Langkah-langkah Penyusunan Naskah Kebijakan

2.6.2. Potensi Pulau-pulau Kecil

Pulau-pulau kecil m em iliki pot ensi sum ber daya t erbarui yang seringkali dim anfaatkan bagi

kepent ingan m anusia.Pot ensi

pulau-pulau kecil dari segi keanekaragam an hayat i,

keindahan panoram a

alam

dan budaya dapat dim anfaat kan untuk berbagai kegiat an,

term asuk pariwisat a.Pulau-pulau

kecil m em iliki pot ensi kelaut an yang cukup besar. Pot ensi perikanan didukung oleh adanya ekosist em t erum bu karang, padang lam un dan hut an bakau yang m em iliki kecil m em iliki pot ensi kelaut an yang cukup besar. Pot ensi perikanan didukung oleh adanya ekosist em t erum bu karang, padang lam un dan hut an bakau yang m em iliki

Pulau kecil m em punyai t angkapan air (cat chm ent) yang relat if kecil sehingga kebanyakan air dan sedim en hilang ke dalam air. Dari segi budaya, m asyarakat yang mendiami pulau kecil mem punyai budaya yang

berbeda dengan pulau kont inen dan darat an (Dahuri, 1998) 11 .Pulau kecil dapat

dipandang sebagai sebuah ekosist em dim ana set iap karakter alam berada dalam

jalinan kesalingt erhubungan

(M cElroy and Klaus, 1990) 12 .

Dilihat dari daya t ariknya, keanekaragam an daya t arik w isat a di pulau-put au kecil dapat dibedakan m enjadi dua. Pertama, daya t arik w isat a yang berbasis sum ber daya alam darat an (sepert i hut an, gunung, sungai, danau m aupun pant ai) dan sum ber daya laut (sepert i: t erum bu karang, gua dan gunung api baw ah laut). Kedua, daya tarik w isat a yang berbasis warisan m aupun pusaka budaya (cult ural heritage) baik yang bersifat nyat a (t angible) sepert i sit us, m akam , ist ana, m aupun yang bersifat t idak nyat a (intagible) sepert i pert unjukan budaya at au t radisi budaya m asyarakat . Selain kedua

11 Dahuri,R., 1998. The Application of Carryng Capacity Concept For sustainable Costal Resources Development in Indonesia. Jurnal

Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan Indonesia Volume 1 no.1. 1998.

12 McElroy, Jerome L. & de Albuquerque, Klaus (1990) "SustainableSmall- scale Agriculture in Small Caribbean Islands." SOCIETY ANDNATURAL RESOURCES, 3: 109-129.

jenis pariw isat a yang m em anfaat kan langsung pot ensi sumber daya (alam dan budaya) diat as, juga t erdapat w isat a buat an yang pada int inya juga m em anfaat kan sum ber daya alam yang ada. Wisat a buat an pada hakikat nya merupakan hasil karya cipt a m anusia yang sengaja dibuat unt uk m em enuhi kebut uhan t ert ent u yang secara langsung at au t idak langsung dapat m enjadi objek dan daya t arik w isat a t ert ent u sepert i w isat a belanja, pendidikan, olahraga, at au t am an rekreasi (theme park).

Kegiat an wisat a alam darat an diant aranya kegiat an m enikm at i bent ang alam , olah raga pant ai, pengam at an sat w a, Jelajah hut an, mendaki gunung dan lain sebagainya. Sem ent ara kegiat an w isat a bahari m encakup snorkeling, m enyelam (diving).selancar angin (parasalling), selancar (surfing), m em ancing (fishing), ski-air, berperahu (canoew ing), berperahu kayak (sea kayaking) dan lain sebagainya. Sedangkan kegiatan w isat a yang berbasis budaya seperti kegiat an m enangkap ikan, mengolah ikan, m engam ati kebiasaan hidup para nelayan seharihari, m elihat adat ist iadat yang berlaku diperkam pungan nelayan, m elihat bangunan rum ah-rum ah nelayan, melihat upacara adat yang biasa dilakukan para nelayan, dan lain sebagainya.

Kegiat an w isat a minat khusus m aupun rekreasi um um dapat dilakukan di pulau-pulau kecil.Nam un m engingat karakt erlsitik pulau-pulau kecil dan ket erbat asan daya dukungnya, m aka pengem bangan kegiat an w isat a di pulau pulau kecil lebih diarahkan pada pengem bangan kegiat an w isat a m inat khusus sebagai kegiat an ut am a, dan kegiat an w isat a rekreasi edukat if sebagai kegiat an pendukung.

2.6.3. Pasar Kerjasama Pembangunan Pariw isata di PPK

Pot ensi yang dimiliki bangsa ini unt uk m eningkat kan kesejaht eraan m asyarakat nya sangat besar. Kepulauan yang luas “ beribu-ribu pulau” jika dikelola dengan pendekat an kerjasam a akan menghasilkan devisa yang besar. Peluang pasar unt uk kerjasam a pem bangunan pariw isat a di PPK m asih t erbuka luas.Seiring sem akin m eningkat nya ekonom i dibeberapa belahan dunia, banyak bint ang-bint ang dunia dan konglomerat baik dalam negeri m aupun luar negeri m em anfaat kan jasa sew a pulau unt uk pariwisat a. BUM N sebagai agent of development dan perusahaan m ulti nasional perlu berpart isipasi dalam program ini guna pem berdayaan pot ensi kepariw isat aan di PPK.

