10
BI menggunakan defenisi daya saing daerah dalam penelitiannya sebagai kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat
kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan domestik dan internasional.
2.3 Indikator Utama Daya Saing Ekonomi Daerah
Penentuan indikator utama daya saing ekonomi daerah merupakan bagian terpenting dalam analisis daya saing ekonomi daerah. Pemahaman indikator
utama daya saing ekonomi daerah yang terbatas dan tidak secara komprehensif menjadikan tidak adanya keseragaman pemahaman yang benar olehstakeholders
ditingkat pemerintahan daerah dan pada gilirannya akan dapat menyebabkan adanya perbedaan analisis dan kesimpulan terhadap tingkat daya saing yang
dimiliki oleh suatu daerah. Keunggulan daya saing suatu daerah ditentukan oleh 4 faktor pokok dan 2
faktor penunjang Porter, 1990.Empat faktor pokok yang dimaksud adalah faktor produksi factor condition, kondisi permintaan pasar demand condition,
industri-industri terkait dan industri-industri pendukung relatied and supporting industries serta strategi perusahaan, sturktur dan persaingan firm strategy,
stucture and rivalary.Sedangkan faktor penunjangnya adalah peluang chance dan peranan pemerintah role of government.
Penelitian yang dilakukan PPSK BI dan UNPAD 2008 menggunakan 9 indikator utama penentu daya saing ekonomi daerah , yang meliputi :
1. Perekonomian Daerah
Universitas Sumatera Utara
11
Perekonomian daerah merupakan ukuran knerja secara umum dari perekonomian makro daerah yang meliputi penciptaan nilai tambah, akumulsi
kapital, tingkat konsumsi, kinerja sektoral perekonomian, serta biaya hidup. Indikator kinerja ekonomi makro mempengaruhi daya saing daerah melalui
prinsip-prinsip sebagai berikut : 1.
Nilai tambah merefleksikan produktivitas perekonomian setidaknya dalam jangka pendek.
2. Akumulasi modal mutlak di perlukan untuk meningkatkan daya saing dalam
jangka panjang. 3.
Kemakmuran suatu daerah mencerminkan kinerja ekonomi di masa lalu. 4.
Kompetisi yang di dorong mekanisme pasar akan meningkatkan kinerja ekonomi suatu daerah. Semakin ketat kompetisi pada suatu perekonomian
daerah, maka akan semakin kompetitif perusahaan yang akan bersaing secara internasional maupun domestik.
2. Keterbukaan
Keterbukaan merupakan ukuran seberapa jauh perekonomian suatu daerah berhubungan dengan daerah lain yang tercermin dari perdagangan daerah tersebut
dengan daerah lain dalam cakupan nasional maupun internasional. Indikator ini menentukan daya saing melalui prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Keberhasilan suatu daerah dalam perdagangan internasional merefleksikan
daya saing perekonomian daerah tersebut. 2.
Keterbukaan suatu daerah baik dalam perdagangan domestik maupun internasional meningkatkan kinerja perekonomiannya.
Universitas Sumatera Utara
12
3. Investasi internasional mengalokasikan sumber daya secara lebih efisien ke
seluruh penjuru dunia. 4.
Daya saing yang di dorong oleh ekspor terkait dengan orientasi pertumbuhan perekonomian daerah.
5. Mempertahankan standar hidup yang tinggi mengharuskan integrasi dengan
ekonomi internasional.
3. Sistem Keuangan
Indikator sistem keuangan merefleksikan kemampuan sistem finanasial perbankan dan non perbankan di daerah untuk memfasilitasi aktivitas
perekonomian yang memberikan nilai tambah. Sistem keungan suatu daerah akan mempengaruhi alokasi faktor produksi yang terjadi di perekonomiandaerah
tersebut. Indikator sistem keuangan ini mempengaruhi daya saing daerah melalui prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Sistem keuangan yang baik mutlak diperlukan dalam memfasilitasi aktivitas
perekonomian daerah. 2.
Sektor keuangan yang efisien dan terintegrasi secara internasional mendukung daya saing daerah.
4. Infrastruktur dan Sumber Daya Alam