Analisis penyaluran Kredit Dalam Meningkatkan Profitabilitas (ROE) Pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk.

(1)

8 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Penyaluran Kredit 2.1.1.1Pengertian Kredit

Penyaluran kredit adalah penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi kewajibannya setelah jangka waktu tertentu. Pada saat ini penyaluran kredit merupakan salah satu indikator dalam kemajuan dunia usaha. Penyaluran kredit merupakan kegiatan usaha yang mendominasi pengalokasian dan bank. Penggunaan dana untuk penyaluran kredit mencapai 70%-80% dari volume usaha bank. Oleh karena itu sumber utama pendapatan bank berasal dari kegiatan penyaluran kredit dalam bentuk pendapatan bunga.

Menurut muchdarsyah sinungan (2000;210) ”pemberian kredit adalah tulang punggung kegiatan perbankan.” bila kita perhatikan neraca bank, akan

terlihat oleh kita bahwa sisi aktiva bank akan didominasi oleh besarnya jumlah kredit. Demikian juga bila kita mengamati sisi pendapatan bank, akan bisa kita temui bahwa pendapatan terbesar bank adalah dari pendapatan bunga dan propisi kredit.

Terkonsentrasinya usaha bank dalam penyaluran kredit disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, sifat usaha bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi antara unit surplus dengan unit devisit. Kedua, penyaluran kredit


(2)

memberikan spread yang pasti sehingga besarnya pendapatan dapat diperkirakan. Ketiga, sumber dana bank berasal dari dana masyarakat sehingga secara moral mereka harus menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

Kredit menurut Undang-undang RI No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan Bab I, PasalI, Ayat (12) disebutkan dalam Kasmir (2008;96), bahwa kredit adalah :

Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

Pengertian Kredit menurut Thomas Suyatno (2003;50), bahwa Kredit adalah: Penyediaan uang, atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu

berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam atara bank dan lain pihak dalam hal, pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditetapkan. Sementara menurut Malayu S.P.Hasibuan (2007;87), pengertian Kredit adalah:

”Jenis-jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati”.

Berdasarkan pengertian diatas satu sama lain adalah menunjukan adanya unsur kesamaan sehingga dari arti lain Kredit diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

Kredit adalah suatu persetujuan pinjam-meminjam yang berdasarkan kepercayaan antara dua pihak, yaitu pemberi kredit dan penerima kredit yang mana pihak penerima kredit berkewajiban melunasi hutangnya dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati bersama beserta bunganya.


(3)

2.1.1.2Unsur-Unsur Kredit

Dari unsur-unsur kredit yang terkandung dalam kredit dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kreditur

Yaitu orang atau atau badan yang memiliki dana (berupa uang, barang atau jasa).

2. Debitur

Yaitu pihak yang membutuhkan atau meminjam dana (berupa uang, barang atau jasa) yang dimiliki kreditur.

3. Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan pemberian kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa barang, uang atau jasa) akan benar-benar kembali diwaktu tertentu dimasa yang akan datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah dilakukan penelitian dan penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun ekstern. Penelitian penyelidikan ini tentang masa lalu dan sekarang terhadap nasabah pemohon kredit.

4. Kesepakatan

Disamping unsur percaya, didalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara sipemberi kredit dengan sipenerima kredit. Kesepakatan ini ditujukan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing-masing.


(4)

5. Jangka Waktu

Setia kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah dan panjang.

6. Risiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagih. Semakin panjang suatu kredit semakin besar risikonya demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggung jawab bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh risiko yang tidak disengaja misalnya terjadi bencana alam atau bangkerut usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainnya.

7. Balas Jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank.

2.1.1.3Fungsi dan Tujuan Kredit

Adapun fungsi-fungsi kredit bagi masyarakat dalam rangka memberikan fasilitas kredit, antara lain:

a. Menjadi motivator dan dinamisator peningkatan kegiatan perdagangan dan perekonomian

b. Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat c. Memperlancar arus barang dan arus uang


(5)

d. Meningkatkan hubungan Internasional (L/C, CGI, dan lain-lain) e. Meningkatkan produktifitas dana yang ada

f. Meningkatkan daya guna (utility) barang g. Meningkatkan kegairahan berusaha masyarakat h. Memperbesar modal kerja perusahaan

i. Meningkatkan income per capita (IPC) masyarakat

j. Mengubah cara berfikir / bertindak masyarakat untuk lebih ekonomis.

Kemudian disamping fungsi-fungsi kredit yang telah diuraikan diatas, tujuan Penyaluran kredit antara lain:

1. Memperoleh pendapatan bank dari bunga kredit

2. Memanfaatkan dan memproduktifkan dana-dana yang ada 3. Melaksanakan kegiatan operasional bank

4. Memenuhi permintaan kredit dari masyarakat 5. Memperlancar lalu lintas pembayaran

6. Menambah modal kerja perusahaan


(6)

2.1.1.4Jenis-jenis Kredit

Jenis kredit dibedakan berdasarkan sudut pendekatan yang kita lakukan antara lain :

a. Berdasarkan Tujuan/Kegunaannya

1) Kredit konsumtif yaitu kredit yang dipergunakan untuk kebutuhan sendiri bersama keluarganya, seperti kredit rumah atau mobil yang akan digunakan sendiri bersama keluarganya. Kredit ini tidak produktif.