2.7. M odel Pembelajaran

2.7.1. M aldive/ M aladewa

Republik M aladewa adalah sebuah Negara yang luasnya Tot al 298 Km 2 yang m erdeka pada t ahun 1965, negara kepulauan yang t erdiri dari kum pulan at ol (suat u pulau koral yang mengelilingi sebuah laguna

sebagian at au seluruhnya)

di Sam udra Hindia. M aladew a t erlet ak di sebelah selat an-barat daya

India, sekit ar 700 km sebelah barat daya Sri Lanka. Negara ini m em iliki 26 at ol yang t erbagi m enjadi 20 at ol adm inist ratif dan 1 kot a. Jum lah penduduk pada t ahun 2005 adalah 349.106 orang dengan PDB - Tot al US$2,38 m iliar, income per capit a US$7.327

Unt uk m enghubungkan w isat aw an ant ara pulau m enggunakan m oda t ransport asi sea plane. M aldive t erm asuk t erkenal dengan sea plane Unt uk m enghubungkan w isat aw an ant ara pulau m enggunakan m oda t ransport asi sea plane. M aldive t erm asuk t erkenal dengan sea plane

di

m aldive dikem bangkan

oleh

operat or int ernasional (Hilt on, Villa, dsb).Sat u pulau dikelola oleh sat u m anajem en.Berbasis pada

sekt or perikanan (pengalengan ikan, pem buat an kapal),

sekt or pariwisat a (pemanfaat an

pulau,

perdagangan, kerajinan).Kira- kira 500.000 t uris (ut am anya dari Am erika, Eropa, Jepang) berkunjung set iap t ahun.Sebagian besar karyaw an resor-resor di M aldive adalah put era-put eri Indonesia.Penent uan pengelola dilakukan dengan sist em t ender t erbuka secara nasional dan int ernasional. Sist em pengelolaan (sew a) pulau berdasarkan kontrak selama 25-35 t ahun sesuai jum lah invest asi yang dit anam . Dalam kontrak diat ur secara rinci apa yang boleh dan t idak boleh dilakukan oleh pengelola besert a sanksi dan pengaw asan pulau. Sem ua syarat -syarat invest asi di pulau diat ur dalam perat uran perundang-undangan secara rinci dan lengkap.

Pemerint ah M aladew a t elah m engopt im alkan pengelolaan pulau-pulau kecil sebagai sum ber pendapat an negara m aupun masyarakat dari m engembangkan w isat a bahari.Pulau-pulau t ersebut dikerjasam akan dengan invest or unt uk dikem bangkan sebagai kaw asan w isat a yang nilai invest asi m encapai US$150-200 jut a per pulau. Sem entara it u, set elah w ilayah tersebut dikem bangkan sebagai kaw asan wisata dan m am pu m endat angkan turis m aka masyarakat yang dulunya m enggant ungkan dari m enangkap ikan beralih usaha sepert i m enyew akan taxi at aupun penyew aan kam ar. Sew a kamar per m alam dapat mencapai US$ 600 hingga US$ 1.000, sedangkan pendapat an nelayan yang dulunya US$ 600- 800 saat ini dapat m encapai US$ 10.000 dari sekt or pariwisat a.

2.7.2. M auritius

Diversifikasi sekt or pariwisat a di M auritius.M auritius m asuk ke dalam Small Island Developing Stat e (SIDS), dan m enjadi daerah t ujuan w isat a t erkenal yang t elah mem berikan layan produk dan jasa w isat a berkualit as t inggi. Keberhasilannya dalam pem bangunan pariwisat a karena keindahan sum ber daya alam nya di pulau-pulau kecil yang t elah diprom osikan ke m anca negara unt uk m enarik minat wism an. Pada t ahun 2009, pem bangunan pariw isat a M aurit ius m enyum bang 8,9% dari GDP, m encipt akan 26.922 lapangan kerja, dan m enghasilkan devisa US$ 1.190 jut a.

Guna m encapai t arget 2 jut a w ism an pada t ahun 2015, pem erint ah t elah m enet apkan kebijakan secara bert ahap (gradually) ant ara lain liberalisasi akses penerbangan , m em posisikan M aurit ius sebagai daerah t ujuan wisat a pesiar, prot eksi lingkungan (pengaw asan polusi, m anajemen lingkungan, prot eksi

memprom osikan pariwisat a yang berkelanjut an melalui penggunaan energi t erbarukan dan t eknologi ram ah lingkungan.

sum ber daya

alam),

Dalam rangka meningkat kan daya saing pariw isat anya, M aurit ius m elakukan difersifikasi produk dengan m em bangun pusat (hub) wisat a m edis dengan sasaran pasarnya adalah w isat aw an dari Afrika yang m elakukan perjalanan ke Asia khusus unt uk peraw at an medis.

In donesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia

BAB: 3

berpeluang

unt uk mengembangkan

pariw isat a ANALISIS KEBIJAKAN

mengoptimalkan DAN STRATEGI

dengan

kaw asan

pulau-pulau kecil

modal PEM BANGUNAN dasar pelaksanaan

sebagai

pembangunan PARIW ISATA DI PPK

pariw isata Indonesia di masa

yang akan dat ang.

3.1. Analisis Situasi

TWP Gili M at ra Pulau Gilitraw angan di NTB adalah salah sat u pulau yang m enjadi sasaran kunjungan lapangan.Pulau ini t erm asuk dalam

kaw asan Tam an Wisat a Perairan (TWP) Gili M at ra (yang mencakup t iga pulau yaitu Gilit raw angan, Gili

M eno, dan Gili Ayer).Pulau

Gilitraw angan adalah salah sat u pulau kecil dari 278 pulau kecil yang ada di Nusa Tenggara Barat (NTB).TWP Gili M at ra merupakan kaw asan konservasi perairan yang bisa dim anfaat kan sebagai w isat a perairan dan rekreasi. Sebagai kaw asan konservasi, ia dikelola dengan sist em zonasi unt uk m ew ujudkan pengelolaan sum ber daya ikan dan lingkungan secara berkelanjut an diat ur m elalui Kepmen Kelaut an dan Perikanan No. 54 Gilitraw angan adalah salah sat u pulau kecil dari 278 pulau kecil yang ada di Nusa Tenggara Barat (NTB).TWP Gili M at ra merupakan kaw asan konservasi perairan yang bisa dim anfaat kan sebagai w isat a perairan dan rekreasi. Sebagai kaw asan konservasi, ia dikelola dengan sist em zonasi unt uk m ew ujudkan pengelolaan sum ber daya ikan dan lingkungan secara berkelanjut an diat ur m elalui Kepmen Kelaut an dan Perikanan No. 54

Objek wisat a Kepulauan Giliini

mem ang sudah kesohor di seluruh jagat raya.Pant ainya yang indah dengan

ham paran pasir put ih,

dit am bah dengan panoram a

baw ah laut dengan berbagai spesies ikan hias m aupun t erum bu karang.Inilah yang menjadi daya

t arik bagi t uris m ancanegara

m aupun dalam

negeri unt uk berkunjung kesana.Tak heran bila hingga kini, pulau kecil yang kini m enjadi objek w isat a kelas dunia it u m asih m enjadi salah sat u daerah t ujuan w isat a. Wilayah ini bebas polusi.Tak ada pencem aran udara akibat emisi gas buang dari knalpot kendaraan berm ot or, mem buat kawasan w isat a it u sem akin digandrungi.Setidaknya, rat a-rat a 1.300 w isat aw an berkunjung ke objek w isat a bahari yang m enjadi ikon pariw isat a NTB t ersebut. Para pelancong it u dat ang menggunakan kapal m ot or melalui Pelabuhan Bangsal dan Teluk Nara di Kecam atan Pemenang, Kabupat en Lom bok Ut ara.

Dengan pesat nya pengem bangan akom odasi pariw isat a di Gilitraw angan Dengan pesat nya pengem bangan akom odasi pariw isat a di Gilitraw angan

Pulau lain yang menjadi sasaran kunjungan lapangan adalah Pulau M anis di Kecam at an Belakang Padang yang dikenal dengan sebut an Pulau Fant acy Island, dan Pulau Nipah yang posisinya berada di perbat asan dengan Negara Singapura. Observasi yang dilakukan menunjukkan adanya perkem bangan yang luar biasa di Riau Kepulauan terut ama di Bat am dan pulau2 disekit arnya. Pem anfaat an lahan di sepanjang pantai pulau-pulau yang dilalui dalam perjalan menuju P. Nipah sebagai pulau t erluar NKRI m em perlihat kan adanya pulau-pulau yang sangat int ensif digunakan unt uk kepent ingan pem ukim an, perindustrian, dan pariw isat a. Invest asi sw ast a m engalir cukup deras ke provinsi Kepri, dim ana peran Bat am sebagai “ cat chment area” invest asi dari Singapore t ampaknya sudah sem akin int ensif. Salah sat unya adalah pengembangan kaw asan “ Funt asy Islands” yang dim ot ori oleh invest or/ pengusaha sw ast a nasional.

Pulau Manis/Fantacy Island-Batam

M ast er plan dan Analisa M engenai Dampak Lingkungan (Am dal) “ Funt asy Islands” t elah disiapkan oleh pihak invest or dan sekarang sedang dalam t ahap im plem ent asi (konst ruksi). Aspek “ Fun” belum digarap, karena invest or m endahulukan pengem bangan propert y unt uk kem udian secara M ast er plan dan Analisa M engenai Dampak Lingkungan (Am dal) “ Funt asy Islands” t elah disiapkan oleh pihak invest or dan sekarang sedang dalam t ahap im plem ent asi (konst ruksi). Aspek “ Fun” belum digarap, karena invest or m endahulukan pengem bangan propert y unt uk kem udian secara

Invest asi yang ditanam kan diperkirakan besar, karena lokasinya yang dipisahkan laut dari pusat perekonom ian Bat am.Harga berbagai m at erial t idak bisa dinilai berdasarkan harga pasar di Bat am , karena ada fakt or jarak dan m oda angkut an yang digunakan yang membuat m at erial bahan konst ruksi t ersebut m eningkat 2 kali lipat . Proses pengangkut an juga tidak m udah karena adanya “ hant u2” yang m em buat konstruksi m enjadi sem acam “ variabel cost ” bagi invest or.M eskipun dem ikian, prospek propert y di Bat am pada um um nya sangat m enggairahkan t erkait dengan konsum en Singapura.Pem asaran propert y sem ent ara ini dilakukan di Singapura, dan cukup diminat i.

