ANALISIS PENERAPAN ORNAMEN BERNUANSA MELAYU DITINJAU DARI BENTUK DAN WARNA DI KOTA MEDAN.

(1)

(2)

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi ini Diajukan oleh: Ayu Kartini, NIM 071222610047 Jurusan Pendidikan Seni Rupa

Program Studi Pendidikan Seni Rupa/S-1 Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Medan, Februari 2014

Panitia Ujian

Ketua,

Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. NIP. 19641207 199103 2 002

Sekertaris,

Drs. Anam Ibrahim, M.Pd. NIP. 19600618 198903 1 001


(3)

(4)

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia yang telah diberikan-Nya bagi Penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, Unimed.

Penulis menyadari sepenuhnya skripsi ini belum mencapai hasil yang maksimal, untuk itu sangat diharapkan saran dan masukan yang membangun dari pembaca. Semoga skripsi ini bisa memberi kontribusi terhadap pengetahuan. Penulis juga menyadari bahwa banyak hambatan dan kesulitan yang dialami dalam menyelesaikan skripsi ini, tetapi keberhasilan penulis dalam menyelesaikan sebuah karya ilmiah tidaklah terwujud tanpa bantuan dari semua pihak, baik dukungan moral, materi, fasilitas dari lembaga berperan dalam kelancaran penyusunan skripsi ini.

Pada kesempatan yang berbahagia ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Anam Ibrahim, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa . 4. Dr. Wahyu Tri Atmojo, M.Hum. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Seni Rupa.

5. Drs. Azmi, M.si selaku Pembimbing Skripsi.

6. Drs. Heri Soeprayogi, M.Si selaku Pembimbing Akademik dan Penguji. 7. Drs. Misgiya, M.Hum selaku Penguji.


(6)

iii

9. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan Seni Rupa serta Administrasi dan perlengkapan di lingkungan FBS Universitas Negeri Medan.

10.Kedua Orang Tua saya, atas bantuan doa,materi, moral dan motivasinya. 11.Istana Maimoon, Mesjid Raya Al-Osmani dan Rumah Cindai Medan

memberikan kesempatan kepada saya untuk melakukan penelitian. 12.Bapak Tengku Moharsyah Nazmi selaku narasumber dalam penelitian ini 13.Bapak Ahmad Faruni S. Ag selaku narasumber dalam penelitian ini. 14.Bapak Armansyah selaku narasumber dalam penelitian ini.

15.Seluruh pihak keluarga yang turut mendoakan dan memberi dukungan dalam penyusunan skripsi saya ini.

16.Teman-teman stambuk 2007 atas kebersamaan, bantuan, dukungan dan doanya selama saya menyusun Skripsi ini.

17.Serta pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti dan perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Seni Rupa.

Medan, Januari 2014 Penulis,

Ayu Kartini


(7)

ABSTRAK

AYU KARTINI : NIM071222610047 Analisis Penerapan Ornamen Bernuansa Melayu Ditinjau Dari Bentuk Dan Warna Di Kota Medan,

Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan, 2014

Latar belakang penelitian ini adalah terdapatnya perubahan pada bentuk dan warna ornamen Melayu yang diterapkan pada bangunan bernuansa Melayu di Kota Medan. Penelitian ini untuk mengetahui bentuk dan warna ornamen Melayu apa saja yang diterapkan pada setiap sisi bangunan khas Melayu yang ada di kota Medan.

Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh bangunan khas Melayu yang ada di kota Medan. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 3 bangunan khas Melayu yang ada di kota Medan. Sampel yang diambil dengan teknik purposive sample yaitu sampel yang disesuaikan dengan kriteria yang bangunan yang paling banyak menerapkan ornamen Melayu.

Metode penelitian yang digunakan pendekatan metode deskriptif kualitatif yaitu dengan menguraikan masing-masing objek yang akan diteliti dan disesuaikan dengan kerangka teori yang telah ditetapkan dan kemudian diinterpretasikan oleh peneliti.

Bentuk dan warna ornamen Melayu yang diterapkan pada setiap sisi bangunan adalah bentuk tumbuhan, hewan, alam, kaligrafi dan berbagai bentuk lainnya. Serta warna yang diterapkan adalah warna kuning, hijau, putih, biru, merah, merah muda, cokelat dan keemasan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk dan warna ornamen Melayu yang diterapkan pada bangunan Melayu di kota Medan, mengalami sedikit perubahan bentuk dan warna yang disebabkan oleh pengaruh dari budaya luar.

Kata kunci : Ornamen Melayu, Bentuk Ornamen, Warna Ornamen, Bangunan Melayu.