2) Kredit modal kerja (kredit perdagangan) ialah kredit yang akan dipergunakan untuk menambah modal usaha debitor. Kredit ini produktif. 3) Kredit investasi ialah kredit yang dipergunakan untuk investasi produktif,

tetapi baru akan dihasilkan dalam jangka waktu yang relatif lama. Biasanya kredit ini diberikan grace period, misalnya kredit untuk perkebunan kelapa sawit, dan lain-lain.

b. Berdasarkan Jangka Waktu

1) Kredit jangka pendek yaitu kredit yang jangka waktunya paling lama satu tahun saja.

2) Kredit jangka menengah yaitu kredit yang jangka waktunya antara satu sampai tiga tahun.

3) Kredit jangka panjang yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun.


(7)

c. Berdasarkan Macamnya

1) Kredit aksep yaitu kredit yang diberikan bank yang pada hakikatnya hanya merupakan pinjaman uang biasa sebanyak plafond kredit (L3/BMPK)-nya. 2) Kredit penjual yaitu kredit yang diberikan penjual kepada pembeli, artinya

barang telah diterima pembayaran kemudian. Misalnya Usance L/C. 3) Kredit pembeli adalah pembayaran telah dilakukan kepada penjual, tetapi

barangnya diterima belakangan atau pembelian dengan uang muka, misalnya red clouse L/C.

d. Berdasarkan Sektor Perekonomian

1) Kredit pertanian adalah kredit yang diberikan kepada perkebunan, peternakan, dan perikanan.

2) Kredit perindustrian adalah kredit yang disalurkan kepada beraneka macam industri kecil, menengah, dan besar.

3) Kredit pertambangan adalah kredit yang disalurkan kepada beraneka macam pertambangan.

4) Kredit ekspor-impor adalah kredit yang diberika kepada eksportir dan atau importir beraneka barang.

5) Kredit koperasi adalah kredit yang disalurkan kepada jenis-jenis koperasi. 6) Kredit profesi adalah kredit yang disalurkan kepada beraneka macam


(8)

e. Berdasarkan Agunan/Jaminan

1) Kredit agunan orang adalah kredit yang diberikan dengan jaminan seseorang terhadap debitur bersangkutan.

2) Kredit agunan efek adalah kredit yang diberikan dengan agunan efek-efek dan surat-surat berharga.

3) Kredit agunan barang adalah kredit yang diberikan dengan agunan barang tetap, barang bergerak, dan logam mulia. Kredit agunan barang ini harus memperhatikan Hukum Perdata Pasal 1132 sampai dengan pasal 1139. 4) Kredit agunan dokumen adalah kredit yang diberikan dengan agunan

dokumen transaksi, seperti letter of credit (L/C). f. Berdasarkan Golongan Ekonomi

1) Golongan ekonomi lemah adalah kredit yang disalurkan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, seperti KUK, KUT, dan lain-lain. Golongan ekonomi lemah adalah pengusaha yang kekayaan maksimumnya sebesar Rp.600 juta, tidak termasuk tanah dan bangunannya.

2) Golongan ekonomi menengah dan konglomerat adalah kredit yang diberikan kepada pengusaha menengah dan besar.

g. Berdasarkan Penarikan dan Pelunasan

1) Kredit rekening koran (kredit perdagangan) adalah kredit yang dapat ditarik dan dilunasi setiap saat, besarnya sesuai dengan kebutuhan; penarikan dengan cek, bilyet giro, atau pemindahbukuan; pelunasannya dengan setoran-setoran. Bunga dihitung dari saldo harian pinjaman saja bukan dari


(9)

besarnya plafond kredit. Kredit rekening koran baru dapat ditarik setelah plafond kredit disetujui.

2) Kredit berjangka adalah kredit yang penarikannya sekaligus sebesar plafond nya. Pelunasan dilakukan setelah jangka waktunya habis. Pelunasan bisa dilakukan secara cicilan atau sekaligus, tergantung kepada perjanjian.

2.1.1.5Prinsip-prinsip Perkreditan

Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan maka bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Penilaian kredit oleh bank dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan keyakinan tentang nasabahnya, seperti melalui prosedur penilaian yang benar. Untuk melakukan kriteria penilaian harus dilakukan kriteria penilaian yaitu :

a. Prinsip 5C

Kriteria penilaian pemberian kredit dengan Prinsip 5C dapat diuraikan seperti dibawah ini:

1) Character (watak) calon debitur perlu diteliti oleh analis kredit apakah layak untuk menerima kredit. Karakter pemohon kredit dapat diperoleh dengan cara mengumpulkan informasi dari referensi nasabah dan bank-bank lain tentang prilaku, kejujuran, pergaulan, dan ketaatannya memenuhi pembayaran transaksi. Karakter yang baik jika ada keinginan untuk membayar (willingness to pay) kewajibannya. Apabila karakter pemohon


(10)

baik maka akan diberikan kredit, sebaliknya jika karakternya buruk kredit tidak dapat diberikan.

2) Capacity (kemampuan) calon debitur perlu dianalisis apakah dia mampu memimpin perusahaan dengan baik dan benar. Kalau ia mampu memimpin perusahaan, ia akan dapat membayar pinjaman sesuai dengan perjanjian dan perusahaannya tetap berdiri. Jika kemampuan calon debitur baik maka ia dapat diberikan kredit, sebaliknya jika kemampuannya buruk maka kredit tidak dapat diberikan.

3) Capital (modal) dari calon debitur harus dianalisis mengenai besar dan struktur modalnya yang terlihat dari neraca lajur perusahaan calon debitur. Hasil analisis neraca lajur akan memberikan gambaran dan petunjuk sehat atau tidak sehatnya perusahaan. Demikian juga mengenai tingkat likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, struktur modal perusahaan bersangkutan. Jika terlihat baik maka bank dapat memberikan kredit kepada pemohon bersangkutan, tetapi jika tidak maka pemohon tidak akan mendapatkan kredit yang diinginkannya.

