ANALISIS PENERAPAN ORNAMEN GAYO DITINJAU DARI BENTUK, WARNA DAN PENEMPATAN PADA BANGUNAN KANTOR PEMERINTAH DI TAKENGON KABUPATEN ACEH TENGAH.
ANALISIS PENERAPAN ORNAMEN GAYO DITINJAU DARI
BENTUK, WARNA DAN PENEMPATAN PADA BANGUNAN
KANTOR PEMERINTAH DI TAKENGON
KABUPATEN ACEH TENGAH
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pedidikan
Oleh :
RADIA FITRI ANDRIANI
NIM : 2113151033
JURUSAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
ABSTRAK
Radia Fitri Andriani, Nim : 2113151033, Analisis Penerapan Ornamen Gayo
Ditinjau Dari Bentuk, Warna Dan Penempatan Pada Bangunan Kantor
Pemerintah Di Takengon Kabupaten Aceh Tengah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan ornamen
Gayo yang terdapat pada kantor Pemerintah di Takengon kabupaten Aceh Tengah
yang ditinjau dari bentuk, warna dan penempatannya.
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif kualitatif
dengan pengamatan langsung menggunakan lembar pengamatan dan
dokumentasi, setelah itu peneliti mendeskripsikan hasil pengamatan langsung
tersebut. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah 11 bangunan kantor
Pemerintah yang memiliki ornamen Gayo. Sampel yang akan diteliti sebanyak 11
bangunan kantor Pemerintah yang memiliki ornamen sama dengan populasi maka
dikatakan total sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk yang digunakan pada
kantor Pemerintah terdiri dari emun berangkat (awan berarak), pucuk ni tuwis
(pucuk rebung), ulen-ulen (bulan-bulan), mutik (putik), puter tali (jalinan tali),
bunge ni terpuk (bunga kuncung), bur/baur (gunung), bintang ulen (bintang
bulan) kemudian ada tambahan bentuk yang biasa diterapkan pada kain seperti
sarak opat (empat unsur) jang peger (pagar). Warna yang digunakan pada kantor
Pemerintah seperti warna merah, kuning, hijau, hitam dan putih kemudian ada
tambahan warna seperti warna coklat pada kantor Dewan Perwakilan Rakyat
Kabupaten, warna merah muda pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, kantor
Kejaksaan dan kantor Komando Distrik Militer, dan warna biru pada SD N. 9 Lut
Tawar. Penempatan ornamen lebih banyak di tempatkan pada bagian pepir
(tombak layar) seperti pada bangunan kantor Bupati, Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri, perpustakaan daerah, SMK N. 1 Takengon, rumah sakit datu beru,
kantor Kejaksaan, dan pada kantor Kepala Polisi Resor.
Kata Kunci : Ornamen Gayo, Penerapan, Bentuk, Warna
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya yang
telah memberi nikmat kesehatan dan keselamatan dalam menyelesaikan penulisan
Skripsi ini sehingga diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam penulis
hadiahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan
para sahabatnya, semoga kita mendapatkan syafaatnya di akhirat kelak. Amin.
Judul dari skripsi ini adalah “ Analisis Penerapan Ornamen Gayo Ditinjau
Dari Bentuk, Warna Dan Penempatan pada Bangunan Kantor Pemerintah di
Takengon Kabupaten Aceh Tengah “ . skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Seni Rupa, fakultas Bahasa dan
Seni, Universitas Negeri Medan.
Selanjutnya dalam penulisan Skripsi ini penulis sangat banyak
memperoleh bantuan serta dorongan yang sangat besar manfaatnya dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd. Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum Dekan Fakultas Bahasa Dan Seni
Universitas Negeri Medan.
3. Dr. Wahyu Tri Atmojo, M. Hum. Wakil Dekan I Fakultas Bahasa dan
Seni Universitas Negeri Medan.
4. Drs. Basyaruddin, M. Pd. Wakil Dekan II Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
5. Dr. Marice, M. Hum. Wakil Dekan III Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
6. Drs. Mesra, M. Sn. Ketua Jurusan Seni Rupa dan Pembimbing
Akademik.
7. Drs. Gamal Kartono, M. Si Sekretaris Jurusan Seni Rupa Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
8. Drs. Anam Ibrahim, M. Pd Pembimbing Skripsi.
ii
9. Drs. Brisman Silaban, M. Si dan Drs. Azmi, M. Si Narasumber dan
Penguji.
10. Seluruh Dosen dan Staff Pegawai yang telah membantu penulis selama
kuliah di Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan.
11. Zulkarnain, SE, MM Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Aceh Tengah.
12. Yusran,
ST.MT
Kasubbid
Perencanaan
Prasarana
BAPPEDA
Kabupaten Aceh Tengah.
13. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Ali Sukadi dan ibunda Nurbaini
yang telah tulus iklas mendidik penulis, dan adik tercinta Aldi Safitra,
terimakasih atas segala do’a dan dukungan yang diberikan kepada
penulis.
14. Sahabat-sahabat Rizqi Islami Kaffa, Maghfiratul Septi Utami, Fitri,
Riza, Prisma, Agnes, Fifi, Trisna, Asma, Pia, Lisa, septi terimakasih
atas segala bantuan dan dukungannya.
15. Seluruh teman-teman Seni Rupa 2011 Universitas Negeri Medan, para
senior serta adik-adik yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga semua bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan yang
Bapak dan Ibu berikan menjadi amalan dan mendapat balasan yang setimpal dari
Allah SWT. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi
kita semua, Amin.
Medan,
November 2016
Penulis,
Radia Fitri Andriani
Nim. 2113151033
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................
i
KATA PENGANTAR ..........................................................................
ii
DAFTAR ISI .........................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................
vii
DAFTAR TABEL ................................................................................
ix
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................
3
C. Pembatasan Masalah ..................................................................
3
D. Perumusan Masalah ...................................................................
4
E. Tujuan Penelitian .......................................................................
5
F. Manfaat Penelitian .....................................................................
5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...............................................................
6
A. Kerangka Teoritis .......................................................................
6
1. Pengertian Analisis ...............................................................
5
2. Pengertian Ornamen .............................................................
7
3. Jenis-jenis Motif Ornamen Gayo .........................................
11
a. Motif Tumbuh-Tumbuhan .............................................
11
b. Motif Hewan ..................................................................
12
c. Motif Kosmos Atau Alam ..............................................
12
4. Bentuk ..................................................................................
13
5. Warna ...................................................................................
14
6. Penempatan Ornamen Gayo .................................................
17
a. Ornamen Yang Di tempatkan Pada Bagian Pepir
(Tmbak Layar) ................................................................
19
b. Ornamen Yang Ditempatkan Pada Bagian Dinding .......
20
c. Ornamen Yang Ditempatkan Pada Bagian Tiang ..........
