PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Dengan Menggunakan Strategi Active Knowledge Sharing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran I

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE

SHARING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU PADA SISWA

KELAS VIII PK 2 MTS NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh: LIA ISNAINI

A210120002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016


(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE

SHARING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU PADA SISWA

KELAS VIII PK 2 MTS NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PUBLIKASI ILMIAH oleh:

LIA ISNAINI A210120002

Artikelpublikasiinitelahdisetujuiolehpembimbingskripsi FakultasKeguruandanIlmuPendidikan, UniversitasMuhammadiyah

Surakarta

untukdipertanggungjawabkan di hadapantimpenguji

Surakarta, Desember 2016 Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Harsono, SU NIK.232


(3)

HALAMAN PENGESAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE

SHARING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU PADA SISWA KELAS VIII PK 2 MTS NEGERI 1 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2015/2016

Oleh: LIA ISNAINI

A210120002

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Sabtu, 13 Agustus 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Prof. Dr. Harsono, S.U. ( ) (Ketua Dewan Penguji)

2. Drs. Sami’an, MM ( )

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Drs. Budi Sutrisno, M.Pd ( ) (Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M. Hum. NIP. 19650428 199303 1001


(4)

HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabilakelakterbuktiadaketidakbenarandalampernyataansaya di atas, maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 29 Desember 2016 Penulis

LIA ISNAINI A 210 120 002


(5)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE

SHARING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU PADA SISWA

KELAS VIII PK 2 MTS NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ips terpadu kelas VIII PK 2 MTs N 1 Surakarta melalui penerapan model pembelajarandiscovery learningdenganmenggunakanstrategiactive knowledgesharing.Penelitianinimenggunakanpendekatanpenelitiantindakandenga ndesainpenelitianyaknipenelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus dimana masing-masing siklus dilalui dengan 4 (empat) tahapan yaitu: (1) perencanaan; (2) pelaksanaan; (3) observasi; (4) refleksi. Metodepengumpulan data yang digunakanyaknites, observasi, dokumentasi dan catatan lapangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif komparatif dan teknik analisis kritis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan dari sebelum tindakan sampai dengan Siklus II, aktivitas siswa sebelum tindakan memperoleh skor sebanyak 11,4skor dengan tingkat keberhasilan sebesar 29,6%, meningkat pada siklus I dengan perolehan skor sebanyak 23,3 skor dengan tingkat keberhasilan sebesar 63%, dan kembali meningkat pada siklus II dengan perolehan skor sebanyak 28,2 skor dengan tingkat keberhasilan sebesar 75,5%. Peningkatan juga terjadi pada hasil belajar siswa dari sebelum tindakan sampai dengan dilaksanakannya siklus I dan siklus II. Hasil belajar siswa ranah sikap spiritual dan sikap sosial sebelum tindakan sebesar 42% dan 50,42%, meningkat pada siklus I dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 60,2% dan 68,85%, dan meningkat kembali pada siklus II dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 67,6% dan 77,85%. Peningkatan hasil belajar ranah pengetahuan ditunjukkan dengan ketuntasan klasikal sebelum tindakan sebesar 33%, meningkat pada siklus I sebesar 45%, dan meningkat pada siklus II sebesar 100%. Peningkatan hasil belajar ranah keterampilan ditunjukkan dengan ketuntasan klasikal sebelum tindakan sebesar 41% meningkat pada siklus I sebesar 45%, dan meningkat pada siklus II sebesar 100%.

Jadi dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran discovery learning dengan menggunakan strategiactive knowledgesharingdapat meningkatkan hasil belajar siswa yang meliputi aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa kelas VIII PK 2 pada mata pelajaran IPS terpadu di MTs N 1 Surakarta. Saran yang diberikan adalah agar model pembelajaran discovery learningdengan menggunakan strategi active knowledgesharing dapat dijadikan acuan guru sebagai solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu pada siswa kelas VIII PK 2 di MTs N 1 Surakarta.

Kata Kunci : hasil belajar siswa, discovery learning, strategiactive knowledgesharing.