4) Condition of Economic atau kondisi perekonomian pada umumnya dan bidang usaha pemohon kredit pada khususnya, jika baik dan memiliki prospek yang baik maka permohonannya akan disetujui, sebaliknya jika jelek, permohonan kreditnya akan ditolak.

5) Collateral (anggunan) merupakan syarat utama yang menentukan disetujui atau ditolaknya permohonan kredit nasabah. Menurut ketentuan Bank Indonesia bahwa setiap kredit yang disalurkan suatu bank harus mempunyai


(11)

anggunan yang cukup. Oleh karena itu, jika terjadi kredit macet maka anggunan inilah yang digunakan untuk membayar kredit tersebut (disita). b. Prinsip 7P

Kemudian uraian kriteria penilaian kredit dengan Prinsip 7P adalah sebagai berikut:

1) Personality (kepribadian) adalah sifat dan prilaku yang dimiliki calon debitur yang mengajukan permohonan kredit bersangkutan, dipergunakan sebagai dasar pertimbangan pemberian kredit. Jika kepribadiannya baik, kredit dapat diberikan, sebaliknya apabila kepribadiannya jelek maka kredit tidak akan diberikan. Alasannya adalah karena kepribadian yang baik akan berusaha membayar pinjamannya, sedangkan kepribadian yang jelek akan sulit membayar pinjamannya. Kepribadian calon nasabah ini dapat diketahui dengan mengumpulkan informasi tentang keturunan, pekerjaan, pendidikan, dan pergaulan.

2) Party adalah pengklasifikasian nasabah ke dalam klasifikasi-klasifikasi atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, karakter, dan loyalitasnya, dimana setiap klasifikasi nasabah akan mendapat fasilitas yang berbeda dari bank.

3) Purpose (tujuan) adalah tujuan dan penggunaan kredit calon debitur, apakah untuk kegiatan konsumtif atau sebagai modal kerja. Tujuan kredit ini menjadi hal yang menentukan apakah permohonan calon debitur disetujui atau ditolak. Apabila kredit digunakan untuk kegiatan konsumtif maka kredit itu tidak dapat diberikan, tetapi jika digunakan sebagai modal


(12)

kerja(produktif) maka kredit dapat diberikan. Jadi analis kredit harus mengetahui secara pasti tujuan dan penggunaan kredit yang akan diberikan sehingga dapat mempertimbangkan apakah kredit akan diberikan atau ditolak.

4) Prospect adalah prospek perusahaan di masa datang, apakah akan menguntungkan (baik) atau merugikan (jelek). Jika prospek terlihat baik maka kredit dapat diberikan, sebaliknya jika jelek maka kredit ditolak. Oleh karena itu, analis kredit harus mampu mengestimasi masa depan perusahaan calon debitur agar pengembalian kredit menjadi lancar.

5) Payment (pembayaran) adalah mengetahui bagaimana pembayaran kembali kredit yang diberikan. Hal ini dapat diketahui jika analis kredit memperhitungkan kelancaran penjualan dan pendapatan calon debitur sehingga dapat diperkirakan kemampuannya untuk membayar kembali kredit tersebut sesuai dengan perjanjian. Prinsip payment ini harus digunakan sebagai bahan pertimbangan pemberian kredit agar pengembelian kredit berjalan lancar.

6) Profitabily adalah untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah mendapat laba. Profitabily diukur per period, apakah konstan atau meningkat dengan adanya pemberian kredit.

7) Protection Bertujuan agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang, jaminan orang, atau jaminan asuransi.


(13)

c. Prinsip 3R

Begitu juga Prinsip 3R yang termasuk dalam kriteria penilaian kredit, diuraikan dibawah ini:

1) Return adalah penilaian atas hasil yang akan dicapai perusahaan calon debitur setelah memperoleh kredit. Apabila hasil yang diperoleh cukup untuk membayar pinjamannya dan sekaligus membantu perkembangan usaha calon debitur bersangkutan maka kredit diberikan. Akan tetapi, jika sebaliknya maka kredit jangan diberikan.

2) Repayment adalah memperhitungkan kemampuan, jadwal, dan jangka waktu pembayaran kredit oleh calon debitur, tetapi perusahaannya tetap berjalan.

3) Risk Bearing Ability adalah memperhitungkan besarnya kemampuan perusahaan calon debitur untuk menghadapi resiko, apakah perusahaan calon debitur risikonya besar atau kecil. Kemampuan perusahaan menghadapi risiko ditentukan oleh besarnya modal dan strukturnya, jenis bidang usaha, dan manajemen perusahaan bersangkutan. Jika risk bearing ability perusahaan kecil maka kredit diberikan.

2.1.2 Profitabilitas

2.1.2.1. Pengertian Profitabilitas

Profit dalam kegiatan operasional perusahaan merupakan elemen penting untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan pada masa yang akan datang. Keberhasilan perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan menciptakan


(14)

laba yang berasal dari pembiayaan yang dilakukan, kemampuan perusahaan untuk dapat bersaing di pasar (survive), dan kemampuan perusahaan untuk dapat melakukan ekspansi usaha (developt).

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam mencari keuntungan dari penggunaan modalnya. Menurut Martono dan Harjito (2001:18)

menambahkan bahwa, “profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut”.

Dari pendapat tersebut disimpulkan bahwa profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menciptakan laba dengan menggunakan modal yang cukup tersedia.

