MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
43 MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Kebijakan Manajemen Risiko adalah pedoman yang terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan dan mengembangkan alternatif penanganan risiko, serta dalam memantau dan mengandalkan penerapan penanganan risiko.
Tujuan Manajemen Risiko adalah untuk meningkatkan jaminan pencapaian target Entitas. Sebagai Entitas farmasi dengan produk utama obat-obatan, Entitas beroperasi pada bisnis yang berisiko cukup tinggi. Secara ringkas, risiko yang dihadapi Entitas dan langkah-langkah mitigasinya adalah sebagai berikut:
1) Faktor Risiko Keuangan Risiko Kredit yang dihadapi oleh Entitas berasal dari kredit yang diberikan kepada outlet. Entitas telah mengambil beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu untuk memastikan bahwa penjualan produk hanya ditujukan kepada outlet yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Entitas juga memberlakukan kebijakan dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit dan memberlakukan batasan kredit untuk outlet tertentu. Langkah preventif lain yang diambil Entitas, antara lain: pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur piutang serta pemberian diskon untuk pembayaran tunai guna mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Untuk mengurangi risiko kredit, Entitas akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang gagal bayar.
Tabel dibawah ini menggambarkan eksposur maksimumrisiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Entitas:
1 Januari 2014 Piutang usaha
30 Juni 2015
31 Desember 2014
514.930.240.224 546.576.423.955 Piutang lain-lain
2) Risiko Likuiditas . Entitas mengelola likuiditasnya dalam membiayai modal kerja dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup. Tabel dibawah ini menganalisis liabilitas keuangan yang diselesaikan secara neto yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual.
1 Januari 2014 Utang bank
30 Juni 2015
31 Desember 2014
131.515.398.867 47.375.830.919 Utang usaha
505.218.537.902 477.891.751.309 Utang pajak
49.618.343.606 52.708.653.939 Uang muka penjualan
762.264.902 2.077.643.896 Beban yang masih harus dibayar
43 MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Besarnya proporsi penjualan kepada Pemerintah yang biasanya terjadi pada akhir triwulan III sampai triwulan
IV, sementara proses produksi harus dilakukan sejak awal tahun, menyebabkan terjadinya risiko temporer kekurangan likuiditas. Guna mengatasi masalah ini, pada 2015 Entitas berupaya mempertahankan komitmen pinjaman modal kerja kepada Bank Mandiri. Pada 2015, Entitas telah menandatangani komitmen pinjaman modal kerja tersebut dengan menjaminkan lebih dari 20% aset. Di masa yang akan datang, Entitas masih harus mendanai kebutuhan modal kerjanya dengan fasilitas bank. Dengan pengelolaan rantai pasok yang lebih baik, Entitas berhasil meningkatkan efisiensi mengelola modal kerja sehingga menekan biaya bunga.
3) Risiko Pasar Risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena
perubahan harga pasar. Risiko pasar meliputi tiga jenis yaitu: risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko harga lainnya seperti risiko perubahan harga komoditas.
- Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Entitas dipengaruhi oleh fluktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah dan Dolar AS. Selain karena pinjaman, hal ini dikarenakan Entitas membeli alat-alat kesehatan dan bahan baku dalam mata uang asing, antara lain Dolar AS, Euro atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing (terutama Dolar AS) seperti yang dikutip dari pasar internasional. Entitas akan menghadapi risiko mata uang asing jika pendapatan (ekspor) dan pembelian Entitas dalam mata uang asing tidak seimbang dalam hal jumlah atau pemilihan waktu. Saat ini, Entitas tidak mengimplementasikan kebijakan formal lindung nilai untuk laju pertukaran mata uang asing. Untuk mengurangi risiko ini, Entitas merencanakan peningkatan penjualan eksport. serta pemantauan mata uang asing yang intensif serta perencanaan waktu pembelian yang tepat.
Dollar AS
EURO Eropa
Dollar AS
EURO Eropa
Dollar AS EURO Eropa
10.085.204,63 - - Liabilitas keuangan
-Aset keuangan
- Risiko harga sampai saat ini, ketergantungan industri farmasi Indonesia pada bahan baku impor masih sangat besar. Karena itu, harga masih menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kelangsungan industri farmasi di Indonesia. Langkah antisipatif lainnya adalah mengupayakan kontrak jangka panjang pembelian bahan baku tertentu yang harganya sangat fluktuatif.