Studi Prakiraan Potensi Plta Pumped Storage Danau Sidihoni Kabupaten Samosir

(1)

TUGAS AKHIR

STUDI PRAKIRAAN POTENSI PLTA PUMPED STORAGE DANAU SIDIHONI KABUPATEN SAMOSIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro

Sub Konsentrasi Energi Listrik

OLEH :

RIDHO SANJAYA TAMBA NIM :120422006

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

(3)

i ABSTRAK

Pada tugas akhir ini penulis melakukan studi prakiraan potensi PLTA Pumped Storage di danau sidihoni kabupaten samosir. Danau toba digunakan sebagai waduk bawah dan danau sidihoni sebagai waduk atas, pada saat volume air danau sidihoni tidak lagi mencukupi untuk disalurkan ke turbin, maka disediakan sebuah pompa dalam keadaan standby untuk dapat memompakan air dari danau toba ke danau sidihoni. Debit air yang diperoleh 177,48 m3/s, tinggi tekanan efektifnya (Hef) 174,947 m, Maka Prakiraan potensi PLTA Pumped

Sorage Danau Sidihoni Kabupaten Samosir adalah sebesar 227 MW. Biaya investasi yang dibutuhkan untuk merealisasikan PLTAini sebesar 172 jutaUSD dengan umur pembangkit 25 tahun dengan Total Biaya pembangkitan sebesar 0,0162 USD / kWh (suku bunga 9 %), 0,0192 USD / kWh (suku bunga 12 %) dengan Payback Periode atau Waktu pengembalian modal 7 Tahun (suku bunga 9 %) dan 6 Tahun (suku bunga 12 %).Harga Jual energi listrik dari PLTA Pumped Storage ini mampu dibayar oleh masyarakat karena rata – rata harga jual energi listrik dari PLTA ini masih dibawah daya beli untuk listrik rumahtangga dan sisa kapasitas daya dan energi listrik PLTA ini dapat digunakan untuk kebutuhan lain dikemudian hari, sehingga pasokan listrik di Kabupaten Samosir selama 25 tahun kedepan tercukupi dan tidak ada lagi krisis listrik .

Kata Kunci : PLTA Pumped Storage,Debit air, Tinggi tekanan efektif, Potensi,Analisis Beban dan Konsumen Tenaga Listrik,Analisis Ekonomi.


(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas pertolongan, kasih dan karunia-Nya yang penulis alami dan rasakan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.Penulisan Tugas Akhir ini merupakan bagian dari kurikulum yang harus diselesaikan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata Satu di Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada keluarga terkasih, yaitu Ayahanda ( Drs. Januari Tamba ), Ibunda ( Derlan Haro ), Abang ( Riswandro Tamba ) dan Adik ( Ristanto Tamba, Amd , Rhodentia Sri Hastuti Tamba, Reza Darwin Tamba, Samuel Morris Tamba ) yang senantiasamendukung dan mendoakan penulis selama perkuliahan maupun dalam menyelesikan Tugas Akhir ini.

Selama masaperkuliahan sampai masa penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis banyak memperoleh bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan setulus hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si.selaku Ketua Depatemen Teknik Elektro FT-USU dan Bapak Ir. Rahmat Fauzi, MT, selaku Sekretaris Departemen Teknik Elektro FT-USU.

2. Bapak Ir. Eddy Warman, MT. selaku dosen Pembimbing Tugas Akhir, atas segala bimbingan, pangarahan dan motivasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.


(5)

iii 3. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Sidan Bapak Ir. Syamsul

Amien, MS selaku dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan Tugas Akhir ini.

4. Bapak Ir. Riswan Dinzi, MT. selaku dosen wali penulis yang banyak memberikan masukan dan pengarahan dalam menyelesaikan perkuliahan.

5. Seluruh staf pengajar dan administrasi Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara .

6. Bapak Bupati Kab. Samosir Ir Mangindar Simbolon, Sekretaris Inspektorat Kab. Samosir Bapak Drs Januari Tamba, Kepala Bidang Koperindag Kab samosir Bapak Jerry Manurung ST, Kepala Dinas Bappeda Kab. Samosir Bapak Philip Simarmata dan semua masyarakat Desa Sabungan ni Huta Kecamatan Ronggur ni huta yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini

6. Teman-teman Seangkatan Jurusan Teknik Elektro Ekstensi 2012, senior, junior serta reguler untuk semua dukungannya.

7. Teman-teman Kost Kampung Susuk 2 No 16khususnya Obet Powell Lumban Tobing, Imanda Hutapea, Kristina Debora Lumban Gaol dan Dahlan Saragih yang telah banyak memberikan dukungan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini,

8. Dan semua yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu .


(6)

iv Penulis sadar bahwa tugas akhir ini masih kurang sempurna, oleh karena itu penulis pengharapkan kritik dan saran yang membangun demi memperbaiki tugas akhir ini, Akhir kata semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca .

Medan, Oktober2015 Penulis,

Ridho Sanjaya Tamba NIM : 120422006


(7)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan Tugas Akhir ... 3

1.5 Manfaat Tugas Akhir ... 3

1.6 Metodologi Penelitian ... 4

1.7 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II DASAR TEORI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR PUMPED STORAGE 2.1 Pengertian PLTA Pumped Storage ... 6

2.2 Prinsip Pembangkitan Listrik Tenaga Air ... 6

2.3 Prinsip Pembangkitan Listrik Tenaga Air Pumped Storage ... 7


(8)

vi

2.4.1 Waduk / Bendungan (Dam) ... 10

2.4.2 Saluran Penyandap (Intake) ... 10

2.4.3 Saluran Pembawa (Head Race Tunnel) ... 10

2.4.4 Kolam Penenang (Forebay Tank ) ... 10

2.4.5 Pintu Pengatur (Valve Chamber) ... 10

2.4.6 Pipa Pesat (Penstock) ... 11

2.4.7 Pipa Penghisap ... 11

2.4.8 Pompa (Pumped) ... 11

2.4.9 Rumah Pembangkit (Power House) ... 11

2.4.10 Saluran Buang (Tail Race) ... 11

2.4.11 Turbin ... 11

2.4.11.1 Pengelompokan Turbin ...12

2.4.11.2 Pemilihan Turbin ...16

2.4.11.3 Kriteria Pemilihan Jenis Turbin ... 17

2.4.12 Generator ... 19

2.4.13 Jaringan Distribusi ... 19

2.5. Ekonomi Pembangkit ... 20

2.5.1 Harga Energi Listrik... 20

2.5.1.1 Biaya Investasi Modal (Capital Cost ) ...21

2.5.1.2 Biaya Bahan Bakar ( Fuel Cost ) ...22

2.5.1.3 Biaya Operasi dan Pemeliharaan ( Operational and Maintenance Cost ) ... 22

2.5.2 Harga Pokok Produksi (HPP) ... 22


(9)

vii BAB III KONDISI UMUM DAN KONDISI KETENAGALISTRIKAN

DI KABUPATEN SAMOSIR

3.1. Kondisi Umum Kabupaten Samosir ... 24

3.1.1 Kondisi Geografis ... 25

3.1.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Samosir ... 25

3.1.1.2 Kondisi Geografis Danau Sidihoni ... 25

3.1.1.3 Kondisi Geografis Danau Toba ... 26

3.1.2 Kondisi Iklim dan Curah Hujan ... 26

3.1.3 Kondisi Masyarakat ... 27

3.1.4 Kondisi Hidroklimatologi ... 28

3.1.4.1 Danau Sidihoni dan Danau Toba ... 28

3.1.4.2 Kualitas Air ... 30

3.1.5 Aksesibilitas ... 30

3.2 Kondisi Ketenagalistrikan Kabupaten Samosir... 30

BAB IV ANALISIS PRAKIRAAN POTEN PLTA PUMPED STORAGE DANAU SIDIHONI KABUPATEN SAMOSIR 4.1. Analisia Prakiraan Potensi PLTA ... 33

4.1.1 Analisa Debit Pembangkitan dan Pipa Pesat (penstock) ... 33 4.1.2 Perhitungan Kehilangan Tinggi Tekan (head losses) pada


(10)

viii

Akibat Pemasukan ... 36

4.1.3 Perhitungan Kehilangan Tinggi Tekan (head losses) pada pipa Akibat Gesekan ... 37

4.1.4 Perencanaan Turbin ... 39

4.1.5 Perencanaan Transmisi Mekanik ... 41

4.1.6 Perencanaan Generator ... 43

4.1.7 Perencanaan Pompa ... 44

4.2. Tinggi Muka Air (TMA) Danau Sidihoni dan Danau Toba... 45

4.3. Perhitungan Besarnya Debit yang akan dipompakan (in flow) ... 45

4.4. Perhitungan Besarnya Debit yang keluar dari turbin (out flow)... 46

4.5. Perhitungan Daya Listrik pada sistem PLTA Pumped Storage ... 47

4.6. Analisa Ekonomi ... 47

4.6.1 Biaya Modal (capital cost) ... 50

4.6.2 Biaya Bahan Bakar (fuel cost) ... 52

4.6.3 Biaya Operasi dan Pemeliharaan (Operational and Maintenance Cost) ... 52

4.6.4 Biaya Pembangkitan Total ... 53

4.6.5 Harga Pokok Produksi ( HPP ) per kWh... 55

4.6.6 Waktu Pengembalian Modal ( Payback Periode ) ... 56

4.7. Analisis Beban dan Konsumen Tenaga Listrik ... 58

4.7.1 Biaya Pokok Penyediaan ( BPP ) dan Kemampuan Daya Beli Masyarakat ... 58


(11)

ix 4.8 Kegunaan PLTA Pumped Storage di Kabupaten Samosir... 73 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan... 74 6.2. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77 LAMPIRAN


(12)

x DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pusat Pembangkitan Listrik Tenaga Air Pumped Storage………7

Gambar 2.2 Prinsip Kerja PLTA Pompa……….8

Gambar 2.3 Turbin Pelton………12

Gambar 2.4 Turbin Turgo………13

Gambar 2.5 Turbin Crossflow………14

Gambar 2.6 Turbin Francis………15

Gambar 2.7 Turbin Kaplan………15

Gambar 2.8 Grafik Klasifikasi Turbin………16

Gambar 2.9 Komponen Generator Dalam PLTA………..20

Gambar 3.1 Peta Letak Geografis Danau Sidihoni Kabupaten Samosir………24

Gambar 3.2 Foto Satelit dari Medan ke Lokasi Penelitian ( Danau Sidihoni ) Kabupaten Samosir………..25

Gambar 3.3 Danau Sidihoni Desa Sabungan ni Huta………28

Gambar 3.4 Danau Toba Kabupaten Samosir………28


(13)

xi DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kecepatan Spesifik Beberapa Turbin ...18

Tabel 3.1 Karakteristik Morfometri Danau Sidihoni ...29

Tabel 3.2 Karakteristrik Morfometri Danau Toba ...29

Tabel 3.3 Banyaknya Konsumsi Energi Listrik Listrik (kWh) Pada PT PLN ( Persero ) Ranting Pangururan Menurut Kategori Pelanggan Tahun 2007 - 2013 (kWh) …………...31

Tabel 3.4 Banyaknya Pelanggan Energi Listrik Pada PT PLN ( Persero ) Ranting Pangururan Menurut Kecamatan di Kabupaten Samosir Tahun 2013 (Pelanggan/Customers) ...32

Tabel 4.1 Spesifikasi Pipa Pesat (penstock) PompaPada PLTA Pumped Storage ...34

Tabel 4.2 Properti Teknis Material Pipa Pesat...……....35

Tabel 4.3 Spesifikasi Turbin Pada PLTA Pumped Storage...39

Tabel 4.4 Rencana Transmisi Mekanik Pada PLTA Pumped Storage...42

Tabel 4.5 Desain Generator Pada PLTA Pumped Storage...43

Tabel 4.6 Spesifikasi Pompa Pada PLTA Pumped Storage...44

Tabel 4.7 Biaya Pembangkitan Energi Listrik ...54

Tabel 4.8 Banyaknya Penduduk dan Rumahtangga di Kabupaten Samosir Menurut kecamatan Tahun 2013 ...58