Kinerja manajerial dari setiap perusahaan akan dapat dikatakan baik apabila tingkat profitabilitas perusahaan yang dikelolanya tinggi ataupun dengan kata lain maksimal, dimana profitabilitas ini umumnya selalu diukur dengan membandingkan laba yang diperoleh perusahaan dengan sejumlah perkiraan yang menjadi tolak ukur keberhasilan perusahaan. Adanya kemampuan memperoleh laba dengan menggunakan semua sumber daya perusahaan maka tujuan-tujuan perusahaan akan dapat tercapai. Penggunaan semua sumber daya tersebut akan memungkinkan perusahaan untuk memperoleh laba yang tinggi. Laba merupakan hasil dari pendapatan oleh penjualan yang dikurangi dengan beban.

2.1.2.2. Rasio Profitabilitas

Brigham dan Houston (2006:107) menyatakan bahwa “rasio profitabilitas

akan menunjukkan efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil


(15)

menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen. Untuk dapat melangsungkan hidupnya, perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan. Apabila perusahaan berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan, maka akan sulit bagi perusahaan untuk memperoleh pinjaman dari kreditor maupun investasi dari pihak luar.

Harahap (2004:149) menyatakan bahwa “rasio profitabilitas menggambarkan

kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang

dan sebagainya”. Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa profitabilitas

merupakan kemampuan perusahaan untuk menciptakan laba dengan menggunakan modal yang cukup tersedia. Rasio profitabilitas yang dipakai, adalah: Return On Equity (ROE)

Rasio ini menunjukkan keberhasilan atau kegagalan pihak manajemen dalam memaksimumkan tingkat hasil pengembalian investasi pemegang saham dan menekankan pada hasil pendapatan dengan jumlah hasil yang diinvestasikan. ROE menjadi salah satu unsur yang penting dalam pengambilan keputusan investasi. Rasio ini digunakan sebagai indikator ataupun sumber informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang dilihat dari return yang diterima oleh investor dan tentang bagaimana perusahaan mengelola aktivanya. Return On Equity (ROE).

Besarnya ROE sangat dipengaruhi oleh besarnya laba yang diperoleh perusahaan, semakin tinggi laba yang diperoleh maka akan semakin meningkatkan ROE. Sedangkan ROE merupakan rasio antara laba sesudah pajak terhadap total


(16)

modal sendiri (ekuitas) yang berasal dari setoran pemilik, laba tidak dibagi dan cadangan lain yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Brigham dan Houston (2006:90), Return on Equity dapat dirumuskan sebagai berikut :

Walsh (2004:56) menyatakan bahwa suatu angka ROE yang bagus akan membawa keberhasilan bagi perusahaan-perusahaan yang mengakibatkan tingginya harga saham dan membuat perusahaan dapat dengan mudah menarik dana baru. Hal ini juga akan memungkinkan perusahaan untuk berkembang, menciptakan kondisi pasar yang sesuai, dan pada gilirannya akan memberikan laba yang lebih besar. Semua hal tersebut pada akhirnya akan menciptakan nilai yang tinggi dan pertumbuhan yang berkelanjutan atas kekayaan pemiliknya.

2.1.3 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Kesimpulan Hasil

Penelitian

Perbedaan Persamaan 1. Puji

Setiawati, 2008

Pengaruh Jumlah Penyaluran Kredit dan Pendapatan Bunga terhadap Profitabilitas

Jumlah kredit yang disalurkan mempunyai pengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Menganalisis pengaruh penyaluran kredit terhadap profitabilitas

Variabel X pada penelitian tersebut adalah penyaluran kredit dan pendapatan bunga sedangkan

variable x peneliti adalah penyaluran kredit.

2. Ni Luh Sri Septiarini dan

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal

Penyaluran kredit berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

Menganalisis pengaruh penyaluran

Variable Y pada penelitian tersebut adalah ROE


(17)

I Wayan Ramantha, 2014

dan Rasio

Penyaluran Kredit terhadap Profitabilitas dengan Moderasi Rasio Kredit Bermasalah

Berdasarkan

perhitungan secara parsial, dapat di hitung sebesar 1,406, dengan signifikasi sebesar 0,164. Hal ini menunjukannbahwa variable rasio penyaluran kredit memiliki pengaruh yang positif, tetapi tidak signifikan terhadap profitabilitas.

kredit terhadap profitabilitas

sedangkan

Variable Y peneliti adalah ROE

3. Ayu

Kurniawati, 2012

Pengaruh

penyaluran kredit dan tingkat suku bunga

Terhadap profitabilitas (ROA)

Variabel penyaluran kredit berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA), karena ketika jumlah penyaluran kredit meningkat maka akan diikuti oleh meningkatnya pula laba bersih dan total asset yang secara otomatis akan membuat profitabilitas (ROA) meningkat. Sebaliknya, apabila jumlah penyaluran kredit menurun maka profitabilitas (ROA) pun akan menurun.

Menganalisis pengaruh penyaluran kredit terhadap profitabilitas

Variable Y pada penelitian tersebut adalah ROE sedangkan

Variable Y peneliti adalah ROE

4. Putu Eka Saputra, Wayan Cipta, Ni Nyoman Yulianthini, 2014

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK),

Penyaluran

Kredit, dan Kredit Bermasalah terhadap

Profitabilitas pada Lembaga

Perkreditan Desa (LPD) Kecamatan Karangasem

Ada pengaruh yang positif dan signifikan dari pertumbuhan penyaluran kredit terhadap profitabilitas pada LPD dalam periode 2009-2012 . Hal ini berarti penyaluran kredit berperan dalam membentuk

profitabilitas pada LPD kecamatan

Menganalisis pengaruh penyaluran kredit terhadap profitabilitas

Variable Y pada penelitian tersebut adalah ROE sedangkan

Variable Y peneliti adalah ROE


(18)

karangasem periode 2009-2012.