25
7. Bangunan Kantor Pemerintah ..............................................
25
B. Kerangka Konseptual .................................................................
33
iv
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..........................................
34
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ....................................................
34
1. Lokasi Penelitian ..................................................................
34
2. Waktu Penelitian ..................................................................
34
B. Populasi Dan Sampel .................................................................
35
1. Populasi ................................................................................
35
2. Sampel ..................................................................................
35
C. Metode Penelitian .......................................................................
36
D. Teknik Pengumpulan Data .........................................................
37
1. Teknik Observasi .................................................................
37
2. Teknik Dokumentasi ............................................................
41
E. Teknik Analisis Data ..................................................................
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................
44
A. Hasil Penelitian ..........................................................................
44
1. Deskripsi Data Penelitian .....................................................
44
B. Pembahasan .................................................................................
57
1. Ornamen Emun Berangkat (Awan Berarak) ........................
57
2. Ornamen Pucuk Ni Tuwis (Pucuk Rebung) .........................
69
3. Ornamen Ulen-Ulen (Bulan-Bulan) ......................................
72
4. Ornamen Mutik (Putik) Pada Dinding ..................................
73
5. Ornamen Mutik (Putik) Pada Pada Tiang..............................
74
6. Ornamen Puter Tali (Jalinan Tali) ........................................
75
7. Ornamen Bunge Ni Terpuk (Bunga Kuncung) ......................
77
8. Ornamen Bur/ Baur (Gunung) ..............................................
78
9. Ornamen Bintang Ulen (Bintang Bulan) ..............................
81
10. Ornamen Sarak Opat (Empat Unsur) ...................................
82
11. Ornamen Jang Peger (Pagar) ...............................................
83
C. Temuan Penelitian ......................................................................
85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................
86
A. KESIMPULAN ...........................................................................
86
B. SARAN ......................................................................................
87
v
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................
88
GLOSARUM ........................................................................................
90
LAMPIRAN ..........................................................................................
92
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bunge Ni Pertik (Bunga Pepaya) .......................................
12
Gambar 2.2 Nege (Naga) ........................................................................
12
Gambar 2.3 Bintang Ulen (Bintang Dan Bulan) ....................................
13
Gambar 2.4 Sketsa Rumah Adat Gayo ...................................................
19
Gambar 2.5 Emun Berangkat (Awan Berarak) ......................................
20
Gambar 2.6 Pucuk Ni Tuwis (Pucuk Rebung) .......................................
20
Gambar 2.7 Ulen-Ulen (Bulan-Bulan) ..................................................
21
Gambar 2.8 Mutik (Putik) pada bagian dinding ....................................
21
Gambar 2.9 Puter Tali (Jalinan Tali) .....................................................
21
Gambar 2.10 Bunge Ulen-Ulen (Bunga Bulan-Bulan) ..........................
21
Gambar 2.11 Bunge Ni Terpuk (Bunga Kuncung) ..................................
22
Gambar 2.12 Bunge Ni Pertik (Bunga Pepaya) ......................................
22
Gambar 2.13 Bunge Lao (Bunga Matahari) ...........................................
22
Gambar 2.14 Bunge Kemang (Bunga Yang Sedang Kembang) .............
23
Gambar 2.15 Bur/ Baur (Gunung) .........................................................
23
Gambar 2.16 Bintang Ulen (Bintang Dan Bulan) ..................................
23
Gambar 2.17 Nege (Naga) ......................................................................
24
Gambar 2.18 Iken/ Gule (Ikan) ..............................................................
24
Gambar 2.19 Mata Ni Itik (Mata Itik) ....................................................
24
Gambar 2.20 Mutik (Putik) Pada Tiang .................................................
25
Gambar 2.21 Perpustakaan Daerah ........................................................
27
Gambar 2.22 Kantor DPRK ...................................................................
28
Gambar 2.23 Kantor DISPARPORA ......................................................
28
Gambar 2.24 Kantor Bupati ...................................................................
29
Gambar 2.25 Rumah Sakit Datu Beru ....................................................
29
Gambar 2.26 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)................
30
Gambar 2.27 Smk Negeri 1 Takengon ...................................................
30
Gambar 2.28 Kantor Komando Distrik Militer (KODIM) .....................
31
Gambar 2.29 Kantor Kejaksaan .............................................................
31
Gambar 2.30 Kantor Kepala Polisi Resor (KAPOLRES).......................
32
vii
Gambar 2.31 Sekolah Dasar Negeri 9 Lut Tawar ..................................
32
Gambar 4. 1 Bentuk Emun Berangkat Pada Kantor Bupati ....................
57
Gambar 4. 2 Bentuk Emun Berangkat Pada Kantor DPRK ....................
58
Gambar 4. 3 Bentuk Emun Berangkat Pada Kantor DISPARPORA......
59
Gambar 4. 4 Bentuk Emun Berangkat Pada STAIN ...............................
60
Gambar 4. 5 Bentuk Emun Berangkat Pada SD N.9 Takengon..............
61
Gambar 4. 6 Bentuk Emun Berangkat Pada Rumah Sakit Datu Beru ....
63
Gambar 4. 7 Bentuk Emun Berangkat Pada Perpustakaan Daerah .........
64
Gambar 4. 8 Bentuk Emun Berangkat Pada Kantor Kejaksaan ..............
66
Gambar 4. 9 Bentuk Emun Berangkat Pada Kantor KODIM,
SMK N.1 Takengon dan KAPOLRES ...................................................
67
Gambar 4. 10 Bentuk Pucuk Ni Tuwis (1) ..............................................
69
Gambar 4. 11 Bentuk Pucuk Ni Tuwis (2) ..............................................
71
Gambar 4. 12 Bentuk Ulen-Ulen ............................................................
72
Gambar 4. 13 Bentuk Mutik Pada Dinding ............................................
73
Gambar 4. 14 Bentuk Mutik Pada Tiang ................................................
74
Gambar 4. 15 Bentuk Puter Tali (1) .......................................................
75
Gambar 4. 16 Bentuk Puter Tali (2) .......................................................
76
Gambar 4. 17 Bentuk Puter Tali (3) .......................................................
77
Gambar 4. 18 Bentuk Bunge Ni Terpuk ..................................................
78
Gambar 4. 19 Bentuk Bur/Baur (1) ........................................................
78
Gambar 4. 20 Bentuk Bur/ Baur (2)........................................................
79
Gambar 4. 21 Bentuk Ulen-Ulen ...........................................................
81
Gambar 4. 22 Bentuk Sarak Opat ..........................................................
82
Gambar 4. 23 Bentuk Jang Peger ...........................................................
84
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rencana Jadwal Penelitian .....................................................
34
Tabel 3.2 Bangunan Yang Memiliki Ornamen Gayo ............................
35
Tabel 3.3 Lembar Pengamatan ...............................................................
38
Tabel 3.4 Klasifikasi Data ......................................................................