(6)

ABSTRACT

This study aims to improve student learning outcomes in subjects ips integrated PK VIII class 2 MTs N 1 Surakarta through discovery learning model application using a strategy of active learning with knowledge sharing. This study uses action research approach to the design of the classroom action research study conducted in two cycles in which each cycle traversed by 4 (four) stages: (1) planning; (2) implementation; (3) observation; (4) reflection. Methods of data collection used the tests, observation, documentation and field notes. Data analysis technique used is descriptive analysis technique comparative and critical analysis techniques.

The results showed that the activity of students has increased from before the procedure until the second cycle, the student activity prior to the act of obtaining a score as much as 11.4 score with a success rate of 29.6%, an increase in the first cycle with the acquisition score as much as 23.3 score level the success of 63%, and increased again in the second cycle with the acquisition score as much as 28.2 score with a success rate of 75.5%. The increase also occurred in student learning outcomes of prior actions to the implementation of the first cycle and the second cycle. Student learning outcomes realm of spiritual attitudes and social behavior before action by 42% and 50.42%, increased in the first cycle with the classical completeness rate of 60.2% and 68.85%, and increased again in the second cycle to the level of classical completeness of 67.6% and 77.85%. Learning outcome domains of knowledge shown by classical completeness before action by 33%, increased in the first cycle of 45%, and increased in the second cycle of 100%. Improved learning outcomes realm of skills demonstrated by classical completeness before action of 41% increase in the first cycle by 45%, and increased in the second cycle of 100%.

So it can be concluded that learning through discovery learning model using active knowledge sharing strategies can improve student learning outcomes which include student activities, and the results of class VIII student PK 2 in social studies integrated in MTs N 1 Surakarta. The advice given is that the discovery learning model learning using active knowledge sharing strategy can be used as a reference teacher as a solution to improve student learning outcomes in social studies integrated in class VIII MTs PK 2 N 1 Surakarta.

Keywords: student learning, discovery learning, active knowledge sharing strategy.

1. PENDAHULUAN

Peran pendidikan sangat penting bagi kehidupan setiap manusia, halini terlihat dari upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di Indonesia. Upaya yang dilakukan pemerintah antara lain dilakukannya pembaharuan kurikulum, peningkatankualitastenagapendidik, sertateknologiinformasipendidikan.


(7)

Berdasarkan pada hasil observasi, peneliti menemukan permasalahan yang secara spesifik pada pembelajaran IPS terpadu kelas VIII PK 2 MTs N 1 Surakarta. Permasalahan yang ditemukan diantaranya adalah kegiatan pembelajaran yang seharusnya berpusat pada peserta didik masih didominasi oleh peran guru sebagai transformator pengetahuan. Sehingga peran siswa menjadi pasif serta pembelajaran menjadi terpusat kepada guru.

Selain beberapa permasalahan di atas, dalam aktivitas siswa juga ditemui beberapa kekurangan diantaranya siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut didasarkan pada kegiatan pembelajaran yang belum mempersilakan siswa untuk mengajukan ide atau gagasannya sendiri mengenai suatu tema atau topik yang akan mereka pelajari. Belum ada pembelajaran penugasan yang menekankan pada kegiatan penelitian berdasarkan suatu tema atau topik yang telah ditentukan dalam pembelajaran. Siswa belum berani mengemukakan pendapat saat diminta guru menjelaskan apa yang mereka ketahui tentang materi yang diajarkan. Belum beraninya siswa bertanya kepada guru mengenai materi yang belum mereka pahami.

Masalah tersebut diatas menjadi penyebab rendahnya hasil belajar siswa kelas VIII PK 2 MTs N 1 Surakarta. Dari 24 siswa, sebanyak 67% siswa belum memenuhi nilai KKM, sedangkan baru sebanyak 33% siswa sudah memenuhi nilai diatas KKM.

