PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PARACHUTE RUNNING DENGAN LATIHAN LIGHT SLED TERHADAP HASIL LARI SPRINT 100 METER ATLET PUTRA PENGCAB PASI KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2016.

(1)

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PARACHUTE RUNNING DENGAN LATIHAN LIGHT SLED TERHADAP

HASIL LARI SPRINT 100 METER ATLET PUTRA PENGCAB PASI

KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat – syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh : CUT NUR MUTIA

NIM : 6123321011

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

CUT NUR MUTIA. Perbedaan Pengaruh Latihan Parachute Running dengan Latihan Light Sled Terhadap Hasil Lari Sprint 100 Meter Atlet Putra Pengcab PASI Kota Tanjungbalai Tahun 2016.

(Pembimbing Skripsi : IMRAN AKHMAD )

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan Parachute

Running dengan latihan Light Sled terhadap hasil lari Sprint 100 meter atlet putra

Pengcab PASI Kota Tanjungbalai Tahun 2016.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

experiment. Pelaksanaan latihan yaitu latihan Parachute Running dan latihan Light Sled. Populasi adalah seluruh atlet sprinter putra Pengcab PASI Kota

Tanjungbalai yang berjumlah 20 orang. Jumlah sampel 12 orang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian melalui tes lari sprint 100 meter. Selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok dengan teknik Matching Pairing yaitu kelompok latihan Parachute Running dan latihan Light Sled.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa : (1) terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan Parachute Running terhadap hasil lari Sprint 100 meter atlet putra Pengcab PASI Kota Tanjungbalai tahun 2016, dengan demikian thitung > ttabel ( 8,79 > 2,57 ) Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima.(2) terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan Light Sled terhadap hasil lari Sprint 100 meter atlet Pencab PASI Kota Tanjungbalai tahun 2016, dengan demikian thitung > ttabel ( 7,20 > 2,57 ). Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. (3) tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan Parachute Running dengan Light Sled terhadap hasil lari Sprint 100 meter atlet putra Pengcab PASI Kota Tanjungbalai tahun 2016, dengan demikian thitung < ttabel( -1,33 < 2,23 ). Hal ini berarti H0 diterima dan Ha ditolak.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan nikmat-Nya kepada penulis, sehingga skripsi yang

berjudul Perbedaan Pengaruh Latihan Parachute Running Dengan Light

Sled Terhadap Hasil Lari Sprint 100 Meter Atlet Putra Pengcab PASI Kota Tanjungbalai Tahun 2016. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan ini dapat diselesaikan oleh penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat menghargai kritik maupun saran dari pembaca dan semua pihak yang mengarah kepada perbaikan penyusunan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi saya ini, tentunya tidak terlepas dari bantuan, dukungan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr.Syawal Gultom, M. Pd, selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Budi Valianto, M. Pd selaku Dekan, Drs. Suharjo, M.Pd sebagai Wakil Dekan I, Syawal Gultom, SKM., M.Kes sebagai Wakil Dekan II, Drs. Mesnan, M.Kes sebagaiWakil Dekan III Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dr. Novita, M.Pd, selaku Ketua Jurusan PKO dan Bapak Yan Indra Siregar, S.Pd, M.Pd, selaku sekretaris jurusan PKO yang telah memberikan bimbingan dan arahannya dalam menyusun/menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak, Dr. Imran Akhmad, M.Pd selaku pembimbing skripsi dan

pembimbing akademik yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan skripsi, sehingga penulis dapat menulis, menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.


(6)

iii

5. Seluruh Staf pengajar dan staf pegawai FIK Unimed yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dan kemudahan administrasi kepada penulis dari awal perkuliahan.

6. Secara khusus dan teristimewa dan hormat terima kasih kepada Ayahanda

Teuku Syofyan dan Ibunda Isnawati R sebagai sumber motivasi saya, juga kepada abang saya TM.Ibnur Razwy, TM. Rizki Abdillah. Dan tak lupa kepada yang terkasih yaitu abang Nanang sebagai pemotivator didalam kehidupan saya yang senangtiasa memberikan begitu banyak pengetahuan, dukungan, dan semangat.

7. Terima Kasih kepada Bapak Abdul Amin, selaku pengurus dan sekaligus

pelatih Pengcab PASI Kota Tanjungbalai yang telah memberikan izin dalam pelaksanaan penelitian saya. Terima kasih juga kepada panitia pelaksana penelitian yang turut membantu dalam proses pelaksanaan di lapangan yaitu pak amin, bang nanang, pak mery, jaka, bang Usman Serta adik-adik atlet PASI pengcab PASI Kota Tanjungbalai.

8. Terima kasih kepada teman-teman satu perjuangandi kelas PKO Ekstensi B stambuk 2012, abang dan kakak stambuk yang telah banyak membantu saya dan memberi masukan kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Dan kepada semua pihak yang mendukung dan membantu saya dalam

penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Akhir kata, penulis berharap semoga penyusunan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekaligus gambaran untuk kemajuan skripsi lainnya.

Medan, Agustus 2016 Penulis,

Cut Nur Mutia 6123321011


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...iv

DAFTAR TABEL ...vi

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR LAMPIRAN ...xi

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah ...9

C. Pembatasan Masalah ...9

D. Rumusan Masalah ...10

E. Tujuan Penelitian ...10

F. Manfaat Penelitian ...11

BAB II LANDASAN TEORITIS ...12

A. Kajian Teoritis ...12

1. Hakikat Lari Sprint 100 Meter...12

2. Hakikat Latihan ...21

3.Hakikat Latihan Untuk Lari Sprint ...28

a. Parachute Running ...32

b. Light Sled ...38

B. Kerangka Berfikir ...42

C. Hipotesis ...45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...46

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...46

B. Populasi dan Sampel ...46

C. Metode Penelitian ...47

D. Desain Penelitian ...48

E. Instrumen Penelitian ...50 Hal


(8)

v

F. Teknik Analisis Data ...50

G. Hipotesis Statistik ...51

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ...53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...54