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3. 1. Jadwal Penelitian ... 54

3. 2. Bangunan Melayu ... 57

4. 3. Ornamen Pada Pintu Masuk Bangunan ... 63

4. 4. Pintu Masuk Tampak Depan Istana Maimoon ... 64

4. 5. Ornamen Yang Ada Pada Ruang Utama Tampak Atas ... 65

4. 6. Ornamen Yang Ada Pada Ruang Peterakna Tampak Depan ... 67

4. 7. Ornamen Yang Ada Pada Langit-langit Istana Maimoon ... 69

4. 8. Ornamen Yang Ada Pada Langit-langit Istana Maimoon ... 70

4. 9. Ornamen Yang Ada Pada Langit-langit Istana Maimoon ... 72

4. 10. Ornamen Yang Ada Pada Langit-langit Istana Maimoon ... 74

4. 11. Ornamen Yang Ada Pada Lantai Ruang Utama Peterakna ... 75

4. 12. Ornamen Yang Ada Pada Lantai Ruang Utama Peterakna ... 76

4. 13. Ornamen Yang Ada Pada Teras Depan Istana Maimoon ... 77

4. 14. Ornamen Yang Ada Pada Pintu Masuk Tampak Depan ... 79

4. 15. Ornamen Yang Ada Pada Ruang Dalam Mesjid Al-Osmani ... 81

4. 16. Ornamen Yang Ada Pada Kaligrafi Mesjid ... 83

4. 17. Ornamen Yang Ada Pada Kaligrafi Mesjid ... 84

4. 18. Ornamen Yang Ada Pada Sisi Ruang Dalam Mesjid ... 85

4. 19. Ornamen Yang Ada Pada Langit-langit Ruang Dalam Mesjid ... 87

4. 20. Ornamen Yang Ada Pada Rumah Penjaga Mesjid ... 89

4. 21. Ornamen Yang Ada Pada Bangunan Sekitar Mesjid ... 91

4. 22. Ornamen Yang Ada Pada Gerbang Mesjid ... 93

4. 23. Ornamen Yang Ada Pada Sisi Rumah Cindai Cemara Asri ... 94

4. 24. Ornamen Yang Ada Pada Ruang Dalam Cindai Cemara Asri ... 96

4. 25. Ornamen Yang Ada Pada Ruang Lantai Dua Cindai Cemara Asri 98 4. 26. Ornamen Yang Ada Pada Teras Lantai Dua Cindai Cemara Asri 100 4. 27. Ornamen Yang Ada Pada Teras Lantai Rumah Dua Cindai …… 104


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2. 1. Ukiran Motif Dasar Kaluk Pakis ... 14

2. 2. Ragam Hias Genting Tak Putus ... 15

2. 3. Ragam Hias Lilit Kangkung... 16

2. 4. Motif Bunga Kendur ... 16

2. 5. Motif Bunga Melati 1 ... 17

2. 6. Motif Bunga Melati 2 ... 17

2. 7. Motif Bunga Manggis ... 17

2. 8. Motif Bunga Cengkih ... 18

2. 9. Motif Bunga Melur ... 18

2. 10. Motif Bunga Cina ... 18

2. 11. Motif Bunga Hutan ... 19

2. 12. Ragam Hias Bunga Matahari ... 20

2. 13. Ragam Hias Tampuk Pinang ... 20

2. 14. Ragam Hias Roda Bunga ... 21

2. 15. Pucuk Rebung ... 22

2. 16. Sinar Matahari Pagi ………... 24

2. 17. Ukiran Motif Semut Beriring ... 24

2. 18. Ukiran Motif Ikan ... 25

2. 19. Lebah Bergantung Kuntum Setaman ... 25

2. 20. Ukiran Motif Itik Sekawan dan Itik Pulang Petang ... 26

2. 21. Sket Siku Keluang Padu ... 26

2. 22. Motif Burung-burung ... 27

2. 23. Motif Ular-ularan ... 27

2. 24. Lubang Angin dengan Motif Naga Berjuang ... 28

2. 25. Lubang Angin dengan Motif Roda Bunga dan Burung-burung.... 29

2. 26. Motif Ukiran Awan Larat ... 30

2. 27. Motif Bintang-bintang ... 30

2. 28. Motif Kaligrafi ... 31

2. 29. Motif Jala-jala ... 32

2. 30. Motif Sinar Matahari Pagi ... 22

2. 31. Motif Terali Biola ... 33

2. 32. Motif Terali Biola ... 33

2. 33. Motif Ricih Wajid ... 34

2. 34. Bidai Untuk Rumah Orang Biasa ... 43

2. 35. Bidai Untuk Rumah Bangsawan ……… 43

2. 36. Bidai Untuk Rumah Istana Raja ……….... 44

2. 37. Motif Sayap Latang untuk Rumah Penduduk ... 44

2. 38. Istana Maimoon Medan ... 47

2. 39. Mesjid Raya Al-Osmani ... 48

2. 40. Mesjid Raya Al-Mashun ... 50

4. 41. Istana Maimoon ………. 61

4. 42. Denah Lokasi Istana Maimoon ………. 62


(10)