Tabel 4.9 Penduduk Kabupaten Samosir Berusia 15 Tahun Ke atas yang bekerja selama seminggu yang lalu Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan jenis Kelamin Tahun 2013 ...59


(14)

xii Tabel 4.10 Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral ( ESDM ) RI

Tentang Tarif Dasar Listrik Untuk Keperluan Rumahtangga Nomor 31 Tahun 2014………...60 Tabel 4.11 Harga Jual Listrik ( Rp ) Rata-rata per Sektor …...63 Tabel 4.12 Banyaknya Pelanggan Energi Listrik Pada PT PLN ( Persero )

Ranting Pangururan Menurut Kategori Pelanggan

Tahun 2013 (Pelanggan/Customers) ...66 Tabel 4.13 Banyaknya Pelanggan Energi Listrik Pada PT PLN ( Persero )

Ranting Pangururan Menurut Kecamatan di Kabupaten Samosir Tahun 2013 (Pelanggan/Customers) ...67

Tabel 4.14 Banyaknya Daya Listrik (VA) Tersambung Pada PT PLN (Persero) Ranting Pangururan Menurut Kategori Pelanggan

Tahun 2007 - 2013 (KVA) …………...68 Tabel 4.15 Banyaknya Penjualan Energi Listrik Listrik (kWh) Pada PT PLN

( Persero ) Ranting Pangururan Menurut Kategori Pelanggan Tahun 2007 - 2013 (kWh) …………...69 Tabel 4.16 Banyaknya Pelanggan, KVA Tersambung dan kWh Terjual

Pada PT PLN ( Persero ) Ranting Pangururan Menurut


(15)

i ABSTRAK

Pada tugas akhir ini penulis melakukan studi prakiraan potensi PLTA Pumped Storage di danau sidihoni kabupaten samosir. Danau toba digunakan sebagai waduk bawah dan danau sidihoni sebagai waduk atas, pada saat volume air danau sidihoni tidak lagi mencukupi untuk disalurkan ke turbin, maka disediakan sebuah pompa dalam keadaan standby untuk dapat memompakan air dari danau toba ke danau sidihoni. Debit air yang diperoleh 177,48 m3/s, tinggi tekanan efektifnya (Hef) 174,947 m, Maka Prakiraan potensi PLTA Pumped

Sorage Danau Sidihoni Kabupaten Samosir adalah sebesar 227 MW. Biaya investasi yang dibutuhkan untuk merealisasikan PLTAini sebesar 172 jutaUSD dengan umur pembangkit 25 tahun dengan Total Biaya pembangkitan sebesar 0,0162 USD / kWh (suku bunga 9 %), 0,0192 USD / kWh (suku bunga 12 %) dengan Payback Periode atau Waktu pengembalian modal 7 Tahun (suku bunga 9 %) dan 6 Tahun (suku bunga 12 %).Harga Jual energi listrik dari PLTA Pumped Storage ini mampu dibayar oleh masyarakat karena rata – rata harga jual energi listrik dari PLTA ini masih dibawah daya beli untuk listrik rumahtangga dan sisa kapasitas daya dan energi listrik PLTA ini dapat digunakan untuk kebutuhan lain dikemudian hari, sehingga pasokan listrik di Kabupaten Samosir selama 25 tahun kedepan tercukupi dan tidak ada lagi krisis listrik .

Kata Kunci : PLTA Pumped Storage,Debit air, Tinggi tekanan efektif, Potensi,Analisis Beban dan Konsumen Tenaga Listrik,Analisis Ekonomi.


(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan akan energi listrik sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari

kehidupan masyarakat sehari – hari. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan di

bidang perekonomian, teknologi, industri maka kebutuhan energi listrik di

Indonesia semakin meningkat, hal ini tentu harus diimbangi dengan ketersediaan

pasokan tenaga listrik yang mencukupi. Pada kenyataannya penyediaan tenaga

listrik di Indonesia khususnya di kabupaten samosir masih belum cukup,

akibatnya sering terjadi pemadaman listrik secara bergilir. Oleh karena itu,

PT PLN ( Persero ) bekerja sama dengan pemerintah daerah kabupaten samosir

untuk membangun pusat pembangkit yaitu Pembangkit listrik tenaga air pompa

( PLTA Pumped Storage ) di danau sidihoni desa sabungan ni huta kabupaten

samosir, dengan memanfaatkan air dari danau toba dan air danau sidihoni.

Dengan permasalahan tersebut penulis melakukan penelitian dengan judul “ Studi Prakiraan Potensi PLTA Pumped Storage Danau Sidihoni Kabupaten Samosir ”, sehingga kebutuhan energi listrik di Sumatera Utara khususnya Kabupaten Samosir dapat terpenuhi dengan baik.


(17)

2 1.2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dari skripsi ini adalah:

1. Bagaimanakah prinsip kerja PLTA Pumped Storage dan komponen – komponen yang terdapat pada suatu PLTA Pumped Storage.

2. Berapa besarkah prakiraan potensi PLTA Pumped Storage Danau Sidihoni.

3. Menghitung Besarnya Debit in flow dan out flow nya. 4. Menghitung analisa ekonomisnya.

1.3. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan penelitian pada bagian yang dianggap paling penting,

maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Membahas secara umum tentang komponen utama pembangkit listrik tenaga air (PLTA Pumped Storage).

2. Tidak membahas secara detail desain bangunan sipil dan desain Elektrikal dan Mekanikal.


(18)

3 1.4. Tujuan Tugas Akhir

Adapun tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah

1. Untuk mengetahui bagaimana merencanakan suatu pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Pumped Storage.

2. Untuk mengetahui berapa besarkah potensi yang didapatkan darI PLTA Pumped Storage ini.

3. Untuk mengetahui Bagaimana Pengaruh dari pada PLTA ini terhadap penanggulangan krisis listrik di SUMUT khususnya di Kabupaten Samosir.

1.5. Manfaat Tugas Akhir

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Secara akademis, diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagipenambahan referensi yang berkaitan dengan Perencanaan suatu PLTA Pumped Storagedi Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara.

2. Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan wawasan penulis maupun pembaca tentang komponen-komponen pembangkit listrik tenaga air pumped storage. 3. Diharapkan penelitian ini secepatnya dapat diterapkan di Kabupaten

Samosir agar dapat mengurangi krisis listrik di SUMUT Khususnya di Kabupaten Samosir.


(19)

4 1.6. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah :

1. Studi Literatur yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca teori-teori yang berkaitan dengan topik Tugas Akhir yang terdiri dari buku-buku referensi baik yang dimiliki oleh penulis atau diperpustakaan dan internet.

2. Observasi yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti yaitu dengan cara melakukan pengamatan ke lapangan tentang kendala-kendala yang terjadi.

3. Bimbingan yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan diskusi dengan Dosen Pembimbing yang telah ditunjuk oleh Ketua Departemen Teknik Elektro.

1.7. Sistematika Penulisan

Penulisan Tugas Akhir ini disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metodologi penulisan dan sistematika penulisan.


(20)

5 BAB II DASAR TEORI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR PUMPED STORAGE

Bab ini membahas tentang pengertian PLTA Pumped Storage, prinsip pembangkitan PLTA secara umum, prinsip kerja PLTA Pumped Storage, komponen-komponen utama PLTA dan ekonomi pembangkit.

BAB IIIKONDISI UMUM DAN KONDISI KETENAGALISTRIKAN DI KABUPATEN SAMOSIR

Bab ini membahas membahas tentang kondisi umum kabupaten samosir, kondisi geografis, kondisi masyarakat, kondisi hirdoklimatologi, aksesibilitas dan kondisi ketenagalistrikan kabupaten samosir..

BAB IV ANALISIS PRAKIRAAN POTENSI PLTA PUMPED STORAGE DANAU SIDIHONI KABUPATEN SAMOSIR

Bab ini membahas tentang perhitungan analisis prakiraan potensi PLTA, produksi energi listrik per tahun, analisis debit pembangkitan, tinggi tekanan efektif pipa pesat, analisis ekonomi yaitu analisis biaya modal, biaya operasi dan pemeliharaan, biaya pembangkitan total, harga pokok produksi (HPP) per kWh, waktu pengembalian modal (Payback Periode), biaya pokok penyediaan (BPP), kemampuan daya beli masyarakat .

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan penulis mengenai pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta saran dari penulis mengenai permasalahan didalam penulisan tugas akhir ini.


(21)

6 BAB II

DASAR TEORI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR PUMPED STORAGE

2.1 Pengertian PLTA Pumped Storage

Pembangkit Listrik Tenaga Pompa (Pumped Storage) adalah sebuah tipe khusus dari pembangkit listrik konvensional.Dimana keistimewaan dari pembangkit listrik ini terletak pada keadaannya apabila pembangkit demikian tidak memproduksi tenaga listrik, maka dapat dipergunakan sebagai stasiun pompa yang memompa air dari waduk bawah ke waduk atas saat cadangan air tinggi, Pada saat demikian, stasiun pembangkit mempergunakan persediaan tenaga listrik untuk dialirkan ke unit pompa.

2.2 Prinsip Pembangkitan Listrik Tenaga Air

Pembangkit listrik tenaga air memiliki tiga komponen utama yaitu air (sumber energi), turbin dan generator.Air yang mengalir dengan kapasitas tertentu disalurkan dengan ketinggian tertentu menuju rumah pembangkit. Di rumah pembangkit air akan menumbuk turbin dimana turbin sendiri dipastikan akan menerima energi air tersebut dan mengubahnya menjadi energi mekanik berupa berputarnya poros turbin. Poros yang berputar ditransmisikan ke generator dengan menggunakan kopling, dan dari generator akan menghasilkan energi listrik yang akan masuk ke sistem kontol. Energi yang dibangkitkan dapat digunakan secara langsung, disimpan dalam baterai ataupun digunakan untuk memperbaiki kualitas listrik pada jaringan.


(22)

7 Sebagaimana yang dapat dipahami adalah daya yang dihasilkan adalah hasil kali dari tinggi jatuh dan debit air, oleh karena itu berhasilnya pembangkitan tenaga air tergantung daripada usaha untuk mendapatkan tinggi jatuh air dan debit yang besar secara efektif dan ekonomis.

Gambar 2.1 Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Air Pada Umumnya 2.3 Prinsip Pembangkitan Listrik Tenaga Air Pumped Storage

Secara teknis,PLTA Pompa memiliki dua buah waduk, yaitu waduk bawah dan waduk atas, waduk ini berfungsi menampung air sebagai cadangan pada saat dibutuhkan untuk membangkitkanenergi listrik . Pada saat beban listrik rendah, pompa akan berfungsi untuk memompa air dari waduk bawah ke waduk atas dan juga sebaliknya, pada saat beban puncak air yang berada pada waduk atas akan dijatuhkan melalui pipa pesat hingga menuju turbin, lalu turbin akan memutar poros generator hingga menghasilkan energi listrik seperti yang ditunjukkan pada Gambar di bawah ini.


