Implementasi Tanggungjawab Sosial Perusahaan Dalam Pemberdayaan dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Kasus Di Provinsi Lampung

IMPLE
EMENTASI TANGGUN
NGJAWAB SOSIAL
S
PE
ERUSAHAA
AN
(
(CORPORA
ATE SOCIAL RESPON
NSIBILITY) DALAM
D
PEMB
BERDAYAA
AN DAN PENINGKATA
AN
KES
SEJAHTER
RAAN MASY
YARAKAT:
KA

ASUS DI PR
ROVINSI LA
AMPUNG

SUMARYO

SEKOLAH PASCASARJANA
S
IN
NSTITUT PE
ERTANIAN BOGOR
B
BOGOR
2009

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Implementasi Tanggung-jawab
Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) dalam Pemberdayaan dan
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat: Kasus di Provinsi Lampung adalah karya

saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa
pun pada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yan diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Bogor, Februari 2009

Sumaryo

ii

ABSTRACT
SUMARYO. The Implementation of Corporate Social Responsibility on the
Community Empowerment and Prosperity Improvement: The Case at Lampung
Province. Under the direction of advisory committee BASITA GINTING SUGIHEN
as a chief, PANG S. ASNGARI, and DJOKO SUSANTO as members.
Government or local government, business (corporate and cooperative),
and the peoples have the same responsibility to the community development.
Corporate operating on the local area exploited the local natural resources and
human resources must implement the corporate social responsibility (CSR) by doing

the developmental program (include economical development) on their peripheral
community. CSR is a commitment of corporation to push the community welfare by
running and contribute to the program. The program is more usefull if it is based on
the community needs. The basic needs to fulfil their food, clothing, and housing are
the basic needs of peripheral community at Lampung Province, so the CSR program
is expected to be able to improve their earnings and prosperity to fulfil these needs.
The objectives of the study are: (1) to obtain the community and corporate
manager’s perception about CSR, (2) to identify the influence of CSR implementation to the community behavior progress on their business, (3) to identify the
influence of the community behavior on their business to their economic capability
level (4) to formulate and design of strategy to improve the community business
capability and their income in relation to the CSR. LISREL was used to formulate the
Structural Equation Modeling of CSR implementation. This research was carried out
in two districts (Central Lampung and Pesawaran Regency). The sample is the
peripheral community (200 peoples) and two corporates exploiting natural and
human resources and implementing the CSR program.
The important results show: (1) the community understand that CSR
program is a corporate charity to help the people in order to obtain their prosperity;
the corporate manager claimed that they have been doing their social responsibility
by holding a philanthropy program; they also claimed that they have been doing their
environmental responsibility by operate their waste water management (2)

facilitators’ competency and supporting factors are significantly influence the
community business capability, while individual characters and quality program do
not significantly influence the community business capability, (3) the community
business capability does significantly influence to the level of household economic
capability, (4) CSR program implementation improve the business capability of the
peripheral community, so it will significantly contribute to improve the household
economic capability and the peripheral community welfare.
The “participative CSR” is recommeded as a model of CSR implementation.
In order to make more successful, CSR program must be well and properly
managed. The implementation of community economical empowerment strategy
must be done step by step. First, the social gap analysis between the corporate and
their peripheral community should be identified. Second, CSR program initiated by
an adequate program on socialization and their need assessment.
Third,
developmental step, mediation, facilitation, and capacitation. Fourth, decision
making of business kind and their management. Fifth, operational effort of
productive economy of target group. Sixth, innovative development to improve their
productivity. Seventh, program evaluation.
Key word: implementation, corporate social responsibility, community
empowerment, community welfare

iii

RINGKASAN
SUMARYO. ”Implementasi Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Corporate
Social Responsibility) dalam Pemberdayaan dan Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat: Kasus di Provinsi Lampung.” Dibimbing oleh BASITA GINTING
SUGIHEN sebagai ketua, PANG S. ASNGARI dan DJOKO SUSANTO sebagai
anggota.
Paradigma pembangunan saat ini telah diwarnai konsep pemberdayaan
yang melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat, sehingga ketiga pihak
memiliki tanggungjawab yang seimbang dalam mencapai tujuan pembangunan.
Mereka harus bersinergi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian terhadap
hasil-hasil pembangunan yang dilaksanakan. Pemerintah Pusat dan Daerah
diharapkan mampu mengkoordinasikan berbagai program atau kegiatan yang ada,
masyarakat diharapkan berpartisipasi aktif, dan swasta (terutama perusahaan atau
korporasi yang mengeksploitasi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia di
suatu wilayah) seharusnya berkontribusi secara wajar di dalam pembangunan
daerah sebagai implementasi tanggungjawab sosialnya.
APBD Lampung tahun anggaran 2007 mencapai nilai Rp1,6 triliun dengan
total penerimaan sebesar Rp1,066 trilyun dan total PAD Rp485 juta, dari nilai

tersebut selama ini peran dan kontribusi perusahaan dan BUMN kurang optimal. Hal
itu disebabkan peraturan yang harus dilakukan oleh perusahaan dan BUMN belum
dijalankan sebagaimana mestinya. Potensi peran perusahaan dan BUMN di
Lampung cukup besar, mengingat jumlah perusahaan besar dan menengah yang
beroperasi di Provinsi Lampung pada tahun 2005 mencapai 194 buah. Perusahaanperusahaan tersebut telah lama beroperasi dan mengeksploitasi kekayaan setempat
(terutama lahan pertanian) sebagai salah satu faktor produksi yang dominan.
Pemerintah menegaskan bahwa setiap perusahaan memiliki kewajiban untuk
bertanggungjawab akan kesejahteraan dan peningkatan taraf hidup masyarakat di
sekitarnya. Tanggungjawab yang dibebankan kepada perusahaan tersebut
dituangkan dalam Keputusan Menteri BUMN Nomer: KEP-236/MBU/2003 tanggal
17 Juni 2003 dan Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomer: 40 Tahun 2007.
Pelaksanaan tanggungjawab sosial perusahaan oleh perusahaan
agroindustri di Provinsi Lampung sebagai salah satu bentuk partisipasi pihak swasta
dalam pembangunan daerah belum optimal, baik secara kuantitas maupun secara
kualitas programnya. Program CSR tersebut belum diawali dengan proses
sosialisasi yang memadai kepada kelompok sasaran atau masyarakat. Program
CSR belum menyentuh aspek pemenuhan kebutuhan dasar (pangan, sandang dan
papan) yang dirasakan oleh masyarakat sekitar perusahaan serta belum mampu
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
Penelitian ini bertujuan: (1) Mengkaji pemahaman konsep tanggung-jawab

