MENINGKATKAN SIKAP MENERIMA DIRI DI JURUSAN IPS MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI BAGI SISWA KELAS XI-IPS1 SMA NEGERI 1 LABUHAN DELI TAHUN AJARAN 2015/2016.

(1)

MENINGKATKAN SIKAP MENERIMA DIRI DI JURUSAN IPS

MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

TEKNIK DISKUSI BAGI SISWA KELAS XI-IPS1

SMA NEGERI 1 LABUHAN DELI

TAHUN AJARAN 2015/2016

OLEH:

Mitsalina Mumtaz

NIM: 1123151027

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

MENINGKATKAN SIKAP MENERIMA DIRI DI JURUSAN IPS

MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

TEKNIK DISKUSI BAGI SISWA KELAS XI-IPS1

SMA NEGERI 1 LABUHAN DELI

TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

OLEH: Mitsalina Mumtaz

NIM: 1123151027

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

ABSTRAK

Mitsalina Mumtaz. NIM. 1123151027. Meningkatkan Sikap Menerima Diri di Jurusan IPS Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Bagi Siswa Kelas XI-IPS1 SMA Negeri 1 Labuhan Deli Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2016.

Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah melalui layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dapat meningkatkan penerimaan diri di jurusan ips siswa kelas XI-IPS1 SMA Negeri 1 Labuhan Deli T.A 2015/2016. Penelitian ini bertujuan untuk membantu meningkatkan penerimaan diri di jurusan ips melalui layanan bimbingan kelompok teknik diskusi pada siswa kelas XI-IPS1 SMA Negeri 1 Labuhan Deli T.A 2015/2016. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian PTBK (Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling) dengan dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II yang terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi, refleksi dan evaluasi. Pengumpulan data untuk menjaring siswa yang memiliki penerimaan diri di jurusan ips rendah dengan menggunakan angket penerimaan diri, dalam bentuk skala ordinal dengan bentuk skala likert. Subjek dari penelitian ini adalah 8 orang siswa yang memiliki penerimaan diri di jurusan ips yang rendah. Analisa data digunakan dengan tekhnik analisis persentase. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hubungan interaksi sosial siswa sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi. Pada siklus I hasil peningkatan penerimaan diri di jurusan ips siswanya sebesar 50 %. Dan pada siklus II hasiln peningkatan penerimaan diri di jurusan ips siswanya semakin membaik menjadi 75 %. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima yaitu dengan melaksanakan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dapat meningkatkan penerimaan diri di jurusan ips siswa kelas kelas XI-IPS1 SMA Negeri 1 Labuhan Deli T.A 2015/2016.

Kata kunci: Penerimaan Diri di Jurusan IPS , Bimbingan Kelompok Teknik


(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga skripsi yang berjudul “Meningkatkan Sikap Menerima Diri di Jurusan IPS Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Bagi Siswa Kelas XI-IPS1 SMA Negeri 1 Labuhan Deli Tahun Ajaran 2015/2016.” bisa selesai tepat pada waktunya.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari hambatan dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun berkat kerja keras dan bantuan dari segala pihak terutama kepada dosen Pembimbing Skripsi ibu Dra. Zuraida Lubis.,M.Pd.,Kons. yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan skripsi sampai skripsi ini selesai.

Penulis menyadari banyak mendapat bantuan, motivasi dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, selaku Rektor Unimed. 2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

3. Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak Dr. Aman Simare-mare, MS selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan, dan


(10)

Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

4. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan Konseling dan Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaga serta memberi masukan-masukan yang bermanfaat bagi skripsi ini dan juga memberi motivasi, dukungan dan semangat kepada saya selama proses penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Dra. Nur Arjani,M.Pd , Bapak Prof.Dr Abdul Murad,M.Pd dan Ibu Dra. Rahmulyani. M.Pd.,Kons, selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberi masukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah berjasa memberikan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

8. Seluruh Staf dan Pegawai Tata Usaha dan Pegawai Perpustakaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat dan mendukung peneliti agar cepat menyelesaikan skripsi ini serta Pegawai Perpustakan Digital Library Universitas Negeri Medan.