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ...54

B. Pengujian Persyaratan Analisis ...56

1. Uji Normalitas Data ...56

2. Uji Homogenitas Data ...57

C. Pengujian Hipotesis ...58

D. Pembahasan Hasil Penelitian ...60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...63

A. Kesimpulan ...63

B. Saran ...63

DAFTAR PUSTAKA ...65


(9)

DAFTAR TABEL

TABEL

1. Skala Intensitas Latihan ...23

2. Persamaan dan Perbedaan Latihan Parachute Running dan Light Sled ...43

3. Kelebihan dan Kelemahan Latihan Parachute Running dan Light Sled ...44

4. Bentuk Desain Penelltian pre-test dan post-tes ...48

5. Pembagian Kelompok Berdasarkan Tehnik Matching Pairing ...49

6. Hasil Pre-Test dan Post-Test Latihan Parachute Running dan Latihan Light Sled ...54

7. Uji Normalitas Data Parachute Running ...56

8. Uji Normalitas Data Light Sled ...57

9. Uji Homogenitas ...57

10. Hasil Pre-Test dan Post-Test Kelompok Latihan Parachute Running Dengan Latihan Light Sled ...58

11. Data Pre-Test Lari 30 Meter ...68

12. Norma Tes akselerasi 30 Meter ...68

13. Hasil Persentase Kemampuan Tes Lari 30 Meter...68

14. Data Pre-Test Lari 60 Meter ...69

15. Norma Tes Kecepatan 60 Meter ...69

16. Hasil Persentase Kemampuan Tes Lari 60 Meter...69

17. Data Pre-Test Hasil Sprint Lari 100 Meter...70

18. Norma Tes 100 Meter ...70

19. Hasil Persentase Kemampuan Tes Lari 100 Meter...70

20. Data Post-Test Lari 30 Meter ...71

21. Norma Tes akselerasi 30 Meter ...71

22. Hasil Persentase Kemampuan Tes Lari 30 Meter...71

23. Data Post-Test Lari 60 Meter ...72 Hal


(10)

vii

24. Norma Tes kecepatan Lari 60 Meter ...72

25. Hasil Persentase Kemampuan Tes Lari 60 Meter ...72

26. Data Post-Test Hasil Lari Sprint 100 Meter ...73

27. Norma Tes Lari 100 Meter ...73

28. Persentase Kemampuan Tes Lari 100 Meter ...73

29. Data Pre-Test Waktu Terbaik Hasil Lari Sprint 100 Meter ...74

30. Data Post-Test Waktu Terbaik Hasil Lari Sprint 100 Meter ...75

31. Matcing of Pairing data hasil Pre-Test Hasil Lari Sprint 100 Meter ...76

32. Rangking dan Pembagian Kelompok Latihan Parachute Running dengan Latihan Light Sled Setelah Matching Pairing ...77

33. Data Hasil Pre-Test dan Post-Test Hasil Lari Sprint 100 Meter Latihan Parachute Running Dengan Latihan Light Sled ...78

34. Deskripsi Data Pre-Test Hasil Lari Sprint 100 Meter Kelompok Latihan Parachute Running ...79

35. Deskripsi Data Pre-Test Hasil Lari Sprint 100 Meter Kelompok Latihan Light Sled ...80

36. Deskripsi Data Post-Test Hasil Lari Sprint 100 Meter Kelompok Latihan Parachute Running ...81

37. Deskripsi Data Post-Test Hasil Lari Sprint 100 Meter Kelompok Latihan Light Sled ...82

38. Uji Normalitas Data Pre-Test Hasil Lari Sprint 100 Meter Kelompok Latihan Parachute Running ...83

39. Uji Normalitas Pre-Test Hasil Lari Sprint 100 Meter Kelompok Latihan Light Sled ...85

40. Uji Normalitas Post-Test Hasil Lari Sprint 100 Meter Kelompok Latihan Parachute Running ...86

41. Uji Normalitas Data Post-Test Hasil Lari Sprint 100 Meter Kelompok Latihan Light Sled ...87

42. Perhitungan Rata-Rata Beda, Simpangan Baku Beda, dan Thitung dari Hasil Pre-Test dan Post-Test Hasil Lari Sprint 100 Meter Kelompok Latihan Parachute Running ...91


(11)

43. Perhitungan Rata-Rata Beda, Simpangan Baku Beda, dan Thitung dari Hasil Pre-Test dan Post-Test Hasil Lari Sprint 100 Meter

Kelompok Latihan Light Sled ...93 44. Perhitungan Uji-t data hasil post-test Hasil Lari Sprint 100 Meter

antara Kelompok Latihan Parachute Running dan Light Sled ...95 45. Program Latihan Parachute Running dan Latihan Light Sled ...98


(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

1. Diagram batang tes pendahuluan lari 30 meter ...5

2. Diagram batang tes pendahuluan lari 60 meter ...6

3. Diagram batang tes pendahuluan lari 100 meter ...7

4. Grafik Kecepatan Waktu Seorang Sprinter ...13

5. Gerak Keseluruhan Lari Sprint ...15

6. Rangkaian Gerak Start Jongkok ...16

7. Start Jongkok Posisi “Bersedia” ...17

8. Posisi Aba – aba “Siap” ...17

9. Sikap aba - aba “Ya” ...18

10.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Latihan ...22

11.Penambahan Beban Latihan Secara Bertahap ...26

12.Norma Pembebanan Latihan ...27

13.Bentuk Latihan Kecepatan Resistance/ Perlawanan Parachute Running ...33

14.Bentuk Latihan Kecepatan Contrast Resistance Runs/ Melepaskan Perlawanan Parachute RunningPada Saat Berlari ...34

15.Bentuk Latihan Parachute Running ...35

16.Bentuk Latihan Kecepatan Resistance/ Perlawanan Light Sled ...38

17.Bentuk Latihan Kecepatan Contrast Resistance Runs/ Melepaskan Perlawanan Light Sled Pada Saat Berlari ...39

