statistik Perbankan, Statistik Perbankan Syariah, Badan Pusat Statistik
Jakarta, buku, jurnal, skripsi, tesis, dan internet.
Metode Pengumpulan Data
Data yang Dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan metode studi
kasus (case study) melalui kuisioner dan wawancara kepada nasabah bank syariah
dan nasabah bank konvensional. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik Purposive Sampling, yaitu prosedur yang dilakukan oleh
peneliti dalam memilih contoh berdasarkan pertimbangan terkait dengan
karakteristik yang cocok berkaitan dengan nasabah yang diperlukan untuk
menjawab penelitian (Juanda 2009). Populasi sampel dalam penelitian ini adalah
masyarakat di wilayah DKI Jakarta yang menjadi nasabah bank syariah sebanyak
30 responden, yang terdiri dari 11 orang nasabah bank Mandiri syariah, 8 orang
nasabah bank BNI syariah, 8 orang nasabah bank Muamalat, 1 orang nasabah
bank Bukopin syariah, dan 1 orang nasabah bank BRI syariah, dan masyarakat
yang menjadi nasabah bank konvensional sebanyak 30 responden, yang terdiri
dari 16 orang nasabah bank BCA, 7 orang nasabah bank Mandiri, 4 orang nasabah
bank BNI, 2 orang nasabah bank DKI, 1 orang nasabah bank BRI, 1 orang
nasabah bank Bukopin, 1 orang nasabah Panin bank, dan 1 orang nasabah bank
BTN.
Metode Pengolahan dan Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
dua pendekatan, yaitu pendekatan analisis kuantitatif dan pendekatan analisis
kualitatif. Pendekatan analisis kuantitatif digunakan untuk menampilkan data
dalam bentuk tabel, sedangkan pendekatan analisis kualitatif digunakan untuk
mengumpulkan data-data fakta dari hasil wawancara dan kuisioner yang didapat
dari nasabah bank syariah dan nasabah bank konvensional.
Analisis Persepsi Nasabah Terhadap Bank Syariah
Metode yang digunakan untuk menganalisis persepsi nasabah terhadap
kinerja bank syariah adalah analisis deskriptif, yaitu dengan melihat skor persepsi
nasabah terhadap kinerja bank syariah. Sampel dalam analisis ini adalah nasabah
bank syariah dan bank konvensional di DKI Jakarta. Kinerja yang dilihat dalam
analisis persepsi ini adalah pelayanan dan fasilitas yang disediakan oleh bank
syariah. Penilaian atas persepsi nasabah terhadap kinerja bank syariah
menggunakan skala likert. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang mengenai gejala sosial tertentu.
Rumusan skala likert yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah
sebagai berikut:
14
5 = Sangat Setuju
4 = Setuju
3 = Ragu-Ragu
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat tidak Setuju
Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Preferensi Nasabah Bank Syariah
dan Bank Konvensional
Metode yang akan digunakan dalam menganalisa faktor-faktor yang
memengaruhi preferensi nasabah terhadap bank syariah adalah model regresi
logistik atau yang sering disebut logit yang merupakan bagian dari analisis regresi.
Analisis ini mengkaji hubungan pengaruh peubah penjelas terhadap peubah
respon melalui model persamaan matematis tertentu (Firdaus et al 2011). Secara
umum analisis regresi logistik menggunakan peubah penjelasnya, yang dapat
berupa peubah katagorik ataupun peubah numerik untuk menduga besarnya
peluang kejadian tertentu dari katagori peubah respon. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini mengacu pada model penelitian yang dilakukan oleh
Ratnawati (2000). Model logit diturunkan berdasarkan fungsi peluang logistik
kumulatif yang dispesifikasikan sebagai berikut (Juanda 2009):
1
…………………………………………(1)
�� = � �� = � + ��
1+� −( + �� )
Keterangan :
Pi
= Keputusan nasabah memilih bank (1 jika memilih bank syariah, 0
jika memilih bank konvensional)
α
= Intersep
βi
= Parameter peubah Xi
X1
= Umur Responden (tahun)
X2
= Tingkat Pendidikan (tahun)
X3
= Dummy Jenis Kelamin (1 = laki-laki dan 0 = perempuan)
X4
= Pendapatan (Rupiah)
X5
= Pengeluaran Rumah Tangga (Rupiah)
X6
= Pengetahuan (skor)
X7
= Citra Lembaga (skor)
X8
= Pelayanan (skor)
X9
= Aksesibilitas (skor)
X10
= Fasilitas (skor)
X11
= Promosi (skor)
Odds Ratio digunakan sebagai peluang terjadinya pilihan 1 (memilih bank
syariah) terhadap peluang terjadinya pilihan 0 (memilih bank konvensional). Nilai
odds yang semakin besar menunjukkan peluang nasabah untuk memilih bank
syariah semakin besar. Nilai odds merupakan indikator kecenderungan nasabah
untuk menentukan pilihan 1 (memilih bank syariah). Hubungan antara parameter
dan odds ratio yaitu:
OddsRatio
=
��
……………………………………………………………………(2)
1−��
Keterangan:
Pi = Rasio peluang terjadi pilihan 1
15
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini (Gambar 3) merupakan
nasabah bank syariah dan bank konvensional tanpa batas ketentuan lamanya
menabung. Responden terdiri dari 30 nasabah bank syariah dan 30 nasabah bank
konvensional dengan ketentuan responden yang telah memiliki pendapatan tetap,
tidak termasuk ibu rumah tangga dan mahasiswa. Karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin yaitu 83% didominasi oleh responden laki-laki dan
17% responden perempuan untuk bank syariah. Bank konvensional didominasi
oleh responden laki-laki sebesar 87% dan responden perempuan sebesar 13%.
120%
100%
13%
17%
80%
60%
40%
Perempuan
87%
83%
Konvensional
Syariah
Laki-laki
20%
0%
Gambar 3 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Karakteristik pengambilan responden dapat dilihat pada usia, lama
pendidikan, dan jumlah tanggungan setiap nasabah bank syariah dan bank
konvensional yang ditampilkan dalam bentuk statistik deskriptif pada Tabel 7.
Tabel 7 Statistik deskriptif karakteristik responden
Variabel
Konvensional
Usia
Pendidikan
Jumlah tanggungan
Syariah
Usia
Pendidikan
Jumlah tanggungan
Rata-rata
Maksimum Minimum
Standar Deviasi
34,77
14,20
2,37
53
19
9
23
9
1
8,39
2,80
1,777
35,20
14,63
2,14
61
19
4
25
3
1
9,86
3,23
1,20
Karakteristik pada segi usia memiliki tingkat keragaman yang cukup besar
yang dapat dilihat pada nilai standar deviasi masing-masing responden bank. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa rata-rata usia responden bank syariah sedikit lebih
tinggi dibandingkan dengan responden bank konvensional, serta menghasilkan
16
nilai standar deviasi yang berbeda pula. Rata-rata usia responden nasabah bank
syariah adalah 35,20 tahun dengan standar deviasi 9,86 tahun dan rata-rata usia
responden bank konvensional adalah 34,77 tahun dengan standar deviasi 8,39
tahun.
Rata-rata lama pendidikan responden bank syariah adalah 14.63 setara
dengan 15 tahun untuk tingkat pendidikan D3 dan responden bank konvensional
adalah 14.20 setara dengan 14 tahun untuk tingkat pendidikan D3 dengan lama
pendidikan tertinggi yaitu 19 tahun atau setara dengan S3 dan terendah yaitu 3
tahun atau setara dengan tingkat pendidikan sekolah dasar (SD). Jumlah
tanggungan nasabah bank syariah adalah 2.14 artinya setara dengan jumlah
tanggungan sebanyak 2 orang dan untuk bank konvensional adalah 2.37 yang
setara dengan jumlah tanggungan sebanyak 2 orang.