sosial perusahaan (CSR) oleh masyarakat sekitar perusahaan agroindustri dan
manajemen perusahaan agroindustri.
(2)
Mengkaji pengaruh pelaksanaan
program CSR terhadap peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
masyarakat sasaran dalam berusaha ekonomi produktif. (3) Mengkaji pengaruh
kegiatan CSR terhadap tingkat keberdayaan ekonomi rumah tangga masyarakat
sekitar perusahaan. (4) Merumuskan model pemberdayaan ekonomi masyarakat
berdasarkan peubah-peubah yang diteliti yang sesuai bagi pelaksanaan CSR oleh
perusahaan di Provinsi Lampung.
Penelitian dilakukan mulai bulan November 2007 sampai dengan bulan April
2008 di Provinsi Lampung. Lokasi sampel termasuk dalam wilayah Kabu-paten
Lampung Tengah dan Pesawaran. Sampel penelitian adalah masyarakat sekitar
perusahaan (200 orang) dari dua perusahaan yang memanfaatkan sumberdaya
iv

alam dan sumberdaya manusia sekitar. Perusahaan terpilih adalah perusahaan
yang telah melaksanakan program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang
bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Masyarakat berpersepsi bahwa

CSR merupakan kegiatan perusahaan membantu masyarakat dalam bidang fisik,
sosial, budaya, dan atau ekonomi agar masyarakat lebih berdaya dan mandiri
sehingga mereka terbantu dalam meningkatkan kesejahteraannya. Manajemen
perusahaan memahami bahwa dengan memberikan bantuan fisik untuk
pembangunan prasarana pendidikan, ibadah, dan sosial, bantuan pendidikan, dan
menjalin kemitraan dengan masyarakat berarti perusahaan telah melaksanakan
tanggungjawab sosialnya. Pengelolaan limbah cair dengan instalasi pengolahan
limbah yang dimiliki perusahaan, berarti manajemen perusahaan telah
melaksanakan tanggungjawab lingkungannya. (2) Karakter individu masyarakat dan
kualitas program CSR tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan perilaku
berusaha, sedangkan kompetensi fasilitator dan faktor pendukung berpengaruh
nyata terhadap perubahan perilaku berusaha masyarakat. (3) Perilaku berusaha
berpengaruh nyata terhadap tingkat keber-dayaan ekonomi masyarakat. (4) Model
CSR Integratif dan CSR Partisipatif lebih tepat diterapkan dalam implementasi CSR
di Provinsi Lampung. Model CSR Integratif dapat meminimalkan konflik antara
perusahaan dengan masyarakat sekitarnya, sedangkan Model CSR Partisipatif
dapat menampung aspirasi dan kebutuhan dasar masyarakat sekitar perusahaan
yang diakomodasi dalam program CSR yang akan dijalankan oleh perusahaan.
Implementasi program CSR dapat bermanfaat optimal bila dilaksanakan
secara integratf dan partisipatif. Program CSR partisipatif dapat dilaksanakan

dengan menerapkan strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat secara bertahap.
Tahap pertama, perlu dilakukan analisis secara seksama terhadap masalah
kesenjangan yang terjadi antara perusahaan dan masyarakat sekitar. Tahap kedua,
inisiasi program CSR yang dimulai dengan proses sosialisasi program secara
transparan serta analisis kebutuhan masyarakat secara seksama. Tahap ketiga,
langkah pengembangan, mediasi, fasilitasi, pembinaan, dan pendampingan
kelompok sasaran. Tahap keempat, penetapan jenis usaha dan pelaksanaan usaha
ekonomi produktif yang dikembangkan. Tahap kelima, operasionalisasi usaha
ekonomi produktif kelompok sasaran. Tahap keenam, pengembangan inovasi bagi
peningkatan produk-tivitas usaha ekonomi produktif. Tahap ketujuh, kegiatan
evaluasi keberhasilan program.
Kata kunci: implementasi, tanggungjawab sosial, pemberdayan masyarakat,
kesejahteraan masyarakat

v

© Hak Cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2009
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau
menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,

penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang
wajar IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis
dalam bentuk apapun, baik cetak, fotokopi, microfilm, dan sebagainya tanpa izin IPB

vi

IMPLEMENTASI TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
(CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) DALAM
PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT:
KASUS DI PROVINSI LAMPUNG

SUMARYO

Disertasi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Doktor pada
Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan


SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009

vii

Penguji pada Ujian Tertutup : Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, M.S.
(Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB)
Penguji pada Ujian Terbuka : Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, M.Si.
(Staf Pengajar Fakultas Ekologi Manusia IPB)
Dr. Ir. Harry Hikmat, M.Si.
(Direktur Pelayanan Sosial Anak Dirjen Pelayanan
dan Rehabilitasi Sosial Departemen Sosial RI)

viii

LEMBAR PENGESAHAN
Judul Disertasi : Implementasi Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Corporate
Social Responsibility) dalam Pemberdayaan dan Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat: Kasus di Provinsi Lampung
Nama

: Sumaryo

NIM

: P061050051

Disetujui
Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Basita Ginting Sugihen, M.A.
Ketua

Prof. Dr. Pang S. Asngari

Prof. (Ris.) Dr. Ign. Djoko Susanto, SKM.

Anggota

Anggota
Diketahui

Koordinator Program Mayor
Ilmu Penyuluhan Pembangunan

Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Dr. Ir. Siti Amanah, M.Sc.

Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S.

