Proaktivitas pada Masa Remaja

2.1.1.6 Proaktivitas pada Masa Remaja

Masa remaja adalah masa peralihan dari seorang anak menuju kedewasaan. Pada masa remaja, kematangan emosi individu sedang berkembang. Menurut Santrock Hardani Ed, 2007 :201 remaja tidak mengetahui bagaimana cara mengekspresikan perasaan mereka dengan benar. Remaja dapat merasa marah kepada orang tua tanpa ada provokasi dan memproyeksikan perasaan-perasaan tidak menyenangkan kepada orang lain. Menurut Rosenblum dan Lewis, Santrock, Hardani Ed 2007 : 201 remaja memiliki suasana hati yang berubah-ubah dan remaja juga cenderung memiliki suasana hati yang lebih negatif. Menurut Saarni Santrock, Hardani Ed 2007:203 kompetensi emosional remaja di dalam diri tidak berkaitan dengan ekspresi luar. Pada saat remaja menjadi lebih matang, maka remaja mulai memahami bagaimana perilaku emosionalnya dapat mempengaruhi orang lain, dan belajar mempertimbangkan. Kemampuan remaja untuk mempertimbangkan sesuatu berkaitan dengan aspek proaktivitas yaitu kemampuan memilih respon. Pada dasarnya setiap remaja memiliki kemampuan untuk memilih respon yang tepat dalam menghadapi segala situasi, namun kemampuan memilih respon tidak datang dengan sendirinya melainkan perlu dilatih. Proaktivitas dapat membantu remaja agar dapat mencapai kompetensi emosional yang harus dicapai. Proaktivitas dapat melatih remaja untuk mengelola emosi dengan membiasakan diri mengambil keputusan yang mandiri dan bertanggung jawab. Desmita 2006:194 berpendapat secara kognitif pada masa remaja terjadi reorganisasi lingkaran saraf prontal lobe belahan otak bagian depan sampai pada belahan atau celah sentral. Menurut Carol dan David, Desmita, 2006:194 Prontal Lobe berfungsi dalam aktifitas kognitif tingkat tinggi, seperti kemampuan merumuskan sebuah perencanaan atau kemampuan untuk mengambil keputusan. Pada fase remaja, individu sudah dapat membuat perancanaan dan mengambil keputusan yang sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.

2.1.1.7 Ciri-ciri Remaja yang Memiliki Proaktivitas