BAB 3 LAPORAN KASUS
Seorang pasien berumur 57 tahun dengan pekerjaan seorang penarik becak, datang ke Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan pada tanggal 4
Agustus 2010 dengan keluhan mual, muntah, pusing, dan batuk yang kadang disertai dahak. Hal ini dialami pasien sudah sekitar 2 minggu. Pasien mengalami penurunan
berat badan sebesar 10 kg selama 3 bulan terakhir ini. Di samping itu, diketahui pasien memiliki kebiasaan merokok sejak masa sekolah. Dari hasil pemeriksaan
pihak rumah sakit , dinyatakan ada gangguan pada hati dan paru-paru pasien tersebut. Pihak keluarga pasien mengatakan bahwa sekitar 2 bulan yang lalu, pasien
pernah datang berobat ke Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu dan sesekali batuk bercampur darah. Dari
hasil pemeriksaan mikrobiologi terdahulu dijumpai Bakteri Tahan Asam BTA + dan pada foto toraks dijumpai adanya fibroinfiltrat pada paru. Pihak Rumah Sakit
memberi obat Rifampisin 150mgIsoniazid 75mgPirazinamid 400mgETHA dan dikonsumsi selama 2 bulan dengan dosis 1x1 sebanyak 4 tablet sekali makan. Obat
rifampisin, isoniazid, dan pirazinamid merupakan obat antituberkulosis. Dari hasil anamnesa didapati informasi bahwa pasien sudah mengkonsumsi obat steroid
deksametason selama lebih kurang 3 tahun atas anjuran teman sesama penarik becak dengan alasan setelah temannya mengkonsumsi obat steroid ini, badan terasa segar
dan menambah stamina. Pihak rumah sakit menyuruh pasien menghentikan
Universitas Sumatera Utara
pemakaian obat antituberkulosis yang sudah dikonsumsi selama 2 bulan itu dan juga steroid karna diduga obat –obatan tersebut akan memperburuk keadaan pasien.
Dari hasil pemeriksaan yang tertera dalam rekam medik pasien, didapatkan data kondisi pasien dengan tekanan darah sebesar 12080 mmHg, suhu tubuh 37°C,
denyut nadi 80 kalimenit, dan frekuensi pernafasan 20 kalimenit. Berdasarkan data rekam medik pasien juga dicatat bahwa mata ikterus +, pupil isokor, dan
pembesaran kelenjar getah bening -. Pada pemeriksaan foto toraks didapatkan data sinus dan diafragma kanan dan kiri normal dan tampak bayangan fibroinfiltrat dan
kavitas pada lapangan atas paru kiri. Ekstremitas tidak mengalami edema, EKG dalam batas normal, dan pada kulit dijumpai ekskoriasi.
Adapun pemeriksaan penunjang seperti bakteri biakan dijumpai direk BTA I, II, III -. Berikut pemeriksaan laboratorium yang tertera dalam rekam medik pasien,
didapati hasil sebagai berikut : Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Kimia Klinik
Hati Hasil
Rujukan Bilirubin total
11,47 1
Bilirubun direk 8,33
0-0,2 ASTSGOT
39 38
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan, baik pemeriksaan fisik, foto toraks, kimia klinik, bakteri biakan dan juga dari gejala yang dialami pasien, maka
Universitas Sumatera Utara
didiagnosa bahwa pasien tersebut mengalami tuberkulosis paru dan dijumpai adanya gangguan pada hati yang disebabkan karena penggunaan obat-obatan drug induced
liver disease. Terapi yang diberikan pihak rumah sakit berupa perawatan tirah baring, obat
Ambroxol syr 3x1 cth, Curcuma 3x1 tab, Carmed urea 10 2x sehari, Aminofusin L 600 1 fls24 jam
Pemeriksaan Rongga Mulut Anamnesa keadaan rongga mulut pasien, keluarga pasien mengatakan bahwa
pasien mengeluh adanya rasa tidak nyaman pada lidah dan ketika dilihat rongga mulutnya, terdapat lapisan putih kekuningan pada lidah. Pasien mengatakan rasa
tidak nyaman pada lidah diperkirakan sudah terjadi sebelum batuk-batuk yang dialami dua bulan yang lalu yaitu sebelum penggunaan obat antibiotik
antituberkulosis, namun lapisan putih kekuningan tersebut tidak diketahui sejak kapan muncul pada lidah pasien. Dari pemeriksaan intra oral dijumpai mukosa bibir
terkelupas bibir kering, kebersihan mulut pasien yang buruk dengan hampir seluruh permukaan gigi dipenuhi plak, dan terdapat plak tebal berwarna putih kekuningan
pada bagian dorsal lidah gambar 9 dan plak ini hilang ketika dihapus dengan menggunakan sendok kayu es krim dan kemudian meninggalkan permukaan yang
berwarna merah.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 9.Plak tebal berwarna putih kekuningan pada bagian dorsal lidah pasien dan dapat dihapus
menggunakan sendok kayu es krim Disamping itu, pemeriksaan kultur spesimen yang dilakukan pada media
sabaroud agar dan diinkubasi selama 2 hari dijumpai adanya jamur spesies Kandida gambar 10
Gambar 10. Hasil kultur Kandida pada media sabaroud agar Dari hasil anamnesa, pemeriksaan intra oral, dan hasil kultur, ditegakkan
diagnosa bahwa plak tebal berwarna putih kekuningan yang dijumpai pada bagian dorsal lidah pasien ini merupakan kandidiasis oral.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 DISKUSI