Tanggal Ujian: 5 Februari 2009

Tanggal lulus: ..................................

ix

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya disertasi ini dapat diselesaikan.
Penelitian yang berjudul
”Implementasi Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)
dalam Pemberdayaan dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat: Kasus di
Provinsi Lampung” ini dilaksanakan sejak bulan November 2007 sampai dengan
April 2008.
Terima kasih yang tulus penulis haturkan kepada Bapak Dr. Ir. Basita
Ginting Sugihen, M.A., Bapak Prof. Dr. Pang S. Asngari, dan Bapak Prof. (Ris.) Dr.
Ign. Djoko Susanto, SKM, sebagai ketua dan anggota komisi pembimbing.
Penghargaan juga penulis sampaikan kepada Dekan Sekolah Pascasarjana IPB
beserta staf dan Ketua Program Studi/ Koordinator Program Mayor Ilmu Penyuluhan
Pembangunan atas kesempatan studi yang diberikan; Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional atas beasiswa BPPS yang
telah diberikan; Rektor Universitas Lampung dan Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Lampung atas ijin yang diberikan untuk melanjutkan studi; Pimpinan
beserta staf PT. GGP Lampung Tengah dan PT. NI Unit Produksi Lampung, serta
masyarakat petani yang telah bersedia memberikan informasi yang diperlukan.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman angkatan
2005 dan 2004 Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan IPB atas motivasi
dan diskusi yang konstruktif; Bapak Drs. I Gde Sidemen, M.S., Muhammad Zaini,
S.P., Robinson, S.P., Muhammad Amran, A.Md., dan Siti Ayuni, S.P. yang telah
membantu dalam pengumpulan data; Bapak Drs. Eri Stiawan, M.Si. dan Bapak Drs.
Ahmad Bachrudin, M.Si. atas diskusi dan masukan dalam pengolahan data; serta
teman-teman dari UNILA yang sedang menempuh program S3 di IPB atas
perasaan senasib dan seperjuangannya. Terakhir ungkapan terima kasih yang
tidak terhingga penulis sampaikan kepada istriku tercinta (Diah Retnowati, S.Pd.),
anak-anak tersayang sumber inspirasi dan motivasiku (Panji Prasetyo Putro, Hafidz
Riza Setiawan, Arjuna Ilham Kusuma, dan Anggita Prasastya Widyasari), kedua
orang tua (Bapak Gito Wihardjo dan Ibu Sumi), kedua mertua (Bapak H. Sutrisno
dan Ibu Hj. Musngidah) atas segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga semua amal dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis
akan diberikan imbalan yang setimpal oleh Tuhan Yang Maha Esa. Akhirnya,
semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Amin.
Bogor, Februari 2009
Sumaryo

x

RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 27 Maret
1964 sebagai anak ketiga dari pasangan Bapak Gito Wihardjo dan Ibu Sumi.
Pendidikan sarjana ditempuh pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta lulus pada bulan Februari tahun 1988. Pada tahun 1995
penulis diterima sebagai mahasiswa Strata 2 (S-2) pada Program Studi Ilmu
Penyuluhan Pembangunan Program Pascasarjana IPB dengan beasiswa dari
TMPD Ditjen Dikti Depdikbud dan lulus pada bulan Januari tahun 1998. Pada bulan
September 2005 penulis memperoleh kesempatan melanjutkan ke jenjang Strata 3
(S-3) pada Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan Sekolah Pascasarjana
IPB dengan beasiswa dari BPPS Ditjen Dikti Depdiknas.
Pengalaman kerja penulis diawali sebagai asisten dosen pada Jurusan
Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UGM mulai tahun 1985–1987 untuk
mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi Pertanian dan Dasar-Dasar Penyuluhan.
Setelah lulus sarjana, tahun 1988 bekerja sebagai asisten peneliti pada Pusat
Penelitian Kependudukan (PPK) UGM dan dosen tidak tetap pada Fakultas
Pertanian Universitas Wangsa Manggala, Yogyakarta pada tahun 1988–1989.
Mulai tahun 1989 penulis bekerja sebagai dosen pada Sekolah Tinggi Pertanian
Dharma Wacana dan guru tidak tetap pada STM Pertanian Dharma Wacana dan
STM Muhammadiyah di Kota Metro, Lampung. Pada tahun 1990 penulis diterima
sebagai dosen tetap pada Fakultas Pertanian Universitas Lampung, tempat penulis
bekerja sampai saat ini. Pada fakultas tersebut penulis termasuk anggota ”pear
group” penyuluhan dan komunikasi pertanian dan tim pengajar untuk mata kuliah
Dasar-dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Sosiologi Pedesaan, Program
dan Evaluasi Penyuluhan Pertanian, Media dan Alat Bantu Penyuluhan, Komunikasi
Bisnis, Psikologi Masyarakat Tani dan Pengembangan Masyarakat. Penulis pernah
menjadi anggota tim MKDU untuk mengasuh mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar pada
Fakultas Ekonomi dan FISIP UNILA. Selain itu penulis juga mengasuh beberapa
mata kuliah layanan seperti Ilmu Penyuluhan Koperasi, Penyuluhan Kehutanan, dan
Penyuluhan Perikanan pada beberapa jurusan di lingkup Universitas Lampung.
Selain kegiatan pengajaran, penulis juga aktif pada kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
Selama mengikuti program S-3 penulis juga terlibat pada beberapa kegiatan
penelitian dan pengabdian pada masyarakat di beberapa tempat, diantaranya
Pengembangan Ekonomi Masyarakat dan Partisipasi Masyarakat dalam
Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan dan Menjaga Kelestarian Taman
Nasional Way Kambas (2005), Revitalisasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Desa Kabupaten Tangerang (2006), dan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten
Tulang Bawang (2007). Beberapa karya tulis yang dihasilkan penulis dalam kurun
waktu tersebut: (1) Analisis Perubahan Sosial dalam Masyarakat Tani sebagai
Pengaruh Siaran Televisi (Studi di Desa Sumber Agung Kecamatan Kemiling
Bandar Lampung dan Desa Simpang Sebelat Kecamatan Sukau Lampung Barat).
Jurnal Komunitas. Volume 10 No. 1 Desember 2006. FISIP-Unila, Bandar
Lampung; (2) Kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Perempuan di Kota
Metro. Jurnal Sosio-Ekonomika. Volume 12 No. 2 Desember 2006. Fakultas
Pertanian Unila, Bandar Lampung; (3) Peranan Media Massa dalam Penyebaran
Informasi Pertanian kepada Petani Sayuran di Provinsi Lampung.
Jurnal
Penyuluhan. Volume 2 No. 4 Desember 2006. IPB, Bogor; dan (4) Profil
Penyuluhan Pertanian di Provinsi Lampung Sejak Digulirkannya Otonomi Daerah
dan Hubungannya dengan Revitalisasi Penyuluhan Pertanian. Jurnal SosioEkonomika. Volume 13 No. 2 Desember 2007. Fakultas Pertanian Unila, Bandar
Lampung.
xi

