Konsep Pemikiran Desain

Bab IV Konsep Pemikiran Desain

A. Metode Perancangan

Metode merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan yang tersusun secara teratur. Dalam perancangan diperlukan suatu metode agar setiap rencana yang dilakukan lebih terarah dan berhasil. Metode sangat penting peranannya dalam memulai suatu rencana atau kegiatan. Begitu pula dalam masalah mempromosikan suatu produk agar tepat sasaran dan lebih terarah tujuan dan manfaatnya.

Metode yang dilakukan penulis dalam perancangan ini adalah sebagai berikut :

1. Pengumpulan data dan pengolahan data yang merupakan pedoman untuk merumuskan tema sentral, tujuan perancangan, serta menghasilkan ketetapan-ketetapan.

2. Penyusunan konsep perancangan yang terdapat dua aspek yang saling berkaitan, yaitu perancangan kreatif dan pemilihan media.

3. Konsep perancangan digunakan sebagai dasar perancangan yang berisi eksekusi atau keputusan akhir tentang layout, laporan pelaksanaan dan laporan desain akhir.

B. Konsep Kreatif

1. Tujuan Perancangan

Meningkatkan ekuitas merk Seni Liping Jopa Japu sebagai produk seni berupa miniatur, sehingga konsumen dapat mengenal dan memiliki kesadaran akan adanya merk Seni Liping. Serta mengkomunikasikan dan menanamkan citra merk Seni Liping Jopa Japu di dalam benak konsumen sebagai produk yang mampu memberi nilai edukasi tentang kearifan Budaya lokal.

2. Strategi Konsep

Hasil akhir dari konsep karya yang dibuat bukan merupakan hasil karya fotografi murni. Karya dibuat dalam bentuk foto dengan unsur desain grafis maupun digital imaging, dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menghasilkan komunikasi yang tepat sasaran.

Visual karya foto yang akan dibuat yaitu menampilkan produk-produk Seni Liping Jopa Japu dengan menonjolkan keunikan dan keunggulannya. Tema-tema yang diangkat disatukan dalam penggambaran semangat untuk menghargai dan menjunjung tinggi kearifan Budaya lokal sehingga mampu menyampaikan pesan secara efektif, persuasif, dan bermuatan artistik.

3. Gaya Desain

Gaya desain karya ini dimunculkan untuk membentuk karakter visual dengan menggunakan kekuatan fotografi. Gaya karya foto ini menggunakan gaya desain modern, simplicity, prestigious agar terkesan elegan, dan mudah dibaca Gaya desain karya ini dimunculkan untuk membentuk karakter visual dengan menggunakan kekuatan fotografi. Gaya karya foto ini menggunakan gaya desain modern, simplicity, prestigious agar terkesan elegan, dan mudah dibaca

C. Standar Visual

1. Standar Visual secara Umum

Dalam penentuan strategi kreatif yang tepat perlu adanya data dan pemahaman terlebih dahulu mengenai target audience, kondisi pasar, pesaing, dan

keunggulan produk . Target audience dan market positioning Seni Liping mencangkup kelas ekonomi menengah ke atas. Dari pemahaman-pemahaman tersebut dapat ditentukan strategi kreatif sebagai berikut:

a. Merancang visual promosi dalam hal ini fotografi yang menarik perhatian terutama kepada target audience, yaitu wisatawan, pecinta seni, kolektor, serta mereka yang menghargai nilai Budaya, dan menyukai keunikan.

b. Mengkomunikasikan visual identity kepada target audience dengan memvisualisasikan media komunikasi visual yang efisien, efektif, komunikatif, dan menarik untuk mempromosikan dan meningkatkan ekuitas merk Seni Liping Jopa Japu.

c. Penyampaian naskah iklan atau copywriting bersifat luwes, modern, dan persuasif untuk menarik target audience.

d. Penyajian visual yang sederhana namun berkarakter modern dan elegan.

