Potensi dan Pemanfaatan Bambu oleh Masyarakat Sekitar Hutan (Studi Kasus: Desa Sihombu, Kecamatan Tarabintang, Kabupaten Humbang Hasundutan)

LAMPIRAN
Lampiran 1. Karakteristik Responden Pemanfaat Bambu di Desa
Sihombu, Kec. Tarabintang, Kab. Humbang Hasundutan

No

Nama

Umur

Jenis
kelamin

(tahun)

(P/W)

Pemanfaatan bambu
Pekerjaan
Rebung


Tampi

Tepas

Kandang
ternak

Perabot
rumah

1.

Basar Marbun

53

P

Petani












2.

Parasian Simbolon

42

P

Gembala Sapi












3.

Kandinus Marbun

75

P

Petani












4.

Amirun Manullang

63

P

Gembala Sapi












5.

Untung Simamora

45

P

Petani












6.

Jusri Marbun

30

P

Petani












7.

Jamulia Marbun

65

P

Petani












8.

Aminca Simbolon

65

P

Petani












9.

Baris Malau

45

P

Kepala Desa












Hasanuddin Bancin

53

P

Petani












10.
11.

Rahmat Malau

36

P

Petani











12.

Rina Gajah

63

W

Petani











13.

Sahatman Sihotang

59

P

Petani











14.

Manaek Marbun

68

P

Petani











15.

Talita Zega

58

P

Petani











16.

Mangasi Marbun

57

P

Petani











17.

Ramli Tinambunan

57

P

Pedagang











18.

Anggiat Simbolon

48

P

Petani











19.

Riston Nahampun

46

P

Petani











20.

Marulaon Malau

60

P

Petani











21.

Itcal Tinambunan

73

P

Petani











22.

Samsul Sinaga

27

P

Petani











23.

Marulah Marbun

49

P

Petani











24.

Tiorida Pardosi

55

W

Petani











25.

Jujur Marbun

67

P

Petani











26.

Manuasi Hasugian

43

P

Petani











27.

Habber Malau

49

P

Petani











28.

Janner Malau

51

P

Petani











29.

Rumondang Tamba

46

W

Petani











30.

Morantus Nainggolan

66

P

Petani











31.

Rommel Marbun

56

P

Petani











32.

Martua Mahulae

71

P

Petani











33.

Binsar Marbun

46

P

Petani











34.

Sabas Hasugian

53

P

Petani











Keterangan:

√ = dimanfaatkan
– = tidak dimanfaatkan

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2. Kuisioner Penelitian Pemanfaatan Bambu oleh Masyarakat
Desa Sihombu, Kec.Tarabintang, Kab. Humbang Hasundutan
PENELITIAN UNTUK SKRIPSI (S-1)
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kuisioner Untuk Mengetahui Tingkat Pemanfaatan Bambu Oleh
Masyarakat
I. Identitas Responden
1.

Nama/Usia

:

2.

Jenis Kelamin

:

3.

Suku

:

4.

Pendidikan

:

5.

Pekerjaan utama

:

6.

Pekerjaan sampingan

:

7.

Jumlah anggota keluarga

:

8.

Apakah saudara merupakan penduduk asli?
Jika ya, sudah berapa lama tinggal di sini?
Jika tidak, dari mana asal saudara?

II. Budidaya, Pemanenan dan Pemanfaatan Bambu
1. Bambu yang bagaimana yang sudah dapat diambil?

2. Bagaimana sistem pengambilan bambu?
a. Berkelompok

b. Perorang

3. Bila berkelompok, berapa jumlahnya?
a. 2 Orang

b. 5 Orang

4. Warna bambu yang bagaimanakah yang baik?

c. ≥5 orang

5. Apa saja yang Bapak/Ibu manfaatkan dari bambu?
6. Apakah saudara menanam bambu di kebun misalnya?
a.Ya

b. Tidak

7. Manfaat bambu untuk apa saja?
a. Peralatan rumah

b. Perabot rumah

c. Kerajinan

8. Apakah saudara menggunakan bambu dalam kehidupan sehari-hari?

Universitas Sumatera Utara

a.Ya

b. Tidak

9. Bagaimana persepsi saudara mengenai potensi bambu, apakah akan habis?
a. Ya

b. Tidak

Jika ya, alasan:
Jika tidak, alasan:
10. Apa saja alat yang saudara gunakan dalam mengambil bambu?

