Pengaruh penyaluran kredit dan tingkat risiko pembiayaan terhadap profitabilitas pada PT.Bank Himpunan Saudara 1806, Tbk.

(1)

(2)

(3)

(4)

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Ari Rochman

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 21 Juni 1990

Agama : Islam

Gol. Darah : B

Tinggi/Berat Badan : 165 cm/57 kg

Alamat : Kp. Babakan Baru Rt 04/05 Kec. Mandalajati Kel. Pasir impun Bandung, Kode Pos 40194

No. Telepon : 085722340771/087779777364

Email : kang_rochman@yahoo.co.id

PENDIDIKAN

 1996-2002 : SD Negeri Sindanglaya IV Bandung

 2002-2005 : SMP PGII 2 Bandung

 2005-2008 : SMA PGII 2 Bandung


(5)

PENGARUH PENYALURAN KREDIT DAN TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS

PADA PT. BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906, TBK

The Effect Of Credit Distribution And Level Of Financing Risk To Profitability In PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

Disusun Oleh : ARI ROCHMAN

21209091

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(6)

vi

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan hanya kepada Allah SWT yang dengan segala kasih sayang dan ridho-Nya telah menuntun penulis hingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul : “Pengaruh Penyaluran Kredit Dan Tingkat Risiko Pembiayaan Terhadap Profitabilitas Pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk”. Tidak lupa shalawat dan salam peneliti tunjukan kepada Nabi Besar Rasulullah Muhammad SAW yang telah berjuang membawa umat manusia kepada fitrah yang besar dan jalan yang lurus.

Skripsi ini sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menempuh jenjang S1 pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Peneliti berusaha menyajikan skripsi ini sebaik mungkin, namun peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna dan banyak kekurangan, mengingat terbatasnya pengetahuan dan kemampuan peneliti. Oleh karena kritik dan saran yang membangun dari semua pihak akan menyempurnakan skripsi di masa yang akan datang.

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Hj. Ria Ratna Ariawati, SE., MS. AK, selaku dosen pembimbing yang telah membimbing, memberikan ilmunya serta membantu peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.


(7)

vi

Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Ernie Tisnawati Sule, SE., M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Dr. Raeny Dwi Santy, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen.

4. Ibu Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra, SE, M. Si., selaku Dosen penguji 1 dalam skripsi ini.

5. Ibu Linna Ismawati SE., M.Si selaku Dosen penguji 2 dalam skripsi ini. 6. Ibu Lita Wulantika SE.,M.Si selaku Dosen Wali Manajemen 3 yang

senantiasa memberikan arahan positif dan dukunganya.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia baik dosen tetap maupun dosen luar biasa yang telah memberikan ilmu dan perhatiannya kepada penulis.

8. Sekretariat Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi yang banyak membantu dalam urusan akademik.

9. Untuk Ibu ku yang saya cintai dan kasihini Marhamah dan Ayahanda Maman, serta Kakak-ku Apit Suryana terima kasih atas cinta, kasih sayang, dukungan dan doa yang selalu diberikan.

10.Untuk teman Ta’aruf saya Lenny Lelasari Sobarna terima kasih banyak, yang selama ini selalu setia mendukung dan mendo’akan.


(8)

vi

dukungan dan semangat dalam penyusunan Skripsi ini.

12.Rekan-rekan mahasiswa Universitas Komputer Indonesia angkatan 2009 khususnya Manajemen III, yang telah memberikan masukan-masukan dalam penyusunan Skripsi ini.

13.Tempat saya melakukan penelitian PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk, Kantor Cabang I Bandung, karena sudah memberikan kesempatan untuk saya melakukan penelitian disana.

14.Seluruh staf PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk Kantor Cabang I Bandung yang juga telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

Penelitian ini jauh dari sempurna, penulis mengharapkan dan menghargai setiap kritik dan saran demi penulisan yang lebih baik di masa mendatang. Semoga penelitian ini dapat memberikan menfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Bandung, 10 September 2013


(9)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ………... i

PERNYATAAN KEASLIAN ……… ii

MOTTO ……….. iii

ABSTRACT ……… iv

ABSTRAK ……….. v

KATA PENGANTAR ……… vi

DAFTAR ISI ……….. vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ……….. x BAB I PENDAHULUAN ...

1.1 Latar Belakang Penelitian ………... 1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ………..……... 1.2.1 Identifikasi Masalah ... 1.2.2 Rumusan Masalah ... 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...

1.3.1 Maksud Penelitian ... 1.3.2 Tujuan Penelitian ... 1.4 Kegunaan Penelitian ...

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 1.4.2 Kegunaan Akademik ...

1 1 8 8 9 10 10 10 11 11 11


(10)

vii

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ………... 2.1 Kajian Pustaka ...………... 2.1.1 Penyaluran Kredit ... 2.1.1.1 Pengertian Kredit ... 2.1.1.2 Tujuan Kredit ... 2.1.1.3 Jenis – jenis Kredit ... 2.1.2 Risiko Pembiayaan ... 2.1.2.1 Jenis – jenis Risiko Bank ... 2.1.3 Profitabilitas ... 2.1.3.1 Profitabilitas sebagai alat ukur kinerja keuangan ... 2.1.3.2 Jenis – jenis Rasio Profitabilitas ... 2.1.4 Penelitian Terdahulu ... 2.2 Kerangka Pemikiran ... 2.2.1 Hubungan antar Variabel ... 2.2.1.1 Hubungan Penyaluran Kredit dengan Profitabilitas ……….………... 2.2.1.2 Hubungan Tingkat Risiko Pembiayaan dengan

Profitabilita………...

2.2.1.3 Hubungan Penyaluran Kredit dengan Risiko 14 14 14 14 16 17 20 23 25 26 28 30 35 39 39 40 41


(11)

vii

Pembiayaan ………..

2.2.1.4 Penyaluran Kredit dan Risiko Pembiayaan Terhadap Profitabilitas ... 2.3 Hipotesis ...

41

42 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN...

3.1 Objek Penelitian ... 3.2 Metode Penelitian ... 3.2.1 Desain Penelitian ... 3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 3.2.3.1 Sumber Data ... 3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ...

43 43 43 45 48 51 51 52 54 55 55 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 4.1.1.1 Visi dan Misi PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk ... 4.1.1.2 Logo Perusahaan ……….………... 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ...

74 74 74 75 76 76


(12)

vii

4.2 Pembahasan Penelitian ……... 4.2.1 Analisis Deskriptif ... 4.2.1.1 Perkembangan Penyaluran kredit pada PT. Bank

Himpunan Saudara 1906, Tbk …………..…... 4.2.1.2 Perkembangan Rasio Risiko kredit pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk ………..……... 4.2.1.3 Perkembangan Profitabilitas pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk …………... 4.2.2 Analisis Verifikatif ...

4.2.2.1 Keterkaitan antara Penyaluran kredit dengan Tingkat risiko pembiayaan ……….. 4.2.2.2 Pengaruh Penyaluran kredit dengan Profitabilitas

(ROA) ……….

4.2.2.3 Pengaruh Tingkat risiko pembiayaan dengan Profitabilitas (ROA) ………..………. 4.2.2.4 Pengaruh Penyaluran kredit dan tingkat risiko

pembiayaan dengan Profitabilitas (ROA) ……….. 84 84 84

87

89

92 92

98

105

111

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………...... 5.1 Simpulan ... 5.2 Saran ...

122 122 124


(13)

vii Daftar Pustaka

Lampiran –lampiran lain Daftar riwayat hidup


(14)

BPFE.

Arief Sugiono. (2009). Manajemen Keuangan. Jakarta : Grasinda.

Arim. (2009). Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan terhadap Profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri. 104, 0854-8986.

Bessis. (2002). Risk Management in Banking (2th ed). England : John Wiley & Sons Ltd.

Brigham, Eugene F. & Houston, Joel F. (2001). Manajemen Keuangan (8th ed).

Jakarta : Erlangga.

Dahlan Siamat. (2001). Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta :Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Dwi Prastowo. (2008). Analisis Laporan Keuangan (2th ed). Yogyakarta : AMP-YKPN.

Dwika Lodia Putri. (2009). Analisis Pengaruh Alokasi Dana Kredit terhadap Profitabilitas pada Unit Simpan Pinjam SWAMITRA KOPERASI Pedagang Pasar Bangkinang. Pekbis Jurnal, 1 (1), 44-50.

Euis Rosidah & Rini Muflihah. (2009). Pengaruh Biaya Dana Bank dan Penyaluran Kredit terhadap Rentabilitas. Jurnal FE Unsil, 4(1), 1907-9958. Kasmir. (2000). Manajemen Perbankan. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada. Kasmir. (2010). Manajemen Perbankan. Jakarta :Rajagrafindo Persada.

Khizer Ali, Muhammad Farhan Akhtar & Hafiz Zafar Ahmed. (2011). Bank – Specific and Macroeconomic of Profitability – Empirical Evidence from the Commercial Banks of Pakistan. International Journal of Business and Social Science, 2(6).

Lukman Dendawijaya. (2005). Manajemen Perbankan. Bogor : Ghalia Indonesia. Lyonita Defina. (2010). Analisis Pemberian Kredit guna Bhakti Pada PT. Bank

Jabar Banten Cabang Utama Bandung. Skripsi S1, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.