9. Teristimewa penulis ucapkan kepada kedua orang tua saya tercinta, Ayahanda Alm. Edi Susanto Amperawan Sipahutar dan Ibunda Sri Rahayu Elviani Manik, yang telah merawat, mendidik, menyayangi, memperhatikan dan memberikan


(11)

dukungan penuh baik secara material dan non material serta memberikan dukungan, doa, kasih sayang, semangat dan motivasi yang tiada henti pada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Melihat senyum bahagia kalian adalah alasan saya untuk tetap berjuang meskipun banyak rintangan yang menghadang. Untuk abang saya Naufal Murtadha Sipahutar S.H dan adik-adik tersayang saya Sazwina Masyurah Sipahutar, Zia Ulhaq Sipahutar, Optimal Murtazah Sipahutar, dan sipudan kami Faris Fuadi Sipahutar yang telah menjadi motivasi buat saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Nenek saya Sultan Mahmud Sipahutar dan Siti Saniah situmorang yang selalu mendoakan keberhasilan buat saya, dan juga kepada Nenek Dr. Tarmizi M.Pd. yang telah banyak membantu saya mulai dari awal saya kuliah dan juga banyak membantu saya dalam penyelesaian skripsi ini.

11. Terima kasih penulis ucapkan kepada abang saya Azman Arif Siregar S.T yang telah menjadi penyemangat, serta memberi masukan-masukan yang bermanfaat dan selalu memberikan motivasi yang baik dan membangun kepada penulis. Yang selalu siap mendengar keluh kesah dan cerita penulis dalam penulisan dan membuat skripsi ini agar penyelesaian skripsi berjalan dengan lancar dan sukses. 12. Seluruh Mahasiswa BK Reguler stambuk 2012 yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu bersama berbagi suka duka selama masa perkuliahan, yang sama-sam berjuangan di akhir masa studi ini, dan turut memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini. Terimakasih atas doa dan kasih sayang yang kalian berikan selama ini.


(12)

13. Buat teman-teman tersayang saya geng Neroes Annisa Maulida Yusti, Dita Gurusinga, Nita Indah Sari, Dian Aulia, Cita Annisa, Mukhairani Putri, Tiara Maulia Andika, Sarda Syafrida yang telah menyemangati penulis dalam penyelesaian skripsi ini dan juga teman saya Heppy Cibro yang membantu dalam penyelesaian skripsi saya ini. Teman seperjuangan PPLT SMK Pemda Kisaran .

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini. Namun, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, 26 Juli 2016

Mitsalina Mumtaz NIM. 1123151027


(13)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK………..i KATA PENGANTAR………..………….…ii DAFTAR ISI………..…vi DAFTAR TABEL……….…....ix DAFTAR GAMBAR…….……….x

DAFTAR LAMPIRAN………xi

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Batasan masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II: KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teori ... 9

2.1.1 Penerimaan Diri ... 9

2.1.2. Aspek-Aspek Penerimaan Diri……….15

2.1.3. Dampak Dari Adanya Penerimaan Diri……….………...…23

2.1.4. Karakteristik individu yang memiliki Self-Acceptance………...….24

2.1.5. Faktor yang mempengaruhi Self-Acceptance………...……26

2.2. Bimbingan Kelompok ………...27


(14)

2.2.2. Jenis-Jenis Bimbingan Kelompok………32

2.2.3. Komponen-Komponen Bimbingan Kelompok ………...33

2.2.4. Azas-Azas Dalam Bimbingan Kelompok………35

2.2.5 Pelaksanaa Layanan Bimbingan Kelompok………...38

2.2.6 Teknik - Teknik Bimbingan Kelompok………...41

2.2.7 Materi Bimbingan Kelompok………43

2.2.8 Evaluasi Kegiatan Bimbingan Kelompok………..45

2.3. Teknik Diskusi Kelompok………...46

2.3.1. Pengertian Diskusi Kelompok………..46

2.4. Kerangka Konseptual………..47

2.5. Hipotesis Penelitian……….47

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelian………..……….48

3.2 Populasi dan Sampel ... 48

3.3 Desain Penelitian ... 49

3.3.1. Desain Penelitian Siklus I …...………50

3.3.2. Desain Penelitian Siklus II………...………...53

3.4 Operasional variabel Penelitian ... 54

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 55

3.6 Uji Coba Instrumen ... 59

3.7 Teknik Analisis Data ... 59


(15)

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Keadaan Fisik Sekolah………...………....62

