Otonomi Daerah
37
d. Tindakan yang Dilakukan Pemerintah 1 Perjanjian yang dilakukan presiden dengan
negara lain 2 Kehadiran presiden ke daerah, kongres partai,
munas ormas, dan sebagainya Peraturan-peraturan tersebut merupakan bentuk
kebijakan publik yang dibuat oleh lembaga berwenang dan seluruh peraturan tersebut mengikat kita semua
sebagai warga negara. Peraturan selalu diikuti dengan kewajiban kita untuk melaksanakannya. Namun, apakah
kita boleh menyampaikan saran atau ikut serta menyusun kebijakan publik. Tentunya sebagai warga negara yang baik
kita sepatutnya turut serta menyusun dan merumuskan kebijakan publik. Salah satu caranya adalah secara aktif
menyampaikan pendapat atau aspirasi kepada lembaga yang menjadi wakil rakyat seperti DPR. Masyarakat dituntut
untuk aktif karena sebenarnya yang mengetahui dan meng- alami permasalahan adalah masyarakat itu sendiri. Jika
masyarakat aktif dalam menyusun, melaksanakan, dan menilai kebijakan publik maka kebijakan publik tersebut
nantinya akan sesuai dengan keinginan masyarakat.
3. Manfaat Partisipasi dalam Kebijakan Publik di Daerah
Partisipasi masyarakat dalam kebijakan publik, tidak hanya sebatas dalam pelaksanaan tetapi mulai dari proses
perencanaan, penyusunan, dan evaluasi. Jika masyarakat aktif berpartisipasi dalam seluruh proses tersebut, akan
banyak sekali manfaat yang dapat dirasakan bersama, di antaranya sebagai berikut.
a. Terbentuknya Masyarakat Hukum
Masyarakat hukum adalah masyarakat yang sadar dan patuh pada hukum yang berlaku. Masyarakat hukum
adalah masyarakat yang selalu mengedepankan hukum dalam berbagai hal.
b. Terbentuknya Masyarakat yang Sadar Politik
Masyarakat sadar politik adalah masyarakat yang sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara
dan dilaksanakan dalam kehidupan nyata.
Diskusikan dalam kelompok belajarmu mengenai
keikutsertaan masyarakat dalam menyusun kebijakan-
kebijakan publik di daerah dalam pelaksanaan otonomi
daerah. Kemudian, hasilnya dikumpulkan kepada gurumu.
Diskusi
38
Pendidikan Kewarganegaraan: Menumbuhkan Nasionalisme dan Patriotisme untuk Kelas IX
Sumber: Panji, 10 November 1997
Gambar 2.7 Sosialisasi Kesadaran Hukum
pada Masyarakat
Peran serta penegak hukum dalam menyosialisasikan hukum
kepada masyarakat sangat diperlukan untuk meningkatkan
kesadaran hukum.
d. Suksesnya Pembangunan Nasional
Masyarakat yang aktif mendukung kebijakan publik akan menciptakan nilai persatuan dan kesatuan dalam
masyarakat. Selanjutnya akan membentuk stabilitas nasional dan lancarnya proses pembangunan nasional
menuju terciptanya tujuan nasional, seperti tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat, sebagai
berikut: 1 melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah, 2 memajukan kesejahteraan umum,
3 mencerdaskan kehidupan bangsa, dan 4 ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar kan
kemer dekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Masyarakat dapat berpartisipasi dalam bentuk ke-
patuhan melaksanakan kebijakan publik, masyarakat juga dapat tidak mematuhi kebijakan publik. Ketidak patuhan
ini antara lain disebabkan oleh hal berikut.
c. Terbentuknya Masyarakat yang Bermoral dan Berakhlak Mulia
Masyarakat yang sadar hukum dan sadar politik akan menge depankan nilai moralitas dalam kehi dupannya.
Masyarakat tersebut tidak akan saling menginjak dan saling menghinakan satu sama lainnya. Akan tetapi,
saling mengayomi, menghormati, dan menghargai hak dan kewajiban sebagai sesama manusia.
Otonomi Daerah
39
1 Bertentangan dengan sistem nilai masyarakat, seperti ber tentangan dengan ajaran agama yang dianut.
2 Memilah dan memilih terhadap suatu peraturan, seperti seseorang ingin melaksanakan satu hukum,
tetapi tidak untuk peraturan yang lainnya. 3 Masyarakat tidak mengetahui prosedur ber partisipasi.
4 Rendahnya kesadaran hukum dalam masyarakat. 5 Tidak adanya kepastian hukum bagi orang yang
melanggar hukum.
4. Dampak Ketidakaktifan Masyarakat dalam Kebijakan Publik di Daerah
Sebelumnya, kamu sudah mengetahui bahwa kebijakan publik itu tidak hanya dibuat oleh pemerintah
pusat saja tetapi dibuat juga oleh peme rintah daerah. Pemerintah sebagai lembaga yang mengeluarkan
kebijakan publik sudah tentu mengharapkan partisipasi aktif seluruh anggota masyarakat. Bentuk partisipasi
dalam pelaksanaan kebijakan publik, seperti mematuhi dan mendukung kebijakan tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, kamu tentu pernah melihat sese orang melanggar atau tidak mematuhi
kebijakan yang sudah dibuat. Misalnya, pelanggaran peraturan daerah yang mengatur tentang membuang
sampah, pedagang kaki lima, iklan, dan reklame. Di sekolah pun sering kali ada siswa yang melanggar peraturan atau
kebijakan sekolah, misalnya menggu nakan pakaian yang tidak sesuai, berbicara kasar, tidak mengerjakan tugas,
kesiangan masuk sekolah, dan lain-lain.
Dampak dari ketidakaktifan masyarakat dalam kebijakan
publik akan berakibat negatif. Coba kamu perhatikan dan
amati pengaruh negatifnya. Kemudian, hasilnya
dikumpulkan kepada gurumu.
Telaah
Sumber: Tempo ,11 Agustus 2002
Gambar 2.8 Siswa yang Datang Terlambat
ke Sekolah Terlambat masuk sekolah
merupakan contoh kebiasaan buruk yang harus ditinggalkan
karena melanggar peraturan atau kebijakan sekolah.