antara lain: gaji, hubungan sosial ditempat kerja, lingkungan kerja, dan pekerjaan itu sendiri.
Faktor keluarga memang dominan dalam mempengaruhi responden dalam memilih profesi guru. Ketika ditanya tentang tanggapan keluarga terhadap
profesi responden sebagai guru, semua responden menyatakan bahwa sebagian besar keluarga para responden mendukung profesinya sebagai guru. Keluarga para
responden menyatakan bangga menjadi bagian dari keluarga seorang guru. Selain itu, keluarga yang tidak banyak menuntut juga merupakan bentuk dukungannya
pada profesi responden. Setidaknya pemilihan profesi guru oleh para responden dalam penelitian
ini masih mencerminkan nilai-nilai kerja serta persepsi responden terhadap profesi guru yang berdampak pada motivasi para responden dalam menjalankan
profesinya. Hal ini didukung oleh perspektif pemikiran Hollis dalam Farisi, dkk 1998 yang menyatakan bahwa orientasi nilai seseorang dalam pilihan karier
merupakan standar acuan diri berkaitan dengan kepentingan, kemanfaatan, dan kebermaknaan suatu karier, pekerjaan, atau jabatan bagi karier seseorang.
8.4.2.2. Gambaran Guru Ideal
Setelah mengungkap berbagai cerita kehidupan responden selama menjadi GTT dengan berbagai keterbatasannya, belum lengkap sekiranya peneliti
apabila belum mencari tahu kondisi ideal yang seperti apa yang diinginkan oleh para responden sebagai GTT. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan
pembanding antara kondisi riil responden saat ini dengan gambaran ideal yang bisa dijadikan acuan responden untuk memotivasi dirinya sendiri.
Gambaran ideal yang didapat dari para responden tidak jauh dari hal-hal yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai. Salah satu hal yang yang paling
diinginkan responden adalah masalah status kepegawaian. Salah satu responden mengatakan bahwa idealnya guru di seluruh Indonesia berstatus PNS, termasuk
guru yang mengajardi sekolah swasta, sedangkan yayasan yang mengelola sekolah swasta tersebut hanya bertindak sebagai lembaga. Begitu pula dengan
profesionalitas guru juga harus ditingkatkan. Selain itu, menurut responden fungsi guru tidak hanya mengajar mata pelajaran yang dikuasainya, tapi juga harus bisa
mendidik moral siswa-siswinya. Sedangkan tentang posisi guru yang ideal menurut responden memang selayaknya guru juga harus bisa dijadikan teladan
oleh siswa-siswinya dan juga mampu melayani siswa-siswinya dengan baik dalam hal memberikan materi pelajaran di sekolah.
Ketika para responden ditanyai oleh peneliti mengenai gaji ideal yang seharusnya mereka terima, para responden menjawabnya dengan jawaban yang
berbeda-beda. Ada yang menyebut nominal tertentu dengan berbagai alasan yang mendasarinya, ada pula yang tidak menyebutkan nominal. Bagi responden yang
menyebut nilai, mereka beranggapan bahwa gaji ideal mereka adalah Rp 2.000.000 sampai Rp 5.000.000 R1, R3, R6, alasannya adalah Untuk menunjang
fungsi profesi guru, selain mengajar juga untuk pengembangan profesi misalnya dengan penelitian R1. Alasan lainnya adalah besaran gaji menyesuaikan
kebutuhan hidup sehari-hari R3. Selain itu, gaji ideal dengan nominal tersebut
dimaksudkan agar guru bisa berkonsentrasi dengan pekerjaannya dan mengantisipasi ketiadaan tunjangan hari tua bagi guru swasta R6.
8.4.2.3. Harapan GTT ke Depan