18.Bentuk Latihan Light Sled ...40

19.Lapangan Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah ...153

20.Peneliti, Pelatih, Panitia Pelaksana, dan Atlet PASI Kota Tanjungbalai ...153 21.Lintasan Lari Sprint 100 Meter Pada Pelaksanaan


(13)

Pre-Test ...154

22.Penelitidan Sampel Melakukan Pemanasan ...154

23.Peneliti Sedang Melakukan Pengarahan ...155

24.Perlengkapan Bentuk latihan Parachute Running dan Light Sled ...155

25.Panitia Sedang Membuat Lintasan Lari Kelompok Parachute Running dengan Light Sled ...156

26.Pelaksanaan latihan Parachute Running dengan Latihan Light Sled Pada Jarak 60 meter ...156

27.Pelaksanaan Latihan Parachute Running dengan Latihan Light Sled Pada Jarak 100 meter ...157

28.Pelaksanaan Latihan Parachute Running dan Latihan Light Sled Pada Jarak 80 Meter ...157

29.Panitia sedang Membuat Lintasan Lari Menggunakan Latihan Parachute Running dan latihan Light Sled pada jarak 30 m, 50 m, 80 m ...158

30.Pelaksanaan Latihan Parachute Running 30 meter ...158

31.Pelaksanaan Parachute Running dan Latihan Light Sled pada jarak 110 Meter ...159

32.Pelaksanaan Parachute Running dan Latihan Light Sled pada jarak 115 Meter ...159

33.Pelaksanaan Latihan Parachute Running dengan Light Sled Saat Finish ...160

34.Panitia Sedang Membuat Lintasan Post-Test Lari Sprint 100 meter ...160

35.Lintasan Pada Pelaksanaan Post-Test Lari Sprint 100 Meter ...161

36.Pelaksanaan Post Test Lari Sprint 100 Meter ...161

37.Pelaksanaan Post Test Lari Sprint 100 Meter ...162


(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

1. Hasil Pre-Test dan Post-Test Serta Norma dan Persentase Lari

30 Meter, 60 Meter, dan 100 Meter ...68

2. Data Pre-Test Waktu Terbaik Hasil Lari Sprint 100 Meter ...74

3. Data Post-Test Waktu Terbaik Hasil Lari Sprint 100 Meter...75

4. Matcing of Pairing data hasil Pre-Test Hasil Lari Sprint 100 Meter ...76

5. Data Hasil Pre-Test dan Post-Test Hasil Lari Sprint 100 Meter Kelompok Latihan Parachute Running dan Light Sled ...78

6. Deskripsi Data Pre-Test Hasil Lari Sprint 100 Meter Kelompok Latihan Parachute Running dan Kelompok Latihan Light Sled ...79

7. Perhitungan Uji Normalitas Data ...83

8. Perhitungan Uji Homogenitas Data ...88

9. Pengujian Hipotesis Pertama ...91

10.Pengujian Hipotesis Kedua ...93

11.Pengujian Hipotesis Ketiga ...95

12.Program Latihan ...98

13.Dokumentasi Penelitian ...153

14.Surat-Surat Keterangan ...163 Hal


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Prestasi olahraga merupakan tindakan dilakukan secara menyeluruh yang bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah keberhasilan. Sebagai upaya mencapai sebuah prestasi yang maksimal dalam olahraga tidak akan datang dengan sendirinya, melainkan prestasi tertinggi hanya dapat dicapai melalui usaha, kerja keras, dan kesungguhan dalam mengembangkan potensi, bakat dan minat yang dimiliki melalui sebuah proses latihan yang terprogram dan terencana untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia kedepannya, serta dapat menghasilkan hasil-hasil yang sebaik mungkin dalam waktu yang sesingkat mungkin. Agar mencapai prestasi yang diharapkan haruslah dimulai dari kesegaran jasmani yang baik.

Atletik merupakan ibu dari semua cabang olahraga (mother of sport) Istilah lain atletik jugadisebut “track and field” yang artinya lintasan dan lapangan. Nomor-nomor yang ada dalam cabang olahraga atletik, seperti: lari, jalan, lompat, dan lempar. Nomor lari yang diperlombakan terdiri dari lari jarak pendek, lari jarak menengah, dan lari jarak jauh dan marathon. Adapun nomor lompat terdiri dari loncat galah, loncat tinggi, lompat jauh dan lompat jangkit. Sementara itu dinomor lempar mencakup tolak peluru, lempar lembing, lempar cakram dan lontar martil. Setiap cabang olahraga sifatnya kompetitif, seorang atlet harus dituntut pelatihnya untuk berlatih secara sistematis, berulang-ulang, dan


(16)

2

menambah beban atlet tersebut. Karena dengan berlatih seorang atlet akan mampu bersaing dan mampu mencapai prestasi yang maksimal, baik itu olahraga individu maupun kelompok. Dimana pencapaian prestasi maksimal itu tujuan dari berlatih sehingga pelatih harus memperhatikan latihan fisik, teknik, taktik, dan mental atletnya.

Lari jarak pendek (sprint) adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan penuh/maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh. Kelangsungan gerak pada sprint secara teknik sama, kalau ada perbedaan hanyalah terletak pada penghematan penggunaan tenaga karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh, makin membutuhkan daya tahan yang besar. Nomor-nomor pada lari jarak pendek yaitu : 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Lari sprint sangat mementingkan kondisi fisik yang sangat baik juga memerlukan teknik, taktik dan mental. Sebab kondisi fisik salah satu prasyarat yang diperlukan dalam peningkatan prestasi seorang atlet.

