Penampang Melintang Jalan ASPEK GEOMETRIK JALAN 1 Alinyemen

TUGAS AKHIR PERENCANAAN RUAS JALAN SEMARANG – GODONG DENGAN STABILISASI TANAH MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA ASAM FOSFAT berdasarkan asumsi yang diambil. Rumus jarak pandangan menyiap adalah : J d = 4 3 2 1 d d d d + + + Keterangan : d 1 = jarak yang ditempuh selama waktu tanggap m d 2 = jarak yang ditempuh selama mendahului sampai kembali ke lajur semula m d 3 = jarak antara kendaraan yang mendahului dengan kendaraan yang datang dai arah berlawanan setelah proses mendahului selesai m d 4 = jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang datang dari arah berlawanan, yang besarnya diambil sama dengan 23 d 2 m Jarak pandang yang sesuai dengan V R ditetapkan dari Tabel 2.38. Tabel 2.38. Jarak Pandang Menyiap V R kmjam 120 100 80 60 50 40 30 20 Jd 800 670 550 350 250 200 150 100 Sumber : Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, 1997

II.4.3 Penampang Melintang Jalan

Penampang melintang jalan merupakan potongan tegak lurus sumbu jalan. Pada potongan melintang jalan dapat dilihat bagian-bagian jalan. Bagian-bagian jalan dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Bagian-bagian yang langsung berguna untuk lalu lintas : a. Jalur lalu intas adalah bagian jalan yang dipergunakan untuk lalu lintas kendaraan yang secara fisik berupa perkerasan jalan. Jalur lalu lintas dapat terdiri dari beberapa lajur dan tipe : • 1 jalur – 2 lajur – 2 arah 22 TB • 1 jalur – 2 lajur – 1 arah 21 TB • 2 jalur – 4 lajur – 2 arah 42 B TUGAS AKHIR PERENCANAAN RUAS JALAN SEMARANG – GODONG DENGAN STABILISASI TANAH MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA ASAM FOSFAT • 2 jalur – n lajur – 2 arah n2 B, dimana n = jumlah lajur Keterangan : TB = Tidak Terbagi ; B = Terbagi b. Lajur lalu lintas Lajur adalah bagian jalur lalu lintas yang memanjang dibatasi oleh marka. Lajur jalan memiliki lebar yang cukup untuk dilewati oleh suatu kendaraan bermotor sesuai dengan kendaraan rencana. Lebar lajur tergantung pada kecepatan dan kendaraan rencana, dinyatakan dalam fungsi dan kelas jalan, dapat dilihat pada Tabel 2.39. Tabel 2.39. Lebar Lajur Ideal Fungsi Kelas Lebar Lajur Ideal m Arteri I II, IIIA 3,75 3,5 Kolektor IIIA, IIIB 3 Lokal IIIC 3 Sumber : Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, 1997 c. Bahu Jalan Bahu jalan adalah bagian jalan yang terletak di tepi jalur lalu lintas dan harus diperkeras, yang mempunyai fungsi lajur lalu lintas darurat, tempat berhenti sementara, ruang bebas samping bagi lalu lintas dan penyangga sampai untuk kestabilan perkerasan jalur lalu lintas. Kemiringan bahu jalan normal antara 3 - 5. d. Trotoar Trotoar mempunyai fungsi untuk memisahkan pejalan kaki dari jalur lalu lintas dan kendaraan guna menjamin keselamatan pejalan kaki dan kelancaran lalu lintas. e. Median Median adalah bagian bangunan jalan yang secara fisik memisahkan 2 jalur jalur lintas yang berlawanan arah. 2. Bagian-bagian yang berguna untuk drainase jalan : a. Saluran samping TUGAS AKHIR PERENCANAAN RUAS JALAN SEMARANG – GODONG DENGAN STABILISASI TANAH MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA ASAM FOSFAT b. Kemiringan melintang jalur lalu lintas c. Kemiringan melintang bahu jalan d. Talud kemiringan lereng 3. Bagian-bagian pelengkap jalan : a. Kerb b. Pengaman tepi 4. Bagian-bagian konstruksi jalan : a. Lapisan perkerasan b. Lapisan pondasi atas c. Lapisan pondasi bawah d. Lapisan tanah dasar 5. Daerah manfaat jalan DAMAJA : DAMAJA merupakan daerah sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi dan kedalaman ruang bebas tertentu yang ditetapkan oleh pembina jalan. Ruang tersebut dipergunakan untuk : - median - lereng - perkerasan jalan - ambang pengaman - jalur pemisah - timbunan dan galian - bahu jalan - gorong-gorong jalan - saluran tepi jalan - bangunan pelengkap lainnya 6. Daerah milik jalan DAMIJA : DAMIJA merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu yang ditetapkan oleh pembina jalan dengan suatu hak tertentu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7. Daerah pengawasan jalan DAWASJA : DAWASJA merupakan ruang sepanjang jalan diluar DAMIJA yang dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu, ditetapkan oleh pembina jalan dan diperuntukkan bagi pandangan bebas pengemudi dan pengamanan konstruksi jalan. TUGAS AKHIR PERENCANAAN RUAS JALAN SEMARANG – GODONG DENGAN STABILISASI TANAH MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA ASAM FOSFAT Batas luar DAWASJA diukur dari as jalan yang bersangkutan dengan jarak lebar sesuai dengan fungsi jalan. II.5. ASPEK PERKERASAN JALAN II.5.1 Perancangan Konstruksi Perkerasan Perkerasan jalan raya adalan bagian dari jalan raya yang diperkeras dengan lapisan konstruksi tertentu, yang berfungsi : • Menyebarkan beban lalu lintas sehingga besarnya beban yang dipikul sub grade lebih kecil dari sub grade itu sendiri. • Menyalurkan air hujan ke samping, sehingga sub grade dapat terlindung. • Mendapatkan permukaan yang bersih dari kotoran. • Memperoleh kenyamanan dalam perjalanan. Salah satu jenis perkerasan jalan adalah perkerasan lentur Flexible Pavement . Perkerasan lentur adalah perkerasan yang umumnya menggunakan bahan campuran beraspal sebagai lapisan permukaan serta bahan berbutir pada lapisan bawah. Jenis perkerasan lainnya adalah perkerasan kaku Rigid Pavement yaitu perkerasan beton semen PC yang terdiri dari campuran semen PC, agregat halus pasir dan agregat kasar dan air yang digelar dalam satu lapis. Dalam Perencanaan Peningkatan Ruas Jalan Blora – Cepu ini digunakan perkerasan lentur. Tebal perkerasan lentur dihitung berdasarkan Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987, Departemen Pekerjaan Umum. Tebal perkerasan dihitung agar mampu memikul tegangan yang ditimbulkan oleh : • Beban kendaraan • Perubahan suhu dan kadar air • Perubahan volume pada lapisan bawahnya