4. 44. Pintu Masuk Tampak Depan Istana Maimoon …… ... 63

4. 45. Ruang Utama Tampak Atas Istana Maimoon ………... 64

4. 46. Ruang Peterakna Sultan Deli Tampak Depan ……… 66

4. 47. Langit-langit Pada Ruang Peterakna Sultan Deli ……….. 68

4. 48. Langit-langit Pada Ruang Peterakna Sultan Deli ……….. 68

4. 49. Langit-langit Pada Ruang Peterakna Tampak Atas ……….. 70

4. 50. Langit-langit Pada Ruang Peterakna Tampak Atas ……… 72

4. 51. Tempat Peterakna Sultan Deli ……… ... 73

4. 52. Lantai Pada Ruang Utama Peterakna Sultan Deli ……….. .. 75

4. 53. Lantai Pada Ruang Tengah Sultan Deli Tampak Depan ………. 76

4. 54. Lantai Pada Teras Ruang Depan Sultan Deli Tampak Samping .. 77

4. 55. Mesjid Raya Al-Osmani di Belawan ……… 78

4. 56. Denah Lokasi Mesjid Raya Al-Osmani ……… ... 78

4. 57. Mesjid Raya Al-Osmani Tampak Depan ……….. 79

4. 58. Pintu Masuk Tampak Depan Pada Mesjid Raya Al-Osmani …... 80

4. 59. Ruang Dalam Mesjid Pada Mesjid Raya Al-Osmani …………... 82

4. 60. Hiasan Kaligrafi Pada Ruang Dalam Mesjid ………. ... 82

4. 61. Hiasan Kaligrafi Pada Ruang Dalam Mesjid ………. ... 84

4. 62. Hiasan Kaligrafi Pada Ruang Dalam Mesjid ………. ... 85

4. 63. Ventilasi Pada Ruang Dalam Mesjid Tampak Depan ……….. ... 86

4. 64. Ventilasi Pada Ruang Dalam Mesjid ………. ... 86

4. 65. Ornamen yang Ada Pada Ruang Dalam Mesjid ………. ... 88

4. 66. Rumah Penjaga Mesjid ………. ... 89

4. 67. Kamar Mandi Mesjid ………. ... 90

4. 68. Tempat Pengambilan Air Wudu Mesjid ………. ... 91

4. 69. Ornamen Pada Pemakaman di Halaman Dalam Mesjid ………. 92

4. 70. Ornamen Pada Gerbang Pintu Masuk Mesjid ………. ... 92

4. 71. Ornamen Pada Gerbang Mesjid Bagian Dalam ………. ... 93

4. 72. Rumah Cindai Tampak Depan ………. ... 95

4. 73. Denah Lokasi Cindai ………. ... 95

4. 74. Rumah Cindai Tampak Luar ………. ... 96

4. 75. Rumah Cindai Tampak Dalam ………. ... 98

4. 76. Rumah Cindai Tampak Dalam Lantai Dua ………. ... 99

4. 77. Rumah Cindai Tampak Dalam Lantai Dua ………. ... 99

4. 78. Rumah Cindai Tampak Dalam Lantai Dua ………. ... 100

4. 79. Rumah Cindai Pada Teras Lantai Dua ………. ... 102


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki sekitar 500 kelompok etnis, tiap etnis memiliki warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad, yang dipengaruhi oleh kebudayaan India, Arab, Cina, Eropa, dan termasuk kebudayaan sendiri yaitu Melayu. Suku Melayu bermukim di sebagian besar Malaysia, pesisir timur Sumatera, sekeliling pesisir Kalimantan, Thailand Selatan, serta pulau-pulau kecil yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.

Di Indonesia, jumlah suku Melayu sekitar 15% dari seluruh populasi, yang sebagian besar mendiami propinsi Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat. Meskipun begitu, banyak pula masyarakat, dan Dayak yang berpindah ke wilayah pesisir timur Sumatera dan pantai barat Kalimantan, mengaku sebagai orang Melayu. Selain di Nusantara, suku Melayu juga terdapat di Sri Langka, Kepulauan Cocos (Keeling) yakni Cocos Malays, dan Afrika Selatan yaitu Cape Malays (http://ms.wikipedia.org/wiki/Medan, diakses senin, 1 maret 2013, pukul 13:50 WIB).