43
Tabel 4.1 Ornamen Pada Kantor Bupati .................................................
44
Tabel 4.2 Ornamen Pada Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten
46
Tabel 4.3 Ornamen Pada Kantor Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda Dan
Olahraga .................................................................................................
48
Tabel 4.4 Ornamen Pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ............
49
Tabel 4.5 Sd N.9 Lut Tawar ...................................................................
50
Tabel 4.6 Ornamen Pada Perpustakaan Daerah .....................................
51
Tabel 4.7 Ornamen Pada SMK N.1 Takengon ......................................
51
Tabel 4.8 Ornamen Pada Kantor Komando Distrik Militer (KODIM) ..
52
Tabel 4.9 Ornamen Pada Rumah Sakit Datu Beru .................................
53
Tabel 4.10 Ornamen Pada Kantor Kejaksaan .........................................
55
Tabel 4.11 Ornamen Pada Kantor Kepala Polisi Resor ..........................
56
ix
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 ........................................................................................
92
LAMPIRAN 2 ........................................................................................
136
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kebudayaan lahir dari perilaku masyarakat karena segala sesuatu yang
dilakukan secara terus menerus menjadi sebuah tradisi, pada akhirnya menjadi
wujud budaya setempat seperti di daerah Gayo.
Suku Gayo merupakan suku yang mendiami dataran tinggi Gayo,
provinsi Aceh bagian Tengah. Dalam kehidupan budayanya, suku Gayo
memiliki tradisi berbasis budaya Islam, suku Gayo juga memiliki budaya
dengan keaneka ragaman kesenian salah satunya adalah ornamen. Selain
menjadi salah satu kesenian, ornamen Gayo juga merupakan salah satu dari
identitas daerah tersebut.
Ornamen Gayo awalnya dikenal masyarakat digunakan untuk
menghias baju adat (kerawang) dan rumah adat Gayo. Bangunan utama yang
terdapat di tanah Gayo ialah umah (rumah). Hampir sama dengan suku bangsa
lain yang ada di Indonesia suku Gayo juga memiliki rumah adat atau
tradisional. Bentuk rumah adat gayo tidak jauh beda dengan rumah adat Aceh.
Ada beberapa jenis rumah adat yang ada di daerah Gayo yaitu umah
time ruang (rumah yang seimbang), umah belah ruang (rumah belah ruang)
dan umah pitu ruang (rumah yang memiliki tujuh ruang). Rumah adat Gayo
didirikan menggunakan suyen (tiang) setinggi ± 2 meter dari permukaan tanah.
Tiang berasal dari kayu damar atau kayu keras lainnya. Bentuk rumah yang
1
2
biasa, persegi panjang dan di diami oleh beberapa keluarga. Letak rumah
Gayo biasanya membujur dari timur ke barat, dan letak tangga yang menuju
pintu masuk juga biasanya dari arah timur atau utara. Rumah yang dianggap
normal letaknya dibangun dari timur ke barat (bujur), jika letaknya dari utara
keselatan disebut lintang. Jika sama sekali tidak mengikuti arah mata angin,
maka rumah seperti ini disebut sirung gunting.
Ornamen yang di terapkan pada rumah adat Gayo sangat bervariasi
meskipun polanya mengacu kepada jenis motif tumbuhan, kosmos (alam),
hewan dan geometris. Dari ke empat motif tersebut tercipta ornamen Gayo
dengan berbagai macam jenis ornamen. Kemudian ornamen tradisional Gayo
pada rumah adat memiliki warna seperti hitam, putih, merah, kuning dan
warna hijau kemudian ornamen ditempatkan pada bagian pepir (tombak
layar), lisplang, dinding dan tiang.
Pada era modern ini selain baju dan rumah adat, alat-alat pakai dan
bangunan ada yang menggunakan ornamen Gayo misalnya untuk menghiasi
bangunan kantor Pemerintah seperti sekolah, kantor Pemeritahan, Universitas,
perpustakaan daerah dan lainnya. Ornamen yang ada pada kantor Pemerintah
dibuat untuk menghias dan memperindah bangunan kemudian untuk
melestarikan agar masyarakat Gayo dan generasi muda yang akan datang tetap
bisa menikmatinya.
Hasil survei yang saya lakukan menunjukkan bahwa ada perubahan
yang terjadi pada penerapan ornamen bangunan kantor Pemerintah, Perubahan
3
tersebut terlihat seperti adanya tambahan warna coklat, merah muda dan biru
pada ornamen. Kemudian bentuk ornamen tidak sesuai dengan ornamen
tradisional Gayo. Pada bangunan kantor Pemerintah di Takengon sekarang
terlihat ada yang menggunakan ornamen hanya pada bagian pepir (tombak
layar), dari hasil observasi tersebut peneliti belum mengetahui apakah semua
kantor Pemeritah yang ada di Takengon menggunakan warna, bentuk, atau
penempatan sesuai dengan ornamen tradisional Gayo. Dengan adanya
perubahan ini bukan berarti masyarakat harus meninggalkan ornamen
tradisional Gayo tersebut.
Dengan demikian penulis tertarik melakukan penelitian dengan
mengangkat
judul
“ANALISIS
PENERAPAN
ORNAMEN
GAYO
DITINJAU DARI BENTUK, WARNA DAN PENEMPATANNYA PADA
BANGUNAN KANTOR PEMERINTAH DI TAKENGON KABUPATEN
ACEH TENGAH.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dikemukakan
beberapa masalah yang dapat dipilih dan dikembangkan untuk dijadikan
permasalahan dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Bentuk ornamen Gayo yang ada pada bangunan kantor Pemerintah di
Takengon Kabupaten Aceh Tengah.
4
2. Warna ornamen Gayo yang terdapat pada bangunan kantor Pemerintah di
Takengon Kabupaten Aceh Tengah.
3. Bentuk ornamen Gayo yang sering digunakan pada bangunan kantor
Pemerintah di Takengon Kabupaten Aceh Tengah.
4. Penempatan ornamen Gayo pada bangunan Pemerintah di Takengon
Kabupaten Aceh Tengah.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih fokus dan mendalam maka masalah yang
akan diteliti perlu dibatasi, karena dengan pembatasan masalah peneliti akan
mudah mencari atau menemukan masalah yang diteliti. Berdasarkan pendapat
tersebut maka penulis membatasi masalah tersebut sebagai berikut :
1. Bentuk ornamen Gayo apa saja yang diterapkan pada bangunan kantor
Pemerintah yang ada di Takengon Kabupaten Aceh Tengah ?
2. Apakah semua warna tradisional Gayo diterapkan pada bangunan kantor
Pemerintah yang ada di Takengon Kabupaten Aceh Tengah ?
3. Pada bagian mana saja ornamen ditempatkan pada bangunan kantor
Pemerintah di Takengon Kabupaten Aceh Tengah ?
