PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF DAN INTERAKTIF BERBASIS WEB PADA PENGAJARAN SISTEM PERIODIK UNSUR.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF
DAN INTERAKTIF BERBASIS WEB
PADA PENGAJARAN SISTEM
PERIODIK UNSUR
Oleh :
Emilia Widia Astuti
4123331009
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
iii
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF DAN INTERAKTIF
BERBASIS WEB PADA PENGAJARAN
SISTEM PERIODIK UNSUR
Emilia Widia Astuti (NIM 4123331009)
ABSTRAK
Pengembangan bahan ajar inovatif dan interaktif berbasis web untuk
pengajaran sistem periodik unsur di universitas dijelaskan dalam skripsi ini.
Penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Medan (Unimed) terhadap empat
dosen ahli dan dua puluh mahasiswa jurusan kimia Unimed dengan mengisi
angket penilaian bahan ajar inovatif berdasarkan standar kelayakan BSNP yang
telah dimodifikasi, angket penilaian komponen inovatif (metode, media, dan
kegiatan laboratorium), dan angket penilaian website. Dalam bahan ajar inovatif
dan interaktif ini, terlebih dahulu dilakukan identifikasi lima buku kimia dasar
universitas kemudian menganalisis urutan materi yang akan diintegrasikan
berdasarkan SK dan KD Silabus Unimed dan perluasan materi lainnya. Dan
dilakukan analisis terhadap lima buku yang telah diidentifikasi kemudian
pengembangan bahan ajar diintegrasikan media dan metode pembelajaran yang
sesuai dengan materi sistem periodik unsur di universitas, dan selanjutkan bahan
ajar
tersebut
didesain
dalam
sistem
website
dengan
alamat
sistemperiodikunsur.twomini.com. Kemudian bahan ajar distandarisasi oleh dosen
dan mahasiswa untuk mengetahui apakah bahan ajar valid atau tidak valid.
Berdasarkan penilaian, nilai bahan ajar pada kisaran 3,26-4,00, tepatnya pada
angka 3,56 yang berarti bahan ajar valid, tidak perlu revisi dan layak digunakan.
Dengan melihat hasil standarisasi bahan ajar, maka bahan ajar inovatif dan
interaktif untuk pengajaran sistem periodik unsur yang berbentuk electronic book
(e-book) dan berbasis website ini layak digunakan sebagai media pembelajaran
yang dapat digunakan baik dosen maupun mahasiswa yang mengajar dan
mempelajari kimia dasar universitas.
Kata Kunci: Pengembangan, inovatif, interaktif, web, sistem periodik unsur
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan nikmat kesehatan dan
kesempatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik
sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif
Berbasis Web pada Pengajaran Sistem Periodik Unsur”, disusun untuk
memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak
Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc., Ph.D sebagai dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis
sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, Bapak Dr. Ajat
Sudrajat, M,Si dan Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si yang telah memberikan masukan
dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini mulai dari awal penelitian sampai
dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak
Alm. Drs. Rahmat Nauli, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada
seluruh bapak dan ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA
UNIMED yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama
perkuliahan.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua orangtua saya, Ibu
Siti Jamiah dan Ayah Suhaimi yang berjuang keras dalam mendidik dan
menyekolahkan saya sehingga saya dapat memperoleh gelar sarjana dan
menyelesaikan studi di UNIMED. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
adik-adik saya Satria Prana, Muhammad Abdi, dan Dinda Rizki Lidia yang juga
selalu mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat saya yang terkasih
Dina Ananda Hsb, Ummy Wardaniah, Nurmala Yusuf, dan Silvi Wulandika yang
telah banyak membantu penulis.
v
Terimakasih juga kepada sahabat-sahabat senasib dan seperjuangan saya
Nurul Akila, Helen Soraya Sirait, Ibrani Antoni Aruan, dan Dedi Anto yang selalu
bersama selama proses penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Juli 2016
Penulis
Emilia Widia Astuti
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Ruang Lingkup Masalah
3
1.3 Rumusan Masalah
4
1.4 Batasan Masalah
4
1.5 Tujuan Penelitian
5
1.6 Manfaat Penelitian
5
1.7 Defenisi Operasional
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bahan Ajar
7
2.1.1. Penyusunan Bahan Ajar
8
2.1.2. Prinsip-prinsip dalam Memilih Bahan Ajar
9
2.1.3. Peranan Bahan Ajar
10
2.2. Inovasi Bahan Ajar
11
2.3. Inovasi Pembelajaran Kimia
13
vii
2.4. Media Pembelajaran
13
2.4.1. Fungsi Media Pembelajaran
15
2.4.2. Jenis-jenis Media Pembelajaran
17
2.5. Metode Pembelajaran
18
2.5.1. Jenis-jenis Metode Pembelajaran
19
2.6. Research and Development
21
2.7. Bahan Ajar Interaktif
24
2.8. Bahan Ajar yang Inovatif dan Interaktif Berbasis Web
24
2.9. Pembelajaran Sistem Periodik Unsur
28
2.10. Kerangka Berfikir
30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
31
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
31
3.3. Instrumen Penelitian
32
3.4. Jenis Penelitian
32
3.5. Prosedur Penelitian
32
3.6. Teknik Pengumpulan Data
37
3.7. Teknik Analisis Data
37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Peninjauan Buku Kimia Dasar Universitas
40
4.2. Analisis Buku Ajar
42
4.2.1. Hasil Analisis Materi Sistem Periodik Unsur Buku Kode A
43
4.2.2. Hasil Analisis Materi Sistem Periodik Unsur Buku Kode B
44
4.2.3. Hasil Analisis Materi Sistem Periodik Unsur Buku Kode C
45
4.2.4. Hasil Analisis Materi Sistem Periodik Unsur Buku Kode D
46
4.2.5. Hasil Analisis Materi Sistem Periodik Unsur Buku Kode E
47
viii
4.3. Pengembangan Bahan Ajar
48
4.3.1. Penyusunan Materi Ajar
48
4.3.2. Integrasi Komponen Inovatif
49
4.4. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Website
53
4.4.1. Bahan Ajar
53
4.4.2. Forum Diskusi
54
4.4.3. Contact
55
4.4. Standarisasi Bahan Ajar
55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
60
5.2. Saran
61
DAFTAR PUSTAKA
62
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Prosedur penelitian untuk memperoleh bahan ajar
36
kimia inovatif dan interaktif yang standar
Gambar 4.1. Tampilan electronic book (e-book) sistem periodik
50
unsur hasil pengembangan bahan ajar inovatif
Gambar 4.2. Tampilan bahan ajar pada website
53
Gambar 4.3. Tampilan forum diskusi pada website
54
Gambar 4.4. Tampilan contact pada website
55
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Tabel rekapitulasi analisis deskriptif persentase
38
Tabel 3..2 Skala kriteria kelayakan bahan ajar berdasarkan pendapat
responden mulai dari yang paling baik sampai yang
kurang baik
39
Tabel 4.1. Identitas buku universtas yang dianalisis
40
Tabel 4.2. Deskripsi buku ajar kimia dasar yang dipergunakan
mahasiswa yang memiliki pokok bahasan sistem
periodik unsur sebagai rujukan dalam usulan urutan
materi dan pembuatan bahan ajar inovatif dan interaktif
berbasis web
41
Tabel 4.3.