Berdasarkan berbagai macam pertimbangan, dan rangkaian-rangkaian kampanye promosi terhadap Seni Liping Jopa Japu yang nantinya akan penulis lakukan adalah untuk menarik perhatian para konsumen. Dengan harapan, ekuitas Berdasarkan berbagai macam pertimbangan, dan rangkaian-rangkaian kampanye promosi terhadap Seni Liping Jopa Japu yang nantinya akan penulis lakukan adalah untuk menarik perhatian para konsumen. Dengan harapan, ekuitas

2. Standar Fotografi

Standar visual perancangan ini menciptakan ciri khas desain melalui media fotografi. Agar tercapai desain yang baik diperlukan pengolahan komposisi dalam pembuatan fotografinya. Teknik-teknik tersebut antara lain :

a. Teknik Penggunaan Lensa Pada fotografi produk Seni Liping Jopa Japu ini, hampir semua lensa yang ada bisa digunakan, mulai dari lensa fix, tele, wide, sampai fish eye. Penggunaan lensa disesuaikan dengan konsep yang ingin dihasilkan. Dari beberapa jenis lensa di atas, penulis menggunakan tiga jenis lensa, yaitu lensa normal, tele, wide dan lensa makro. 1). Lensa Normal atau Normal Lens

Pengambilan gambar dengan menggunakan lensa normal, sudut pandang normal seperti sudut pandang manusia, tidak ada distorsi perspektif pada gambar. Kategori lensa normal ukuran 50 mm f /3,5 ; 55 mm f /3,5 (format kamera 35 mm).

2). Lensa Tele atau Tele Lens Pengambilan gambar dengan menggunakan lensa tele mempunyai efek gambar lebih sempit, gambar tampak datar, tidak ada distorsi perspektif pada gambar. Kategori lensa tele antara lain 85 mm f /3,5 ; 100 mm f /3,5 format kamera 35 mm.

3.) Lensa Sudut Lebar atau Wide Angle Lens

Pengambilan gambar dengan menggunakan lensa sudut lebar yang berefek lebih luas, ruang ketajaman luas, mempunyai efek tiga dimensi, serta distorsi atau perubahan bentuk perspektif pada gambar. Lensa kategori wide angle mempunyai ukuran antara lain 28 mm f /3,5 ; 35 mm f /3,5 (format kamera 35 mm).

4). Lensa Makro Lensa ini sangat baik digunakan untuk merekam benda-benda kecil. Panjang fokal lensa makro antara 55-105 mm, tetapi didalam lensa makro berbeda dengan lensa biasanya, ditambah beberapa jenis lensa sehingga bisa merekam gambar dari jarak dekat sekali, dan perbandingan antara subyek dengan yang ditangkap oleh lensa bisa mencapai1:1.

b. Teknik Pengambilan Gambar

1) Close Up Close up merupakan pengambilan gambar pandang dekat, yaitu bidikan kamera yang diarahkan pada bagian objek yang terbatas. Gambar yang dihasilkan akan nampak besar, sehingga detail objek nampak.

2) Dept of Field Pengambilan gambar dengan membuka diafragma besar atau menggunakan lensa tele, sehingga ruang ketajaman antara depan objek dan belakang objek sangat sempit dan mempunyai kesan kabur sedangkan obyek terlihat lebih tajam.

3) Low Angle Shoot Teknik pengambilan gambar dengan sudut yang lebih rendah dari objek.

4) Eye Level View Teknik pengambilan gambar menggunakan sudut pandang sejajar. Dipakai sebagai upaya mendapat variasi komposisi.

5) Back Angle Sudut yang diambil dari belakang objek. Ada yang menampilkan bagian depan objek, ada pula yang hanya menampilkan bagian belakangnya.

c. Teknik Pencahayaan Teknik pencahayaan yang akan digunakan oleh penulis adalah menggunakan available light atau ambient light, seperti cahaya matahari, cahaya lampu kamar, cahaya lampu di jalan, dan sebagainya untuk menghasilkan karya. Tidak juga menutup kemungkinan untuk menggunakan artificial light untuk menghasilkan pencahayaan yang lebih baik.

d. Setting Eksekusi fotografi akan dilakukan dengan setting indoor maupun outdoor , menyesuaikan objek yang difoto dan tema yang akan diangkat.

e. Kamera Menggunakan kamera digital single lens reflect. Kamera digital dengan resolusi gambar sebesar 7 megapixel, mampu menghasilkan gambar yang sesuai dengan kebutuhan visual. Kamera ini dipilih dengan pertimbangan mampu menghasilkan gambar yang bagus dan mudah dalam pengaturan pengambilan gambar tanpa harus takut gagal akan hasilnya.