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan, maka masalah tersebut
perlu dirumuskan agar peneliti lebih mudah untuk mencari data. Adapun yang
menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
5
1. Bagaimana bentuk dan warna ornamen Gayo pada bangunan kantor
Pemerintah di Takengon Kabupaten Aceh Tengah ?
2. Bagaimana penempatan ornamen Gayo pada bangunan kantor Pemerintah
di Kabupaten Aceh Tengah?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui tentang penerapan ornamen Gayo ditinjau dari bentuk,
warna, dan penempatan pada bangunan kantor Pemerintah di Takengon
Kabupaten Aceh Tengah.
2. Untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan ornamen Gayo
3. Untuk memperdalam pengetahuan tentang ornamen Gayo.
F. Manfaat Penelitian
Peneliti berharap hasil penelitian yang telah dicapai dapat memberi
manfaat, diantaranya sebagai berikut :
1. Sebagai bahan pengenalan bagi masyarakat, khususnya generasi muda
tentang pentingnya pelestarian ornamen Gayo.
2. Sebagai bahan masukan bagi penikmat seni rupa ornamen Gayo.
3. Untuk bahan pengetahuan peneliti dalam penyusunan penelitian ilmiah.
4. Sebagai bahan referensi bagi kepustakaan jurusan seni rupa FBS
UNIMED.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, tentang analisis ornamen
Gayo pada kantor Pemerintah di Takengon Kabupaten Aceh Tengah, maka
beberapa hal yang dapat disimpulkan pada penelitian ini adalah :
1. Ornamen yang diterapkan pada bangunan kantor Pemerintah yaitu emun
berangkat (awan berarak), pucuk ni tuwis (pucuk rebung), ulen-ulen
(bulan-bulan), mutik (putik), puter tali (jalinan tali), bunge ni terpuk
(bunga kuncung), bur/baur (gunung), bintang ulen (bintang bulan) juga
ada tambahan ornamen yang biasanya di pakai pada pakaian seperti sarak
opat (empat unsur) jang peger (pagar).
2. Warna ornamen yang diterapkan pada bangunan kantor Pemerintah terdiri
dari warna hitam, putih, merah, kuning dan hijau kemudian ada tambahan
warna seperti warna merah muda pada kantor KODIM dan Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN), warna coklat pada kantor DPRK, dan
warna biru pada SD N. 9 Lut Tawar.
3. Bentuk ornamen yang ada pada kantor Pemerintah lebih banyak
menggunakan bentuk ornamen Emun berangkat (Awan berarak).
86
87
4. Ornamen Gayo pada kantor Pemerintah lebih banyak di tempatkan pada bagian
pepir (tombak layar).
B. SARAN
1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi titik tolak bagi semua pihak
untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai keberadaan ornamen
Gayo, serta menganalisis bentuk, warna dan penempatan ornamen agar
tidak terkikis seiring perkembangan zaman.
2. Mengajak kembali masyarakat pada umumnya untuk melestarikan
bangunan yang memiliki ornamen Gayo, meskipun hanya sebagian saja
ornamen yang terdapat pada kantor Pemerintah saat ini.
3. Bagi generasi muda diharapkan tetap memelihara dan menjaga ornamen
tradisional Gayo yang menjadi ciri khas daerah Gayo agar tidak punah
seiring berkembangnya zaman.
Daftar Pustaka
Ali, Muhammad. 1982. Metode Penelitian (Pendekatan, Kuantitatif, Kualitatif)
Alfabeta : Bandung.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta:
Rineka cipta.
Arma, Hardiatha .2011. Rumah Adat Pitu Ruang Gayo Takengon Aceh Tengah
Provinsi Aceh.yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
Azmi. 2008. Memahami Karya Seni Rupa Kontemporer Melalui Karya Semiotika.
Jurnal Seni Rupa Unimed, 5 (2) 2-3.
2012. Rumah Panggung Melayu Deli, Medan : UNIMED Press.
Erdansyah, Fuad. 2013. Gerga Rumah Adat Batak Karo Symbol Dan Pemaknaannya,
Medan : Unimed Press.
Hornby, A. S. 1958. The Advanced Learnus Dictionary Current English, Love And
bry done Ltd, London.
Ibrahim, Anam. 2004. Ragam Hias Tradisional Gayo Lues Pada baju Lukup Dan
Upuh Kerawang, Jurnal Seni Rupa FBS-Unimed, vol 1 (2) 141.
Ibrahim, Mahmud & Hakim, AR. 2010. Syari’at Dan Adat Istiadat Jilid II. Yayasan
Maqamammahmuda: NAD.
Ihromi, T.O. 2003. Pokok-Pokok Atropologi Budaya. Yayasan Obor Indonesia;
Jakarta.
Indonesia, Ensiklopedia. Kamus Ensiklopedia Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
KBBI. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-3, Jakarta: Balai Pustaka.
Matondang Zulkifli & Mulyana Rahmat. Kontrsuksi Bangunan Gedung. Unimed
press : Medan.
Nawawi, Muhammad. 2005. Analisis Penerapan Estetika Ragam Hias Pada Kriya
Keramik Mahasiswa Jurusan Seni Rupa FBS-UNIMED. Jurnal Seni Rupa
FBS-UNIMED, 2(2) 154-155.
88
89
Nazir, Moh.2003. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Jakarta.
Pinan, A.R. Hakim Aman.2003. Pesona Tanoh Gayo. Aceh tengah: Yayasan
Semenet Segeda.
Rathus, Fichner Lois. 1992. Understanding Art. Dalam Awanis, Mutia. 2015. Medan.
Universitas Negeri Medan.
Sembiring, Dermawan. 2014. Wawasan Seni. Medan: Unimed Press.
Hurgronje, Snouck. Gayo Masyarakat dan kebudayaannya awal abad ke-20. Balai
Pustaka : Jakarta
Soewignjo, Santosa. 2013. Seni Mengatur Komposisi Warna Digital. Yogyakarta.
Taka Publisher.
Sugiono, 2009. Penelitian pendidikan (pendekatan, kuntitatif, kualitatif dan R & D),
Alfabeta Bandung.
Sukardi , 2003.Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. PT
Bumi Aksara : Jakarta.
Sulastianto, Harry. 2008. Seni Budaya Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama.
Grafindu Media Pratama: Bandung.
Sunaryo. Aryo.2009. Ornamen Nusantara. Semarang: Dahara Prize.
http://berkarya
senirupa.wordpress.com/2012/01/06/seni-ornamen./7
2015/12:36.
desember
http://dppka.jogjaprov.go.id/upload/files/e._bangunan_kantor_pemerintah_2015.
pdf /11 Desember 2015/ 19 : 20.
http://mobile.lintas gayo.co/2014/04/27/11 desember 2015/19 : 50.
http://id.m.wikipedia.org//wiki/ Bangunan/4 desember 2015/11 : 45.
http://www.apa pengertianahli.com/pengertian-seni-rupa-unsur-unsur-fungsiseni-rupa./7 desember 20015/12:19.