Harsono (1988:153-231) Mengatakan bahwa “komponen kondisi fisik

terdiri dari : 1. Daya tahan (Endurance),2. Kekuatan (Strenght), 3. Kecepatan

(Speed), 4. Keseimbangan (Balance), 5. Daya Ledak (Power), 6. Kelincahan (Agility), 7. Kelentukan (Fleksibility), 8. Ketepatan, 9. Waktu Reaksi (Reaction time), 10. Koordinasi”. Kecepatan adalah komponen kondisi fisik yang esensial dalam cabang olahraga.

Didalam lari sprint, kecepatan sangatlah berperan untuk meningkatkan hasil yang maksimal. Menurut Sajoto (1988:54) mengemukakan bahwa :

“kecepatan adalah kemampuan untuk menempuh jarak tertentu, terutama jarak

pendek dalam waktu sesingkat-singkatnya”. Kecepatan dalam hal ini merupakan kecepatan bergerak untuk dapat melakukan pergerakan kaki yang cepat untuk


(17)

3

mampu mengayunkan kaki bergerak ke depan dengan cepat. Dengan demikian agar menghasilkan kecepatan bergerak yang cepat diperlukan kecepatan gerak kaki sebagai daya dorong untuk membantu gerakan tungkai pada saat melakukan ayunan.

Teknik yang harus dikuasai oleh pelari cepat (sprinter) adalah start atau tolakan, lari sprint, dan finish. Start lari jarak pendek yaitu start jongkok.Untuk meningkatkan kemampuan lari 100 meter, maka kebiasaan-kebiasaan yang salah perlu diperbaiki. Salah satu yang harus diperhatikan adalah dengan memperbanyak bentuk latihan fisik untuk meningkatkan performa yang dilihat dari kecepatan gerak kaki, reaksi kaki, dan daya ledak tungkai

Pengcab PASI kota Tanjungbalai mendidik dan melatih atlet-atlet muda agar menjadi atlet handal. Atlet-atlet muda ini merupakan pelajar SMP, dan SMA, bahkan ada yang sudah kuliah. Pengcab PASI kota Tanjungbalai latihan 4 kali seminggu yaitu pada Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu yang dimulai pukul 15.30-18.00 WIB yang bertempat di lapangan Stadion Asahan Sakti dan lapangan Sultan Abdul Jalil kota Tanjungbalai, yang dilatih oleh bapak Abdul Amin (Sumber wawancara).

Berdasarkan observasi dan wawancara pada hari Kamis tanggal 23 Juli 2015, pengamat mengamati seluruh atlet Pengcab PASI Kota Tanjungbalai pada saat latihan cabang atletik yaitu di nomor lompat jauh, tolak peluru, lempar cakram, lari jarak pendek atau sprint, dan lari jarak jauh di lapangan Sultan Abdul Jalil. Dari beberapa masing-masing nomor atletik pengamat melihat di nomor lari


(18)

4

sprint 100 meter, setelah atlet lepas dari start di 10 meter pertama dan kedua atau

0-20 meter kecepatan si atlet masih lambat. Dari 10 meter ketiga dan keempat atau di 30-40 meter juga sama. Di 10 meter kelima atau di 50 meter disitu baru terlihat bahwa si atlet menambah kecepatan, hingga 10 meter keenam, ketujuh dan 10 meter kedelapan. Dan 10 meter kedelapan atau 20 meter menjelang garis finish atlet sering mengalami kelelahan dan menurunnya kecepatan. Oleh karena itu pengamat melihat kecepatan atlet setelah start masih kurang baik,dimulai pada saat start atlet melakukan gerakan melompat dan pada saat keluar dari start dorongan kaki pendek dan lemah, posisi tubuh atlet langsung tegak, dan pada saat atlet berlari langkah kaki kecil kurang dibuka dengan semaksimal mungkin, sehingga atlet mengalami kesulitan dalam mengeluarkan kecepatan maksimal di 10 meter pertama, kedua, ketiga, keempat dan di 20 meter terakhir menjelang garis finish. Hal ini dikarenakan kurangnya reaksi tolakan pada start, akselerasi dan Kecepatan maksimal pada saat atlet lari sprint 100 meter.

Setelah dilakukan wawancara langsung dengan pelatih Pengcab PASI kota Tanjungbalai (Bapak Abdul Amin), pelatih mengatakan bahwa atlet-atlet ini sudah latihan diatas 2 tahun bahkan ada yang sudah latihan 6 tahun. Mereka juga sering mengikuti kejuaraan-kejuaraan seperti O2SN, POPDASU, POPNAS, PORWILDASU, dan PORPROVSU. Akan tetapi seperti dalam kejuaraan POPDASU tahun 2012 atlet dari kota Tanjungbalai tidak ada meraih juara, dan dalam kejuaraan PORPROVSU tahun 2014 yang lalu juga sama hasilnya. Sementara di nomor lari sprint sama sekali tidak pemperoleh hasil yang memuaskan. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya kota Tanjungbalai merebut


(19)

5

mendali pada setiap perlombaan terutama di nomor lari sprint. Pelatih juga mengatakan bahwa penyebab terjadinya masalah ini dikarenakan kurangnya

pengembangan proses latihan yang dilakukan sebelumnya. Dengan

perkembanngan zaman, proses pengembangan kemampuan atlet juga seharusnya di lakukan. Hal ini yang tidak kami lakukan di kota Tanjungbalai.

Kemudian pengamat mengobservasi kembali pada hari Minggu tanggal 26Juli 2015. Pengamat mengamati atlet sprint melakukan latihan lari jarak pendek, pada saat latihan pengamat melihat atlet pada saat berlari mudah mengalami kelelahan dan cepat merasa letih, padahal latihan yang dilakukan baru 2 kali pengulangan atau repetisi, hal ini disebabkan oleh kondisi fisik yang kurang baik.

Dari begitu banyak masalah yang diuraikan kemudian peneliti melakukan tes pendahuluan, hasilnya banyak atlet yang tidak mencapai kecepatan hasil lari yang maksimal.Berikut gambar diagram hasil lari 30 meter, 60 meter dan 100 meter.