4.2 Persiapan Penelitian ………...………65

4.3 Pelaksanaan Penelitian ………...65

4.4 Hasil Uji Coba Instrumen ……….………..…66

4.4.1. Hasil Uji Validitas ……….………..…..66

4.4.2. Hasil Uji Reliabilitas ………..70

4.5. Hasil Penelitian ……….…70

4.5.1. Hasi Penelitian Sebelum Tindakan ……….70

4.5.2 Hasi Penelitian Sesudah Tindakan Siklus I………...74

4.5.3 Hasi Penelitian Sesudah Tindakan Siklus II………...83

4.5.4 Hasi Penelitian Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II………...93

4.6 Pembahasan Penelitian ………..94

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……...….………..……….…98

5.2 Saran ……….……….98


(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perencanaan Perangkat Penelitian ... 49

Tabel 3.2 Perencanaan Perangkat Penelitian ... 51

Tabel 3.3 Skor Alternatif Jawaban (Skala Likert) ... 55

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Sikap Menerima Diri……….55

Tabel 4.1 Kisi-Kisi Angket Setelah Uji Coba ……….………..66

Tabel 4.2 Skor Sebelum Bimbingan dilaksanakan ………...70

Tabel 4.3 Rancangan Pelaksanaan Bimbingan Kelompok ………...72

Tabel 4.4 Analisis Hasil Angket Siklus I ……….….79

Tabel 4.5 Rancangan Pelaksanaan Bimbingan Kelompok………81

Tabel 4.6 Analisis hasil angket siklus II ………...89


(17)

(18)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Siklus Penelitian PTBK ….48


(19)

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Instrumen Angket Uji Coba………... 101

LAMPIRAN 2 ………104

LAMPIRAN 3 Perhitungan Validitas Angket Penerimaan Diri ………105

LAMPIRAN 4 Perhitungan Reliabilitas Angket Penerimaan Diri ………109

LAMPIRAN 5 Instrumen Angket Yang Sudah Valid ………..111

LAMPIRAN 6 Rpl Bimbingan Kelompok Siklus 1 Pertemuan 1 ……….114

LAMPIRAN 7 Rpl Bimbingan Kelompok Siklus 1 Pertemuan 2 ……….127

LAMPIRAN 8 Rpl Bimbingan Kelompok Siklus 2 Pertemuan 1…………...140 LAMPIRAN 9 Rpl Bimbingan Kelompok Siklus 2 Pertemuan 2 ……….150

LAMPIRAN 10 Daftar Hadir Siswa ………..159

LAMPIRAN 11 Laiseg ………..163

LAMPIRAN 12 Laijapen ………...168

LAMPIRAN 13 Alat Penilaian/ Observasi ………171


(21)

(22)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Setiap anak SMA kelas X yang akan naik ke kelas XI harus sudah memilih jurusan apa yang akan ditempuhnya dikelas dua, namun pembagian jurusan disekolah tidak hanya berdasarkan pilihan siswa, tetapi banyak syarat yang harus dipenuhi oleh siswa untuk mendapatkan jurusan baik itu IPA ataupun IPS diantaranya para siswa harus melalui psikotes.

Psikotes merupakan serangkaian tes yang dilakukan oleh Psikolog (profesional) atas permintaan klien (individu atau organisasi) untuk memberikan gambaran utuh tentang aspek-aspek psikologis seseorang sesuai dengan kebutuhan dan keperluan klien. Tes tersebut diberikan sebagai alat atau sarana bagi Psikolog untuk dapat memahami secara utuh aspek-aspek psikologis individu agar dapat memberikan gambaran (profile psikogram) setiap individu yang mengikuti tes tersebut. Keseluruhan proses tes tersebut dilakukan sesuai dengan standar pelayanan kode etik psikolog.

Psikotes sebenarnya bukan ujian, karena itu tidak benar kalau dikatakan tidak lulus ujian psikotes; karena yang dilakukan oleh Psikolog adalah meminta respon atas pernyataan/pertanyaan yang diberikan kepada individu sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya orang yang bersangkutan. Respon tersebutlah yang dijadikan indikator untuk memberikan gambaran profile setiap individu yang mengikuti tes.psikotes sangat menentukan jurusan apa yang akan ditempuh oleh


(23)

mereka. Berdasarkan hasil psikotes maka akan dilihat apakah anak tersebut akan berada di jurusan IPA ataukah berada di jurusan IPS.