(23)

8 Gambar 2.2 Prinsip Kerja PLTA Pompa

Untuk menghitung daya listrik sebelum masuk ke turbin atau daya teoritisnya dalam satuan kW dapat menggunakan rumus di bawah ini :

: P = 9,8 x Q x h ( kW ) ……… ( 2.1 ) Dimana : P = Daya Teoritis ( kW )

k = Konstanta ( 9,8 m/detik2) Q = Debit air ( m3 / detik ) h = Tinggi jatuh air ( meter )

Dengan menggunakan efisiensi Turbin

ηTurbin

(

ηT

),

maka didapatkan daya mekanik turbin dengan persamaan dibawah ini :

P = 9,8 x Q x h x

ηT

( kW ) ……… ( 2.2 ) Untuk mendapatkan daya keluaran generator perlu mempertimbangkan efisiensi generator

η

Generator

( η

G

)

sesuai persamaan dibawah ini :

P = 9,8 x Q x h x

ηG x

η

T ( kW ) ……….. ( 2.3 )

Pada umumnya Daya keluaran generator disebut juga sebagai daya keluaran dari PLTA tersebut.


(24)

9 Pembangkitan energi per tahun dapat dihasilkan dari perhitungan hasil perkalian jumlah daya dibangkitkan (kW) dengan waktu yang diperlukan (t) selama satu tahun (8760 jam) dengan factor daya (PF). Secara teori dapat dipergunakan persamaan :

E = P x 8760 x PF (kWh) ……… ( 2.4 ) Dimana :

E = Energi per tahun ( kWh ) P = Kapasitas Terpasang ( Kw ) PF = Faktor Daya

8760 = Waktu pembangkitan dalam satu tahun

Bilamana satuan waktu yang ditentukan adalah satu bulan maka (t) adalah 30 hari x 24 jam = 720 jam, sedangkan bilamana satuan waktu itu ditentukan dalam satu tahun, maka (t) adalah 365 hari x 24 jam = 8760 jam.Dan untuk faktor daya yang digunakan bisa dimisalkan 70 %.

2.4 Komponen – komponen PLTA

Secara garis besar komponen – kompnen PLTA berupa waduk, valve chamber, surge tank, pipa pesat (penstock), Pompa, turbin, generator, dan transmisi. Adapun penjelasan beberapa macam komponen PLTA tersebut disajikan dalam penjelasan berikut ini :

2.4.1 Waduk / Bendungan (Dam)

Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil.Selain itu dam juga berfungsi untuk pengendalian banjir.


(25)

10 Saluran penyadap adalah bagian dari konstruksi sipil yang digunakan untuk masuknya air dari danau menuju bak penenang dengan dilengkapi penghalang sampah.

2.4.3 Saluran Pembawa (Head Race Tunnel)

Saluran pembawa berfungsi untuk mengalirkan air dari intake sampai ke bak penenang. Perencanaan saluran penghantar berdasarkan pada kriteria: nilai ekonomis yang tinggi, Efisiensi fungsi, Aman terhadap tinjauan teknis, Mudah pengerjaannya, Mudah pemeliharaannya, Struktur bangunan yang memadai , dan Kehilangan tinggi tekan (head losses) yang kecil.

2.4.4 Kolam Penenang (Forebay Tank)

Kolam penenang berfungsi untuk mengendapkan dan menyaring kembali air agar kotoran tidak masuk dan merusak turbin. Selain itu kolam penenang ini juga berfungsi untuk menenangkan aliran air yang akan masuk ke dalam pipa pesat.

2.4.5 Pintu Pengatur (Valve Chamber)

Pintu pengatur berfungsi untuk mengatur volume air yang akan masuk dari kolam penenang ke pipa pesat.

2.4.6 Pipa Pesat (Penstock)

Pipa pesat (penstock) adalah pipa yang yang berfungsi untuk mengalirkan air dari bak penenang (forebay tank).

2.4.7 Pipa Penghisap

Pipa penghisap digunakan untuk mengalirkan air dari waduk bawah ke waduk atas dengan menggunakan pompa.


(26)

11 2.4.8 Pompa (Pumped)

Pompa berfungsi untuk memompa air dari waduk bawah ke waduk atas.

2.4.9 Rumah Pembangkit (Power House)

Pada rumah pembangkit ini terdapat turbin, generator dan peralatan lainnya.Bangunan ini menyerupai rumah dan diberi atap untuk melindungi peralatan dari hujan dan gangguan-gangguan lainnya.

2.4.10 Saluran Buang (Tail Race)

Saluran buang berfungsi mengalirkan air keluar setelah memutar turbin. 2.4.11 Turbin

Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Air akan memukul sudu-sudu dari turbin sehingga turbin berputar. Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator. Turbin terdiri dari berbagai jenis seperti turbin Francis, Kaplan, Pelton, dan lain-lain.

2.4.11.1 Pengelompokkan Turbin

Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis, turbin air dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin impuls dan turbin reaksi.

Turbin Impuls

Turbin impuls adalah turbin tekanan sama karena aliran air yang keluar dari nosel tekanannya adalah sama dengan tekanan atmosfir sekitarnya. Semua energi tinggi tempat dan tekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah


(27)

12 menjadi energi kecepatan. Adapun jenis – jenis turbin impuls adalah sebagai berikut :

a. Turbin Pelton

Turbin Pelton adalah Turbin yang digunakan untuk tinggi terjun yang tinggi, yaitu di atas 300 meter. Teknik mengkonversikan energi potensial air menjadi energi mekanik pada roda air turbin dilakukan melalui proses impuls, sehingga turbin pelton disebut juga sebagai turbin impuls.

Gambar 2.3 Turbin Pelton

b. Turbin Turgo

Turbin Turgo dapat beroperasi pada head 30 s/d 300 m. Seperti turbin pelton, turbin turgo merupakan turbin impulse, tetapi sudunya berbeda.Dan kecepatan putar turbin turgo lebih besar dari turbin Pelton, akibatnya dimungkinkan transmisi langsung dari turbin ke generator sehingga menaikkan efisiensi total sekaligus menurunkan biaya perawatan.


(28)

13 Gambar 2.4 Turbin Turgo

c. Turbin Ossberger Atau Turbin Crossflow (Turbin Michell-Banki)

Turbin cross-flow merupakan jenis turbin yang dikembangkan oleh Anthony Michell (Australia), Donat Banki (Hongaria) dan Fritz Ossberger (Jerman).Michell memperoleh hak paten atas desainnya pada 1903. Turbin crossflow dapat dioperasikan pada debit 20 liter/s hingga 10 m3/s dan head antara 1 m s/d 200 m. Turbin crossflow menggunakan nozle persegi panjang yang lebarnya sesuai dengan lebar runner.

Gambar 2.5 Turbin crossflow 2. .Turbin Reaksi


(29)

14 Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama melalui sudu. Perbedaan tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga runner (bagian turbin yang berputar) dapat berputar. Turbin yang bekerja berdasarkan prinsip ini dikelompokkan sebagai turbin reaksi.Runner turbin reaksi sepenuhnya tercelup dalam air dan berada dalam rumah turbin.

a. Turbin Francis

Turbin francis merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin dipasang diantara sumber air tekanan tinggi di bagian masuk dan air bertekanan rendah di bagian keluar.Turbin Francis menggunakan sudu pengarah.Sudu pengarah mengarahkan air masuk secara tangensial.

Sudu pengarah pada turbin francis dapat merupakan suatu sudu pengarah yang tetap ataupun sudu pengarah yang dapat diatur sudutnya. Untuk penggunaan pada berbagai kondisi aliran air penggunaan sudu pengarah yang dapat diatur merupakan pilihan yang tepat.


(30)

15 b. Turbin Kaplan & propeller

Turbin Kaplan dan propeller merupakan turbin rekasi aliran aksial.Turbin ini tersusun dari propeller seperti pada perahu.Propeller tersebut biasanya mempunyai tiga hingga enam sudu.

Gambar 2.7 Turbin Kaplan

Diagram klasifikasi turbin air dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

2.4.11.2 Pemilihan Turbin

Daerah aplikasi berbagai jenis turbin air relatif spesifik. Pada beberapa daerah operasi memungkinkan digunakan beberapa jenis turbin. Pemilihan jenis turbin pada daerah operasi yang overlaping ini memerlukan perhitungan yang lebih mendalam.


(31)

16 Gambar 2.8 Grafik Klasifikasi turbin

Aplikasi penggunaan turbin berdasarkan tinggi head yang didapatkan adalah sebagai berikut ini :

1) Turbin Kaplan & Propeller : 2 < H <20 meter 2) Turbin Francis : 10< H <350 meter 3) Turbin Pelton : 50 <H <1000 meter 4). Turbin Turgo : 50 < H < 250 meter 5). Turbin Michell-Banki : 6< H <100 meter 2.4.11.3 Kriteria Pemilihan Jenis Turbin

Pemilihan jenis turbin dapat ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis turbin, khususnya untuk suatu desain yang sangat spesifik. Pada tahap awal, pemilihan jenis turbin dapat diperhitungkan dengan mempertimbangkan parameter-parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin, yaitu Faktor daya (power) yang diinginkan berkaitan dengan head


(32)

17 dan debit yang tersedia. Faktor tinggi jatuhan air efektif (Net Head) dan debit yang akan dimanfaatkan untuk operasi turbin merupakan faktor utama yang mempengaruhi pemilihan jenis turbin, sebagai contoh : turbin pelton efektif untuk operasi pada head tinggi, sementara turbin propeller sangat efektif beroperasi pada head rendah. Kecepatan (putaran) turbin yang akan ditransmisikan ke generator. Sebagai contoh untuk sistem transmisi direct couple antara generator dengan turbin pada head rendah, sebuah turbin reaksi (propeller) dapat mencapai putaran yang diinginkan, sementara turbin pelton dan crossflow berputar sangat lambat (low speed) yang akan menyebabkan sistem tidak beroperasi.

Ketiga faktor di atas seringkali diekspresikan sebagai "kecepatan spesifik, Ns", yang didefinisikan dengan formula :

�� =��√�5/4 ��� ……….……… ( 2.5 )

Dimana : NS = kecepatan spesifik

N = kecepatan putaran turbin (rpm)

P = maksimum turbin output (kW)

H = head efektif (m)

Kecepatan spesifik setiap turbin memiliki kisaran (range) tertentu berdasarkan data eksperimen.Kisaran kecepatan spesifik beberapa turbin air ditunjukkan pada Tabel 2.1.


(33)

18 Tabel 2.1 Kecepatan Spesifik Beberapa Turbin

Turbin Pelton

12 ≤ Ns ≤ 25 Turbin Francis

60 ≤ Ns ≤ 300 Turbin Crossflow 40 ≤ Ns ≤ 200 Turbin Propeller 250 ≤ Ns ≤ 1000

Dengan mengetahui kecepatan spesifik turbin maka perencanaan dan pemilihan jenis turbin akan menjadi lebih mudah. Dengan mengetahui besaran kecepatan spesifik maka dimensi dasar turbin dapat diestimasi (diperkirakan). 2.4.12 Generator

Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox, memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC. Hampir semua energi listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin sinkron.Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah daya mekanik menjadi daya listrik.Generator sinkron dapat berupa generator sinkron tiga fasa atau generator sinkron AC satu fasa tergantung dari kebutuhan.


(34)

19 Gambar 2.9 Komponen Generator Dalam PLTA

2.4.13 Jaringan Distribusi

Jaringan distribusi terdiri dari kawat penghantar, tiang, isolator dan transformator. Jaringan tersebut dapat menggunakan kawat penghantar berbahan aluminium atau bahan campuran lain. Pada jaringan distribusi tegangan rendah biasanya digunakan kawat penghantar berisolasi.

Tiang pada saluran distribusi dapat berupa tiang baja, beton atau kayu.Isolator digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yang aktif atau bertegangan jika penghantar yang digunakan merupakan konduktor tanpa isolasi.

2.5 Ekonomi Pembangkit

Dalam pembahasan aspek ekonomi pembangkit mempertimbangkan biaya modal, biaya bahan bakar, biaya operasi dan pemeliharaan yang dijumlah menjadi biaya pembangkitan total.Adapun faktor utama yang mempengaruhi pertimbangan ekonomis adalah besarnya biaya modal dalam jangka waktu atau dalam masa operasi pembangkit.Dalam mempertimbangkan hal di atas, maka dapat ditentukan kelayakan satu teknologi pembangkit dari sisi ekonomi.

