Perubahan Pada Keseimbangan Pasar

2.3. Perubahan Pada Keseimbangan Pasar

Kita sudah mengetahui bagaimana kurva penawaran dan permintaan bergeser yang disebabkan oleh adanya perubahan pada beberapa variabel, antara lain, tigkat upah, biaya modal, dan tingkat pendapatan masyarakat. Kita juga telah mengetahui bagaimana mekanisme pasar menghasilkan keseimbangan dimana jumlah antara jumlah penawaran dengan jumlah permintaan adalah sama berdasarkan harga dan dalam periode tertentu. Sekarang kita akan

melihat dan mengetahui bahwa perubahan keseimbangan yang disebabkan adanya respon berupa pergeseran dari kurva penawaran dan permintaan.

Sekarang kita mulai dengan pergeseran kurva penawaran. Pada gambar 2.4. pada gambar

2.4. kurva penawaran telah bergeser dari S 1 ke S 2 ( sebagaimana pada gambar 2.1 ). Hal ini barangkali terjadi dari hasil penurunan harga bahan mentah, karena itu, harga pasar turun ( 2.4. kurva penawaran telah bergeser dari S 1 ke S 2 ( sebagaimana pada gambar 2.1 ). Hal ini barangkali terjadi dari hasil penurunan harga bahan mentah, karena itu, harga pasar turun (

peningkatan penjualan ( tentu saja karena, penurunan secara gradual pada biaya produksi yang disebabkan kemajuan teknologi dan manajemen yang lebih baik, merupakan faktor dibelakang kekuatan pendorong ekonomi tumbuh ),

Gambar 2.4. Keseimbangan Baru Mengikuti Pergseran Kurva Penawaran

Ketika kurva penawaran bergeser ke kanan, keseimbangan pasar terjadi pada tingkat harga yang lebih rendah, P₃, dan jumlah penawaran semakin besar, Q₃.

Gambar 2.5. memperlihatkan kejadian pergeseran kurva permintaan ke kanan yang disebabkan oleh, katakanlah kenaikan pada pendapatan para konsumen. Harga baru dan jumlah permintaan baru, menyebabkan keseimbangan baru antara kurva permintaan baru dengan kurva penawaran yang tetap. Sebagaimana yang terlihat pada gambar 2.5. Kita akan mengharapkan konsumen memba yar dengan harga lebih tinggi, P₃, dan perusahaan memproduksi lebih besar dari jumlah Q₃, sebagai akibat kenaikan pendapatan ada konsumen.

Pada hampir semua pasar, baik kurva permintaan, maupun kurva penawaran bergeser atau berubah dari waktu-kewaktu. Pendapatan setelah pajak pada konsumen ( consumers’ disposable income ) berubah meningkat, ketika ekonomi tumbuh, dan menurun, ketika ekonomi resesi. Permintaan beberapa produk bergeser mengikuti musim ( jas hujan, payung, pakaian seragam ). Sedang produk yang lain, berubah karena adanya perubahan harga pada produk yang mempunyai keterkaitan ( peningkatan harga minyak bumi, menyebabkan peningkatan permintaan akan gas alam ). Atau secara sederhana, terjadi perubahan pada selera konsumen. Keadaan yang serupa juga terjadi pada kenaikan tingkat upah, biaya modal, dan harga bahan mentah. berubah dari waktu-kewaktu, dan ini semua menggeser kurva penawaran.

Kurva penawaran dan permintaan dapat digunakan untuk melacak efektivitas perubahan- perubahan ini. Pada gambar 2.6. Sebagai contoh, pergeseran ke kanan pada kedua jenis kurva, menyebabkan terjadi kenaikan kecil atau sedikit ( dari P₁ ke P₂ ) dan perubahan lebih besar dari jumlah barang ( dari Q₁ ke Q₂ ). Secara umum, harga dan jumlah barang akan berubah tergantung dari besar dan kecilnya pergeseran kedua kurva dan bentuk dari kurvanya. Untuk meramalkan ukuran dan arah suatu perubahan, kita harus mampu untuk mengenali karakteristik ketergantungan dari penawaran dan permintaan dengan tingkat harga dan variabel lainnya.