Dari paparan permasalahan di atas, dapat diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran IPS terpadu pada siswa kelas VIII PK 2 MTs N 1 Surakarta masih memiliki hasil belajar rendah. Rendahnya hasil belajar siswa merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi disekolahan. Menindak lanjuti permasalahan tersebut, untuk menyelesaikan masalah, peneliti bersama tim kolaborator menetapkan alternative dengan menerapkan suatu pendekatan berbasis memecahkan masalah dengan strategi saling berbagi pengetahuan antar siswa agar siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti akan mengkaji melalui penelitian tindakan kelas dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning. Dengan Menggunakan Strategi Active Knowledge Sharing Untuk


(8)

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII PK 2 MTsNegeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Rumusan masalah secara umum dalam penelitian ini adalah “Apakah penerapan model pembelajaran discovery learning dengan menggunakan strategiactive knowledge sharing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada matapelajaran IPS Terpadu pada siswa kelas VIII PK 2 MTs Negeri 1 Surakarta?’’

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini didesain sebagai penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri 1 Surakarta yang beralamat di Jl. MT. Haryono No. 24D Banjarsari, Surakarta. Subjek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran IPS Terpadu yang bernama MastutikMunfaati, S.Pd, M.Pd dan siswa kelas VIII MTs N 1 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 khususnya kelas VIII PK 2 yang berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan, dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu.

Penelitian ini terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes, observasi, dokumentasi dan catatan lapangan. Sedangkan untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif dan analisis kritis.

Indikator capaian dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran discovery learning dengan menggunakan strategi active knowledge sharing yang meliputi aktivitas siswa meningkat dengan target yang diharapkan sebesar 29,6%, aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat dengan target yang diharapkan sebesar 75,5% dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu kelas VIII PK 2 MTs N 1 Surakarta meningkat dengan ketuntasan klasikal pada ranah sikap spiritual dan sikap sosial sebesar 67,6% dan 77,85% serta pada ranah pengetahuan dan keterampilan sebesar 100% dan 100%.


(9)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas VIII PK 2 MTs N 1 Surakarta dalam II siklus. Hasil penelitian sebelum tindakan yang dilakukan di kelas VIII PK 2 MTs N 1 Surakarta ditemukan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu masih rendah, hal ini disebabkan aktivitas siswa masih kurang aktif dalam proses pembelajaran serta penggunaan model pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik perhatian peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, maka pembelajaran pada mata pelajaran IPS terpadu perlu ditingkatkan hasil belajar siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Hasil observasi pada kondisi awal yang dilaksanakan oleh peneliti bersama guru mata pelajaran IPS terpadu diperoleh beberapa keterangan dan gambaran umum mengenai aktivitas siswa sebelum tindakan memperoleh skor sebesar 11,4 dengan tingkat keberhasilan 29,6%, dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu sebelum tindakan pada ranah sikap spiritual dengan ketuntasan klasikal sebanyak 42%, ranah sikap sosial dengan ketuntasan klasikal sebanyak 50,42%. Hasil belajar siswa pada ranah pengetahuan menunjukkan masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 75, dari 29 siswa 67% (16 siswa) mendapatkan nilai di bawah KKM, sedangkan hasil belajar siswa pada ranah keterampilan sebelum tindakan dengan ketuntasan klasikal sebanyak 41%.

Aktivitas belajar siswa Aktivitas belajar siswa adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga menimbulkan perubahan perilaku belajar pada diri siswa dalam rangka mecapai tujuan belajar (Ratini, 2011:63; Sardiman, 2011:101 dan Hamalik, 2011:171).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan discovery learning

dengan menggunakan strategi active knowledge sharing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu pada siswa kelas VIII PK 2 MTs N 1 Surakarta. Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut:


(10)

Tabel 3.1 Data peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu dengan model pembelajaran discovery learning dengan menggunakan strategi active knowledge sharing

Indikator hasil belajar

siswa

Sebelum tindakan

Setelah tindakan Siklus I Siklus II Aktivitas siswa

Perolehan skor 11,

4 46,6 56,4

Persentase 29,

6% 63% 75,5%

Hasil belajar siswa ranah pengetahuan

Perolehan skor 8 11 24

Persentase 3

3% 45% 100%

Adapun diagram peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu dari sebelum tindakan sampai siklus II dapat digambarkan sebagai berikut:

11,4

46,6

56,4

8 11

24

Sebelum tindakan Siklus I Siklus II Peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa ranah

pengetahuan dalam bentuk skor

Aktivitas siswa Hasil belajar siswa ranah pengetahuan

29,60%

63% 75,50%

33% 45%

100%

Sebelum tindakan Siklus I Siklus II

Peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa ranah pengetahuan dalam bentuk persentase