Akan tetapi hasil dari psikotes ini menjadi konflik tersendiri dikalangan siswa, sebagaimana hasil dari observasi peneliti dan wawancara peneliti dengan siswa banyak siswa yang menginginkan jurusan IPA tetapi harus berada di jurusan IPS dikarenakan hasil psikotes nya, alhasil banyak siswa yang merasa tidak terima, tidak puas, tidak senang, dan bahkan malu berada di jurusan IPS, Mereka tidak bisa menerima bahwa diri mereka berada di jurusan IPS, dikarenakan berbagai alasan, seperti : IPS itu bukan jurusan yang keren, saya tidak suka pelajaran IPS, teman-teman saya semua berada di IPA, saya malu berada dijurusan IPS, orang tua saya menginginkan saya masuk IPA, nanti saya akan kesulitan sewaktu pemilihan jurusan masuk ke perguruan tinggi karena dari jurusan IPS, dan masih banyak lagi macam-macam alasan mereka yang membuat mereka tidak bisa menerima diri mereka berada di IPS. Dan pada saat hasil psikotes menunjukkan mereka memang layak berada di IPS mereka tetap menjalani belajar dengan berada di IPS karena terpaksa, karena hasil tersebut memang keputusan dari pihak sekolah dan harus mereka patuhi, akan tetapi mereka tetap merasa tidak nyaman dikarenakan berbagai alasan yang disebutkan di atas tadi.

Banyak pengaruh buruk yang akan dialami anak jika tidak bisa menerima diri seperti ini, pastilah semangat belajarnya menurun dan bahkan mundur sama sekali. Maka dari itu perlulah kiranya siswa mendapat bimbingan salah satunya dari sekolah, yaitu melalui bimbingan kelompok.


(24)

Sebagaimana kajian terdahulu dari :

1. Ruby Yanti Sitorus, NIM: 1103151059 FIP, UNIMED, 2014, jurusan Bimbingan dan Konseling/S1, dengan judul penelitian “ Pengaruh Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Sikap Toleransi Siswa Dalam Berinteraksi Dengan Teman Sebaya

Pada Siswa Kelas VII SMP Budisatrya Medan T.A 2013/2014”. Dari

hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi berpengaruh terhadap toleransi siswa dalam berinteraksi dengan teman sebaya pada siswa kelas VII-3 SMP Budisatrya Medan T.A 2013/2014.

2. Astria Sulistia, NIM: 06121220013 FIP, UNIMED, 2011, jurusan Bimbingan dan Konseling/S1, dengan judul penelitian “ Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Disiplin Sekolah Siswa SMA Negeri 11 Medan T.A. 2010/2011”. Berdasarkan temuan-temuan dan hasil-hasil penelitian yang telah diuraikan, maka diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh pelaksanaan layanan bimbingan kelompok terhadap disiplin siswa kelas XI di SMA Negeri 11. Sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok (pretes) diperoleh rata-rata sebesar 68,30 (kurang disiplin) dan setelah diberikan bimbingan kelompok (postes) diperoleh rata-rata 109,60

3. Dalam Jurnal Psikologi oleh Endah Puspita Sari dan Sartini Nuryoto,2002, NO.2, 73-88 , Universitas Gadjah Mada.yang berjudul “Penerimaan Diri Pada Usia Lanjut Ditinjau Dari Kematangan Emosi”. Berdasarkan analisis data, kesimpulan yang dapat diambil dari


(25)

penelitian ini adalah ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kematangan emosi dengan penerimaan diri pada individu lanjut usia. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kematangan emosi individu lanjut usia maka akan semakin tinggi penerimaan diri individu, dan semakin rendah kematangan emosi individu lanjut usia maka akan semakin rendah juga penerimaan dirinya. Hal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki penerimaan terhadap kondisi ketuaannya dengan baik karena subjek penelitian memiliki kematanganemosi yang baik.

Seperti yang dikemukakan Hartinah (2009: 9) bimbingan kelompok dilaksanakan jika masalah yang dihadapi beberapa murid relatif mempunyai kesamaan atau saling mempunyai hubungan serta mereka mempunyai kesediaan untuk dilayani secara kelompok. Akan tetapi, jika klien keberatan masalahnya diketahui oleh orang lain (selain konselor), bimbingan kelompok seyogianya tidak dilakukan, melainkan perlu dilayani secara individu (meskipun masalahnya relatif sama dengan klien yang lain). Oleh karena itu, selain masalah yang timbul tersebut dihadapi oleh banyak murid, faktor kesediaan klien itu sendiri akan ikut menentukan bentuk layanan bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok memang akan efektif sepanjang memenuhi persyaratan tersebut.

