Kebalikan dari proaktif adalah reaktif. Murray mendefinisikan reaktif sebagai kebutuhan. Murrray berpendapat “
Reactive needs involve a response to something specific in the environment, that is the need is aroused only when
that object appears.”Schultz, 1994:81 Kebutuhan reaktif adalah kebutuhan yang terangsang ketika terdapat objek lain muncul, kebutuhan reaktif
dipengaruhi oleh lingkungan. Definisi reaktif menurut Murray sejalan dengan definisi yang diungkapkan oleh Skinner E. Koswara, 1991:25 yaitu tingkah
laku manusia merupakan respon reaksi terhadap stimulus yang berasal dari luar. Sehingga penyebab tingkah laku manusia bukan berasal dari dalam diri
melainkan dari luar. Definisi proaktivitas dalam penelitian ini adalah kemampuan peserta didik dalam merespon sesuatu yang didasari oleh
kesadaran diri, imajinasi, kata hati dan kehendak bebas yang berlandaskan inisiatif dan tanggung jawab terhadap resiko yang mungkin dihadapi.
2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proaktivitas
Secara umum proaktivitas tidak dipengaruhi oleh lingkungan fisik dan lingkungan sosial Stephen Covey, Saputra Ed, 2010:82. Proaktivitas tidak
dipengaruhi oleh fator luar seperti perubahan cuaca dan perilaku orang lain kepada individu. Individu yang tidak menggunakan proaktivitas menunjukan
respon yang dipengaruhi oleh lingkungan fisik dan lingkungan sosial, seperti cepat marah atau merasa tersinggung atas sikap orang lain atau menyalahkan
cuaca buruk atas sikap yang ditunjukan. Individu yang menggunakan proaktivitas digerakan oleh nilai-nilai yang dipikirkan dengan matang, diseleksi
dan dihayati dalam mengambil keputusan. Sean Covey Saputra Ed 2010: 32-35 mengemukakan faktor-faktor
yang mempengaruhi proaktivitas yang berasal dari paradigma diri sendiri adalah kepercayaan, motivasi, kebiasaan dan sikap. Paradigma luar yang
mempengaruhi proaktivitas adalah teman, keluarga, uang, barang sekolah dan tempat ibadah Sean Covey SaputraEd, 2010:36-43. Proaktivitas ditentukan
oleh kematangan emosional, intelektual, moral dan sosial Arif, 2005:49
2.1.1.3 Aspek-Aspek Proaktivitas
Steven Covey berpendapat proaktivitas memiliki tiga aspek, yaitu : 2.1.1.3.1
Kebebasan memilih respon Frankl Covey, Saputra Ed 2010:81 menggambarkan sebuah peta
diri dalam mengembangkan proaktivitas. Gambar bagan model proaktivitas menurut Frankl terdapat pada gambar 2.1 sebagai berikut :
Gambar 2.1 Model Proaktivitas
Proaktivitas mengandung kebebasan seseorang untuk memilih respon. Pada kebebasan memilih, terkandung unsur-unsur sebagai berikut :
2.1.1.3.1.1 Kesadaran diri
Self-Awareness
Kesadaran diri yaitu kemampuan untuk melihat, memikirkan, merenungkan dan menilai diri sendiri. Kesadaran diri tidak hanya
mempengaruhi sikap individu melainkan mempengaruhi cara pandang atau pola pikir terhadap sesuatu diluar diri individu. Individu memikirkan
dahulu apa yang terjadi pada saat mengahadapi suatu peristiwa. Merenungkan permasalahan yang sedang di hadapi. Kemudian berpikir
KEBEBASAN UNTUK
MEMILIH
Kesadaran Diri Imajinasi Suara Hati Kehendak Bebas STIMULUS
RESPON
secara realistis.Kesadaran diri dalam penelitian adalah kemampuan peserta
didik dalam
melihat, memikirkan,
merenungkan dan
mengevaluasi perilaku diri sendiri dalam menghadapi permasalahan. 2.1.1.3.1.2
Imajinasi
Imagination
Imajianasi yaitu kemampuan untuk membayangkan sesuatu melampaui realitas empiris yang memungkinkan individu untuk
menciptakan sesuatu dalam pikiran yang tidak dibatasi oleh dunia nyata. Sebelum
merespon permasalahan
yang dihadapi,
individu membayangkan
kemungkinan-kemungkinan yang
dapat terjadi.
Kemungkinan dapat merupakan sesuatu yang baik ataupun yang buruk. Daya imajinasi memberikan peluang untuk membayangkan masa depan,
akan menjadi apa nanti. Imajinasi menjadi salah satu cara untuk mempertimbangkan keputusan yang akan diambil. Imajinasi dalam
penelitian adalah kemampuan peserta didik dalam membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi kepada diri sendiri dalam
merespon permasalahan. 2.1.1.3.1.3
Kata Hati
Conscience
Kata Hati adalah kesadaran batin yang mendalam tentang benar- salah, baik-buruk sebagai prinsip yang mengatur perilaku manusia
sehingga dapat menyelaraskan pikiran perasaan dan tindakannya. Kata hati adalah “suara batin” yang akan memberitahu individu untuk
membedakan yang benar dan salah. Kata hati dalam penelitian adalah kemampuan peserta didik untuk menyertakan nilai-nilai yang berlaku
sebelum merespon permasalahan. 2.1.1.3.1.4
Kehendak Bebas
Independent Will
Kehendak bebas adalah kemampuan untuk bertindak berdasarkan kesadaran diri dan bebas dari segala pengaruh lain. Individu, memiliki
kebebasan untuk memilih apa yang akan dilakukan. Kebebasan dilakukan dengan kesadaran diri dan setelah melalui proses berpikir. Kehendak
bebas dalam penelitian adalah kemampuan peserta didik dalam memilih respon setelah melalui proses berpikir.