2.5.1 Harga Energi Listrik

Tiap pembangkit listrik mempunyai harga energi listrik yang berbeda – beda yang besarnya bervariasi tergantung pada biaya pembangunan, perawatan, dan biaya operasi dari pembangkit listrik tersebut. Secara umum harga energi yang dihasilkan suatu pembangkit listrik dihitung dengan parameter – parameter yang diperlukan, yaitu : biaya pembangkitan per kW, biaya pengoperasian per kW, biaya perawatan per kWh, suku bunga, depresiasi, umur operasi, dan daya


(35)

20 yang dibangkitkan.Dengan parameter – parameter seperti yang tersebut di atas, maka dapat dihitung harga energi listrik per kWh yang dibangkitkan oleh suatu pembangkit tenaga listrik.Tinjauan opsi energi dari aspek ekonomi pada pembahasan ini didasarkan atas biaya modal pembangkitan yang dikeluarkan dalam pemanfaatan energi alternatif menjadi energi listrik, yaitu biaya pembangkitan dan harga energi.

Metode perhitungan yang digunakan adalah metode perhitungan biaya pembangkitan tahunan, terdiri dari tiga komponen biaya, yaitu : biaya investasi modal (capital cost), biaya bahan bakar (fuel cost), serta biaya operasi dan perawatan (O & M cost).

2.5.1.1Biaya Investasi Modal ( Capital Cost )

Biaya modal per tahun adalah biaya investasi pembangunan pembangkit tenaga listrik yang dipengaruhi oleh faktor suku bunga dengan faktor penyusutan atau depresiasi. Dapat ditentukan dengan rumus :

CC =

biayapembangunan ×kapasitaspembangkit ×CRF

jumlahpembangkitnettotenagalistrik ……… ( 2.6 )

Dimana :

CC = Biaya Investasi Modal / Capital cost

CRF =

i(1+i)n

(1+i)n1 ……….(2.7 )

Untuk : CRF = Faktor Pengembalian Modal (Capital Recovery Factor) i = Tingkat suku bunga (%)


(36)

21 Yang termasuk didalam biaya modal adalah :Biaya pekerjaan survey, Biaya pekerjaan sipil, Biaya pekerjaan mekanikal dan elektrikal, Biaya pekerjaan jaringan distribusi, Biaya tidak langsung (biaya tak terduga).

2.5.1.2Biaya Bahan Bakar (Fuel Cost)

Biaya operasi ini merupakan biayayang hanya dikeluarkan apabila pusat pembangkit dioperasikan untuk membangkitkan tenaga listrik.Biaya operasi ini merupakan biaya yang digunakan pada PLTU, PLTD, PLTG, PLTGU, akan tetapi pada PLTA, biaya bahan bakar (Fuel Cost) dianggaptidak ada.

2.5.1.3Biaya Operasi dan pemeliharaan (Operational and Maintenance Cost) Biaya ini harus tetap dikeluarkan meskipun peralatan – peralatan di pusat pembangkit tidak sedang beroperasi. Biaya operasional dan maintenance ini merupakan biaya untuk perawatan pusat pembankit dan juga biaya tenaga kerja yang mengoperasikan dan merawat pusat pembangkit.

Jadi, besar biaya total pembangkitannya dapat dihitung dengan :

TC = CC + FC + O&M

…..……… ( 2.8 ) Keterangan:

TC = Total Cost (US$ / kW) CC = Capital Cost(US$ / kW) FC = Fuel Cost(US$)

O&M = Biaya Operasi dan Perawatan (US$ / kW)


(37)

22 Harga pokok produksi adalah besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi energi dari pengoperasian suatu sistem pembangkit, hal ini di perlukan untuk mengetahui apakah produksi listriknya lebih murah atau lebih mahal.

Harga pokok produksi (HPP) per kWh dapat dihasilkan dengan menghitung semua biaya modal (Cannual) per tahun, biaya operasi dan pemeliharaan (O+M) per tahun suatu pembangkit dibagi dengan produksi energi per tahun (8760 jam) kWh. Secara teori dapat dihitung dengan persamaan :

��������� =����������+( �+� )/��

�������������� ������� ………. ( 2.9 ) 2.5.3 Waktu Pengembalian Modal (Payback Periode)

Waktu pengembalian modal / Payback periode dapat diartikan dengan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya investasi / modal.Semakin pendek payback period dari periode yang disyaratkan perusahaan, maka proyek investasi tersebut dapat diterima.

Paybackperiode =

InvestmentCost

AnnualCIF

x1tahun

…..………… ( 2.10 )

Dimana Investment Costadalah modal / investasi awal dari sebuah proyek dan Annual CIF adalah pemasukan / penerimaan dana per tahun . Payback periode tidak boleh melebihi jangka waktu yang disyaratkan.


(38)

23 BAB III

KONDISI UMUM DAN KONDISI KETENAGALISTRIKAN DI KABUPATEN SAMOSIR

3.1 Kondisi Umum Kabupaten Samosir

Lokasi studi PLTA Pumped Storage terletak ± 200 meter dari pusat desa Sabungan Ni Huta, 3,2 km dari pusat Kecamatan Ronggur ni Huta, 18 km dari pusat Kabupaten Samosir, serta 159 km dari ibukota Provinsi Sumatera Utara di Medan. Danau Sidihoni terdapat pada ketinggian ± 1532 m diatas permukaan laut, dan danau ini terletak diatas endapan danau yang terbentuk pada saat pengangkatan Pulau Samosir yang membentuk sistem cekungan akibat patahan dari lokasi hasil kegiatan tektonik.


(39)

24 3.1.1 Kondisi Geografis

3.1.1.1Kondisi Geografis Kabupaten Samosir

Secara geografis Kabupaten Samosir terletak di antara adalah 2021’38’’ - 20 49’48” Lintang Utara dan 980 24’00” - 990 01’48” Bujur Timur, dengan ketinggian antara 904 – 2.157 meter di atas permukaan laut. Luas Wilayah ± 2.069,05 km2 terdiri dari luas daratan 1.444,25 km2 ( 69,80 % ) yaitu seluruh pulau samosir yang dikelilingi oleh Danau Toba dan sebahagian pulau sumatera, dan luas wilayah danau ± 624,80 km2 ( 30,20 % ).

Gambar 3.2 Foto Satelit dari Medan ke Lokasi Penelitian ( Danau Sidihoni ) Kabupaten Samosir

3.1.1.2Kondisi Geografis Danau Sidihoni

Danau Sidihoni terletak di Desa Sabungan ni huta Kecamatan Ronggur ni Huta Kabupaten Samosir. Letak geografis Danau sidihoni Kecamatan Ronggur ni Huta adalah 20 30’ - 2045’ Lintang Utara dan 980 45’ - 990 00’ Bujur Timur, dan terletak pada ketinggian 1532 meter diatas permukaan laut.


(40)

25 Adapun Batas – batas wilayahnya adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : Desa Salaon Toba, Sebelah Timur : Desa Sabungan ni Huta, Sebelah Selatan : Desa Lintong ni Huta, Sebelah Barat : Desa Paraduan.

3.1.1.3 Kondisi Geografis Danau Toba

Danau Toba terletak di Kabupaten Samosir Provinsi Sumatera Utara. Letak geografis Danau Toba adalah 20 10’ - 20 15’ Lintang Utara dan 980 24’ - 980 30’ Bujur Timur, Danau Toba memiliki ketinggian sekitar 904 m diatas permukaan laut , membentang dari barat laut ke tenggara sepanjang 87 km dan lebar 27 km dengan kedalaman maksimum sekitar 508 m, dengan batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kecamatan Pangururan, Sebelah Timur : Kecamatan Sitio tio, Sebelah Selatan : Kecamatan Ronggur ni Huta, Sebelah Barat : Kecamatan Nainggolan .

3.1.2 Kondisi Iklim dan Curah Hujan

Daerah kabupaten samosir tergolong daerah iklim tropis basah dengan suhu antara 17 0 C - 29 0 C dengan rata–rata kelembaban udara sebesar 85,04 % . Selama tahun 2013 rata-rata curah hujan per bulan yang tertinggi terdapat di Kecamatan Sianjur Mulamula yaitu 208 mm, disusul oleh Kecamatan Simanindo 176,45 mm, Kecamatan Sitiotio 168 mm, Kecamatan Onan Runggu 153 mm, Kecamatan Pangururan 150 mm, Kecamatan Harian 135 mm, Kecamatan Palipi 130 mm, Kecamatan Ronggur Nihuta 100,45 mm dan yang terendah terdapat di Kecamatan Nainggolan yaitu 61 mm.

Sementara itu, rata-rata banyaknya hari hujan tiap bulan yang tertinggi terdapat di Kecamatan Harian, yaitu 31 hari, disusul oleh Kecamatan Sianjur


(41)

26 Mulamula 18 hari, Kecamatan Simanindo 15,82 hari, Kecamatan Pangururan 14 hari, Kecamatan Ronggur Nihuta 13,55 hari, Kecamatan Nainggolan 13 hari, Kecamatan Onan Runggu dan Kecamatan palipi 12 hari, dan yang terendah terdapat di Kecamatan Sitiotio 11 hari.

3.1.3 Kondisi Masyarakat

Berdasarkan angka proyeksi penduduk pertengahan tahun, penduduk Kabupaten Samosir pada tahun 2013 adalah sebanyak 121.924 jiwa, terdiri dari 60,558 penduduk laki-laki (49,63 %) dan 61.336 penduduk perempuan (50,37 %) dan rasio jenis kelamin sebesar 98,78 dan angka kepadatan penduduk mencapai 84,42 jiwa/km2. Sementara itu rumahtangga yang ada di kabupaten samosir adalah sebanyak 29.885 dengan rata-rata penduduk tiap rumahtangga sebesar 4,08 jiwa/rumahtangga.

Menurut tingkat pendidikan, penduduk kabupaten samosir yang bekerja lebih banyak berpendidikan Tidak/belum tamat SD 18.388 jiwa, diikuti oleh Tidak/belum pernah sekolah 19.393 jiwa, Tamat SD sebanyak 20.140 jiwa, Tamat SLTP sebanyak 6.223 jiwa, Tamat SLTA sebanyak 888 jiwa, dan Tamat Diploma dan Sarjana sebanyak 1.933 jiwa.

Menurut lapangan usaha, penduduk yang bekerja adalah lebih banyak di sektor pertanian (pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan), yaitu 48.480 jiwa, diikuti sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan yaitu 4.447 jiwa, sektor perdagangan besar/eceran, rumah makan dan jasa akomodasi 7.599 jiwa, sektor industri pengolahan 2.471 jiwa, sektor konstruksi 1.234 jiwa, sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi 1.689 jiwa dan sektor lembaga keuangan dan usaha persewaan 292 jiwa.


(42)

27 3.1.4 Kondisi Hidroklimatologi

3.1.4.1 Danau Sidihoni dan Danau Toba

Danau yang akan dimanfaatkan untuk PLTA Pumped Storage adalah danau sidihoni sebagai waduk atas dan danau toba sebagai waduk bawah.

Gambar 3.3 Danau Sidihoni Desa Sabungan ni Huta

Gambar 3.4 Danau Toba Kabupaten Samosir Tabel 3.1 Karakteristik Morfometri Danau Sidihoni

No Parameter Dimensi

1. Luas Permukaan 39,5 km2

2. Kedalaman 35 m


(43)

28

4. Kedalaman rata – rata 30 m

7. Jarak Danau Toba ke Danau Sidihoni 1000 m 8. Tinggi Danau Toba ke Danau Sidihoni 907 m 9. Tinggi Danau Toba di atas permukaan laut 1532 m 10. Tinggi Danau Sidihoni ke Daratan Bawah 427 m

Tabel 3.2 Karakteristik Morfometri Danau Toba

No Parameter Dimensi

1. Luas Permukaan 1.124 km2

2. Kedalaman 508 m

3. Volume 256,2 x 109 m3

4. Kedalaman rata – rata 228 m

5.