Menurut Damayanti (2012:40) “bimbingan kelompok adalah salah satu tekhnik dalam bimbingan konseling untuk memberikan bantuan kepada peserta didik/siswa yang dilakukan pembimbing/konselor melalui kegiatan kelompok yang dapat berguna untuk mencegah berkembangnya masalah-masalah yang dihadapi anak”.


(26)

Layanan bimbingan kelompok diberikan kepada siswa agar para siswa dapat memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan tertentu melalui dinamika kelompok yang terjadi saat proses layanan dilaksanakan. Dinamika yang tercipta didalam bimbingan kelompok dapat menjadi wahana dimana masing-masing anggota kelompok tersebut secara perseorangan dapat memanfaatkan semua informasi, tanggapan kepentingan dirinya yang bersangkutan dengan masalahnya tersebut. Dari segi lain, kesempatan mengemukakan pendapat, tanggapan, dan berbagai reaksi juga dapat menjadi peluang yang sangat berharga bagi perorangan yang bersangkutan. Kesempatan timbale balik inilah yang merupakan dinamika dari kehidupan kelompok yang akan membawa kemanfaatan bagi para anggotanya.

Layanan bimbingan kelompok dapat diberikan dengan beragam tekhnik untuk meningkatkan karakter peduli lingkungan sekolah. Salah satu tekhnik yang dapat dilakukan adalah melalui tekhnik diskusi.

Tohirin (2013:275), Diskusi kelompok merupakan suatu cara di mana siswa memperoleh kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Setiap siswa memperoleh kesempatan untuk mengemukakan suatu masalah. Dalam melakukan diskusi siswa diberi peran-peran tertentu seperti pemimpin diskusi dan notulis dan siswa lain menjadi peserta atau anggota. Dengan demikian akan timbul rasa tanggung jawab dan harga diri.

Berdasarkan hal ini maka penulis merasa perlu untuk meneliti lebih dalam tentang penelitian yang berjudul “ Meningkatkan sikap menerima diri di jurusan IPS bagi siswa kelas XI-IPS1 SMA Negeri 1 Labuhan Deli T.A 2015/2016 melalui layanan Bimbingan Kelompok teknik diskusi“


(27)

1.2. Identifikasi Masalah

Sesuai latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Pandangan siswa yang buruk mengenai jurusan IPS

2. Adanya perasaan malu berada di jurusan IPS

3. Tidak mampu menerima dirinya berada di jurusan IPS

4. Menurunnya semangat belajar anak yang ditetapkan di jurusan IPS

1.3 Batasan Masalah

Dari latar belakang di atas maka peneliti melakukan batasan masalah penelitian dikarenakan berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, baik itu dalam hal waktu, dan, dan wawasan yang peneliti miliki, serta untuk menghindari kesimpang siuran dalam penelitian ini, maka penulis membatasi permasalahan mengenai

“Meningkatkan Sikap Penerimaan Diri di Jurusan IPS pada siswa kelas XI-IPS1 SMA Negeri 1 Labuhan Deli T.A 2015/2016 melalui layanan Bimbingan Kelompok teknik diskusi”

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang dikemukakan diatas maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah : Apakah dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dapat meningkatakan sikap penerimaan diri di jurusan IPS siswa kelas XI-IPS1 SMA Negeri 1 Labuhan


(28)

1.5 Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penenlitian ini adalah sebagai berikut: Untuk Meningkatkan Sikap Penerimaan diri di Jurusan IPS Pada Siswa Kelas XI-IPS1 Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi

SMA Negeri 1 Labuhan DeliT.A 2015/2016.