2.1.1.3.2 Kemampuan mengambil inisiatif
Menurut Stephen Covey Saputra Ed 2010: 86 sifat dasar manusia adalah bertindak, dan bukan menjadi sasaran tindakan.
Kemampuan mengambil inisiatif memungkinkan seorang individu untuk memilih jawaban terhadap suatu keadaan bahkan memberi kekuatan
untuk menciptakan keadaan tertentu. Individu yang memiliki proaktivitas merupakan solusi bagi sebuah masalah karena mempunyai inisiatif untuk
mengerjakan apa saja yang diperlukan dan konsisten pada prinsip-prinsip yang benar untuk menyelesaikan masalah. Inisiatif perlu dimiliki oleh
individu agar individu tidak selalu menunggu perubahan yang datang menghampiri, namun individu yang harus membuat perubahan terjadi
pada dirinya. Pada kemampuan mengambil inisiatif terdapat dua indikator yaitu
rasa ingin tahu dan antisipasi Arif, 2005:34 Rasa ingin tahu dalam kemampuan mengambil inisiatif adalah perasaan tidak puas dengan apa
yang telah diketahui oleh kebanyakan orang sehingga individu terus terpacu untuk menambah pengetahuan. Individu perlu memiliki
pengetahuan yang lebih luas dari lingkungan sekitarnya agar tidak menjadi sasaran tindakan. Misalnya, seorang peserta didik tidak bisa
mengerjakan tugas Matematika kemudian peserta didik bertanya kepada guru matematika di luar jam pelajaran untuk mendapatkan penjelasan
lebih lanjut. Rasa ingin tahu membuat individu merasa tidak memiliki alasan untuk menyerah karena individu menyadari banyak hal yang dapat
dilakukan. Antisipasi dalam kemampuan mengambil inisiatif adalah
perbuatan mendahului tanpa diminta oleh orang lain sebagai bentuk pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan resiko yang mungkin
terjadi Arif, 2005:34. Antisipasi dilakukan agar individu dapat terhindar dari situasi buruk yang mungkin terjadi. Misalnya, seorang peserta didik
belajar terlebih dahulu di rumah tentang materi yang akan diajarkan keesokan harinya.
Kemampuan mengambil inisiatif dalam penelitian adalah kemampuan peserta didik untuk mampu bertindak dan tidak menjadi
sasaran tindakan dengan didasari dengan rasa ingin tahu yang positif dan antisipasi.
2.1.1.3.3 Kemampuan untuk bertanggung jawab
Pada bahasa inggris, tanggung jawab adalah
responsibility
yang berasal dari dua buah kata “
response-ability
” atau dalam bahasa Indonesia adalah “kemampuan merespon”. Stephen Covey Saputra Ed
2010:82 mengartikan tanggung jawab sebagai kemampuan individu dalam
merespon sesuatu.Proaktivitas
membuat individu
tidak menyalahkan keadaan, kondisi atau pengkondisian untuk setiap perilaku.
Tanggung jawab menurut Elfiky Damasdan FathEd 2010: 235 adalah kemampuan untuk menghindari sikap menyalahkan, mengkritik,
dan membanding-bandingkan apa yang terjadi pada diri individu dengan orang lain. Menurut Glasser Corey, Koswara Ed 2009:268 tanggung
jawab adalah kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan melakukannya dengan cara tidak mengurangi orang lain untuk
memenuhi kebutuhannya. Individu berhak melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya, namun dengan tidak merugikan orang lain.
Segala sesuatu yang menjadi akibat dari perilaku individu, menjadi tanggung jawab diri sendiri. Menurut Arif 2005:36 kemampuan
bertanggung jawab adalah kesedian individu untuk menerima akibat dari suatu perbuatan dan bersedia menanggung resiko atas perbuatan tersebut
tanpa menyalahkan pihak lain. Pada kemampuan bertanggung jawab terdiri dari dua indikator yaitu pengendalian situasi dan kesediaan
mengambil resiko. Pengendalian situasi adalah kemampuan untuk mengarahkan
pikiran, perasaan dan tindakan agar tidak bergantung kepada lingkungan. Keberanian mengambil resiko adalah kemampuan untuk menanggung
akibat atau konsekuensi dari setiap perbuatan yang dilakukan bahkan terhadap kejadian tidak menyenangkan yang tidak diduga Arif, 2005:35
Kemampuan bertanggung jawab dalam penelitian adalah kemampuan peserta didik untuk merespon segala sesuatu yang dihadapi
tanpa menyalahkan orang lain karena dapat mengendalikan situasi dan berani mengambil resiko.
2.1.1.4 Perkembangan Proaktivitas