(15)

Masyhud Ali. (2006). Manajemen Risiko. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada. Muhammad Rusydin & Fakhri Hafid. Pengaruh Penyaluran Kredit terhadap

Profitabilitas pada PT. Bank XYZ Cabang Pangkep. Jurnal Ekonomi Balance Fekon Unismuh Makassar.

Muliadi. (2009). Pengaruh Risiko Usaha terhadap Tingkat Profitabilitas Bank. Jurnal Ichsan Gorontalo, 4(2), 1907-5324.

Prasetyo Hadi Nugraha. (2011). Analisis Pelaksanaan Pengawasan Kredit Guna Meminimalkan Jumlah Kredit Macet pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Purwakarta. Skripsi S1, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

Riduan. (2012). Cara menggunakan dan memakai Path Analysis (analisis jalur). Bandung : AlFABETA.

Suad Husnan. (2001). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta : AMP-YKNP.

Sugiono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Taufik Hidayat. (2011). Analisis Pemeberian Kredit Dampaknya Terhadap Kredit Macet di PC. Bank Perkreditan Rakyat Kota Bandung. Skripsi S1, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

Umi Narimawati. (2008). Teknik-teknik Analisis Multivariat untuk Riset Ekonomi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Veithzal Rivai & Andrian Permata Veithzal. (2006). Credit Management Handbook. Jakarta : PT.Rajagrafindo Persada.

Veithzal Rivai., Andria Permata Veithzal,. & Ferry N. Idroes. (2007). Bank and Financial Institution Management Conventional & Sharia System. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Widia Astuty. (2007). Pengaruh Risiko Usaha terhadap Tingkat Profitabilitas Bank. Jurnal Ichsan Gorontalo, 2 (1), 1907-5324.


(16)

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan negara berkembang dimana pembangunan perekonomian sangat mempengaruhi perkembangan negara tersebut. Salah satu penunjang yang dapat menggerakkan roda perekonomian adalah perbankan. Perbankan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.

Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dimana jasa-jasa dalam lalu lintas pembayarannya adalah untuk mendapatkan pendapatan. Pendapatan pada dasarnya diperoleh terutama dari hal penjualan produk perbankan. Salah satu usahanya untuk memperoleh pendapatan yaitu dengan menyediakan jasa perkreditan ini berupa bunga kredit, provisi serta komisi. Hasil pendapatan yang diperoleh dalam bentuk bunga yang diterima oleh pihak bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. Pendapatan bank ini penting untuk kelangsungan hidup suatu bank, disamping itu pendapatan ini juga dapat membesarkan usaha bank.

Pada hakekatnya bank merupakan mitra usaha yang mempunyai peran penting dalam dunia usaha baik itu dunia industri, dagang, jasa, dan lembaga keuangan lainnya. Bank dalam pendanaan operasionalnya sebagian besar berasal


(17)

2

dari simpanan masyarakat berupa giro, deposito, tabungan dan produk lainnya yang tujuannya adalah untuk menghimpun dana masyarakat. Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat ternyata merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank.

Salah satu pendapatan bank yang paling besar adalah dari penyaluran kredit kepada masyarakat. Semakin tinggi permintaan kredit yang dapat dipenuhi oleh bank maka kemungkinan untuk memperoleh laba usaha juga akan semakin meningkat, tetapi pada saat akan menyalurkan dana kredit, pihak bank banyak dihampiri kendala, salah satu kendala pada saat akan menyalurkan kredit yang di dapat oleh peneliti dari sebuah artikel adalah faktor ketersediaan tenaga SDM yang dimiliki bank, sebab tidak semua tenaga SDM memiliki kemampuan dan keterampilan dalam bidang perkreditan yang serba kompleks. Disisi lain jumlah tenaga analis kredit dengan pihak yang mengajukan kredit cenderung tidak berimbang, bisa jadi satu orang analis kredit menangani puluhan atau bahkan ratusan permohonan kredit, kondisi ini juga yang pada akhirnya menyebabkan sisi pelayanan bank mendapat sorotan buruk dari masyarakat (bankinews.com, April 2011).

Analisa yang baik dari bank untuk menghindari kemungkinan kerugian serta pertimbangan dan analisa tersebut dipengaruhi oleh ketentuan dari Bank Indonesia dan kebijakan dari kantor pusat itu sendiri. Sebelum memberikan kredit seorang pemimpin yang berwenang dalam memutuskan kredit harus memperhatikan beberapa faktor sebagai dasar pertimbangan dalam memberikan kredit seperti : siapa yang menginginkan kredit, untuk apa kredit digunakan , apa


(18)

dan berapa nilai agunannya, dan bagaimana dan berapa lama kredit akan dikembalikan kepada bank, ini semua dilakukan untuk menghidari tingkat risiko bagi pihak bank, bisa dilihat fenomena yang terjadi pada Bank JATIM dimana pada Januari 2013 tingkat gagal bayar mencapai 3,25%, presentase ini naik dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 2,96%, tingginya kredit macet disebabkan sejumlah bisnis yang dijalankan oleh debitur dengan modal dari KUR juga banyak mengalami gangguan (SINDONEWS, Maret 2013).

Maka dari itu peminjaman kredit ke bank tidak semudah seperti meminjam pada orang, bank memiliki ketentuan atau standar dalam pemberian kredit kepada masyarakat salah satu contohnya melakukan analisis kriteria 5C, yaitu character, capacity, capital, condition, collateral, dengan melakukan analisis pihak bank dapat melihat tingkat risiko yang akan dihadapi oleh bank dan juga bisa melihat seberapa kemampuan calon debitur untuk mengembalikan pinjamannya kepada bank, analisis kriteria 5C adalah salah satu cara bank untuk meminimalisir tingkat risiko yang akan terjadi nantinya dan supaya bank tidak mengalami kredit bermasalah atau kredit macet.

Kredit bermasalah atau kredit macet salah satu permasalahan yang sering terjadi pada lembaga keuangan atau bank. Kita bisa melihat klasifikasi tingkatan kredit macet atau penilain kualitas aktiva bank umum, sebagai berikut :


(19)

4

Tabel 1.1 Tingkat Kolektibilitas

Klasifikasi Presentase Penyisihan

Lancar Minimum 1%

Dalam perhatian khusus Minimum 5%

Kurang lancar Minimum 15%

Diragukan Minimum 50%

Macet 100%

Sumber: Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005

Bank Indonesia membuat klasifikasi tersebut untuk melihat seberapa baik kinerja para lembaga keuangan atau bank dalam menjalakan usahanya, sebab jika posisi bank berada pada 4 posisi terendah yaitu, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet bisa dikatakan bank tersebut sedang mengalami permasalahan dengan kinerjanya. Oleh sebab itu pihak bank harus hati-hati dalam menyalurkan dana berupa pinjaman kredit agar dana yang disalurkan dapat kembali dengan keuntungannya juga. Tujuan lain bank bukan hanya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, tetapi dan mengahasilkan sebuah keuntungan.

Pada saat menyaluran kredit, pihak bank sudah memiliki target yang harus dicapai tiap tahun nya, jadi bagaimana cara agar pihak bank dapat mencapai target yang diinginkan nya, dalam penyaluran setiap jenis kredit yang tersedia di perusahaan tersebut sudah ditentukan berapa besar dana yang akan disalurkan untuk setiap jenis kredit tersebut.


(20)

Dalam hal ini pihak bank harus bisa melihat kapan waktu yang tepat untuk menyalurkan dana nya. Apabila tidak hati-hati akan terjadi salah perkiraan, padahal dana yang akan disalurkan sudah ditetapkan dalam jumlah yang besar, jika bank tidak hati-hati dalam menyalurkan dana nya, maka akan mengakibatkan bank tersebut mengalami kerugiaan.

PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk adalah salah satu bank swasta yang sudah lama berdiri, dimana salah satu kegiatan usahanya adalah memberikan kredit. Dalam pemberian kredit oleh BHS tidak luput dari adanya risiko yang harus dihadapi, salah satu nya adalah kredit bermasalah. Kredit bermasalah adalah salah satu risiko yang harus dihadapi oleh setiap Bank, sebab kredit bermasalah adalah sebuah ancaman bagi penilaian kinerja sebuah Bank. Kinerja bank bisa dinyatakan sehat atau tidak dilihat dari tingkatan risiko kredit bermasalahnya.

Berikut gambaran Penyaluran Kredit, Tingkat Risiko Pembiyaan dan Profitabilitas pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk dari tahun 2003 sampai tahun 2011.


