Produksi Probiotik Kombinasi Saccharomyces Cerevisiae Dan Mikroba Rumen Terenkapsulasi Untuk Detoksifikasi Aflatoksin Dan Peningkatan Performa Sapi Bali.

PRODUKSI PROBIOTIK KOMBINASI Saccharomyces
cerevisiae DAN MIKROBA RUMEN TERENKAPSULASI
UNTUK DETOKSIFIKASI AFLATOKSIN DAN
PENINGKATAN PERFORMA SAPI BALI

LILIS RIYANTI

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Produksi Probiotik
Kombinasi Saccharomyces cerevisiae dan Mikroba Rumen Terenkapsulasi untuk
Detoksifikasi Aflatoksin dan Peningkatan Performa Sapi Bali adalah benar karya
saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk
apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian

akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Desember 2015

Lilis Riyanti
D251130041

RINGKASAN
LILIS RIYANTI. Produksi Probiotik Kombinasi Saccharomyces cerevisiae dan
Mikroba Rumen Terenkapsulasi untuk Detoksifikasi Aflatoksin dan Peningkatan
Performa Sapi Bali. Dibimbing oleh SURYAHADI dan DWIERRA
EVVYERNIE.
Upaya peningkatan produktivitas dan kualitas ternak sapi pedaging masih
terkendala pada permasalahan nutrisi. Suplementasi merupakan salah satu langkah
strategis karena mampu mengatasi masalah defisiensi pakan dan meningkatkan
kapasitas mencerna dari hewan melalui perbaikan metabolisme dan kemampuan
mikroba rumen. Salah satu teknik suplementasi adalah dengan pemberian
probiotik. Mikroba yang berpotensi sebagai probiotik adalah isolat MR4 yang

merupakan bakteri rumen anaerob sehingga perlu dilakukan enkapsulasi pada saat
pemberian dan penyimpanannya. Isolat MR4 ini akan dikombinasikan dengan
Saccharomyces cerevisiae (S. cerevisiae). Namun demikian kemampuan S.
cerevisiae berbeda bergantung pada strain sehingga probiotik perlu diseleksi dan
diuji agar diketahui manfaatnya pada ternak. Penelitian terdiri dari tiga percobaan.
Percobaan 1 bertujuan menyeleksi tiga strain probiotik S. cerevisiae. Percobaan 2
bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi probiotik S. cerevisiae dan
isolat mikroba rumen (MR4) dan kombinasinya terhadap fermentabilitas dan
populasi mikroba rumen secara in vitro. Percobaan ketiga bertujuan menguji efek
suplementasi probiotik S. cerevisiae dan MR4 terhadap palatabilitas dan konsumsi,
kecernaan nutrien serta performa sapi Bali.
Percobaan 1 dirancang dengan rancangan acak kelompok faktorial 4 x 5
dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah strain S. cerevisiae yang terdiri dari
kontrol (tidak disuplementasi dengan S. cerevisiae) NBRC 10217, NRRL Y 567
and NRRL 12618, dan faktor kedua adalah waktu inkubasi yaitu 0, 1, 2, 3 dan 4
jam. Dosis S. cerevisiae yang ditambahkan adalah 5 x 1010 cfu kg-1 ransum.
Ransum percobaan in vitro adalah rumput gajah dan konsentrat (TDN 73%, PK
13%) dengan rasio H : K = 60 : 40. Percobaan 2 dirancang dengan rancangan acak
kelompok dengan 4 perlakuan, yaitu : P0 = ransum basal untuk sapi feedlot; P1 =
P0 + S. cerevisiae; P2 = P0 + MR4 (dosis 5 x 107 cfu kg-1 ransum); dan P3 = P0 +

S. cerevisiae dan MR4. Percobaan 3 dirancang dengan rancangan acak kelompok 2
perlakuan dan 8 kelompok sebagai ulangan. Perlakuan terdiri dari : P0= ransum
kontrol dan P1 = P0 + probiotik kombinasi S. cerevisiae dan MR4. Dosis probiotik
S. cerevisiae yang ditambahkan adalah 2 x 1011 cfu hari-1 dan dosis MR4 adalah 2 x
108 cfu hari-1.
Suplementasi S. cerevisiae NRRL 12618 memiliki laju pertumbuhan S.
cerevisiae tertinggi (3.3 % jam-1) dan mampu meningkatkan populasi mikroba
rumen. Strain S. cerevisiae NRRL 12618 terpilih sebagai probiotik yeast untuk
digunakan pada percobaan 2. Hasil percobaan 2 menunjukkan perlakuan
suplementasi probiotik tidak mempengaruhi pH rumen yang menunjukkan pH
rumen stabil sehingga mampu meningkatkan populasi bakteri rumen (P