2.2 Kerangka Pemikiran

Menurut Sudarsono dan Edilius (2001:69), bahwa kredit adalah suatu persetujuan pembayaran antara pihak penjual dan pembeli, atau antara kreditur dan debitur, untuk melaksanakan pembayaran atau pengembalian pinjaman dikemudian hari secara mencicil. Sementara Muljono Teguh Pudjo (2001:10), memberi pengertian kredit sebagai kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayaran akan dilakukan, ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati. Di lain pihak, Kasmir (2000 :72), menyatakan bahwa kredit adalah memperoleh barang dengan membayar secara cicilan atau angsuran dikemudian hari atau memperoleh pinjaman uang yang pembayarannya dilakukan dikemudian hari dengan cicilan atau angsuran sesuai dengan perjanjian. Dengan demikian, pemberian kredit adalah pemberian kepercayaan. Hal ini berarti bahwa prestasi yang diberikan benar-benar diyakini dapat dikembalikan oleh penerima kredit sesuai dengan waktu dan syarat-syarat yang disetujui bersama. Unsur-unsur dalam pemberian kredit menurut Muchdarsyah Sinungan (1993:3) adalah : kepercayaan, waktu, tingkat risiko (degree of risk) dan prestasi.


(19)

Pemberian kredit oleh bank kepada masyarakat diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas, seperti yang diuraikan Kasmir (2001:96), menjelaskan bahwa fungsi kredit yaitu sebagai sarana untuk meningkatkan pendapatan atau profitabilitas, Kashmir juga menjelaskan semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama dalam hal meningkatkan pendapatan. Karena jika sebuah kredit diberikan untuk membangun perusahaan, maka perusahaan tersebut membutuhkan tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran dan menambah pendapatan.

Profitabilitas merupakan kemampuan memperoleh laba, sehingga perusahaan manapun jelas ingin selalu meningkatkan profit yang didapat, karena peningkatan profit akan berdampak pada sehatnya perusahaan itu. Sartono (2000:130) mengemukakan, profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Untuk mengetahui profitabilitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus ROE seperti yang diungkapkan Mandala Manurung dan Prathama Rahardja (2004:156): Return On Equity adalah rasio yang menunjukan berapa persen laba bersih setelah pajak terhadap ekuitas (modal).


(20)

ROE merupakan indikator penting bagi pemilik bank, karena menunjukan tingkat pengembalian modal atau investasi yang di tanamkan dalam industry perbankan. Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat disusun bagan kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penyaluran Kredit (X)

- Jumlah Kredit yang di berikan

( Suhardjono 2003:11)

Profitabilitas (Y) - Net Income

- Total Equity ( Harjito 2001:18)


(21)

28 3.1 Objek Penelitian

Menurut I Made Wirartha (2006:39) pengertian objek penelitan adalah :

“Objek penelitian (variable penelitian) adalah karakteristik tertentu yang mempunyai nilai, skor atau ukuran yang berbeda untuk unit atau individu yang

berbeda atau merupakan konsep yang diberi lebih dari satu nilai.”

Menurut Husen Umar (2005:303) pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut :

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bisa juga ditambahkan dengan hal-hal lain jika dianggap perlu.”

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa objek penelitian adalah suatu sasaran ilmiah dengan tujuan dan kegunaan tertentu untuk mendapatkan data tertentu yang mempunyai nilai, skor atau ukuran yang berbeda.

Berdasarkan definisi objek penelitian di atas, maka yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Penyaluran Kredit dan Profitabilitas pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk.


(22)

3.2 Metode Penelitian

Metode Penelitian menurut Sujoko Efferin, Stevanus Haddi Darmadji dan Yuliawati Tan (2004:7) adalah bagian dari metodologi yang secara khusus mendeskripsikan tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data.

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan, mencatat data, baik primer maupun sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun karya ilmiah dan kemudian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atau data yang diperoleh.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2005:21) penelitian dengan menggunakan metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan analisis penyaluran kredit dalam meningkatkan profitabilitas pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis.


(23)

Desain penelitian menurut Moh.Nazir (2003:84) bahwa : “Desain Penelitian

adalah semua proses yang diperlukan dalam peencanaan dan pelaksanaan penelitian”.

Adapun langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati (2010:30) adalah:

a. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian, Judul penelitian ini adalah Analisis Penyaluran Kredit dalam Meningkatkan Profitabilitas Pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk.

b. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi, Masalah yang terjadi dalam penelitian ini adalah penurunan profitabilitas ROE pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk.

c. Menetapkan rumusan masalah, yaitu bagaimana perkembangan penyaluran kredit, perkembangan tingkat profitabilitas, dan bagaimana penyaluran kredit dapat meningkatkan profitabilitas.

d. Menetapkan tujuan penelitian, yaitu mengetahui perkembangan penyaluran kredit, mengetahui perkembangan tingkat profitabilitas dan mengetahui penyaluran kredit dalam meningkatkan profitabilitas.

e. Menetapkan sumber data dan teknik pengumpulan data.

f. Melakukan analisis data, imformasi mengenai data-data terkait dengan penyaluran kredit dan profitabilitas berdasarkan laporan keuangan.


(24)

g. Melakukan pelaporan hasil penelitian, Penelitian ini pada dasarnya adalah ingin menganalisis penyaluran kredit dalam meningkatkan profitabilitas pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk.