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ...............................................................................................

xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................

xvii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xviii
PENDAHULUAN ..............................................................................................

1

Latar Belakang .......................................................................................

1

Masalah Penelitian ...............................................................................

5

Tujuan Penelitian ..................................................................................

6

Manfaat Penelitian ................................................................................

6

Definisi Istilah .........................................................................................

7

TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................

9

Pembangunan Ekonomi Masyarakat dan Peran Korporasi ..................

9

Tanggungjawab Sosial Perusahaan (CSR) ..........................................

13

Persepsi Perusahaan terhadap CSR ....................................................

17

Perkembangan Konsep dan Makna Pemberdayaan ...........................

20

Dinamika Kelompok Masyarakat ...........................................................

32

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan dalam
Pemberdayaan Masyarakat .....................................................

38

Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Kesejahteraan Masyarakat ...........

43

Pelaksanaan CSR oleh Perusahaan dalam Pemberdayaan
Masyarakat ...............................................................................

47

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ......................................................

55

Kerangka Berpikir ...............................................................................
Hipotesis Penelitian .............................................................................

55
59

METODE PENELITIAN ....................................................................................

60

Rancangan Penelitian .........................................................................

60

Lokasi dan Waktu Penelitian ...............................................................

60

Populasi dan Sampel ..........................................................................

60

Data.......................................................................................................

63

Instrumentasi ......................................................................................

73

Validitas dan Reliabilitas Instrumen

...................................................

73

............................................................................

75

Analisis Data .......................................................................................

75

Pengumpulan Data

xii

DAFTAR ISI (Lanjutan)
Halaman
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................

79

Gambaran tentang Program CSR di Provinsi Lampung ......................

79

Profil Perusahaan yang Melaksanakan Tanggungjawab Sosial
Perusahaan dalam Pemberdayaan Masyarakat ......................

80

Profil Masyarakat Sekitar Perusahaan .........................…………………

88

Kelompok Sasaran Pemberdayaaan .....................................................

116

Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat oleh Perusahaan ..

130

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perubahan Perilaku
Berusaha dan Keberdayaan Ekonomi ......................................

148

Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Perilaku Berusaha dan
Keberdayaan Ekonomi Masyarakat .........................................

157

Model Pemberdayaan Masyarakat melalui Program CSR .................

177

KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................................

188

Kesimpulan ..........................................................................................

188

Saran ...................................................................................................

188

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

189

LAMPIRAN ......................................................................................................

195

xiii

DAFTAR TABEL
Halaman
1

Kriteria Garis Kemiskinan Berdasarkan Pendekatan Pengeluaran Per
Kapita Per Tahun Setara dengan Nilai Tukar Beras .....................................

44

2. Model CSR menurut Corporate Voluntarism ................................................. 53
3. Pemeringkatan terhadap Populasi Desa Sasaran Program CSR ..................

62

4. Pengukuran terhadap Peubah Keragaan Individu (X1) ................................ 64
5. Pengukuran terhadap Peubah Kualitas Program Pemberdayaan (X2) ........ 65
6. Pengukuran terhadap Peubah Kompetensi Fasilitator (X3) .........................

65

7

Pengukuran terhadap Peubah Faktor Pendukung Kegiatan Usaha (X4) ......

66

8. Pengukuran terhadap Peubah Dinamika Kelompok (X5) .............................

68

9. Pengukuran terhadap Peubah Perilaku Masyarakat dalam Usaha Ekonomi
Rumah tangga (Y1) .......................................................................................

70

10. Pengukuran terhadap Peubah Tingkat Keberdayaan Ekonomi Rumah
Tangga (Y2) ……………………………………………………………………...

71

11. Kisaran Nilai Koefisien Korelasi Item-Item Pertanyaan dalam Satu Peubah

74

12. Jumlah Karyawan PT. GGP per Desember 2007 ……………....……………

81

13. Perkembangan Produksi Fisik PT. GGP tahun 2000 – 2004 ......................

82

14. Hasil Pengukuran Limbah PT. GGP ...........................................................

84

15. Jumlah penduduk Karang Endah yang bekerja menurut lapangan usaha
tahun 2006 ..................................................................................................

89

16. Jumlah penduduk Terbanggi Besar yang bekerja menurut lapangan usaha
tahun 2006 ...................................................................................................

96

17. Jumlah penduduk Desa Hurun yang bekerja menurut lapangan usaha
tahun 2007 .................................................................................................. 100
18. Umur Sampel .............................................................................................. 101
19. Tingkat Pendidikan Sampel ........................................................................ 102
20. Pekerjaan Sampel Sebelum dan Sesudah Ada Program CSR .................. 103
21. Sebaran Frekuensi Jumlah Tanggungan Sampel ......................................

104

22. Tingkat Pengalaman Berusaha Sampel ....................................................

105

23. Jenis Usaha Binaan Program CSR ............…………………………………

106

24. Pemilikan Lahan oleh Sampel ....................................................................

107

25. Persepsi Sampel terhadap CSR ...............................................................

108

26. Persepsi Sampel terhadap Pengertian CSR .............................................

108

27. Persepsi Sampel terhadap Tujuan CSR ...................................................

109

DAFTAR TABEL (lanjutan)
xiv

Halaman
28. Persepsi Sampel terhadap Manfaat CSR ..................................................