Selanjutnya keberadaan suku Melayu di kota Medan sebagai ibu kota dari Propinsi Sumatra Utara, dan kota terbesar ketiga di Indonesia, maka Medan merupakan perpaduan dari beberapa etnis dan budaya, karena di kota ini di dapati beberapa etnis Aceh, etnis Batak dan etnis Melayu. Demikian pula keturunan Cina banyak berdiam di kota ini sejak zaman Belanda, menyebabkan terjadi akulturasi


(12)

di kota ini semakin kaya dengan budaya pantai (Bandar). Walaupun penduduk bandar ini terdiri dari berbagai kaum yang menarik, namun penduduk asal bandar ini adalah orang Melayu.

Apabila disoroti dari sisi pariwisata terutama bangunan, Medan memiliki bangunan Melayu, bernuansa seni dan religi yang eksotis untuk dikunjungi khususnya jika kita menyukai bangunan-bangunan khas Melayu.

Misalnya Istana Maimoon, Mesjid Raya dengan arsitekturnya yang unik, Museum Sumatra Utara, Pusat Kesawan, bangunan antik yang indah, Balai Kota dan Kantor Pos Pusat, Menara Air dan sebagainya yang memiliki ciri khas bangunan Melayu. Ada mesjid lama lainnya seperti mesjid Osman di Labuhan Deli.

Selanjutnya Lukman (2007 : 1), mengatakan bahwa :

“Sejak masa kebudayaan Megalith, keahlian orang Melayu dalam pahat-memahat patung seperti dapat kita persaksikan pada sisa biara di Padang Lawas, candi-candi di peninggalan Muara Takus maupun sisa patung dan biara di Palembang, Jambi dan Kota Cina (Labuhan Deli, Medan) ataupun kaligrafi pada batu nisan raja dan orang-orang yang terkemuka, dan pada mesjid dan mimbarnya, pada rumah dan senjata-senjata”.

Ada juga bangunan rumah tinggal Melayu saat ini yang kaya tradisi seperti yang terdapat di Rumah Cindai. Bangunan di kota Medan, khususnya bangunan khas Melayu, desain arsitektur dan dekorasi bangunan Melayu dengan penerapan ornamennya sudah mencerminkan etnis Melayu. Hal ini memperlihatkan bahwa pemerintah maupun masyarakat suku Melayu ingin mengangkat dan melestarikan seni Budaya meskipun terjadi pembaharuan arsitektur tradisional menjadi arsitektur modern, tetapi pada bangunan Melayu tersebut masih memiliki nilai


(13)

estetis dengan berbagai jenis bentuk ornamen, warna dan penempatan ornamen Melayu.

Penerapan ornamen Melayu pada sebagian bangunan yang menggunakan ornamen Melayu di kota Medan kemungkinan terjadi pembaharuan bentuk dan warna ornamen Melayu yang membuat pergeseran makna simbolik ornamen.

Dalam hal pewarnaan ornamen Melayu pada dasarnya menggunakan dua warna yaitu warna hijau dan warna kuning, namun banyak juga ornamen Melayu yang menerapkan warna-warna lain seperti warna putih, cokelat, merah dan biru demi terciptanya nilai estetis yang tinggi. Dengan demikian penulis mencoba untuk mendeskripsikan “Analisis Penerapan Ornamen Bernuansa Melayu Ditinjau Dari Bentuk dan Warna di Kota Medan”.


(14)

B. Identifikasi Masalah

Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah serta cakupan masalah yang diketahui tidak terlalu luas.

Ali (1984 : 49) mengatakan bahwa :

“Untuk kepentingan karya ilmiah, sesuatu yang perlu diperhatikan adalah masalah penelitian sedapat mungkin diusahakan tidak terlalu luas. Masalah yang luas akan menghasilkan analisis yang sempit, dan sebaliknya bila ruang lingkup masalah dipersempit maka diharapkan analisis secara luas dan mendalam”.

Berdasarkan permasalahan dalam latar belakang masalah yang telah dikemukakan, serta berpedoman pada tujuan dari identifikasi masalah, maka masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:

1. Bentuk ornamen yang sering digunakan pada bangunan Melayu yang ada di kota Medan.

2. Warna ornamen Melayu pada bangunan yang ada di kota Medan tersebut. 3. Penerapan jenis ornamen pada bangunan Melayu yang ada di kota Medan,

seharusnya terdapat pada seluruhnya tetapi hanya terdapat 3% saja.

