42
Pendidikan Kewarganegaraan: Menumbuhkan Nasionalisme dan Patriotisme untuk Kelas IX
Gambar 2.10 Masyarakat Adat Papua
Pelaksanaan otonomi daerah menuntut pengawasan dan
partisipasi aktif dari setiap anggota masyarakat.
Sumber: Seputar Indonesia, 13 Juli 2005
5. Masalah-Masalah yang Muncul Berkaitan dengan Otonomi Daerah
Dengan digantikannya Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 oleh Undang-Undang No. 32 Tahun 2004,
memperlihatkan bahwa secara substansi isi materi undang-undang tentang pemerintahan daerah yang di
dalamnya mengatur otonomi daerah pada dasarnya menim bulkan banyak permasalahan seperti ada beberapa
anggota DPRD yang bermasalah, kemudian diseret ke meja hijau karena membuat peraturan daerah yang
menguntungkan para anggota DPRD. Contoh lainnya, bupati didemo oleh aparaturnya sendiri karena dianggap
sewenang-wenang menjalankan roda pemerintahan. Kejadian tersebut menyebabkan jalannya pemerintahan
menjadi terganggu. Selain itu, masalah lainnya adalah pemilihan walikota dan bupati di beberapa daerah sering
terjadi kekacauan, mulai dari terjadinya politik uang money politic, keributan antarpendukung, dan menolak
hasil pemilihan.
Dalam masyarakat sendiri banyak terjadi kasus seperti perebutan wilayah penangkapan ikan di laut. Di beberapa
daerah terjadi pertentangan kelompok antara yang mendukung dan menolak pemekaran suatu kabupaten
atau kota. Terjadinya berbagai macam penjarahan terhadap hutan karena sengketa kepemilikan antara
pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat adat seperti yang terjadi di beberapa daerah seperti di
Kalimantan, Sumatra dan Papua.
Masalah-masalah yang umum terjadi di berbagai daerah, antara lain sebagai berikut.
a. Kualitas sumber daya manusia yang masih kurang. b. Banyak pajak dan pungutan yang dibebankan kepada
masyarakat terutama para pengusaha sehingga memberatkan dan meng halangi investasi.
c. Merebaknya korupsi, kolusi, dan nepotisme di kalangan pejabat daerah.
d. Munculnya pejabat daerah yang berlaku seperti seorang “raja” kecil di daerah.
e. Munculnya persaingan antardaerah yang menjurus pada hal negatif, misalnya dalam hal pengelolaan
sumber daya alam di daerah perbatasan. f. Munculnya egoisme kedaerahan, misalnya seorang
pejabat atau PNS harus putra asli daerah.
Diskusikan dalam kelompok belajarmu mengenai dampak
negatif dari adanya otonomi daerah. Kemudian, hasilnya
dikumpulkan kepada gurumu.
Diskusi
Otonomi Daerah
43
g. Terjadinya kesenjangan ekonomi dan kesejahteraan antara satu daerah dengan daerah yang lain, seperti
tingkat kesejahteraan PNS di Jakarta Pusat dengan kesejahteraan PNS di Kabupaten Gunung Kidul tentu
sangat berbeda.
h. Munculnya peraturan daerah yang kadangkala bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi.
6. Melakukan Langkah Aktif dalam Memecahkan Masalah Otonomi Daerah
Dilaksanakannya otonomi daerah berarti mem- berikan kewe nangan kepada daerah untuk mengatur
dan mengurus rumah tangganya sendiri. Kewenangan tersebut bukan berarti dapat dilakukan sebebas-bebasnya,
melainkan harus diikuti dengan tang gung jawab. Otonomi daerah sejak diberlakukan tanggal 1 Januari
2001, tidak hanya menunjukkan dampak negatif, tetapi memper lihatkan juga hasil yang positif, antara lain
sebagai berikut. a. Semakin giatnya pembangunan di daerah.
b. Dilaksanakannya pemilihan kepala daerah secara
lang sung Pilkada yang merupakan bentuk pelak- sanaan demokrasi.
Menurut The Liang Gie, desentralisasi bertujuan
menghindari penumpukan kekuasaan di satu pihak saja
sehingga dapat menimbulkan tirani atau diktator.