Gambar 1. Diagram batang tes pendahuluan lari 30 meter (Sumber pribadi 13 Agustus 2015)

0 1 2 3 4 5 6

0 0 0% 0%

5 42% 1 8% 6 50% Ju m la h A tl e t

Lari 30 Meter


(20)

6

Hasil tes lari pada jarak 30 meter, kategori sangat baik tidak ada dengan persentase 0%, kateogi baik tidak ada dengan persentase 0%, kategori sedang sebanyak 5 orang dengan persentase 42%, kategori kurang ada 1 orang dengan persentase 8%, dan kategori kurang sekali ada 6 orang dengan persentase 50%.

Gambar 2. Diagram batang tes pendahuluan lari 60 meter (Sumber pribadi 13 Agustus 2015)

Pada tes lari di jarak 60 meter, kategori sangat baik tidak ada dengan persentase 0%, kateogi baik ada 4 orang dengan persentase 33%, kategori sedang sebanyak 8 orang dengan persentase 67%, kategori kurang tidak ada dengan persentase 0%, dan kategori kurang sekali tidak ada dengan persentase 0%.

0 2 4 6 8

0 0%

4

33% 8

67%

0 0 0%

0%

Ju

m

la

h

A

tl

e

t

Lari 60 Meter


(21)

7

Gambar 3. Diagram batang tes pendahuluan lari 100 meter (Sumber pribadi 13 Agustus 2015)

Pada tes lari sprint di jarak 100 meter, kategori sangat baik tidak ada dengan persentase 0%, kateogi baik ada 5 orang dengan persentase 42%, kategori memuaskan sebanyak 4 orang dengan persentase 33%, kategori cukup ada 3 orang dengan persentase 25%, dan kategori kurang tidak ada dengan persentase 0%.

Dari observasi, wawancara kepada pelatih, serta tes pendahuluan yang telah dilakukan maka peneliti menyimpulkan penyebab rendahnya kemampuan lari sprint atlet putra pengcab PASI Kota Tanjungbalai adalah kurangnya reaksi tolakan, Akselerasi dan kecepatan maksimal atlet pada saat berlari, pada saat berlari atlet kurang membuka langkahnya dengan semaksimal mungkin, rendahnya unsur kondisi fisik atlet seperti mudah mengalami kelelahan pada saat latihan, bentuk-bentuk latihan dan variasi-variasi latihan sprint yang dilakukan juga belum dikembangkan sesuai dengan perkembangan dunia olahraga sekarang ini. Latihan yang terbaik untuk kecepatan adalah metode latihan lari yang berulang-ulang. 0 1 2 3 4 5 0 0% 5 42% 4 33% 3 25% 0 0% Ju m la h A tl e t

Lari 100 Meter


(22)

8

Metode latihan yang berulang-ulang diyakini dapat menghasilkan peningkatan kecepatan berlari selama fase kecepatan maksimum yang dicapai dengan cara latihan kekuatan. Sementara latihan dalam meningkatkan fase akselerasi, kondisi fisik juga sangat penting di berikan kepada atlet sprint mengingat masalah yang telah diamati oleh peneliti. Latihan yang dapat meningkatkan kecepatan, akselerasi, kecepatan maksimal, kekuatan, frekuensi langkah, panjang langkah danmelatih kondisi fisik yaitu dengan latihan resistance

sprint dengan menggunakan bentuk latihan Parachute Running dan Light Sled.

Latihan parachute running termasuk latihan lari menggunakan hambatan/perlawanan. Latihan Parachute Running adalah latihan yang efektif dapat meningkatkan kecepatan, kekuatan, daya tahan otot, meningkatkan akselerasi dan kecepatan maksimal pada hasil lari sprint. Latihan parachute

running merupakan latihan lari dengan menggunakan parasut yang dipasangkan

di pinggang seorang atlet. Sedangkan latihan Light Sled merupakan latihan lari menggunakan ban/besi yang diikat di pinggang. Latihan ini bermanfaat untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan hasil lari sprint khususnya dinomor lari 100 meter.

Berdasarkan uraian di atas mengamat tertarik ingin melakukan penelitian

dengan judul “ Perbedaan Pengaruh Latihan Parachute Running dengan Latihan

Light Sled Terhadap Hasil Lari Sprint 100 Meter Atlet Putra Pengcab PASI Kota


(23)

9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah ialah: 1. Masih belum sempurnanya reaksi tolakan pada saat start.

2. kurangnya akselerasi dan kecepatan maksimal pada saat melakukan lari

Sprint 100 Meter Atlet Putra Pengcab PASI Kota Tanjungbalai.

3. Pada saat berlari atlet kurang membuka langkah kakinya dengan semaksimal mungkin.

4. Masih rendahnya unsur kondisi fisik yang menunjang keberhasilan terhadap hasil lari Sprint 100 Meter Atlet Putra Pengcab PASI Kota Tanjungbalai.

5. Kurang maksimalnya latihan, pengetahuan, dan pengembangan proses latihan yang diberikan kepada atlet.

6. Masih rendahnya hasil lari Sprint 100 Meter Atlet Putra Pengcab PASI Kota Tanjungbalai.

C. Pembatasan Masalah

Peneliti membatasi masalah penelitian pada usaha meningkatkan hasil lari

Sprint 100 Meter dengan memberikan tindakan berupa bentuk latihan Parachute Running dan Light Sled. Dengan sampel penelitian adalah Atlet Putra Pengcab


(24)

10

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan latihan Parachute Running terhadap hasil lari Sprint 100 meter Atlet Putra Pengcab PASI Kota Tanjungbalai Tahun 2016?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan latihan Light Sled terhadap hasil lari Sprint 100 meter Atlet Putra Pengcab PASI Kota Tanjungbalai Tahun 2016?

3. Apakah terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan

Parachute Running dengan Light Sled terhadap hasil lari Sprint 100 meter

Atlet Putra Pengcab PASI Kota Tanjungbalai Tahun 2016?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh latihan Parachute Running terhadap hasil lari Sprint 100 meter Atlet Putra Pengcab PASI kota Tanjungbalai Tahun 2016.