109

29. Tingkat Pengetahuan Sampel dalam Berusaha ........................................

110

30. Derajad Sikap Sampel terhadap Kegiatan Usahanya ...............................

110

31. Tingkat Keterampilan Berusaha Sampel ...................................................

111

32. Pengambilan Keputusan Usaha oleh Sampel ...........................................

112

33. Tingkat Kemapanan Usaha Sampel ................………………………………

112

34. Rata-rata Tingkat Pendapatan Sampel .....................................................

113

35. Pengeluaran Pangan dan Non Pangan Masyarakat Sekitar Perusahaan ..

114

36. Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga Sebelum dan Sesudah CSR ...

115

37. Analisis Usaha Pembesaran Ikan Lele per Kolam ....................................

123

38. Analisis Usaha Budidaya Jamur Tiram .....................................................

124

39. Penilaian Anggota terhadap Dinamika Kelompok .....................................

126

40. Dinamika Kelompok Sasaran Pemberdayaan ............................................

127

41. Persepsi Sampel terhadap Kualitas Perencanaan Program CSR
Perusahaan ...............................................................................................

139

42. Persepsi Sampel terhadap kualitas pelaksanaan Program CSR
Perusahaan ...............................................................................................

140

43. Persepsi Sampel terhadap Kompatibilitas Program CSR Perusahaan ....

140

44. Persepsi Sampel terhadap Keberlanjutan Program CSR Perusahaan ......

141

45. Penilaian Sampel terhadap Kemampuan Berkomunikasi dari fasilitator ...

143

46. Penilaian Sampel terhadap Kemampuan Mengajar dari Fasilitator ..........

143

47. Penilaian Sampel terhadap Kemampuan Memotivasi dari Fasilitator ........

143

48. Penilaian Sampel terhadap Kompetensi Fasilitator ...................................

144

49. Penilaian Sampel terhadap Ketersediaan Sarana Prasarana Produksi ....

145

50. Penilaian Sampel terhadap Keterjangkaun Harga Sarana Produksi .........

145

51. Kepemilikan Modal Usaha Sampel ............................................................

146

52. Penilaian Sampel terhadap Ketersediaan Pasar Hasil Produksi ...............

147

53. Penilaian Sampel terhadap Kegiatan Penyuluhan dari Dinas terkait .......

147

54. Penilaian Sampel terhadap Iklim Usaha …………………..........................

148

55. Hubungan antara Karakteristik Individu dengan Perilaku Berusaha dan
Keberdayaan Ekonomi Rumah Tangga ....................................................

149

56. Hubungan antara Kualitas Program CSR dengan Perilaku Berusaha dan
Dinamika Kelompok ..................................................................................

151

57. Hubungan antara Kompetensi Fasilitator dengan Perilaku Berusaha dan
Keberdayaan Ekonomi ..............................................................................

153

DAFTAR TABEL (lanjutan)
xv

Halaman
58. Hubungan antara Faktor Pendukung dengan Perilaku Berusaha dan
Keberdayaan Ekonomi ..............................................................................

154

59. Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Perilaku Berusaha dan
Keberdayaan Ekonomi ..............................................................................

156

60. Validitas dan Reliabilitas Konsep Karakteristik Sampel ............................

158

61. Validitas dan Reliabilitas Konsep Kualitas Program CSR ..........................

160

62. Validitas dan Reliabilitas Konsep Kompetensi Fasilitator ..........................

162

63. Validitas dan Reliabilitas Konsep Faktor Pendukung ................................

164

64. Validitas dan Reliabilitas Konsep Dinamika Kelompok ..............................

166

65. Hasil Pengolahan Ukuran-ukuran Statistik Evaluasi Model LISREL ..........

168

66. Pengaruh antar Peubah dalam Model .......................................................

169

67. Total Pengaruh antara Peubah Laten ……………………………………….

174

68. Pengaruh antar Peubah Terikat dalam Model ..........................................

174

69. Model Strategi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Implementasi
Program CSR …………………………………………………………………... 187

xvi

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Proses Dinamika Kelompok .........................................................................

34

2. Bagan Model Analisis untuk Peningkatan Nilai Filantropis Perusahaan ......

52

3. Kerangka Berpikir Penelitian ........................................................................

57

4. Hubungan antar Peubah yang Diteliti ..........................................................

58

5. Fluktuasi Frekuensi Tingkat Kecelakaan Kerja yang Terjadi antara Tahun
1999 sampai 2004 ……………….………………………………………………

83

6. Waste Water Management pada PT. GGP …………………………………...

85

7. Koefisien Validitas untuk Konsep Karakteristik Sampel ............................... 159
8. Nilai t Koefisien Validitas untuk Konsep Karakteristik Sampel ……..…….. 159
9. Koefisien Validitas untuk Konsep Kualitas Program CSR ………………….. 161
10. Nilai t Koefisien Validitas Konsep Kualitas Program CSR ………………… 161
11. Taksiran Koefisien Validitas Konsep Kompetensi …………………………… 163
12. Nilai t Koefisien Validitas Konsep Kompetensi ............................................ 163
13. Taksiran Koefisien Validitas Konsep Faktor Pendukung ............................ 165
14 . Nilai t Koefisien Validitas Parameter Konsep Faktor Pendukung ............... 165
15. Taksiran Koefisien Validitas Dalam Persamaan Pengukuran Konsep
Dinamika Kelompok .................................................................................... 166
16. Nilai t dalam Persamaan Pengukuran Konsep Dinamika Kelompok .......... 167
17. Taksiran Parameter dalam Persamaan Struktural .....................................

