Kinerja Terbaik
5. Kinerja Terbaik
ahabat shariapreneur yang baik hatinya. Suatu pekerjaan dikatakan memiliki kinerja terbaik apabila pekerjaan tersebut mencapai kualitas
terbaik pula. Sebuah pekerjaan harus memiliki standar kualitas kerja jika hendak diukur performanya. Tanpa adanya standar kualitas tidak mungkin menilai baik atau buruknya sebuah pekerjaan.
Islam telah mengajarkan agar setiap muslim selalu melakukan setiap perbuatan dengan kinerja terbaik. Bahkan Allah tidak akan menerima suatu amal yang dilakukan asal-asalan, tanpa standar yang jelas. Dan Allah telah memberikan standar yang jelas terkait dengan setiap amal (perbuatan) hamba-Nya. Oleh karena itulah, sesungguhnya bagi setiap muslim yang taat pasti memiliki karakter untuk selalu memiliki kinerja terbaik dalam setiap perbuatannya.
Dalam Islam setiap perbuatan, hanya akan diterima oleh Allah jika ia telah memenuhi dua syarat yaitu Ikhlas dan Shahih. Inilah yang disebut dengan amal ihsan. Allah SWT berfirman:
Maha “u i Allah ya g di ta ga -Nyalah segala kerajaan, dan dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang melakukan amal terbaik dan dia Maha Perkasa lagi Maha Pe ga pu .(QS. Al-Mulk [67]: 1-2)
A al ya g te aik amal ihsan) menurut salah seo a g gu u I a “yaifi i, yak i Fudhail i Iyadl
ketika menjelaskan ayat ke-2 surat Al-Mulk di atas adalah amal yang ikhlas dan shahih.
Ketika ditanyakan. Wahai A u Ali: Apakah aksud ikhlas da shahih? Beliau menjawab:
“esu gguh ya suatu a al sekalipu e a tetapi tidak dikerjakan dengan ikhlas, maka amal tersebut tidak akan diterima. Sebaliknya, jika dikerjakan dengan ikhlas namun tidak dengan cara yang benar, maka amal tersebut juga tidak akan diterima. Ikhlas hanya dapat terwujud manakala amal itu diniatkan secara murni kepada Allah swt, sedangkan amal yang shahih hanya dapat ter wujud de ga e gikuti su ah Na i saw.
Ikhlas artinya adalah amalan hati yang mengarahkan maksud perbuatan semata-mata kepada Allah sedangkan shahih artinya adalah aktivitas perbuatan tersebut sesuai dengan syariat yang telah diturunkan oleh Allah SWT.
Padahal e eka tidak disu uh ke uali supaya e i adah kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dala
e jala ka aga a ya g lu us (QS. Al-Bayyinah
Hal ini juga dijelaskan melalui hadits baginda Nabi SAW;
“esu gguh ya se ua pe uata a al itu sangat bergantung (kesahihan dan kesempurnaannya) kepada iat . Da sesu gguh ya setiap o a g ha ya akan mendapatkan sesuatu yang (sesuai) dengan
iat ya... (HR. Bukhari dan Muslim)
Ba a gsiapa ya g elakuka pe uata ya g tidak didasarkan pada ketentuan kami, maka ia te tolak (HR. Bukhari dan Muslim).
Aktivitas atau amal terbaik ( a al ihsa )-lah yang diinginkan oleh Allah SWT.
A al ihsan adalah tuntutan dari Allah SWT. Maka bagi seorang muslim tuntutan Allah adalah motivasi bagi kehidupannya. Tuntutan Allah adalah quwwah ruhiyyah (spiritual motivation) bagi dirinya. Oleh karena itu tidak ada alasan bagi seorang muslim untuk tidak dapat mencapai kualitas terbaik dari amalnya, yaitu Ikhlas dalam beramal dan melakukannya sesuai dengan aturan Allah SWT.
Ikhlas adalah amalan batin (kalbu), oleh karena itu tidak ada orang lain yang mengetahui kecuali Allah SWT. Amal ikhlas yang tertinggi adalah bukan sekedar tidak riya (ingin dilihat) atau su ah (ingin di dengar). Orang yang ikhlasnya terbaik adalah orang yang tidak sekedar amalnya tidak dimaksudkan untuk dilihat orang ( iya ) atau ingin didengar orang ( su ah). Lebih dari itu, ikhlas sesungguhnya mengandung konsekuensi melakukan
a al de ga ke a pua te aik pali g aksi al .