Rumusan Masalah Tujuan Dan Manfaat Penelitian Rencana Penulisan

perusahaan dalam masyarakat modern kita tampaknya semakin meningkat. Perubahan tersebut akan membawa problema baru dan tantangan baru kepada para penyusun pola sistem akuntansi. Melihat beberapa tahun ini, bahwa permintaan konsumen untuk melakukan pembiayaan gadai emas semakin meningkat, terlebih lagi terhadap musim-musim yang membutuhkan uang seperti hari raya dan tahun ajaran baru. Banyak masyarakat yang tidak mengetahui bagaimana sistem akuntansi gadai emas yang dilaksanakan di bank syariah , karena biasanya para konsumen banyak yang melakukan gadai emas di PT. Pegadaian dan hanya mengetahui prosedur-prosedurnya saja. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai proses dan penerapan system akuntansi pembiayaan gadai emas di bank syariah ini. Terkait hal yang telah dikemukakan diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul dalam pembuatan tugas akhir yang berjudul “Sistem Akuntansi Pembiayaan Gadai Emas pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Gajah Mada Medan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana Sistem Akuntansi Pembiayaan Gadai Emas Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Gajah Mada Medan?”.

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1.TujuanPenelitian Tujuan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai. Tanpa adanya tujuan yang jelas akan mengakibatkan suatu kegiatan yang kurang terarah. Sesuai penjelasan diatas yang menjadi tujuan peneliti melakukan penelitian pada PT. Bank Syariah Mandiri adalah : a. Bagi peneliti, untuk memenuhi tugas akhir sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program studi Diploma III Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. b. Untuk memahami lebih jauh lagi teori yang didapat dalam perkuliahan dengan melihat penerapannya yang dilaksanakan oleh PT. Bank Syariah Mandiri. c. Untuk mengetahui sistem akuntansi pembiayaan gadai emas yang dilakukan oleh PT. Bank Syariah Mandiri. 2. Manfaat Penelitian Penelitian yang telah dilakukan peneliti pada PT. Bank Syariah Mandiri diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, bagi PT. Bank Syariah Mandiri, dan bagi peneliti lain. a. Bagi peneliti yaitu sebagai bahan pembelajaran mengenai sistem akuntansi gadai emas syariah. b. Bagi PT. Bank Syariah Mandiri yaitu sebagai bahan masukan untuk memperbaiki penerapan sistem akuntansi gadai emas syariah pada PT. Bank Syariah Mandiri yang sudah diterapkan di bank tersebut. c. Bagi peneliti lain yaitu sebagai bahan informasi dan referensi bagi penulis-penulis berikutnya khususnya pada topik yang sama untuk menyempurnakan penelitiannya lebih baik pada masa yang akan datang.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Surveyobservasi Penelitian dilaksanakan di PT. Bank syariah Mandiri kantor cabang Gajah Mada Medan. Tabel 1.1 Jadwal SurveyObservasi dan Penyusunan Tugas Akhir NO KEGIATAN MEI JUNI III IV I II III IV 1 Pengajuan Judul 2 Pengesahan Tugas Akhir 3 Permohonan Izin Riset 4 Penunjukan Dosen Pembimbing 5 Pengumpulan Data 6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir 2. Rencana Isi Laporan Penelitian terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis. Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun sebagai berikut. BAB 1 : PENDAHULUAN Dalam bab ini, penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian yang dibagi menjadi tujuan penelitian dan manfaat penelitian, rencana penulisan yang terdiri atas jadwal surveyobservasi dan rencana isi. BAB II :PT. BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG GAJAH MADA MEDAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang Sejarah Ringkas, Struktur Organisasi, Job Description, Jaringan Usaha,Kinerja Usaha Terkini,dan Rencana Usaha BAB III :SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN GADAI EMAS PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI Sesuai dengan judul yang telah disetujui, maka pada bab ini penulis akan menguraikan tentang konsep dasar bank syariah, produk dan jasa perbankan syariah, sistem akuntansi ,serta sistem akuntansi pembiayaan gadai emas pada PT. Bank Syariah Mandiri yang terdiri atas prosedur umum pembiayaan gadai emas dan jurnal akuntansi pembiayaan gadai emas. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, penulis menarik beberapa kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan hasil pembahasan dalam tugas akhir 7 BAB II PT. BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG GAJAH MADA MEDAN A. Sejarah Ringkas Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri BSM sejak awal pendiriannya. Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia. Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti BSB yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai YKP PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing. Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan merger empat bank Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri Persero pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri Persero Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB. Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah dual banking system. Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999. Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 124 KEP.BI1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 11KEP.DGS 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999. PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik. VISI DAN MISI Visi Memimpin pengembangan peradaban ekonomi yang mulia. Misi • Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri yang berkesinambungan. • Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM. • Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat. • Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan. • Mengembangkan nilai-nilai syariah universal

B. Struktur Organisasi