Luas DTA / Daerah Tangkapan Air

2.486 km2

6.

Rasio Luas DTA / Luas Permukaan danau

2,21

3.1.4.2 Kualitas Air

Saat dilakukan survey ke lokasi danau sidihoni dan danau toba letaknya sangat strategis , tidak tampak adanya tanda tanda kekhawatiran tentang kualitas air. Hal ini ditunjukkan oleh masih alaminya kondisi lingkungan di sekitar danau dan terdapat lahan persawahan milik menduduk di sekitar danau.


(44)

29 3.1.5 Aksesibilitas

Lokasi studi PLTA Pumped Storage terletak ± 200 meter dari pusat desa Sabungan Ni Huta, 3,2 km dari pusat Kecamatan Ronggur ni Huta, 18 km dari pusat Kabupaten Samosir, serta 159 km dari ibukota Provinsi Sumatera Utara di Medan. Untuk menuju ke Pangururan Kabupaten samosir dari Medan dapat menggunakan kendaraan roda empat selama ± 7 jam. Setelah dari Pangururan, untuk menuju lokasi studi yaitu Danau Sidihoni Desa Sabungan Nihuta dapat menggunakan roda 2 dan ditempuh dalam waktu 15 menit. Jalan dari Pangururan menuju lokasi studi merupakan jalan aspal sejauh ± 1 km.

3.2 Kondisi Ketenagalistrikan Kabupaten Samosir

Berdasarkan data dari PT PLN ( Persero ) Ranting Pangururan, pelanggan energi listrik PLN di Kabupaten Samosir selama tahun 2006 – 2013 mengalami peningkatan, yaitu dari 20.831 pelanggan pada tahun 2006 menjadi 26.942 pelanggan pada tahun 2013 atau mengalami pertumbuhan rata – rata 4,29 % per tahun seperti pada tabel 3.4. Dapat diketahui juga bahwa pelanggan terbesar di Kabupaten Samosir adalah pelanggan dari sektor Rumah tangga.

Dari tabel 3.3 dapat di jelaskan bahwa, pelanggan Konsumsi energi listrik pertahun di wilayah Kabupaten Samosir tersebut adalah sebagai berikut : Kategori Rumah tangga sebanyak 24.342 pelanggan (90,35 %), Kategori Sosial sebanyak 851 pelanggan (3,16 %), Kategori Pemerintah 383 pelanggan (1,42 %), Kategori Komersial sebanyak 278 pelanggan (1,03 %), Kategori Industri sebanyak 2 pelanggan (0,01 %).


(45)

30 Tabel 3.3 Banyaknya Konsumsi Energi Listrik ( kWh ) Pada PT PLN ( Persero )

Ranting Pangururan menurut Kategori PelangganTahun 2007 – 2013 ( kWh )

Tabel 3.4 Banyaknya Pelanggan Energi Listrik Pada PT PLN ( Persero ) Ranting Pangururan menurut Kategori Pelanggan

Tahun 2006 - 2013( Pelanggan / Costumers ) No

Kategori Pelanggan

Tahun 2007 - 2013

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

1. Rumahtangga 11909598 13296000 15727264 17120912 17635997 17916174 22608775

2. Komersil 1390960 2704000 2839247 3216936 3443175 3216636 2142071

3. Industri 6108 8850 14180 15784 16573 16137 10495

4. Sosial 576275 648894 777060 825792 1858199 1132687 1389876

5. Pemerintah 624454 792861 1336012 2040379 2906128 2916213 2942617

- P1 147344 171955 225010 306158 424528 422943 377191

- P2 0 0 0 0 0 0 0

- P3 477110 620906 1111002 1734221 2481600 2493270 2565426

Total / Jumlah 14507395 17450605 20693763 23219803 25860072 25197847 29093834

No

Kategori Pelanggan

Tahun 2006 - 2013

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013


(46)

31 2. Komersil 135 131 245 254 270 249 278 278

3. Industri 2 2 2 2 2 2 2 2

4. Sosial 511 579 608 729 831 849 851 851

5. Pemerintah 50 125 135 214 261 341 382 383

- P1 28 47 52 77 105 116 123 123

- P2 0 0 0 0 0 0 0 0

- P3 22 78 83 137 156 225 259 260


(47)

32 BAB IV

ANALISIS PRAKIRAAN POTENSI PLTA PUMPED STORAGE DANAU SIDIHONI KABUPATEN SAMOSIR

4.1 Analisa Prakiraan Potensi PLTA

Untuk merencanakan pembangunan PLTA Pumped Storage Danau Sidihoni Kabupaten Samosir, maka diperlukan 2 buah waduk dengan elevasi ketinggian yang berbeda. Waduk atas (Danau Sidihoni) dengan daya tampung/volume air mencapai 15,7 juta m3 dan luas genangan 39,5 km2 dan waduk bawah (danau toba) dengan daya tampung/volume air mencapai 256,2 x 109 m3dan luas genangan 1.124 km2. Jarak antara waduk bawah dengan waduk atas yaitu 1000 meter dengan beda ketinggian (Head) yaitu 907 meter.

4.1.1 Analisa Debit Pembangkitan dan Pipa Pesat (Penstock)

Untuk mendapatkan debit air PLTA Pumped Storage terlebih dahulu kita mengetahui data pipa pesat (penstock) nya. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung debit air adalah sebagai berikut :

A =

Q

V

atau

Q = A x V

Dimana:

A = Luas penampang pipa (m2) Q = debit desain (�3/s)


(48)

33 Dari Hasil data yang diperoleh dari hasil penelitian, bahwa spesifikasi pipa pesat yang akan digunakan adalah seperti tabel di bawah ini :

Tabel 4.1Spesifikasi Pipa Pesat ( Penstock ) Pada PLTA Pumped Storage

Parameter Simbol Nilai Satuan

Head H 200 m

Panjang pipa Lp 380 m

Kecepatan air dalam Pipa V 13,987 m / s

Luas Pipa A 12.869 m2

Diameter Pipa D 4,02 m

Ketebalan T 5 mm

Place of Origin PO CHINA

Perusahaan C Tianjin Xin Lian Xin Steel Pipe Co., Ltd.

Material SSAW Steel Pipe / Spiral Steam double-side submerged arc welded steel pipe

Dari Tabel di atas diketahui bahwa Kecepatan dalam pipa (V) : 13,987 m/s, Luas Pipa (A) sebesar 12,689 m2, dengan Diameter pipa 4,049 m dengan panjang pipa 380 m, dan tinggi (H) 200 meter maka dari data tersebut akan diperoleh Debit air yang dihitung yaitu sebagai berikut :

Q = A x V

Q = 12,689 m2 x 13,987 m/s

Q = 177,48 m3/s

Setelah dilakukan perhitungan maka didapatkan debit air pipa pesat adalah 177,48 m3/s, Maka untuk Debit air yang dibangkitkan oleh PLTA Pumped


(49)

34 Storage danau sidihoni kabupaten samosir adalah dengan menggunakan debit air dalam pipa pesat yaitu sebesar 177,48 m3/s .

Untuk Diameter pipa pesat dapat dihitung dengan rumus di bawah ini :

= 2,69 (

2

��

2

��

)

0,1875

Dimana:

n = koefisien kekesaran untuk welded steel (0,012) Q = debit desain (�3/s)

L = panjang penstock (m) H =tinggi jatuhan air (m)

Tabel 4.2 Properti Teknis Material Pipa Pesat

Maka didapat :

= 2,69 (

0,012

2

177,48 m3/s2

380

200

)

0,1875

= 4,02

m

Setelah dilakukan perhitungan, maka diameter pipa yang didapat dari hasil penelitian sama dengan diameter yang dihitung yaitu sebesar 4,02 m.


(50)

35 Untuk perhitungan Luas Penampang di awal pipa pesat adalah :

A = ¼ x ¥ x D

2

= ¼ x 3,14 x 4,02

2

= 12,68 m

2

Maka luas penampang pipa yang didapat dari hasil penelitian sama dengan luas penampang yang dihitung yaitu sebesar 12,68 m2.

4.1.2 Perhitungan Kehilangan Tinggi Tekan (Head Losses) pada pipa Akibat Pemasukan

Dari hasil survey yang diperoleh sesuai dengan topografi dan geologi, bahwa tinggu jatuh air aktual yang didapat adalah 200 meter, sedangkan kemiringan pipa pesat nya adalah 45°. Untuk Kehilangan tinggi tekan pada pemasukan disebabkan oleh perubahan arah aliran juga karena adanya kontraksi mendadak dari luar daerah pembelokan.

Kehilangan tinggi tekan akibat pemasukan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :

H

l

= K

e

V

2

2xg

Dimana :

Ke = koefisien kehilangan tinggi tekan karena pemasukan

= 0,04 (sesuai data dilapangan) V = Kecepatan aliran pada pemasukan


(51)

36 = 13,987 m/s

g = gravitasi bumi = 9,81 m/s2

Jadi :

H

l

= 0,04

13,987 2

2x 9,81

=

0,399

m

MakaKehilangan tinggi tekan akibat pemasukan adalah 0,399 meter.

4.1.3 Perhitungan Kehilangan Tinggi Tekan (Head Losses) pada pipa Akibat Gesekan

Kehilangan tinggi tekan akibat gesekan (friction loss) dihitung dengan

menggunakan rumus :

��

=

f.

���

2

�.2�

Dimana:

L = panjang pipa pesat = 380 m V = Kecepatan aliran = 13,987 m/s g = gravitasi bumi = 9,81 m/�2

d = diameter pipa pesat = 4 m f = koefisien gesek ( 0,026 )

Dengan demikian diperoleh head loss karena gesekan sebesar:

��

=

0,026380 x13,987

2

4 x2 x 9,8


(52)

37 Total kerugian yang terjadi pada saluran arus adalah :

Σhl =

0,399

m

+ 24,654 =25,053m Maka tinggi tekan efektif (head efektif) adalah :

Hef = head - Σhl = 200 – 25,053 = 174,947 m

Setelah dihitung, maka didapatlah Q : 177,48 m3/s dan Hef : 174,947 m Maka, Daya listrik sebelum masuk ke turbin dalam satuan kW adalah :

: P = 9,8 x Q x h ( kW ) = 9,8 x 177,48 x 174,947

= 304.286.016 kW atau sama dengan 304,286 MW

4.1.4 Perencanaan Turbin

Pemilihan jenis turbin dilakukan dengan menghitung kecepatan spesifik.Kecepatan spesifik (Ns) didefinisikan sebagai kecepatan putaran per menit dari turbin.