Jenis Pekerjaan Responden
Responden bank syariah dan bank konvensional mempunyai pekerjaan yang
sangat beragam, diantaranya PNS/BUMN, pegawai swasta, pedagang, wiraswasta,
TNI/Polri, Pensiunan, dan lainnya (dokter). Gambar 4 menunjukkan presentase
masing-masing jenis responden bank syariah dan bank konvensional. Responden
bank syariah yang memiliki persentase jenis pekerjaan terbesar yaitu nasabah
dengan pekerjaan sebagai pegawai swasta sebesar 70%, sedangkan jenis pekerjaan
terkecil yaitu nasabah dengan pekerjaan lainnya (dokter) dan pedagang sebesar
0% yang artinya bahwa dalam penelitian tidak ada nasabah dengan pekerjaan
lainnya (dokter) dan pedagang untuk bank syariah. Jenis pekerjaan terbesar pada
bank konvensional yaitu pegawai swasta sebesar 73% yang terdiri dari pegawai
perusahaan marketing & finance, sedangkan jenis pekerjaan responden terkecil
yaitu pensiunan dan TNI/Polri sebesar 0% yang menunjukkan bahwa dalam
penelitian tidak ada nasabah dengan pekerjaan pensiunan dan TNI/Polri untuk
bank konvensional.
Syariah
Konvensional
0%
3%
3%
0% 0%
PNS/BUMN
3%3%
10%
Pegawai Swasta
17%
13%
Pedagang
0%
3%
Wiraswasta
TNI/Polri
Pensiunan
73%
70%
Lainnya
Gambar 4 Jenis pekerjaan responden
Struktur Pendapatan Responden
Tabel 8 menunjukkan sumber pendapatan responden setiap bulannya.
Karakteristik sumber pendapatan pada setiap nasabah berasal dari pendapatan/gaji,
hasil penjualan/dagang, komisi, upah, honor, dan hasil investasi. Rata-rata sumber
17
pendapatan terbesar untuk nasabah bank syariah berasal dari gaji pendapatan
sebesar 74.55 % dan sumber pendapatan terbesar kedua berasal dari lainnya
sebesar 8.06 %. Hal ini sesuai dengan data penelitian bahwa responden untuk
bank syariah memiliki pekerjaan paling banyak adalah sebagai pegawai swasta
yang terdiri dari pegawai perusahaan marketing dan finance, kemudian pekerjaan
sebagai wiraswasta (pengusaha). Rata-rata sumber pendapatan terbesar pada
nasabah bank konvensional berasal dari lainnya sebesar 47.33 % dan sumber
pendapatan kedua terbesar dari pendapatan/gaji sebesar 32.84 %. Nasabah bank
konvensial memiliki pekerjaan terbesar sebagai pegawai swasta yang terdiri dari
pegawai perusahaan marketing dan finance dan pekerjaan terbesar kedua sebagai
wiraswasta (pengusaha).
Tabel 8 Sumber pendapatan responden
Sumber
Pendapatan
Pendapatan/gaji
Hasil
Jualan/dagang
Komisi
Upah
Honor
Hasil investasi
Lainnya
Total rata-rata
Konvensional
Rata-rata per bulan
%
(rupiah)
6 826 000
32.84
Syariah
Rata-rata per
%
bulan (rupiah)
5 580 000
74.55
616 000
2.97
183 000
2.45
333 000
93 000
0
3 076 000
9 838 000
1.60
0.45
0.00
14.80
47.33
500 000
0
110 000
501 000
603 000
6.68
0.00
1.56
6.70
8.06
3 500 000
100
1 250 000
100
Akses Terhadap Lembaga Keuangan
Tabel 9 menunjukkan seberapa banyak jumlah responden yang memilih
bank syariah dan bank konvensional. Akses terhadap bank dibagi pada dua tipe
yaitu formal (bank umum), dan semi formal (lembaga keuangan) yang terdiri dari
Adira Finance dan U Finance. Responden syariah memiliki akses pada bank
syariah sebesar 53% dengan rata-rata tabungan sebesar 8.87 juta rupiah sebanyak
16 orang. Responden syariah memiliki akses pada bank konvensional sebesar
47% dengan rata-rata tabungan sebesar 11.70 juta rupiah sebanyak 14 orang,
dalam hal ini responden syariah menjadi nasabah bank konvensional juga atau
memakai keduanya. Responden syariah lebih banyak memiliki akses kredit pada
bank konvensional daripada bank syariah. responden syariah memiliki akses
kredit pada bank konvensional sebesar 7% dan responden syariah memiliki akses
kredit 3% pada bank syariah. Sedangkan pada lembaga semi formal, responden
syariah hanya memiliki akses kredit pada lembaga semi formal konvensional
sebesar 3% dengan total rata-rata kredit 16.80 juta rupiah.
Responden bank konvensional memiliki akses yang cukup besar pada bank
konvensional, yaitu sebesar 100% dengan total rata-rata tabungan sebesar 17.22
juta rupiah. Selanjutnya responden konvensional yang memiliki akses kredit pada
bank konvensional sebesar 13% dan responden konvensional yang memilik akses
kredit pada bank syariah sebesar 3%. Pada lembaga semi formal, responden
18
konvensional hanya memiliki akses kredit pada lembaga semi formal
konvensional sebesar 7% dengan total rata-rata kredit 32.31 juta rupiah.
Tabel 9 Akses terhadap lembaga keuangan
Akses terhadap bank
Syariah
(n=30)
tabungan
Kredit
Konvensional tabungan
(n=30)
Kredit
Formal
Semi Formal
Syariah
konvensional syariah konvensional
8 875 000
11 700 000
n=16
n= 14
(53%)
(47%)
175 000 000
70 000 000
16 800 000
n=1
n=2
n=1
(3%)
(7%)
(3%)
17 227 500
n=30
(100%)
300 000 000
262 500 000
32 315 000
n=1
n=4
n=2
(3%)
(13%)
(7%)
Gambar 5 merupakan persentase terhadap alasan 30 responden bank syariah
dalam memilih bank syariah. Alasan terbesar dari responden yang diwawancarai
yaitu sebesar 45% mengatakan bahwa memilih bank syariah karena faktor agama.
Alasan terkecil responden memilih bank syariah adalah bagi hasil yang
menguntungkan dan lainnya (kredit pembiayaan rumah) sebesar 1%.
lainnya
9
pelayanan yang memuaskan
8
Transfer gaji dari kantor
7
Anjuran dari saudara/teman
6
Lokasi bank mudah dijangkau
5
Keamanan terjaga dan dapat dipercaya
4
Lebih transparan
3
Bagi hasil lebih menguntungkan
2
Agama/menghindari riba
1
1%
5%
12%
5%
8%
10%
11%
1%
45%
Gambar 5 Alasan responden memilih bank syariah
Akses terhadap produk bank syariah meliputi produk pembiayaan dan
produk tabungan. Pada Gambar 6 dapat dilihat bahwa produk yang paling banyak
di akses nasabah bank syariah adalah produk tabungan wadiah atau biasa disebut
dengan tabungan biasa dengan persentase 83%, produk tabungan mudharabah
19
a
PREFERENSI NASABAH TERHADAP BANK SYARIAH DI
DKI JAKARTA
MUHAMMAD HARIS
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
DEPARTEMEN ILMU EKONOMI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Faktor-faktor
yang Memengaruhi Preferensi Nasabah Terhadap Bank Syariah di DKI Jakarta
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2015
Muhammad Haris
NIM H54100022
ABSTRAK
MUHAMMAD HARIS. Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Preferensi
Nasabah Terhadap Bank Syariah di DKI Jakarta. Dibimbing oleh LUKYTAWATI
ANGGRAENI dan DENI LUBIS
Pertumbuhan perbankan syariah cukup pesat namun masih jauh
dibandingkan dengan perbankan konvensional terbukti dari jumlah Dana Pihak
Ketiga (DPK) perbankan konvensional yang hampir 20 kali dari jumlah DPK
perbankan syariah. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi
preferensi nasabah terhadap bank syariah dan menganalisis persepsi nasabah
terhadap bank syariah. Data yang digunakan merupakan data primer dengan
jumlah responden 30 nasabah bank syariah dan 30 nasabah bank konvensional di
DKI Jakarta. Faktor-faktor yang memengaruhi preferensi nasabah terhadap bank
syariah di analisis dengan menggunakan metode regresi logistik, sedangkan
persepsi nasabah terhadap bank syariah menggunakan analisis deskriptif. Hasil
regresi logistik menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi preferensi
nasabah terhadap bank syariah adalah Pendidikan, Pengetahuan, Pengeluaran
Rumah Tangga, dan Fasilitas. Hasil persepsi nasabah terhadap bank syariah
bahwa sudah cukup baik yang dapat dilihat dari variabel pelayanan yang memiliki
nilai mean tertinggi sebesar 3.53, variabel pengetahuan 3.31, variabel citra
lembaga 3.08, variabel fasilitas 2.88, variabel aksesibilitas 2.85, dan variabel
promosi 2.61
Kata kunci: Bank Syariah, Regresi Logistik, Persepsi, Preferensi
ABSTRACT
MUHAMMAD HARIS. Analysis of Factors Affecting Customer Preferences
Against Islamic Bank in Jakarta. Supervised by LUKYTAWATI ANGGRAENI
and DENI LUBIS
Islamic banking has grown rapidly, but it is still far enough compared with the
conventional banking. This is shown by the number of third party funds (DPK) of
conventional banking which is almost 20 times higher compared to the number of
sharia banking’s third party funds (DPK). This study analyzes the factors that
affect customer preference for Islamic banks and the customer's perception of the
Islamic banks. The data used are primary data and secondary data. Primary data
was gained from 30 respondents of Islamic banks costumer and 30 conventional
bank customers. Factors that affect customer’s preference for Islamic banks are
analyzed using logistic regression method, while the factors influencing
customer's perception of the Islamic banks are analyzed using descriptive analysis.