f. Skema Pemotretan

Berikut adalah skema pemotretan yang akan penulis gunakan:

1). Skema Pemotretan Angon Bebek

2). Skema Pemotretan Bakul Gethuk

3). Skema Pemotretan Batik Tulis

neon 25watt neon 25watt

4). Skema Pemotretan Kerokan

5). Skema Pemotretan Masah

6). Skema Pemotretan Masak

asap buatan

7). Skema Pemotretan Menumbuk Padi

8). Skema Pemotretan Mikul

9). Skema Pemotretan Negor Wit

10) Skema Pemotretan Ngangsu

11) Skema Pemotretan Ngecap Batik

12). Skema Pemotretan Nggendhong Pari

13). Skema Pemotretan Ngonthel

14). Skema Pemotretan Nyapu Latar

15). Skema Pemotretan Payung Godhong Gedhang

hujan buatan

2. Objek foto.

3. Background.

4. Cahaya matahari / lampu neon 25 watt.

5. Standar reflektor.

3. Strategi Visual Verbal dan Non Verbal

a. Isi Pesan. Isi pesan yang akan disampaikan adalah menginformasikan dan mempublikasikan kepada masyarakat bahwa Seni Liping Jopa Japu adalah produk yang unik yang mengusung pesan edukatif tentang pentingnya menghargai kearifan Budaya lokal.

1) Pesan Verbal.

a. Headline.

Berfungsi sebagai pemberi informasi pesan dan juga sebagai elemen grafis pengikat untuk memperkuat slogan. Headline yang dipakai merupakan penjelasan tentang objek foto. Sehingga audience mampu dengan mudah menerima pesan karya foto itu sendiri. Headline yang digunakan adalah: SENI LIPING JOPA JAPU.

b. Subheadline.

Berfungsi sebagai penjelas dari Headline. Subheadline yang digunakan adalah: The Real Indonesian Life Style.

c. Teks

Berupa informasi lengkap guna menjelaskan pesan yang disampaikan. Teks yang digunakan: Kesejatian masyarakat Indonesia yang arif dan adiluhung.

2) Pesan Non Verbal.

a. Ilustrasi

Ilustrasi dalam karya fotografi ini dibuat untuk mendukung visual yang sesuai dengan tema. Ilustrasi berupa objek foto Seni Liping Jopa Japu itu sendiri, dengan menampilkan keunikan dan keunggulannya.

b. Tipografi

Tipografi adalah kajian ilmu yang mempelajari macam-macam bentuk dan jenis huruf. Setiap bentuk jenis huruf mencerminkan suatu sikap, pembawaan, atau karakteristik yang berbeda. Selain Tipografi adalah kajian ilmu yang mempelajari macam-macam bentuk dan jenis huruf. Setiap bentuk jenis huruf mencerminkan suatu sikap, pembawaan, atau karakteristik yang berbeda. Selain

Pemilihan tipografi yang digunakan dalam karya fotografi desain ini menggunakan antara lain:

1) Freestyle Script

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1234567890 Penggunaan jenis huruf Freestyle Script sebagai tagline, karena sifat huruf yang natural menampilkan karakter luwes, simpel, tapi tidak murahan.

Calibri digunakan sebagai body copy pada poster, booklet dan website . Karakternya yang simpel memudahkan audience dalam Calibri digunakan sebagai body copy pada poster, booklet dan website . Karakternya yang simpel memudahkan audience dalam

Warna adalah pelengkap dari suatu bentuk serta merupakan salah satu unsur dalam menambah daya tarik visual. Warna merupakan unsur yang penting karena warna merupakan bahasa komunikasi tersendiri yang disampaikan melalui penglihatan. Permainan warna dapat menentukan menarik atau tidaknya suatu iklan, apalagi bila permainan atau penggunaan warna dalam suatu iklan dapat menimbulkan kesan unik dan enak dipandang, karena setiap individu memiliki reaksi yang berbeda terhadap warna. Untuk itu warna dalam perancangan ini dibuat dengan pertimbangan sebagai berikut:

1) Warna harus mampu menjadi daya tarik utama dalam satu

komposisi desain.