Dat a um um Funt asy Island: luas pengem bangan 380 ha, t ahap 1 dikem bangkan 80 ha, 10% unt uk propert y, dengan 700 unit vila dan kondot el, penyelesaian 75%. Lokasi 16 km dari P. Sent osa, 1-2 km dari pulau Belakang Padang, dapat dit em puh 10-15 m enit dari pelabuhan Sekupang Bat am . “ Fun” dikem bangkan dengan konsep ecot hem e park. Selain itu, kuliner akan disiapkan bekerjasam a dengan penduduk set em pat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.

3.2. Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar/ W ilayah

Pulau M akalehi, Laut Sulaw esi Pulau Liran, Laut Wet ar, M aluku

Perbatasan.

Dalam rangka m enjaga keut uhan wilayah Negara, sert a m eningkat kan kesejaht eraan m asyarakat di wilayah perbat asan, perlu dilakukan pengelolaan pulau-pulau kecil t erluar dengan mem perhatikan ket erpaduan pem bangunan di bidang sosial, ekonom i, budaya, hukum , sum ber daya m anusia, pert ahanan

dan

keam anan.Pengem bangan pulau2

kecil pada

w ilayah

perbat asan sebagai

pusat

pert um buhan akan m em erlukan dukungan

tiga pihak

yait u

pem erint ah, dunia usaha, dan m asyarakat set em pat.

Pengem bangan perlu diim bangi dengan penyiapan rencana det il dan t eknis enjinering yang diperlukan t erkait hasil am dal. Dari pihak pem erint ah perlu dit et apkan siapa yang di depan dalam pengelolaan baik pem bangunan m aupun kehidupan m asyarakat di pulau2 kecil t ersebut . Unsur pem bangunan seperti apa yang perlu dikedepankan dalam pengelolaan pulau2 kecil. Pada aw alnya Bat am m em ang dikem bangkan sebagai pusat pert um buhan yang berorientasi indust ri manufakt ur, dan t erbukti indust ri berkem bang cukup pesat di Bat am , baik sebagai lim pahan Singapura at aupun sebagai pilihan para invest or dom est ik dan int ernasional. Bat am t am paknya m elangkah ke “ indust ri pariwisat a” dengan kost um er ut am a dari Singapura, m eskipun t idak juga kurang w isnus yang berkunjung ke Bat am.Kepariw isat aan yang saat ini berkem bang di Bat am m encakup w isat a alam , w isat a belanja, M ICE, dan w isat a kuliner.

Rencana pengem bangan m oda t ransport asi rel (m onorel) sudah disiapkan dan sedang dirum uskan pem biayaannya secara konsorsium . APBD kot a Rencana pengem bangan m oda t ransport asi rel (m onorel) sudah disiapkan dan sedang dirum uskan pem biayaannya secara konsorsium . APBD kot a

m endapat kan dukungan pem biayaan dari Ot orit a Bat am. Jalan t ol sudah juga direncanakan, nam un sem uanya t erkendala oleh st at us

lahan. Bappeda Kot a m enghendaki

dapat dikem bangkannya

Badan pengelolaan kot a bersam a seperti PT. Pem bangunan Jaya di DKI. Perlu dipertim bangkan

t at a kelola penggunaan lahan di pulau2 kecil, apakah

bisa dijalankan sist em “ sew a” lahan at au sist em pemberian st at us pem ilikan lahan? Bagaim anapun juga pem bangunan (konst ruksi) yang dilakukan di suat u lahan akan m em berikan nilai t am bah pada lahan yang bersangkut an. Pemberian st at us lahan akan m enguat kan siapa yang mendapat kan nilai t am bah t erbesar.

M enurut Bappeda Kot a, t erdapat 4 pulau terluar, yait u: pulau Pelam pung yang dihuni 4 KK, pulau Nipah yang berada dibaw ah pengaw asan TNI AL, pulau Berhenti t idak berpenghuni, dan pulau Putri yang dihuni oleh penjaga m ercu suar. Pada kesem pat an kunjungan ke pulau Nipah, diket ahui bahw a pulau tersebut aw alnya m erupakan pulau karang yang kem udian dit im bun kem bali dengan t anah.Saat ini t elah terbent uk lahan seluas t idak kurang dari 60 Ha dan dibangun pos TNI AL dengan fasilit as set ingkat Kom pi. Pada saat kunjungan, pulau Nipah dihuni oleh 7 orang TNI AL.Fasilit as sebagai pos TNI AL dapat dikat akan cukup m em adai unt uk m engaw asi 60 Ha lahan pulau t ersebut. Ke depan pulau direncanakan sebagai t em pat penyim panan m inyak dan proses sudah sampai t ahap IM B.