The results of logistic regression show that the factors that affecting customer
preferences towards Islamic banks are Education, Knowledge, Household
Expenditure and Facilities. The results of the customer's perception show that the
Islamic banks are good enough.This can be seen from the services which has the
highest mean value of 3.53, knowledge of 3.31, institution image of 3.08, facility
of 2.88, accessibility of 2.85, and promotion of 2.61.
Keywords: Islamic Bank, Logistic Regresion Method, Perception, Preference
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI
PREFERENSI NASABAH TERHADAP BANK SYARIAH DI
DKI JAKARTA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Ilmu Ekonomi
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
DEPARTEMEN ILMU EKONOMI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Preferensi Nasabah Terhadap Bank
Syariah di DKI Jakarta” Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Institut
Pertanian Bogor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi nasabah
terhadap bank syariah dan faktor-faktor yang memengaruhi preferensi nasabah
terhadap bank syariah di DKI Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada
orang tua dan keluarga penulis, yaitu Bapak H.Eddy Irwansyah dan Mama Hj.
Fathiyyah serta abang penulis Muhammad Sadad dan adik penulis Mira Asfiya
dan Muhammad Haikal atas segala doa, dukungan serta semangat yang telah
diberikan. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Ibu Lukytawati Anggraeni, Ph.D dan Bapak Deni Lubis, MA selaku dosen
pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan,
saran, waktu, dan motivasi dengan sabar sehingga penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini.
2.
Bapak Dr. Jaenal Effendi selaku dosen penguji utama dan Ibu Ranti Wiliasih,
M.Si selaku dosen penguji dari komisi pendidikan atas kritik dan saran yang
telah diberikan untuk perbaikan skripsi ini .
3.
Seluruh pihak pengurus bank syariah dan bank konvensional di tempat
penelitian saya yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi
ini.
4.
Para dosen, staf, dan seluruh civitas akademik Departemen Ilmu Ekonomi
FEM IPB yang telah memberikan ilmu dan bantuan untuk penulis.
5.
Teman-teman satu bimbingan, Nadilla Ambarfauziah, Aldesta Nurika, Iin
Zahratain, Dara Ayu Lestari, Angga Febriawan, Astika Saadiyah, dan Ayu
Widia yang telah banyak memberikan bantuan, kritik, saran dan motivasi
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
6.
Sahabat-sahabat penulis yang saling mendoakan, berbagi keceriaan dan
memberikan semangat Iqbal Siregar, Dahri Zikri, Irfan Miraza, Amalia
Thoha, Melly Nasution, Novade siregar, Adilla Ahmad, Ega Aprindah,
Kartika Jayamurti, Pangrio Nurjaya, Myrella Velika, Dyah Ayu Ninda,
Faqih Aulia Akbar, Luthfi Hibatur, Irfan Purnawan, Fauziyah
Adzimatinur, Puspa Trijayanti dan Sari Khairunnisa.
7.
Seluruh keluarga ilmu ekonomi khususnya keluarga besar Ilmu Ekonomi
Syariah angkatan 47.
8.
Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi
ini, mohon maaf tidak dapat disebutkan satu per satu.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat
Bogor, Januari 2015
Muhammad Haris
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
Latar Belakang .................................................................................................... 1
Perumusan Masalah ............................................................................................. 3
Tujuan Penelitian ................................................................................... 4
Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 4
Pengertian Bank ...................................................................................................... 4
Bank Syariah .................................................................................................... 5
Prinsip Dasar Perbankan Syariah ..................................................................... 5
Preferensi ............................................................................................................. 6
Persepsi ................................................................................................................ 6
Perbedaan Bank Syariah Dan Bank Konvensional ............................................. 7
Kerangka Pikir ................................................................................................... 11
GAMBARAN UMUM ......................................................................................... 12
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 12
Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................. 12
Jenis dan Sumber Data ...................................................................................... 13
Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 13
Metode Pengolahan dan Analisis Data .............................................................. 13
Analisis Persepsi Nasabah Terhadap Bank Syariah ...................................... 13
Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Preferensi Nasabah Bank Syariah
dan Bank Konvensional ................................................................................. 14
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 15
Karakteristik Responden ................................................................................... 15
Jenis Pekerjaan Responden................................................................................ 16
Struktur Pendapatan Responden ........................................................................ 16
Akses Terhadap Lembaga Keuangan ................................................................ 17
Pengetahuan Tentang Bunga Bank .................................................................... 19
Sumber Informasi Bank ..................................................................................... 20
Persepsi Responden Terhadap Bank Syariah ..................................................... 21
Hasil Uji Beda .................................................................................................... 22
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Responden Memilih Bank Syariah ........... 23
SIMPULAN DAN SARAN................................................................................... 25
Simpulan ............................................................................................................ 25
Saran .................................................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 26
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah perbankan syariah ..................................................................... 1
Tabel 2 Kegiatan usaha perbankan syariah ........................................................ 2
Tabel 3 Jumlah Perbankan Umum ..................................................................... 2
Tabel 4 Kegiatan usaha perbankan konvensional .............................................. 3
Tabel 5 Perbedaan bank syariah dan bank konvensional ................................... 7
Tabel 6 Ringkasan hasil penelitian terdahulu..................................................... 8
Tabel 7 Statistik deskriptif karakteristik responden ......................................... 15
Tabel 8 Sumber pendapatan responden ............................................................ 17
Tabel 9 Akses terhadap lembaga keuangan ..................................................... 18
Tabel 10 Hasil uji beda ..................................................................................... 23
Tabel 11 Hasil pendugaan parameter logit ....................................................... 23
Tabel 12 Faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi nasabah terhadap
bank syariah ................................................................................................ 24
DAFTAR GAMBAR
1 Kerangka pikir ............................................................................................... 11
2 Perkembangan aset perbankan syariah DKI Jakarta ..................................... 12
3 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ...................................... 15
4 Jenis pekerjaan responden ............................................................................. 16
5 Alasan responden memilih bank syariah ....................................................... 18
6 Akses terhadap produk bank syariah ............................................................. 19
7 Persepsi responden terhadap hukum bunga bank/ riba ................................. 19
8 Pandangan responden terhadap tingkat bunga/bagi hasil tabungan .............. 20
9 Sumber informasi nasabah bank.................................................................... 20
10 Persepsi responden terhadap bank syariah .................................................. 21
DAFTAR LAMPIRAN
1 Kuisioner penelitian nasabah bank syariah ................................................... 28
2 Kuisioner penelitian nasabah bank konvensional (responden kontrol) ......... 35
3 Hasil olahan regresi logistik .......................................................................... 40
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Industri perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang
mempunyai peran penting dalam perekonomian di suatu negara. Perkembangan
sektor perbankan telah tumbuh dengan pesat dan mendominasi kegiatan
perekonomian Indonesia. Bank syariah pertama lahir adalah Bank Muamalat
Indonesia pada tahun 1992, pada tahun 1998 muncul UU No. 10 tahun 1998 yang
memberikan arahan bagi bank konvensional dan memberikan izin kepada bank
konvensional untuk membuka Unit Usaha Syariah (UUS).