Rata-rata kelayakan isi, keluasan materi, kedalaman
materi, kelayakan desain dan kelayakan bahasa untuk
buku yang dianalisis
43
Tabel 4.4. Hasil integrasi pada bahan ajar inovatif untuk pengajaran
sistem periodik unsur
51
Tabel 4.5. Rata-rata hasil penilaian standarisasi bahan ajar inovatif
dan interaktif berbasis web untuk pengajaran sistem
periodik unsur berdasarkan BSNP oleh dosen dan
mahasiswa
57
Tabel 4.6. Rata-rata hasil penilaian komponen-komponen inovatif
pada pengajaran sistem periodik unsur oleh dosen dan
mahasiswa
58
Tabel 4.7. Rata-rata hasil penilaian desain web pada pengajaran
sistem periodik unsur oleh dosen dan mahasiswa
58
Tabel 4.8. Total rata-rata hasil penilaian bahan ajar pada pengajaran
sistem periodik unsur oleh dosen dan mahasiswa
59
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Garis-garis Besar Program Pengajaran
66
Lampiran 2. Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran
72
Lampiran 3. Hasil Analisis Buku
74
Lampiran 4. Angket Penilaian Tentang Bahan Ajar Inovatif dan
79
Interaktif Berbasis Web pada Pengajaran Sistem
Periodik Unsur
Lampiran 5. Hasil Standarisasi Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif
85
Berbasis Web pada Pengajaran Sistem Periodik Unsur
Oleh Dosen
Lampiran 6. Hasil Standarisasi Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif
89
Berbasis Web pada Pengajaran Sistem Periodik Unsur
Oleh Mahasiswa
Lampiran 7. Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif untuk Pengajaran
Sistem Periodik Unsur
93
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Proses pembelajaran di sekolah selain pendidik yang memegang peranan
penting, keberadaan bahan ajar juga sangat menunjang proses pembelajaran agar
terlaksana dengan baik (Ningtyas, 2014). Bahan ajar merupakan media
instruksional yang berperan sangat penting dalam pembelajaran. Bahan ajar
memberikan panduan instruksional bagi para pendidik yang akan memungkinkan
mereka mengajar tanpa harus melihat silabus karena bahan ajar tersebut telah
dirancang sesuai dengan silabus dan kurikulum yang berlaku. Dalam hal ini
dipastikan bahan ajar akan memacu proses pembelajaran berjalan sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang telah ada (Hasibuan, 2014). Pengembangan bahan ajar
harus berdasarkan prasyarat dari badan yang berwewenang yaitu Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP), dan kurikulum yang berlaku.
Pengembangan bahan ajar merupakan salah satu bentuk dari kegiatan
proses
pembelajaran
untuk
memperbaiki
atau
meningkatkan
kualitas
pembelajaran yang berlangsung (Trisnaningsih, 2007). Selain itu bahan ajar perlu
dikembangkan sedemikian rupa hingga mengandung unsur-unsur berikut
(1) contoh kasus, ilustrasi gambar, dan contoh soal serta penyelesaiaannya (2)
integrasi metode dan media pembelajaran akan menginovasi materi ajar dengan
memadukannya (3) inovasi materi kimia dengan memadukan media belajar
interaktif, dengan teknologi informasi (Parulian dan Situmorang, 2013). Media
pendidikan dapat diintegrasikan di dalam bahan ajar kimia karena berbagai media
pendidikan yang sesuai dapat dipergunakan untuk membuat bahan ajar lebih
sistematis sehingga akan membantu pembaca lebih mudah mengerti terhadap
konsep-konsep kimia yang rumit dan kompleks (Simatupang dan Situmorang,
2013). Menurut Wena dalam Wulandari (2013), penggunaan media pembelajaran
secara tepat merupakan hal penting dalam proses pembelajaran, karena media
2
mempunyai berbagai kelebihan antara lain membuat konsep yang abstrak dan
kompleks menjadi sesuatu yang nyata, sederhana, sistematis dan jelas. Beberapa
media pendidikan yang sering dipergunakan dalam pembelajaran diantaranya
media cetak, elektronik, model dan peta (Silitonga dan Situmorang, 2009).
Beberapa hasil penelitian mengenai pengembangan bahan ajar inovatif
dapat menolong peserta didik dalam proses pembelajaran. Singarimbun, dkk
(2015) melakukan penelitian pengembangan bahan ajar inovatif ternyata dapat
meningkatkan hasil belajar siswa yaitu hasil belajar siswa yang dihasilkan juga
sudah baik berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari siswa. Rata-rata
peningkatan hasil belajar siswa sebesar 0,613 yang dikategorikan sedang dan
efektivitas bahan ajar terhadap hasil belajar sebesar 16,9 % yang dikategorikan
cukup baik. Demikian juga menurut Sari. R.A (2014) bahwa modul pembelajaran
kimia berbasis blog untuk materi struktur atom dan sistem periodik unsur SMA
kelas XI memenuhi kriteria baik digunakan untuk pembelajaran kimia. Ahli media
menilai baik dengan skor penilaian 85 dari skor maksimal 115. Demikian juga
halnya dengan hasil penelitian Nugraha, dkk (2013), dari hasil penelitian dan
pembahasannya dapat diambil kesimpulan bahwa bahan ajar yang dikembangkan
memenuhi kriteria valid, efektif, dan praktis serta dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa.
Sumber belajar sebaiknya dibuat dengan dukungan alat teknologi yang
baik digunakan (penciptaan teks dalam format PDF, tentu saja halaman web, kuis,
video, dan presentasi elektronik) (Seixas, 2014). Selain itu bahan ajar inovatif
yang telah dikembangkan tentunya juga harus interaktif. Hal ini tentunya untuk
merubah proses pembelajaran yang satu arah menjadi proses pembelajaran yang
interaktif (dua arah). Pengembangan bahan ajar inovatif dan interaktif tentunya
akan sangat menarik lagi jika berbasis web. Web untuk menyampaikan suatu
materi pembelajaran yang berupa halaman pada internet dan dapat diakses melalui
suatu alamat website atau URL (Uniform Resource Locator). Dengan adanya
bahan ajar inovatif dan interaktif berbasis web tersebut membuat mahasiswa dapat
mengaksesnya dimana saja dan kapan saja. Hal ini tentunya dapat mengatasi
masalah jam belajar mahasiswa yang terbatas di kampus. Berdasarkan hasil
3
penelitian yang dilakukan oleh Hidayatullah, dkk (2015) bahwa berdasarkan hasil
analisis nilai validitas logic bahan ajar berbasis web interaktif dengan aplikasi elearning moodle menghasilkan penilaian rata-rata sebesar 3,66. Berdasarkan nilai
tersebut dapat diartikan bahwa bahan ajar dikategorikan cukup valid. Begitu pula
penelitian yang dilakukan oleh Erhansyah (2012) bahwa hasil telaah media web
mendapatkan kategori sangat layak, hal ini didukung dengan respon positif dari
siswa. Berdasarkan data angket respon siswa, persentase rata-rata respon siswa
yang menjawab “ya” adalah sebesar 86%. Ini berarti sebagian besar siswa
merespon positif keberadaan media pembelajaran berbasis web.
