Debit Air Sungai Babon
No Sumber Pencemar
BOD mgl
1 TPA Kalongan
15 2 PT.
Batamtex 35
3 RE. Bukit Kencana
20 4 Komplek
UNDIP 19.5
5 RE. Sendang Mulyo
57 6 RE.
Plamongan 20
7 PT. Bitratex
48 8 RPH
Semarang 40
10 PT. Rodeo
60 11 PT
Trimulyo 35
Sumber : Data Skunder Bapedal Propinsi Jawa Tengah, 2005
Sungai dapat dibagi menjadi ruas-ruas yang lebih kecil. Lokasi dimana pengambilan sample, point source , withdrawal, dan Dam bendungan di Sungai Babon dapat dilihat
pada gambar di bawah. Tiap tiap ruas dari sungai di berikan nama yang berbeda untuk memudahkan dalam simulasi. Jarak ruas dapat diatur sesuai dengan keinginan peneliti.
Nama ruas dari Sungai Babon, diambilkan dari nama daerah dimana, di titik-titik tersebut dilakukan sampling air. Jarak tiap ruas diasumsikan sepanjang 5 km, sehingga
sungai Babon dapat menjadi 8 ruas. Ruas ke-1 berada pada daerah hulu, kemudian berturut-turut sampai dengan ruas ke-8 yang berada di daerah hilir.
Untuk penggambaran secara sederhana, besarnya kontribusi debit inflow yang masuk ke sungai dan debit yang keluar outflow dari sungai serta kualitas air untuk parameter
BOD dari setiap inflow dan out flow dapat diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
MUARA
PT. Rodeo, Q = 0,025 m
3
s, BOD=60 mgl
B. KarangRoto, Q = 0,176 m
3
s BOD=18,8 mgl
RPH, Q = 0,015 m
3
s BOD=40 mgl
PT. Bitratex, Q = 0,04 m
3
s BOD=48 mgl
Pabrik Kulit, Q = 0,032 m
3
s BOD=35 mgl
Kali Banjir Kanal Timur
Q=0.95 m
3
s Q=1,8 m
3
s
HULU
Gambar 35. Skema debit input point source dan out put withdrawal sungai Babon pada Bulan Mei 2005 dan Kualitas air
Deskripsi Ruas pada Sungai Babon
Deskripsi tiap-tiap ruas dari sungai Babon dapat digambarkan sebagai berikut : - Ruas 1 Penggaron
Merupakan wilayah bagian paling hulu, yang terdiri dari kumpulan anak-anak sungai Babon, kondisi wilayah masih berupa hutan milik Dinas Perhutani Jawa
Tengah. Hutan lindung yang berada di hulu sungai Babon adalah Hutan Penggaron yang berada di Kabupaten Semarang.
Sendang Mulyo RE, Q = 0,029 m
3
s BOD=57 mgl
Batamtex Q = 0,005 m
3
s BOD=35 mgl
Bukit Kencana RE, Q = 0,026 m
3
s BOD=20 mgl
Kompl UNDIP Q = 0,546 m
3
s, BOD=19,5 mgl Sub DAS Jabngn
Q = 0,732 m
3
s BOD=12,6 mgl
Sub DAS Jbt Br, Q = 0,362 m
3
s, BOD= 11,6 mgl PDAM
Q = 0,06 m
3
s, BOD=60 mgl RE.Plamongan, Q = 0,045 m
3
s BOD=20 mgl
B. Pucanggading , Q = 2,73 m
3
s, BOD=14,1 mgl
Q = 1,232 m
3
s BOD=2,3 mgl
TPA Kal, Q=0,005 m
3
s BOD=15
Gambar 36. Bagian Hulu Sungai Babon pada Ruas 1 Penggaron
- Ruas 2 Njleper Pada ruas 2 dari sungai Babon ini masih merupakan wilayah hulu, dimana di
wilayah ini mengalir anak –anak sungai yang berasal dari wilayah atasnya. Di wilayah ini ada anak sungai yang berasal dari PT. Batamtex yang berada
diatasnya dan mengalir pula anak sungai dari limbah TPA Tempat Pembuangan Sampah Akhir Kalongan yang berada di sebelah Barat Daya sungai terletak di
bawah anak sungai limbah Batamtex.
Gambar 37. Ruas 2 Njleper, wilayah bagian hulu Sungai Babon.
- Ruas 3 Jabungan – Bukit Kencana Wilayah ini berada di desa Mluweh dan Kalikayen Kabupaten Semarang. Di
sepanjang alur sungai banyak terdapat rumah-rumah penduduk. Sungai Babon merupakan salah satu sungai yang digunakan untuk mandi, cuci dan kakus, karena
kondisi sosial dan budaya penduduk setempat umumnya masih menggantungkan sungai sebagai penghidupannya