Aspek pert ahanan m enjadi penting m engingat t em pat penyim panan m inyak m erupakan fasilit as vit al yang perlu diam ankan negara. Kom unikasi di pulau-pulau terdepan di Bat am ini t am paknya belum digarap serius oleh Indonesia, karena roaming di pulau Nipah terkuat adalah dari Singt el dan

Gigi dari M alaysia. Perairan di sekitar pulau Nipah m asih m erupakan “ blank spot” dari provider jaringan seperti Indosat at aupun Telkom . Diperkirakan tidak adanya nilai ekonomis membuat mereka enggan m em bangun Base Transceiver St at ion (BTS) di pulau-pulau t erluar t anpa dukungan pem erint ah.

Wisat a Bahari di pulau t erluar khususnya Nipah kiranya dapat diselaraskan dengan penjagaan ket ahanan nasional yang dit ugaskan ke TNI AL. Fasilit as TNI AL di pulau Nipah sedapat m ungkin dipisahkan ant ara fasilit as vit al yang harus dijaga keam anannya (tidak bisa diakses kecuali oleh yang berkepent ingan/

non-vit al yang bisa dim anfaat kan bersam a dengan m asyarakat. Saat ini t erdapat barak eks kom pi yang kosong dan unit -unit bangunan non-vit al lainnya yang dapat dim anfaat kan (m isal) sebagai fasilit as t raining “ kew iraan” bagi m asyarakat set em pat sekaligus mengisi kehidupan ekonom i m ereka dalam kerangka pengem bangan w isat a bahari. Progam training t o t rainers (ToT) bisa disiapkan bersam a TNI-AL dan pemerint ah daerah dibaw ah supervisi pem erint ahan nasional.

m andat ory),

dan

fasilit as

3.3. Kerangka Regulasi.

Ada beberapa kebijakan dan regulasi yang m em berikan perhatian pada pem bangunan pariw isat a di PPK ant ara lain: Arah Kebijakan RPJPN 2005- 2025 m enet apkan bahw a pent ingnya pengem bangan pulau-pulau kecil di perbat asan yang selam a ini luput dari perhat ian. Dalam RPJM N ke 2 (2010- 2014) disebut kan bahw a pem bangunan pariwisat a m enjadi salah sat u priorit as dalam bagian pem bangunan w ilayah t erm asuk di w ilayah laut . Salah

Sum at era diarahkan m engembangkan pariwisat a di daerah t erisolir dan pulau-pulau kecil di pesisir barat dan t im ur. Ada berbagai perat uran perundang-undangan lain yang m enjadi landasan kebijakan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pem ant auan pariwisat a di PPK sebagaim ana dalam Tabel: 4

sat u cont oh:

Pem bangunan

wilayah

Tabel: 4 Peraturan Perundang Undangan Terkait dengan Pembangunan Pariw isata di PPK.

No Perundang-undangan Isi Pokok K/ L

1. Undang-Undang 1 Tahun

Kement erian 2014 t ent ang Perubahan

Landasan

Kelaut an dan at as

kebijakan

Perikanan Tahun

UU Nom or

27 opt im alisasi

Pengelolaan Wilayah

Pesisir Pesisir dan Pulau-Pulau

Wilayah

Pulau-Pulau Kecil

dan

Kecil,

negara bert anggung jaw ab

at as

Pengelolaan Wilayah

bent uk penguasaan kepada pihak lain (perseorangan at au

sw ast a)

m elalui m ekanism e perizinan.

2. Undang-Undang Nomor

Landasan

Kement eria

yang n Kepariw isat aan. UU ini

10 Tahun 2009 t ent ang

kebijakan

m engat ur ant ara Pariw isat a adalah Sesuai am anat

lain t ent ang hak Undang-Undang Nomor

dan

kew ajiban

10 Tahun 2009 t ent ang

m asyarakat , Kepariw isat aan. w isat aw an, pelaku usaha, Pem erint ah dan

Pem erint ah

Daerah, pem bangunan kepariw isat aan yang kom prehensif dan berkelanjut an, koordinasi

lint as

sekt or, pengat uran kaw asan st rat egis, pem berdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah di dalam

dan di

sekit ar

dest inasi pariwisat a.

hukum Kement eria Nom or 36 Tahun 2010

3. Perat uran Pem erint ah

Landasan

kepast ian n t ent ang

bagi

Pengusahaan pengusahaan Kehut anan Pariw isat a Alam di Suaka

pariwisat a alam dan M argasat w a,

Lingkungan Nasional, Tam an Hut an

Tam an

m engat ur Hidup Raya, dan Tam an Wisat a

yang

t ent ang pem berian Alam.

izin

pengusahaan parw isat a alam .

4. Perat uran Pem erint ah

hukum Kement eria Nom or 62 Tahun 2010

Payung

n Kelautan t ent ang

dalam

Pem anfaat an pem anfaat an dan Pulau-Pulau

PPKT yang lebih Perikanan Terluar/ PPKT.

Kecil

t erarah

dan

opt im al.