BENTUK, WARNA DAN PENEMPATAN PADA BANGUNAN
KANTOR PEMERINTAH DI TAKENGON
KABUPATEN ACEH TENGAH
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pedidikan
Oleh :
RADIA FITRI ANDRIANI
NIM : 2113151033
JURUSAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
ABSTRAK
Radia Fitri Andriani, Nim : 2113151033, Analisis Penerapan Ornamen Gayo
Ditinjau Dari Bentuk, Warna Dan Penempatan Pada Bangunan Kantor
Pemerintah Di Takengon Kabupaten Aceh Tengah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan ornamen
Gayo yang terdapat pada kantor Pemerintah di Takengon kabupaten Aceh Tengah
yang ditinjau dari bentuk, warna dan penempatannya.
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif kualitatif
dengan pengamatan langsung menggunakan lembar pengamatan dan
dokumentasi, setelah itu peneliti mendeskripsikan hasil pengamatan langsung
tersebut. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah 11 bangunan kantor
Pemerintah yang memiliki ornamen Gayo. Sampel yang akan diteliti sebanyak 11
bangunan kantor Pemerintah yang memiliki ornamen sama dengan populasi maka
dikatakan total sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk yang digunakan pada
kantor Pemerintah terdiri dari emun berangkat (awan berarak), pucuk ni tuwis
(pucuk rebung), ulen-ulen (bulan-bulan), mutik (putik), puter tali (jalinan tali),
bunge ni terpuk (bunga kuncung), bur/baur (gunung), bintang ulen (bintang
bulan) kemudian ada tambahan bentuk yang biasa diterapkan pada kain seperti
sarak opat (empat unsur) jang peger (pagar). Warna yang digunakan pada kantor
Pemerintah seperti warna merah, kuning, hijau, hitam dan putih kemudian ada
tambahan warna seperti warna coklat pada kantor Dewan Perwakilan Rakyat
Kabupaten, warna merah muda pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, kantor
Kejaksaan dan kantor Komando Distrik Militer, dan warna biru pada SD N. 9 Lut
Tawar. Penempatan ornamen lebih banyak di tempatkan pada bagian pepir
(tombak layar) seperti pada bangunan kantor Bupati, Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri, perpustakaan daerah, SMK N. 1 Takengon, rumah sakit datu beru,
kantor Kejaksaan, dan pada kantor Kepala Polisi Resor.
Kata Kunci : Ornamen Gayo, Penerapan, Bentuk, Warna
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya yang
telah memberi nikmat kesehatan dan keselamatan dalam menyelesaikan penulisan
Skripsi ini sehingga diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam penulis
hadiahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan
para sahabatnya, semoga kita mendapatkan syafaatnya di akhirat kelak. Amin.
Judul dari skripsi ini adalah “ Analisis Penerapan Ornamen Gayo Ditinjau
Dari Bentuk, Warna Dan Penempatan pada Bangunan Kantor Pemerintah di
Takengon Kabupaten Aceh Tengah “ . skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Seni Rupa, fakultas Bahasa dan
Seni, Universitas Negeri Medan.
Selanjutnya dalam penulisan Skripsi ini penulis sangat banyak
memperoleh bantuan serta dorongan yang sangat besar manfaatnya dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd. Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum Dekan Fakultas Bahasa Dan Seni
Universitas Negeri Medan.
3. Dr. Wahyu Tri Atmojo, M. Hum. Wakil Dekan I Fakultas Bahasa dan
Seni Universitas Negeri Medan.
4. Drs. Basyaruddin, M. Pd. Wakil Dekan II Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
5. Dr. Marice, M. Hum. Wakil Dekan III Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
6. Drs. Mesra, M. Sn. Ketua Jurusan Seni Rupa dan Pembimbing
Akademik.
7. Drs. Gamal Kartono, M. Si Sekretaris Jurusan Seni Rupa Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
8. Drs. Anam Ibrahim, M. Pd Pembimbing Skripsi.
ii
9. Drs. Brisman Silaban, M. Si dan Drs. Azmi, M. Si Narasumber dan
Penguji.
10. Seluruh Dosen dan Staff Pegawai yang telah membantu penulis selama
kuliah di Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan.
11. Zulkarnain, SE, MM Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Aceh Tengah.
12. Yusran,
ST.MT
Kasubbid
Perencanaan
Prasarana
BAPPEDA
Kabupaten Aceh Tengah.
13. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Ali Sukadi dan ibunda Nurbaini
yang telah tulus iklas mendidik penulis, dan adik tercinta Aldi Safitra,
terimakasih atas segala do’a dan dukungan yang diberikan kepada
penulis.
14. Sahabat-sahabat Rizqi Islami Kaffa, Maghfiratul Septi Utami, Fitri,
Riza, Prisma, Agnes, Fifi, Trisna, Asma, Pia, Lisa, septi terimakasih
atas segala bantuan dan dukungannya.
15. Seluruh teman-teman Seni Rupa 2011 Universitas Negeri Medan, para
senior serta adik-adik yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga semua bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan yang
Bapak dan Ibu berikan menjadi amalan dan mendapat balasan yang setimpal dari
Allah SWT. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi
kita semua, Amin.
Medan,
November 2016
Penulis,
Radia Fitri Andriani
Nim. 2113151033
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................
i
KATA PENGANTAR ..........................................................................
ii
DAFTAR ISI .........................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................
vii
DAFTAR TABEL ................................................................................
ix
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................
3
C. Pembatasan Masalah ..................................................................
3
D. Perumusan Masalah ...................................................................
4
E. Tujuan Penelitian .......................................................................
5
F. Manfaat Penelitian .....................................................................
5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...............................................................
6
A. Kerangka Teoritis .......................................................................
6
1. Pengertian Analisis ...............................................................
5
2. Pengertian Ornamen .............................................................
7
3. Jenis-jenis Motif Ornamen Gayo .........................................
11
a. Motif Tumbuh-Tumbuhan .............................................
11
b. Motif Hewan ..................................................................
12
c. Motif Kosmos Atau Alam ..............................................
12
4. Bentuk ..................................................................................
13
5. Warna ...................................................................................
14
6. Penempatan Ornamen Gayo .................................................
17
a. Ornamen Yang Di tempatkan Pada Bagian Pepir
(Tmbak Layar) ................................................................
19
b. Ornamen Yang Ditempatkan Pada Bagian Dinding .......
20
c. Ornamen Yang Ditempatkan Pada Bagian Tiang ..........
25
7. Bangunan Kantor Pemerintah ..............................................
25
B. Kerangka Konseptual .................................................................
33
iv
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..........................................
34
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ....................................................