(21)

6

Tabel 1.2

Perkembangan Penyaluran Kredit, Tingkat Risiko Pembiyaan, Dan Profitabilitas

Pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk Tahun 2003-2011

Tahun Total Pemberian Kredit (dalam jutaan Rp)

Tingkat Risiko Pembiayaan

(%)

ROA (%)

2003 324.675 3,40 1,46

2004 423.628 1,20 3,38

2005 569.908 2,55 1,60

2006 724.029 2,55 1,84

2007 1.164.204 2,44 3,12

2008 1.525.994 4,42 2,85

2009 1.925.244 2,28 2,21

2010 2.555.782 3,53 2,59

2011 3.341.947 3,58 2,44

Sumber: Laporan Keuangan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk (data diolah)

Tabel di atas menunjukkan bahwa perkembangan total penyaluran kredit pada PT. Bank Himpunan Saudara tiap tahun mengalami peningkatan, dengan meningkatnya jumlah total pemberian kredit diharapkan dapat meningkatkan laba bagi perusahaan. Tapi peningkatan total pemberian kredit pada tahun 2005, 2008, 2009, dan 2011 tidak di ikuti oleh peningkatan Return on assets pada tahun-tahun tersebut. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank. Jika bank tidak mampu menyalurkan kredit, sementara dana yang terhimpun dari simpanan bank banyak, akan menyebabkan kerugiaan bagi bank tersebut, Kasmir (2010:71-72), namun yang terjadi justru sebaliknya, dimana pada saat penyaluran kredit meningkat justru return on assets menurun. Hal ini disebabkan karena tingkat kredit macet pada tahun tersebut ikut meningkat, bisa dilihat pada tahun 2005 tingkat Non Performing Loan meningkat menjadi 2,55% dibandingkan


(22)

pada tahun sebelumnya, ini semua diakibatkan pada tahun 2005 sedang terjadi krisis dimana harga minyak dunia mengalami kenaikan pada bulan maret mencapai 29%, serta pada bulan oktober mengalami kenaikan kembali mencapai 126%, dan juga diikutinya kenaikan suku bungan pinjaman, ini semua berdampak kepada stabilitas perekonomian yang berada di indonesia terutama pada perbankan, apabila tingkat suku bunga mengalami peningkatan maka pihak bank akan mengalami kerugiaan, disebabkan banyaknya debitur yang tidak mampu untuk mengembalikan pinjamannya.

Pada tahun 2008 tingkat Non Performing Loan meningkat cukup drastis mencapai 4,42%, dengan NPL (Non Performing Loan) setinggi ini kinerja bank sudah bisa dikatakan kurang baik, sebab BI sudah mengeluarkan aturan bahwa maksimal NPL bank di Indonesia adalah 5%, peningkatan NPL yang cukup tinggi pada tahun 2008 diakibatkan sama hal nya pada tahun 2005 karena terjadinya kenaikan harga minyak dunia serta terjadi inflansi pada tahun tersebut, karena terjadinya inflansi maka Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menenkan tingkat inflansi dengan cara menaikan tingkat suku bunga bank, tetapi dengan dikeluarkan kebijakan tersebut pihak bank banyak yang mengalami kerugiaan diakibatkan banyak ny gagal bayar oleh pihak debitur.

Fenomena selanjutnya terjadi pada tahun 2009, dimana tingkat penyaluran kredit lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan harapan profitabilitasnya juga ikut meningkat, tapi kenyataan yang terjadi adalah dimana penyaluran kredit meningkat tidak diikutinya kenaikan profitablitas. Disisi lain tingkat risiko kredit pada tahun 2009 justru mengalami penurunan dibandingkan


(23)

8

pada tahun sebelumnya, hal ini tidak sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa semakin besar penyaluran kredit maka semakin besar pula laba, yang akan menyebabkan naiknya nilai ROA, Euis Rosidah (2009). Ini semua bisa terjadi karena sebagian pendapatan yang diperoleh bank lebih dialokasikan untuk cadangan kredit bermasalah, karena pihak bank ingin mencegah risiko yang akan terjadi pada tahun berikutnya.

Berdasarkan hal yang sudah diuraikan di atas, maka penulis berniat akan membuat judul “PENGARUH PENYALURAN KREDIT DAN TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906, TBK”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Pihak bank dalam melakukan kegiatannya sangatlah tidak mudah, sebab banyak sekali risiko yang harus dihadapi, salah satunya adalah pada saat bank melakukan kegiatannya yaitu pada saat menyalurkan dana yang telah dihimpun kepada masyarakat yang membutuhkan.

pembiayaan yang semakin besar mengakibatkan potensi terjadinya risiko pembiayaan semakin tinggi. Ini semua bisa terjadi karena keterlambatan pengembalian pinjaman kredit atau ketidak mampuan pihak debitur untuk mengembalikan pinjaman tersebut atau yang sering dikatakan juga kredit macet,


(24)

apabila masalah ini terjadi maka akan mempengaruhi pendapatan bank tersebut dan apabila masalah ini sering dialami dan tidak dapat dipecahkan solusinya bank tersebut bisa dinilai bank yang tidak sehat atau juga bisa dikatakan kinerjanya sangat buruk.

1.2.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang ada dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana perkembangan penyaluran kredit pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.

2. Bagaimana perkembangan tingkat risiko pembiayaan pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.

3. Bagaimana perkembangan profitabilitas pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.

4. Seberapa besar pengaruh penyaluran kredit terhadap tingkat risiko pembiayaan pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.

5. Seberapa besar pengaruh penyaluran kredit terhadap profitabilitas pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.

6. Seberapa besar pengaruh tingkat risiko pembiayaan terhadap profitabilitas pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk

7. Seberapa besar pengaruh bersama-sama penyaluran kredit dan tingkat risiko pembiayaan terhadap profitabilitas PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.


(25)

10

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah agar penulis dapat memperoleh pemahaman mengenai informasi yang terkait dengan pengaruh penyaluran kredit dan tingkat risiko pembiayaan terhadap profitabilitas pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perkembangan penyaluran kredit pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.

2. Untuk mengetahui perkembangan tingkat risiko pembiayaan pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.

3. Untuk mengetahui perkembangan profitabilitas pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.

4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh penyaluran kredit terhadap tingkat risiko pembiayaan pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.

5. Untuk mengetahui besarnya pengaruh penyaluran kredit terhadap profitabilitas pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.

6. Untuk mengetahui besarnya pengaruh tingkat risiko pembiayaan terhadap profitabilitas pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk


(26)

7. Untuk mengetahui besarnya pengaruh penyaluran kredit dan tingkat risiko pembiayaan terhadap profitabilitas secara bersama-sama pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis, bagi :

 Perusahaan, sebagai masukan dan informasi tambahan bagi perusahaan dan pihak – pihak yang berkepentingan di dalam perusahaan dan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penyaluran kredit dan tingkat risiko pembiayaan terhadap profitabilitas perusahaan.

1.4.2 Kegunaan Akademik, bagi :

 Bagi Penulis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dalam memahami pengaruh panyaluran kredit dan tingkat risiko pembiayaan terhadap profitabilitas.

 Bagi Universitas, Sebagai tambahan pustaka yang berkaitan dengan pengaruh penyaluran kredit dan tingkat resiko pembiayaan terhadapa profitabilitas.

 Bagi Peneliti Lain, Untuk melakukan penelitian lanjutan dari penelitian ini.


(27)

12

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk. Untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian yang terkait dengan data laporan keuangan perusahaan, serta data realisasi kredit dan data laporan kredit bermasalah dari tahun 2003-2011. Pengambilan data diperoleh melalui Indonesia Stock Exchange (IDX) Kota Bandung yang beralamat di Jalan Veteran No. 10 telepon : (022) 4214349 Email : pipm.bandung@idx-pipm.net. Dan data didapat juga melalui website Bank Indonesia(BI) yaitu www.bi.co.id.

1.5.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan selama periode waktu 1 tahun yang dimulai dari bulan September 2012 sampai dengan Agustus 2013.


(28)

Tabel 1.3

Jadwal Kegiatan Pelaksanan Penelitian

No. Jadwal Kegiatan Bulan Januari 2013 Februari 2013 Maret 2013 April 2013 Mei 2013 Juni 2013 Juli 2013 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

I

Persiapan Penelitian

a. Pengajuan judul b. Persetujuan judul c. Perijinan persetujuan penelitian II Proses Usulan Penelitian a. Penulisan UP b. Bimbingan UP c. Sidang UP d. Revisi UP

III Proses Skripsi a. Bimbingan Skripsi b. Pengolahan Data c. Sidang Akhir


(29)

14 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penyaluran Kredit

Penyaluran kredit adalah pengalokasian dana yang telah dihimpun oleh bank kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk pinjaman kredit. Kata kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu “Credere” yang berarti kepercayaan, sehingga saat seseorang diberikan pinjaman, diyakini dapat mengembalikannya.

Penyaluran kredit merupakan salah satu kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank, biasanya dalam menyalurkan dana kredit bank akan memberikan kepada seseorang atau badan usaha yang sedang membutuhkan dana atau kekurangan dana.

2.1.1.1 Pengertian kredit

Menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, pasal 1 menyatakan bahwa :

kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.


(30)

Adapun beberapa definisi kredit yang dikemukan oleh para ahli, diantaranya :

MenurutHasibuan (2001:4) bahwa :

“Kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.” Rivai dan Veithzal (2006:4) mengemukakan bahwa :

Kredit adalah penyerahan barang, jasa atau uang dari satu pihak (kreditur/atau pemberi pinjaman) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain (nasabah atau pengutang/borrower) dengan janji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati oleh kedua belaj pihak.

Undang-undang nomor 10 tahun 1998, menyatakan bahwa :

Kredit yang diberikan oleh bank dapat didefinisikan sebagai penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Kasmir (2010:71-72) mengemukakan bahwa :

“Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan

bank. jika bank tidak mampu menyalurkan kredit, sementara dana yang terhimpun dari simpanan bank banyak, akan menyebabkan bank tersebut

rugi.”