4. Makna simbolik ornamen Melayu masih difungsikan pada bangunan Melayu yang ada di kota Medan.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah, keterbatasan waktu dan kemampuan teoritis maka penulis merasa perlu membatasi masalah-masalah dan lain-lain yang timbul dari rencana tertentu untuk memudahkan pemecahan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini.


(15)

Berdasarkan pendapat tersebut maka penulis membatasi masalah tersebut sebagai berikut :

1. Bentuk ornamen Melayu apa saja yang diterapkan pada bangunan Melayu yang ada di kota Medan.

2. Warna pada setiap bentuk ornamen yang diterapkan pada bangunan Melayu yang ada di kota Medan.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu titik dari pada penelitian yang hendak dilakukan. Berdasarkan identifikasi dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka permasalahan diatas dapat dirumuskan pada :

1. Apa saja bentuk ornamen Melayu yang diterapkan pada bangunan Melayu yang ada di kota Medan.

2. Apa sajakah warna pada setiap bentuk ornamen yang diterapkan pada bangunan Melayu yang ada di kota Medan.

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang, pada umumnya pasti mempunyai tujuan tertentu. Tanpa adanya suatu tujuan tertentu yang jelas maka kegiatan tersebut tidak akan dapat terarah karena tidak tahu apa yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut.


(16)

Berhasil tidaknya suatu kegiatan penelitian yang dilaksanakan terlihat pada tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang penempatan bentuk ornamen pada bangunan Melayu di kota Medan.

2. Untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang penerapan warna ornamen Melayu pada bangunan Melayu di kota Medan.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang telah dicapai, diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai tambahan dokumentasi bagi perpustakaan daerah Sumatera Utara dan museum Medan.

2. Sebagai bahan referensi bagi pemerintah daerah Medan setempat dalam sektor kesenian pariwisata.

3. Sebagai tambahan literature bagi Jurusan Seni rupa UNIMED.

4. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi para mahasiswa jurusan seni rupa untuk menggunakan ornamen tradisional Melayu sebagai konsep berkarya.

5. Sebagai bahan masukan bagi penikmat seni rupa khususnya seni rupa tradisional Melayu.

6. Sebagai bahan pengenalan bagi masyarakat secara khusus generasi muda tentang pentingnya pelestarian ornamen Melayu.


(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah data diperoleh, diolah dan dianalisis, kemudian diperoleh beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut :

1. Berbagai bentuk ornamen banyak terdapat pada bangunan Melayu di Medan, khususnya pada bangunan Istana Maimoon Medan dan Mesjid Raya Al-Osmani, sedangkan pada rumah Cindai di Cemara Asri hanya sedikit bangunan yang menerapkan ornamen Melayu.

Bentuk ornamen yang terdapat pada bangunan Istana Maimoon Medan, Mesjid Raya Al-Osmani Belawan dan Rumah Cindai Cemara Asri adalah bentuk tumbuhan, bentuk hewan, bentuk geometris dan bentuk kaligrafi.

Bentuk ornamennya adalah Pinar bunga, Pucuk rebung, Bunga melur, Bunga cengkih, Bunga melati II, Roda bunga, Semut beriring, Bunga cina, Dasar kaluk pakis, Awan Larat, Itik sekawan, Lebah bergantung, Kaluk pakis, Bunga kundur, Bunga matahari, Bidai, Kaluk pakis wajik, Awan larat, Bunga cengkih, dan Bunga manggis, Kuntum setaman, Ricih Wajik, Kembang jatun, Terali biola, Jala-jala, Kelopak empak dan lain-lain.


(18)

2. Warna yang dipakai pada ornamen bangunan Melayu antara lain kuning, hijau, putih, merah, merah muda, biru, keemasan, hitam dan cokelat.

B.SARAN

Berdasrkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka diperoleh beberapa saran antara lain :

1. Mengajak kembali masyarakat pada umumnya untuk melestarikan arsitektur tradisional Melayu, meskipun hanya sebahagian saja bentuk ornamen Melayu yang diterapkan pada bangunan khas Melayu seperti pucuk rebung dan semut beriring dan menjaga keutuhan bangunan tradisional Melayu yang masih ada demi menjaga kelestariannya. 2. Harapan penulis melalui penelitian bangunan khas Melayu di kota

Medan diharapkan bagi pemerintah daerah maupun masyarakat kota Medan, penerapan bangunan tradisional Melayu perlu adanya pengembangan positif yaitu harus adanya kesesuaian dalam penerapan bentuk ornamen dan warna ornamen.