176

18. Nilai t dalam Persamaan Struktural ...........................................................

177

19. Diagram Model Implementasi CSR Partisipatif ...........................................

186

xvii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Deskripsi Umum Wilayah Penelitian .............................................................. 196
2. Profil Perusahaan Agroindustri Gula ..................................... ...................... 207
3. Program Pemberdayaan Masyarakat oleh Perusahaan Agroindustri Gula ... 209

xviii

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembangunan masyarakat merupakan tanggungjawab semua pihak, baik
pemerintah, dunia usaha (swasta dan koperasi), serta masyarakat. Pemerintah
dalam hal ini mencakup pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemerintah
provinsi, pemerintah kabupaten/kota) bertanggungjawab dalam mengkoordinasikan berbagai pihak yang bertujuan untuk membangun masyarakat dalam
berbagai bidang kehidupan. Dalam pelaksanaan pembangunan tersebut dunia
usaha juga dapat berperan secara langsung maupun tidak langsung melalui
berbagai program yang dirancang secara mandiri ataupun melibatkan pihak lain
(pemerintah dan masyarakat),

namun semua itu tidak akan berhasilguna tanpa

adanya partisipasi masyarakat sebagai obyek dan subyek pembangunan. Dunia
usaha terutama perusahaan besar dan menengah yang berkembang dengan
memanfaatkan sumberdaya alam maupun memanfaatkan masyarakat sebagai
potensi pasar hasil produksinya, sudah sewajarnya mereka ikut berpartisipasi
dalam membangun masyarakat.
Paradigma pembangunan saat ini telah diwarnai konsep pemberdayaan
yang melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat, sehingga ketiga pihak
memiliki tanggungjawab yang seimbang dalam mencapai tujuan pembangunan
di segala bidang. Mereka harus bersinergi dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan

penilaian

terhadap

hasil-hasil

pembangunan

yang

dilaksanakan.

Pemerintah dan pemerintah daerah diharapkan mampu mengkoordinasikan
berbagai program atau kegiatan yang ada, sehingga memungkinkan masyarakat
berpartisipasi aktif, dan swasta (terutama perusahaan atau korporasi yang
mengeksploitasi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia di suatu wilayah)
berkontribusi secara wajar di dalam pembangunan daerah sebagai implementasi
tanggung-jawab sosialnya.
Pembangunan yang membutuhkan anggaran cukup besar dan cenderung
selalu bertambah dari tahun ke tahun, selama ini hampir seluruhnya menjadi
tanggungjawab pemerintah. Kecenderungan tersebut terjadi pada anggaran
pembangunan nasional (APBN) dan anggaran pembangunan daerah (APBD).
APBD Lampung tahun anggaran 2007 mencapai Rp1,6 triliun dengan total
penerimaan sebesar Rp1,066 trilyun dan total PAD Rp485 juta, dari nilai tersebut

2
selama ini peran dan kontribusi perusahaan dan BUMN kurang optimal. Hal itu
disebabkan peraturan yang mengatur keberadaan dan tanggungjawab social
perusahaan dan BUMN belum dijalankan sebagaimana mestinya.

Potensi

perusahaan dan BUMN di Lampung cukup besar, mengingat jumlah perusahaan
besar dan menengah yang beroperasi di Provinsi Lampung pada tahun 2005
mencapai 194 buah (BPS Lampung, 2005). Perusahaan-perusahaan tersebut
telah lama beroperasi dan mengeksploitasi kekayaan setempat (terutama lahan
pertanian) sebagai salah satu faktor produksi yang dominan, namun demikian
perkembangan pembangunan wilayah belum selaras dengan pertumbuhan dan
perkembangan perusahaan yang ada.
Pemerintah menegaskan bahwa setiap perusahaan yang mengelola
sumberdaya alam memiliki kewajiban untuk bertanggungjawab terhadap
peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat di sekitarnya. Tanggungjawab yang dibebankan kepada perusahaan tersebut dituangkan dalam
Keputusan Menteri BUMN Nomer: KEP-236/ MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003
dan Undang-Undang Nomer: 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang
ditetapkan bulan Juli 2007. Pada pasal 74 dinyatakan:
“(1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggungjawab
sosial dan lingkungan;
(2) Tanggungjawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran.”
Hal tersebut ternyata masih memunculkan dua kelompok yang berseberangan
dalam menafsirkan implikasi dari pasal tersebut. Di satu pihak mereka setuju
terhadap kewajiban melaksanakan tanggungjawab sosial bagi perusahaan yang
memanfaatkan sumberdaya alam, di lain pihak mereka tidak setuju terhadap
formalisasi aturan tersebut seperti yang diminta kamar dagang dan industri
(Kadin) untuk mencabut pengaturan tanggungjawab sosial dan lingkungan
perusahaan.

Hal ini menunjukkan bahwa di lingkup manajemen perusahaan

masih terdapat perbedaan cara pandang maupun pemahaman terhadap
tanggungjawab sosial perusahaan, meskipun jauh sebelum disahkannya
Undang-undang tersebut beberapa perusahaan nasional dan multinasional telah
melaksanakan tanggungjawab sosialnya (corporate social responsibility / CSR)
melalui beragam program atau kegiatan yang dilakukan secara mandiri atau
melibatkan pihak ketiga.

3
Pelaksanaan CSR oleh perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan
prinsip profit, planet, dan people (3 P). Untuk kelangsungan aktivitas sebagai
badan usaha, perusahaan selalu berupaya mendapatkan keuntungan (profit)
namun dalam aktivitasnya tidak boleh mengabaikan kelestarian sumberdaya
alam lingkungan (planet) dan memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya
(people). Manfaat tersebut akan lebih opimal apabila mereka memiliki persepsi
dan pemahaman yang benar terhadap konsep tanggungjawab sosial perusahaan
sehingga mereka dapat berpartisipasi aktif dalam implementasi program CSR di
wilayahnya. Dari tiga prinsip tersebut diharapkan secara ekonomi perusahaan
mendapatkan keuntungan dengan cara yang jujur, terjadi keseimbangan antara
jumlah keuntungan yang diperoleh dengan upaya perbaikan lingkungan, serta
kehidupan bersama antara masyarakat dengan lingkungan yang serasi. Dengan
demikian keberadaan perusahaan di suatu wilayah dapat membantu terwujudnya
cita-cita pembangunan bekelanjutan.
Keberadaan perusahaan di suatu wilayah seharusnya juga mempertimbangkan manfaat yang dapat dirasakan masyarakat, khususnya di sekitar
perusahaan. Dalam perspektif social justice masyarakat sekitar perusahaan juga
ikut diberdayakan, sehingga terjadi proses empowerment, melalui kegiatankegiatan

pelatihan

masyarakat.