Kita dapat menyimpulkan dari definsi di atas, bahwa kredit diberikan debitur atas dasar kepercayaan kedua belah pihak, dimana kreditur percaya bahwa dibutur akan segera melunasi hutangnya, dan debitur percaya bahwa pihak kreditur akan menagih piutangnya pada saat jatuh tempo.


(31)

16

2.1.1.2 Tujuan Kredit

Menurut Veithzal Rivai (2006:6) terdapat dua fungsi yang saling berkaitan dengan kredit, yaitu sebagai berikut.

Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari kredit berupa keuntungan yang diraih dari bunga yang harus dibayar oleh nasabah. Oleh karena itu, bank hanya akan menyaurkan kredit kepada usaha-usaha nasabah yang diyakini mampu dan mau mengembalikan kredit yang telah diterimanya. Dalam faktir dan kemampuan dan kemauan ini tersimpul unsur keamanan (safety) dan sekaligus juga unsur keuntungan (proftability) dari suatu kredit sehingga kedua unsur tersebut dapat berkaitan. Dengan demikian, keuntungan merupakan tujuan dari pemberian kredit yang terjelma dalam bentuk bunga yang diterima.

Safety, yaitu keamanan dari prestasi atau fasilitas yang berikan harus benar-benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar-benar tercapai tanpa hambatan yang berarti. Oleh karena itu, keamanan ini dimaksudkan agar prestasi yang diberikan dalam bentuk uang, barang atau jasa itu betul-betul terjamin pengembaliannya sehingga keuntungan (profitability) yang diharapkan dapat menjadi kenyataan.


(32)

2.1.1.3 Jenis-jenis Kredit

Meurut Kasmir (2000:76-79) secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain :

a) Segi Kegunaan

 Kredit Investasi, merupak kredit jangka panjang yang biasanya digunakan untuk keperluasan perluasaan usaha atau membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi,

 Kredit Modal Kerja, merupakan krdit yang digunakan untuk keprluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

b) Segi Jangka Waktu

 Kredit jangka pendek, merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun paling lama 1 tahun, dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja,

 Kredit jangka menengah, merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kredit berkisar antara1 tahun sampai dengan 3 tahun dan biasanya kredit ini digunakan untuk melakaukan investasi,

 Kredit jangka panjang, merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya di atas 3 tahun atau 5 tahun.


(33)

18

c) Segi Tujuan Kredit

 Kredit produktif, yaitu krdit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. Artinya, kredit ini digunakan untuk diusahakan sehingga menghasilkan sesuatu baik berupa barang maupun jasa.

 Kredit konsumtif, merupak kredit yang digunakan untuk dikonsumsi atau diapakai secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha.

 Kredit perdagangan, merupakan kreidt yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagang tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada suplier atau agen-agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah tertentu.

d) Segi Jaminan

 Kredit dengan jaminan, merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut tidak berwujud atau jaminan orang, artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi minimal senilai jaminan atau jaminan tersebut harus melebihi jumlah kredit yang diajukan si calon debitur,


(34)

 Kredit tanpa jaminan, merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau oranf tertentu, kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter, serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama berhubungan dengan bank atau pihak lain.

e) Segi Sektor Usaha

 Kredit pertanian, merupakan krdit yang dibiayaiuntuk sektor perkebunan atau pertanian rakyat. Sektor usaha dapat berupa jangka pendek atau jangka panjang.

 Kredit peternakan, kredit diberikan untuk jangka waktu yang relatif pendek misalnya peternakan ayam dan untuk kredit jangka panjang seperti kambing atau sapi.

 Kredit industri, kredit untuk membiayai industri pengolahan baik industri kecil, menengah, atau besar.

 Kredit pertambangan, kredit untuk jenis usaha tambang yang dibiayai nya, biasanya dalam jangka panjang, seperti tambang emas, minyak, atau tambang timah.

 Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan prasaran pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa yang sedang belajar.

 Kredit profesi, diberikan kepada kalangan profesionan seperti, dosen, dokter, atau pengacara.


(35)

20

 Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian perumahan.

 Dan sektor-sektor usaha lainnya.

2.1.2 Risiko Pembiayaan

Risiko pembiayaan adalah risiko kerugian yang diderita bank, terkait dengan kemungkinan bahwa pada saat jatuh tempo, counterparty-nya gagal dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada bank, Masyhud Ali (2006:199).

Risiko dan bank atau lembaga keuangan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, jika tidak ada keberanian dalam mengambil risiko maka tidak akan pernah ada bank, karena bank muncul disebabkan memiliki keberanian untuk mengambil risiko dan bahkan mampu bertahan karena berani mengambil risiko, tapi jika risiko itu tidak dapat dikelola dengan baik, bank dapat mengalami kegagalan bahkan pada akhirnya dapat mengalami kebangkrutan.

Adapun beberapa definisi risiko yang dikemukan oleh para ahli, diantaranya :

Menurut Veithzal Rivai (2006:114)mengemukakan risiko perkreditan antara lain sebagai berikut :

 Risiko politik, banyak penyaluran kredit yang gagal sebagai akibat tidak adanya kebijakan politik yang jelas sehingga politik yang stabil merupakan faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan kegiatan usaha/nasabah.


(36)

 Risiko sifat usaha, setiap jenis usaha masing-masing memiliki risiko sesuai dengan karakter usahanya, bahkan antar usaha yang sejenis pun memiliki risiko yang berbeda pula. Oleh karena itu, ketikan akan membiayai suatu jenis usaha nsabah, perlu diketahui secara baik kemungkinan risiko yang akan dihadapi dikemudian hari sehingga bank dapat mengantisipasinya sebelum risiko itu benar-benar terjadi. Cara terbaik untuk menghadapinya adalah dengan tidak menyamakan jenis usaha dan penyaluran kredit tetap perlu dilihat secara kasus per kasus.

 Risiko geografis, timbul karena kesalahan memilih tempat/lokasi usaha sebagai akibat kurang cermatnya memilih lokasi yang tepat dan aman. Pembiayaan usaha nasabah yang beralokasi di daerah rawan gempa, daerah gunung api, daerah rawan banjir, daerah rawan longsor, yang sesungguhnya tidak cocok untuk suatu bisnis yang dimohon oleh nasabah.

 Risiko persaingan, bisnis apapun yang ingin dimasuki/digeluti oleh nasabah tidak akan terlepasa dari akan terjadinya persaingan bisnis. Persaingan ini dapat terjadi antara nasabah dengan usaha yang sejenis, atau dapat pula antar bank yang ingin sama-sama membiayai proyek sejenis atau bahkan pada proyek yang sama.

 Risiko ketidakpastian usaha, ketidakmampuan memprediksi/meramal kondisi yang akan datang akan berakibat fatal bagi bisnis. Akibatnya adalah banyak usaha yang dilakukan secara spekulasi dan bukan didasarkan pada perhitungan yang akurat.


(37)

22

Dahlan Siamat (2001:92) menyatakan bahwa :

“Risiko kredit adalah sebagai salah satu risiko akibat kegagalan atau ketidak mampuan nasabah mengembalikan jumlah pinjaman yang diterima dari bank beserta imbalannya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan atau dijadwalkan.”

Masyhud Ali (2006:27)meyatakan bahwa :

“Risiko kredit adalah risiko dari kerugian terjadinya kerugian bank sebagai akibat dari tidak dilunasinya kembali kredit yang diberikan bank kepada debitur maupun counterpartylainnya”.

Bessis (2002:11) menyatakan bahwa :

“Resiko perbankan didefiniskan sebagai dampak buruk terhadap profitabilitas yang bersumber dari suatu ketidakpastian. Suatu ketidakpastian disini mengungkapkan bahwa suatu resiko yang ada di dalam bank itu tidak dapat diprediksi dan diukur secara nyata, karena pada hakikatnya suatu resiko itu bersifat unpredictable atau tidak dapat diperkirakan kapan akan terjadi tetapi bisa diketahui indikasinya, sehingga dalam praktiknya suatu bank harus dapat mempertimbangkan suatu kemungkinan yang akan terjadi disebabkan oleh adanya proses kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank agar kemungkinan yang terjadi yang bersifat tidak pasti itu tidak merugikan pada pendapatan bank.”

Jika dilihat dari definisi di atas maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa risiko suatu hal yang tidak dapat dipastikan atau diperkirakan. Dengan kata kain resiko merupakan suatu potensi terjadinya peristiwa yang dapat memberikan pengaruh negatif terhadap nilai suatu profitabilitas bank. Resiko mengindikasikan terjadinya suatu kerugian yang harus ditanggung oleh bank, yang akan


(38)

mempengaruhi pendapatan bank, sehingga bank harus untuk memperhatikan risiko yang mungkin akan terjadi.

2.1.2.1 Jenis-jenis Risiko Bank

Masyhud Ali (2006:18-36)menyatakanada beberapa jenis risiko utama yang dihadapi perbankan antara lain sebagai berikut :

 Risiko kredit, resiko dari kemungkinan terjadinya kerugian bank sebagai akibatdari tidak dilunasinya kembali kredit yang diberikan bank kepada debitur counterparty lainnya.