Karena pada saat ini daerah kota Medan merupakan salah satu kota wisata dengan keberadaan museum Melayu yaitu Istana Maimoon, dan Mesjid bernuansa Melayu dan lain sebaginya. Maka dengan upaya tersebut masyarakat kota Medan dapat mengenalkan budayanya kepada wisatawan yang sedang berkunjung ke kota Medan.


(19)

Khususnya memperkenalkan bangunan khas Melayu dengan bentuk dan warna ornamen Melayu yang bernilai estetis.

3. Kepada masyarakat kota Medan secara khusus generasi muda agar tetap memelihara dan menjaga serta mengembangkan bentuk dan warna ornamen tradisioanal Melayu yang merupakan ciri khas daerah Melayu, agar tidak punah dengan majunya zaman.


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, Bhakti dan Wahid, Julaihi. 2013. Arsitektur dan Sosial Budaya Sumatera Utara. Yogyakarta: Graha Ilmu

Ali, Muhammad. 1984. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Pustaka Amani, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Azmi. 2008. Memahami Karya Seni Rupa Kontemporer Melalui Karya Semiotika. Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED, 5 (2) 2-3.

Azmi. 2012. Rumah Panggung Melayu Deli. Medan: UNIMED Press Bahari, Nooryan. 2008. Kritik Seni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Basarshah, Lukman. 2007. Motif dan Ornamen Melayu. Medan: Yayasan Kesultanan Serdang.

Budiwiwaramulja, Dwi. 2004. Golden Section pada Ragam Hias Melayu. Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED. 1 (1) 54-55.

Ching, D.K. Francis. 2000. Arsitektur Bentuk Ruang Dan Tatanan. Jakarta: Erlangga.

Depdikbud Dirjen Kebudayaan Museum Propinsi Sumatera Utara. 2008. Ragam Hias (Ornamen) Rumah Tradisional Simalungun. Medan.

Ekoprawoto, Amran. 1977/1980. Pengumpulan Dan Dokumentasi Ornamen Tradisional Di Sumatera Utara. Medan.

Endraswara, Suwardi. 2006. Metode Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ensiklopedia Nasional Indonesia. 1991.

Fitra, Y. 2007. Warna Lokal Batak Angkola Dalam Novel Azab dan Sengsara Karya Merari Siregar. Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, 3 (1) 53-61. Hanafiah, Djohan. 1995. Melayu – Jawa. Palembang: PT RajaGrafindo Persada Hariwijaya, Djaelani Bisri. M. 2009. Teknik Menulis Skripsi dan Tesis.

Yogyakarta: Hanggar Kreator


(21)

KBBI. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-3, Jakarta: Balai Pustaka KBBI. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke-3, Jakarta: Balai Pustaka Kaelan. 2004. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat, Yogyakarta:

Paradigma

Manurung, P. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Marisa, 2007. Pedoman Pembuatan Skripsi dan Thesis. Pmci Exist. 30-35.

Mudra, Mahyudin. 2004. Balai Adat Melayu Riau. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Nawawi, Muhammad. 2005. Analisis Penerapan Estetika Ragam Hias Pada Kriya Keramik Mahasiswa Jurusan Seni Rupa FBS–UNIMED. Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED, 2 (2) 151-163.

Pardosi, J. 2008. Makna Simbolik Umpasa, Sinamot, dan Ulos Pada Adat Perkawinan Batak Toba. Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, IV (2) 101-108.

Pusat Bahasa. 2004. Ensiklopedi Nasional Indonesia AN AZ 2. Jakarta: PT Delta Pamungkas.

Team Pustaka Phoenix. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. PT Media Pustaka Phoenix: Jakarta.

Tjokrosaputro, Teddy. 2011. 100 Masjid Terindah Indonesia. Jakarta: PT Andalan Media.

Riduwan. 2008. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Sembiring, Dermawan. 2008. Buku Ajar Wawasan Seni. Jurusan Pendidikan Seni Rupa. Unimed: Medan.

Sirait, Baginda. 1997-1980. Pengumpulan dan Dokumentasi Ornamen Tradisional di Sumatera Utara. Medan: Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Sumatera Utara.

Sobandi, Bandi. 2007. Model Pembelajaran Kritik dan Apresiasi Seni Rupa. UPI: Bandung.


(22)

Sugiono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendeketan, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Alfabeta : Bandung.

Sulastianto, Harry. 2008. Seni Budaya Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama. Grafindo Media Pratama: Bandung.

