Beban Panas Matahari Pada Permukaan Yang Tidak Tembus Cahaya opaque surfaces.

2.7.2 Beban Panas Matahari Pada Permukaan Yang Tidak Tembus Cahaya opaque surfaces.

Proses perolehan bagi satu dinding opaque dilukiskan secara skematik dalam gambar dibawah ini, sebagian dari energi matahari dipantulkan dan sisanya diserap. Energi diterima ini sebagian dikonveksikan dan sebagian diradiasikan kembali ke luar. Sisanya yang diserap diteruskan ke dalam dengan cara konduksi atau sementara disimpan didalam dinding. Faktor transmisi penerusan, untuk permukaan yang tak tembus cahaya opaque sama dengan nol, karena itu persamaan untuk dinding dan atap, 1     Sehingga persamaan menjadi : A I h U q w w   Dengan menggunakan suhu udara – matahari, perhitungan beban panas matahari pada permukaan tak tembus cahaya opaque lebih mudah dilakukan. Pengaruh penyimpanan termal di dalam dinding – dinding yang tak tembus cahaya tersebut cukup jelas sehingga penggunaan perbedaan suhu dapat menghasilkan penaksiran beban yang berlebih over estimate. Untuk menyelesaikan pengaruh peyimpanan termal, telah di rumuskan satu beda ekivalen yang disebut beda suhu beban pendingin cooling – load temperature difference, CLTD untuk penampang – Universitas Sumatera Utara penampang dinding yang umum digunakan. Flux cahaya matahari pada permukaan dan kapasitas termal massa dinding, keduanya diperhitungkan. Tabel 2.7 Beda Suhu Beban – Pendingin Cltd Untuk Atap, K 4 Jenis atap Massa persatuan luas, kgm 2 Kapasitas kalor, kjm k 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 matahari Waktu Atap tanpa langit – langit 1 2 3 4 5 6 35 40 90 150 250 365 45 75 90 120 230 330 3 11 19 27 34 40 43 44 43 39 33 25 17 10 1 2 4 7 12 17 22 27 31 33 35 34 32 28 -2 1 5 11 18 25 31 36 39 40 40 37 32 25 1 0 2 4 8 13 18 24 29 33 35 36 35 32 4 4 6 8 11 15 18 22 25 28 29 30 29 27 9 8 7 8 8 10 12 15 18 20 22 24 25 26 Atap dengan langit – langit 1 2 3 4 5 6 45 50 100 150 260 360 50 85 100 130 240 340 0 5 13 20 28 35 40 43 43 41 37 31 23 15 1 2 4 7 12 17 22 27 31 33 35 34 32 28 0 0 2 6 10 16 21 27 31 34 36 36 34 30 6 4 4 4 6 9 12 16 20 24 27 29 30 30 12 11 11 11 12 13 15 16 18 19 20 21 21 21 13 13 13 12 12 13 13 14 15 16 16 17 18 18 Sumber Lit. 7 Hal. 75 48 Universitas Sumatera Utara

BAB III PERENCANAAN ALAT PEMANAS DAN PENDINGIN

3. 1 Alat Pemanas

Pada alat pemanas air pemakaian daya sebesar 300 watt dengan sumber daya 220 V 50 HZ. Kapasitas pemanasan air adalah 5 liter jam. Perencanaan beban pada alat pemanas meliputi daya, besar arus yang direncanakan, rugi daya, tahanan dan hambatan. Besar beban yang direncanakan pada perpindahan panas dan termodinamika, adalah : spesifikasi peralatan yang digunakan pada perencanaan alat pemanas adalah :

3.1.1 Tabung Pemanas

Tabung pemanas terbuat dari stainless steel tipe AISI 304, yang tahan karat. dimensi yang direncanakan : - Diameter Tabung = 10 cm - Tinggi Tabung = 15 cm Maka dapat diketahui volume tabung pemanas adalah : V = ∏ r 2 x t = 3.14 x 5 2 x 15 = 1177.5 cm 3 = 1.1775 L Maka dalam perencanaan pada tabung pemanas dianggap saja 1.2 L. Universitas Sumatera Utara