11. Berapa jarak jelajah untuk mendapatkan bambu?
a. ≤5 km

b. >5 km

a. < 1 tahun

b. 1-10 tahun

c. >10 km

12. Sudah berapa lama saudara memungut bambu?
c. >10 tahun

13. Apa yang saudara manfaatkan selain batang bambu?
14. Apakah bambu dimanfaatkan juga dalam komponen bangunan rumah?
15. Apakah ada perabotan di rumah saudara yang terbuat dari bambu?
III. Sosial Ekonomi Masyarakat
1. Berapa banyak mengambil bambu dalam sebulan?
2. Berapa lama di dalam hutan mengambil bambu?
a. Pulang hari

b. Dua hari

c. Lebih dari tiga hari

3. Jenis bambu apa saja yang diambil?
4. Apakah saudara mengetahui status hutan tempat sudara mengambil bambu?
a. Ya

b. Tidak

Jika Ya, alasan:
5. Kemana bambu yang dipungut dipasarkan?
a. Ke pengumpul

b. Ke pengolah

c. Ke pengrajin

6. Apa saja produk bambu yang saudara buat?
7. Berapa banyak yang bisa saudara hasilkan dalam sebulan?
8. Apakah saudara menjualnya atau untuk keperluan sendiri?
9. Apakah saudara langsung menjual setelah diambil dari hutan?
10. Apa saja alat yang saudara gunakan mengolah bambu menjadi suatu produk?

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 3. Titik Sebaran Bambu pada Peta Lokasi Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 4. Titik Koordinat Bambu di Hutan Produksi TerbatasDesa
Sihombu, Kec. Tarabintang, Kab. Humbang Hasundutan

No plot

Koordinat

Titik plot
Utara

Selatan

0

1

110

02 14’ 0,05”

0980 31' 6,66"

2

111

020 14’ 7,08"

0980 31' 4,02"

3

120

020 14’ 12,78"

0980 31' 0,84"

4

122

020 14’ 7,74"

0980 30' 57,96"

5

123

020 14’ 18,96"

0980 30' 59,76"

6

124

020 14’ 23,82"

0980 31' 1,38"

7

125

020 14’ 28,38"

0980 31' 2,16"

8

127

020 14’ 27,3"

0980 31' 0,9"

9

128

020 14’ 24,42"

0980 30' 59,7"

10

129

020 14’ 22,8"

0980 30' 59,28"

11

130

020 14’ 20,88"

0980 31' 1,26"

12

131

020 14’ 19,8"

0980 30' 58,92"

13

132

020 14’ 20,04"

0980 30' 54,96"

14

133

020 14’ 19,44"

0980 30' 52,92"

15

134

020 14’ 18"

0980 30' 49,86"

16

135

020 14’ 16,2"

0980 30' 49,02"

17

136

020 14’ 14,4"

0980 30' 48,6"

18

137

020 14’ 12,18"

0980 30' 45,78"

19

138

020 14’ 12,72"

0980 30' 43,38"

20

139

020 14’ 11,58"

0980 30' 39,72"

21

140

020 14’ 8,76"

0980 30' 38,7"

22

141

020 14’ 7,14"

0980 30' 40,62"

23

142

020 14’ 5,04"

0980 30' 45,66"

24

143

020 14’ 6,6"

0980 30' 52,32"

25

144

020 14’ 55,02"

0980 31' 2,52"

26

147

020 14’ 46,32"