(capacity

building)

yang

sesuai

dengan

kebutuhan

Selain itu, masyarakat juga dibantu fasilitas (dana, sarana, dan

prasarana) agar mereka dapat bekerja dan menciptakan peluang usaha (creating
opportunities) untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Dari segi perspektif
”ecological” masyarakat diharapkan ikut menjaga keberlanjutan (sustainability)
perusahaan tersebut.
Provinsi Lampung merupakan provinsi termiskin kedua di Pulau Sumatra
dengan jumlah penduduk miskin mencapai 1.660.700 jiwa (BPS, 2007), namun
di provinsi tersebut beroperasi sejumlah 194 perusahaan besar dan menengah,
khususnya perusahaan yang bergerak di bidang pertanian dan industri berbasis
pertanian (agroindustri). Data tersebut menggambarkan dua kondisi yang
bertolak belakang, semestinya kehadiran perusahaan-perusahaan di suatu
wilayah dapat mempercepat pembangunan daerah termasuk dalam mengurangi
jumlah penduduk miskin. Perusahaan-perusahaan tersebut berstatus sebagai
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau government corporate seperti PTPN VII
(dahulu PTP X dan PT Bunga Mayang Divisi Pabrik Gula PTP XXV), maupun
perusahaan swasta atau private corporate seperti CV Bumi Waras Group, PT

4
Gunung Madu Plantation, PT GGP, dan sebagainya. Perusahaan-perusahaan
tersebut beroperasi dengan mengeksploitasi kekayaan setempat (terutama lahan
pertanian) sebagai salah satu faktor produksi yang dominan.

Perusahaan-

perusahaan tersebut memproduksi bahan mentah, setengah jadi, atau bahan jadi
yang berorientasi ekspor. Perusahaan-perusahaan agroindustri tersebut sudah
beroperasi cukup lama, bahkan ada yang beroperasi sejak zaman penjajahan
Belanda, seperti PTPN VII sebelum dinasionalisasi merupakan perkebunan
(“onderneming”) milik penjajah Belanda.
Keberadaan perusahaan tersebut di lingkungan masyarakat membawa
dampak fisik dan sosial ekonomi yang beragam baik yang bersifat positif maupun
negatif.

Dampak sosial ekonomi yang positif dirasakan seperti penyerapan

tenaga kerja, peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat sekitar, dan sebagainya.
Namun demikian, dampak negatif yang bersifat fisik terutama dirasakan adanya
dampak lingkungan seperti pencemaran lingkungan, serta dampak sosial seperti
munculnya konflik antara masyarakat sekitar dengan manajemen perusahaan.
Munculnya dampak sosial dari keberadaan perusahaan di suatu wilayah
salah satunya disebabkan perusahaan tersebut tidak, belum, atau kurang peduli
terhadap masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar perusahaan merupakan salah
satu potensi sumberdaya yang dapat mendukung keberlanjutan keberadaan
perusahaan tersebut.

Bila perusahaan kurang peka terhadap kondisi sosial

ekonomi masyarakat sekitar dapat memicu terjadinya konflik antara masyarakat
sekitar dengan perusahaan. Kondisi sosial ekonomi yang kurang berpihak pada
masyarakat tersebut mestinya dapat dijadikan media atau wahana bagi
perusahaan untuk mempererat hubungan sosial dengan anggota masyarakat
sekitar. Hubungan yang ada saat ini cenderung menjadikan masyarakat tidak
atau kurang mandiri karena perusahaan melaksanakan program CSR dengan
kegiatan-kegiatan yang bersifat karitatif.

Oleh karena itu, perusahaan dalam

merancang program pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitarnya semestinya
mempertimbangkan kebutuhan masyarakat tersebut.

Dengan kata lain

implementasi CSR oleh perusahaan semestinya memperhatikan sasaran
sebagai individu dan atau kelompok masyarakat yang memiliki latar latar
belakang dan karakter yang cukup kompleks.
Perusahaan-perusahaan besar di Indonesia dan beberapa perusahaan
agroindustri di Provinsi Lampung telah melaksanakan sebagian tanggungjawab
sosialnya melalui upaya pembangunan wilayah maupun upaya pemberdayaan

5
ekonomi masyarakat, baik di sekitar perusahaan maupun di beberapa wilayah di
Provinsi Lampung.

Kegiatan tersebut berupa pemberian bantuan dana bagi

pembangunan wilayah sekitar dalam bentuk sarana-prasarana umum, saranaprasarana pendidikan, sarana-prasarana ibadah, maupun dalam bentuk pelatihan, pendampingan, dan atau penyuluhan di bidang ekonomi produktif untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, dan sebagainya.

Berbagai

kegiatan tersebut oleh perusahaan dianggap sebagai bentuk tanggungjawab
sosialnya dalam pembangunan masyarakat di sekitarnya. Beberapa kegiatan
tersebut dimaksudkan agar masyarakat memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang diperlukan untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui
usaha yang bersifat produktif.
Proses pelaksanaan program CSR oleh perusahaan tersebut sampai saat
ini belum melibatkan masyarakat sekitar sebagai sasaran program dalam
perencanaan kegiatannya, sehingga keberhasilan program tersebut kurang
optimal. Identifikasi kebutuhan masyarakat sekitar perusahaan belum dilakukan
oleh perusahaan dalam memulai implementasi CSR tersebut.

