katarak akibat obat ini masih belum jelas diuraikan.
32,36
Terjadinya sindrom Cushing pada pengguna steroid ditandai dengan adanya moon face, buffalo hump, dan
peningkatan lingkaran perut.
27,36
Hal ini terjadi karena efek steroid yang dapat menyebabkan redistribusi cadangan karbohidrat dan lemak ke wajah moon face dan
perut peningkatan lingkaran perut sehingga pemakai obat ini akan terlihat gemuk pada daerah tersebut.
32,37
Distribusi lemak tubuh juga dapat dijumpai pada belakang leher yang tampak membengkak buffalo hump.
27
2.2.2.3 Patogenesis Timbulnya Kandidiasis Oral
Obat steroid seperti yang telah dibahas sebelumnya, memiliki efek imunosupresi. Hal ini dapat disebabkan oleh kemampuan obat steroid dalam
menghambat fungsi makrofag. Efek terhadap makrofag tersebut menandai dan membatasi kemampuannya untuk memfagosit dan membunuh mikroorganisme.
Aktivasi limfosit T dan produksi limfosit B juga dihambat oleh obat steroid. Antibodi sebagai salah satu komponen penting dalam sistem imunitas manusia dapat
ditekan produksinya oleh pemakaian obat steroid terutama apabila digunakan dalam dosis besar.
11,27
Seperti yang kita ketahui, makrofag, limfosit T , limfosit B, dan juga antibodi merupakan komponen penting yang berfungsi sebagai sistem pertahanan dan
imunitas tubuh manusia yang juga terdapat dalam rongga mulut.
38,39
Namun, komponen-komponen tersebut diatas dapat terganggu fungsinya akibat pemakaian
obat steroid yang mana obat ini dapat menekan sistem imunitas manusia. Dalam keadaan imun yang lemah, maka infeksi akan mudah menyerang seseorang.
Universitas Sumatera Utara
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, di dalam rongga mulut manusia terdapat banyak flora normal yang salah satunya adalah jamur Kandida. Pada keadaan
sistem imun yang baik, jamur Kandida tidak menimbulkan penyakit. Namun, penggunaan obat steroid dapat menurunkan sistem imun dalam rongga mulut. Dengan
sistem imun yang lemah, maka jamur Kandida dalam rongga mulut bisa menjadi patogen dan menimbulkan infeksi yang disebut kandidiasis.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 LAPORAN KASUS
Seorang pasien berumur 57 tahun dengan pekerjaan seorang penarik becak, datang ke Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan pada tanggal 4
Agustus 2010 dengan keluhan mual, muntah, pusing, dan batuk yang kadang disertai dahak. Hal ini dialami pasien sudah sekitar 2 minggu. Pasien mengalami penurunan
berat badan sebesar 10 kg selama 3 bulan terakhir ini. Di samping itu, diketahui pasien memiliki kebiasaan merokok sejak masa sekolah. Dari hasil pemeriksaan
pihak rumah sakit , dinyatakan ada gangguan pada hati dan paru-paru pasien tersebut. Pihak keluarga pasien mengatakan bahwa sekitar 2 bulan yang lalu, pasien
pernah datang berobat ke Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu dan sesekali batuk bercampur darah. Dari
hasil pemeriksaan mikrobiologi terdahulu dijumpai Bakteri Tahan Asam BTA + dan pada foto toraks dijumpai adanya fibroinfiltrat pada paru. Pihak Rumah Sakit
memberi obat Rifampisin 150mgIsoniazid 75mgPirazinamid 400mgETHA dan dikonsumsi selama 2 bulan dengan dosis 1x1 sebanyak 4 tablet sekali makan. Obat
rifampisin, isoniazid, dan pirazinamid merupakan obat antituberkulosis. Dari hasil anamnesa didapati informasi bahwa pasien sudah mengkonsumsi obat steroid
deksametason selama lebih kurang 3 tahun atas anjuran teman sesama penarik becak dengan alasan setelah temannya mengkonsumsi obat steroid ini, badan terasa segar
dan menambah stamina. Pihak rumah sakit menyuruh pasien menghentikan
Universitas Sumatera Utara