0980 30' 19,32"

27

148

020 14’ 44,76"

0980 30' 16,02"

28

149

020 14’ 43,44"

0980 30' 18"

29

150

020 14’ 40,44"

0980 30' 21,06"

30

151

020 14’ 39,48"

0980 30' 22,56"

31

152

020 14’ 37,08"

0980 30' 24,66"

32

153

020 14’ 35,16"

0980 30' 27,78"

33

154

020 14’ 34,26"

0980 30' 32,7"

34

155

020 14’ 32,82"

0980 30' 33,78"

Universitas Sumatera Utara

35

156

020 14’ 32,04"

0980 30' 35,7"

36

157

020 14’ 30,96"

0980 30' 35,76"

37

158

020 14’ 27,96"

0980 30' 38,28"

38

159

020 14’ 26,22"

0980 30' 40,14"

39

160

020 14’ 25,38"

0980 30' 41,4"

40

161

020 14’ 23,46"

0980 30' 44,1"

41

162

020 14’ 22,62"

0980 30' 45,48"

42

163

020 14’ 20,7"

0980 30' 49,08"

43

164

020 14’ 23,82"

0980 30' 53,7"

44

165

020 14’ 19,2"

0980 30' 56,52"

45

166

020 14’ 16,14"

0980 30' 58,44"

46

167

020 14’ 22,74"

0980 30' 55,62"

47

168

020 14’ 27,42"

0980 30' 53,22"

48

169

020 14’ 34,14"

0980 30' 49, 86"

49

170

020 14’ 39,9"

0980 30' 42,18"

50

171

020 14’ 46,02"

0980 30' 43,32"

51

172

020 14’ 51,48"

0980 30' 39,48"

52

173

020 14’ 55,38"

0980 30' 39,36"

53

175

020 14’ 31,92"

0980 30' 59,76"

54

176

020 14’ 27,84"

0980 31' 3,84"

55

177

020 14’ 24,6"

0980 31' 4,26"

56

178

020 14’ 21,66"

0980 31' 4,38"

57

179

020 14’ 16,98"

0980 31' 4,68"

58

180

020 14’ 8,58"

0980 31' 1,44"

59

181

020 14’ 6,84"

0980 31' 1,86"

60

188

020 14’ 51,72"

0980 28' 36"

61

189

020 14’ 52,68"

0980 28' 43,74"

62

190

020 14’ 50,58"

0980 28' 53,16"

63

12

020 15’ 006"

0980 28' 308"

64

31

020 15’ 054"

0980 28' 393"

65

32

020 15’ 000"

0980 28' 432"

66

33

020 15’ 035"

0980 28' 438"

67

34

020 15’ 067"

0980 28' 448"

68

35

020 15’ 097"

0980 28' 409"

69

36

020 15’ 081"

0980 28' 341"

70

37

020 15’ 105"

0980 28' 341"

71

38

020 15’ 070"

0980 28' 285"

72

39

020 15’ 102"

0980 28' 291"

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad. 2012. Profil Potensi Tanaman Obat Kalimantan Timur. Badan Penelitian
dan Pengembangan Provinsi Kalimantan Timur 2012. 1 Maret 2013 : P.8
Awang, S. A., Heri Santoso, Wahyu Tri Widayanti, Yuli Nugroho, Kustomo dan
Sapardiono. 2001. Gurat Hutan Rakyat di Kapur Selatan. CV Debut Press.
Yogyakarta.
Bapedal. 2010. Pelestarian Bambu dan Manfaatnya Terhadap Lingkungan
Hidup http://members.fortunecity.com/.
Batubara, R. 2002. Pemanfaatan Bambu di Indonesia. USU Digital Library.
Medan.
Berlian, V. A. N. dan Estu R. 1995. Jenis dan Prospek Bisnis Bambu. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Dephut.
2004.
Sari
Penelitian
Bambu. http://www.dephut.go.id/Files/Sari%20hasil%20penelitian%20ba
mbu.Pdf.
Departemen Kehutanan dan Perkebunan. 1998. Panduan Kehutanan Indonesia.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dan Perkebunan. Jakarta.
Duryatmo, S. 2000. Wirausaha Kerajinan Bambu. Puspa Swara. Jakarta.
Frick,

Heinz.
2004.
Ilmu
Kontruksi
http://id.wikipedia.org./wiki/pemanasanglobal.
Kanisius. Semarang.