2. Untuk mengetahui pengaruh latihan Light Sled terhadap hasil lari Sprint 100 meter Atlet Putra Pengcab PASI kota Tanjungbalai Tahun 2016. 3. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan

Parachute Running dengan latihan Light Sled terhadap hasil lari Sprint


(25)

11

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat : 1. Bagi Peneliti

Peneliti dapat mengetahui secara empiris perbedaan pengaruh latihan

Parachute Running dengan Light Sled terhadap hasil lari Sprint 100

meter Atlet Putra Pengcab PASI Kota Tanjungbalai 2016. 2. Bagi Atlet

Atlet dapat mengetahui dan memperbaiki kecepatan hasilnya. Sehingga diharapkan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan secara terus menerus sebagai motivasi atlet untuk tetap berlatih dalam peningkatan prestasi lari Sprint 100 meter.

3. Bagi Pelatih Olahraga

Memberikan pengetahuan dan masukan bagi pelatih terkait dengan model latihan olahraga atletik lari Sprint yang efektif dan efisien.

4. Bagi klub Pengcab PASI kota Tanjungbalai.

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan motivasi untuk meningkatkan kualitas pembinaan olahraga di klub tersebut.


(26)

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Latihan Parachute Running memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil lari Sprint 100 meter Atlet Putra Pengcab PASI kota Tanjungbalai tahun 2016.

2. Latihan Light Sled memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil lari Sprint 100 meter Atlet Putra Pengcab PASI Kota Tanjungbalai tahun 2016.

3. Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan

Parachute Running dengan latihan Light Sled terhadap hasil lari Sprint 100 meter Atlet Putra Pengcab PASI Kota Tanjungbalai tahun

2016. B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan dan pembahasan yang diuraikan diatas, maka dalam hal ini peneliti akan memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa latihan Parachute Running dan latihan Light Sled dapat meningkatkan hasil lari sprint 100 meter.


(27)

64

2. Diharapkan kepada pelatih agar khususnya menggunakan kedua

bentuk latihan tersebut untuk meningkatkan kemampuan atletnya. 3. Bagi para peneliti selanjutnya terbuka kesempatan untuk melakukan

penelitian lanjutan dengan menggunakan sampel yang lebih besar, waktu penelitian yang lebih lama dan dengan menambah pengetahuan, variasi-variasi, serta bentuk-bentuk latihan Parachute Running dan

Light Sled dalam berhasilnya program latihan yang telah

direncanakan.

4. Kepada para atlet disarankan untuk terus melatih dan meningkatkan kemampuan hasil larinya dalam mengikuti latihan-latihan yang terprogram yang diberikan oleh pelatih dengan baik lagi.


(28)

65

Daftar Pustaka

Adisasmita. (1992). Olahraga Pilihan Atletik. Jakarta, Depdikbud Dirjen Dikti, Proyek Pembinaan Tenaga Kepelatihan.

Akhmad, Imran. (2013). Dasar-dasar melatih fisik Olahragawan. Medan, Unimed Press.

Alcaraz, P. E., Palao, J. M., Elvira, J. L. L., & Linthorne, N. P. (2008). “Effects of three types of resisted sprint training devices on the kinematics of sprinting at maximum velocity.”J. Strength Cond. Res. 22(3), 890-897.

. (2009). “Adaptaciones cinematicas, cineticas y antropometricas tras un entrenamiento de corta duracion con arrastres de trineo en atletas entrenados.[Tesis doctoral]. Universidad Catolica San Antonio de Murcia,Guadalupe (Murcia).

. (2009). “Determining the optimal load for sprint training with sled towing.”J. Strength Cond. Res.23(2), 480-485.

. (2010).“El Entrenamiento Del Sprint Con Metodos Resistidos.”Cultura, Ciencia y Deporte. Vol.5, 19-25.

. (2011).“Effects Of a Sand Running Surface On The Kinematics Of Sprinting At Maximum Velocity”. Biology Of Sport,Vol 28 No 2, 95-100. Brown Lee, Miller JM, Roberts JE. (2000). Introduction to Speed, Agility, and

Quickness Training. In: Training for Speed, Agility and Quickness. Brown Lee, Ferrigno VA and Santana JC (Eds.) Champaign, IL: Human Kinetics. . (2007). Entrenamiento de velocidad, agilidad y rapidez. Editorial

Paidotribo.

. (2005). Trainingfor Speed, Agility and Quickness. 2nd Edition. Champaign, IL: Human Kinetics.

Carr A Gerry. (2003). Atletik Untuk Sekolah. Jakarta, PT Raja Grapindo Persada. Cronin, J. B.,& Hansen, K. T. (2006). “Resisted sprint training of the acceleration

phase of sprinting.”Strength and ConditioningJournal, 28(4): 42 – 51. Faccioni, A. (1994a). “Assisted and resisted methods for speed development: Part


(29)

66

Gonzales Juan, PhD, CSCS, HFI, CPT, Caceres Adrian & Guerra Issac. (2011). “Resistive Training for Speed Development.”J NSCA’s Perpormance Training Journal. Vol. 10 issue 4, 7-9

Harsono. (1988). Coaching and Aspek-aspek Psikolgis Dalam Caoching. Jakarta, Depdikbud Proyek Pengembangan LPTK.

Lockie, R.G., Murphy, A.J., and Spinks, C.D. (2003). “Effects of Resisted Sled Towing on Sprint Kinematics in Field Sport Athletes.”Journal of Strength and Conditioning Research. 17:760-767

Martinez Valencia MA. (2013). “Effectos Agudos Del Entrenamiento Resistido Con Arrastre De Trineo.”[Tesis Doctoral].Universidad De Castilla La Mancha (Toledo).

Martiopoulou Klimentini, et al. (2011). “The Effect of resisted training using parachute on sprint performance.”Biology of Exercise J. Vol. 7.1.