5. Perat uran Pem erint ah

Arah

Kement eria

Nom or 50 Tahun 2011 pem bangunan n t ent ang Rencana Induk

kepariw isat aan Pariw isat a Pembangunan

yang Kepariw isat aan Nasional

nasional

dasar Tahun 2010-2025.

m enjadi

arah

kebijakan,

st rat egi,

dan

indikasi

program kepariw isat aan nasional

dalam kurun w akt u 2010 – 2025

6. Keput usan M enteri Pedom an Um um , Kement eria Kelaut an dan Perikanan

diharapkan dapat n Kelautan Nom or 41 Tahun 2000

m em perbaiki dan t ent ang Pedom an Um um

pem bangunan Perikanan Pengelolaan Pulau-Pulau

pulau-pulau kecil Kecil Yang Berkelanjut an

w akt u dan

pada

dan M asyarakat .

Berbasis

lam pau,

sekaligus m em berikan arahan

unt uk pem bangunan pulau-pulau kecil secara

opt im al

dan

lest ari di w akt u yang akan dat ang.

7. Perat uran M enteri Landasan kebijakan Kement eria Kelaut an dan Perikanan

m eningkat kan n Kelautan Nom or

sert a dan PER.08/ M EN/ 2009

peran

m asyarakat dalam Perikanan t ent ang Peran Sert a dan

perencanaan, Pemberdayaan

pelaksanaan, dan M asyarakat

pengaw asan dalam Pengelolaan

Dalam

Wilayah Pengelolaan

Pesisir dan Pulau-Pulau Wilayah Pesisir dan Kecil.

Pulau-Pulau Kecil (PWP-3-K);dan Pemberdayaanm as yarakat dalamPWP- 3-K.

8. Perat uran M enteri Pedom an um um , Kement eria Kebudayaan

m erupakan acuan n Pariw isat a

dan

inst ansi Pariw isat a KM 67/ UM .001/ M KP/ 200

bagi

Pemerinat ah di

4 t ent ang Pedom an pusat dan daerah, Um um

Pengem bangan sw ast a, organisasi Pariw isat a

pem erint ah Pulau Kecil.

di

Pulau- non

dan

m asyarakat

dalam pengem bangan kagiat an pariwisat a

di pulau-pulau kecilyang

berisi t ent ang: prinsip2 pengem bangan; dasar2 pert im bangan; arah pengem bangan; pengem bangan invest asi; pem binaan

dan pengendalian.

9. Perat uran M ent eri Landasan kebijakan Kement eria Kehut anan

pengusahaan n P.48/ M enhut -II/ 2010

Nom or

pariwisat a alam di Kehut anan t ent ang

Pengusahaan Suaka M argasat w a, dan Pariw isat a

Nasional, Lingkungan

Suaka M argasat w a, Tam an Hut an Raya Hidup Tam an Nasional, Tam an

dan Tam an Wisat a Hut an Raya dan Tam an

yang di Wisat a Alam

Alam ,

dalam nya berisikan at uran m ain t erkait dengan

usaha

pariwisat a

alam ;

peralihan kepemilikan

izin;

kerjasam a pariwisat a

alam ;

pengaw asan, evaluasi

dan

pem binaan;

dan

sanksi.

Landasan kebijakan Wakil .

10 Perat uran

Presiden

Nom or 64 Tahun 2014 guna kelancaran Presiden t ent ang

Koordinasi

pelaksanaan

St rat egis Lint as Sekt or Koordinasi St rategis Penyelenggaraan

Sekt or Kepariw isat aan.

Lint as

pem bangunan pariwisat a dibent uk

Tim

Koordinasi Kepariw isat aan.

Berbagai kebijakan dan regulasi, baik yang t ert uang dalam dokumen perencanaan pem bangunan jangka panjang, dan jangka m enengah m aupun

perat uran perundang-undangan yang diterbit kan oleh Kement erian/ Lem baga telah mem berikan ruang yang cukup unt uk m em bangun pariw isat a term asuk di PPK.Nam un dalam pelaksanaannya berbagai kebijakan yang ada belum m em berikan dam pak yang signifikan t erhadap perkem bangan pembangunan pariw isat a di PPK.Hal ini dapat dilihat dari kurangnya peran pemerint ah dalam pem bangunan pariw isat a perat uran perundang-undangan yang diterbit kan oleh Kement erian/ Lem baga telah mem berikan ruang yang cukup unt uk m em bangun pariw isat a term asuk di PPK.Nam un dalam pelaksanaannya berbagai kebijakan yang ada belum m em berikan dam pak yang signifikan t erhadap perkem bangan pembangunan pariw isat a di PPK.Hal ini dapat dilihat dari kurangnya peran pemerint ah dalam pem bangunan pariw isat a

3.4. Kerangka Kelembagaan

Pengelolaan pariwisat a di pulau-pulau kecil harus direncanakan secara t erpadu dengan m em perhat ikan ekosist em pulau dan disinergikan dengan pem bangunan berbagai sekt or. Pengem bangan pariwisat a di pulau-pulau kecil harus disesuaikan dengan dinamika sosial budaya m asyarakat set em pat ,

t ersebut dan daerah sekit arnya.Disam ping it u pengem bangan pariwisat a sebagai salah sat u bagian dari pem bangunan, harus disesuaikan dengan kerangka dan rencana pem bangunan daerah.