Dokumen yang terkait

PERENCANAAN RUAS JALAN SEMARANG – GODONG DENGAN STABILISASI TANAH MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA ASAM FOSFAT - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

PERENCANAAN RUAS JALAN SEMARANG – GODONG DENGAN STABILISASI TANAH MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA ASAM FOSFAT - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

PERENCANAAN RUAS JALAN SEMARANG – GODONG DENGAN STABILISASI TANAH MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA ASAM FOSFAT - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 11

PERENCANAAN RUAS JALAN SEMARANG – GODONG DENGAN STABILISASI TANAH MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA ASAM FOSFAT - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 2 6

PERENCANAAN RUAS JALAN SEMARANG – GODONG DENGAN STABILISASI TANAH MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA ASAM FOSFAT - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 10

PERENCANAAN RUAS JALAN SEMARANG – GODONG DENGAN STABILISASI TANAH MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA ASAM FOSFAT - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 13

PERENCANAAN RUAS JALAN SEMARANG – GODONG DENGAN STABILISASI TANAH MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA ASAM FOSFAT - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 4

PERENCANAAN RUAS JALAN SEMARANG – GODONG DENGAN STABILISASI TANAH MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA ASAM FOSFAT - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 17

PERENCANAAN RUAS JALAN SEMARANG – GODONG DENGAN STABILISASI TANAH MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA ASAM FOSFAT - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 28

PERENCANAAN RUAS JALAN SEMARANG – GODONG DENGAN STABILISASI TANAH MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA ASAM FOSFAT - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1