Bahan ajar memiliki banyak ragam atau bentuk. Dalam menyusun bahan
ajar diperlukan pertimbangan diantaranya dalam pemilihan topik materi. Materi
tersebut sekiranya sulit untuk dipahami siswa, penting untuk diketahui siswa, dan
bermanfaat. Salah satu pengajaran yang penting untuk dipahami peserta didik
adalah pengajaran Sistem Periodik Unsur. Menurut Sari R.A (2014), pokok
bahasan ini mencakup hal-hal yang abstrak dan hafalan sehingga sulit dimengerti
siswa apabila dipelajari hanya dalam bentuk gambar dua dimensi oleh karena itu
perlu dilakukan pengembangan bahan ajar inovatif dan interaktif dalam
menjelaskan materi sistem periodik unsur misalnya menggunakan gambar
bergerak seperti video.
Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan suatu penelitian untuk
mengembangkan bahan ajar inovatif dan interaktif dalam pembelajaran kimia.
Penelitian ini berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif
Berbasis Web pada Pengajaran Sistem Periodik Unsur “.
1.2.
Ruang Lingkup Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi
ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah pengembangan bahan ajar
inovatif dan interaktif berbasis web pada pengajaran sistem periodik unsur agar
memenuhi standar untuk diajarkan di Perguruan Tinggi.
4
1.3.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dan masalah yang timbul, maka
pernyataan penelitian ini dapat dirumuskan :
1. Apa saja komponen inovasi yang diintegrasikan pada bahan ajar dalam
pengajaran sistem periodik unsur?
2. Bagaimana mendesain pembelajaran inovatif pada pengajaran sistem
periodik unsur?
3. Bagaimana mendesain pembelajaran interaktif berbasis web pada
pengajaran sistem periodik unsur?
4. Bagaimana tingkat kelayakan bahan ajar hasil pengembangan pada
pengajaran sistem periodik unsur?
1.4.
Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan pada penelitian ini, maka
diperlukan batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Materi yang akan dianalisis adalah materi pada pengajaran sistem periodik
unsur yang terdapat pada pelajaran kimia umum di Perguruan Tinggi.
2. Menyusun dan mengembangkan bahan ajar inovatif dan interaktif pada
pengajaran sistem periodik unsur sesuai dengan standar kelayakan isi,
bahasa, penyajian dan format.
3. Pengembangan bahan ajar inovatif dan interaktif ini berbasis web.
4. Bahan ajar kimia akan dinilai oleh dosen kimia dan mahasiswa sampai
diperoleh bahan ajar kimia yang standar.
5
1.5.
Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa saja komponen inovasi yang diintegrasikan pada
bahan ajar dalam pengajaran sistem periodik unsur.
2. Untuk mengetahui bagaimana mendesain pembelajaran inovatif pada
pengajaran sistem periodik unsur.
3. Untuk mengetahui bagaimana mendesain pembelajaran interaktif berbasis
web pada pengajaran sistem periodik unsur.
4. Untuk mengetahui tingkat kelayakan bahan ajar hasil pengembangan pada
pengajaran sistem periodik unsur.
1.6.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang
bersangkutan (peneliti dan objek yang diteliti), antara lain:
1. Bagi Peneliti
Merupakan suatu pengalaman yang berharga dapat menganalisis buku
serta mampu menyusun dan mengembangkan bahan ajar kimia inovatif
dan interaktif.
2. Bagi Dosen
Memberi informasi dan masukan serta membantu dalam penyampaian
materi pelajaran kepada peserta didik.
3. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan hasil belajar mahasiswa dan menambah semangat
mahasiswa dalam belajar kimia.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Memberi informasi dalam penelitian selanjutnya untuk peningkatan
kualitas proses pembelajaran khususnya proses pembelajaran kimia.
6
1.7.
Defenisi Operasional
1. Bahan ajar adalah bahan atau materi yang disusun oleh guru secara
sistematis
yang
digunakan
peserta
didik
(siswa)
di
dalam
pembelajaran.
2. Bahan ajar inovatif adalah bahan ajar yang dikembangkan dari bahan
ajar yang sudah ada dengan pengintegrasian media dan metode
pembelajaran yang dianggap lebih melengkapi bahan ajar tersebut.
3. Bahan ajar yang disajikan dalam bentuk web untuk menyampaikan
suatu materi pembelajaran yang berupa halaman pada internet dan
dapat diakses melalui suatu alamat website atau URL (Uniform
Resource Locator).
4. Standarisasi bahan ajar dilakukan dengan penilaian responden yaitu
dosen kimia, dan mahasiswa melalui angket tentang kualitas bahan ajar
berdasarkan BSNP yaitu penilaian kelayakan isi, bahasa, penyajian dan
format.
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1. Komponen inovasi yang diintegrasikan adalah metode pembelajaran
usulan, media pembelajaran dan kegiatan laboratorium yang sesuai dengan
subpokok sistem periodik unsur.
2. Mendesain pembelajaran yang inovatif dengan cara membuat metode
pembelajaran usulan di setiap subpokok bahasan adapun metode yang
digunakan adalah metode presentasi, tanya jawab, ceramah, pemberian
tugas, dan praktikum, sedangkan media yang digunakan adalah media
animasi yang disesuaikan pada setiap subpokok bahasan dan kegiatan
laboratorium yang dilakukan adalah praktikum kereaktifan logam
golongan alkali dan alkali tanah.
3. Mendesain pembelajaran yang interaktif berbasis web dengan cara
membuat bahan ajar dalam bentuk ebook menggunakan aplikasi Flipbook
Maker Pro kemudian diupload ke dalam sistem website dengan alamat
sistemperiodikunsur.twomini.com.
4. Bahan ajar inovatif dan interaktif berbasis web untuk pengajaran sistem
periodik unsur memenuhi standar atau valid berdasarkan pada hasil
penilaian yang diberikan oleh dua pihak yaitu empat dosen jurusan kimia
Unimed dan dua puluh mahasiswa jurusan kimia Unimed dengan nilai
untuk penilaian berdasarkan BSNP 3,55, penilaian komponen inovatif 3,53
dan penilaian desain website mendapat nilai 3,60 sehingga nilai rata-rata
dari bahan ajar adalah 3,56 berada pada kisaran 3,26-4,00 berarti bahan
ajar valid, tidak perlu revisi dan layak digunakan.
61
5.2.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan , penulis menyarankan:
1. Sebelum menggunakan bahan ajar atau buku sebagai media pembelajaran,
seharusnya dosen maupun mahasiswa terlebih dahulu memeriksa isi dari
bahan ajar atau buku yang akan digunakan, sehingga apabila ada kesalahan
atau kekurangan baik dari segi urutan materi serta dalam hal kebenaran
konsep, dapat diperbaiki sebelum disampaikan kepada mahasiswa atau
pun teman lainnya.
2. Sebaiknya pengguna buku pelajaran lebih memperhatikan standar
kelayakan isi urutan materi yang sistematis sehingga tidak ada lagi
penggunaan buku yang tidak memenuhi standar kelayakan isi menurut
BSNP.
3. Dalam penulisan bahan ajar hendaknya diperhatikan kelayakan isi suatu
buku dan memperhatikan SK dan KD Universitas yang bersangkutan
untuk menghindari kesalahan konsep.
62
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2002), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, PT Rineka Cipta,
Jakarta.