1.6 Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini mencakup beberapa manfaat, yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumbangan teoritis tentang pengaruh pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi dalam meningkatkan sikap penerimaan diri di jurusan IPS.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Membantu siswa dalam menerima diri berada di jurusan IPS b. Bagi konselor

Sebagai bahan masukan untuk membantu siswa meningkatkan sikap menerima diri di jurusan IPS melalui pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi di sekolah, serta mempermudah kerja guru BK

c. Bagi sekolah

Sekolah akan memiliki siswa yang mampu menerima diri sehingga memiliki siswa yang berprestasi dan diharapkan kualitas sekolah menjadi lebih baik


(29)

d. Bagi penelitian selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman tentang cara meningkatkan kemampuan menerima diri di jurusan IPS bagi siswa yang mendapat jurusan IPS dari hasil psikotes.


(30)

(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1) Siswa mampu menerima diri ketika memperoleh jurusan ips melalui layanan bimbingan kelompok teknik diskusi.

2) Melalui layanan bimbingan kelompok teknik diskusi siswa dapat menyesuaikan diri serta memanfaatkan potensi yang dimilikinya. 3) Layanan bimbingan kelompok teknik diskusi membantu siswa

menghilangkan perasaan kecewa dan pandangan buruk mengenai jurusan ips.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka peneliti menyarankan :

1) Siswa dapat menggunakan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi untuk mengetahui kerugian apa yang didapat dari kurangnya rasa penerimaan diri di jurusan ips

2) Bagi Guru BK dapat menggunakan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi sebagai alternatif dalam membantu meningkatkan


(32)

penerimaan diri siswa ketika memperoleh jurusan ips berdasarkan hasil tes

3) Bagi penelitian selanjutnya layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dapat digunakan sebagai salah satu upaya penyelesaian masalah siswa

4) Bagi sekolah untuk dapat meningkatkan metode bimbingan konseling dan menyediakan sarana dan prasarana berupa media dan fasilitas bimbingan konseling, hal tersebut sangat penting untuk membantu kelancaran dan keberhasilan dalam kegiatan BK khusunya bimbingan kelompok teknik diskusi


(33)

DAFTAR PUSTAKA

Amti. 1992. Bimbingan dan Konseling . Jakarta: Dep.Dik.Bud: PT. Proyek Pembinaan Pendidikan.

Arikunto, Suharsimi.2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaplin,J.P.1999. Kamus Lengkap Psikologi.penerjemah: Kartini

Kartono.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Araska.

Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Dewi, Rosmala. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed. Hartinah, Sitti.2009. Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung:Refika

Aditama.

Heriyadi, Akbar.2013. Meningkatkan Penerimaan Diri (Self Accentance) Siswa Kelas VIII Melalui Konseling Realita di SMPNegeri 1 Bantarbolang Kabupaten Pemalang T.A 2012/2013.

Hjelle, L. A & Zeigler, D. J. (1992). Personality Theories : Basic Assumptions, Research And Application. Tokyo : MC Graw Hill.

Hurlock,E.B.1999. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Kail, Cavanaugh. 2000. Human-Development : A Life- Span View. Amerika: Wadsworth.

Mappiare. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya:Usaha Nasional.

Matthews,Gerald. 2003. Personality Traits. Cambridge: Cambridge University Press.

Mugiarso, Heru dkk. 2004. Bimbingan dan Konseling. Semarang:UNNES Press.

Nurviana, E.V. 2010. Penerimaan Diri, Jurnal Psikologi. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro.


(34)

Prayitno. Dan Erman Aamti. 1999. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Prayitno. 2001. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung: Alfabeta. Prayitno,2004. Layanan Bimbingan dan Konseling. Padang: Universitas Negeri

Padang.

Poduska, Bernard dan Turman S. 1990. Empat Teori Kepribadian. Jakarta: Radar Jaya Offset.

Romlah, Tatik. 2001. Teori dan Praktek Bimbingan dan Konseling Kelompok. Malang: Universitas Negeri Malang Press.

Schneiders. 1964. Personal Adjusmant and Mental Health. New York: Rinehart and Winston.

Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan: Model-Model Kepribadian Sehat.

Alih Bahasa: Yustinus. Yogya: Kanisius

Sugiono. 2006. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Supratiknya, A. 1995. Komunikasi antar Pribadi: Tinjauan Psikologi.Yogyakarta. Kanisius.

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Tohirin. 2013. Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wibowo, Mungin.2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: UNNES

Press.

Yusnadi & Susanti Sani. 2014. Dinamika Kelompok. Medan: Penerbit Unimed Press


(35)

(1)

(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1) Siswa mampu menerima diri ketika memperoleh jurusan ips melalui layanan bimbingan kelompok teknik diskusi.