Keberadaan perbankan syariah sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi
dan diharapkan dapat menggerakkan sektor riil. Bank syariah memiliki sistem
operasional yang berbeda dengan bank konvensional. Bank syariah memberikan
layanan bebas bunga kepada para nasabahnya. Dalam sistem operasional bank
syariah, pembayaran dan penarikan bunga dilarang dalam semua bentuk transaksi.
Bank syariah tidak mengenal sistem bunga. Baik bunga yang diperoleh dari
nasabah yang meminjam uang atau bunga yang dibayar kepada penyimpan dana
di bank syariah (Ismail 2011)
Pertumbuhan perbankan syariah cukup pesat namun masih sangat jauh
dibandingkan dengan perbankan konvensional terbukti dari jumlah DPK
perbankan konvensional yang hampir 20 kali dari jumlah DPK perbankan syariah.
Dengan target pangsa pasar sebesar 5%, jumlah rekening yang mencapai 12 juta
rekening, dan jumlah jaringan kantor yang mencapai 2,925 diharapkan dapat
membantu perbankan syariah untuk berkembang sehingga dapat bersaing dengan
perbankan konvensional di industri perbankan nasional.
Tabel 1 Jumlah perbankan syariah
Tahun 2011
Indikator
Bank Umum Syariah
(BUS)
Jumlah Kantor (BUS)
Unit Usaha Syariah
(UUS)
Bank Perkreditan
Rakyat Syariah
(BPRS)
Jumlah Kantor BPRS
Tahun 2012
Jumlah
(Unit)
Tahun 2013
Jumlah
(Unit)
Perkembangan
11
11
11
-
1,401
1,714
1,920
37.04
24
24
24
-
155
158
160
3.22
398
9.34
Jumlah (Unit)
364
401
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, 2013 (diolah)
%
Data yang diperoleh dari Statistik Perbankan Indonesia tahun 2013 (Tabel
1) ada 11 Bank Umum Syariah (BUS), 24 Unit Usaha Syariah (UUS) dan 160
Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Karakteristik bank syariah sangat unik,
sehingga mengindikasiskan berbagai hal termasuk (minat) preferensi masyarakat
terhadap bank syariah. Dalam kaitannya dengan bank syariah sebagian
2
masyarakat muslim keberatan dengan sistem perbankan konvensional selain dari
pemahaman bahwa bunga bank adalah riba dan diharamkan ada juga yang
berpendapat dalam kegiatan operasional bank konvensional tidak sejalan dengan
nilai-nilai dasar sistem keuangan syariah (Khoirunnisa 2002).
Tabel 2 Kegiatan usaha perbankan syariah
Tahun 2012
jumlah
(triliun
rupiah)
Tahun 2013
jumlah
(triliun
rupiah)
Perkembangan
Indikator
Tahun 2011
jumlah
(triliun
rupiah)
Pembiayaan
102 655
147 505
180 833
76.16
Dana Pihak Ketiga
115 404
147 512
176 292
52.75
Total Aset
145 467
195 018
233 130
60.27
%
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, 2013 (diolah)
Pertumbuhan kegiatan usaha perbankan syariah juga mengalami
perkembangan yang cukup signifikan (Tabel 2). Statistik Perbankan Indonesia
mencatat dari tahun 2011 – tahun 2013 pembiayaan perbankan syariah meningkat
sebesar 76.16%, dana pihak ketiga perbankan syariah meningkat sebesar 52.75%,
dan total aset perbankan syariah meningkat sebesar 60.27%.
Undang-Undang Republik Indonesia No.10 tahun 1998 tentang perbankan
menjelaskan bahwa bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Karakteristik bank konvensional memiliki perbedaan dengan bank syariah, hal itu
pula yang mendasari perbedaan bank konvensional dan bank syariah yaitu terletak
pada pengembalian dan pembagian keuntungan yang diberikan oleh nasabah
kepada lembaga keuangan atau yang diberikan lembaga keuangan kepada nasabah
(Muhammad 2005).
Tabel 3 Jumlah Perbankan Umum
Tahun 2011
Indikator
Jumlah (Unit)
Tahun 2012
Jumlah
(Unit)
120
Bank Umum
120
Jumlah Kantor Bank
14,797
16,625
Umum
Bank Perkreditan
1,669
1,663
Rakyat
Jumlah Kantor Bank
4,172
4,425
Perkreditan Rakyat
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, 2013 (diolah)
Tahun 2013
Jumlah
(Unit)
120
Perkembangan
18,114
22.41
1,639
-1.80
4,656
11.60
%
-
3
Menurut data Statistik Perbankan Indonesia tahun 2013 (Tabel 3) jumlah
Bank Umum di Indonesia mencapai 120 unit, jumlah kantor Bank Umum
sebanyak 18,114 unit meningkat sebesar 21.41%, jumlah Bank Perkreditan
Rakyat Syariah (BPRS) sebanyak 1,639 unit dengan jumlah kantor yang
meningkat sebesar 11.60% diseluruh Indonesia.
Tabel 4 Kegiatan usaha perbankan konvensional
Tahun 2012
jumlah
(triliun
rupiah)
Tahun 2013
jumlah
(triliun
rupiah)
Perkembangan
Indikator
Tahun 2011
jumlah
(triliun
rupiah)
Penyaluran Kredit
2 216 538
2 752 674
3 319 842
49.77
Dana Pihak Ketiga
2 278 312
3 224 198
3 663 968
60.81
Total Aset
3 652 832
4 262 587
4 954 467
35.63
%
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, 2013 (diolah)
Data yang diperoleh dari Statistik Perbankan Indonesia tahun 2013 (Tabel
4), Jumlah aset perbankan mengalami peningkatan dari tahun 2011-2013 sebesar
35.63%. Hal ini yang membuat pertumbuhan perbankan meningkat setiap
tahunnya dan menandakan kinerja perbankan nasional semakin membaik.
Perumusan Masalah
Sektor perbankan memiliki peran yang sangat besar bagi perekonomian
di Indonesia. Kinerja perbankan syariah juga mengalami peningkatan, dilihat dari
data kegiatan usaha bank umum syariah, penghimpunan Dana Pihak Ketiga
(DPK) tahun 2013 mencapai 176 292 triliun rupiah atau meningkat sebesar
19.51% dibandingkan tahun sebelumnya. Komposisi DPK terbesar adalah dalam
bentuk deposito mudharabah, pertumbuhannya meningkat sebesar 23.10%.
Sedangkan data dari kegiatan usaha bank konvensional penghimpunan Dana
Pihak Ketiga perbankan konvensional mencapai 3 663 968 triliun rupiah atau
meningkat sebesar 13.60%, komposisi DPK terbesar perbankan adalah simpanan
berjangka yang pertumbuhannya meningkat sebesar 12.91% dari tahun
sebelumnya (Statistik Perbankan Indonesia 2013).
DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi yang mempunyai potensi yang
paling besar dari sektor perbankan. Jika dilihat dari total aset, pembiayaan dan
komposisi dana pihak ketiga, perkembangan bank umum syariah di DKI Jakarta
tertinggi di Indonesia, dengan jumlah aset yang mencapai 182 201 triliun rupiah,
pembiayaan 74 272 triliun rupiah, dan dana pihak ketiga 84 882 triliun rupiah
(Statistik Perbankan Indonesia 2013). Sedangkan perkembangan perbankan
konvensional di DKI Jakarta juga demikian, dilihat dari komposisi dana pihak
ketiga yang mencapai 1 796 490 triliun rupiah dan jumlah kredit yang mencapai
1 604 953 triliun rupiah merupakan yang tertinggi di Indonesia. (Statistik
Perbankan Indonesia 2013). Hal ini merupakan potensi bagi sektor perbankan
4
untuk menarik masyarakat menjadi nasabah, dengan jumlah penduduk yang
mencapai 10 187 595 jiwa dan mayoritas beragama muslim, menarik diteliti
untuk melihat sejauh mana preferensi masyarakat dalam memilih jasa perbankan
syariah. Maka peneliti menganggap begitu penting untuk mengetahui faktor-faktor
apa saja yang memengaruhi preferensi nasabah terhadap bank syariah.
Permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana persepsi nasabah terhadap bank syariah?
2. Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi preferensi nasabah terhadap
bank syariah DKI Jakarta?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut, penelitian ini
bertujuan untuk:
1. Menganalisis persepsi nasabah terhadap bank syariah
2. Menganalisis faktor-faktor apa saja yang memengaruhi preferensi nasabah
terhadap bank syariah di DKI Jakarta
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini mengambil studi kasus di DKI Jakarta, dimana populasi
dalam penelitian ini adalah para nasabah bank syariah dan bank konvensional,
baik nasabah bank kantor pusat maupun nasabah bank kantor cabang dan kantor
cabang pembantu. Penelitian ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Bank
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10
November 1998 tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank juga dikenal sebagai lembaga
keuangan yang kegiatannya utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan
deposito. Bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi
masyarakat untuk masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu bank juga
dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima
segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon,
air, pajak, uang kuliah dan pembayaran lainnya (Kasmir 2003). Bank dianggap
sebagai suatu lembaga keuangan yang aman dalam melakukan berbagai macam
aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang sering dilakukan masyarakat di
Negara maju antara lain aktivitas penyimpanan dana, investasi, pengiriman uang
dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat dan aman (Ismail 2011).
5
Bank Syariah
Bank syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu pada hukum
Islam dan dalam kegiatannya tidak membebankan bunga maupun tidak membayar
bunga kepada nasabah. Imbalan yang diterima oleh bank syariah maupun yang
dibayarkan kepada nasabah tergantung dari akad dan perjanjian antara nasabah
dan bank. Perjanjian (akad) yang terdapat di perbankan syariah harus tunduk pada
syarat dan rukun akad sebagaimana diatur dalam syariah Islam. Undang-Undang
Perbankan Syariah No.21 Tahun 2008 menyatakan bahwa perbankan syariah
adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha
syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam
melaksanakan kegiatan usahanya. Bank syariah adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas
bank umum syariah (BUS), unit usaha syariah (UUS) dan bank pembiayaan
rakyat syariah (BPRS) (Ismail 2011).
Prinsip Dasar Perbankan Syariah
1. Prinsip titipan atau simpanan (Al-Wadiah)
Al-wadiah merupakan prinsip simpanan murni dari pihak yang
menyimpan atau menitipkan kepada pihak yang menerima titipan untuk
dimanfaatkan atau tidak dimanfaatkan sesuai dengan ketentuan. Titipan
harus dijaga dan dipelihara oleh pihak yang menerima titipan, dan titipan
ini dapat diambil sewaktu-waktu pada saat dibutuhkan oleh pihak yang
menitipkannya. Jenis al-wadiah terbagi 2, yaitu (Ismail 2011):
a. Wadiah Yad Al-Amanah
b. Wadiah Yad Dhamanah.
2. Prinsip bagi hasil (profit sharing)
Prinsip bagi hasil yaitu meliputi tata cara pembagian hasil usaha
antara pemilik dana (shahibul mal) dan pengelola dan (mudharib).
Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpan
dana maupun antara bank dengan nasabah penerima dana. Prinsip ini dapat
digunakan sebagai dasar untuk produksi pendanaan (tabungan dan
deposito) (amir-rukmana 2010). Prinsip bagi hasil terbagi 2, yaitu
(Antonio 2001):
a. Al-Mudharabah
b. Al-Musyarakah
3. Prinsip jual beli
a. Al-Murabahah
b. Salam
c. Isthisna
4. Prinsip sewa (Al-ijarah)
Merupakan kontrak sewa antara pihak yang menyewakan dan
pihak penyewa, dimana pihak penyewa harus membayar sewa sesuai
dengan perjanjian, dan pada saat jatuh tempo. Asset yang disewa harus
dikembalikan kepada pihakyang menyewakan.
5. Prinsip jasa
a. Al-Wakalah
b. Al-Kafalah
6
c. Al-Hawalah
d. Ar-rahn
e. Al-Qardh
Preferensi
Preferensi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pilihan,
kecenderungan, atau kesukaan. Preferensi adalah pilihan-pilihan yang dibuat oleh
para konsumen atas produk-produk yang dikonsumsi. Kekuatan preferensi
konsumen akan menentukan produk-produk apa yang mereka beli dan pendapatan
mereka yang terbatas, dan juga permintaan untuk produk-produk. Preferensi juga
diartikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap suatu
produk, barang, atau jasa yang dikonsumsi. (Kotler 2000) berpendapat bahwa
preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan
produk atau jasa yang ada. Teori preferensi dapat digunakan untuk menganalisis
tingkat kepuasan bagi konsumen, misalnya bila seseorang ingin mengkonsumsi
atau menggunakan sebuah produk atau jasa dengan sumber daya terbatas maka ia
harus memilih alternative sehingga nilai guna atau utilitas yang diperoleh
mencapai optimal. Preferensi konsumen dapat diketahui dengan mengukur tingkat
kegunaan dan nilai relatif penting setiap atribut yang terdapat pada suatu produk
atau jasa. Atribut yang ditampilkan pada suatu produk atau jasa dapat
menimbulkan daya tarik pertama yang dapat mempengaruhi konsumen. Penilaian
terhadap produk dan jasa menggambarkan sikap konsumen terhadap produk atau
jasa tersebut, sekaligus dapat mencerminkan perilaku konsumen dalam
menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa.
Persepsi
Dalam kamus besar bahasa Indonesia makna persepsi adalah pemahaman,
penafsiran dan tanggapan individu proses untuk mengingat atau mengidentifikasi
sesuatu. Persepsi menurut (Kotler 2000) adalah proses yang digunakan seseorang
individu untuk memilih, mengelola, dan menafsirkan suatu input informasi untuk
menciptakan suatu gambaran yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya tergantung
pada rangsangan fisik tetapi juga rangsangan yang berhubungan dengan
lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Sedangkan menurut
Kaplan persepsi adalah salah satu dari bentuk pemikiran manusia, sedangkan
disisi lain adalah kepercayaan. Persepsi dapat dianggap sebagai penyebab dan
berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Persepsi yang difungsikan sebagai salah
satu alat problem solving dapat menjadi sarana jitu jika dimaksimalkan perannya.
Semakin banyak alternative persepsi yang ada di dalam pikiran manusia dalam
menghadapi persoalan-persoalan kehidupan, maka akan semakin kaya pula
kemungkinan untuk menyelesaikan masalah dengan baik, demikian pula
sebaliknya.
7
Perbedaan Bank Syariah Dan Bank Konvensional
Bank syariah dan bank konvensional dalam beberapa hal memiliki persamaan,
terutama, dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi
komputer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan seperti
KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan dan sebagainya. (Antonio 2001).
Secara garis besar perbedaan bank syariah dan bank konvensional dapat
dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Perbedaan bank syariah dan bank konvensional
BANK SYARIAH
BANK KONVENSIONAL
1. Investasi hanya untuk proyek dan Invetasi, tidak mempertimbangkan halal
produk
yang
halal
serta atau haram asalkan proyek yang dibiayai
menguntungkan.
menguntungkan.
2. Return yang dibayar dan atau
diterima berasal dari bagi hasil
atau
pendapatan
lainnya
berdasarkan prinsip syariah.
Return baik yang dibayar kepada
nasabah penyimpan dana dan return
yang diterima dari nasabah pengguna
dana berupa bunga.
3. Perjanjian dibuat dalam bentuk Perjanjian menggunakan hukum positif.
akad sesuai dengan syariat islam.
4. Orientasi pembiayaan, tidak Orientasi
pembiayaan,
untuk
hanya menguntungkan akan memperoleh keuntungan atas dana yang
tetapi juga falah oriented, yaitu dipinjamkan.
berorientasi pada kesejahteraan
masyarakat.
5. Hubungan antara bank
nasabah adalah mitra.
dan Hubungan antara bankdan
adalah kreditor dan debitur.
6. Dewan pengawas terdiri dari BI, Dewan pengawas terdiri
Bapepam, Komisaris, dan Dewan Bapepam, dan Komisaris.
Pengawas Syariah.
7. Penyelesaian
sengketa, Penyelesaian
sengketa
diupayakan diselesaikan secara pengadilan negeri setempat.
musyawarah antara bank dan
nasabah,
melalui
peradilan
agama.