2) Warna harus mendukung penampilan dan membantu menonjolkan keindahan-keindahan.

3) Warna harus dapat menarik perhatian bagi semua orang yang

melihatnya. Fungsi warna sangat mempengaruhi faktor psikologis tertentu terhadap audience. Selain itu juga membangkitkan simbolisasi suasana dari tema yang diangkat. Pemilihan komposisi warna didasarkan pada :

1) Menjadi daya tarik tersendiri dalam karya desain tersebut.

2) Menampilkan karakteristik visual sesuai tema.

3) Dapat menyampaikan makna pesan dalam karya.

Warna yang akan dipakai cenderung menggunakan warna merah, emas, dan hitam untuk menampilkan karakter elegan.

c. Layout

Layout adalah menyusun dan mengatur bidang-bidang pada grafis untuk memperoleh komposisi yang tepat serta mempunyai daya persuasi yang tepat serta mempunyai daya persuasi yang tinggi. Penempatan ilustrasi, tipografi baik penempatan maupun ukurannya ditentukan oleh layout. Layout merupakan pondasi dalam karya desain grafis. Layout yang digunakan mengandalkan kekuatan pada maksimalisasi fotografi. Dengan tujuan objek utama yaitu fotografinya tidak terganggu dengan typografi maupun unsur yang lain. Layout menggunakan style Prestigious, yaitu penggunaan bidang kosong yang cukup luas untuk menciptakan keluwesan atau gracefull sehingga terkesan elegan dan informasi mudah tersampaikan

Layout style prestigious:

bidang kosong objek

D. Pemilihan Media dan Media Placement

Pemilihan media yang akan dipakai berdasarkan pada faktor-faktor sebagai berikut :

1. Identifikasi media yang paling tepat agar mencapai target audience.

2. Efektifitas dari media terpilih.

3. Faktor biaya. Keberhasilan sebuah promosi tidak cukup ditentukan dari desain yang menarik maupun pesan yang disampaikan. Pemilihan dan penempatan media juga sangat berpengaruh pada hasil akhir sebuah promosi. Iklan yang bagus dan menarik tidak akan mengena pada sasaran jika pemilihan dan penempatan media kurang diperhatikan. Pemilihan dan penempatan media yang tidak tepat sasaran akan mengakibatkan salah persepsi bahkan bisa membawa pengaruh negatif terhadap produk/ jasa yang diiklankan seperti menjatuhkan nama baiknya. Oleh karena itu dalam sebuah promosi perlu memperhatikan media yang tepat serta penempatannya agar sesuai dengan sasaran yang dituju. Pemilihan dan penempatan media perlu memperhatikan dan memahami karakter khusus dari target audience. Maka pemilihan media berikut disesuaikan dengan karakter target audience yang mencintai kesenian dan cinta budaya.

Media yang dipilih adalah poster, booklet, flyer, kartu pos, paper bag. web banner ,website.

1. Poster

a. Pemilihan Media: 1). Media poster dipilih karena sifatnya yang menyajikan visual full color dapat menarik perhatian target audience. 2). Poster merupakan media komunikasi visual yang efektif untuk berkampanye atau mempropagandakan suatu pesan.

b. Konseptual Media: 1). Mengkomunikasikan kepada audience tentang keseharian masyarakat

Indonesia yang arif dan adiluhung pada jaman dahulu. 2). Fotografi sebagai elemen utama poster. Body copy sebagai elemen penjelasan dari objek utama. Logo dan tagline sebagai mandatory. 3). Layout poster dibuat menggunakan style prestigious, yaitu penggunaan bidang kosong yang luas pada bidang gambar, untuk menciptakan keluwesan atau gracefull sehingga terkesan elegan.

4). Menonjolkan produk Seni Liping Jopa Japu sebagai objek sekaligus fokus utama dari layout poster. Dan menyisakan bidang kosong di sebelah kanan atau kiri bidang gambar.