34
1. Lokasi Penelitian ..................................................................
34
2. Waktu Penelitian ..................................................................
34
B. Populasi Dan Sampel .................................................................
35
1. Populasi ................................................................................
35
2. Sampel ..................................................................................
35
C. Metode Penelitian .......................................................................
36
D. Teknik Pengumpulan Data .........................................................
37
1. Teknik Observasi .................................................................
37
2. Teknik Dokumentasi ............................................................
41
E. Teknik Analisis Data ..................................................................
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................
44
A. Hasil Penelitian ..........................................................................
44
1. Deskripsi Data Penelitian .....................................................
44
B. Pembahasan .................................................................................
57
1. Ornamen Emun Berangkat (Awan Berarak) ........................
57
2. Ornamen Pucuk Ni Tuwis (Pucuk Rebung) .........................
69
3. Ornamen Ulen-Ulen (Bulan-Bulan) ......................................
72
4. Ornamen Mutik (Putik) Pada Dinding ..................................
73
5. Ornamen Mutik (Putik) Pada Pada Tiang..............................
74
6. Ornamen Puter Tali (Jalinan Tali) ........................................
75
7. Ornamen Bunge Ni Terpuk (Bunga Kuncung) ......................
77
8. Ornamen Bur/ Baur (Gunung) ..............................................
78
9. Ornamen Bintang Ulen (Bintang Bulan) ..............................
81
10. Ornamen Sarak Opat (Empat Unsur) ...................................
82
11. Ornamen Jang Peger (Pagar) ...............................................
83
C. Temuan Penelitian ......................................................................
85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................
86
A. KESIMPULAN ...........................................................................
86
B. SARAN ......................................................................................
87
v
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................
88
GLOSARUM ........................................................................................
90
LAMPIRAN ..........................................................................................
92
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bunge Ni Pertik (Bunga Pepaya) .......................................
12
Gambar 2.2 Nege (Naga) ........................................................................
12
Gambar 2.3 Bintang Ulen (Bintang Dan Bulan) ....................................
13
Gambar 2.4 Sketsa Rumah Adat Gayo ...................................................
19
Gambar 2.5 Emun Berangkat (Awan Berarak) ......................................
20
Gambar 2.6 Pucuk Ni Tuwis (Pucuk Rebung) .......................................
20
Gambar 2.7 Ulen-Ulen (Bulan-Bulan) ..................................................
21
Gambar 2.8 Mutik (Putik) pada bagian dinding ....................................
21
Gambar 2.9 Puter Tali (Jalinan Tali) .....................................................
21
Gambar 2.10 Bunge Ulen-Ulen (Bunga Bulan-Bulan) ..........................
21
Gambar 2.11 Bunge Ni Terpuk (Bunga Kuncung) ..................................
22
Gambar 2.12 Bunge Ni Pertik (Bunga Pepaya) ......................................
22
Gambar 2.13 Bunge Lao (Bunga Matahari) ...........................................
22
Gambar 2.14 Bunge Kemang (Bunga Yang Sedang Kembang) .............
23
Gambar 2.15 Bur/ Baur (Gunung) .........................................................
23
Gambar 2.16 Bintang Ulen (Bintang Dan Bulan) ..................................
23
Gambar 2.17 Nege (Naga) ......................................................................
24
Gambar 2.18 Iken/ Gule (Ikan) ..............................................................
24
Gambar 2.19 Mata Ni Itik (Mata Itik) ....................................................
24
Gambar 2.20 Mutik (Putik) Pada Tiang .................................................
25
Gambar 2.21 Perpustakaan Daerah ........................................................
27
Gambar 2.22 Kantor DPRK ...................................................................
28
Gambar 2.23 Kantor DISPARPORA ......................................................
28
Gambar 2.24 Kantor Bupati ...................................................................
29
Gambar 2.25 Rumah Sakit Datu Beru ....................................................
29
Gambar 2.26 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)................
30
Gambar 2.27 Smk Negeri 1 Takengon ...................................................
30
Gambar 2.28 Kantor Komando Distrik Militer (KODIM) .....................
31
Gambar 2.29 Kantor Kejaksaan .............................................................
31
Gambar 2.30 Kantor Kepala Polisi Resor (KAPOLRES).......................
32
vii
Gambar 2.31 Sekolah Dasar Negeri 9 Lut Tawar ..................................
32
Gambar 4. 1 Bentuk Emun Berangkat Pada Kantor Bupati ....................
57
Gambar 4. 2 Bentuk Emun Berangkat Pada Kantor DPRK ....................
58
Gambar 4. 3 Bentuk Emun Berangkat Pada Kantor DISPARPORA......
59
Gambar 4. 4 Bentuk Emun Berangkat Pada STAIN ...............................
60
Gambar 4. 5 Bentuk Emun Berangkat Pada SD N.9 Takengon..............
61
Gambar 4. 6 Bentuk Emun Berangkat Pada Rumah Sakit Datu Beru ....
63
Gambar 4. 7 Bentuk Emun Berangkat Pada Perpustakaan Daerah .........
64
Gambar 4. 8 Bentuk Emun Berangkat Pada Kantor Kejaksaan ..............
66
Gambar 4. 9 Bentuk Emun Berangkat Pada Kantor KODIM,
SMK N.1 Takengon dan KAPOLRES ...................................................
67
Gambar 4. 10 Bentuk Pucuk Ni Tuwis (1) ..............................................
69
Gambar 4. 11 Bentuk Pucuk Ni Tuwis (2) ..............................................
71
Gambar 4. 12 Bentuk Ulen-Ulen ............................................................
72
Gambar 4. 13 Bentuk Mutik Pada Dinding ............................................
73
Gambar 4. 14 Bentuk Mutik Pada Tiang ................................................
74
Gambar 4. 15 Bentuk Puter Tali (1) .......................................................
75
Gambar 4. 16 Bentuk Puter Tali (2) .......................................................
76
Gambar 4. 17 Bentuk Puter Tali (3) .......................................................
77
Gambar 4. 18 Bentuk Bunge Ni Terpuk ..................................................
78
Gambar 4. 19 Bentuk Bur/Baur (1) ........................................................
78
Gambar 4. 20 Bentuk Bur/ Baur (2)........................................................
79
Gambar 4. 21 Bentuk Ulen-Ulen ...........................................................
81
Gambar 4. 22 Bentuk Sarak Opat ..........................................................
82
Gambar 4. 23 Bentuk Jang Peger ...........................................................
84
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rencana Jadwal Penelitian .....................................................
34
Tabel 3.2 Bangunan Yang Memiliki Ornamen Gayo ............................
35
Tabel 3.3 Lembar Pengamatan ...............................................................
38
Tabel 3.4 Klasifikasi Data ......................................................................
43
Tabel 4.1 Ornamen Pada Kantor Bupati .................................................
44
Tabel 4.2 Ornamen Pada Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten
46
Tabel 4.3 Ornamen Pada Kantor Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda Dan
Olahraga .................................................................................................
