3. Fungsi menyesuaikan Yaitu dalam memberiakan penerangan kepada siswa dalam mengembangkan
dirinya seoptimal mungkin 4. Fungsi penetapan
membentu siswa menyesuaikan diri dengan minat, bakat, kemampuan serta cita – citanya.
D. Sifat – sifat Bimbingan dan Penyuluhan
1. Diagnostic, dengan diagnostic akan dapat diketahui segala kelemahan dan kelebihan dari individu yang meliputi :
a Aspek Intelektual, tentang aktifitas – aktifitas intelektualnya. b Aspek diagnostic umum, kemungkinan – kemungkinan apa yang dihadapi
beserta kelemahan dan kekurangannya c Aspek efektif, apa – apa saja yang menjadi sifat – sifat dasar khusus bagi
siswa d Aspek advice, untuk psiko – terapi yaitu apa yang harus diselesaikan dalam
kasusnya. 1. Preventive, yaitu merupakan tindakan pencegahan dalam menghindari individu
dari masalah – masalah yang dihadapi dari kekecewaaan atau kegagalan. 2. Perceveratif, membantu siswa dalam melestarikan perkembangan siswa yang
sedang berlangsung. 3. Korektif, yaitu memberikan bantuan berupa usaha dalam mengatasi kelambatan
siswa dalam belajarnya agar tidak ketinggalan dengan teman lainya.
E. Bentuk – bentuk Bimbingan dan Penyuluhan
1. Secara individu, bantuan yang diberiakan secara langsung face to face dalam kaitanya dengan kesulitan – kesulitan yang dihadapi seperti konflik antara siswa
dengan lingkungan orang tua, lingkungan sekoloah, atau bakat dan minat, antara perkembangan intelektual dengan emosi.
2. Secara kelompok, bantuan yang diberiakan secara kelompok terutama diberiakan dalam kaitanya dengan proses belajarnya di sekolah. Hal ini dilakukan apabila
dalam suatu kelompok kelas ini memerlukan penaganan secara klasikal dalam meningkatkan prestasi belajarnya dapat memperoleh hasil belajar yang lebih
tinggi. Dalam hal ini penulis mengemukakan adanya pemberian bantuan secara klasikal melalui pendekatan metode mengajar yang tepat bagi proses belajar
mengajar.
F. Petugas Bimbingan dan Penyuluhan
Kedudukan petugas bimbibgan dan penyuluhan dalam membantu kepala sekolah beserta staf pengajar yang lain sebagai mana dikemukakan oleh Drs. Agus
Sujanto, sebagai berikut : 1. Kepala sekolah, sebagai pemimpin sekolah yang bertanggung jawab atas baik
buruknya juga bertanggung jawab atas kesejahteraan warga sekolah tersebut. Kepala sekolah dalam mengelola sekolah membutuhkan bantuan petugas –
petugas sebagai berikut : 2. Wali kelas, berkewajiban mengadakan pembinaan terhadap kelas – kelas yang
dipimpinannya.
3. Para guru, berkewajiban mengadakan pembinaan terhadap bidang studi yang dipegangnya.
4. BP3Badan Pembantu Penyelengaraan Pendidikan, yaitu lembaga social yang ikut membantu kelancaran pemdidikan yang terdiri orang tua murid dan
masyarakat lainnya. 5. Para pegawai dan penjaga sekolah sebagai pelaksana administrasi sekolah dan
keamanan sekolah. 6. Paedagog, adalah para ahli pendidikan yang ada hubungannya dengan pendidikan.
7. Psikolog, ahli dalam bidang kewajiban yang dapat memberikan bentuan terhadap masalah – masalah yang ada hubungannya kewajiban.
8. Psikiater adalah ahli dalam penyakit kejiwaan yang dapat memberikan bantuan terhadap masalah – masalah yang ada hubungannya dengan kejiwaan
9. Dokter, yang dapat memberikan bantuan penyembuhan terhadap penyakit fisik. 10. Sosial wolker, adalah petugas yang dapat memberikan bantuan dalam
melaksanakan hubungan dengan penelitian. 11. Evaluator, adalah ahli yang dapat memberikan bantuan terhadap masalah yang
ada hubungannya dengan penelitian. 12. Conselor, adalah ahli yang mempunyai tugas khusus dalam penanganan
bimbingan dan penyuluhan. Conselor bertugas sebagai coordinator terhadap semua staf bimbingan dan penyuluhan.
Tugas lain daripada petugas bimbingan dan penyuluhan yaitu bersama kepala sekolah merencanankan program bimbingan yang efektif dalam suatu sekolah.
Conselor bersama kepala sekolah merencanakan bimbingan yang sistemtis dan terpadu yaitu meliputi :
1. Program pengembangan para guru 2. Program konsultasi untuk orang tua dan guru
3. Program konseling untuk murid 4. Program penilaian hasil belajar
G. Prosedur penyesuaian