3.2.2 Operasionalisasi Variable

Operasional variabel menurut Kountur (2007) mengatakan bahwa definisi operasional adalah suatu definisi yang memberikan penjelasan atas suatu variabel dalam bentuk yang dapat diukur. Definisi operasional ini memberikan informasi yang diperlukan untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Dengan kata lain, definisi operasional adalah definisi yang dibuat oleh peneliti itu sendiri.

Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta informan yang terkait dalam penelitian. Selain itu juga disebutkan variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Variabel (x) dependent dalam penelitian ini adalah Kredit.

2. Variabel (y) independent dalam penelitian ini adalah Profitabilitas (ROE) Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Operasional variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran skala

Kredit (X)

Kredit adalah penyediaan uang atau yang disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara bank dengan lain pihak dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah

Jumlah Kredit yang diberikan


(25)

ditentukan. (Suhardjono (2003:11)).

Profitabilitas (ROE)

(Y)

Kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari modal yang

digunakan untuk menghasilkan laba tersebut (Martono dan Harjito (2001:18))

- Net Income - Total Equity

ROE = Laba Setelah PajakRata − Rata Modalx %

% Rasio

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan data 3.2.3.1Sumber Data

Menurut Sugiyono (2005:129) pengumpulan data dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.

“Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung

yang dikumpulkan melalui survey lapangan dengan menggunakan alat pengumpulan data tertentu yang dibuat secara khusus.

Sedangkan data sekunder adalah :

“Data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain atau lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.”


(26)

3.2.3.2Teknik Penentuan Data

Adapun teknik penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan sampel.

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2011:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan tahunan Pt. Bank Negara Indonesia Tbk.

2. Sampel

Menurut Arikunto (2009:11) sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti).

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Bank Negara Indonesia Tbk. Selama 6 tahun dari tahun 2009-2014.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah penelitian lapangan dilakukan dengan cara mengadakan analisis kuantitatif yaitu dengan mencari Return On Equity (ROE) yang didapat dari data perusahaan. Data ini didapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut:


(27)

1. Studi Pustaka

Yaitu mengadakan penelitian dengan cara mempelajari dan membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian.

2. Dokumentasi

Pengumpulan data yang telah tersedia di BEI (Bursa Efek Indonesia).

3.2.5 Rancangan Analisis

Rancangan analisis menurut Umi Narimawati (2010 : 41), adalah “proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian deskriptif kuantitatif adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data dan informasi dari hasil observasi lapangan dan interview.

2. Mengelompokan data kedalam kategori dan menjabarkan kedalam unit-unit.


(28)

4. Menganalisis perkembangan tingkat penyaluran kredit pada PT. Bank Indonesia Tbk. Untuk menganalis perkembangan penyaluran kredit digunakan rumus :

+ −

� %

Ket : n = Total penyaluran kredit tahun tersebut

5. Menganalisis tingkat profitabilitas pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk. untuk analisis perkembangan profitabilitas digunakan rumus :

� � � � � =� ℎ � − � ℎ � +� ℎ � � % 6. Menarik kesimpulan dari data yang telah di analisis.

3.2.5.1Rancangan Analisis Deskriptif

Penulis dalam menyususn tugas akhir ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yaitu data yang diperoleh dan dianalisa dengan dasar teori yang ada sehingga memberikan suatu gambaran dan perhitungan yang cukup jelas.


(29)

48 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perkembangan penyaluran kredit PT. Bank Negara Indonesia Tbk, setiap tahunnya terus meningkat dikarenakan rasio pinjaman bermasalah membaik di setiap tahunnya.

2. Dalam perkembangan tingkat profitabilitas pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk, periode 2009-2013, jumlah Return On Equity (ROE) mengalami kenaikan dan penurunan, sedangkan pada tahun 2010 Return On Equity (ROE) mengalami penurunan yang cukup signifikan, hal ini terjadi karena disebabkan oleh penurunan laba dan kenaikan ekuitas. namun mengalami kenaikan pada tahun 2011 yaitu sebesar 24,39% yang disebabkan naiknya kedua faktor pendukung profitabilitas yaitu laba bersih dan total ekuitas.

3. Jumlah kredit yang disalurkan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini membuktikan bahwa semakin besar jumlah kredit yang di salurkan maka pendapatan bunga yang didapat atas jumlah kredit yang disalurkan tidak mengurangi profitabilitas, sehingga dapat mengambil keputusan untuk menggunakan jumlah kredit yang disalurkan apabila ingin menambah profitabilitas.


(30)

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut :

1. Peningkatan profitabilitas bank dapat dilakukan salah satunya dengan memperbesar kredit yang diberikan, sehingga dapat memperbanyak produk kredit yang ditawarkan bank dan akan meningkatkan bunga yang di terima oleh bank.

2. Saran bagi peneliti berikutnya, menambah jumlah sampel yang akan digunakan baik penambahan periode pengamatan maupun merubah teknik dalam penentuan sampel.


(31)

Analysis Of Loan Allocation In Increasing Profitability (ROE) At PT. Bank Negara Indonesia Tbk.

