Pengertian Kebijakan Publik Pendidikan Kewarganegaraan 3 Kelas 9 Lukman Surya Saputra 2009

Otonomi Daerah 37 d. Tindakan yang Dilakukan Pemerintah 1 Perjanjian yang dilakukan presiden dengan negara lain 2 Kehadiran presiden ke daerah, kongres partai, munas ormas, dan sebagainya Peraturan-peraturan tersebut merupakan bentuk kebijakan publik yang dibuat oleh lembaga berwenang dan seluruh peraturan tersebut mengikat kita semua sebagai warga negara. Peraturan selalu diikuti dengan kewajiban kita untuk melaksanakannya. Namun, apakah kita boleh menyampaikan saran atau ikut serta menyusun kebijakan publik. Tentunya sebagai warga negara yang baik kita sepatutnya turut serta menyusun dan merumuskan kebijakan publik. Salah satu caranya adalah secara aktif menyampaikan pendapat atau aspirasi kepada lembaga yang menjadi wakil rakyat seperti DPR. Masyarakat dituntut untuk aktif karena sebenarnya yang mengetahui dan meng- alami permasalahan adalah masyarakat itu sendiri. Jika masyarakat aktif dalam menyusun, melaksanakan, dan menilai kebijakan publik maka kebijakan publik tersebut nantinya akan sesuai dengan keinginan masyarakat.

3. Manfaat Partisipasi dalam Kebijakan Publik di Daerah

Partisipasi masyarakat dalam kebijakan publik, tidak hanya sebatas dalam pelaksanaan tetapi mulai dari proses perencanaan, penyusunan, dan evaluasi. Jika masyarakat aktif berpartisipasi dalam seluruh proses tersebut, akan banyak sekali manfaat yang dapat dirasakan bersama, di antaranya sebagai berikut.

a. Terbentuknya Masyarakat Hukum

Masyarakat hukum adalah masyarakat yang sadar dan patuh pada hukum yang berlaku. Masyarakat hukum adalah masyarakat yang selalu mengedepankan hukum dalam berbagai hal.

b. Terbentuknya Masyarakat yang Sadar Politik

Masyarakat sadar politik adalah masyarakat yang sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan dilaksanakan dalam kehidupan nyata. Diskusikan dalam kelompok belajarmu mengenai keikutsertaan masyarakat dalam menyusun kebijakan- kebijakan publik di daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah. Kemudian, hasilnya dikumpulkan kepada gurumu. Diskusi 38 Pendidikan Kewarganegaraan: Menumbuhkan Nasionalisme dan Patriotisme untuk Kelas IX Sumber: Panji, 10 November 1997 Gambar 2.7 Sosialisasi Kesadaran Hukum pada Masyarakat Peran serta penegak hukum dalam menyosialisasikan hukum kepada masyarakat sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran hukum.

d. Suksesnya Pembangunan Nasional

Masyarakat yang aktif mendukung kebijakan publik akan menciptakan nilai persatuan dan kesatuan dalam masyarakat. Selanjutnya akan membentuk stabilitas nasional dan lancarnya proses pembangunan nasional menuju terciptanya tujuan nasional, seperti tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat, sebagai berikut: 1 melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah, 2 memajukan kesejahteraan umum, 3 mencerdaskan kehidupan bangsa, dan 4 ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar kan kemer dekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Masyarakat dapat berpartisipasi dalam bentuk ke- patuhan melaksanakan kebijakan publik, masyarakat juga dapat tidak mematuhi kebijakan publik. Ketidak patuhan ini antara lain disebabkan oleh hal berikut.

c. Terbentuknya Masyarakat yang Bermoral dan Berakhlak Mulia

Masyarakat yang sadar hukum dan sadar politik akan menge depankan nilai moralitas dalam kehi dupannya. Masyarakat tersebut tidak akan saling menginjak dan saling menghinakan satu sama lainnya. Akan tetapi, saling mengayomi, menghormati, dan menghargai hak dan kewajiban sebagai sesama manusia. Otonomi Daerah 39 1 Bertentangan dengan sistem nilai masyarakat, seperti ber tentangan dengan ajaran agama yang dianut. 2 Memilah dan memilih terhadap suatu peraturan, seperti seseorang ingin melaksanakan satu hukum, tetapi tidak untuk peraturan yang lainnya. 3 Masyarakat tidak mengetahui prosedur ber partisipasi. 4 Rendahnya kesadaran hukum dalam masyarakat. 5 Tidak adanya kepastian hukum bagi orang yang melanggar hukum.

4. Dampak Ketidakaktifan Masyarakat dalam Kebijakan Publik di Daerah

Sebelumnya, kamu sudah mengetahui bahwa kebijakan publik itu tidak hanya dibuat oleh pemerintah pusat saja tetapi dibuat juga oleh peme rintah daerah. Pemerintah sebagai lembaga yang mengeluarkan kebijakan publik sudah tentu mengharapkan partisipasi aktif seluruh anggota masyarakat. Bentuk partisipasi dalam pelaksanaan kebijakan publik, seperti mematuhi dan mendukung kebijakan tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, kamu tentu pernah melihat sese orang melanggar atau tidak mematuhi kebijakan yang sudah dibuat. Misalnya, pelanggaran peraturan daerah yang mengatur tentang membuang sampah, pedagang kaki lima, iklan, dan reklame. Di sekolah pun sering kali ada siswa yang melanggar peraturan atau kebijakan sekolah, misalnya menggu nakan pakaian yang tidak sesuai, berbicara kasar, tidak mengerjakan tugas, kesiangan masuk sekolah, dan lain-lain. Dampak dari ketidakaktifan masyarakat dalam kebijakan publik akan berakibat negatif. Coba kamu perhatikan dan amati pengaruh negatifnya. Kemudian, hasilnya dikumpulkan kepada gurumu. Telaah Sumber: Tempo ,11 Agustus 2002 Gambar 2.8 Siswa yang Datang Terlambat ke Sekolah Terlambat masuk sekolah merupakan contoh kebiasaan buruk yang harus ditinggalkan karena melanggar peraturan atau kebijakan sekolah.