Adapun spesifikasi turbin yang akan digunakan pada PLTA Pumped Storage Danau Sidihoni Kabupaten Samosir adalah :

Tabel 4.3SpesifikasiTurbin Pada PLTA Pumped Storage

Parameter Simbol

Type Francis Hydro Turbine

Place of Origin China ( Mainland )

Output Voltage 400 V

Color Blue

Material Carbon Steel

Diameter Runner 0,35 – 2,5 meter


(53)

38

The Power Output 100 MW

Desain Net Head 10 - 300 m

Desain Debit 180 m3 / s

Frekuensi 50 Hz

Speed 850 rpm

Efisiensi 0,8

Sudut Turbin terhadap Penstock 45 °

Spesifik Speed ditentukan dengan rumus di bawah ini :

��

=

(

x

0,5

)

(

��

1,25

)

Dimana:

Ns = Kecepatan spesifik

N = Kecepatan putaran turbin (850 rpm) P =Daya yang keluar ( 100 MW) He = Head efektif (174,947 m)

Maka didapat :

\

��

=

(850 x 100.000

0,5 )

( 174,9471,25) = 422,46 rpm

Untuk menentukan daerah kecepatan jenis turbin dapat menggunakan rumus di bawah ini :


(54)

39

Turbin Francis :

N

s

=

20.000

H+20

+ 30

N

s

=

20.000

200+20

+ 30

N

s

= 120,90 rpm

Jika kecepatan jenis diketahui, maka dapat dihitung kecepatan putar N, berdasarkan rumus :

=

(

��

x

5/4

)

(

0,25

)

Maka :

=

(850 x 174,947 1,25 )

( 100.0000,5 )

= 214,428 rpm

Dengan didapatnya harga kecepatan spesifik maka jenis turbin yang cocok digunakan adalah Turbin Francis.

4.1.5 Perencanaan Transmisi Mekanik

Untuk meneruskan daya dari poros turbin ke generator maka diperlukan komponen transmisi tambahan.Komponen transmisi yang digunakan adalah sabuk.Jarak yang cukup jauh yang memisahkan antara dua buah poros mengakibatkan tidak memungkinkannya mengunakan transmisi langsung dengan roda gigi.Sabuk-V merupakan sebuah solusi yang dapat digunakan.Sabuk-V adalah salah satu transmisi penghubung yang terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapezium.

Sabuk-V banyak digunakan karena sabuk-V sangat mudah dalam penangananya dan murah harganya. Selain itu sabuk-V juga memiliki keungulan lain dimana sabuk-V akan menghasilhan transmisi daya yang besar pada tegangan


(55)

40 yang relatif rendah serta jika dibandingkan dengan transmisi roda gigi dan rantai, sabuk-V bekerja lebih halus dan tak bersuara. Sabuk-V selain juga memiliki keungulan dibandingkan dengan transmisi-transmisi yang lain, sabuk-V juga memiliki kelemahan dimana sabuk-V dapat memungkinkan untuk terjadinya slip. Transmisi sabuk-V dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.1 Transmisi Sabuk-V

Adapun desain yang direncanakan pada transmisi mekanik pada PLTA ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4 Rencana Transmisi Mekanik Pada PLTA Pumped Storage

Parameter Simbol

Diameter Pulley Turbin 480 mm

Diameter Pulley Generator 240 mm

Jenis Belt / type V Belt


(56)

41 4.1.6 Perencanaan Generator

Generator merupakan komponen fasilitas mekanikal – elektrikal pada PLTA Pumped Storage iniTipe generator yang akan digunakan adalah Brushless Synchronous Generator Three phase Star Connected dengan kapasitas 2 x 150 MW yang dilengkapi dengan AVR (Automatic Voltage Regulator) untuk pengatur tegangan.

Adapun Spesifikasi Generator yang digunakan untuk PLTA Pumped Storage ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5 Desain Generator Pada PLTA Pumped Storage

Parameter Simbol

Type Brushless Synchronous GeneratorThree phase Star Connected

Rating Power 167 MVA / 150 MW

Frekuensi 50 Hz

INominal 6200 A

Merk HYUNDAI

AVR Standard

Kecepatan Poros 400 rpm

Output Voltage 15,5 kV

Power Factor 0,9

Efisiensi 0,98


(57)

42 Pompa yang akan direncanakan pada PLTA ini akan berfungsi secara standby, tergantung Volume air yang ada pada Waduk atas (Danau Sidihoni). Pada saat Volume air yang ada pada Danau Sidihoni tidak mencukupi lagi untuk memutar turbin, maka pompa akan difungsikan ( On ).Jenis pompa yang akan digunakan adalah Tipe MA Series Slurry Dewatering Pump 4 / 3E - ZHH.Adapun spesifikasi pompa ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.6 Spesifikasi Pompa Pada PLTA Pumped Storage

Parameter Simbol Satuan

Name N MA Series Slurry Dewatering Pump 4 / 3E - ZHH

Diameter D 508 mm

Head H 12 -97 m

Pressure P High Pressure

Power kW 128

Kapasitas Q 128 – 252 m3 / h

Kapasitas Q 35 – 70 L / S

Speed N 600 – 1400 rpm

Effisiensi η 50 %

Place of Origin PO Hebei, CHINA ( Mainland )

Perusahaan C HEBEI MUYUAN PUMP INUDSTRY CO., LTD

4.2 Tinggi Muka Air (TMA) Danau Sidihoni dan Danau Toba

Tinggi muka air adalah permukaan air pada suatu danau terhadap suatu titik tetap yang elevasinya tidak diketahui.Volume air danau sidihoni maximum,


(58)

43 maka tinggi muka air nya adalah 35 meter, jika keadaan volume air danau sidihoni minimum maka tinggi muka air nya adalah 30 meter.Untuk volume air danau toba maximum maka tinggi muka air nya adalah 508 meter, dan jikalau keadaan volume air danau sidihoni minimum, maka tinggi muka air nya adalah 228 meter. 4.3 Perhitungan Besarnya Debit yang akan dipompakan (In flow)

Untuk menghitung besarnya debit yang akan dipompakan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Diketahui berapa besarnya kapasita pompa untuk memompakan air selama per jam.

2. Kemudian dilakukan dengan cara mengetahui volume tampungan maksimum pada waduk atas.

Untuk mendapatkan hasil dari kedua cara tersebut, hal pertama yang kita hitung adalah mengetahui banyaknya air yang dipompa,

Banyaknya air yang dipompa dalam 1 detik adalah 35-70 m3.

Jika pompa bekerja maximum maka banyaknya air yang dipompa selama per jam adalah :

= 70 m3/detik.x 1 jam ( 3600 detik ) = 70 m3/detik x 3600

= 252.000 m3

Jika pompa bekerja minimum maka banyaknya air yang dipompa adalah : = 35 m3/detik.x 1 jam ( 3600 detik )

= 35 m3/detik x 3600 = 126.000 m3


(59)

44 Danau sidihoni difungsikan sebagai waduk atas dengan luas permukaan 39,5 km2, kedalaman rat-rata 30 m, dan volume air yang bisa ditampung di waduk atas adalah sebesar 15,7 juta m3 atau 15.700.000 m3.

Jika pompa bekerja maximum maka banyaknya air yang dipompa selama per jam adalah 252.000 m3 dan Jikalau pompa bekerja minimum maka banyaknya air yang dipompa selama per jam adalah 126.000 m3.

Maka, waktu yang dibutuhkan oleh pompa untuk bisa memenuhi air di waduk atas adalah :

= Volume max waduk atas / Banyaknya air yang dipompa = 15.700.000 m3 / 252.000 m3

= 62,3 jam atau selama 2 hari .

4.4 Perhitungan Besarnya Debit yang keluar dari Turbin (Out flow)

Untuk menghitung besarnya debit yang keluar dari turbin adalah banyaknya air yang dijatuhkan ke turbin selama per jam dikali waktu air yang dipompa dalam 1 jam.

Banyaknya debit air yang dijatuhkan ke turbin :177,48 m3. Waktu air yang dipompa dalam 1 jam ( 3600 detik ) Maka, besarnya debit yang keluar dari turbin adalah : = 177,48 m3 x 3600

= 638.928 m3.

Maka, air yang ditampung pada waduk atas akan habis dalam waktu yaitu : = 15.700.000 m3 / 638.928 m3


(60)

45 Jadi dapat disimpulkan bahwa pompa harus bekerja secara terus menerus agar air yang ditampung pada waduk atas tidak sempathabis .dan perlu diketahui bahwa dari hasil penelitian di tempat lokasi bahwa danau sidihoni tidak pernah habis.

Air yang keluar dari saluran pembuangan (tail race)akan ditampung di dalam satu waduk, dimana air tersebut akan difungsikan kembali untuk saluran irigasi dan selebihnya dikembalikan lagi ke danau toba.

4.5 Perhitungan Daya Listrik pada Sistem PLTA Pumped Storage

Dengan memanfaatkan debit air sebesar 177,48�3/s dan ketinggian jatuhan air (head) 174,947 m, maka besarnya daya listrik yang dapat dihasilkan PLTA Pumped Storage ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus-rumus di bawah ini :

• Daya pada poros turbin

Pt =ρ x g x Q x He x ƞt

• Daya yang ditransmisikan ke generator

Ptrans =ρ x g x Q x He x ƞt x ƞ belt

• Daya yang dibangkitkan generator

� =ρ x g x Q x He x ƞt x ƞbelt x ƞ gen

• Daya yang dihasilkan pembangkit

�= ρ x g x Q x He x ƞ�����

Dimana :

P = daya keluaran (kW)


(61)

46 g = gaya gravitasi bumi (9,81 m/�2)

Q = debit air (�3/detik) He = head efektif (174,947 m)

ƞ� = efisiensi turbin (0,8)

ƞ���� = efisiensi transmisi (%)= 0,98 (untuk flat belt)= 0,95 (untuk V-belt)

ƞ��� = efisiensi generator (0,98)

Daya yang dibangkitkan oleh generatoradalah :

�= ρ x g x Q x He x ƞt x ƞbelt x ƞgen

P = 1000 kg/�3 x 9,81m/�2 x 177,48�3/detik x 174,947m x 0,8 x 0,95 x 0,98 = 226.863,482 KW atau 226,863 MW

Maka prakiraan potensi PLTA Pumped Sorage Danau Sidihoni Kabupaten Samosir adalah sebesar 226,863 MW dibulatkan menjadi 227 MW.

Total produksi energi yang dibangkitkan selama operasi satu tahun PLTA Pumped Storage Di Danau Sidihoni Kabupaten Samosir dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.4dengan mengasumsikan faktor kapasitas pembangkit sebesar 80 % dari daya terpasang 227 MW dan memiliki umur pembangkit 25 tahun , maka dihasilkan energi per tahun sebagai berikut :

Total Produksi Energi per Tahun = Px 8760x PF ( kWh ) = 227 x103x 8760 x 0,8 = 1.590.816.000 kWh = 1.590 GWh


(62)

47 Jika PLTA beroperasi selama 24 jam maka total produksi energi selama per tahun adalah sebesar 1.590.816.000 kWh atau1.590GWh .

Total Produksi Energi per Tahun = Px 4380x PF ( kWh ) = 227 x103x 4380 x 0,8 = 795.408.000 kWh / tahun

Jika PLTA beroperasi selama 12 jam maka total produksi energi selama per tahun adalah sebesar 795.408.000 kWh.

4.6 Analisa Ekonomi

4.6.1 Biaya Modal ( Capital Cost )

Untuk membangun PLTA Pumped Storage Danau Sidihoni Kab. Samosir berkapasitas 227 MW diperlukan biaya investasi modal sebesar 172 x 106 USD atau Rp2.322.987.114.000 (Pada tahun 2015 1 USD = Rp 13.485 ) dimana biaya tersebut sudah termasuk biaya konstruksi pembangkit. Maka, untuk menghitung biaya modal per tahun pada PLTA Pumped Storage dapat digunakan persamaan dibawah ini:

CC =

biaya pembangunan × kapasitas pembangkit × CRF

jumlah pembangkit netto tenaga listrik

Dimana,

Biaya Pembangunan =

Biaya Investasi Modal

Kapasitas Pembangkit

= 172 x 10 6USD 227 x 103 kW = 757,7 USD/kW


(63)

48 Maka, Biaya pembangunan pembangkit yang sudah didapat adalah sebesar 757,7 USD / kW, Untuk mengetahui faktor pengembalian modal (Capital Recovery Factor / CRF ) dapat digunakan dibawah ini:

• Untuk suku bunga i = 9 %

CRF = i(1 + i) n (1 + i)n 1 = 0,09 ( 1 + 0,09 )

25 ( 1 + 0,09 )25 − 1 = 0,10

Jadi, biaya modal ( Capital Cost ) adalah sebagai berikut :

CC = biayapembangunan × kapasitaspembangkit × CRF jumlahpembangkitnettotenagalistrik

CC = 757,7 x 227 x 10

3 x 0,10 1.590.816.000

CC = 17.199.790

1.590.816.000= 0,011 USD/kWh

Maka, Biaya modal pembangkit yang didapat per tahun pada saat suku bunga 9 % adalah 0,011 USD / kWh atau sama dengan Rp 146 / kWh, dan jika Biaya modal pembangkit yang didapat selama per tahun adalah Rp 146/kWh x 1.590.816.000 adalah Rp 231.939.168.100 kwh .