8. Penghimpunan dan penyaluran Tidak terdapat dewan sejenis.
dana harus sesuai dengan fatwa
dewan pengawas syariah.
Sumber: Ismail, 2011
nasabah
dari
BI,
melalui
8
PenelitianTerdahulu
Terdapat beberapa penelitian yang menganalisis faktor-faktor yang
memengaruhi preferensi nasabah Bank Syariah. Hal tersebut dapat dilihat dari
penelitian yang dilakukan oleh Putri (2010), Noor (2009), Rivai (2005), Aprilia
(2004), Ratnawati (2000), Bank Indonesia dan Institut Pertanian Bogor (2000),
serta Bank Indonesia dan Universitas Brawijaya (2000). Ringkasan hasil
penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 6 berikut :
Tabel 6 Ringkasan hasil penelitian terdahulu
Peneliti
Judul dan Model Penelitian
Hasil Penelitian
Putri
(2010)
Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Preferensi
Nasabah Bank Syariah (Studi
Kasus Pada Bank Mega Syariah
KCP Panglima Polim)
Metode : Analisis faktor
Hasil kesimpulannya dari penelitian
tersebut bahwa faktor SDM, faktor
syariah, faktor lokasi, faktor sikap
terhadap fatwa, faktor sosial, faktor
produk dan faktor fasilitas, dan faktor
merek merupakan faktor-faktor yang
mempengaruhi preferensi nasabah untuk
menggunakan produk dan jasa bank
syariah. SDM merupakan faktor yang
paling dominan dalam mempengaruhi
preferensi nasabah untuk menggunakan
produk dan jasa pelayanan bank.
Noor
(2009)
Preferensi Masyarakat
Pesantren Terhadap Bank
Syaraiah (Studi Kasus DKI
Jakarta)
Metode : Regresi logistik dan
analisis deskriptif
Secara umum faktor pengetahuan dan
akses berpengaruh positif terhadap
preferensi masyarakat dalam memilih
serta menabung di perbankan syariah DKI
Jakarta, sebaliknya faktor fasilitas dan
profesionalitas
berpengaruh
negatif.
Penyebab berpengaruh negatifnya fasilitas
dan profesionalitas dilandasi dengan
minimnya
pengetahuan
masyarakat
pesantren terhadap bank syariah, terbukti
dengan minimnya responden yang
menjadi nasabah bank syariah.
Aprilia
(2004)
Kinerja Perbankan Syariah dan
Preferensi Nasabah Kota Bogor
Tentang Bank Syariah
Metode : Analisis deskriptif dan
metode regresi logistik
Hasil kesimpulannya adalah pengetahuan
hukum bunga bank adalah haram dan juga
pengetahuan akan perbedaan antara bank
syariah dan bank konvensional menjadi
salah satu hal yang paling menentukan bagi
nasabah dalam memilih bank syariah. Dari
hasil analisis penelitian tersebut didapatkan
bahwa
karakteristik
personal
umur,
pengetahuan hukum bunga bank, status
9
ekonomi/pendapatan responden, fasilitas
bank syariah dan aksebilitas responden
terhadap bank syariah.
Ratnawati
(2000)
Potensi, Preferensi, dan Perilaku
Masyarakat terhadap Bank
Syariah di Wilayah Jawa Barat
Metode : Regresi logistik
Hasil kesimpulannya bahwa Kecenderungan
terhadap bank konvensional lebih dominan
dibandingkan bank syariah, hal ini
dikarenakan
pertimbangan
pelayanan,
fasilitas, kredibilitas, dan status bank
konvensional lebih baik daripada bank
syariah. Pengetahuan masyarakat terhadap
bank syariah baik yang berkaitan dengan
sistem maupun jenis layanan/jasa masih
dapat dikatakan rendah. Selain itu
aksesibilitas/keberadaan bank syariah juga
menjadi salah satu faktor yang menentukan
keinginan masyarakat untuk mengadopsi
bank syariah.
Bank
Indonesia
dan
Institut
Pertanian
Bogor
(2000)
Potensi, Preferensi, dan Perilaku
Masyarakat terhadap Bank
Syariah di Sumatera Selatan
Metode : Regresi logistik,
analisis deskripsi, model
ekonometrik, dan analisis bi plot
Hasil kesimpulannya bahwa pertimbangan
masyarakat yang utama dalam memilih bank
adalah:
aksesibilitas,
kredibilitas,
profesionalisme pelayanan dan fasilitas
pelayanan. Bunga/bagi hasil baik dalam
penghimpunan dana maupun pembiayaan
bukan menjadi pertimbangan utama.
Sedangkan
variabel-variabel
yang
mempengaruhi keputusan masyarakat untuk
mengadopsi bank syariah di sumatera
selatan adalah pendidikan non formal bisnis,
jenis pekerjaan, pertimbangan kemapanan
dan profesionalisme pelayanan, posisi tokoh
keagamaan, ketaatan beragama, persepsi
terhadap bunga, kesan positif terhadap bank
syariah dan keberadaan bank syariah.
Bank
Indonesia
dan
Universitas
Brawijaya
(2000)
Potensi, Preferensi, dan
Perilaku Masyarakat Terhadap
Bank Syariah : Studi Kasus
pada Wilayah Propinsi Jawa
Timur
Metode : Analisis deskriptif
dan analisis faktor
Hasil kesimpulannya bahwa penelitian
tersebut
mengkasifikasikan
masyarakat/responden
kedalam
dua
kelompok, yaitu kelompok masyarakat
individual dan masyarakat perusahaan.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
masyarakat individual untuk memilih bank
syariah adalah: informasi dan penilaian,
humanism dan dinamis, ukuran dan
fleksibilitas pelayanan, kebutuhan, lokasi,
keyakinan
dan
sikap,
materialisme,
keluarga, peran dan status, promosi
langsung, dan agama. Sedangkan faktor-
10
faktor yang mempengaruhi masyarakat
perusahaan untuk memilih bank syariah
adalah: progresif dan efisiensi, promosi,
keamanan dan kecepatan pelayanan, harga,
kebutuhan kredit dan faktor pembayaran,
brand name, keyakinan dan sikap, peran dan
status, lokasi, usia dan tahapan perusahaan.
Selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi
masyarakat individual untuk memilih bank
konvensional
adalah:
informasi
dan
penilaian rasional, kemanusiaan dan
aktivitas, orientasi agama dan moral, iklan,
gaya hidup, produk variety, keyakinan dan
sikap, lokasi, kelompok referensi, peran dan
status,
dan
kebutuhan
meminjam.
Sedangkan faktor yang mempengaruhi
perusahaan memilih bank konvensional
adalah: perilaku masyarakat pengusaha yang
rasional, nilai layanan, kualitas layanan,
tingkat efisiensi & efektivitas perusahaan,
keyakinan atas tampilan produk umur dan
peranan perusahaan, perilaku manusiawi,
lokasi dan citra, agama, dan iklan.
11
Kerangka Pikir
Pertumbuhan perbankan syariah cukup pesat namun pangsa pasarnya baru
mencapai 4,8%. Hal ini masih sangat jauh jika dibandingkan dengan perbankan
konvensional terbukti dari jumlah DPK perbankan konvensional yang hampir 20
kali dari jumlah DPK perbankan syariah. Ini menunjukkan bahwa masyarakat
masih cenderung menggunakan bank konvensional daripada bank syariah,
preferensi dan persepsi masyarakat terhadap bank syariah maupun bank
konvensional dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah pengetahuan,
citra lembaga, pelayanan, aksesibilitas, fasilitas dan promosi. Penelitian ini
mencoba untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi preferensi nasabah
terhadap bank syariah dan bank konvensional.
Belum tercapainya
target pangsa pasar
bank syariah
Preferensi dan
Persepsi Nasabah
Terhadap Bank
Identifikasi Faktorfaktor yang
Memengaruhi Preferensi
dan Persepsi Nasabah
Karakteristik
Individu
Faktor Ekonomi
Faktor Sosial
Rekomendasi untuk
Pengembangan Perbankan
Syariah
Gambar 1 Kerangka pikir
Kinerja Bank
12
GAMBARAN UMUM
Jumlah penduduk DKI Jakarta Mencapai mencapai 10 187 595 jiwa.
