Karakteristik Limbah Cair Tahu

Gambar 2.2. Skema Proses Pembuatan Tahu Sumber: Dhahiyat 1990

2.2.3 Karakteristik Limbah Cair Tahu

Limbah bagi industri hasil pertanian adalah bahan yang merupakan buangan dari proses perlakuan atau pengolahan untuk memperoleh hasil utama dan hasil samping. Limbah cair tahu adalah hasil sampingan dari proses pembuatan tahu berupa limbah cair tahu yaitu “whey”. Sebagian besar “whey” belum dapat dimanfaatkan kadang-kadang digunakan sebagai biang, di alam akan berupa limbah organik yang akan diuraikan oleh bakteri Dhahiyat 1990. Untuk limbah industri tahu tempe ada dua hal yang perlu diperhatikan yakni karakteristik fisik dan kimia. Karakteristik fisik meliputi padatan total, suhu, warna dan bau. Karakteristik kimia meliputi bahan organik, bahan anorganik dan gas. Suhu buangan industri tahu berasal dari proses pemasakan kedelai. Suhu limbah cair tahu pada umumnya lebih tinggi dari air bakunya, yaitu 40ºC sampai 46ºC. Tingginya suhu buangan tersebut akan mempengaruhi lingkungan perairan yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap kehidupan biologis, kelarutan oksigen dan gas lain, kerapatan air, viskositas, dan tegangan permukaan. Bahan-bahan organik yang terkandung di dalam buangan industri tahu pada umumnya sangat tinggi. Senyawa-senyawa organik di dalam air buangan tersebut antara lain protein, karbohidrat, lemak dan minyak. Di antara senyawa-senyawa tersebut, protein dan lemaklah yang jumlahnya paling besar Dhahiyat 1990, yang mencapai 40-60 protein, 25-50 karbohidrat, dan 10 lemak Sugiarto 1987. Semakin lama jumlah bahan organik ini semakin banyak, dalam hal ini akan menyulitkan pengelolaan limbah, karena beberapa zat sulit diuraikan oleh mikroorganisme di dalam air limbah tahu tersebut. Untuk menentukan besarnya kandungan bahan organik digunakan beberapa teknik pengujian yaitu COD Chemical Oxygen Demand . Pada umumnya, konsentrasi ion hidrogen buangan industri tahu ini cenderung bersifat asam. Komponen terbesar dari limbah cair tahu yaitu protein 28 sebesar 226,06 mgL sampai 434,78 mgL sehingga masuknya limbah cair tahu ke lingkungan perairan akan meningkatkan total nitrogen di perairan tersebut. Tabel 2.2 menunjukkan kualitas limbah cair tahu berdasarkan parameter pH,COD, dan BOD yang berasal dari industri tahu di kelurahan Jomblang dari penelitian sebelumnya. Tabel 2.2. Kualitas Limbah Cair Tahu NO. Parameter Satuan Nilai 1. pH - 5 2. COD mg ltr 15462 3. BOD mg ltr 1640,23 Sumber: Andita, 2009

2.3 Parameter Dalam Air Limbah