• Untuk suku bunga i = 12 %

CRF = i(1 + i) n (1 + i)n −1

= 0,12 ( 1 + 0,12 ) 25 ( 1 + 0,12 )25− 1 = 0,127


(64)

49 Jadi, biaya modal ( Capital Cost ) adalah sebagai berikut :

CC = biayapembangunan × kapasitaspembangkit × CRF jumlahpembangkitnettotenagalistrik

CC = 757,7 x 227 x 10

3 x 0,127 1.590.816.000

CC = 21.843.733

1.590.816.000= 0,014 USD/kWh

Maka, Biaya modal pembangkit pada saat suku bunga 12 % adalah 0,014 USD / kWhatau sama dengan Rp 185/kWh, dan jika Biaya modal pembangkit yang

didapat selama per tahun adalah Rp 185/kWh x 1.590.816.000 adalah Rp 294.562.743.600. kwh .

4.6.2 Biaya Bahan Bakar ( Fuel Cost )

Untuk biaya bahan bakar ( Fuel Cost ) pada PLTA dianggaptidak ada atau nol, karena PLTA Pumped Storage ini membutuhkan bahan bakar air sebagai penggerak mulanya dan air yang digunakan sudah tersedia di danau toba dan danau sidihoni, Maka untuk biaya bahan bakar ( Fuel Cost ) pada PLTA ini sudah dimasukkan kedalam biaya operasional dan perbaikan pembangkit .

4.6.3 Biaya Operasi dan Pemeliharaan (Operational and Maintenance Cost ) Biaya ini harus tetap dikeluarkan meskipun peralatan – peralatan di pusat pembangkit tidak sedang beroperasi. Biaya operasional dan maintenance ini merupakan biaya untuk perawatan pusat pembangkit dan juga biaya tenaga kerja yang mengoperasikan dan merawat pusat pembangkit. Sehingga dari data tersebut, biaya operasi dan pemeliharaan PLTA Pumped Storage 245 MW dengan faktor kapasitas 80 % adalah Rp 112.457.612.981 atau 8.339.460 USD / tahun .


(65)

50 Jadi, Untuk mencari biaya Operasi dan Pemeliharaan dapat menggunakan persamaan di bawah ini ;

O + M = biayaO + M

jumlahpembangkitnettotenagalistrik O + M = 8.339.460 USD

1.590.408.000 O + M = 0,00524 USD/kWh

Maka, Biaya operasi dan pemeliharaan pembangkit yang didapat adalah sebesar 0,00524 USD / kWh atau sama dengan Rp 70,6 / kWh . Jika Rp 70,6/ kWh x 1.590.816.000 kWh adalah Rp 112.409.285.700 kWh / tahun .

4.6.4 Biaya Pembangkitan Total

Berdasarkan beberapa biaya diatas, maka persamaan biaya pembangkitan total ( TC ) dalam pembangkit tahunan dapat dinyatakan dalam persamaan dibawah ini :

TC = CC + FC + O&M

Biaya Modal pada saat suku bunga 9 % adalah 0,00983 USD / kWh dan Pada saat suku bunga 12 % adalah 0,0125 USD / kWh dan Biaya operasi dan pemeliharaan pembangkit yang didapat adalah 0,00476 USD / kWh .

Pada saat suku bunga 9 % :

TC = CC + FC + OM

TC =0,011 USD / kWh + 0 + 0,00524 USD TC = 0,0162 USD / kWh

Pada saat suku bunga 12 % : TC = CC + FC + OM


(66)

51 TC =0,014 USD / kWh + 0 + 0,00524USD / kWh

TC =0,0192 USD / kWh

Maka, Biaya total pembangkitan yang didapat pada suku bunga 9 % adalah 0,0162USD / kWhatau sama dengan Rp 218,457 / kWh .Jika Rp 218,457 / kWh x 1.590.816.000 kWh adalah Rp 347.524.890.900 kWh / tahun.

Dan pada suku bunga 12 % adalah 0,0192 USD / kWhatau sama dengan Rp 258,912 / kWh . Jika Rp 258,912/kWh x 1.590.816.000 kWh adalah Rp 411.881.352.200 kWh / tahun .

Tabel 4.7 Biaya Pembangkitan Energi Listrik

Perhitungan

Suku Bunga

9 % 12 %

Investasi ( jutaUSD ) 172 172

Biaya Pembangunan ( USD / kW ) 757,7 757,7

Umur Operasi ( Tahun ) 25 25

Kapasitas Pembangkit ( MW ) 227 227

Biaya Bahan Bakar ( USD / kWh ) 0 0

Biaya O + M ( USD / kWh ) 0,00524 0,00524

Biaya Modal ( USD / kWh ) 0,011 0,014

Biaya Total Pembangkitan ( USD / kWh ) 0,0162 0,0192

4.6.5 Harga Pokok Produksi ( HPP ) per kWh

Harga pokok produksi ( HPP) per kWh dapat dihasilkan dengan menghitung semua biaya modal ( Cannual ) per tahun, biaya operasi dan pemeliharaan (O+M) per tahun suatu pembangkit dibagi dengan produksi energi per tahun (8760 jam) kWh.


(67)

52 Dari persamaan dibawah ini dapat dihitung Harga Pokok Produksi (HPP) per tahun adalah :

• Dengan suku bunga 9 % :

HPPperkWh = Biaya Modal + ( O + M )/th Energi Per tahun

HPP per kWh = Rp 231.939.168.100 + Rp 112.409.285.700

1.590.816.000

HPP per kWh = Rp 344.348.453.800

1.590.816.000

HPP per kWh = Rp 216,46 / kWh • Dengan suku bunga 12 % :

HPPperkWh = Biaya Modal + ( O + M )/th Energi Per tahun

HPP per kWh = Rp 294.562.743.600 + Rp 112.409.285.700

1.590.816.000

HPP per kWh = Rp 406.972.029.300

1.590.816.000

HPP per kWh = Rp 255,82 / kWh

Jadi, Harga Pokok Produksi ( HPP ) per kWh PLTA Pumped Storage : Dengan suku bunga 9 % adalah : Rp 216,46 / kWhatau 0,016 USD /

kWh atau 1,6 cent$ / kWh .

Dengan suku bunga 12 % adalah : Rp 255,82 / kWhatau 0,0189 USD / kWh atau 1,89 cent$ / kWh .


(68)

53 Waktu pengembalian modal / Payback periodedalam pembangunan PLTA Pumped Storage Danau Sidihoni Kab. Samosir, dapat ditentukan denganmenggunakan persamaan 2.11 adalah sebagai berikut :

Paybackperiode =

InvestmentCost

AnnualCIF

x1tahun

Perhitungan aliran kas atau Annual CIF(Cash in flow ) dari PLTA tersebut yaitu harga pokok produksi dikali dengan Total Produksi Energi per Tahun . Maka :

• Dengan suku bunga 9 % adalah : Rp 216,46/ kWh x 1.590.816.000 kWh = Rp 344.348.031.400 per tahun .

• Dengan suku bunga 12 % adalah : Rp 255,82 / kWh x 1.590.816.000 kWh = Rp 406.962.549.100 per tahun .

Maka, Waktu pengembalian modal / Payback periode dalam pembangunan PLTA Pumped Storage Danau Sidihoni Kab.Samosiradalah :

• Dengan suku bunga 9 % adalah :

Paybackperiode =

InvestmentCost

AnnualCIF

x1tahun

Paybackperiode =

2.322.987.114.000

344.348.031.400

x1tahun


(69)

54 Maka, Waktu pengembalian modal / Payback periode dalam pembangunan PLTA Pumped Storage Danau Sidihoni Kab. Samosir pada suku bunga 9 % adalah 7 Tahun .

• Dengan suku bunga 12 % adalah :

Paybackperiode =

InvestmentCost

AnnualCIF

x1tahun

Paybackperiode =

2.322.987.114.000

406.962.549.100

x1tahun

Paybackperiode =

5,7 dibulatkan menjadi 6

Maka, Waktu pengembalian modal / Payback periode dalam pembangunan PLTA Pumped Storage Danau Sidihoni Kab.Samosir pada suku bunga 12 % adalah 6 Tahun.

4.7 Analisa Beban dan Konsumen Tenaga Listrik

4.7.1 Biaya Pokok Penyediaan (BPP) dan Kemampuan Daya Beli Masyarakat

Daya beli masyarakat sangat menentukan seberapa besar harga jual listrik yang mampu dibayar oleh pengguna listrik. Biaya pembangkitan total dengan tingkat suku bunga bervariasi ( 9%, 12% ) akan menjadi acuan dalam menentukan harga jual energi listrik . Besarnya biaya pembangkitan total akan dibandingkan dengan harga energi listrik yang dapat dibeli masyarakat. Untuk mengetahui seberapa besar daya beli energi listrik masyarakat Kabupaten Samosir, digunakan data kelistrikan, kependudukan, dan kegiatan Penduduk di Kabupaten Samosir seperti Tabel 4.8 .


(70)

55 Tabel 4.8 Banyaknya Penduduk dan Rumahtangga di Kabupaten Samosir

Menurut Kecamatan tahun 2013

No Kecamatan Penduduk Rumahtangga Rata – rata Banyaknya Anggota Rumahtangga 1. Sianjur Mula – mula 9.311 2.394 3,89

2. Harian 8.010 1.937 4,14

3. Sitio – tio 7.260 1.808 4,02

4. Onanrunggu 10.525 2.744 3,84

5. Nainggolan 12.074 3.053 3,95

6. Palipi 15.392 3.922 4,18

7. Ronggurnihuta 8.514 2.023 4,21

8. Pangururan 29.970 6.954 4,31

9. Simanindo 19.868 5.050 3,93

Kabupaten Samosir 121.924 29.885 4,08

Tabel 4.9 Penduduk Kabupaten Samosir Berusia 15 Tahun Ke Atas yang bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

dan Jenis Kelamin Tahun 2013 ( Jiwa / Population)

No Lapangan Pekerjaan

Jenis Kelamin Laki-laki & Perempuan Laki – laki Perempuan

1.

Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan

24.811 23.669 48.480

2. Pertambangan dan

Penggalian 0 0 0

3. Industri Pengolahan 670 1.795 2.471


(71)

56

5. Konstruksi 1.234 0 1.234

6.

Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi

2.754 4.845 7.599

7.

Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi

1.689 0 1.689

8.

Lembaga Keuangan, Real Estate, dan Usaha Persewaan

292 0 292

9. Jasa Kemasyarakatan,

Sosial dan Perorangan 1.803 2.644 4.447 Jumlah / Total 33.259 32.953 66.212

Tabel 4.10 Peraturan Menteri ESDM RI Tentang Tarif Dasar Listrik Untuk Keperluan Rumah Tangga Nomor 31 Tahun 2014


(72)

57 Berdasarkan hasil dari survei Sosial Ekonomi Nasional ( Susenas ) tahun 2002 – 2013 , rata – rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk Kabupaten


(73)

58 Rp 432.412 ,- dan pada tahun 2013 pengeluaran riil perkapita nya sebesar Rp 507.773 ,- dengan rata – rata peningkatan sebesar 17,43 % .

Dari Tabel 4.8diketahui bahwa Rata – rata Banyaknya Anggota Rumahtangga adalah sebanyak 4,08 anggota keluarga, sehingga didapat :

Pendapatan Rumahtangga = Pengeluaran perkapita x Rata-rata anggota keluarga = Rp 507.773 ,- x 4,08

= Rp. 2.071.713,-

Sedangkan pengeluaran rumahtangga untuk konsumsi energi listrik rata – rata berkisar 6 % - 10 % . Dengan diasumsikan pengeluaran rumahtangga untuk energi listrik rata – rata adalah 8 %, maka pengeluarannya adalah Rp. 2.071.713,- x 8 % = Rp. 165.737,-

Dengan batas sambungan daya pada pelanggan adalah 900 VA, dengan power factor 0,8 dan faktor beban Kabupaten Samosir pada tahun 2013 adalah 0,563 maka didapat : 900 VA x 0,8 = 720 Watt atau sama dengan 0,72 KW .

Maka konsumsi energi listrik yang terpakai dalam 1 bulan didapat :

= Daya batas pelanggan x 30 ( 1 bulan ) x 24 ( waktu beroperasi ) x faktor beban = 0,72 kw x 30 x 24 x 0,563

= 291,859 kWh / bulan .

Dengan biaya beban sebesar Rp. 20.000 ( Sesuai Peraturan Menteri ESDM No 31 Tahun 2014 mengenai Tarif Dasar Listrik ), sedangkan dalam penyambungan konsumen Rumahtangga 900 VA ( RI / TR 900 VA ) terdiri dari 3 golongan yaitu :

• Golongan I : 0 – 20 kWh = Rp. 275 / kWh • Golongan II : 20 – 60 kWh = Rp. 445 / kWh


(74)

59 • Golongan III : diatas 60 kWh = Rp. 495 / kWh

Maka untuk perhitungan biaya pemakaian tiap blok berdasarkan Tarif Dasar Listrik ( TDL ) yang berlaku adalah :

• Golongan I : 20 kWh x Rp 275 = Rp. 5.500,- • Golongan II : 40 kWh x Rp 445 = Rp. 17.800,- • Golongan III : 273,33 kWh x Rp 495 = Rp. 135.298,-

Maka Total Konsumsi listrik dalam 1 bulan dengan 414,72 kWh adalah sebesar Rp. 158.598,-

Maka Rupiah / kWh = BiayapengeluaranperBlok

Energi Terpakai

=

158.598

291,859

= Rp 543,406,- / kWh

Sehingga Biaya Total = Biaya pemakaian + Biaya beban = Rp 158.598,- + Rp. 20.000 ,- = Rp 178.598 ,-

Maka. Daya beli masyarakat adalah :

= Pengeluaran Rumahtangg a untuk energi listrik

Biaya Total pengeluaran

x Rupiah / kWh

=Rp .165.737,−

Rp 178.598 ,−

x

543,40

6,-=Rp

510,36 / kWh


(75)

60 Dengan biaya beban Rp 20.000 / kVA / bulan ( Sesuai Keppres Nomor 31 Tahun 2014 ), dan tarif daya listrik ( TDL ) rumah tangga untuk wilayah Provinsi Sumatera Utara adalah Rp 605 seperti pada table 4.10 :

Tabel 4.11Harga Jual Listrik ( Rp ) Rata – rata per Sektor

Wilayah RT Industri Bisnis Sosial

Gedung Kantor Pemerintah

Penerangan Jalan Umum Sumatera

Utara

477,66 625,8 785,97 526,16 756,18 636,03

Dari Tabel 4.11 harga jual listrik per sektor RT di Provinsi Sumatera Utara Khususnya di Kabupaten samosir adalah sebesar Rp477,66 dan harga beli masyarakat terhadap pembangunan PLTA Pumped Storagedi kabupaten samosir sebesar Rp 510,36Jadi, Harga Jual energi listrik dari PLTA Pumped Storageini mampu dibayar oleh masyarakat karena rata – rata harga jual energi listrik dari PLTA ini masih dibawah daya beli untuk listrik rumahtangga .

4.7.2 Manajemen Kebutuhan Energi

Padabagian ini akan dibahas pengaturan disisi beban atau konsumen yang akan memanfaatkan PLTA Pumped Storage Danau Sidihoni Kabupaten Samosir ini. Manajemen beban ini diperlukan agar energi listrik yang dihasilkan dapat disalurkan secara merata dan proporsional kepada penduduk yang menjadi sasaran pemanfaatan PLTA Pumped Storage Danau Sidihoni Kabupaten Samosir ini.


(76)

61 Dimana energi keluaran dari PLTA Pumped Storage adalah:

= Daya terpasang x Faktor daya x 12 x 30 = 227.000. x 0,8 x 12 x 30

= 65.376.000 kWh per bulan

Dan kapasitas daya terpasang pada PLTA Pumped Storage sebesar: = Daya terpasang (Watt) / Faktor daya

= 227.000.000 0,8

= 283.750 KVA atau 283,750 MVA

Berdasarkan data dari PT PLN (Persero) Ranting Pangururan, pelanggan energi listrik PLN di Kabupaten Samosir selama tahun 2006 – 2013 mengalami peningkatan, yaitu dari 20.831 pelanggan pada tahun 2006 menjadi 26.942 pelanggan pada tahun 2013 atau mengalami pertumbuhan rata – rata 4,29 % per tahun .

Menurut kecamatan (seperti Tabel 4.4), selama periode tahun 2006 – 2013, kecamatan yang mengalami rata – rata pertumbuhan yang tertinggi adalah kecamatan Ronggur nihuta yaitu 5,59 % pertahun, kemudian diikuti oleh kecamatan Pangururan dan simanindo masing – masing sebesar 5,51 % dan 4,65 % per tahun, sementara yang paling rendah Palipi dan Sitio - tio, yaitu masing – masing sebesar 2,44 % dan 3,00 % per tahun.

Menurut kategori (seperti Tabel 4.3) , pelanggan energi listrik PLN tersebut adalah sebagai berikut :

• Kategori Rumah tangga sebanyak 24.342 pelanggan (90,35 %) • Kategori Sosial sebanyak 851 pelanggan (3,16 %)


(1)

73 5. Diharapkan kepada seluruh masyarakat setempat untuk memperbaiki

budaya yang sudah ada, agar mampu meningkatkan sektor pariwisata yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Marsudi, Djiteng, OperasiSistemTenagaListrik, GrahaIlmu, Jakarta, 2006. 2. Marsudi, Djiteng, PembangkitanEnergiListrik, Erlangga, 2005.

3. Kadir, Abdul, Energi, EdisiKedua, Universitas Indonesia, 1995.

4. BadanPusatStatistik, SeksiIntegrasiPengolahandanDiseminasiStatistik, KabupatenSamosir 2014.

5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ) Republik Indonesia tentang Tarif Tenaga Listrik untuk keperluan Pelayanan Sosial, Rumahtangga, Bisnis, dan Industri.

6. Thuesen. G.J, EkonomiTeknik, PT Prenhallindo, Jakarta, 2002.

7. Giatman.M.Drs.MSIE, EkonomiTeknik , PT Raja GrafindoPersada, Jakarta, 2006.

8. Kadir, Abdul, PembangkitTenagaListrik ,Universitas Indonesia, 1996.

9. Pdf, FerriRifkiRizaldi, Jurnal, Analisis debit

andalandansimulasitampunganuntukpengembangan PLTA Pumped

Storage di pintu air tulungagungselatan, Universitas Brawijaya, Malang,


(2)

74 10.Pdf, Ismail, AnalisisEkonomiEnergiPerencanaan PLTA

MikrohidroMeragunDesaMeragun, Kec Nanga Taman, KabSekadau,

Kalimantan Barat 2013.

11.Pdf, Ninggar Duta Satria, Studi Pembangunan PLTA Pumped Storage Semarang 2 x 300 MW Untuk Memenuhi Kebutuhan Listrik Di Semarang .

Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya .

12.Pdf, Wibisono, Ari, Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro ( PLTMH ) Di Sungai Soko Desa Olung Siron Kec Tanah Siang

Kab Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah, Universitas Brawijaya,

Malang .

13.Pdf, Wibowo Setyo Anggi, Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro ( PLTMH ) Di Sungai Mirat Desa Taja Urap Kec Tewah Kab

Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah, Universitas Brawijaya,

Malang.

14.Pdf, Warsito, S, Studi Perencanaan Sistem Mekanikal Dan Kelistrikan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH), Universitas Islam

Sultan Agung, Semarang, 2005 .

15.Pdf, Suwignyo, Suhardi Diding, Diskusi Perencanaan Dan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro( PLTMH ), Malang, 2012 .

16.Pdf, Carbon and stainless steel pipes for the transport of liquids and gases ( tanggal 26 Juli 2015 )

17.Pdf, Ramdhani Dwi Saka Aji, Studi Perencanaan PLTMH 1x12 kW Sebagai Desa Mandiri Energi di Desa Karang sewu Cisewu Garut Jawa


(3)

75 Barat ,Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Keputih Sukolilo Surabaya,

2014 .

18.Pdf, Sulaeman, RamuAdi Jaya, Perencanaan Pembangunan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro ( PLTMH ) Di Kinali Pasaman

Barat , Institut Teknologi Padang, TeknikMesin, Padang, 2014 .


(4)

76

RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB )

PEKERJAAN PERENCANAAN PLTA PUMPED STORAGE DI

DANAU SIDIHONI KABUPATEN SAMOSIR

Desa Sabungan Ni Huta, Kec. Ronggur Ni Huta, Kab. Samosir, Prop. Sumatera Utara Tahun 2015

ANGGARAN BIAYA

Volume /

Unit

Jumlah

Electrical & Mechanics Equipment ( E & M )

Turbin Francis

Set

Rp 569.806.250.000

Pompa ( Pump )

Set

Rp 286.425.470.000

Transmisi Mekanik

Set

Rp 186.834.750.000

Generator

Set

Rp 381.678.250.000

Control Panel

Set

Rp 168.312.000.000

Ballast Load : air Cooled

Set

Rp 147.860.000.000

Instalasi alat

Set

Rp 132.860.000.000

Transportasi

Set

Rp 125.800.000.000

Sub Total

Rp 1.999.576.720.000


(5)

77

Persiapan Kerja dan mobilisasi

set

Rp 345.875.500

Saluran Penyadap ( Intake )

3 x 1,5 m

Rp 327.180.850

Saluran Pembawa ( Head Race Tunnel )

100 x 1,5 m Rp 279.376.450

Kolam Penenang ( Forebay Tank )

15 x 3,5 m

Rp 331.158.795

Pipa Pesat ( Penstock )

380 m

Rp 2.049.720.000

Pipa Penghisap

1000 m

Rp 5.394.724.520

Saluran Pembuang ( Tail Race )

150 x 1,5 m Rp 279.239.100

Rumah Pembangkit ( Power House )

15 x 17 m

Rp 467.580.000

Finishing

set

Rp 353.500.000

Sub Total

Rp 9.828.355.215

Lain - lain

Pelatihan Operator & Pengelola

1 Paket

Rp 140.850.000

Komisioning ( Uji Coba )

1 paket

Rp 275.647.000

Surfe lapangan

1 paket

Rp 250.963.000

Gaji Pegawai

150 org

Rp 675.000.000

Administrasi

1 paket

Rp 345.756.000

Pemeliharaan

1 paket

Rp 150.963.000

Sub Total

Rp 1.839.179.000

Total

Rp 2.011.244.254.215

PPn 10 %

Rp 201.124.425.421


(6)

78

Biaya tidak langsung

Rp 110.618.433.981

Jumlah Total

Rp 2.322.987.113.617