48
Tabel 4.4 Ornamen Pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ............
49
Tabel 4.5 Sd N.9 Lut Tawar ...................................................................
50
Tabel 4.6 Ornamen Pada Perpustakaan Daerah .....................................
51
Tabel 4.7 Ornamen Pada SMK N.1 Takengon ......................................
51
Tabel 4.8 Ornamen Pada Kantor Komando Distrik Militer (KODIM) ..
52
Tabel 4.9 Ornamen Pada Rumah Sakit Datu Beru .................................
53
Tabel 4.10 Ornamen Pada Kantor Kejaksaan .........................................
55
Tabel 4.11 Ornamen Pada Kantor Kepala Polisi Resor ..........................
56
ix
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 ........................................................................................
92
LAMPIRAN 2 ........................................................................................
136
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kebudayaan lahir dari perilaku masyarakat karena segala sesuatu yang
dilakukan secara terus menerus menjadi sebuah tradisi, pada akhirnya menjadi
wujud budaya setempat seperti di daerah Gayo.
Suku Gayo merupakan suku yang mendiami dataran tinggi Gayo,
provinsi Aceh bagian Tengah. Dalam kehidupan budayanya, suku Gayo
memiliki tradisi berbasis budaya Islam, suku Gayo juga memiliki budaya
dengan keaneka ragaman kesenian salah satunya adalah ornamen. Selain
menjadi salah satu kesenian, ornamen Gayo juga merupakan salah satu dari
identitas daerah tersebut.
Ornamen Gayo awalnya dikenal masyarakat digunakan untuk
menghias baju adat (kerawang) dan rumah adat Gayo. Bangunan utama yang
terdapat di tanah Gayo ialah umah (rumah). Hampir sama dengan suku bangsa
lain yang ada di Indonesia suku Gayo juga memiliki rumah adat atau
tradisional. Bentuk rumah adat gayo tidak jauh beda dengan rumah adat Aceh.
Ada beberapa jenis rumah adat yang ada di daerah Gayo yaitu umah
time ruang (rumah yang seimbang), umah belah ruang (rumah belah ruang)
dan umah pitu ruang (rumah yang memiliki tujuh ruang). Rumah adat Gayo
didirikan menggunakan suyen (tiang) setinggi ± 2 meter dari permukaan tanah.
Tiang berasal dari kayu damar atau kayu keras lainnya. Bentuk rumah yang
1
2
biasa, persegi panjang dan di diami oleh beberapa keluarga. Letak rumah
Gayo biasanya membujur dari timur ke barat, dan letak tangga yang menuju
pintu masuk juga biasanya dari arah timur atau utara. Rumah yang dianggap
normal letaknya dibangun dari timur ke barat (bujur), jika letaknya dari utara
keselatan disebut lintang. Jika sama sekali tidak mengikuti arah mata angin,
maka rumah seperti ini disebut sirung gunting.
Ornamen yang di terapkan pada rumah adat Gayo sangat bervariasi
meskipun polanya mengacu kepada jenis motif tumbuhan, kosmos (alam),
hewan dan geometris. Dari ke empat motif tersebut tercipta ornamen Gayo
dengan berbagai macam jenis ornamen. Kemudian ornamen tradisional Gayo
pada rumah adat memiliki warna seperti hitam, putih, merah, kuning dan
warna hijau kemudian ornamen ditempatkan pada bagian pepir (tombak
layar), lisplang, dinding dan tiang.
Pada era modern ini selain baju dan rumah adat, alat-alat pakai dan
bangunan ada yang menggunakan ornamen Gayo misalnya untuk menghiasi
bangunan kantor Pemerintah seperti sekolah, kantor Pemeritahan, Universitas,
perpustakaan daerah dan lainnya. Ornamen yang ada pada kantor Pemerintah
dibuat untuk menghias dan memperindah bangunan kemudian untuk
melestarikan agar masyarakat Gayo dan generasi muda yang akan datang tetap
bisa menikmatinya.
Hasil survei yang saya lakukan menunjukkan bahwa ada perubahan
yang terjadi pada penerapan ornamen bangunan kantor Pemerintah, Perubahan
3
tersebut terlihat seperti adanya tambahan warna coklat, merah muda dan biru
pada ornamen. Kemudian bentuk ornamen tidak sesuai dengan ornamen
tradisional Gayo. Pada bangunan kantor Pemerintah di Takengon sekarang
terlihat ada yang menggunakan ornamen hanya pada bagian pepir (tombak
layar), dari hasil observasi tersebut peneliti belum mengetahui apakah semua
kantor Pemeritah yang ada di Takengon menggunakan warna, bentuk, atau
penempatan sesuai dengan ornamen tradisional Gayo. Dengan adanya
perubahan ini bukan berarti masyarakat harus meninggalkan ornamen
tradisional Gayo tersebut.
Dengan demikian penulis tertarik melakukan penelitian dengan
mengangkat
judul
“ANALISIS
PENERAPAN
ORNAMEN
GAYO
DITINJAU DARI BENTUK, WARNA DAN PENEMPATANNYA PADA
BANGUNAN KANTOR PEMERINTAH DI TAKENGON KABUPATEN
ACEH TENGAH.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dikemukakan
beberapa masalah yang dapat dipilih dan dikembangkan untuk dijadikan
permasalahan dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Bentuk ornamen Gayo yang ada pada bangunan kantor Pemerintah di
Takengon Kabupaten Aceh Tengah.
4
2. Warna ornamen Gayo yang terdapat pada bangunan kantor Pemerintah di
Takengon Kabupaten Aceh Tengah.
3. Bentuk ornamen Gayo yang sering digunakan pada bangunan kantor
Pemerintah di Takengon Kabupaten Aceh Tengah.
4. Penempatan ornamen Gayo pada bangunan Pemerintah di Takengon
Kabupaten Aceh Tengah.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih fokus dan mendalam maka masalah yang
akan diteliti perlu dibatasi, karena dengan pembatasan masalah peneliti akan
mudah mencari atau menemukan masalah yang diteliti. Berdasarkan pendapat
tersebut maka penulis membatasi masalah tersebut sebagai berikut :
1. Bentuk ornamen Gayo apa saja yang diterapkan pada bangunan kantor
Pemerintah yang ada di Takengon Kabupaten Aceh Tengah ?
2. Apakah semua warna tradisional Gayo diterapkan pada bangunan kantor
Pemerintah yang ada di Takengon Kabupaten Aceh Tengah ?
3. Pada bagian mana saja ornamen ditempatkan pada bangunan kantor
Pemerintah di Takengon Kabupaten Aceh Tengah ?
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan, maka masalah tersebut
perlu dirumuskan agar peneliti lebih mudah untuk mencari data. Adapun yang
menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
5
1. Bagaimana bentuk dan warna ornamen Gayo pada bangunan kantor
Pemerintah di Takengon Kabupaten Aceh Tengah ?