Arlitasari, O., Pujayanto., dan Budiharti, R., (2013), Pengembangan Bahan Ajar
IPA Terpadu Berbasis Salingtemas dengan Tema Biomassa Sumber
Energi Alternatif Terbarukan, Jurnal Pendidikan Fisika 1: 81-89
Assriyanto, K.E., Sukardjo, J.S., dan Saputro, S., (2014), Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Metode Eksperimen dan Inkuiri
Terbimbing Ditinjau dari Kreativitas Siswa pada Materi Larutan
Penyangga di SMA N 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal
Pendidikan Kimia, 3(3): 81-97
Astuti, R.P., dan Junaedi, I., (2013), Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar
Melalui PBL pada Siswa Kelas X SMA, Lembar Ilmu Kependidikan,
42(2): 1-8
Bahri., dan Aswan., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Asdi Mahasatya, Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional, (2008), Panduan Pengembangan Bahan Ajar,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta
Erhansyah, W., Budiono, D., dan Pratiwi, R., (2012), Pengembangan Web
Sebagai Media Penyampaian Bahan Ajar Dengan Materi Struktur dan
Fungsi Jaringan Pada Organ Tumbuhan, Prosidang Seminar Nasional
Kimia, FMIPA, UNESA
Hamdani., (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Harijanto., (2007), Pengembangan Bahan Ajar Untuk Peningkatan Kualitas
Pembelajaran
Program
Didaktika 2: 216-226
Pendidikan
Pembelajaran
Sekolah
Dasar,
63
Haryati, M., (2007), Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan
Pendidikan, Jakarta, Gaung Persada Press.
Haryati, S., (2012), Research And Development (R&D) Sebagai Salah Satu
Model Penelitian Dalam Bidang Pendidikan, Jurnal UTM, 37: 11-26
Hasibuan, M.P., (2014), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas XI
Semester I Berdasarkan Kurikulum 2013 Dalam Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar Dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa., Tesis,
FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Hidayatullah, A.H., dan Yushardi., Wahyuni, S., (2015), Pengembangan Bahan
Ajar Berbasis Web Interaktif dengan Aplikasi E-Learning Moodle pada
Pokok Bahasan Besaran dan Satuan di SMA, Jurnal Pendidikan Fisika 4:
111-115
Majid, A., (2011), Perencanaan Pembelajaran, PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Marhaeni, A.A. dan Istri N, (2007), Pembelajaran Inovatif Dan Asesmen Otentik
dalam Rangka Menciptakan Pembelajaran yang Efektif dan Produktif,
Makalah
Lokakarya Pengusunan Kurikulum dan Pembelajaran Inovatif
Universitas Udayana
Mohamad, S., (2008), Analisis Strategi Inovasi dan dan Dampaknya Terhadap
Kinerja Perusahaan, Semarang, Program Studi Megister Manajemen
Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro
Montelongo, J.A., dan Herter, R.J., (2010), Using Tecnology to Support
Expository Reading and Writingin Science Classes, Science Activities, 47
Munadi, Y., (2008), Media Pembelajaran, Gaung Persada (GP) Press, Ciputat.
Ningtyas, R., dan Yuniata, T.N.H., (2014), Pengembangan Handout Pembelajaran
Tematik Untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas III, Scholaria 4(3): 42-53
64
Nugraha, E., Binadja, A., Supartono., (2013), Pengembangan Bahan Ajar Reaksi
Redoks Bervisi Sets Berorientasi Konstruktivistik, Journal of Innovative
Science Education 1 : 1-8
Parulian, H.G., dan Situmorang, M., (2013), Inovasi Pembelajaran Di Dalam
Buku Ajar Kimia SMA Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Jurnal
Penelitian Bidang Pendidikan, 19 (2): 67-78
Prastowo, A., (2013), Pengembangan Bahan Ajar Tematik, Kencana Pranamedia
Group, Jakarta.
Prihantana, M.A.S., (2014), Pengembangan Bahan Ajar Interaktif Berbasis
Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Animasi Stop Motion Untuk
Siswa SMK, Jurnal Pendidikan, 4: 1-12
Sanjaya, W., (2008), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana,
Jakarta.
Sari, A.R., (2014), Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia Berbasis Blog
untuk Materi Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur, 3 (2): 1-9
Seixas, S., Saravanan, S., dan Goncalves, S., (2014), Innovation and Educational
Changes : Two e-Learning Cases in Aquaculture, Portugal, Universidade
Aberta, Rua Escola Politecnica
Silitonga, L.L., dan Situmorang, M., (2009), Efektivitas Media Audiovisual
Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa pada Pengajaran Sistim
Koloid, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol 1(1): 1-9
Simatupang, N., dan Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia
Inovatif Untuk SMA/MA Kelas X Semester II, Tesis, Universitas Negeri
Medan, Medan
Singarimbun, E., Silaban, R., Suyanti, R.D., Jahro, I.S., dan Situmorang, M.,
(2015), Pengembangan Bahan Ajar Kimia Inovatif Pada Pokok Bahasan
Reduksi Dan Oksidasi Berdasarkan Kurikulum 2013 Terintegrasi
Pendidikan Karakter, Universitas Negeri Medan, Medan
65
Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia Sma Melalui Inovasi
Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa, Prosiding Semirata, FMIPA Universitas Lampung
Syaefudin, S., (2012), Inovasi Pendidikan, Alfabeta, Bandung.
Syukri, S., (1999), Kimia Dasar 1, ITB, Bandung.
Tasri., (2011), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis, Jurnal MEDTEK 3: 1-8
Tian ,B., (2003), Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta, Pusat Penerbitan UT.
Tim Dosen, (2012), Kimia Umum I, FMIPA UNIMED, Medan.
Trisnaningsih., (2007), Pengembangan Bahan Ajar Untuk Meningkatkan
Pemahaman Materi Mata Kuliah Demografi, Jurnal Ekonomi dan
Pendidikan 4(2): 1-13
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas), Sinar Grafika, Jakarta..
Widodo., dan Jasmidi., (2008), Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis
Kompetensi, Jakarta, Elex Media Komputindo.
Wulandari, F.R., Dewi, N.R., dan Akhlis, I., (2013), Pengembangan CD Interaktif
Pembelajaran IPA Terpadu Tema Energi dalam Kehidupan untuk Siswa
SMP, Unnes Science Education Journal, 2(2): 262-268
Yudi, M., (2014), Pengaruh Metode Pembelajaran dan Media Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar Rangkaian Listrik Arus Bolak-Balik di SMK
Negeri 1 Cemre, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro 3(2): 137-143
ii
RIWAYAT HIDUP
Emilia Widia Astuti dilahirkan di Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada tanggal 14 Juli 1994. Ibu bernama
Siti Jamiah dan ayah bernama Suhaimi, dan merupakan anak pertama dari empat
bersaudara. Penulis memulai pendidikannya pada tahun 1999 di TK Al-Firdaus
Percut Sei Tuan. Selanjutnya pada tahun 2000 melanjutkan pendidikannya di SD
Negeri 104204 Sambirejo Timur dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006
penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan dan lulus pada
tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 7
Medan dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program
Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
melalui jalur SLMPTN. Penulis pernah menjadi Pengurus Himpunan Mahasiswa
Jurusan Kimia Periode 2014-2015 dan juga pernah menjadi asisten laboratorium
untuk paktikum kimia dasar II dan kimia lanjut yaitu praktikum kimia fisika I.