Sumalyo, Yulianto. 2006. Arsitektur Mesjid dan Monumen Sejarah Muslim (Seni Arsitektur). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sunaryo. Aryo. 2009. Ornamen Nusantara. Semarang: Dahara Prize Winarta, Bea. 1982. Penerapan Arsitektur. Jakarta: Itermasa

Yunus, Ahmad. 1986. Arsitektur Tradisional Daerah Kalimantan Barat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

http://ms.wikipedia.org/wiki/Medan, diakses senin, 1 maret 2013, pukul 13:50 WIB

http://part1.blogspot.com/pengertian-warna.html

http://www.tamadunmelayu.info/2011/04/corak-motif-awan-larat-kembang-teratur.html

http://www.tamadunmelayu.info/2011/04/corak-motif-lebah-bergayut-untuk-ukir.html

http://www.tamadunmelayu.info/2011/04/jenis-ornamen-melayu-sinar-matahari-pagi.html

http://www.tamadunmelayu.info/2011/04/corak-motif-bidai-untuk-rumah-orang-biasa.html

http://www.tamadunmelayu.info/2011/04/corak-motif-bidai-untuk-rumah-orang-bangsawan.html

http://www.tamadunmelayu.info/2011/04/corak-motif-bidai-untuk-rumah-keluarga-istana-kerajaan.html

http://id.wikipedia/org/wiki/berkas:Maimun.Castle_Medan_Indonesia.JPG http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:ComunityissimetryJhon_Manuel_07pl http://www.tamadunmelayu.info/2011/04/corak-motif-sayap-layang-layang.html


(23)

http://www.tamadunmelayu.info/2011/04/corak-motif-kaluk-pakis-untuk-ukir.html

http://komposisi elearning.gunadarma.com.ac.id/docmodul/Estetika/Bab-3Pdf http://www.indonesia.travel/id/destination/676/istana-maimun/review


(1)

2. Warna yang dipakai pada ornamen bangunan Melayu antara lain kuning, hijau, putih, merah, merah muda, biru, keemasan, hitam dan cokelat.

B.SARAN

Berdasrkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka diperoleh beberapa saran antara lain :

1. Mengajak kembali masyarakat pada umumnya untuk melestarikan arsitektur tradisional Melayu, meskipun hanya sebahagian saja bentuk ornamen Melayu yang diterapkan pada bangunan khas Melayu seperti pucuk rebung dan semut beriring dan menjaga keutuhan bangunan tradisional Melayu yang masih ada demi menjaga kelestariannya. 2. Harapan penulis melalui penelitian bangunan khas Melayu di kota

Medan diharapkan bagi pemerintah daerah maupun masyarakat kota Medan, penerapan bangunan tradisional Melayu perlu adanya pengembangan positif yaitu harus adanya kesesuaian dalam penerapan bentuk ornamen dan warna ornamen.

Karena pada saat ini daerah kota Medan merupakan salah satu kota wisata dengan keberadaan museum Melayu yaitu Istana Maimoon, dan Mesjid bernuansa Melayu dan lain sebaginya. Maka dengan upaya tersebut masyarakat kota Medan dapat mengenalkan budayanya kepada wisatawan yang sedang berkunjung ke kota Medan.


(2)

Khususnya memperkenalkan bangunan khas Melayu dengan bentuk dan warna ornamen Melayu yang bernilai estetis.

3. Kepada masyarakat kota Medan secara khusus generasi muda agar tetap memelihara dan menjaga serta mengembangkan bentuk dan warna ornamen tradisioanal Melayu yang merupakan ciri khas daerah Melayu, agar tidak punah dengan majunya zaman.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, Bhakti dan Wahid, Julaihi. 2013. Arsitektur dan Sosial Budaya Sumatera Utara. Yogyakarta: Graha Ilmu

Ali, Muhammad. 1984. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Pustaka Amani, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Azmi. 2008. Memahami Karya Seni Rupa Kontemporer Melalui Karya Semiotika. Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED, 5 (2) 2-3.

Azmi. 2012. Rumah Panggung Melayu Deli. Medan: UNIMED Press Bahari, Nooryan. 2008. Kritik Seni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Basarshah, Lukman. 2007. Motif dan Ornamen Melayu. Medan: Yayasan Kesultanan Serdang.

Budiwiwaramulja, Dwi. 2004. Golden Section pada Ragam Hias Melayu. Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED. 1 (1) 54-55.

Ching, D.K. Francis. 2000. Arsitektur Bentuk Ruang Dan Tatanan. Jakarta: Erlangga.