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh jenjang D3

Program Studi Keuangan dan Perbankan

Fahmi Rahmawati

21510022

PROGRAM STUDI KEUANGAN & PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(32)

vi LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN PERNYATAAN KEASLIAN

Abstract ... i

Abstrak ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... vi

Daftar Gambar ... ix

Daftar Tabel ... x

Daftar Grafik ... xi

Daftar Lampiran ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 5

1.2.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Masalah ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 6

1.4.2 Kegunaan Akademik ... 6


(33)

vii

2.1.1.1 Pengertian Kredit ... 8

2.1.1.2 Unsur-unsur Kredit ... 10

2.1.1.3 Fungsi dan Tujuan Kredit ... 11

2.1.1.4 Jenis-jenis Kredit ... 13

2.1.1.5 Prinsip-prinsip Perkreditan ... 16

2.1.2 Profitabilitas ... 20

2.1.2.1 Pengertuian Profitabilitas ... 20

2.1.2.2 Rasio Profitabilitas ... 21

2.1.3 Penelitian Terdahulu ... 23

2.2 Kerangka Pemikiran ... 25

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Objek Penelitian ... 28

3.2 Metode Penelitian ... 29

3.2.1 desain Penelitian ... 29

3.2.2 Oprasionalisasi Variable ... 31

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 32

3.2.3.1 Sumber Data ... 32

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 33

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.2.5 Rancangan Analisis ... 34


(34)

viii

4.1.2 Struktur Organisasi ... 39

4.2 Hasil Penelitian ... 40

4.2.1 Perkembangan Jumlah Penyaluran Kredit ... 40

4.2.2 Perkembangan Profitabilitas ... 42

4.2.3 Analisis Perkembangan Penyaluran Kredit dalam Meningkatkan Profitabilitas ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

5.1 Kesimpulan ... 48

5.2 Saran ... 49 DAFTAR PUSTAKA


(35)

Brigham, dan Huston. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta. Salemba Empat.

Haraphap. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Harjito. 2001. Manajemen Perkreditan. Jakarta : Bumi Aksara.

Kasmir. 2000. Dasar-dasar Perkreditan Bagi Bank Komersial. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

---. 2001. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi keenam. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

---. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi. Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada.

Leon, dan Ericson. 2008. Manajemen Aktiva Bank Devisa. Jakarta : PT. Grasindo. Manurung, dan Pratama Raharja. 2004. Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter.

Jakarta : Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Martono, dan Harjito. 2001. Manajemen Perkreditan. Jakarta. Bumi Aksara. Melayu S.P Hasibuan. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan

Kesembilan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Muchdarsyah Sinungan. 1993. Manajemen Dana Bank. Jakarta : PT. Bumi Aksara. ---. 2000. Manajemen Dana Bank. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Muljono Teguh Pudjo. 2001. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersial. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Ni Luh Sri Septiarini dan I Wayan Ramatha, 2014. Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Rasio Penyaluran Kredit terhadap Profitabilitas dengan Moderasi Rasio Kredit Bermasalah.

Puji Setiawati. 2008. Pengaruh jumlah penyaluran kredit dan pendapatan bunga terhdap profitabilitas.


(36)

Santono. 2000. Manajemen Keuangan, Edisi Tiga, Cetakan Enam. Yogyakarta : BPSF-Yogyakarta.

Sudarsono, dan Edilius. 2001. Kamus Ekonomi, uang dan bank, Edisi Kedua, Jakarta : Rineka Cipta.

Suhardjono. 2003. Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah. Jakarta : UPP AMP YKPN Ikut Mencerdaskan Bangsa.

Walsh. 2004. Key Manajemen Ratio. Jakarta : Erlangga 2004.

Yuliani. 2007. Hubungan Efisiensi Operasional dengan Kinerja Profitabilitas pada Sektor Perbankan Go Publik Bursa Efek Indonesia. Jakarta : Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol. 5 No. 10.


(37)

NAMA : Fahmi Rahmawati

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 28 Februari 1993

Alamat : Kp. Muara 01/02 Desa Panyadap Kec. Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

No telepon : 085759158660

Riwayat Pendidikan :

 Pendidikan Dasar di SDN Panyadap 1, 1998

 Pendidikan Menengah Pertama di SMP Muhammadiyah 1 Majalaya, 2004

 Pendidikan Menengah Atas di SMAN 1 Majalaya, 2007

 Tahun 2010 melanjutkan Pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Bandung, Juli 2015


(38)

iii

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkah dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik serta tepat pada waktunya.

Dalam Laporan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul: “Analisis Penyaluran Kredit Dalam Meningkatkan Profitabilitas (ROE) pada PT. Bank

Negara Indonesia Tbk.”. Laporan Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi

salah satu syarat ujian siding guna memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Keuangna dan Perbankan.

Penulis berusaha menyajikan Laporan Tugas Akhir ini sebaik mungkin, namun demikian penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari sempurna dan banyak kekurangan, mengingat terbatasnya pengetahuan penulis dan kemampuan penulis, namun demikian penulis berusaha dalam penyusunannya memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini, diantaranya yaitu kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.


(39)

iv

3. Ibu Prof. Dr. Hj Dwi Kartini, SE., Spec.Lic. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Siselaku Ketua Program Studi Keuangan Dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Bapak Rizki Zulfikar, SE., M.Si., selalu Dosen Wali Keuangan dan Perbankan 2010 Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

6. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si., Selaku dosen Pembimbing selama menyusun Tugas Akhir ini, yang telah memberikan masukan, motivasi, serta waktu yang sangat berharga bagi penulis, guna penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan sebaik-baiknya.

7. Seluruh Dosen Keuangan dan Perbankan yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis selama menempuh perkuliahan di Universitas Komputer Indonesia.

8. Terimakasih kepada Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian ini.

9. Terimaksih kepada Papap Enjang, Mamah Eroh dan kakak adikku tercinta dan tersayang yang telah memberikan dorongan, kasih sayang, perhatian dan doa selama ini kepada penulis.