 Risiko pasar, resiko kerugian pada posisi portofolio trading pada on dan off balance sheet (neraca dan rekening administratif). Kerugian itu muncul sebagai akibat dari terjadinya perubahan harga pasar asset dan liabilities bank tersebut. Perubahan harga tersebut merupakan akibat terdapatnya perubahan faktor pasar. Faktor pasar yaitu tingkat suku bunga bank, nilai tukar mata uang, harga pasar saham, dan sekuritas serta harga komoditas.

 Risiko operasional, resiko yang disebabkan ketidakcukupan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya proble eksternal yang mempengaruhi operasioanal bank. resiko opersional melekat pada setiap aktifitas fungsional bank, seperti kegiatan perkreditan, treasury dan investasi, operasional dan jasa, informasi dan sistem informasi manajeman dan pengelolaan sumber daya manusia.

 Risiko likuiditas, resiko yang antara lain disebabkan karena bank tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo.


(39)

24

Menurut Veithzal Rivai (2007:731), ada 2 jenis risiko yang akan dihadapi oleh bank diantara nya :

Liquidity Risk

Rasio ini menunjukkan tingkat kemampuan bank untuk mengatasi kemungkinan terjadinya risiko likuiditas atau hal yang menunjukkan tingkat kemampuan bank dalam menghadapi kemungkinan terjadi risiko likuiditas yang disebabkan karena tingkat kenaikan liquid assets dalam hal memenuhi kewajiban yang segara dibayar terhadap total deposit, dengan rumus :

Sumber : Veithzal Rivai (2007:731)

Credit risk

Rasio ini menunjukan kemungkinan terjadinya risiko tidak tertagihnya piutang terhadap sejumlah pinjaman yang telah diberikan. Semakin kecil rasio ini, maka semakin kecil pula risiko kemungkinan tidak tertagihnya piutang terhadap sejumlah pinjaman yang diberikan berarti semakin menguntungkan bank, dengan rumus sebagai berikut :

Sumber : Veithzal Rivai (2007:731)


(40)

2.1.3 Profitabilitas

Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian kondisi suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alatuntuk bisa menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasio keuangan. Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukan apakah bandan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik dimasa yang akan datang. Dan ada beberapa definisi profitabilitas yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain :

Menurut Brigham dan Houston (2001:197)menytakan bahwa :

“Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan

keputusan.”

Menurut Sartono (2001:119) menyatakan bahwa :

“Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri, dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan

analisa profitabilitas ini. ”

Menurut John (2005)menyatakan bahwa :

Rasio profitabilitas merupakan perbandingan antara laba perusahaan dangan investasi atau ekuitas yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Rasio profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan untuk mengjasilkan laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan semakin tinggi efisiensi perusahaan tersebut dalam memanfaatkan fasilitas perusahaan.


(41)

26

Menurut Husnan (2001) menyatakan bahwa :

“Profitabilitas adalah suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu.”

Menurut Michelle dan Megawati (2005) menyatakan bahwa :

“Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang akan menjadi dasar pembagian deviden perusahaan.

Menurut Giulio Battazzi, Angelo Secchi, dan federico Tamagni (2008) menyatakan bahwa :

Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam badan usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik dimasa yang akan datang. Dengan demikian setiap badan usaha akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu badan usaha maka kelangsungan hidu[ badan usaha tersebut akan lebih terjamin.

2.1.3.1 Profitabilitas sebagai alat ukur kinerja keuangan

Profitabilitas keuangan perusahaan dideskripsikan dalam bentuk laporan laba-rugi yang merupakan bagian dan laporan keuangan korporasi, yang dapat digunakan oleh semua pihak yang berkepentingan untuk membuat keputusan ekonomi.

Profitabilitas keuangan perusahaan sudah tentu merupakan kinerja perusahaan yang ditinjau dari kondisi keuangan perusahaan. Profitabilitas keuangan perusahaan tercermin dari laporan keuangannya, oleh sebab itu untuk


(42)

mengukur profitabilitas keuangan perusahaan diperlukan analisis terhadap laporan keuanganya.

Dwi Prastowo (2008) menyatakan bahwa :

Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan pontesial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan, sehingga dapat memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan kas serta untuk merumuskan efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.

Rasio profitabilitas juga memiliki tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi pihak usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak diluar perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan.

Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan, Veithzal Rivai (2007) sebagai berikut :

 Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu,

 Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang,

 Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu,

 Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri,

 Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri,


(43)

28

2.1.3.2 Jenis-jenis rasio profitabilitas

Terdapat jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan. Masing-masing jenis rasio profitabilitas digunakan untuk menilai serta mengukur posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu atau untuk beberapa periode.

Veithzal Rivai (2007:720)menyatakan bahwa :

Return on Assets perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total aset, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan

secara keseluruhan”.

Rasio ini dirumuskan sebagai berikut :

Sumber : Veithzal Rivai (2007:720)

Penggunanan seluruh atau sebagian rasio profitabilitas tergantung dari kebijakan manajemen. Jadi semakin lengkap jenis rasio yang digunakan semakin sempurna hasil yang akan dicapai.

Dalam prakteknya, menurut Arief Sugiono (2009:79) jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan adalah :

 Gross Profit Margin

Rasio ini menunjukkan berapa besar keuntungan kotor yang diperoleh dari penjualan produk.


(44)

Rumus, sebagai berikut :

Sumber : Arief Sugiono (2009:79)

 Net Profit Margin

Rasio ini menunjukan berapa besar keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, dengan rumus sebagai berikut :

Sumber : Arief Sugiono (2009:80)

 Cash Flow Margin

Cash flow margin adalah presentase aliran kas dari hasil operasi terhadap penjualannya. Cash flow margin mengukur kemampuan perusahaan untuk mengubah penjualan menjadi aliran kas, dengan rumus sebagai berikut :

Sumber : Arief Sugiono (2009:80)

 Return On Assets

Rasio ini mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh asset yang ada, atau rasio ini menggambarkan efisiensi pada dana yang digunakan dalam perusahaan, dengan rumus sebagai berikut :


(45)

30

Sumber : Arief Sugiono (2009:80)

 Return On Equity

Rasio ini mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh modal yang ada, dengan rumus sebagai berikut :

Sumber : Arief Sugiono (2009:81)

2.1.4 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang mendukung dan menjadi bahan referensi dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.Arim, 2009

Judul penelitian dari Arim yaitu Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan terhadap Profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri dengan variabel penelitian yang sama yaitu Pengaruh tingkat Risiko Pembiayaan dan Profitabilitas, adapun hasil dari penelitian ini yaitu bahwa tingkat risiko pembiayaan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri, sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima.

2.Widia Astuty, 2007

Judul penelitian Widia Astuty yaitu Pengaruh Risiko Usaha terhadap Tingkat Profitabilitas dengan variabel penelitian yang sama


(46)

yaitu Risiko Usaha dan Profitabilitas, adapun hasil dari penelitian ini yaitu Risiko Usaha sangat memeiliki pengaruh terhadap Profitabilitas Bank.

3.Euis Rosidah dan Rini Muflihah, 2009

Judul peneltian Euis Rosidah dan Rini Muflihah yaitu Pengaruh Biaya Dana Bank dan Penyaluran Kredit terhadap Rentabilitas dengan variabel penelitian yang sama yaitu Penyaluran Kredit dan Rentabilitas, adapun hasil dari penelitian ini adalah Biaya dana bank berpengaruh sangat kuat terhadap penyaluran kredit dan biaya dana bank serta penyaluran kredit secara simultan tidak berpengaruh terhadap rentabilitas.

4.Dwika Lodia Putri, 2009

Judul penelitian Dwika Lodia Putri yaitu Analisis pengaruh alokasi dana kredit terhadap profitabilitas pada unit simpan pinjam SWAMITRA koperasi pedagang pasar bangkinan dengan variabel penelitian yang sama yaitu Alokasi Dana Kredit dan Profitabilitas, adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwa alokasi dana antara kredit modal kerja dan kredit konsumtif juga berpenagruh tidak nyata terhadap profitabilitas. 5.Muh Rusdi dan Fakri Hafid

Judul penelitian Muh Rusdi dan Fakri Hafid yaitu Pengaruh penyaluran kredit terhadap profitabilitas pada PT. Bank xyz cabang pangkeb dengan variabel penelitian yang sama yaitu Penyaluran Kredit dan Profitabilitas, adapun hasil dari penelitian ini adalah Penyaluran


(47)

32

kredit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat profitabilitas perusahaan.

6.Muliadi, 2009

Judul penelitian Muliadi yaitu Pengaruh risiko usaha terhadap tingat profitabilitas bank dengan variabel penelitian yang sama yaitu Risiko Usaha dan Profitabilitas, adapun hasil dari penelitian ini adalah Risiko usaha sangat memiliki pengaruh terhadap profitabilitas bank. 7.Khizer Ali, Muhammad Farhan Akhtar, dan Prof. Hafiz Zafar Ahmed,

2011

Judul penelitian Bank Specific and Macroeconomi Indicator of Profitability Empirical Evidence from the Commercial Banks of Pakistan, adapun hasil penelitian ini adalah ukuran bank sffciency operasi, modal, risiko kredit, komposisi portofolio dan manajemen aset semua variabel dianggap independen yang dapat mempengaruhi profitabilitas internal.