Depdikbud Dirjen Kebudayaan Museum Propinsi Sumatera Utara. 2008. Ragam Hias (Ornamen) Rumah Tradisional Simalungun. Medan.

Ekoprawoto, Amran. 1977/1980. Pengumpulan Dan Dokumentasi Ornamen Tradisional Di Sumatera Utara. Medan.

Endraswara, Suwardi. 2006. Metode Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ensiklopedia Nasional Indonesia. 1991.

Fitra, Y. 2007. Warna Lokal Batak Angkola Dalam Novel Azab dan Sengsara Karya Merari Siregar. Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, 3 (1) 53-61. Hanafiah, Djohan. 1995. Melayu – Jawa. Palembang: PT RajaGrafindo Persada Hariwijaya, Djaelani Bisri. M. 2009. Teknik Menulis Skripsi dan Tesis.

Yogyakarta: Hanggar Kreator


(4)

KBBI. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-3, Jakarta: Balai Pustaka KBBI. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke-3, Jakarta: Balai Pustaka Kaelan. 2004. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat, Yogyakarta:

Paradigma

Manurung, P. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Marisa, 2007. Pedoman Pembuatan Skripsi dan Thesis. Pmci Exist. 30-35.

Mudra, Mahyudin. 2004. Balai Adat Melayu Riau. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Nawawi, Muhammad. 2005. Analisis Penerapan Estetika Ragam Hias Pada Kriya Keramik Mahasiswa Jurusan Seni Rupa FBS–UNIMED. Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED, 2 (2) 151-163.

Pardosi, J. 2008. Makna Simbolik Umpasa, Sinamot, dan Ulos Pada Adat Perkawinan Batak Toba. Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, IV (2) 101-108.

Pusat Bahasa. 2004. Ensiklopedi Nasional Indonesia AN AZ 2. Jakarta: PT Delta Pamungkas.

Team Pustaka Phoenix. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. PT Media Pustaka Phoenix: Jakarta.

Tjokrosaputro, Teddy. 2011. 100 Masjid Terindah Indonesia. Jakarta: PT Andalan Media.

Riduwan. 2008. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Sembiring, Dermawan. 2008. Buku Ajar Wawasan Seni. Jurusan Pendidikan Seni Rupa. Unimed: Medan.

Sirait, Baginda. 1997-1980. Pengumpulan dan Dokumentasi Ornamen Tradisional di Sumatera Utara. Medan: Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Sumatera Utara.

Sobandi, Bandi. 2007. Model Pembelajaran Kritik dan Apresiasi Seni Rupa. UPI: Bandung.


(5)

Sugiono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendeketan, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Alfabeta : Bandung.

Sulastianto, Harry. 2008. Seni Budaya Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama. Grafindo Media Pratama: Bandung.

Sumalyo, Yulianto. 2006. Arsitektur Mesjid dan Monumen Sejarah Muslim (Seni Arsitektur). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sunaryo. Aryo. 2009. Ornamen Nusantara. Semarang: Dahara Prize Winarta, Bea. 1982. Penerapan Arsitektur. Jakarta: Itermasa

Yunus, Ahmad. 1986. Arsitektur Tradisional Daerah Kalimantan Barat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

http://ms.wikipedia.org/wiki/Medan, diakses senin, 1 maret 2013, pukul 13:50 WIB

http://part1.blogspot.com/pengertian-warna.html

http://www.tamadunmelayu.info/2011/04/corak-motif-awan-larat-kembang-teratur.html

http://www.tamadunmelayu.info/2011/04/corak-motif-lebah-bergayut-untuk-ukir.html

http://www.tamadunmelayu.info/2011/04/jenis-ornamen-melayu-sinar-matahari-pagi.html

http://www.tamadunmelayu.info/2011/04/corak-motif-bidai-untuk-rumah-orang-biasa.html

http://www.tamadunmelayu.info/2011/04/corak-motif-bidai-untuk-rumah-orang-bangsawan.html

http://www.tamadunmelayu.info/2011/04/corak-motif-bidai-untuk-rumah-keluarga-istana-kerajaan.html

http://id.wikipedia/org/wiki/berkas:Maimun.Castle_Medan_Indonesia.JPG http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:ComunityissimetryJhon_Manuel_07pl http://www.tamadunmelayu.info/2011/04/corak-motif-sayap-layang-layang.html


(6)

http://www.tamadunmelayu.info/2011/04/corak-motif-kaluk-pakis-untuk-ukir.html

http://komposisi elearning.gunadarma.com.ac.id/docmodul/Estetika/Bab-3Pdf http://www.indonesia.travel/id/destination/676/istana-maimun/review