Mayoritas penduduk DKI Jakarta yang memeluk agama Islam sebesar 84.4%,
Kristen Protestan 6.2%, Katolik 5.7%, Hindu 1.2% dan Buddha 3.5%.
DKI Jakarta sebagai Ibukota memiliki potensi yang besar dari segi ekonomi.
Dilihat dari segi aset, perkembangan aset perbankan syariah mengalami
peningkatan/penurunan. Hal ini dapat dilihat pada gambar 2
250,000
200,000
150,000
100,000
50,000
aset DKI Jakarta
0
Jan-10
May-10
Sep-10
Jan-11
May-11
Sep-11
Jan-12
May-12
Sep-12
Jan-13
May-13
Sep-13
Jumlah Aset (Triliun Rupiah)
Aset DKI Jakarta
Periode
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, 2013 (diolah)
Gambar 2 Perkembangan aset perbankan syariah DKI Jakarta
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta, pemilihan lokasi penelitian
tersebut dilakukan secara purposive (sengaja) berdasarkan pertimbangan bahwa
kota Jakarta sendiri merupakan kota yang mempunyai potensi besar dari sektor
perbankan dan menjadi salah satu kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi
tertinggi di Indonesia. Penelitian ini dilakukan selama bulan September 2014.
13
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer didapat melalui penyebaran kuisioner dan hasil
wawancara kepada 30 nasabah bank syariah dan 30 nasabah bank konvensional.
Sedangkan data sekunder digunakan untuk melengkapi data primer. Data
sekunder diperoleh melalui dokumen dan laporan tahunan dari institusi terkait
seperti Statistik Perbankan, Statistik Perbankan Syariah, Badan Pusat Statistik
Jakarta, buku, jurnal, skripsi, tesis, dan internet.
Metode Pengumpulan Data
Data yang Dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan metode studi
kasus (case study) melalui kuisioner dan wawancara kepada nasabah bank syariah
dan nasabah bank konvensional. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik Purposive Sampling, yaitu prosedur yang dilakukan oleh
peneliti dalam memilih contoh berdasarkan pertimbangan terkait dengan
karakteristik yang cocok berkaitan dengan nasabah yang diperlukan untuk
menjawab penelitian (Juanda 2009). Populasi sampel dalam penelitian ini adalah
masyarakat di wilayah DKI Jakarta yang menjadi nasabah bank syariah sebanyak
30 responden, yang terdiri dari 11 orang nasabah bank Mandiri syariah, 8 orang
nasabah bank BNI syariah, 8 orang nasabah bank Muamalat, 1 orang nasabah
bank Bukopin syariah, dan 1 orang nasabah bank BRI syariah, dan masyarakat
yang menjadi nasabah bank konvensional sebanyak 30 responden, yang terdiri
dari 16 orang nasabah bank BCA, 7 orang nasabah bank Mandiri, 4 orang nasabah
bank BNI, 2 orang nasabah bank DKI, 1 orang nasabah bank BRI, 1 orang
nasabah bank Bukopin, 1 orang nasabah Panin bank, dan 1 orang nasabah bank
BTN.
Metode Pengolahan dan Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
dua pendekatan, yaitu pendekatan analisis kuantitatif dan pendekatan analisis
kualitatif. Pendekatan analisis kuantitatif digunakan untuk menampilkan data
dalam bentuk tabel, sedangkan pendekatan analisis kualitatif digunakan untuk
mengumpulkan data-data fakta dari hasil wawancara dan kuisioner yang didapat
dari nasabah bank syariah dan nasabah bank konvensional.
Analisis Persepsi Nasabah Terhadap Bank Syariah
Metode yang digunakan untuk menganalisis persepsi nasabah terhadap
kinerja bank syariah adalah analisis deskriptif, yaitu dengan melihat skor persepsi
nasabah terhadap kinerja bank syariah. Sampel dalam analisis ini adalah nasabah
bank syariah dan bank konvensional di DKI Jakarta. Kinerja yang dilihat dalam
analisis persepsi ini adalah pelayanan dan fasilitas yang disediakan oleh bank
syariah. Penilaian atas persepsi nasabah terhadap kinerja bank syariah
menggunakan skala likert. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang mengenai gejala sosial tertentu.
Rumusan skala likert yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah
sebagai berikut:
14
5 = Sangat Setuju
4 = Setuju
3 = Ragu-Ragu
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat tidak Setuju
Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Preferensi Nasabah Bank Syariah
dan Bank Konvensional
Metode yang akan digunakan dalam menganalisa faktor-faktor yang
memengaruhi preferensi nasabah terhadap bank syariah adalah model regresi
logistik atau yang sering disebut logit yang merupakan bagian dari analisis regresi.
Analisis ini mengkaji hubungan pengaruh peubah penjelas terhadap peubah
respon melalui model persamaan matematis tertentu (Firdaus et al 2011). Secara
umum analisis regresi logistik menggunakan peubah penjelasnya, yang dapat
berupa peubah katagorik ataupun peubah numerik untuk menduga besarnya
peluang kejadian tertentu dari katagori peubah respon. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini mengacu pada model penelitian yang dilakukan oleh
Ratnawati (2000). Model logit diturunkan berdasarkan fungsi peluang logistik
kumulatif yang dispesifikasikan sebagai berikut (Juanda 2009):
1
…………………………………………(1)
�� = � �� = � + ��
1+� −( + �� )
Keterangan :
Pi
= Keputusan nasabah memilih bank (1 jika memilih bank syariah, 0
jika memilih bank konvensional)
α
= Intersep
βi
= Parameter peubah Xi
X1
= Umur Responden (tahun)
X2
= Tingkat Pendidikan (tahun)
X3
= Dummy Jenis Kelamin (1 = laki-laki dan 0 = perempuan)
X4
= Pendapatan (Rupiah)
X5
= Pengeluaran Rumah Tangga (Rupiah)
X6
= Pengetahuan (skor)
X7
= Citra Lembaga (skor)
X8
= Pelayanan (skor)
X9
= Aksesibilitas (skor)
X10
= Fasilitas (skor)
X11
= Promosi (skor)
Odds Ratio digunakan sebagai peluang terjadinya pilihan 1 (memilih bank
syariah) terhadap peluang terjadinya pilihan 0 (memilih bank konvensional). Nilai
odds yang semakin besar menunjukkan peluang nasabah untuk memilih bank
syariah semakin besar. Nilai odds merupakan indikator kecenderungan nasabah
untuk menentukan pilihan 1 (memilih bank syariah). Hubungan antara parameter
dan odds ratio yaitu:
OddsRatio
=
��
……………………………………………………………………(2)
1−��
Keterangan:
Pi = Rasio peluang terjadi pilihan 1
15
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini (Gambar 3) merupakan
nasabah bank syariah dan bank konvensional tanpa batas ketentuan lamanya
menabung. Responden terdiri dari 30 nasabah bank syariah dan 30 nasabah bank
konvensional dengan ketentuan responden yang telah memiliki pendapatan tetap,
tidak termasuk ibu rumah tangga dan mahasiswa. Karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin yaitu 83% didominasi oleh responden laki-laki dan
17% responden perempuan untuk bank syariah. Bank konvensional didominasi
oleh responden laki-laki sebesar 87% dan responden perempuan sebesar 13%.
120%
100%
13%
17%
80%
60%
40%
Perempuan
87%
83%
Konvensional
Syariah
Laki-laki
20%
0%
Gambar 3 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Karakteristik pengambilan responden dapat dilihat pada usia, lama
pendidikan, dan jumlah tanggungan setiap nasabah bank syariah dan bank
konvensional yang ditampilkan dalam bentuk statistik deskriptif pada Tabel 7.
Tabel 7 Statistik deskriptif karakteristik responden
Variabel
Konvensional
Usia
Pendidikan
Jumlah tanggungan
Syariah
Usia
Pendidikan
Jumlah tanggungan
Rata-rata
Maksimum Minimum
Standar Deviasi
34,77
14,20
2,37
53
19
9
23
9
1
8,39
2,80
1,777
35,20
14,63
2,14
61
19
4
25
3
1
9,86
3,23
1,20
Karakteristik pada segi usia memiliki tingkat keragaman yang cukup besar
yang dapat dilihat pada nilai standar deviasi masing-masing responden bank. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa rata-rata usia responden bank syariah sedikit lebih
tinggi dibandingkan dengan responden bank konvensional, serta menghasilkan
16
nilai standar deviasi yang berbeda pula. Rata-rata usia responden nasabah bank
syariah adalah 35,20 tahun dengan standar deviasi 9,86 tahun dan rata-rata usia
responden bank konvensional adalah 34,77 tahun dengan standar deviasi 8,39
tahun.