Sumber: Sendi-Sendi Hukum Tata Negara,
1996
CIVIC INFO
Pelaksanaan otonomi daerah akan mengakibatkan munculnya
masalah-masalah negatif dan positif. Coba kamu perhatikan
dan amati masalah negatif atau positif dari pelaksanaan otonomi
daerah yang ada di sekitar tempat tinggalmu. Kemudian,
hasilnya dikumpulkan kepada gurumu.
Telaah
Sumber: Tempo, 13 Juli 2005
Gambar 2.11 Pilkada di Papua
Pelaksanaan pemilihan kepala daerah secara langsung
merupakan bukti pelaksanaan otonomi daerah.
44
Pendidikan Kewarganegaraan: Menumbuhkan Nasionalisme dan Patriotisme untuk Kelas IX
c. Daerah berlomba mengundang investor dari dalam maupun luar negeri untuk masuk ke daerah.
d. Terjadinya pemerataan pembangunan sumber daya manusia karena daerah dituntut memiliki sumber daya
manusia yang unggul. e. Meningkatnya pendapatan daerah terutama dari
pajak, retribusi, bea masuk, serta pengenaan tarif dan bagi hasil untuk wilayah penghasil tambang.
Gambar 2.12 Salah satu Pemandangan
di Kota Yogyakarta
Pelaksanaan otonomi daerah adalah tanggung jawab bersama
antara Pemerintah Daerah dan masyarakat.
Sumber: www.philizki.free.fh
Pemerintah berharap kepada seluruh masyarakat sebagai warga negara adalah bukan untuk memper-
buruk permasalahan, melainkan ikut serta menyukses kan pelaksanaan otonomi daerah.
Otonomi daerah merupakan suatu tuntutan yang tidak dapat ditolak. Oleh karena itu, untuk menyukses-
kannya orang harus memahami terlebih dahulu berbagai hal yang menyangkut otonomi daerah dan kemudian
merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari mulai dari sekolah sampai dengan kehidupan bernegara.
Berikut berbagai contoh keikutsertaan masyarakat dalam melaksanakan dan menyukseskan otonomi mulai dari
yang terkecil.
a. Otonomi di Keluarga
1 Memahami berbagai peraturan dan norma dalam keluarga.
2 Memahami kondisi dan kemampuan keluarga.
Diskusikan dalam kelompok belajarmu mengenai
pelaksanaan otonomi di keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Apakah pelaksanaannya sesuai
dengan peraturan yang telah dibuat? Kemudian, hasilnya
dikumpulkan kepada gurumu.
Diskusi
Otonomi Daerah
45
3 Melaksanakan hak dan kewajiban yang dimiliki setiap anggota keluarga.
b. Otonomi di Sekolah
1 Memahami berbagai peraturan dan norma di sekolah.
2 Ikut aktif memajukan sekolah dengan membuat prestasi terbaik dalam bidang yang dikuasai.
3 Melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai siswa di sekolah.
c. Otonomi di Daerah
1 Memahami berbagai peraturan dan hukum yang berlaku di suatu daerah, misalnya dengan aktif
mengikuti perkembangan suatu daerah lewat media massa.
2 Mengutamakan nilai-nilai kebangsaan dan persa tuan nasional daripada kebanggaan kedaerahan.
3 Melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara, seperti membayar pajak.
Pelaksanaan otonomi daerah dapat berhasil jika didukung
oleh semua pihak. Coba kamu perhatikan dan amati dukungan
dari masyarakat dalam pelaksanaan otonomi daerah
yang ada di sekitar tempat tinggalmu. Kemudian, hasilnya
dikumpulkan kepada gurumu.
Telaah
Gambar 2.13 Suasana di Kantor Pajak
Partisipasi aktif masyarakat dalam membayar pajak akan
memperlancar pembangunan di era otonomi daerah.
Sumber: Warta Ekonomi, 28 Oktober 1996
4 Aktif menunaikan haknya, seperti menyampaikan aspirasi kepada lembaga perwakilan rakyat.
5 Tidak mudah terprovokasi terpengaruh dengan berita- berita negatif tentang pelaksanaan otonomi. Misalnya,
dalam pelak sanaan pemilihan kepala daerah. Berbagai hal yang mendukung keberhasilan
pelaksanaan otonomi daerah tersebut harus dimulai dari diri sendiri. Dengan demikian, keberhasilan otonomi