Biaya Modal Capital Cost
48 Maka, Biaya pembangunan pembangkit yang sudah didapat adalah sebesar
757,7 USD kW, Untuk mengetahui faktor pengembalian modal Capital Recovery Factor CRF dapat digunakan dibawah ini:
• Untuk suku bunga i = 9
CRF = i1 + i
n
1 + i
n
− 1 =
0,09 1 + 0,09
25
1 + 0,09
25
− 1 = 0,10
Jadi, biaya modal Capital Cost adalah sebagai berikut : CC =
biayapembangunan × kapasitaspembangkit × CRF jumlahpembangkitnettotenagalistrik
CC = 757,7 x 227 x 10
3
x 0,10 1.590.816.000
CC = 17.199.790
1.590.816.000 = 0,011 USDkWh
Maka, Biaya modal pembangkit yang didapat per tahun pada saat suku bunga 9
adalah 0,011 USD kWh atau sama dengan Rp 146 kWh, dan jika Biaya modal
pembangkit yang didapat selama per tahun adalah Rp 146kWh x 1.590.816.000
adalah Rp 231.939.168.100 kwh .
• Untuk suku bunga i = 12
CRF = i1 + i
n
1 + i
n
− 1 =
0,12 1 + 0,12
25
1 + 0,12
25
− 1 = 0,127
49 Jadi, biaya modal Capital Cost adalah sebagai berikut :
CC = biayapembangunan × kapasitaspembangkit × CRF
jumlahpembangkitnettotenagalistrik CC =
757,7 x 227 x 10
3
x 0,127 1.590.816.000
CC = 21.843.733
1.590.816.000 = 0,014 USDkWh
Maka, Biaya modal pembangkit pada saat suku bunga 12 adalah 0,014 USD kWhatau sama dengan Rp 185kWh, dan jika Biaya modal pembangkit yang
didapat selama per tahun adalah Rp 185kWh x 1.590.816.000 adalah
Rp 294.562.743.600. kwh . 4.6.2 Biaya Bahan Bakar Fuel Cost
Untuk biaya bahan bakar Fuel Cost pada PLTA dianggaptidak ada atau nol, karena PLTA Pumped Storage ini membutuhkan bahan bakar air sebagai
penggerak mulanya dan air yang digunakan sudah tersedia di danau toba dan danau sidihoni, Maka untuk biaya bahan bakar Fuel Cost pada PLTA ini sudah
dimasukkan kedalam biaya operasional dan perbaikan pembangkit .