dinam ika

Dalam pem bangunan pariwisat a dikedua pulau yang menjadi fokus kajian, pem erint ah, m asyarakat dan dunia usaha m engem bangkan pulau pulau kecil sesuai dengan ide dan gagasannya sendiri-sendiri tanpa didukung oleh rencangan dan dukungan t at a kelola pengem bangan pulau t ersebut dari pemerint ah.Disam ping it u, m asing-m asing perat uran yang diterbit kan oleh K/ L m encant um kan pasal-pasal perlu pem ant apan koordinasi, sinkronisasi ant ar para pem angku kepentingan.Nam un dalam pelaksanaan, perat uran perundang-undangan t ersebut berjalan sendiri-sendiri/ ego sekt oral.

Aspek pent ing dalam kelem bagaan yait u peran penting dari st andar, operasi, dan prosedur (SOP) sebagai m ekanik dalam sist em pem bangunan pariwisat a di PPK didalam nya t erm asuk m ekanism e kolaborasi para pem angku kepentingan (st akeholders) sejak t ahap perencanaan sam pai dengan pem ant auan dan pengendalian pelaksanaanya. Saat ini, aspek pent ing ini belum hadir dalam sist em pem bangunan pariw isat a di PPK sehingga pem bangunan pariwisat a di PPK t idak menerapkan prinsip- prinsip pengem bangan pariw isat a di PPK. Prinsip-prinsip yang dim aksud adalah prinsip keseim bangan, partisipasi m asyarakat , konservasi, Aspek pent ing dalam kelem bagaan yait u peran penting dari st andar, operasi, dan prosedur (SOP) sebagai m ekanik dalam sist em pem bangunan pariwisat a di PPK didalam nya t erm asuk m ekanism e kolaborasi para pem angku kepentingan (st akeholders) sejak t ahap perencanaan sam pai dengan pem ant auan dan pengendalian pelaksanaanya. Saat ini, aspek pent ing ini belum hadir dalam sist em pem bangunan pariw isat a di PPK sehingga pem bangunan pariwisat a di PPK t idak menerapkan prinsip- prinsip pengem bangan pariw isat a di PPK. Prinsip-prinsip yang dim aksud adalah prinsip keseim bangan, partisipasi m asyarakat , konservasi,

3.5. Kerangka Pembiayaan/ Investasi.

Perencanaan dan pelaksanaan optimalisasi pem bangunan kepariw isat aan di PPK m enjadi dest inasi unggulan dunia mem but uhkan angaran yang t idak sedikit ant ara lain unt uk pem bangunan infrast rukt ur, pengem bangan sum ber daya m anusia, pem asaran, dan pengem bangan kelem bagaan kepariw isat aan. Disisi lain, kem am puan pem erint ah untuk m em biayai opt im alisasi pengem bangan kepariwisat aan di PPK sangat terbat as. Unt uk it u diperlukan alternative - alt ernat if sum ber pembiayaan unt uk m engopt im alkan pem bangunan kepariwisat aan di PPK. Pembiayaan pem bangunan pariw isat a di PPK yang t erjadi saat ini sebagian terbesar dibiayai dari part isipasi m asyarakat dan dunia usaha.

PPK yang telah dikem bangkan sebagai destinasi unggulan dunia sepert i Raja Ampat , Gilit raw angan, Fant acy Island, Takabonerat e, Wakat obi, PPK yang telah dikem bangkan sebagai destinasi unggulan dunia sepert i Raja Ampat , Gilit raw angan, Fant acy Island, Takabonerat e, Wakat obi,

M asih di Batam , ada inisiatif dari invest or lokal yang akan m em bangun sebuah kaw asan wisat a t erpadu yang diberi nam a Funt acy Island. Perijinannya sudah dim ulai sejak t ahun 1995, saat Bat am masih bergabung dengan propinsi Riau.Nam un saat ini pem bangunan kaw asan t ersebut sudah kelihat an bent uknya. Lokasi Funt acy Island sendiri ada di Kecam at an Belakang Padang, t epat nya di Pulau m anis, sekit ar 10 m enit dari

Pelabuhan Sekupang Bat am. Di kaw asan

ini nantinya akan dibangun beberapa beberapa fasilit as, yait u: Forest Bungalow , Berbagai m acam Villa, Wat er w orld Park, Eco Them e Park, Beach

Club, The Wave Prom enade, dan Love Island (Gam bar: 6).

Tujuan invest asi pariw isat a di PPK

ant ara lain unt uk m enghasilkan

pert umbuhan ekonomi yang cukup t inggi dan berkualit as secara berkelanjut an; m encipt akan pusat -pusat pert um buhan ekonomi di PPK t erm asuk PPK perbat asan yang berfungsi sebagai sabuk kem akm uran (economic belt) dan sekaligus sebagai sabuk keam anan dan kedaulat an (security and sovereignty belt) NKRI; peningkat an kapasit as dan kesejaht eraan m asyarakat PPK t erdepan; dan mem elihara daya dukung dan kualitas lingkungan.