Keberhasilan

upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat tersebut dapat dipengaruhi oleh
berbagai peubah, baik peubah internal individu masyarakat maupun peubah
eksternal seperti dinamika kelompok masyarakat, kualitas program, maupun
kualitas pendukung lainnya. Masyarakat sekitar perusahaan sebagai sasaran
program CSR juga merupakan bagian dari masyarakat suatu wilayah yang
menjadi sasaran program pembangunan (pemberdayaan) dari pemerintah (pusat
atau daerah), dengan demikian masyarakat sekitar perusahaan dimungkinkan
terkena program yang bisa jadi saling tumpang tindih (overlapping). Kondisi
tersebut dapat dihindari bila semua pihak dapat berkoordinasi, sehingga dapat
dihindari adanya tumpang tindih kegiatan dan merancang program yang saling
melengkapi (komplementer). Sampai saat ini masih jarang dilakukan penelitian
akademis yang mengkaji pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan tersebut, serta seberapa besar kontribusinya dalam
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.
Masalah Penelitian
(1) Bagaimana pemahaman masyarakat sekitar dan jajaran manajemen perusahan terhadap konsep tanggungjawab sosial perusahaan?

6
(2) Apakah implementasi CSR mampu mengubah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap masyarakat dalam berusaha?
(3) Apakah implementasi CSR dapat mempengaruhi tingkat keberdayaan
ekonomi rumah tangga masyarakat sekitar perusahaan?
(4) Apa yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan dalam meningkatkan
keberhasilan implementasi program CSR?

Tujuan Penelitian
(1) Mengkaji pemahaman konsep tanggungjawab sosial perusahaan (CSR) oleh
masyarakat sekitar perusahaan agroindustri dan manajemen perusahaan
agroindustri.
(2) Mengkaji pengaruh pelaksanaan program CSR terhadap peningkatan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap masyarakat sasaran dalam berusaha
ekonomi produktif.
(3) Mengkaji pengaruh kegiatan CSR terhadap tingkat keberdayaan ekonomi
rumah tangga masyarakat sekitar perusahaan.
(4) Merumuskan model pemberdayaan ekonomi masyarakat
peubah-peubah yang diteliti yang sesuai bagi

berdasarkan

pelaksanaan CSR oleh

perusahaan di Provinsi Lampung.

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dirinci sesuai dengan pemanfaatannya bagi pengembangan ilmu pengetahuan (akademik) dan pengembangan praktis, antara lain
sebagai berikut.
Manfaat akademik
(1) Sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu penyuluhan pembangunan dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat.
(2) Sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan metode penelitian ilmu
penyuluhan pembangunan melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Manfaat praktis
(1) Bagi perusahaan, sebagai masukan dan perbaikan dalam implementasi
tanggungjawab

sosial

masyarakat sekitarnya.

perusahaan

dalam

mengembangkan

ekonomi

7
(2) Bagi pemerintah/pemerintah daerah, sebagai sumbangan pemikiran dalam
pengambilan kebijakan yang terkait dengan pembangunan, pelayanan, dan
pemberdayaan masyarakat di wilayah sekitar perusahaan.
Definisi Istilah
(1) Tanggungjawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) adalah
komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kontribusi
dan program yang ditentukan dan atau dijalankan oleh perusahaan.
(2) Pemberdayaan masyarakat

adalah upaya kapasitasi atau peningkatan

kemampuan seseorang sehingga mampu (berdaya), tahu (mengerti),
termotivasi, dapat memanfaatkan peluang, bersinergi, mampu bekerjasama,
tahu berbagai alternatif, mampu mengambil keputusan, berani mengambil
risiko, mamapu mencari dan menangkap informasi, serta mampu bertindak
sesuai situasi.
(3) Pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah upaya peningkatan kemampuan
seseorang sehingga mampu (berdaya), tahu (mengerti), termotivasi, mampu
bekerjasama, dapat memanfaatkan peluang, mampu mengambil keputusan,
dan berani mengambil risiko dalam berusaha ekonomi produktif yang dapat
dilakukan melalui penguatan pemilikan faktor-faktor produksi, penguatan
penguasaan distribusi dan pemasaran, penguatan masyarakat untuk
mendapatkan gaji atau upah yang memadai, dan penguatan masyarakat
untuk memperoleh informasi, pengetahuan dan keterampilan.
(4) Masyarakat sekitar perusahaan adalah sekelompok warga negara yang
secara formal bertempat tinggal di suatu wilayah administrasi tertentu
(kampung/desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi) yang lokasinya
berbatasan langsung atau tidak langsung dengan areal operasional (lahan,
perkebunan, pabrik) suatu perusahaan.
(5) Persepsi merupakan proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap
stimulus yang diterima oleh seseorang sehingga merupakan sesuatu yang
berarti. Persepsi tentang CSR adalah penginterpretasian seseorang individu
tentang apa, siapa, dimana, kapan, bagaimana dan mengapa suatu
perusahaan melaksanakan program CSR bagi masyarakat di sekitarnya.
(6) Perusahaan agroindustri adalah badan usaha milik swasta atau pemerintah
yang bergerak di bidang penanaman dan atau pengolahan hasil-hasil

8
pertanian (tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan
kehutanan).

(7) Pola kemitraan adalah pola kerjasama antara kelompok masyarakat sekitar
perusahaan dengan perusahaan agroindustri, koperasi, atau pelaku usaha
lain dalam rentang waktu tertentu.
(8) Stakeholders (pemangku kepentingan) adalah pihak-pihak terkait dalam
suatu kerjasama antar berbagai pihak yang dapat mencakup karyawan dan
keluarganya, pelanggan, pemasok, masyarakat

sekitar perusahaan,

lembagalembaga swadaya masyarakat, media massa, dan pemerintah
selaku regulator.
(9)

Fasilitator adalah seseorang yang bertindak atas nama individu dan atau
lembaga dalam membantu pihak lain yang dapat berperan sebagai
penyuluh, komunikator, pengajar, analisator, penasehat dan motivator serta
memberikan bimbingan, arahan dan alternatif pemecahan masalah serta
menjembatani kepentingan antar berbagai pihak melalui proses transfer
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang tertentu.

(10) Tingkat keberdayaan ekonomi rumah tangga adalah suatu ukuran untuk
menggambarkan kemampuan rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan
hidup dengan merencanakan, melaksanak