10.Terimaksih kepada teman-teman seperjuanganku, sahabat-sahabatku, yang tiada henti-hentinya terus memberikan dorongan satu sama lain serta


(40)

v

pihakpihak yang terkait lainnya yang telah banyak membantu baik itu dalam pelaksanaan penelitian maupun penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini yang tidak bias disebutkan satu persatu.

Meski jauh dari kesempurnaan, mudah-mudahan yang penulis susun ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin yaa robbal a’lamin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, Juli 2015 Penulis,

Fahmi Rahmawati (21510022)


(1)

Daftar Pustaka

Ayu Kurniawati, 2014. Pengaruh Penyaluran Kredit dan Tingkat Suku Bunga terhadap Profitabilitas (ROA)

Brigham, dan Huston. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta. Salemba Empat.

Haraphap. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Harjito. 2001. Manajemen Perkreditan. Jakarta : Bumi Aksara.

Kasmir. 2000. Dasar-dasar Perkreditan Bagi Bank Komersial. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

---. 2001. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi keenam. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

---. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi. Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada.

Leon, dan Ericson. 2008. Manajemen Aktiva Bank Devisa. Jakarta : PT. Grasindo. Manurung, dan Pratama Raharja. 2004. Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter.

Jakarta : Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Martono, dan Harjito. 2001. Manajemen Perkreditan. Jakarta. Bumi Aksara. Melayu S.P Hasibuan. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan

Kesembilan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Muchdarsyah Sinungan. 1993. Manajemen Dana Bank. Jakarta : PT. Bumi Aksara. ---. 2000. Manajemen Dana Bank. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Muljono Teguh Pudjo. 2001. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersial. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Ni Luh Sri Septiarini dan I Wayan Ramatha, 2014. Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Rasio Penyaluran Kredit terhadap Profitabilitas dengan Moderasi Rasio Kredit Bermasalah.

Puji Setiawati. 2008. Pengaruh jumlah penyaluran kredit dan pendapatan bunga terhdap profitabilitas.


(2)

Putu Eka Saputra, Wayan Cipta, Ni Nyoman Yulianthini, 2014. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Penyaluran Kredit, dan Kredit Bermasalah terhadap Profitabilitas pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kecamatan Karangasem.

Santono. 2000. Manajemen Keuangan, Edisi Tiga, Cetakan Enam. Yogyakarta : BPSF-Yogyakarta.

Sudarsono, dan Edilius. 2001. Kamus Ekonomi, uang dan bank, Edisi Kedua, Jakarta : Rineka Cipta.

Suhardjono. 2003. Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah. Jakarta : UPP AMP YKPN Ikut Mencerdaskan Bangsa.

Walsh. 2004. Key Manajemen Ratio. Jakarta : Erlangga 2004.

Yuliani. 2007. Hubungan Efisiensi Operasional dengan Kinerja Profitabilitas pada Sektor Perbankan Go Publik Bursa Efek Indonesia. Jakarta : Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol. 5 No. 10.


(3)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NAMA : Fahmi Rahmawati

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 28 Februari 1993

Alamat : Kp. Muara 01/02 Desa Panyadap Kec. Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

No telepon : 085759158660

Riwayat Pendidikan :

 Pendidikan Dasar di SDN Panyadap 1, 1998

 Pendidikan Menengah Pertama di SMP Muhammadiyah 1 Majalaya, 2004

 Pendidikan Menengah Atas di SMAN 1 Majalaya, 2007

 Tahun 2010 melanjutkan Pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Bandung, Juli 2015


(4)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkah dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik serta tepat pada waktunya.

Dalam Laporan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul: “Analisis Penyaluran Kredit Dalam Meningkatkan Profitabilitas (ROE) pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk.”. Laporan Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat ujian siding guna memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Keuangna dan Perbankan.

Penulis berusaha menyajikan Laporan Tugas Akhir ini sebaik mungkin, namun demikian penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari sempurna dan banyak kekurangan, mengingat terbatasnya pengetahuan penulis dan kemampuan penulis, namun demikian penulis berusaha dalam penyusunannya memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini, diantaranya yaitu kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.


(5)

iv

2. Bapak Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Prof. Dr. Hj Dwi Kartini, SE., Spec.Lic. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Siselaku Ketua Program Studi Keuangan Dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Bapak Rizki Zulfikar, SE., M.Si., selalu Dosen Wali Keuangan dan Perbankan 2010 Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

6. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si., Selaku dosen Pembimbing selama menyusun Tugas Akhir ini, yang telah memberikan masukan, motivasi, serta waktu yang sangat berharga bagi penulis, guna penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan sebaik-baiknya.

7. Seluruh Dosen Keuangan dan Perbankan yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis selama menempuh perkuliahan di Universitas Komputer Indonesia.

8. Terimakasih kepada Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian ini.

9. Terimaksih kepada Papap Enjang, Mamah Eroh dan kakak adikku tercinta dan tersayang yang telah memberikan dorongan, kasih sayang, perhatian dan doa selama ini kepada penulis.

10.Terimaksih kepada teman-teman seperjuanganku, sahabat-sahabatku, yang tiada henti-hentinya terus memberikan dorongan satu sama lain serta


(6)

v

motivasi-motivasi yang membangun sehingga tersusunnya Laporan Tugas Akhir ini.

11.Serta tak lupa penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada pihakpihak yang terkait lainnya yang telah banyak membantu baik itu dalam pelaksanaan penelitian maupun penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini yang tidak bias disebutkan satu persatu.

Meski jauh dari kesempurnaan, mudah-mudahan yang penulis susun ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin yaa robbal a’lamin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, Juli 2015 Penulis,

Fahmi Rahmawati (21510022)