Bangunan
Pemanasan

Gerbono,
A
dan
A.
D
Siregar.
2009.
Bambu.http://books.google.co.id, [07 April 2013]

Aneka

Bambu.
Global.

Anyaman

Gunardja, E. 1995. Strategi penelitian bambu. Rubrik Tinjauan Pustaka. Jurnal
PPT Vol I No 4. 1995.
Kusmana, C. dan Istomo. 1995. Ekologi Hutan. Laboratorium Ekologi Hutan
Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Lampiran Peraturan Menteri Kehutanan No. P.21/Menhut-II. 2009. Strategi
Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu Nasional. Jakarta : Departemen
Kehutanan.
Manalu, E. A. 2008. Teknologi pengolahan dan pemanfaatan bambu oleh
masyarakat kota Binjai dan kabupaten Langkat. Skripsi. Universitas
Sumatera Utara. Medan.

Universitas Sumatera Utara

Mason, C. F. 1980. Ecology, Second Edition. Longman, Inc. New York
Nandika, D., J. R. Matangaran dan I. G. K. T. Darma. 1994. Strategi
Penelitian
Bambu Indonesia : Keawetan dan Pengawetan Bambu.
Yayasan Bambu
Lingkungan Lestari. Bogor.
Odum, E. P. 1971. Fundamentals of Ecology, Third Edition. W. B. Saunders
Company. Philadelphia
Pasaribu, G. 2007. Ekspose Hasil-Hasil Penelitian 12 November 2007 : Aplikasi
Pengawetan Mebel Bambu dengan Bahan Pengawet Borax dan Asam
Borat. Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli. Pematang Siantar.
Permenhut. 2008. Inventarisasi Hutan Tingkat Nasional. P. 67/Menhut-II/2006.
Resosudarmo, P. dan Colfer P. 2003. Kemana Harus Melangkah?. Yayasan Obor
Indonesia. Jakarta.
Sastrapradja, S., A. Widjaya, S. Prawiroatmado dan S. Soenarko. 1977. Beberapa
jenis bambu. LBN-LIPI. Jakarta.
Simon, H. 2007. Metode Inventore Hutan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Smith. R. L. 1992. Elements of Ecology, Third Edition. Harper Collins,
Publishers, Inc. New York.
Sutiyono. 2006. Bamboo Cultivation. Proceeding of the International Seminar on
Palntation Forest Research and Development in Yogyakarta. Campus of
FORDA. Bogor.
Swara, P. 1997. Pengawetan Kayu dan Bambu. KDT. Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan.
Usman, H. dan Purnomo Setiady Akbar. 2001. Metodologi Penelitian Sosial.
Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.
Wahyudin. 2008. Pelestarian Hutan Bambu untuk Menanggulangi Illegal Logging
dan
Global
Warming.
http://www.pewartakabarindonesia.blogspot.com/. [06 Januari 2013].
Widjaja, E. A., Mien, A.R., Bambang, S., Dodi, N. 1994. Strategi Penelitian
Bambu Indonesia. Yayasan Bambu Lingkungan Lestari. Bogor.
Widjaja, E. A. 2001. Identifikasi Jenis-jenis Bambu di Kepulauan Sunda Kecil.
Penerbit Puslitang Biologi – LIPI, Bogor.