DAN INTERAKTIF BERBASIS WEB
PADA PENGAJARAN SISTEM
PERIODIK UNSUR
Oleh :
Emilia Widia Astuti
4123331009
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
iii
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF DAN INTERAKTIF
BERBASIS WEB PADA PENGAJARAN
SISTEM PERIODIK UNSUR
Emilia Widia Astuti (NIM 4123331009)
ABSTRAK
Pengembangan bahan ajar inovatif dan interaktif berbasis web untuk
pengajaran sistem periodik unsur di universitas dijelaskan dalam skripsi ini.
Penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Medan (Unimed) terhadap empat
dosen ahli dan dua puluh mahasiswa jurusan kimia Unimed dengan mengisi
angket penilaian bahan ajar inovatif berdasarkan standar kelayakan BSNP yang
telah dimodifikasi, angket penilaian komponen inovatif (metode, media, dan
kegiatan laboratorium), dan angket penilaian website. Dalam bahan ajar inovatif
dan interaktif ini, terlebih dahulu dilakukan identifikasi lima buku kimia dasar
universitas kemudian menganalisis urutan materi yang akan diintegrasikan
berdasarkan SK dan KD Silabus Unimed dan perluasan materi lainnya. Dan
dilakukan analisis terhadap lima buku yang telah diidentifikasi kemudian
pengembangan bahan ajar diintegrasikan media dan metode pembelajaran yang
sesuai dengan materi sistem periodik unsur di universitas, dan selanjutkan bahan
ajar
tersebut
didesain
dalam
sistem
website
dengan
alamat
sistemperiodikunsur.twomini.com. Kemudian bahan ajar distandarisasi oleh dosen
dan mahasiswa untuk mengetahui apakah bahan ajar valid atau tidak valid.
Berdasarkan penilaian, nilai bahan ajar pada kisaran 3,26-4,00, tepatnya pada
angka 3,56 yang berarti bahan ajar valid, tidak perlu revisi dan layak digunakan.
Dengan melihat hasil standarisasi bahan ajar, maka bahan ajar inovatif dan
interaktif untuk pengajaran sistem periodik unsur yang berbentuk electronic book
(e-book) dan berbasis website ini layak digunakan sebagai media pembelajaran
yang dapat digunakan baik dosen maupun mahasiswa yang mengajar dan
mempelajari kimia dasar universitas.
Kata Kunci: Pengembangan, inovatif, interaktif, web, sistem periodik unsur
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan nikmat kesehatan dan
kesempatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik
sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif
Berbasis Web pada Pengajaran Sistem Periodik Unsur”, disusun untuk
memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak
Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc., Ph.D sebagai dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis
sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, Bapak Dr. Ajat
Sudrajat, M,Si dan Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si yang telah memberikan masukan
dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini mulai dari awal penelitian sampai
dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak
Alm. Drs. Rahmat Nauli, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada
seluruh bapak dan ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA
UNIMED yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama
perkuliahan.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua orangtua saya, Ibu
Siti Jamiah dan Ayah Suhaimi yang berjuang keras dalam mendidik dan
menyekolahkan saya sehingga saya dapat memperoleh gelar sarjana dan
menyelesaikan studi di UNIMED. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
adik-adik saya Satria Prana, Muhammad Abdi, dan Dinda Rizki Lidia yang juga
selalu mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat saya yang terkasih
Dina Ananda Hsb, Ummy Wardaniah, Nurmala Yusuf, dan Silvi Wulandika yang
telah banyak membantu penulis.
v
Terimakasih juga kepada sahabat-sahabat senasib dan seperjuangan saya
Nurul Akila, Helen Soraya Sirait, Ibrani Antoni Aruan, dan Dedi Anto yang selalu
bersama selama proses penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Juli 2016
Penulis
Emilia Widia Astuti
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Ruang Lingkup Masalah
3
1.3 Rumusan Masalah
4
1.4 Batasan Masalah
4
1.5 Tujuan Penelitian
5
1.6 Manfaat Penelitian
5
1.7 Defenisi Operasional
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bahan Ajar
7
2.1.1. Penyusunan Bahan Ajar
8
2.1.2. Prinsip-prinsip dalam Memilih Bahan Ajar
9
2.1.3. Peranan Bahan Ajar
10
2.2. Inovasi Bahan Ajar
11
2.3. Inovasi Pembelajaran Kimia
13
vii
2.4. Media Pembelajaran
13
2.4.1. Fungsi Media Pembelajaran
15
2.4.2. Jenis-jenis Media Pembelajaran
17
2.5. Metode Pembelajaran
18
2.5.1. Jenis-jenis Metode Pembelajaran
19
2.6. Research and Development
21
2.7. Bahan Ajar Interaktif
24
2.8. Bahan Ajar yang Inovatif dan Interaktif Berbasis Web
24
2.9. Pembelajaran Sistem Periodik Unsur
28
2.10. Kerangka Berfikir
30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
31
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
31
3.3. Instrumen Penelitian
32
3.4. Jenis Penelitian
32
3.5. Prosedur Penelitian
32
3.6. Teknik Pengumpulan Data
37
3.7. Teknik Analisis Data
37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Peninjauan Buku Kimia Dasar Universitas
40
4.2. Analisis Buku Ajar
42
4.2.1. Hasil Analisis Materi Sistem Periodik Unsur Buku Kode A
43
4.2.2. Hasil Analisis Materi Sistem Periodik Unsur Buku Kode B
44
4.2.3. Hasil Analisis Materi Sistem Periodik Unsur Buku Kode C
45
4.2.4. Hasil Analisis Materi Sistem Periodik Unsur Buku Kode D
46
4.2.5. Hasil Analisis Materi Sistem Periodik Unsur Buku Kode E
47
viii
4.3. Pengembangan Bahan Ajar
48
4.3.1. Penyusunan Materi Ajar
48
4.3.2. Integrasi Komponen Inovatif
49
4.4. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Website
53
4.4.1. Bahan Ajar
53
4.4.2. Forum Diskusi
54
4.4.3. Contact
55
4.4. Standarisasi Bahan Ajar
55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
60
5.2. Saran
61
DAFTAR PUSTAKA
62
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Prosedur penelitian untuk memperoleh bahan ajar
36
kimia inovatif dan interaktif yang standar
Gambar 4.1. Tampilan electronic book (e-book) sistem periodik
50
unsur hasil pengembangan bahan ajar inovatif
Gambar 4.2. Tampilan bahan ajar pada website
53
Gambar 4.3. Tampilan forum diskusi pada website
54
Gambar 4.4. Tampilan contact pada website
55
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Tabel rekapitulasi analisis deskriptif persentase
38
Tabel 3..2 Skala kriteria kelayakan bahan ajar berdasarkan pendapat
responden mulai dari yang paling baik sampai yang
kurang baik
39
Tabel 4.1. Identitas buku universtas yang dianalisis
40
Tabel 4.2. Deskripsi buku ajar kimia dasar yang dipergunakan
mahasiswa yang memiliki pokok bahasan sistem
periodik unsur sebagai rujukan dalam usulan urutan
materi dan pembuatan bahan ajar inovatif dan interaktif
berbasis web
41
Tabel 4.3.