(11)

Diagram 3.1 Peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa ranah pengetahuan dalam pembelajaran IPS terpadu

Dari diagram di atas menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu pada siswa kelas VIII PK 2 MTs N 1 Surakarta dari seblum tindakan sampai dengan dilaksanakannya tindakan. Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu di atas meliputi:

3.1Aktivitas siswa

Aktivitas siswa sebelum tindakan ditunjukkan dengan perolehan skor sebanyak 11,4 skor dengan tingkat keberhasilan secara klasikal sebesar 29,6% meningkat pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I aktivitas siswa memperoleh skor sebanyak 46,6 skor dengan tingkat keberhasilan secara klasikal sebesar 63%. Sedangkan pada siklus II perolehan skor untuk aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran sebanyak 56,4 skor dengan tingkat keberhasilan secara klasikal sebesar 75,5%. Hal ini menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran

discovery learning dengan menggunakan strategi active knowledge sharing dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. 3.2Hasil belajar siswa ranah pengetahuan

Hasil belajar siswa ranah pengetahuan sebelum tindakan ditunjukkan dengan perolehan skor sebanyak 8 skor dengan tingkat keberhasilan secara klasikal sebesar 33% meningkat pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I hasil belajar siswa ranah pengetahuan memperoleh skor sebanyak 11 skor dengan tingkat keberhasilan secara klasikal sebesar 45%. Sedangkan pada siklus II perolehan skor untuk hasil belajar siswa ranah pengetahuan selama kegiatan pembelajaran sebanyak 24 skor dengan tingkat keberhasilan secara klasikal sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran discovery learning

dengan menggunakan strategi active knowledge sharing dapat meningkatkan hasil belajar siswa ranah pengetahuan dalam kegiatan pembelajaran.


(12)

Selain dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa ranah pengetahuan, penerapan model pembelajaran discovery learning dengan menggunakan strategi active knowledge sharing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII PK 2 MTs N 1 Surakarta pada mata pelajaran IPS terpadu pada setiap ranahnya. Peningkatan hasil belajar siswa pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel dan diagram berikut:

Tabel 3.2 Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu pada setiap ranah

Hasil belajar siswa

Sebelu m tindakan

Setelah tindakan Siklus I Siklus II Ranah sikap

spiritual 42% 60,2% 67,6%

Ranah sikap sosial

50,42

% 68,85% 77,85%

Ranah

pengetahuan 33% 45% 100%

Ranah

keterampilan 41% 45% 100%

Adapun diagram peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu dari sebelum tindakan sampai siklus II dapat digambarkan sebagai berikut:

Diagram 3.2 Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu

Dari diagram di atas menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu pada siswa kelas VIII PK 2 MTs N 1 Surakarta

42% 50,42%

33% 41%

60,20% 68,85%

45% 45%

67,60% 77,85%

100% 100%

Ranah Sikap Spiritual

Ranah Sikap Sosial Ranah Pengetahuan Ranah Keterampilan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa

pada Mata Pelajaran IPS Terpadu

Sebelum tindakan Siklus I Siklus II


(13)

dari sebelum tindakan sampai dengan dilaksanakannya tindakan. Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu di atas meliputi:

3.3Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa ranah sikap spiritual sebelum tindakan sebesar 42%, meningkat pada siklus I dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 60,2%, dan meningkat kembali pada siklus II dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 67,6%. Hasil belajar siswa ranah sikap sosial sebelum tindakan dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 50,42%, meningkat pada siklus I dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 68,85%, dan meningkat kembali pada siklus II dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 77,85%. Hasil belajar siswa ranah pengetahuan sebelum tindakan dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 33%, meningkat pada siklus I dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 45%, dan meningkat kembali pada siklus II dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 100%. Peningkatan hasil belajar ranah keterampilan sebelum tindakan sebesar 41%, meningkat pada siklus I dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 45%, dan meningkat kembali pada siklus II dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 100%.

Penelitian yang telah di lakukan peneliti terbukti dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dalam tiap siklus pembelajaran IPS terpadu. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran discovery learning dengan menggunakan strategi active knowledge sharing berhasil meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu pada siswa kelas VIII PK 2 MTs N 1 Surakarta.

Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Desiana Nur Hidayati (2015) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran DiscoveryLearning Pada Materi Proklamasi KemerdekaanRepublik Indonesia Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII MTS Maarif Nu 06 Bojongsari Kabupaten Purbalingga Tahun Ajaran 2014/2015” menunjukkan adanya peningkatan melalui hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh rata-rata nilai post test kelas eksperimen yaitu 81,08 dan rata-rata kelas control yaitu


(14)

64,21. Berdasarkan hasil uji hipotesis (uji t) diperoleh nilai Sig. (2-tailed) = 0,000.Karena 0,00< 0,05 maka H1 diterima. Jadi, ada perbedaan rata-rata nilai

pre-test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.Pembelajaran sejarah siswa kelas VIII B dengan menggunakan metode discovery learning lebih efektif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan kelas VIII A yang tidak menggunakan metode menggunakan metode ceramah. Dan juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Ahmad Umar (2014) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas Viii I Sekolah Menengah Pertama Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014” menunjukan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran Active KnowledgeSharing. Sebelum pelaksanaan siklus rata-rata motivasi siswa sebesar 31,76%. Pada siklus I rata motivasi siswa sebesar 53,97%. Pada siklus II rata-rata motivasi siswa sebesar 81,74%. Dan hasil belajar siswa sebelum pelaksanaan siklus rata-rata hasil belajar siswa sebesar 19,05%. Pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa sebesar 28,57%. Pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa sebesar 85,71%. Hal ini berarti peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa melebihi indikator keberhasilan yakni 75%. Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan strategi pembelajaran

Active Knowledge Sharing untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VIII I Sekolah Menengah Pertama Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014.

4. PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Melalui penerapan model pembelajaran discovery learning dengan menggunakan strategi active knowledge sharing dapat meningkatkanaktivitas siswa pada mata pelajaran IPS terpadu pada siswa kelas VIII PK 2 MTs N 1 Surakarta.


(15)

2. Melalui penerapan model pembelajaran discovery learning dengan menggunakan strategi active knowledge sharing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu pada siswa kelas VIII PK 2 MTs N 1 Surakarta pada setiap ranahnya.

DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rajawali.

Hamalik, Oemar. 2011. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Rosdakarya

Nur Hidayati, Desiana. 2015. “PengaruhPenerapan Model Pembelajaran

Discovery Learning Pada Materi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII MTS Maarif Nu 06

Ratini. 2011. Penggunaan Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar BIOLOGI pada Siswa Muhammadiyah 1 Metro Tahun Pelajaran 2010/2011. Bioedukasi.Vol.2 No.1.Hlm 22-24. ISSN:2086-4701. Diakses pada tanggal 5 April 2016 Pukul 10.50 WIB. (http://fkip.ummetro.ac.id/journal/index.php/biologi/issue/view/41).

Silberman, Mel. 2013. Pembelajaran Aktif 101 Strategi Untuk Mengajar Secara Aktif. Jakarta: Indeks

Umar, Ahmad. 2014. “Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas VIII I Sekolah Menengah Pertama Al Islam 1 Surakarta TahunAjaran 2013/2014”. Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.


(1)

Tabel 3.1 Data peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu dengan model pembelajaran discovery learning dengan menggunakan strategi active knowledge sharing

Indikator hasil belajar

siswa

Sebelum tindakan

Setelah tindakan Siklus I Siklus II Aktivitas siswa

Perolehan skor 11,

4 46,6 56,4

Persentase 29,

6% 63% 75,5%

Hasil belajar siswa ranah pengetahuan

Perolehan skor 8 11 24

Persentase 3

3% 45% 100%

Adapun diagram peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu dari sebelum tindakan sampai siklus II dapat digambarkan sebagai berikut:

11,4

46,6

56,4

8 11

24

Sebelum tindakan Siklus I Siklus II Peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa ranah

pengetahuan dalam bentuk skor

Aktivitas siswa Hasil belajar siswa ranah pengetahuan

29,60%

63% 75,50%

33% 45%

100%

Sebelum tindakan Siklus I Siklus II

Peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa ranah pengetahuan dalam bentuk persentase