2) Melalui layanan bimbingan kelompok teknik diskusi siswa dapat menyesuaikan diri serta memanfaatkan potensi yang dimilikinya. 3) Layanan bimbingan kelompok teknik diskusi membantu siswa

menghilangkan perasaan kecewa dan pandangan buruk mengenai jurusan ips.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka peneliti menyarankan :

1) Siswa dapat menggunakan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi untuk mengetahui kerugian apa yang didapat dari kurangnya rasa penerimaan diri di jurusan ips

2) Bagi Guru BK dapat menggunakan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi sebagai alternatif dalam membantu meningkatkan


(3)

penerimaan diri siswa ketika memperoleh jurusan ips berdasarkan hasil tes

3) Bagi penelitian selanjutnya layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dapat digunakan sebagai salah satu upaya penyelesaian masalah siswa

4) Bagi sekolah untuk dapat meningkatkan metode bimbingan konseling dan menyediakan sarana dan prasarana berupa media dan fasilitas bimbingan konseling, hal tersebut sangat penting untuk membantu kelancaran dan keberhasilan dalam kegiatan BK khusunya bimbingan kelompok teknik diskusi


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Amti. 1992. Bimbingan dan Konseling . Jakarta: Dep.Dik.Bud: PT. Proyek Pembinaan Pendidikan.

Arikunto, Suharsimi.2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaplin,J.P.1999. Kamus Lengkap Psikologi.penerjemah: Kartini

Kartono.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Araska.

Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Dewi, Rosmala. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed. Hartinah, Sitti.2009. Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung:Refika

Aditama.

Heriyadi, Akbar.2013. Meningkatkan Penerimaan Diri (Self Accentance) Siswa Kelas VIII Melalui Konseling Realita di SMPNegeri 1 Bantarbolang Kabupaten Pemalang T.A 2012/2013.

Hjelle, L. A & Zeigler, D. J. (1992). Personality Theories : Basic Assumptions, Research And Application. Tokyo : MC Graw Hill.

Hurlock,E.B.1999. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Kail, Cavanaugh. 2000. Human-Development : A Life- Span View. Amerika: Wadsworth.

Mappiare. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya:Usaha Nasional.

Matthews,Gerald. 2003. Personality Traits. Cambridge: Cambridge University Press.

Mugiarso, Heru dkk. 2004. Bimbingan dan Konseling. Semarang:UNNES Press.

Nurviana, E.V. 2010. Penerimaan Diri, Jurnal Psikologi. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro.


(5)

Prayitno. Dan Erman Aamti. 1999. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Prayitno. 2001. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung: Alfabeta. Prayitno,2004. Layanan Bimbingan dan Konseling. Padang: Universitas Negeri

Padang.

Poduska, Bernard dan Turman S. 1990. Empat Teori Kepribadian. Jakarta: Radar Jaya Offset.

Romlah, Tatik. 2001. Teori dan Praktek Bimbingan dan Konseling Kelompok. Malang: Universitas Negeri Malang Press.

Schneiders. 1964. Personal Adjusmant and Mental Health. New York: Rinehart and Winston.

Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan: Model-Model Kepribadian Sehat. Alih Bahasa: Yustinus. Yogya: Kanisius

Sugiono. 2006. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Supratiknya, A. 1995. Komunikasi antar Pribadi: Tinjauan Psikologi.Yogyakarta. Kanisius.

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Tohirin. 2013. Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wibowo, Mungin.2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: UNNES

Press.

Yusnadi & Susanti Sani. 2014. Dinamika Kelompok. Medan: Penerbit Unimed Press


(6)

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KEPATUHAN SISWA TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH PADA SMA NEGERI 1 SEPUTIH AGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 17 94

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 77

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 4 62

MENINGKATKAN KONSEP DIRI POSITIF DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 PUNGGUR LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 69

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LABUHAN RATU LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 79

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

8 49 216

MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP LINGKUNGAN SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X IA.1 SMAN 1 KINALI

0 0 8

MENINGKATKAN HARGA DIRI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 2 PATEBON KENDAL

0 0 16

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMAN 3 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 20162017

0 2 8

UPAYA MENINGKATKAN ADVERSITY QUOTIENT MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOKPADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMA N 1 KAYEN PATI TAHUNAJARAN 20142015

0 0 25