5). Di bidang kosong ditampilkan body copy sebagai penjelasan dari objek utama. 6). Menampilkan mandatory di kiri bawah atau kanan bawah, berupa logo dan tagline Seni Liping Jopa Japu, sebagai closing dari komunikasi yang disampaikan.

c. Media Placement: Poster akan di tempel di toko suvenir di bandara Adi Sumarmo, Cafe Solomio, Cafe Priyayi Keprabon, Hotel Novotel, Homestay Cakra Kauman, Restoran Omah Sinten, Kraton Kasunanan, Kraton Mangkunegaran, Dinas Pariwisata Surakarta, dan di gerai Seni Liping Jopa Japu. Ukuran: A2 Jumlah: 500 lembar Biaya: Rp 2.000.000,00

2. Katalog

a. Pemilihan Media: Media ini dipilih karena mampu menyajikan visual dan informasi yang rinci mengenai produk-produk yang ditawarkan.

b. Konseptual Media: 1). Cover: Menampilkan judul, logo, tagline, maskot. 2). Halaman pengantar: Menampilkan foto-foto Seni Liping Jopa Japu yang dirancang sedimikian rupa, beserta captionnya, sehingga mampu membangun emosi dan menanamkan di benak audience bahwa Seni Liping Jopa Japu merupakan sebuah representasi dari kearifan budaya lokal Indonesia.

3). Halaman katalog: Menampilkan produk-produk Seni Liping Jopa Japu, beserta penjelasan dan rincian harga produk.

4). Halaman penutup: Memberikan informasi berupa alamat dan kontak perusahaan Jopa Japu. 5). Cover belakang: Menampilkan tagline: the real indonesian lifestyle.

c. Media Placement: Media ini dibagikan gratis sebagai suvenir di gerai Seni Liping Jopa Japu. Ukuran: 17 x 16,5 cm Jumlah: 100 exemplar Biaya: @ Rp 5000,00 x 100 exp = Rp 500.000,00

3. Leaflet

a. Pemilihan Media: Media ini dipilih untuk menunjang promosi Seni Liping dan memberikan informasi singkat mengenai Seni Liping serta menginformasikan lokasi dan alamat gerai Seni liping.

b. Konseptual Media: Leaflet dirancang dengan mode bolak-balik, yaitu halaman cover dan halaman isi. Halaman cover menampilkan logo, tagline, dan alamat Jopa Japu. Halaman isi menampilkan penjelasan tentang Seni Liping Jopa Japu di halaman kiri dan foto-foto produk di halaman kanan.

c. Media Placement: Media ini diberikan secara gratis sebagai media publikasi yang akan dibagikan di bandara, dinas pariwisata, tempat wisata di Solo, hotel, homestay , dan di gerai Seni Liping Jopa Japu.

Ukuran: 11 x 21 cm Jumlah: 500 lembar Biaya: Rp 400.000,00

4. Kartu Pos

a. Pemilihan Media: Media ini dipilih karena sifatnya yang eksklusif, terkesan elegan dan modern. Dan banyak pula orang yang menyukainya, bahkan ada yang gemar mengoleksinya.

b. Konseptual Media: 1). Di form kartu pos ditampilkan foto produk dengan transparan. Di bawah

tengah diberi body copy sebagai penjelasan dari komunikasi. 2). Di halaman sebalik mengkomunikasikan kepada audience tentang keseharian masyarakat Indonesia yang arif dan adiluhung pada jaman dahulu.

3). Fotografi sebagai elemen utama. Body copy sebagai elemen penjelasan

dari objek utama. Logo dan tagline sebagai mandatory. 4). Layout dibuat menggunakan style prestigious, yaitu penggunaan bidang kosong yang luas pada bidang gambar, untuk menciptakan keluwesan atau gracefull sehingga terkesan elegan.

5). Menonjolkan produk Seni Liping Jopa Japu sebagai objek sekaligus fokus utama dari layout. Dan menyisakan bidang kosong di sebelah kanan atau kiri bidang gambar.