Newman, Brian. (2007). “Speed Development Throught Resisted Sprinting.”NSCA Journal. (3) pp.9-13

Nossek, Yosef. (1982). Teori Umum Latihan, Institut Nasional Olahraga PAN African Press Ltd. Lagos

Petrakos George, Morin Benoit Jean and Egan Brendan. (2015). “Resisted Sled Sprint Training to Improve Sprint Performane.” A Systematic Review. 1-20 Robbitt R. Brittany. (2014). “Sprint Training Methods In NCAA Division III

Collegiate Soccer Players.”[Tesis].Texas State University-San Marcos Rumpf C.M, et.al. (2014). “The Effect Of Resisted Sprint Training On Maximum

Sprint Kinetics And Kinematics In Youth.”European Journal of Sport Science.2-8

Sudjana. (2008). Metode Statistik. Bandung, PT. Tarsito Bandung.

Syafiruddin. (1992). Atletik. Jakarta, Depdikbud, Dirjen Dikti, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Tabachnik, B. (1992).“The speed chute.”Natl. Strength Cond. Assoc. J. 14:75

80.

Tim penyusun. (2011). Pedoman Penulisan Skripsi FIK Unimed. Medan, FIK Unimed.


(30)

67

West DJ, Cunningham DJ, Bracken, Beven, Crewther, Cook, & Kilduff. “Effects or resisted sprint training on acceleration in professional rugby union players.”Journal of Strenght and Conditioning Research Publish Ahead of Print

Willams chat, MS, CSCS,*D, NSCA-CPT,*D, FNSCA. (2013). “Personal

training for performance : Basic speed, agility, and Quickness drill for the personal training.”Journal issue. 12.3. 16-19

www.grrlAthlete.com. (2003). presents: Secrets of Female Strength and Conditioning. 42-45.

Young W, Benton D, Duthie G and Pryor J.(2001).“Resistance training for short sprints and maximum-speed sprints.”Strength Cond J. 23(2): 7-13.

Zefeiridis A. Saraslanidis P, Manou V, loakimidis P, Dipla K, Kellis S. (2005). “The Effect of resisted sled-pulling on sprint training on acceleration and maximum speed performance.”Journal of Sports Medicine and Physical Fitness. 45(3):284 – 290.


(1)

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat : 1. Bagi Peneliti

Peneliti dapat mengetahui secara empiris perbedaan pengaruh latihan Parachute Running dengan Light Sled terhadap hasil lari Sprint 100 meter Atlet Putra Pengcab PASI Kota Tanjungbalai 2016.

2. Bagi Atlet

Atlet dapat mengetahui dan memperbaiki kecepatan hasilnya. Sehingga diharapkan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan secara terus menerus sebagai motivasi atlet untuk tetap berlatih dalam peningkatan prestasi lari Sprint 100 meter.

3. Bagi Pelatih Olahraga

Memberikan pengetahuan dan masukan bagi pelatih terkait dengan model latihan olahraga atletik lari Sprint yang efektif dan efisien. 4. Bagi klub Pengcab PASI kota Tanjungbalai.

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan motivasi untuk meningkatkan kualitas pembinaan olahraga di klub tersebut.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Latihan Parachute Running memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil lari Sprint 100 meter Atlet Putra Pengcab PASI kota Tanjungbalai tahun 2016.

2. Latihan Light Sled memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil lari Sprint 100 meter Atlet Putra Pengcab PASI Kota Tanjungbalai tahun 2016.

3. Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan Parachute Running dengan latihan Light Sled terhadap hasil lari Sprint 100 meter Atlet Putra Pengcab PASI Kota Tanjungbalai tahun 2016.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan dan pembahasan yang diuraikan diatas, maka dalam hal ini peneliti akan memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa latihan Parachute Running dan latihan Light Sled dapat meningkatkan hasil lari sprint 100 meter.


(3)

2. Diharapkan kepada pelatih agar khususnya menggunakan kedua bentuk latihan tersebut untuk meningkatkan kemampuan atletnya. 3. Bagi para peneliti selanjutnya terbuka kesempatan untuk melakukan

penelitian lanjutan dengan menggunakan sampel yang lebih besar, waktu penelitian yang lebih lama dan dengan menambah pengetahuan, variasi-variasi, serta bentuk-bentuk latihan Parachute Running dan Light Sled dalam berhasilnya program latihan yang telah direncanakan.

4. Kepada para atlet disarankan untuk terus melatih dan meningkatkan kemampuan hasil larinya dalam mengikuti latihan-latihan yang terprogram yang diberikan oleh pelatih dengan baik lagi.


(4)

Daftar Pustaka

Adisasmita. (1992). Olahraga Pilihan Atletik. Jakarta, Depdikbud Dirjen Dikti, Proyek Pembinaan Tenaga Kepelatihan.

Akhmad, Imran. (2013). Dasar-dasar melatih fisik Olahragawan. Medan, Unimed Press.

Alcaraz, P. E., Palao, J. M., Elvira, J. L. L., & Linthorne, N. P. (2008). “Effects of three types of resisted sprint training devices on the kinematics of sprinting at maximum velocity.”J. Strength Cond. Res. 22(3), 890-897.

. (2009). “Adaptaciones cinematicas, cineticas y antropometricas tras un entrenamiento de corta duracion con arrastres de trineo en atletas entrenados.[Tesis doctoral]. Universidad Catolica San Antonio de Murcia,Guadalupe (Murcia).

. (2009). “Determining the optimal load for sprint training with sled towing.”J. Strength Cond. Res.23(2), 480-485.

. (2010).“El Entrenamiento Del Sprint Con Metodos Resistidos.”Cultura, Ciencia y Deporte. Vol.5, 19-25.