Rata-rata lama pendidikan responden bank syariah adalah 14.63 setara
dengan 15 tahun untuk tingkat pendidikan D3 dan responden bank konvensional
adalah 14.20 setara dengan 14 tahun untuk tingkat pendidikan D3 dengan lama
pendidikan tertinggi yaitu 19 tahun atau setara dengan S3 dan terendah yaitu 3
tahun atau setara dengan tingkat pendidikan sekolah dasar (SD). Jumlah
tanggungan nasabah bank syariah adalah 2.14 artinya setara dengan jumlah
tanggungan sebanyak 2 orang dan untuk bank konvensional adalah 2.37 yang
setara dengan jumlah tanggungan sebanyak 2 orang.
Jenis Pekerjaan Responden
Responden bank syariah dan bank konvensional mempunyai pekerjaan yang
sangat beragam, diantaranya PNS/BUMN, pegawai swasta, pedagang, wiraswasta,
TNI/Polri, Pensiunan, dan lainnya (dokter). Gambar 4 menunjukkan presentase
masing-masing jenis responden bank syariah dan bank konvensional. Responden
bank syariah yang memiliki persentase jenis pekerjaan terbesar yaitu nasabah
dengan pekerjaan sebagai pegawai swasta sebesar 70%, sedangkan jenis pekerjaan
terkecil yaitu nasabah dengan pekerjaan lainnya (dokter) dan pedagang sebesar
0% yang artinya bahwa dalam penelitian tidak ada nasabah dengan pekerjaan
lainnya (dokter) dan pedagang untuk bank syariah. Jenis pekerjaan terbesar pada
bank konvensional yaitu pegawai swasta sebesar 73% yang terdiri dari pegawai
perusahaan marketing & finance, sedangkan jenis pekerjaan responden terkecil
yaitu pensiunan dan TNI/Polri sebesar 0% yang menunjukkan bahwa dalam
penelitian tidak ada nasabah dengan pekerjaan pensiunan dan TNI/Polri untuk
bank konvensional.
Syariah
Konvensional
0%
3%
3%
0% 0%
PNS/BUMN
3%3%
10%
Pegawai Swasta
17%
13%
Pedagang
0%
3%
Wiraswasta
TNI/Polri
Pensiunan
73%
70%
Lainnya
Gambar 4 Jenis pekerjaan responden
Struktur Pendapatan Responden
Tabel 8 menunjukkan sumber pendapatan responden setiap bulannya.
Karakteristik sumber pendapatan pada setiap nasabah berasal dari pendapatan/gaji,
hasil penjualan/dagang, komisi, upah, honor, dan hasil investasi. Rata-rata sumber
17
pendapatan terbesar untuk nasabah bank syariah berasal dari gaji pendapatan
sebesar 74.55 % dan sumber pendapatan terbesar kedua berasal dari lainnya
sebesar 8.06 %. Hal ini sesuai dengan data penelitian bahwa responden untuk
bank syariah memiliki pekerjaan paling banyak adalah sebagai pegawai swasta
yang terdiri dari pegawai perusahaan marketing dan finance, kemudian pekerjaan
sebagai wiraswasta (pengusaha). Rata-rata sumber pendapatan terbesar pada
nasabah bank konvensional berasal dari lainnya sebesar 47.33 % dan sumber
pendapatan kedua terbesar dari pendapatan/gaji sebesar 32.84 %. Nasabah bank
konvensial memiliki pekerjaan terbesar sebagai pegawai swasta yang terdiri dari
pegawai perusahaan marketing dan finance dan pekerjaan terbesar kedua sebagai
wiraswasta (pengusaha).
Tabel 8 Sumber pendapatan responden
Sumber
Pendapatan
Pendapatan/gaji
Hasil
Jualan/dagang
Komisi
Upah
Honor
Hasil investasi
Lainnya
Total rata-rata
Konvensional
Rata-rata per bulan
%
(rupiah)
6 826 000
32.84
Syariah
Rata-rata per
%
bulan (rupiah)
5 580 000
74.55
616 000
2.97
183 000
2.45
333 000
93 000
0
3 076 000
9 838 000
1.60
0.45
0.00
14.80
47.33
500 000
0
110 000
501 000
603 000
6.68
0.00
1.56
6.70
8.06
3 500 000
100
1 250 000
100
Akses Terhadap Lembaga Keuangan
Tabel 9 menunjukkan seberapa banyak jumlah responden yang memilih
bank syariah dan bank konvensional. Akses terhadap bank dibagi pada dua tipe
yaitu formal (bank umum), dan semi formal (lembaga keuangan) yang terdiri dari
Adira Finance dan U Finance. Responden syariah memiliki akses pada bank
syariah sebesar 53% dengan rata-rata tabungan sebesar 8.87 juta rupiah sebanyak
16 orang. Responden syariah memiliki akses pada bank konvensional sebesar
47% dengan rata-rata tabungan sebesar 11.70 juta rupiah sebanyak 14 orang,
dalam hal ini responden syariah menjadi nasabah bank konvensional juga atau
memakai keduanya. Responden syariah lebih banyak memiliki akses kredit pada
bank konvensional daripada bank syariah. responden syariah memiliki akses
kredit pada bank konvensional sebesar 7% dan responden syariah memiliki akses
kredit 3% pada bank syariah. Sedangkan pada lembaga semi formal, responden
syariah hanya memiliki akses kredit pada lembaga semi formal konvensional
sebesar 3% dengan total rata-rata kredit 16.80 juta rupiah.
Responden bank konvensional memiliki akses yang cukup besar pada bank
konvensional, yaitu sebesar 100% dengan total rata-rata tabungan sebesar 17.22
juta rupiah. Selanjutnya responden konvensional yang memiliki akses kredit pada
bank konvensional sebesar 13% dan responden konvensional yang memilik akses
kredit pada bank syariah sebesar 3%. Pada lembaga semi formal, responden
18
konvensional hanya memiliki akses kredit pada lembaga semi formal
konvensional sebesar 7% dengan total rata-rata kredit 32.31 juta rupiah.
Tabel 9 Akses terhadap lembaga keuangan
Akses terhadap bank
Syariah
(n=30)
tabungan
Kredit
Konvensional tabungan
(n=30)
Kredit
Formal
Semi Formal
Syariah
konvensional syariah konvensional
8 875 000
11 700 000
n=16
n= 14
(53%)
(47%)
175 000 000
70 000 000
16 800 000
n=1
n=2
n=1
(3%)
(7%)
(3%)
17 227 500
n=30
(100%)
300 000 000
262 500 000
32 315 000
n=1
n=4
n=2
(3%)
(13%)
(7%)
Gambar 5 merupakan persentase terhadap alasan 30 responden bank syariah
dalam memilih bank syariah. Alasan terbesar dari responden yang diwawancarai
yaitu sebesar 45% mengatakan bahwa memilih bank syariah karena faktor agama.
Alasan terkecil responden memilih bank syariah adalah bagi hasil yang
menguntungkan dan lainnya (kredit pembiayaan rumah) sebesar 1%.
lainnya
9
pelayanan yang memuaskan
8
Transfer gaji dari kantor
7
Anjuran dari saudara/teman
6
Lokasi bank mudah dijangkau
5
Keamanan terjaga dan dapat dipercaya
4
Lebih transparan
3
Bagi hasil lebih menguntungkan
2
Agama/menghindari riba
1
1%
5%
12%
5%
8%
10%
11%
1%
45%
Gambar 5 Alasan responden memilih bank syariah
Akses terhadap produk bank syariah meliputi produk pembiayaan dan
produk tabungan. Pada Gambar 6 dapat dilihat bahwa produk yang paling banyak
di akses nasabah bank syariah adalah produk tabungan wadiah atau biasa disebut
dengan tabungan biasa dengan persentase 83%, produk tabungan mudharabah
19
a