2. Bagaimana penempatan ornamen Gayo pada bangunan kantor Pemerintah
di Kabupaten Aceh Tengah?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui tentang penerapan ornamen Gayo ditinjau dari bentuk,
warna, dan penempatan pada bangunan kantor Pemerintah di Takengon
Kabupaten Aceh Tengah.
2. Untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan ornamen Gayo
3. Untuk memperdalam pengetahuan tentang ornamen Gayo.
F. Manfaat Penelitian
Peneliti berharap hasil penelitian yang telah dicapai dapat memberi
manfaat, diantaranya sebagai berikut :
1. Sebagai bahan pengenalan bagi masyarakat, khususnya generasi muda
tentang pentingnya pelestarian ornamen Gayo.
2. Sebagai bahan masukan bagi penikmat seni rupa ornamen Gayo.
3. Untuk bahan pengetahuan peneliti dalam penyusunan penelitian ilmiah.
4. Sebagai bahan referensi bagi kepustakaan jurusan seni rupa FBS
UNIMED.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, tentang analisis ornamen
Gayo pada kantor Pemerintah di Takengon Kabupaten Aceh Tengah, maka
beberapa hal yang dapat disimpulkan pada penelitian ini adalah :
1. Ornamen yang diterapkan pada bangunan kantor Pemerintah yaitu emun
berangkat (awan berarak), pucuk ni tuwis (pucuk rebung), ulen-ulen
(bulan-bulan), mutik (putik), puter tali (jalinan tali), bunge ni terpuk
(bunga kuncung), bur/baur (gunung), bintang ulen (bintang bulan) juga
ada tambahan ornamen yang biasanya di pakai pada pakaian seperti sarak
opat (empat unsur) jang peger (pagar).
2. Warna ornamen yang diterapkan pada bangunan kantor Pemerintah terdiri
dari warna hitam, putih, merah, kuning dan hijau kemudian ada tambahan
warna seperti warna merah muda pada kantor KODIM dan Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN), warna coklat pada kantor DPRK, dan
warna biru pada SD N. 9 Lut Tawar.
3. Bentuk ornamen yang ada pada kantor Pemerintah lebih banyak
menggunakan bentuk ornamen Emun berangkat (Awan berarak).
86
87
4. Ornamen Gayo pada kantor Pemerintah lebih banyak di tempatkan pada bagian
pepir (tombak layar).
B. SARAN
1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi titik tolak bagi semua pihak
untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai keberadaan ornamen
Gayo, serta menganalisis bentuk, warna dan penempatan ornamen agar
tidak terkikis seiring perkembangan zaman.
2. Mengajak kembali masyarakat pada umumnya untuk melestarikan
bangunan yang memiliki ornamen Gayo, meskipun hanya sebagian saja
ornamen yang terdapat pada kantor Pemerintah saat ini.
3. Bagi generasi muda diharapkan tetap memelihara dan menjaga ornamen
tradisional Gayo yang menjadi ciri khas daerah Gayo agar tidak punah
seiring berkembangnya zaman.
Daftar Pustaka
Ali, Muhammad. 1982. Metode Penelitian (Pendekatan, Kuantitatif, Kualitatif)
Alfabeta : Bandung.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta:
Rineka cipta.
Arma, Hardiatha .2011. Rumah Adat Pitu Ruang Gayo Takengon Aceh Tengah
Provinsi Aceh.yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
Azmi. 2008. Memahami Karya Seni Rupa Kontemporer Melalui Karya Semiotika.
Jurnal Seni Rupa Unimed, 5 (2) 2-3.
2012. Rumah Panggung Melayu Deli, Medan : UNIMED Press.
Erdansyah, Fuad. 2013. Gerga Rumah Adat Batak Karo Symbol Dan Pemaknaannya,
Medan : Unimed Press.
Hornby, A. S. 1958. The Advanced Learnus Dictionary Current English, Love And
bry done Ltd, London.
Ibrahim, Anam. 2004. Ragam Hias Tradisional Gayo Lues Pada baju Lukup Dan
Upuh Kerawang, Jurnal Seni Rupa FBS-Unimed, vol 1 (2) 141.
Ibrahim, Mahmud & Hakim, AR. 2010. Syari’at Dan Adat Istiadat Jilid II. Yayasan
Maqamammahmuda: NAD.
Ihromi, T.O. 2003. Pokok-Pokok Atropologi Budaya. Yayasan Obor Indonesia;
Jakarta.
Indonesia, Ensiklopedia. Kamus Ensiklopedia Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
KBBI. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-3, Jakarta: Balai Pustaka.
Matondang Zulkifli & Mulyana Rahmat. Kontrsuksi Bangunan Gedung. Unimed
press : Medan.
Nawawi, Muhammad. 2005. Analisis Penerapan Estetika Ragam Hias Pada Kriya
Keramik Mahasiswa Jurusan Seni Rupa FBS-UNIMED. Jurnal Seni Rupa
FBS-UNIMED, 2(2) 154-155.
88
89
Nazir, Moh.2003. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Jakarta.
Pinan, A.R. Hakim Aman.2003. Pesona Tanoh Gayo. Aceh tengah: Yayasan
Semenet Segeda.
Rathus, Fichner Lois. 1992. Understanding Art. Dalam Awanis, Mutia. 2015. Medan.
Universitas Negeri Medan.
Sembiring, Dermawan. 2014. Wawasan Seni. Medan: Unimed Press.
Hurgronje, Snouck. Gayo Masyarakat dan kebudayaannya awal abad ke-20. Balai
Pustaka : Jakarta
Soewignjo, Santosa. 2013. Seni Mengatur Komposisi Warna Digital. Yogyakarta.
Taka Publisher.
Sugiono, 2009. Penelitian pendidikan (pendekatan, kuntitatif, kualitatif dan R & D),
Alfabeta Bandung.
Sukardi , 2003.Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. PT
Bumi Aksara : Jakarta.
Sulastianto, Harry. 2008. Seni Budaya Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama.
Grafindu Media Pratama: Bandung.
Sunaryo. Aryo.2009. Ornamen Nusantara. Semarang: Dahara Prize.
http://berkarya
senirupa.wordpress.com/2012/01/06/seni-ornamen./7
2015/12:36.
desember
http://dppka.jogjaprov.go.id/upload/files/e._bangunan_kantor_pemerintah_2015.
pdf /11 Desember 2015/ 19 : 20.
http://mobile.lintas gayo.co/2014/04/27/11 desember 2015/19 : 50.
http://id.m.wikipedia.org//wiki/ Bangunan/4 desember 2015/11 : 45.
http://www.apa pengertianahli.com/pengertian-seni-rupa-unsur-unsur-fungsiseni-rupa./7 desember 20015/12:19.