. (2011).“Effects Of a Sand Running Surface On The Kinematics Of Sprinting At Maximum Velocity”. Biology Of Sport,Vol 28 No 2, 95-100. Brown Lee, Miller JM, Roberts JE. (2000). Introduction to Speed, Agility, and

Quickness Training. In: Training for Speed, Agility and Quickness. Brown Lee, Ferrigno VA and Santana JC (Eds.) Champaign, IL: Human Kinetics. . (2007). Entrenamiento de velocidad, agilidad y rapidez. Editorial

Paidotribo.

. (2005). Trainingfor Speed, Agility and Quickness. 2nd Edition. Champaign, IL: Human Kinetics.

Carr A Gerry. (2003). Atletik Untuk Sekolah. Jakarta, PT Raja Grapindo Persada. Cronin, J. B.,& Hansen, K. T. (2006). “Resisted sprint training of the acceleration

phase of sprinting.”Strength and ConditioningJournal, 28(4): 42 – 51. Faccioni, A. (1994a). “Assisted and resisted methods for speed development: Part


(5)

Gonzales Juan, PhD, CSCS, HFI, CPT, Caceres Adrian & Guerra Issac. (2011). “Resistive Training for Speed Development.”J NSCA’s Perpormance Training Journal. Vol. 10 issue 4, 7-9

Harsono. (1988). Coaching and Aspek-aspek Psikolgis Dalam Caoching. Jakarta, Depdikbud Proyek Pengembangan LPTK.

Lockie, R.G., Murphy, A.J., and Spinks, C.D. (2003). “Effects of Resisted Sled Towing on Sprint Kinematics in Field Sport Athletes.”Journal of Strength and Conditioning Research. 17:760-767

Martinez Valencia MA. (2013). “Effectos Agudos Del Entrenamiento Resistido Con Arrastre De Trineo.”[Tesis Doctoral].Universidad De Castilla La Mancha (Toledo).

Martiopoulou Klimentini, et al. (2011). “The Effect of resisted training using parachute on sprint performance.”Biology of Exercise J. Vol. 7.1.

Newman, Brian. (2007). “Speed Development Throught Resisted Sprinting.”NSCA Journal. (3) pp.9-13

Nossek, Yosef. (1982). Teori Umum Latihan, Institut Nasional Olahraga PAN African Press Ltd. Lagos

Petrakos George, Morin Benoit Jean and Egan Brendan. (2015). “Resisted Sled Sprint Training to Improve Sprint Performane.” A Systematic Review. 1-20 Robbitt R. Brittany. (2014). “Sprint Training Methods In NCAA Division III

Collegiate Soccer Players.”[Tesis].Texas State University-San Marcos Rumpf C.M, et.al. (2014). “The Effect Of Resisted Sprint Training On Maximum

Sprint Kinetics And Kinematics In Youth.”European Journal of Sport Science.2-8

Sudjana. (2008). Metode Statistik. Bandung, PT. Tarsito Bandung.

Syafiruddin. (1992). Atletik. Jakarta, Depdikbud, Dirjen Dikti, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Tabachnik, B. (1992).“The speed chute.”Natl. Strength Cond. Assoc. J. 14:75– 80.

Tim penyusun. (2011). Pedoman Penulisan Skripsi FIK Unimed. Medan, FIK Unimed.


(6)

West DJ, Cunningham DJ, Bracken, Beven, Crewther, Cook, & Kilduff. “Effects or resisted sprint training on acceleration in professional rugby union players.”Journal of Strenght and Conditioning Research Publish Ahead of Print

Willams chat, MS, CSCS,*D, NSCA-CPT,*D, FNSCA. (2013). “Personal training for performance : Basic speed, agility, and Quickness drill for the personal training.”Journal issue. 12.3. 16-19

www.grrlAthlete.com. (2003). presents: Secrets of Female Strength and Conditioning. 42-45.

Young W, Benton D, Duthie G and Pryor J.(2001).“Resistance training for short sprints and maximum-speed sprints.”Strength Cond J. 23(2): 7-13.

Zefeiridis A. Saraslanidis P, Manou V, loakimidis P, Dipla K, Kellis S. (2005). “The Effect of resisted sled-pulling on sprint training on acceleration and maximum speed performance.”Journal of Sports Medicine and Physical Fitness. 45(3):284 – 290.


Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP PRESTASI LARI 100 METER

4 82 134

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN ACCELARATION SPRINT DENGAN IN AND OUT 100 METER TERHADAP HASIL KECEPATAN LARI 100 METER PUTRA EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 2 KISARAN TAHUN 2014 / 2015.

0 2 12

KONTRIBUSI LATIHAN SPEED ENDURANCE DAN LATIHAN LARI AKSELERASI TREHADAP HASIL LARI 100 METER ATLET PUTRA PASI KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2015.

0 4 25

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INTERVAL JARAK 25 METER DENGAN LATIHAN INTERVAL JARAK 50 METER TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 100 METER PADA ATLET PUTRA USIA 13-14 TAHUN KLUB LUMBA-LUMBA BINJAI TAHUN 2014.

0 3 15

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN ACCELERATION SPRINT DAN REPETITION SPRINT TERHADAP KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 25 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 3 64

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN HANDSTAND BERJALAN DENGAN LATIHAN WHELL BARROW TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN HASIL HANDSPRING ATLET SENAM PUTRA JUNIOR PENGCAB PERSANI KOTA MEDAN TAHUN 2012.

0 5 26

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN BRIDGING UP DAN LATIHAN BRIDGING USING MANNEQUIN TERHADAP HASIL JUBLISH PADA ATLET GULAT PUTRA PENGCAB PGSI KOTA MEDAN TAHUN 2013.

0 1 23

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN ACCELERATION SPRINT DAN REPETITIN SPRINT TERHADAP KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA N 1 TAWANGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 10

PENGARUH LATIHAN HALF SQUAT MENGGUNAKAN METODE PYRAMID SYSTEM DAN SET SYSTEM TERHADAP HASIL LARI 100 METER PUTRA PASI KENDAL TAHUN 2015

0 2 49

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI 100 METER

1 1 75