(2)

Diagram 3.1 Peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa ranah pengetahuan dalam pembelajaran IPS terpadu

Dari diagram di atas menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu pada siswa kelas VIII PK 2 MTs N 1 Surakarta dari seblum tindakan sampai dengan dilaksanakannya tindakan. Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu di atas meliputi:

3.1Aktivitas siswa

Aktivitas siswa sebelum tindakan ditunjukkan dengan perolehan skor sebanyak 11,4 skor dengan tingkat keberhasilan secara klasikal sebesar 29,6% meningkat pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I aktivitas siswa memperoleh skor sebanyak 46,6 skor dengan tingkat keberhasilan secara klasikal sebesar 63%. Sedangkan pada siklus II perolehan skor untuk aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran sebanyak 56,4 skor dengan tingkat keberhasilan secara klasikal sebesar 75,5%. Hal ini menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran

discovery learning dengan menggunakan strategi active knowledge sharing dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. 3.2Hasil belajar siswa ranah pengetahuan

Hasil belajar siswa ranah pengetahuan sebelum tindakan ditunjukkan dengan perolehan skor sebanyak 8 skor dengan tingkat keberhasilan secara klasikal sebesar 33% meningkat pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I hasil belajar siswa ranah pengetahuan memperoleh skor sebanyak 11 skor dengan tingkat keberhasilan secara klasikal sebesar 45%. Sedangkan pada siklus II perolehan skor untuk hasil belajar siswa ranah pengetahuan selama kegiatan pembelajaran sebanyak 24 skor dengan tingkat keberhasilan secara klasikal sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran discovery learning

dengan menggunakan strategi active knowledge sharing dapat meningkatkan hasil belajar siswa ranah pengetahuan dalam kegiatan pembelajaran.


(3)

Selain dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa ranah pengetahuan, penerapan model pembelajaran discovery learning dengan menggunakan strategi active knowledge sharing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII PK 2 MTs N 1 Surakarta pada mata pelajaran IPS terpadu pada setiap ranahnya. Peningkatan hasil belajar siswa pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel dan diagram berikut:

Tabel 3.2 Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu pada setiap ranah

Hasil belajar siswa

Sebelu m tindakan

Setelah tindakan Siklus I Siklus II Ranah sikap

spiritual 42% 60,2% 67,6%

Ranah sikap sosial

50,42

% 68,85% 77,85%

Ranah

pengetahuan 33% 45% 100%

Ranah

keterampilan 41% 45% 100%

Adapun diagram peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu dari sebelum tindakan sampai siklus II dapat digambarkan sebagai berikut:

Diagram 3.2 Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu

Dari diagram di atas menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu pada siswa kelas VIII PK 2 MTs N 1 Surakarta

42% 50,42%

33% 41%

60,20% 68,85%

45% 45%

67,60% 77,85%

100% 100%

Ranah Sikap Spiritual

Ranah Sikap Sosial Ranah Pengetahuan Ranah Keterampilan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa

pada Mata Pelajaran IPS Terpadu


(4)

dari sebelum tindakan sampai dengan dilaksanakannya tindakan. Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu di atas meliputi:

3.3Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa ranah sikap spiritual sebelum tindakan sebesar 42%, meningkat pada siklus I dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 60,2%, dan meningkat kembali pada siklus II dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 67,6%. Hasil belajar siswa ranah sikap sosial sebelum tindakan dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 50,42%, meningkat pada siklus I dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 68,85%, dan meningkat kembali pada siklus II dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 77,85%. Hasil belajar siswa ranah pengetahuan sebelum tindakan dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 33%, meningkat pada siklus I dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 45%, dan meningkat kembali pada siklus II dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 100%. Peningkatan hasil belajar ranah keterampilan sebelum tindakan sebesar 41%, meningkat pada siklus I dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 45%, dan meningkat kembali pada siklus II dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 100%.

Penelitian yang telah di lakukan peneliti terbukti dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dalam tiap siklus pembelajaran IPS terpadu. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran discovery learning dengan menggunakan strategi active knowledge sharing berhasil meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu pada siswa kelas VIII PK 2 MTs N 1 Surakarta.

Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Desiana Nur Hidayati (2015) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran DiscoveryLearning Pada Materi Proklamasi KemerdekaanRepublik Indonesia Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII MTS Maarif Nu 06 Bojongsari Kabupaten Purbalingga Tahun Ajaran 2014/2015” menunjukkan adanya peningkatan melalui hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh rata-rata nilai post test kelas eksperimen yaitu 81,08 dan rata-rata kelas control yaitu


(5)

64,21. Berdasarkan hasil uji hipotesis (uji t) diperoleh nilai Sig. (2-tailed) = 0,000.Karena 0,00< 0,05 maka H1 diterima. Jadi, ada perbedaan rata-rata nilai

pre-test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.Pembelajaran sejarah siswa kelas VIII B dengan menggunakan metode discovery learning lebih efektif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan kelas VIII A yang tidak menggunakan metode menggunakan metode ceramah. Dan juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Ahmad Umar (2014) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas Viii I Sekolah Menengah Pertama Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014” menunjukan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran Active KnowledgeSharing. Sebelum pelaksanaan siklus rata-rata motivasi siswa sebesar 31,76%. Pada siklus I rata motivasi siswa sebesar 53,97%. Pada siklus II rata-rata motivasi siswa sebesar 81,74%. Dan hasil belajar siswa sebelum pelaksanaan siklus rata-rata hasil belajar siswa sebesar 19,05%. Pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa sebesar 28,57%. Pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa sebesar 85,71%. Hal ini berarti peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa melebihi indikator keberhasilan yakni 75%. Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan strategi pembelajaran

Active Knowledge Sharing untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VIII I Sekolah Menengah Pertama Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014.

4. PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Melalui penerapan model pembelajaran discovery learning dengan menggunakan strategi active knowledge sharing dapat meningkatkanaktivitas siswa pada mata pelajaran IPS terpadu pada siswa kelas VIII PK 2 MTs N 1 Surakarta.


(6)

2. Melalui penerapan model pembelajaran discovery learning dengan menggunakan strategi active knowledge sharing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu pada siswa kelas VIII PK 2 MTs N 1 Surakarta pada setiap ranahnya.

DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rajawali.

Hamalik, Oemar. 2011. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Rosdakarya

Nur Hidayati, Desiana. 2015. “PengaruhPenerapan Model Pembelajaran

Discovery Learning Pada Materi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII MTS Maarif Nu 06 Ratini. 2011. Penggunaan Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Aktivitas

dan Hasil Belajar BIOLOGI pada Siswa Muhammadiyah 1 Metro Tahun Pelajaran 2010/2011. Bioedukasi.Vol.2 No.1.Hlm 22-24. ISSN:2086-4701. Diakses pada tanggal 5 April 2016 Pukul 10.50 WIB. (http://fkip.ummetro.ac.id/journal/index.php/biologi/issue/view/41).

Silberman, Mel. 2013. Pembelajaran Aktif 101 Strategi Untuk Mengajar Secara Aktif. Jakarta: Indeks

Umar, Ahmad. 2014. “Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge

Sharing Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas VIII I Sekolah Menengah Pertama Al Islam 1 Surakarta TahunAjaran 2013/2014”. Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Dengan Menggunakan Strategi Active Knowledge Sharing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran I

0 2 18

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Dengan Menggunakan Strategi Active Knowledge Sharing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas Viii Pk 2 Mts Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2015/20

0 2 11

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas VIII I Sekolah Menengah Pertama Al Islam 1 Surakart

0 1 17

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas VIII I Sekolah Menengah Pertama Al Islam 1 Surakart

0 1 14

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING (BERBAGI PENGETAHUAN SECARA AKTIF) UNTUK PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING (BERBAGI PENGETAHUAN SECARA AKTIF) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA P

0 0 14

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIIB SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 14

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing Dengan Media

0 2 15

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing Dengan Media Ch

1 4 16

EFEKTIVITAS STRATEGI ACTIVE LEARNING MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING PADA PEMBELAJARAN JITSUYOU CHOUKAI I SJEP ARI e-2012.

0 0 57

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING MENGGUNAKAN MEDIA WEB PEERWISE.

3 8 125