8.Nurul Fitria dan Raina Linda Sari, 2012

Judul penelitian Nurul Fitria dan Linda Sari adalah Analisis Kenijakan Pemberian Kredit dan Pengaruh Non Performing Loan terhadap Loan To Deposit Ratio pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO), Tbk Cabang Rantau, Aceh Tamiang. (periode 2007-2011). Dengan variabel penelitian yang sama yaitu pemberian kredit dan risiko kredit (NPL), adapuh hasil dari penelitian ini adalah kebijakan pemberian kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cab. Rantau, Aceh


(48)

Tamiang dalam melakukan pemberian kredit kepada calon nasabahnya sudah melakukan prinsip 5C, batas maksimum pemberian kredit , dan penyelesaian upaya penyelamatan kredit bermasalah , semuanya dilakukan dengan baik, dan tingkat NPL berpengaruh signifikan terhadap LDR pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cab. Rantau, Aceh Tamiang.

Tabel 2.1

HASIL PENELITIAN TERDAHULU

No Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan

1. Arim (2009) Pengaruh tingkat resiko pembiayaan terhadap profitabilitas pada bank Syariah Mandiri.

Bahwa tingkat risiko pembiyaan

berpengaruh negatif terhadap profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri, sehingga hipotesis dalam

penelitian ini diterima.

Penulis memakai Tingkat Risiko Pembiayaan sebagai X1 dan

Profitabilitas sebagai Y.

Penulis tidak memakai

penyaluran kredit dalam penelitian penulis

2. Widia Astuty (2007) Pengaruh risiko usaha terhadap tingkat profitabilitas bank

Risiko usaha sangat memiliki pengaruh terhadap profitabilitas bank

Penulis memakai Risiko Usaha sebagai X1 dan

Profitabilitas sebagai Y.

Penulis tidak memakai

penyaluran kredit dalam penelitian penulis 3. Euis Rosidah dan Rini Pengaruh biaya dana bank dan penyaluran kredit

Biaya dana bank berpengaruh sangat kuat terhadap

Penulis memakai Penyaluran Kredit X2 dan

Penulis tidak memakai tingkat risiko


(49)

34

Muflihah (2009)

terhadap rentabilitas.

penyaluran kredit dan biaya dana bank serta penyaluran kredit secara simultan tidak berpengaruh terhadap rentabilitas.

Rentabilitas sebagai Y.

dalam penelitian penulis 4. Dwika Lodia Putri (2009) Analisis pengaruh alokasi dana kredit terhadap

profitabilitas pada unit simpan pinjam SWAMITRA koperasi pedagang pasar. bangkinan.

Bahwa alokasi dana antara kredit modal kerja dan kredit konsumtif juga berpenagruh tidak nyata terhadap profitabilitas. Penulis memakai Alokasi Dana Kredit X1, dan

Profitabilitas sebagai Y. 5. Muh Rusdi dan Fakri Hafid Pengaruh penyaluran kredit terhadap profitabilitas pada PT. Bank xyz cabang pangkeb. Penyaluran kredit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat profitabilitas perusahaan. Penulis memakai Penyaluran kredit sebagai X1, dan Tingkat

Profitabilitas sebagai Y. 6. Muliadi (2009) Pengaruh risiko usaha terhadap tingak profitabilitas bank

Risiko usaha sangat memiliki pengaruh terhadap profitabilitas bank Penulisan memakai Risiko Usaha sbagai X1,dan

Profitabilitas sebagai Y. 7. Khizer Ali, Muhamma d Farhan Bank-Specific and Macroeconomic Indicators of Profitability - Empirical

Evidence from the

Hasil penelitian ini adalah ukuran bank sffciency operasi, modal, risiko kredit, komposisi portofolio dan manajemen aset


(50)

Akhtar dan Prof. Hafiz Zafar Ajmed (2011) Commercial Banks of Pakistan. semua variabel dianggap independen yang dapat mempengaruhi profitabilitas internal.

8. Nurul Fitria dan Raina Linda Sari (2012)

Analisis Kenijakan Pemberian Kredit dan Pengaruh Non Performing Loan terhadap Loan To Deposit Ratio pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO), Tbk Cabang Rantau, Aceh Tamiang. (periode 2007-2011) Tingkat NPL berpengaruh signifikan terhadap LDR pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cab. Rantau, Aceh Tamiang.

Penulis memakai pemberian kredit (X1), dan NPL sebagai (X2) Penulis tidak memakai profitabilitas dalam penelitiannya

2.2 Kerangka Pemikiran

Lembaga keuangan bank pada saat sekarang ini sedang banyak diburu oleh masyarakat atau badan usaha, karena bank merupakan suatu lembaga pembiayaan yang mendukung dalam pemenuhan modal (dana) untuk pembangunan dalam kehidupan perekonomian, dimana bank memegang peranan penting sebagai lembaga keuangan yang tugas utamanya adalah menghimpunan dana dari masyarakat yang memiliki dana berlebih yang kemudian manyalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk pinjaman.


(51)

36

Bank memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian, sebab hampir semua kegiatan perekonomian membutuhkan bank dengan fasilitas kredit nya. Aliran dana yang masuk harus disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit sehingga dana yang dihimpun di perusahaan dapat efektif dan efisien.

Dari penyaluran kredit yang dilakukan oleh bank, maka pihak bank akan mendapatkan bunga kredit, dimana bunga kredit merupakan sumber utama pendapatan operasional bank yang paling besar proporsinya, karena perkreditan merupakan aktivitas pokok dalam perbankan. Dengan banyak nya jumlah kredit yang disalurkan kepada masyarakat maka pendapatan operasional yang didapat akan meningkat pula.

Tetapi dalam proses pemberian kredit pihak bank akan terlebih dahulu melihat atau menilai calon debitur, apakah layak atau tidaknya debitur tersebut untuk mendapatkan pinjaman dari bank tersebut, dilakukannya penilaian tersebut sebagai salah satu cara untuk meminimalisir risiko yang mungkin akan terjadi nanti nya. Oleh sebab itu bank sangat berhati-hati dalam menyalurkan dananya karena pihak bank juga tidak ingin mengalami kerugian yang besar, karena salah satu tujuan bank juga adalah untuk mendapatkan keuntungan.

Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa risiko kedit akan berdampak pada kemampuan bank untuk memperoleh keuntungan, dapat dikatakan tingkat profitabilitas akan tergantung pada tingkat risiko kredit yang akan dihadapi oleh bank tersebut.


(52)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan utama pemberian kredit adalah mencari keuntungan atau laba dalam bentuk bunga kredit, maka pemberian kredit mempunyai pengaruh yang besar terhadap perolehan laba, dan juga dengan diikuti dengan adanya pengawasan dalam pemberian kredit kepada masyarakat untuk meminimalkan tingkat risiko yang akan dihadapi oleh bank tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, penulis menuangkan kerangka pemikirannya dalam bentuk skema kerangkan pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk

Menghimpun dana Menyalurkan dana

Simpanan 1.tabungan 2.deposito 3.giro

Bunga kredit

Pendapatan operasional Bunga simpanan

Biaya operasional


(53)

38

Berdasarkan skema kerangka pemikiran di atas, menunjukan bahwa total penyaluran kredit dan tingkat risiko pembiayaan bank merupakan faktor yang mempengaruhi profitabilitas. Jika total penyaluran kredit semakin tinggi maka bunga yang didapat juga akan semakin besar sedangkan semakin sedikit total penyaluran kredit maka bunga yang akan didapat juga akan kecil, dan apabila NPL suatu bank lebih besar dapat mempengaruhi laba yang akan didapat, maka penulis akan menyajikan pola hubungan antar variabel yang akan diteliti tersebut ke dalam gambar paradigma penelitian. Berikut dibawah ini gambar paradigma penelitian. Adapun paradigma penelitian dalam penelitian ini seperti dalam gambar berikut ini :

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian

Pengaruh Penyaluran Kredit Dan Tingkat Risiko Pembiayaan Terhadap Profitabilitas.

Penyaluran Kredit (X1) :

 Total kredit yang diberikan

Veithzal rivai (2007:731)

Risiko Pembiayaan (X2) :  Pembiayaan kredit macet

 Total kredit yang diberikan

Veithzal rivai (2007:731)

Profitabilitas (Y) :

 Laba sebelum pajak

 Total aktiva

Veithzal rivai (2007:720)

Martono (2010)

Lukman Dendawijaya (2004:86) Kasmir (2010:71)


(54)

2.2.1 Hubungan antar variabel

2.2.1.1 Hubungan Penyaluran Kredit dengan Profitabilitas

Penyaluran kredit adalah salah satu kegiatan bank dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya, karena sebagian besar bank mendapatkan keuntungan yang terbesar dari kegiatan penyaluran kredit tersebut.

Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank. jika bank tidak mampu menyalurkan kredit, sementara dana yang terhimpun dari simpanan bank banyak, akan menyebabkan bank tersebut rugi, Kasmir (2010:71-72).

Tujuan untuk memperoleh hasil dari kredit berupa keuntungan yang diraih dari bunga yang harus dibayar oleh nasabah. Oleh karena itu, bank hanya akan menyalurkan kredit kepada usaha-usaha nasabah yang diyakini mampu dan mau mengembalikan kredit yang telah diterimanya. Dalam faktor kemampuan dan kemauan ini tersimpul unsur keamanan (safety) dan sekaligus juga unsur keuntungan (profitability) dari suatu kredit sehingga kedua unsur tersebut saling berkaitan. Dengan demikian, keuntungan merupakan tujuan dari pemberian kredit yang terjelma dalam bentuk bunga yang diterima , Veithzal Rivai, Andria Permata Veithzal (2006:6).


