Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR  PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN
SQUASH:  Studi D eskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
itu.  Dalam  penelitian  ini  populasinya  adalah  siswa  Sekolah  Squash  Bastaman Lodaya.
2. Sampel Peneltian
“Sampel  adalah  bagian  dari  jumlah  dan  karakteristik  yang  dimiliki  oleh populasi  tersebut
”  Sugiyono,  2010,  hlm.  118.  “Sampel  adalah  sebagian  dari populasi  yang  memiliki  sifat  dan  karakter  yang  sama  sehingga  betul-betul
mewakili  populasinya ”  Sudjana  dan Ibrahim,  2001, hlm.  84.
Berdasarkan  penjelasan  diatas,  maka  penulis  menentukan  menggunakan  teknik
Sampling  Jenuh
karena  jumlah  populasi  tidak  banyak.  Menurut  Sugiyono    2010, hlm.  124
bahwa  “
Sampling  Jenuh
merupakan  teknik  penentuan  sampel  bila semua  anggota  populasi  digunakan  sebagai  sampel”.  Hal  ini  sering  dilakukan  bila
jumlah  populasi  relatif  kecil,  kurang  dari  30.  Dalam  penelitian    ini  sampelnya adalah  seluruh  siswa  Sekolah  Squash  Bastaman  Lodaya.  Adapun  ciri-ciri  sampel
yang  akan  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  sebagai  berikut  a  Sampel terdaftar  sebagai  siswa  Sekolah  Squash  Bastaman  Lodaya  yang  akan  diteliti  b
Sampel  merupakan  siswa  yang  sudah  berlatih  lebih  dari  2 Tahun.
C. Langkah-langkah  dan Desain Penelitian
1. Langkah-langkah  Penelitian
Dalam  melaksanakan  penelitian  deskriptif  ini,  peneliti  menyusun  langkah- langkah  penelitiasn  sebagai  berikut  :
a. Langkah  pertama  menentukan  populasi  yaitu  diambil  dari  siswa  Sekolah
Squash  Bastaman  Lodaya. b.
Menentukan  sampel  seluruh  siswa,  yang  berada  di  Sekolah  Squash Bastaman  Lodaya.
c. Kemudian  melakukan  tes  pengukuran  menggunakan  skala  untuk
mengetahui  tingkat  minat  siswa  Sekolah  Squash  Bastaman  Lodaya. d.
Setelah  mendapatkan  data  hasil  pengetesan,  langkah  selanjutnya  adalah melakukan  pengolahan  dan menganalisis  data.
Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR  PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN
SQUASH:  Studi D eskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
e. Menentukan  kesimpulan  berdasarkan  hasil  dari  pengolahan  dan
menganalisis  data.
Dari  penjelasan  tersebut,  langkah-langkah  penelitian  dapat  digambarkan sebagai  berikut  :
2. Desain Penelitian
Desain  penelitian  sangat  menentukan  kualitas  proses  dan  hasil  penelitian,  oleh karena  itu,  supaya  dapat  menghasilkan  penelitian  yang  baik,  maka  dibutuhkan
desain  penelitian  yang  baik.  “Desain  penelitian  adalah  kerangka  kerja  yang digunakan  untuk  melaksanakan  penelitian”  Arifin,  2013,  hlm  2.  Secara  singkat,
desain  penelitian  dapat  didefinisikan  sebagai  rencana  dan  struktur  penyelidikan yang  digunakan  untuk  memperoleh  bukti-bukti  empiris  dalam  menjawab
pertanyaan  penelitian.  Menurut  Arifin  2013,  hlm  3,  dalam  pengertian  yang  lebih
luas,  desain  penelitian  mencakup  proses-proses berikut:
a. Identifikasi  dan pemilihan  masalah  penelitian;
b. Pemilihan  kerangka  konseptual;
c. Memformulasikan  masalah  penelitian;
d. Membangun  penyelidikan  atau percobaan;
Populasi Sampel
Tes Skala  Minat
interest
Pengolahan  dan Analisis  data
Hasil  dan Kesimpulan
Gambar  3.1 Langkah-langkah  Penelitian
Ade Forqon, 2015 FAKTOR-FAKTOR  PENYEBAB MENURUNNYA MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN
SQUASH:  Studi D eskriptif Pada Siswa Sekolah Squash Bastaman Lodaya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
e. Memilih  serta mendefinisikan  pengukuran  variabel-variabel;
f. Memilih  prosedur dan teknik  sampling  yang  digunakan;
g. Menyusun  alat serta teknik  untuk  mengumpulkan  data;
h. Membuat  coding,  serta mengadakan  editing  dan processing  data;
i. Menganalisa  data dan pemilihan  prosedur statistik;  dan
j. Penulisan  laporan  hasil  penelitian.
Adapun  desain  penelitian  ini  yaitu  penelitian
one-shot  case  study
yaitu  terdapat suatu  kelompok  diberi  treatment  dan  selanjutnya  diobservasi  hasilnya  Sugiyono,
2013,  hlm.  110.  Karya  klasik  Campbell  dan  Stanley  1963  dalam  Dantes,  2012, hlm.  95  mengatakan  bahwa  “Desain
one  shot  case  study
adalah  desain  yang paling  sederhana.  Perlakuan  diberikan  kepada  kelompok  yang  telah  terbentuk  apa
adanya, selanjutnya  dilakukan  pengambilan  data”.
Gambar  3.2 Sugiyono,  2013, hlm.  110. X = Treatment  yang  diberikan   Variabel  Independen
O = Observasi   Variabel  Dependen
X  sebagai  treatment  disini  variabel  independen  yaitu  siswa  yang  mengikuti pembelajaran.  Peneliti  tidak  memberikan  treatment  kepada  responden  tetapi
sekolah  dari  responden  yang  memberikan  treatment.  Jadi  peneliti  hanya memberikan  angket  untuk  diobservasi  sebagai  variabel  dependen  yaitu  minat.
D. Definisi Konseptual