3.6. Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman

Pot ensi PPK sangat beragam dan nilai keindahannya tiada bandingannya di dunia.Nam un pot ensi yang dimiliki tersebut saat ini belum sepenuhnya m enjadi keunggulan kompet itif (compet itive advant age) yang dapat m em berikan kont ribusi besar pada perekonomian nasional. Sebagai negara kepulauan, Indonesia relat if ket inggalan dibandingkan dengan negara Singapura, Thailand, M alaysia, Hongkong, Cina bahkan Viet nam . Oleh karena it u, perlu diidentifikasi kekuat an, kelem ahan, peluang, dan ancam an agar pem bangunan kepariwisat aan di PPK benar-benar m enjadi salah sat u penopang perekonomian negara secara berkelanjut an (Tabel :5).

Tabel: 5 Analisa SWOT Pembangunan Kepariw isataan di PPK.

No. SWOT Uraian

I Kekuat an/

dikenal sebagai negara Keunggulan

a) Indonesia

kepulauan yang dikelilingi oleh laut (Strength) bebas, selat dan t eluk. Indonesia m em iliki

banyak keragam an sum ber daya laut yang dapat dijual sebagai produk wisat a t erm asuk w ilayah perairan pant ainya, sepert i misalnya Raja Am pat , Wakat obi, Bunaken, Pulau Seribu, Pulau Weh, Gilitraw angan, dan Fant acy Island.

b) Pembangunan

kepariw isat aan m em punyai pot ensi unt uk m endat angkan devisa dan m enumbuhkan perekonom ian nasional, daerah, dan dalam jangka panjang

berperan dalam m eningkat kan kesejaht eraan m asyarakat.

akan

II Kelem ahan

a. Kurangnya dukungan dari pemerint ah

(W eaknesses) unt uk pembangunan kepariwisat aan di PPK.

b. Rendahnya invest asi sw ast a dalam

Pembangunan kepariw isat aan di PPK.

c. Pembangunan kepariw isat aan di PPK belum t erint egrasi dan t erkoordinasi dari

segala

aspek, baik produk,

pem asaran,

m aupun SDM dan

fasilit asnya.

d. Belum adanya tat a ruang at au zone pem anfaat an PPK unt uk pengem bangan pariwisat a.

e. Lemahnya kem ampuan sum ber daya m anusia di bidang perencanaan kepariw isat aan di PPK.

f. Belum t ersedianya dat a dan inform asi yang kom prehensif t ent ang PPK yang akan dikem bangkan menjadi daerah t ujuan wisat a.

g. M asih lem ahnya sarana dan prasarana penunjang kepariw isat aan di PPK.

h. Belum

adanya Rencana Induk Pembangunan Kepariw isat aan di PPK.

i. Rendahnya kem am puan pemerint ah unt uk m em biayai pem bangunan di bidang kepariwisat aan.

III Peluang

a) M em baiknya

pasar pariw isat a (Opportunity) int ernasional dan regional t erm asuk

China,

India, Korea, dan Jepang/ em erging m arket (lihat dat a kinerja pariwisat a dunia).

b) Kerjasam a bidang pariwisat a ASEAN dan India. Lew at kerja sam a ini diharapkan arus kunjungan wisat aw an dan invest asi dari India ke ASEAN dan sebaliknya, bisa dit ingkat kan.

c) Kerjasam a ASEAN di bidang Pariwisat a. Pert um buhan ekonom i di kaw asan

ASEAN

yang

sem akin mem baik

m em berikan

harapan t erjadinya kunjungan w isat aw an di int ra ASEAN sem akin m eningkat.

d) M eningkat nya pert um buhan ekonom i di negara-negara em erging market , m enjadi

peluang m eningkat nya invest asi kepariwisat aan di PPK.

IV Ancam an M eningkat nya kem am puan negara-negara (Threats)

em erging m arket seperti China, India, Korea, dan Jepang sert a negara tet angga di ASEAN m enyediakan produk-produk wisat a unggulan dunia

ut uk

meningkat kan kedat angan

w ism an.

3.7. Identifikasi M asalah

Dari hasil kajian lit erat ur dan diperkuat dengan survey lapangan di beberapa PPK seperti di Pulau Gilit rawangan (NTB), dan Pulau Fant acy Island dan Pulau Nipah t elah diident ifikasi kom pleksnya perm asalahan dalam pengelolaan pariwisat a di PPK seperti:

1. Degradasi terum bu karang, perubahan garis pantai akibat pem anfaat an t at a ruang yang t idak t erkendali, daya dukung yang berlebihan; pencem aran lingkungan; kurang t ersediaan air taw ar; rent an terhadap konflik sosial; pergeseran nilai budaya; lem ahnya pengat uran dan penegakan hukum.

2. Sam pai saat ini belum ada inst it usi yang m am pu m engkoordinir dan m engint egrasikan kegiat an pem bangunan di PPK dengan baik. Berbagai inst ansi seperti Pekerjaan Umum , Pariwisat a, Perikanan, Perm ukim an,

Pert am bangan dan Perhubungan sem ua m elakukan kegiat an di PPK namun m asih bergerak secara sekt oral.

Pert anian,

Kehut anan,