(55)

40

Martono (2010)mengemukakan bahwa :

“Penyaluran dana dalam bentuk kredit kepada debitur akan memberikan pendapatan bagi bank berupa bunga bank.”

Menurut peneliti Euis Rosidah (2009) Semakin besar penyaluran kredit maka semakin besar pula laba yang akan menyebabkan naiknya nilai return on assset yaitu profitabilitas.

2.2.1.2 Hubungan Risiko Pembiayaan dengan Profitabilitas

Dalam menjalankan kegiatan nya, terutama dalam melakukan pemberian kredit pada debitur, pihak bank tidak akan jauh dari risiko yang akan dihadapi nya. Jika risiko tersebut dapat dikelola dengan baik oleh pihak bank, maka akan mempengaruhi pendapatan bank tersebut.

Akibat bagi pihak bank dari timbulnya risiko adalah hilangnya kesempatan untuk memperoleh income dari kredit yang diberikannya, sehingga mengurangi perolehan laba dan berpengaruh buruk bagi rentabilitas bank, Lukman Dendawijaya (2004:86).

Kasmir (2010:103) menyatakan :

Dalam melakukan pemberian kredit pada suatu bank maka didalamnya tidak jauh dari risiko yang dihadapinya. Risiko kredit yang dihadapi oleh bank cukup besar karena mengingat bahwa perkreditan merupakan penghasilan terbesar bagi sebagian besar bank.


(56)

2.2.1.3 Hubungan Penyaluran Kredit dengan Risiko Pembiayaan

Menurut Kurniasari dalam jurnal Ekonomi dan Keuangan (2012:92) menyatakan :

Analisa pengaruh efisiensi dan penyaluran dana kredit terhadap kredit bermasalah pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Indonesia, dimana rasio-rasio yang digunakan yaitu rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Non Performing Loan (NPL). Hasil penelitian menunjukan bahwa BOPO dan LDR mempunyai pengaruh signifikan terhadap Non Performing Loan. Kasmir (2000:41) menyatakan :

“Setiap kredit yang diberikan/disalurkan pasti mengandung suatu risiko

tidak terbayar. Risiko ini dapat timbul baik disengaja atau tidak disengaja

oleh pihak peminjam.”

2.2.1.4 Penyaluran Kredit dan Risiko Pembiayaan terhadap Profitabilitas Peranan bank sebagai lembaga keuangan tidak pernah lepas dari masalah kredit/pembiayaan. Bahkan kegiatan bank sebagai lembaga keuangan, pemberian kredit/pembiayaan merupakan kegiatan utamanya. Besarnya jumlah kredit/pembiayaan yang diberikan akan membuat risiko kredit/pembiayaan semakin besar, dan akan menentukan keuntungan bank. jika bank tidak mampu menyalurkan kredit/pembiayaan sementara dana yang dihimpun dari simpanan banyak maka akan menyebabkan bank tersebut rugi. Kasmir (2010:71).


(57)

42

2.3 Hipotesis

Kata hipotesis berasal dari kata “hipo” yang artinya lemah dan “tesis” berati pernyataan. Dengan demikian hipotesis berarti pernyataan yang lemah, disebut demikian karena masih berupa dugaan yang belum teruji kebenarannya.

Menurut Sugiono (2010:64) mengatakan bahwa :

Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru dapat diharapkan ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Dari kerangka pemikiran, maka hipotesis atau dugaan sementara yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan antara penyaluran kredit dengan tingkat risiko pembiayaan pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.

2. Terdapat pengaruh antara penyaluran kredit terhadap profitabilitas pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.

3. Terdapat pengaruh antara tingkat risiko pembiayaan terhadap profitabilitas pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.

4. Terdapat pengaruh antara penyaluran kredit dan tingkat risiko pembiayaan terhadap profitabilitas pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.


(58)

43

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan.

Menurut Husein Umar (2005; 303)pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut:

“Objek Penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi

objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.

Objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah Penyaluran Kredit, Tingkat Risiko Pembiayaan dan Profitabilitas pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara penulis dalam menganalisis data. Metode penelitan menurut Umi Narimawati (2008:127) adalah :

“Metode Penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan unttuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu”.


(59)

44

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan, atau mencatat data baik berupa data primer maupun data sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun karya ilmiah dan kemudian menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan didapat kebenaran atas data yang diperoleh.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini, metode penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau menjelaskan kondisi Penyaluran Kredit, Tingkat Risiko Pembiayaan, dan Profitabilitas.

Menurut Sugiyono (2010; 14)pengertian metode deskriptif adalah sebagai berikut:

“Metode deskriptif adalah statistika yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya”.

Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif ini, sesuai dengan rumusan masalah, maka diperoleh deskripsi mengenai:

1) Deskriptif Penyaluran Kredit pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk

2) Deskriptif Tingkat Risko Pembiayaan pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk

3) Deskriptif Profitabilitas (Return on Assets) pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk


(60)

Sedangkan menurut Umi Narimawati (2008: 21) pengertian metode verifikatif adalah sebagai berikut :

“Metode verifikatif yaitu pengujian hipotesis penelitian melalui alat

analisis statistik.”

Dalam penelitian ini, metode penelitian verifikatif digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh Penyaluran Kredit dan Tingkat Risiko Pembiayaan terhadap Profitabilitas di PT. Bank Himpunan Saudara periode tahun 2003 sampai dengan tahun 2011.

Dengan menggunakan metode penelitian, maka akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel-variabel yang diteliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitianan sangat berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian.

Menurut Sugiyono (2012:17-20) penjelasan proses penelitian adalah sebagai berikut:

1. Sumber masalah 2. Rumusan masalah

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis


(61)

46

6. Menyusun instrumen penelitian 7. Kesimpulan

Untuk menggambarkan secara keseluruhan alur penelitian ini, peneliti membuat suatu desain penelitian. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sumber Masalah

Peneliti melakukan survey awal untuk menentukan fenomena yang terjadi untuk dijadikan dasar penelitian

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabanya melalui pengumpulan data.

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan

Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara maka diperlukan referensi teoritis yang relevan dengan masalah.

4. Pengujian Hipotesis

Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung bukti penelitian yang relevan tetapi belum ada pembuktian secara empiris maka jawaban itu masih hipotesis.

5. Metode Penelitian

Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktisi adalah tersedianya


(62)

dana, waktu, dan kemudahan yang lain. Pada penelitian ini mengunakan metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.

6. Menyusun Instrumen Penelitian

Menyusun desain penelitian dan melakukan analisis statistik untuk menganalisis data-data yang telah diperoleh serta menguji kebenaran hipotesis, baik secara manual maupun menggunakan komputer.

7. Membuat kesimpulan terhadap hasil uji hipotesis.

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan paradigma hubungan dua independent variabel secara bersamaan dengan satu dependent variabel.

Desain penelitian tersebut digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Desain Penelitian Penyaluran kredit

(X1)

Risiko kredit (X2)

Profitabilitas (Y)


(63)

48

3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Operasional variabel menurut Nur Indrianto (2002:69) adalah:

Penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalkan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran conctruct yang lebih baik.

Operasional variabel didasarkan pada karakteristik yang dapat di observasi dari apa yang sedang di definisikan atau dengan kata lain mengubah konsep dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan diuji kebenarannya oleh orang lain.

Untuk menguji hipotesis yang diajukan, terdapat dua variabel yang digunakan yaitu:

1. Variabel Independen (X)

Pengertian variabel independent menurut Sugiyono (2012: 4)yaitu : Variabel independent merupakan variabel yang sering disebut sebagai variabel stimulasi, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent.

Karena itu, yang menjadi variabel independent atau variabel bebas pada penelitian ini adalah Penyaluran Kredit (X1) dan Tingkat Risiko Pembiayaan (X2).

Indikator yang digunakan adalah Penyaluran Kredit dan Non Performing Loan.

a) Rumus Penyaluran kredit (X1):


(64)

b) Rumus Tingkat Risiko Pembiayaan/ Credit Risk (X2):

2. Variabel Dependen (Y)

Pengertian varibel dependent menurut Sugiyono (2012: 4)yaitu:

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuaen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Karena itu yang menjadi variabel dependen (Y) pada penelitian ini adalah Profitabilitas. Indikator yang digunakan adalah Return On Assets (ROA) dengan rumus sebagai berikut:

Skala yang digunaka dalam penelitian ini adalah Rasio, berikut penjelasan mengenai Rasio.

Menurut Moh. Nazir (2003; 132)adalah sebagai berikut:

“Ukuran rasio adalah ukuran yang mencakup semua ukuran yang

memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur.” ROA = Laba Sebelum Pajak

Total Aktiva Credit Risk = Non Performing Loan


(65)

50

Dalam skala rasio ini, angka nol memiliki maknsa sehingga angka nol dalam skala ini diperlukan sebagai dasar dalam penghitungan dan pengukuran terhadap objek yang diteliti.