Rata-rata kelayakan isi, keluasan materi, kedalaman
materi, kelayakan desain dan kelayakan bahasa untuk
buku yang dianalisis
43
Tabel 4.4. Hasil integrasi pada bahan ajar inovatif untuk pengajaran
sistem periodik unsur
51
Tabel 4.5. Rata-rata hasil penilaian standarisasi bahan ajar inovatif
dan interaktif berbasis web untuk pengajaran sistem
periodik unsur berdasarkan BSNP oleh dosen dan
mahasiswa
57
Tabel 4.6. Rata-rata hasil penilaian komponen-komponen inovatif
pada pengajaran sistem periodik unsur oleh dosen dan
mahasiswa
58
Tabel 4.7. Rata-rata hasil penilaian desain web pada pengajaran
sistem periodik unsur oleh dosen dan mahasiswa
58
Tabel 4.8. Total rata-rata hasil penilaian bahan ajar pada pengajaran
sistem periodik unsur oleh dosen dan mahasiswa
59
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Garis-garis Besar Program Pengajaran
66
Lampiran 2. Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran
72
Lampiran 3. Hasil Analisis Buku
74
Lampiran 4. Angket Penilaian Tentang Bahan Ajar Inovatif dan
79
Interaktif Berbasis Web pada Pengajaran Sistem
Periodik Unsur
Lampiran 5. Hasil Standarisasi Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif
85
Berbasis Web pada Pengajaran Sistem Periodik Unsur
Oleh Dosen
Lampiran 6. Hasil Standarisasi Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif
89
Berbasis Web pada Pengajaran Sistem Periodik Unsur
Oleh Mahasiswa
Lampiran 7. Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif untuk Pengajaran
Sistem Periodik Unsur
93
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Proses pembelajaran di sekolah selain pendidik yang memegang peranan
penting, keberadaan bahan ajar juga sangat menunjang proses pembelajaran agar
terlaksana dengan baik (Ningtyas, 2014). Bahan ajar merupakan media
instruksional yang berperan sangat penting dalam pembelajaran. Bahan ajar
memberikan panduan instruksional bagi para pendidik yang akan memungkinkan
mereka mengajar tanpa harus melihat silabus karena bahan ajar tersebut telah
dirancang sesuai dengan silabus dan kurikulum yang berlaku. Dalam hal ini
dipastikan bahan ajar akan memacu proses pembelajaran berjalan sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang telah ada (Hasibuan, 2014). Pengembangan bahan ajar
harus berdasarkan prasyarat dari badan yang berwewenang yaitu Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP), dan kurikulum yang berlaku.
Pengembangan bahan ajar merupakan salah satu bentuk dari kegiatan
proses
pembelajaran
untuk
memperbaiki
atau
meningkatkan
kualitas
pembelajaran yang berlangsung (Trisnaningsih, 2007). Selain itu bahan ajar perlu
dikembangkan sedemikian rupa hingga mengandung unsur-unsur berikut
(1) contoh kasus, ilustrasi gambar, dan contoh soal serta penyelesaiaannya (2)
integrasi metode dan media pembelajaran akan menginovasi materi ajar dengan
memadukannya (3) inovasi materi kimia dengan memadukan media belajar
interaktif, dengan teknologi informasi (Parulian dan Situmorang, 2013). Media
pendidikan dapat diintegrasikan di dalam bahan ajar kimia karena berbagai media
pendidikan yang sesuai dapat dipergunakan untuk membuat bahan ajar lebih
sistematis sehingga akan membantu pembaca lebih mudah mengerti terhadap
konsep-konsep kimia yang rumit dan kompleks (Simatupang dan Situmorang,
2013). Menurut Wena dalam Wulandari (2013), penggunaan media pembelajaran
secara tepat merupakan hal penting dalam proses pembelajaran, karena media
2
mempunyai berbagai kelebihan antara lain membuat konsep yang abstrak dan
kompleks menjadi sesuatu yang nyata, sederhana, sistematis dan jelas. Beberapa
media pendidikan yang sering dipergunakan dalam pembelajaran diantaranya
media cetak, elektronik, model dan peta (Silitonga dan Situmorang, 2009).
Beberapa hasil penelitian mengenai pengembangan bahan ajar inovatif
dapat menolong peserta didik dalam proses pembelajaran. Singarimbun, dkk
(2015) melakukan penelitian pengembangan bahan ajar inovatif ternyata dapat
meningkatkan hasil belajar siswa yaitu hasil belajar siswa yang dihasilkan juga
sudah baik berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari siswa. Rata-rata
peningkatan hasil belajar siswa sebesar 0,613 yang dikategorikan sedang dan
efektivitas bahan ajar terhadap hasil belajar sebesar 16,9 % yang dikategorikan
cukup baik. Demikian juga menurut Sari. R.A (2014) bahwa modul pembelajaran
kimia berbasis blog untuk materi struktur atom dan sistem periodik unsur SMA
kelas XI memenuhi kriteria baik digunakan untuk pembelajaran kimia. Ahli media
menilai baik dengan skor penilaian 85 dari skor maksimal 115. Demikian juga
halnya dengan hasil penelitian Nugraha, dkk (2013), dari hasil penelitian dan
pembahasannya dapat diambil kesimpulan bahwa bahan ajar yang dikembangkan
memenuhi kriteria valid, efektif, dan praktis serta dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa.
Sumber belajar sebaiknya dibuat dengan dukungan alat teknologi yang
baik digunakan (penciptaan teks dalam format PDF, tentu saja halaman web, kuis,
video, dan presentasi elektronik) (Seixas, 2014). Selain itu bahan ajar inovatif
yang telah dikembangkan tentunya juga harus interaktif. Hal ini tentunya untuk
merubah proses pembelajaran yang satu arah menjadi proses pembelajaran yang
interaktif (dua arah). Pengembangan bahan ajar inovatif dan interaktif tentunya
akan sangat menarik lagi jika berbasis web. Web untuk menyampaikan suatu
materi pembelajaran yang berupa halaman pada internet dan dapat diakses melalui
suatu alamat website atau URL (Uniform Resource Locator). Dengan adanya
bahan ajar inovatif dan interaktif berbasis web tersebut membuat mahasiswa dapat
mengaksesnya dimana saja dan kapan saja. Hal ini tentunya dapat mengatasi
masalah jam belajar mahasiswa yang terbatas di kampus. Berdasarkan hasil
3
penelitian yang dilakukan oleh Hidayatullah, dkk (2015) bahwa berdasarkan hasil
analisis nilai validitas logic bahan ajar berbasis web interaktif dengan aplikasi elearning moodle menghasilkan penilaian rata-rata sebesar 3,66. Berdasarkan nilai
tersebut dapat diartikan bahwa bahan ajar dikategorikan cukup valid. Begitu pula
penelitian yang dilakukan oleh Erhansyah (2012) bahwa hasil telaah media web
mendapatkan kategori sangat layak, hal ini didukung dengan respon positif dari
siswa. Berdasarkan data angket respon siswa, persentase rata-rata respon siswa
yang menjawab “ya” adalah sebesar 86%. Ini berarti sebagian besar siswa
merespon positif keberadaan media pembelajaran berbasis web.