6). Di bidang kosong ditampilkan body copy sebagai penjelasan dari objek utama. 7). Menampilkan mandatory di kiri bawah atau kanan bawah, berupa logo dan tagline Seni Liping Jopa Japu, sebagai closing dari komunikasi yang disampaikan.

c. Media Placement: 1). Karena sifatnya yang eksklusif maka media ini akan dibagikan gratis di bandara, dinas pariwisata, tempat wisata di Solo, hotel, dan homestay. 2). Media ini dibagikan gratis sebagai suvenir pembelian Seni Liping. Ukuran: 15 x 9 cm Jumlah: 500 lembar Biaya: Rp 250.000,00

5. Paper Bag

a. Pemilihan Media: Media tas ini dirasa cocok digunakan karena sifatnya awet dan juga pengaruhnya akan semakin efektif jika pembawanya suka bepergian. Semakin indah dan awet tas itu, maka semakin lama pesan iklannya tersebar kepada siapa saja yang melihatnya.

b. Konseptual Media 1). Fotografi sebagai elemen utama. 2). Layout dibuat menggunakan style prestigious, yaitu penggunaan bidang

kosong yang luas pada bidang gambar, untuk menciptakan keluwesan atau gracefull sehingga terkesan elegan.

3). Menonjolkan produk Seni Liping Jopa Japu sebagai objek sekaligus fokus utama dari layout. 4). Logo dan tagline sebagai closing dari komunikasi yang disampaikan.

c. Media Palcement: Media ini dibagikan gratis sebagai suvenir bersama media booklet dan kartu pos dalam satu wadah paper bag. Ukuran: 17 x 18 x 13 cm Jumlah: 100 buah

6. Web Banner

a. Pemilihan Media: 1). Media ini dipilih karena semakin maraknya situs jejaring yang menawarkan space untuk web banner. 2). Bentuk visual web banner cukup menarik perhatian target audience yang sedang berselancar di situs jejaring.

b. Konseptual Media 1). Menonjolkan foto produk yang dramatis secara animasi sehingga membuat audience tertarik untuk meng-klik. 2). Menampilkan logo dan tagline sebagai closing komunikasi di akhir animasi.

c. Media Placement: Situs jejaring Facebook dan web soloaja.com. Ukuran: 468 pixel x 60 pixel Jumlah: 1 buah

Biaya: Rp 125.000,00 selama 1 bulan

7. Website

a. Pemilihan Media: Media ini dipilih karena era internet sudah semakin maju, banyak orang yang membutuhkan informasi tentang Seni Liping Jopa Japu dari internet. Maka diperlukan website untuk mengakses secara online.

b. Konseptual Media Dibagi 4 Halaman, yaitu, Home, About Jopa Japu, Gallery, Alamat dan kontak. 1). Home:

Halaman home sebagai opening dari website ini. 2). About Jopa Japu:

Menyajikan informasi dan sejarah tentang Seni Liping Jopa Japu 3). Gallery: Menampilkan foto-foto Seni Liping Jopa Japu yang dirancang sedimikian rupa, beserta captionnya, sehingga mampu membangun emosi dan menanamkan di benak audience bahwa Seni Liping Jopa Japu merupakan sebuah representasi dari kearifan budaya lokal Indonesia.

4). Alamat dan kontak: Menampilkan alamat, nomor telepon, dan sebuah peta yang menunjuk ke gerai Seni Liping Jopa Japu.

c. Media Placement:

Dipublikasikan melalui media internet 150 mb dengan domain hosting Masterweb 1 tahun, dengan alamat .com (dotcom). Ukuran: 1024 x 768 px Jumlah: 1 buah Biaya: Rp 600.000,00 per tahun

E. Prediksi Biaya

Anggaran biaya juga harus diperhatikan agar promosi ini berhasil. Prediksi biaya media promosi harus diperhitungkan dengan anggaran agar tidak membengkak atau melebihi perencanaan semula. Apabila anggaran mengalami perubahan atau keluar dari perencanaan semula, maka jalan terbaik adalah mengutamakan media-media yang dapat menjangkau masyarakat luas.

Tabel Prediksi Biaya

Poster Web banner Booklet Leaflet Kartu Pos Paper bag Website

60 x 42cm 468 x 68 pixel

17 x 16,5cm

11 x 21cm

15 x 9cm

17 x 18 x 13cm 1024 x 768px

500 lbr

1 buah 500 exp

Rp 2.000.000 Rp 125.000 Rp 1.500.000 Rp 400.000 Rp 250.000 Rp 500.000 Rp 600.000

TOTAL

Rp 5.375.000