Adapun tabel operasional sesuai dengan kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Konsep Variabel Indikator dan Rumus Skala Ukuran

Penyaluran Kredit

(X1)

Kredit adalah penyerahan barang, jasa atau uang dari satu pihak (kreditur)

atas dasar

kepercayaan kepada pihak lain (debitur)

dengan janji

membayar dari debitur ke kreditur pada waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Veithzal Rivai (2006:4)

 Total Kredit yang diberikan

Rumus:

Total kredit yang dberikan

Rasio Rp.

Tingkat Risiko Pembiayaan

(X2)

Rasio ini

menunjukan kemungkinan

terjadinya risiko tidak tertagihnya piutang terhadap sejumlah pinjaman

yang telah

diberikan. Semakin kecil rasio ini, maka semakin kecil pula risiko kemungkinan tidak tertagihnya piutang.

Veithzal Rivai (2007:731)

 Pembiayaan kredit macet

 Total kredit yang diberikan

Rumus: NPL= Kredit bermasalah Total pemberian kredit Rasio %


(66)

Profitabilitas (ROA)

(Y)

Return on Assets perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total aset, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Veithzal Rivai (2007:720)

 Laba Sebelum Pajak

 Total Aktiva

Rumus:

ROA=

Net Income Total Aktiva

Rasio %

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data

Dalam penelitian ini terdapat sumber data dan teknik penumpulan data, berikut ini adalah penjelasannya.

3.2.3.1 Sumber Data

Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini tentang bagaimana pengaruh Penyaluran Kredit dan Tingkat Risiko Pembiayaan terhadap Profitabilitas. Jenis data yang digunakan adalah data Sekunder. Data sekunder dapat diperoleh melalui membaca, mempelajari dan memahami media lain yang bersumber pada literalur dan buku-buku perpustakaan atau data-data dari perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Menurut Sugiyono (2010; 137), sumber data sekunder adalah sebagai berikut:

“Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,


(67)

52

Berdasarkan penjelasan diatas, maka sumber data yang diambil dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, dimana data yang diperoleh penulis merupakan data kedua yang telah diolah lebih lanjut dan data yang disajikan oleh pihak lain. Data yang digunakan peneliti yaitu laporan keuangan triwulan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk selama tahun 2003-2011.

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

Dalam melaksanakan penelitian ini, terlebih dahulu harus mengidentifikasi dan mempelajari mengenai populasi yang diteliti. Apakah populasi tersebut memerlukan sampel atau tidak dan bagaimana cara pengambilan sampel tersebut.

1) Populasi

Populasi pada umumnya sering diartikan sekumpulan data/objek yang ditentukan melalui kriteria tertentu.

Pengertian populasi menurut Sugiyono (2012; 61) yaitu:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan triwulan seperti neraca, laporan laba/rugi, kualitas aktiva produktif, dan informasi lainnya PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.

2) Sampel

Untuk membuktikan kebenaran jawaban yang masih sementara, maka peneliti melakukan pengumpulan data pada objek tertentu. Karena objek dalam


(68)

populasi terlalu luas, maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.

Pengertian sampel menurut Sugiyono (2012: 62) yaitu:

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut”.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sample adalah sebagian dari jumlah yang dimiliki oleh populasi. Sampel pada penelitian ini adalah laporan keuangan berupa neraca, laporan laba/rugi, kualitas aktiva produktif, dan informasi lainnya. Data yang diambil yaitu dari tahun 2003-2011 yaitu selama 9 tahun, diambil setiap triwulan, dan keseluruhan total sampel 36 data.

3) Teknik Sampling

Penetuan jumlah sampel yang akan diolah dari jumlah populasi yang banyak, maka harus dilakukan teknik pengambilan sampling yang tepat.

Pengertian teknik sampling menurut Sugiyono (2012:62) merupakan teknik pengambilan sampel.

“Untuk menentukan sampel yang akan diteliti terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik yang digunakan oleh penulis yang sesuai judul adalah nonprobability sampling.”


(1)

Tabel 4.17

Besar Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung antara variabel X1, X2, dengan Y

Variabel Koefisien Jalur Pengaruh Langsung Pengaruh tidak Langsung Pengaruh Total Penyaluran kredit (X1)

0,178 0,032 -0,005 0,027

Tingkat risiko pembiayaan

(X2)

-0,139 0,019 -0,005 0,014

Total Pengaruh

0,041 atau

4,1%

Dari kedua perhitungan manual diatas, maka besar pengaruh langsung tidak langsung antara penyaluran kredit dan tingkat risiko pembiayaan terhadap profitabilitas secara bersama-sama sebesar 4,1% dengan sisa pengaruh faktor lain sebesar 95,9%. Variabel independen yang memiliki pengaruh yang paling besar terhadap profitabilitas (return on assets) yaitu variabel penyaluran kredit, karena memiliki nilai pengaruh 2,7%. Hal tersebut mengindikasikan bahwa setiap kredit yang disalurkan akan memberikan pendapatan bagi bank yaitu berupa bunga kredit yang mana pendapatan tersebut dapat mempengaruh profitabilitas bank tersebut. Dan ini diperkuat pernyataan dari Kasmir (2010: 71-72) yaitu :

“Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan juga besarnya


(2)

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jika penyaluran kredit yang diberikan tinggi dan dalam mengantisipasi risiko kredit cukup baik maka bank bisa mendapatkan pendapatan yang tinggi dan risiko yang akan muncul dipastikan sangatlah kecil, dan pada akhir nya kinerja bank tersebut bisa dikatakan baik atau sehat.


(3)

122 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Penyaluran Kredit Dan Tingkat Risiko Pembiayaan Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut :

1. Perkembangan penyaluran Kredit pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk setiap tahun nya mengalami peningkatan, hal ini sangat baik bagi bank, karena dengan banyak nya dana yang disalurkan (kredit) maka bank akan mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi dari bunga kredit yang telah disepakti oleh kedua belah pihak (kreditur dan debitur).

2. Perkembangan tingkat Risiko Pembiyaan yang diukur dengan Non Performing Loan (NPL) pada tahun 2003 sampai dengan 2011 mengalami fluktuasi. Peningkatan NPL yang tinggi terjadi pada tahun 2008, ini semua diakibatkan karena pada tahun 2008 sedang mengalami inflasi yang di akibatkan karena kenaikan harga minyak dunia, maka dari itu Pemerintah bertindak untuk menekan tingkat inflansi dengan cara menaikan tingkat suku bunga, dan hal ini sangat berdampak pada bank, karena dengan tingkat suku bunga yang tinggi berakibat bayaknya kredit macet yang terjadi pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.


(4)

3. Nilai Profitabilitas yang diukur dengan Return on Assets (ROA) pada tahun 2003 sampai dengan 2011 mengalami fluktuasi. Hal ini diakibatkan karena turunnya nilai laba bersih yang diperoleh PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk. Dan penurunan ROA yang paling drastis terjadi pada tahun 2009, ini semua disebabkan karena sebagian pendapatan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk lebih dialokasikan kepada cadangan kredit bermasalah, dan juga pada tahun tersebut sedang adanya kasus Bank Century yang berdampak pada pendapatan bank, karena menurunya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan bank.

4. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa :

a) Penyaluran kredit berarah positif terhadap profitabilitas (ROA), artinya setiap peningkatan penyaluran kredit cenderung meningkatkan profitabilitas (ROA) pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk. Sedangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi profitabilitas (ROA) adalah penanaman dana/modal pada bank lain, pendapatan yang diperoleh sangat mempengaruhi profitabilitas (ROA).

b) Tingkat risiko pembiayaan (NPL) berarah negatif dengan Profitabilitas (ROA), maksudnya jika semakin besar tingkat risiko pembiayaan (NPL) maka profitabilitas (ROA) yang didapatkan akan semakin kecil. Sedangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi profitabilitas (ROA) adalah besarnya jumlah beban pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.


(5)

c) Hasil analisis penyaluran kredit dan risiko pembiayaan (NPL) terhadap profitabilitas (ROA) pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk menunjukan adanya pengaruh tetapi pengaruhnya kecil. dari penyaluran kredit dan risiko pembiayaan terhadap profitabilitas. Sedangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi tingkat inflansi, dan tingkat suku bunga.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka penulis mencoba memberikan saran bagi PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain :

1. Bagi PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk, diharapkan agar dapat lebih baik lagi dalam menempatkan dana yang akan disalurkan (kredit), sehingga laba yang akan diperoleh tidak menunjukan nilai yang negatif. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan dalam menganalisis calon debitur dengan cara mengetahui maksud dan tujuan calon debitur dalam menggunakan kredit tersebut, ini semua dilakukan untuk meminimal risiko kredit yang akan terjadi.

2. Penulis menyarankan sebaiknya PT. Bank Himpunan saudara 1906 diharapkan agar dapat lebih mengevaluasi kembali terhadap besarnya pendapatan dan beban sehingga laba yang diperoleh tidak menunjukkan nilai yang negatif. Hal ini dapat dilakukan dengan cara lebih menekan jumlah beban yang harus dikeluarkan sehingga jumlah pendapatan yang diterima akan menunjukan nilai yang lebih besar


(6)

daripada jumlah beban yang harus dikeluarkan, dan bisa juga dengan meningkatkan kinerjanya dalam memanfaatkan aktiva yang dimiliki untuk memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal.