Perumusan Strategi Kreatif melalui konsep AIDCA

2. Perumusan Strategi Kreatif melalui konsep AIDCA

Perumusan strategi dalam membangun citra dan promosi ini menggunakan pemilihan pendekatan konsep AIDCA (Attention, Interest, Desire, Conviction, Action) yang didalam perkembangan sekarang dirasa cukup efektif, setelah data dan informasi diperoleh dan dirangkum kedalam data-data yang dijadikan referensi dalam membangun citra dan promosi.

Adapun perumusan strategi kreatif melalui pendekatan AIDCA dengan penjelasan sebagai berikut: Attention (Perhatian), Iklan berusaha menarik perhatian khalayak sasaran, baik pembaca, pendengar atau pemirsa baik berupa tata letak (layout), warna, Headline, tipografi ataupun ukuran. (Renald kasali :1995, 83).

Dalam meraih perhatian Audience proses perancangan promosi pencitraan Islami memakai unsur ilustrasi kartun sebagai keyvisual karena yang

dipromosikan institusi yang bergerak dalam pendidikan anak prasekolah. Ilustrasi kartun dengan menampilkan dua anak yang memakai pakaian Islami yang merupakan seragam sekolah tersebut merefleksikan nuansa Islami, Ilustrasi daun menggambarkan suasana yang ada dalam lingkungan sekolahan yang berdekatan dengan Alam dengan suasana yang sejuk dan tenang, dan Ilustrasi pelangi penyimbolan dari perubahan sifat Alam dari mendung menjadi terang ini bermaksud bahwa pada anak usia dini banyak perubahan yang terjadi dalam diri anak dan mengharapkan perjalanan yang baik pada saat perubahan itu. Keyword

commit to user

berupa “Bersama Alam membentuk Aqidah Islam” dengan penulisan yang bergelombang ini merefleksikan bahwa dalam dunia anak dunia bermain, kebebasan dan keriangan ditambah dengan penggunaan font Arial Rounded MT Bold yang mempunyai karakter “Fun” senang dan riang, keyword atau slogan yang akan digunakan untuk membagun citra dan pelaksanaan promosi ini. agar tertanam dalam benak masyarakat bahwa dalam sekolah itu membangun Aqidah Islam dengan pendekatan Alam. Harapan dari pola pendekatan Alam tersebut agar wacana dan ajaran Aqidah Islam lebih tertanam karena peserta didik langsung diajak mengalami sendiri (self experience). Serta penggunaan tata layout dengan tipe Mondrian Layout dan tipe Speicmen layout karena dalam perancangan promosi ini lebih penakanan kepada pengenalan/pencitraan Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH membentuk Aqidah Islam dengan pendekatan Alam.

Interest (Minat), setelah perhatian calon kosumen berhasil direbut, persoalan yang dihadapi sekarang adalah bagaimana mereka berminat dan ingin tahu lebih jauh. Dengan mengunakan keyword atau slogan “Bersama Alam membentuk Aqidah Islam” untuk pelaksanaan promosi pencitraan ini. agar tertanam dalam benak masyaraka dan dapat menumbuhkan rasa keingintahuan dan ketertarikan lebih lanjut bahwa dalam sekolah ini dalam pembentukan Aqidah Islam sejak dini dengan pendekatan Alam. Harapan dari pola pendekatan Alam tersebut agar wacana dan ajaran Aqidah Islam lebih tertanam karena peserta didik langsung diajak mengalami sendiri (self experience).

Desire (Kebutuhan), tidak ada gunanya menyenangkan calon pembeli dengan rangkaian kata-kata gembira melalui iklan, kecuali iklan tersebut berhasil menggerakan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. (Rhenald kasali : 1995, 85) pemilihan kalimat dan unsur visual harus dapat mewakili karakteristik produk yang menjadi daya tarik Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH, seperti subheadline “Islamic Full Day School” yang artinya sekolah Islam seharian, memungkinkan orangtua untuk lebih tenang dalam bekerja menjadi karena anak-anaknya diasuh oleh orang-orang yang amanah. Ini salah satu produk unggulan sekolah tersebut yang tidak dimiliki oleh

commit to user

para kompetitornya dijadikan elemen utama agar calon konsumen berminat untuk mempercayakan pendidikan anaknya di Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH.

Conviction (Rasa Percaya), sampai pada tahap ini kepercayaan konsumen terhadap produk ini harus dipertahankan untuk menjaga eksistensinya, dengan cara promosianal yang berkelanjutan dan mengikuti kegiatan yang diadakan diluar sekolah sehingga masyarakat tahu akan produk ini lebih jelas. Dan dengan gaya desain yang terus disesuaikan dengan perkembangan jaman.

Action (Tindakan), sampai pada upaya terakhir untuk membujuk calon konsumen agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian atau bagian dari itu, bujukan yang diajukan berupa harapan agar calon konsumen segera membeli atau setidak-tidaknya menyiman dalam ingatan mereka sebagai catatan untuk membelinya kelak. (Renald kasali: 1995, 86). Dalam upaya terakhir ini dalam membujuk calon konsumen agar tetap ingat dengan Eduplay dan TKIT Alam MIFTAHUL JANNAH Surakarta dengan pemberian souvenir kepada target Audience seperti Mug, Kalender dan pembatas buku agar mereka suatu saat kembali ketika rasa kebutuhan akan pendidikan prasekolah muncul.