Universitas Sumatera Utara

Widjaja, E. A. 2004. Jenis-Jenis Bambu Endemik dan Konservasinya di
Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Biologi XV.
Widjaja E. A., Mahyar U. W., Utomo S. S. 1988. Tumbuhan Anyaman di
Indonesia. Mediatama Sarana Perkasa. Jakarta.
Widyana,
K.
2001.
Bambu
Dengan
Berbagai
Manfaatnya. http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/bambu%20lkp.pdf.

Universitas Sumatera Utara

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sihombu, Kecamatan Tarabintang,
Kabupaten Humbang Hasundutan. Penelitian ini berlangsung dari bulan April
sampai dengan Juni 2013.

Gambar 2. Peta Lokasi Hutan Produksi Terbatas Desa Sihombu

Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah camera digital, tali rafia,
parang, kompas, Global Positioning System (GPS), peta wilayah penelitian, pita
meter, dan alat tulis.
Bahan yang digunakan adalah tally sheet, kuisioner, dokumen lain yang
berhubungan dengan lokasi penelitian dan buku identifikasi bambu yaitu: Berlian
dan Estu (1995) dan Widjaja E. A (2001).

Universitas Sumatera Utara

Prosedur Penelitian
1. Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer
dan data sekunder.
a. Data Primer
Data

primer

dikumpulkan

melalui

wawancara

dengan

responden

berdasarkan kuisioner yang telah disiapkan, dan observasi langsung di lapangan
untuk mengumpulkan spesimen bambu yang dimanfaatkan oleh masyarakat
setempat terutama jenis-jenis bambu yang belum diidentifikasi. Identifikasi
spesimen bambu dilakukan dengan menggunakan jasa pengenal jenis bambu.
Data primer yang dikumpulkan meliputi:
1. Inventarisasi dan observasi lapangan
Melakukan inventarisasi dan observasi langsung di lapangan untuk
mengumpulkan spesimen bambu yang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat
terutama jenis-jenis bambu yang belum diidentifikasi. Identifikasi spesimen
bambu dilakukan dengan menggunakan jasa pengenal jenis bambu.
2. Informasi, potensi dan pemanfaatan bambu
Informasi ini menyangkut jenis-jenis bambu yang terdapat di wilayah
penelitian dan pemanfaatannya oleh masyarakat Dusun Sihombu meliputi
nama lokal dan ilmiahnya serta bagian tumbuhan yang dimanfaatkan.
3. Informasi sosiokultur
Data yang dikumpulkan meliputi identitas responden yaitu nama, umur,
jenis kelamin, mata pencaharian, struktur sosial serta tingkat pendidikan.

Universitas Sumatera Utara

b. Data Sekunder
Data sekunder yang dikumpulkan meliputi keadaan umum daerah yang
meliputi letak, batas dan luas wilayah, iklim, topografi, kualitas air serta flora dan
fauna. Keadaan sosial ekonomi yang meliputi pemerintahan, jumlah penduduk,
sarana dan prasarana, serta peta lokasi yang diperoleh dari Kantor distrik maupun
dari Instansi terkait yang dilakukan melalui studi literatur.
2.

Penentuan responden
Penentuan responden dibagi menjadi 2 bagian yaitu responden umum dan

responden kunci. Responden umum pada penelitian ini adalah masyarakat Desa
Sihombu, Kecamatan Tarabintang, Kabupaten Humbang Hasundutan yang
mengetahui jenis-jenis bambu dan memanfaatkan tumbuhan bambu. Sedangkan
responden kunci adalah kepala kampung, kepala suku, tokoh agama dan tokoh
masyarakat lainnya. Penentuan responden kunci dilakukan dengan menggunakan
metode purpossive sampling yang disesuaikan dengan tujuan penelitian (Usman
dan Purnomo, 2001) melalui wawancara dan kuisioner secara langsung kepada
masyarakat. Dimana apabila jumlah kepala keluarga >100 KK, maka yang
diwawancarai adalah 10-15% dari jumlah KK tersebut. Dan apabila jumlah kepala
keluarga