Bahan ajar memiliki banyak ragam atau bentuk. Dalam menyusun bahan
ajar diperlukan pertimbangan diantaranya dalam pemilihan topik materi. Materi
tersebut sekiranya sulit untuk dipahami siswa, penting untuk diketahui siswa, dan
bermanfaat. Salah satu pengajaran yang penting untuk dipahami peserta didik
adalah pengajaran Sistem Periodik Unsur. Menurut Sari R.A (2014), pokok
bahasan ini mencakup hal-hal yang abstrak dan hafalan sehingga sulit dimengerti
siswa apabila dipelajari hanya dalam bentuk gambar dua dimensi oleh karena itu
perlu dilakukan pengembangan bahan ajar inovatif dan interaktif dalam
menjelaskan materi sistem periodik unsur misalnya menggunakan gambar
bergerak seperti video.
Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan suatu penelitian untuk
mengembangkan bahan ajar inovatif dan interaktif dalam pembelajaran kimia.
Penelitian ini berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif
Berbasis Web pada Pengajaran Sistem Periodik Unsur “.
1.2.
Ruang Lingkup Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi
ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah pengembangan bahan ajar
inovatif dan interaktif berbasis web pada pengajaran sistem periodik unsur agar
memenuhi standar untuk diajarkan di Perguruan Tinggi.
4
1.3.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dan masalah yang timbul, maka
pernyataan penelitian ini dapat dirumuskan :
1. Apa saja komponen inovasi yang diintegrasikan pada bahan ajar dalam
pengajaran sistem periodik unsur?
2. Bagaimana mendesain pembelajaran inovatif pada pengajaran sistem
periodik unsur?
3. Bagaimana mendesain pembelajaran interaktif berbasis web pada
pengajaran sistem periodik unsur?
4. Bagaimana tingkat kelayakan bahan ajar hasil pengembangan pada
pengajaran sistem periodik unsur?
1.4.
Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan pada penelitian ini, maka
diperlukan batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Materi yang akan dianalisis adalah materi pada pengajaran sistem periodik
unsur yang terdapat pada pelajaran kimia umum di Perguruan Tinggi.
2. Menyusun dan mengembangkan bahan ajar inovatif dan interaktif pada
pengajaran sistem periodik unsur sesuai dengan standar kelayakan isi,
bahasa, penyajian dan format.
3. Pengembangan bahan ajar inovatif dan interaktif ini berbasis web.
4. Bahan ajar kimia akan dinilai oleh dosen kimia dan mahasiswa sampai
diperoleh bahan ajar kimia yang standar.
5
1.5.
Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa saja komponen inovasi yang diintegrasikan pada
bahan ajar dalam pengajaran sistem periodik unsur.
2. Untuk mengetahui bagaimana mendesain pembelajaran inovatif pada
pengajaran sistem periodik unsur.
3. Untuk mengetahui bagaimana mendesain pembelajaran interaktif berbasis
web pada pengajaran sistem periodik unsur.
4. Untuk mengetahui tingkat kelayakan bahan ajar hasil pengembangan pada
pengajaran sistem periodik unsur.
1.6.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang
bersangkutan (peneliti dan objek yang diteliti), antara lain:
1. Bagi Peneliti
Merupakan suatu pengalaman yang berharga dapat menganalisis buku
serta mampu menyusun dan mengembangkan bahan ajar kimia inovatif
dan interaktif.
2. Bagi Dosen
Memberi informasi dan masukan serta membantu dalam penyampaian
materi pelajaran kepada peserta didik.
3. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan hasil belajar mahasiswa dan menambah semangat
mahasiswa dalam belajar kimia.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Memberi informasi dalam penelitian selanjutnya untuk peningkatan
kualitas proses pembelajaran khususnya proses pembelajaran kimia.
6
1.7.
Defenisi Operasional
1. Bahan ajar adalah bahan atau materi yang disusun oleh guru secara
sistematis
yang
digunakan
peserta
didik
(siswa)
di
dalam
pembelajaran.
2. Bahan ajar inovatif adalah bahan ajar yang dikembangkan dari bahan
ajar yang sudah ada dengan pengintegrasian media dan metode
pembelajaran yang dianggap lebih melengkapi bahan ajar tersebut.
3. Bahan ajar yang disajikan dalam bentuk web untuk menyampaikan
suatu materi pembelajaran yang berupa halaman pada internet dan
dapat diakses melalui suatu alamat website atau URL (Uniform
Resource Locator).
4. Standarisasi bahan ajar dilakukan dengan penilaian responden yaitu
dosen kimia, dan mahasiswa melalui angket tentang kualitas bahan ajar
berdasarkan BSNP yaitu penilaian kelayakan isi, bahasa, penyajian dan
format.
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1. Komponen inovasi yang diintegrasikan adalah metode pembelajaran
usulan, media pembelajaran dan kegiatan laboratorium yang sesuai dengan
subpokok sistem periodik unsur.
2. Mendesain pembelajaran yang inovatif dengan cara membuat metode
pembelajaran usulan di setiap subpokok bahasan adapun metode yang
digunakan adalah metode presentasi, tanya jawab, ceramah, pemberian
tugas, dan praktikum, sedangkan media yang digunakan adalah media
animasi yang disesuaikan pada setiap subpokok bahasan dan kegiatan
laboratorium yang dilakukan adalah praktikum kereaktifan logam
golongan alkali dan alkali tanah.
3. Mendesain pembelajaran yang interaktif berbasis web dengan cara
membuat bahan ajar dalam bentuk ebook menggunakan aplikasi Flipbook
Maker Pro kemudian diupload ke dalam sistem website dengan alamat
sistemperiodikunsur.twomini.com.
4. Bahan ajar inovatif dan interaktif berbasis web untuk pengajaran sistem
periodik unsur memenuhi standar atau valid berdasarkan pada hasil
penilaian yang diberikan oleh dua pihak yaitu empat dosen jurusan kimia
Unimed dan dua puluh mahasiswa jurusan kimia Unimed dengan nilai
untuk penilaian berdasarkan BSNP 3,55, penilaian komponen inovatif 3,53
dan penilaian desain website mendapat nilai 3,60 sehingga nilai rata-rata
dari bahan ajar adalah 3,56 berada pada kisaran 3,26-4,00 berarti bahan
ajar valid, tidak perlu revisi dan layak digunakan.
61
5.2.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan , penulis menyarankan:
1. Sebelum menggunakan bahan ajar atau buku sebagai media pembelajaran,
seharusnya dosen maupun mahasiswa terlebih dahulu memeriksa isi dari
bahan ajar atau buku yang akan digunakan, sehingga apabila ada kesalahan
atau kekurangan baik dari segi urutan materi serta dalam hal kebenaran
konsep, dapat diperbaiki sebelum disampaikan kepada mahasiswa atau
pun teman lainnya.
2. Sebaiknya pengguna buku pelajaran lebih memperhatikan standar
kelayakan isi urutan materi yang sistematis sehingga tidak ada lagi
penggunaan buku yang tidak memenuhi standar kelayakan isi menurut
BSNP.
3. Dalam penulisan bahan ajar hendaknya diperhatikan kelayakan isi suatu
buku dan memperhatikan SK dan KD Universitas yang bersangkutan
untuk menghindari kesalahan konsep.
62
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2002), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, PT Rineka Cipta,
Jakarta.
