TUGAS AKHIR
PERENCANAAN RUAS JALAN SEMARANG – GODONG DENGAN STABILISASI TANAH MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA ASAM FOSFAT
II.2.2 Identifikasi Tanah Ekspansif
Tanah dengan karakter ekspansif ditemukan pada jenis tanah lempung clay. Tanah lempung dapat diidentifikasi berdasarkan ukuran partikel,
indeks plastisitas, batas cair dan kandungan mineral. ASTM mensyaratkan lebih dari 50 lolos saringan no.200 0,075mm dengan indeks plastisitas
minimum 35. Ukuran partikel kandungan mineral yang lazim dijumpai tertera dalam tabel 2.3, pada tanah lempung yang berukuran partikel lebih
kecil 0,2 µm unsur yang dominan adalah montmorillonite, beidelite, illite
dan feldspar. Beberapa rentang ukuran mineral berdasarkan hasil penelitian soveri 1950 yang dikutip 2000 tercantum dalam Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Rentang Ukuran Beberapa Mineral Lempung
Ukuran Partikel
M Unsur Pokok
Yang Dominan Unsur Pokok
Yang Biasa Unsur Pokok Yang
Jarang 0.1
Montmorillonite, beidellite
Illite intermediate
Illite traces 0.1 – 0.2
Illite intermediate
Kaolinite, montmorillonite
Illite, quartz traces 0.2 – 2.0
Kaolinite Illite, mica
intermediate, micas, halloysite,
quartz Quartz,
montmorillonite, feldspar
2.0 – 11.0 Micas, illite,
feldspar Kaolinite
Halloysite traces, montmorillonite
traces Sumber : Soveri dalam Lashari, 2000.
Tanah ekspansif adalah suatu jenis tanah yang memiliki derajat pengembangan volume yang tinggi sampai sangat tinggi, biasanya
ditemukan pada jenis tanah lempung yang sifat fisiknya sangat terpengaruh oleh air. Pada tanah jenis ini apabila terpengaruh oleh air, akan mengalami
pengembangan volume disertai gaya tekan akibat pengembangan tersebut. Sebaliknya apabila tanah ini mengalami pengeringan sampai kadar airnya
hilang, akan terjadi penyusutan volume disertai retak – retak pada lapisan tanah. Ciri yang mudah diamati secara visual tentang jenis tanah ini adalah
permukaan tanah yang tampak kakutegang. Potensi pengembangan dan
TUGAS AKHIR
PERENCANAAN RUAS JALAN SEMARANG – GODONG DENGAN STABILISASI TANAH MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA ASAM FOSFAT
penyusutan tanah ekspansif dipengaruhi berdasarkan soil properties dari tanah tersebut.
Beberapa ahli telah mengidentifikasikan pengaruh soil properties terhadap potensi pengembangan dan penyusutan tanah ekpansif tersebut.
Holtz dan Kovacs 1981 menunjukkan bahwa plasticity index dan liquid limit
berguna dalam penentuan karakteristik pemuaian tanah lempung. Seed et al. 1964 membuktikan bahwa hanya dengan plasticity index saja sudah
cukup untuk indikasi tentang karakteristik pemuaian tanah lempung. Oleh Seed at al. 1964 dirumus suatu persamaan untuk menunjukkan hubungan
antara potensi pengembangan swell potential dengan plasticity index sebagai berikut :
S = 60 k PI
44 ,
2
Keterangan : S = Swell Potential k = 3,6 x 10
5 −
PI =
Plasticity Index Hubungan antara swelling potential dengan plasticity index ditunjukkan
dalam tabel 2.4. di bawah ini : Tabel 2.4. Hubungan Swelling Potential Dengan Plasticity Index
Swell Potential PI
Low 0 – 15
Medium 10 – 35
High 20 – 55
Very high 35
Sumber : Chen, 1975.
Holtz menyusun suatu identifikasi tentang kriteria tingkat ekspansif suatu tanah kemudian disempurnakan oleh Chen 1975. Tabel identifikasi
dari holtz tersebut terdapat dalam tabel 2.5. Altmayer 1955 menyusun identifikasi berdasarkan batas susut, identifikasi tersebut terdapat dalam
tabel 2.6.
TUGAS AKHIR
PERENCANAAN RUAS JALAN SEMARANG – GODONG DENGAN STABILISASI TANAH MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA ASAM FOSFAT
Tabel 2.5. Data Estimasi Kemungkinan Perubahan Volume Tanah Ekspansif
Data From Index Tests Probable
Expansion, Percent Total
Vol Change Degree Of
Expansion Colloid Content
Percent Minus 0.001 Mm
Plasticity Index
Shrinkage Index
28 35
11 30
Very High
20 – 13 25 – 41
7 – 12 20 – 30
High 13 – 23
15 – 28 10 – 16
10 – 30 Medium
15 18
15 10
Low Sumber : Holtz and Gibbs, 1956
Tabel 2.6. Tingkat Ekspansif Tanah Berdasarkan Batas Susut
Linear Shrinkage
Shrinkage Index
Degree Of Expansion
5 12
Non Critical 5 – 8
10 – 12 Marginal
8 10
Critical Sumber : Altmeyer, 1955
II.2.3 Mineralogi Tanah Ekspansif