Profil Responden HASIL DAN PEMBAHASAN

8.3. Profil Responden

Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian terhadap profesi guru dengan segala problematikanya. Profesi guru di Indonesia identik dengan profesi yang mulia. Peran guru sabagai ‘Pahlawan Tanpa Tanda Jasa’ telah didengungkan semenjak zaman penjajahan Belanda dahulu. Karena jargon itulah, dewasa ini profesi guru justru di-nomordua-kan bila dilihat dari segi kehidupan yang layak. Mungkin saat ini Pemerintah sudah mulai memprioritaskan sektor pendidikan dala APBN. Terbukti dengan naiknya anggaran untuk sektor pendidikan dalam APBN sebagai bukti nyata terhadap peningkatan kualitas pendidikan yang di dalamnya termasuk juga peningkatan kesejahteraan guru. Namun, peningkatan kesejahteraan guru hanya dinikmati oleh sebagian guru yang telah berstatus Pegawai Negeri Sipil PNS. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti sengaja untuk mengambil sampel responden yang berasal dari SMA Swasta yang ada di Kota Semarang yang masih berstatus Guru Tidak Tetap GTT. Pada saat menentukan sampel, peneliti berasumsi bahwa GTT merupakan status paling rendah dalam profesi guru, baik dilihat dari sisi status kepegawaian maupun tingkat kesejahteraan. Para GTT yang dijadikan sampel merupakan guru yang bertugas di berbagai SMA Swasta di Semarang, dimana SMA Swasta tersebut mewakili SMA-SMA Swasta mulai dari SMA unggulan, maupun SMA pinggiran. Dengan tidak bermaksud merendahkan atau mengunggulkan SMA-SMA tempat para responden mengajar, peneliti menyebutkan bahwa SMA unggulan yang dimaksud peneliti adalah SMA Nasima Semarang, dimana di SMA Nasima tersebut merupakan salah satu SMA modern yang menerapkan sistem fullday school dan siswa yang belajar di dalamnya merupakan siswa dari kalangan keluarga mampu golongan menengah-keatas. Sedangkan SMA pinggiran yang dimaksud peneliti adalah SMA Al Fattah Terboyo Semarang, dimana SMA tersebut berada di pinggiran kota Semarang dan tempatnya pun masuk ke gang di antara pemukiman penduduk. SMA Al Fattah Teboyo ini waktu pelaksanaan kegiatan belajar- mengajarnya adalah siang sampai sore hari. Dari alasan tersebut, peneliti tertarik untuk mengungkap motivasi GTT yang ada di SMA pinggiran sampai ke SMA yang unggulan dimana data GTT yang digunakan peneliti untuk menyeleksi responden berasal dari Dinas Pendidikan Kota Semarang. Kode Nama Responden Sekolah R1 Mulyadi, S.Pd SMA Mardisiswa R2 Siti Badriyah, S.Pd SMA Nasima R3 Marwulandari, S.Si SMA Mardisiswa R4 Tri Wahyuningsih, S.Pd SMA Institut Indonesia R5 Supriyati, S.Pd SMA Institut Indonesia R6 Rukito, BA SMA Al Fattah Terboyo Tabel 4.1: daftar nama responden

8.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Guru Tidak Tetap