Arlitasari, O., Pujayanto., dan Budiharti, R., (2013), Pengembangan Bahan Ajar
IPA Terpadu Berbasis Salingtemas dengan Tema Biomassa Sumber
Energi Alternatif Terbarukan, Jurnal Pendidikan Fisika 1: 81-89
Assriyanto, K.E., Sukardjo, J.S., dan Saputro, S., (2014), Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Metode Eksperimen dan Inkuiri
Terbimbing Ditinjau dari Kreativitas Siswa pada Materi Larutan
Penyangga di SMA N 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal
Pendidikan Kimia, 3(3): 81-97
Astuti, R.P., dan Junaedi, I., (2013), Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar
Melalui PBL pada Siswa Kelas X SMA, Lembar Ilmu Kependidikan,
42(2): 1-8
Bahri., dan Aswan., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Asdi Mahasatya, Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional, (2008), Panduan Pengembangan Bahan Ajar,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta
Erhansyah, W., Budiono, D., dan Pratiwi, R., (2012), Pengembangan Web
Sebagai Media Penyampaian Bahan Ajar Dengan Materi Struktur dan
Fungsi Jaringan Pada Organ Tumbuhan, Prosidang Seminar Nasional
Kimia, FMIPA, UNESA
Hamdani., (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Harijanto., (2007), Pengembangan Bahan Ajar Untuk Peningkatan Kualitas
Pembelajaran
Program
Didaktika 2: 216-226
Pendidikan
Pembelajaran
Sekolah
Dasar,
63
Haryati, M., (2007), Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan
Pendidikan, Jakarta, Gaung Persada Press.
Haryati, S., (2012), Research And Development (R&D) Sebagai Salah Satu
Model Penelitian Dalam Bidang Pendidikan, Jurnal UTM, 37: 11-26
Hasibuan, M.P., (2014), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas XI
Semester I Berdasarkan Kurikulum 2013 Dalam Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar Dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa., Tesis,
FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Hidayatullah, A.H., dan Yushardi., Wahyuni, S., (2015), Pengembangan Bahan
Ajar Berbasis Web Interaktif dengan Aplikasi E-Learning Moodle pada
Pokok Bahasan Besaran dan Satuan di SMA, Jurnal Pendidikan Fisika 4:
111-115
Majid, A., (2011), Perencanaan Pembelajaran, PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Marhaeni, A.A. dan Istri N, (2007), Pembelajaran Inovatif Dan Asesmen Otentik
dalam Rangka Menciptakan Pembelajaran yang Efektif dan Produktif,
Makalah
Lokakarya Pengusunan Kurikulum dan Pembelajaran Inovatif
Universitas Udayana
Mohamad, S., (2008), Analisis Strategi Inovasi dan dan Dampaknya Terhadap
Kinerja Perusahaan, Semarang, Program Studi Megister Manajemen
Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro
Montelongo, J.A., dan Herter, R.J., (2010), Using Tecnology to Support
Expository Reading and Writingin Science Classes, Science Activities, 47
Munadi, Y., (2008), Media Pembelajaran, Gaung Persada (GP) Press, Ciputat.
Ningtyas, R., dan Yuniata, T.N.H., (2014), Pengembangan Handout Pembelajaran
Tematik Untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas III, Scholaria 4(3): 42-53
64
Nugraha, E., Binadja, A., Supartono., (2013), Pengembangan Bahan Ajar Reaksi
Redoks Bervisi Sets Berorientasi Konstruktivistik, Journal of Innovative
Science Education 1 : 1-8
Parulian, H.G., dan Situmorang, M., (2013), Inovasi Pembelajaran Di Dalam
Buku Ajar Kimia SMA Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Jurnal
Penelitian Bidang Pendidikan, 19 (2): 67-78
Prastowo, A., (2013), Pengembangan Bahan Ajar Tematik, Kencana Pranamedia
Group, Jakarta.
Prihantana, M.A.S., (2014), Pengembangan Bahan Ajar Interaktif Berbasis
Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Animasi Stop Motion Untuk
Siswa SMK, Jurnal Pendidikan, 4: 1-12
Sanjaya, W., (2008), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana,
Jakarta.
Sari, A.R., (2014), Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia Berbasis Blog
untuk Materi Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur, 3 (2): 1-9
Seixas, S., Saravanan, S., dan Goncalves, S., (2014), Innovation and Educational
Changes : Two e-Learning Cases in Aquaculture, Portugal, Universidade
Aberta, Rua Escola Politecnica
Silitonga, L.L., dan Situmorang, M., (2009), Efektivitas Media Audiovisual
Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa pada Pengajaran Sistim
Koloid, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol 1(1): 1-9
Simatupang, N., dan Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia
Inovatif Untuk SMA/MA Kelas X Semester II, Tesis, Universitas Negeri
Medan, Medan
Singarimbun, E., Silaban, R., Suyanti, R.D., Jahro, I.S., dan Situmorang, M.,
(2015), Pengembangan Bahan Ajar Kimia Inovatif Pada Pokok Bahasan
Reduksi Dan Oksidasi Berdasarkan Kurikulum 2013 Terintegrasi
Pendidikan Karakter, Universitas Negeri Medan, Medan
65
Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia Sma Melalui Inovasi
Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa, Prosiding Semirata, FMIPA Universitas Lampung
Syaefudin, S., (2012), Inovasi Pendidikan, Alfabeta, Bandung.
Syukri, S., (1999), Kimia Dasar 1, ITB, Bandung.
Tasri., (2011), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis, Jurnal MEDTEK 3: 1-8
Tian ,B., (2003), Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta, Pusat Penerbitan UT.
Tim Dosen, (2012), Kimia Umum I, FMIPA UNIMED, Medan.
Trisnaningsih., (2007), Pengembangan Bahan Ajar Untuk Meningkatkan
Pemahaman Materi Mata Kuliah Demografi, Jurnal Ekonomi dan
Pendidikan 4(2): 1-13
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas), Sinar Grafika, Jakarta..
Widodo., dan Jasmidi., (2008), Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis
Kompetensi, Jakarta, Elex Media Komputindo.
Wulandari, F.R., Dewi, N.R., dan Akhlis, I., (2013), Pengembangan CD Interaktif
Pembelajaran IPA Terpadu Tema Energi dalam Kehidupan untuk Siswa
SMP, Unnes Science Education Journal, 2(2): 262-268
Yudi, M., (2014), Pengaruh Metode Pembelajaran dan Media Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar Rangkaian Listrik Arus Bolak-Balik di SMK
Negeri 1 Cemre, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro 3(2): 137-143
ii
RIWAYAT HIDUP
Emilia Widia Astuti dilahirkan di Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada tanggal 14 Juli 1994. Ibu bernama
Siti Jamiah dan ayah bernama Suhaimi, dan merupakan anak pertama dari empat
bersaudara. Penulis memulai pendidikannya pada tahun 1999 di TK Al-Firdaus
Percut Sei Tuan. Selanjutnya pada tahun 2000 melanjutkan pendidikannya di SD
Negeri 104204 Sambirejo Timur dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006
penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan dan lulus pada
tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 7
Medan dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program
Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
melalui jalur SLMPTN. Penulis pernah menjadi Pengurus Himpunan Mahasiswa
Jurusan Kimia Periode 2014-2015 dan juga pernah menjadi asisten laboratorium
untuk paktikum kimia dasar II dan kimia lanjut yaitu praktikum kimia fisika I.