Contoh soal 2.1: Pengaruh pajak terhadap keseimbangan pasar ( parsial ) sangat tergantung jenis pajaknya,

apakah pajak per unit dan atau persentase. Untuk mengetahui dampak perbedaan tersebut, kita susun model sederhana sebagai berikut:

Permintaan : Q = 30 – 6 P atau P = 5 - 1/6 Q

Penawaran : Q = - 10 + 4 P, Jadi P = 2.5 + 0.25 𝑄

Keseimbangan awal: Q D = Q S

30 – 6 P = - 10 + 4 P

10 P = 40

P=4 Q = 30 –6P Q = 30 – 24

Q = 6 unit. Keseimbangan awal terjadi pada P = 4 dan Q = 6 unit Gambar 2.5. Keseimbangan Baru Berdasarkan Pergeseran Kurva Penawaran,

Harga (Rp) S

P 3 P 1 D₂

Jumlah Ketika kurva penawaran bergeser ke kanan, keseimbangan pasar terjadi pada tingkat harga yang

lebih tinggi , P₃, dan jumlah penawaran semakin besar, Q₃.

1. Jika pemerintah menetapkan pajak 1 per unit. Harga jual setelah pengenaan pajak ( Pt ), pengaruh terhadap sisi penawaran, harga jual setelah pengenaan pajak (Pt), adalah: harga jual semula ditambah pajak 1 untuk per unit. Pt = P + T ( pajak ) Pt = 2.5 + 0,25 Q S +1 Pt = 3.5 + 0.25 Q S 0,25 Q S = - 3.5 + Pt Q S = - 14 + 4 Pt

Keseimbangan baru.

30 – 6 P = - 14 + 4 P

44 = 10 P P = 4.4 Q = 30 –6P Q = 30 – 6 ( 4.4 ) Q = 3.6 unit

Besar pajak yang diterima pemerintah adalah jumlah output dikali pajak perunit, jadi penerimaan pajak pemerintah sebesar, 3.6 X 1 = 3.6 satuan moneter

Gambar 2.6 . Keseimbangan Baru Mengikuti pergeseran Kurva Penewaran Dan Permintaan

Harga

S₁

S₂

P 1 D₂

Q 1 Q 2 Jumlah

Kurva penawaran dan permintaan bergeser dari waktu-kewaktu ketika kondisi pasar berubah. Pada contoh ini, masing-masing kurva bergeser ke kanan menyebabkan terjadi kenaiakan harga

dari 𝑃 1 𝑘𝑒 𝑃 2 , tetapi jumlah permintaan dan penawaran meningkat dari 𝑄 1 ke 𝑄 2 . Secara umum, perubahan pada harga dan kuantitas tergantung pada besarnya setiap kurva bergeser dan bentuk setiap kurva.

2. Jika pemerintah menetapkan pajak 1 per unit. Harga jual setelah pengenaan pajak ( Pt ), pengaruh terhadap sisi penawaran, harga jual setelah pengenaan pajak (Pt), adalah: harga jual semula ditambah pajak 1 untuk per unit. Pt = P + T ( pajak ) Pt = 2.5 + 0,25 Q S +1 Pt = 3.5 + 0.25 Q S 0,25 Q S = - 3.5 + Pt Q S = - 14 + 4 Pt

Keseimbangan baru.

30 – 6 P = - 14 + 4 P

44 = 10 P P = 4.4 Q = 30 –6P Q = 30 – 6 ( 4.4 ) Q = 3.6 unit

Besar pajak yang diterima pemerintah adalah jumlah output dikali pajak perunit, jadi penerimaan pajak pemerintah sebesar, 3.6 X 1 = 3.6 satuan moneter

3. Jika pemerintah menetapkan pajak penjualan 10 %. Pengaruh terhadap sisi penawaran: Pt = P ( 1 + t ), dimana t = 0,1 adalah tariff pajak. Pt = P(1.1) Pt = 1.1 P

Pt = 1.1 (2.5 + 0.25 Q)

Pt = 2.75 + .275 Q 0.275 Q = -2.75 + Pt

Q = - 10 + 3.64 P Keseimbangan baru.

30 – 6 P = -10 + 3.64 P

9.64 P = 40 P = 4.12 Q = 30 – 6 ( 4.12 ) Q = 5.28 unit

Besarnya pajak diterima pemerintah = 10% X ( P X Q )

= 0.1 X ( 4.12 X 5.28 ) = 2.28 satuan moneter

Contoh soal 2-2. Sekarang pemerintah memberikan subsidi sebesar 1 untuk per unit, dari sisi penawaran setelah diberi subsisidi.

Ps = P + s = P + ( - T ) = 2,5 + 0,25 Q + ( - 1 ) = 1,5 + 0,25 Q

0,25 Q = - 1,5 + P Q=-6+4P Keseimbangan setelah subsidi

30 –6P=-6+4P

10 P = 36 P = 3.6 Q = 30 –6P Q = 30 – 6 ( 3.6 ) Q=8

Keseimbangan baru Q = 8 unit dan P = 3.6 per unit. Dan besar subsidi yang harus disediakan pemerintah: 8 unit X 1 = 8 satuan moneter.